RANCANGAN AKTUALISASI
A. LANDASAN TEORI
1. Nilai-nilai Dasar BerAKHLAK
Dalam materi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II, disebutkan bahwa ASN yang profesional adalah ASN
yang karakternya dibentuk oleh nilai–nilai dasar profesi ASN
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar yang
dimaksud adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
a. Beorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum
dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU
Pelayanan Publik adalah setiap institusi penyelenggara negara,
korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan
pelayanan publik.
Dalam batasan pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur
Sipil Negara (ASN) adalah salah satu dari penyelenggara
pelayanan. Untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, pegawai ASN diserahi
tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas
18
pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu.Tugas
pelayanan publik dilakukan dengan memberikan pelayanan
19
20
b. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang ASN adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain
adalah :
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi
a) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
b) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public
c) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); untuk
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
23
c. Kompeten
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal
1 Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi
faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan
kompetitif.
Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja. Adapun prinsip pengembangan
kompetensi ASN, yaitu
1) Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi
maupun individu melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan pegawai
2) Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi
3) Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan
jabatan
4) Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam
pengangkatan jabatan dan pengembangan karir.
Menurut PP no 11 tahun 2017 pengembangan kompetensi
dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pendidikan dan pelatihan.
Pada proses pendidikan dapat dilakukan dengan pemberian tugas
belajar yang bertujuan memenuhi standar kompetensi jabatan dan
pengembangan karir. Sedangkan pelatihan dilakukan dengan dua
metode, yaitu klasikal berupa pembelajaran tatap muka di dalam
kelas seperti pelatihan, seminar, kursus dan penataran. Metode
kedua yaitu dengan non klasikal melalui e-learning bimbingan di
tempat kerja, pelatihan jarak jauh, magang, dan pertukaran antara
PNS sengan pegawai swasta paling lama 1 tahun dengan
koordinasi LAN dan BKN.
26
d. Harmonis
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari
suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa
memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya
memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal,
dan kinerja secara keseluruhan. Suasana harmoni dalam
lingkungan bekerja akan membuat kita secara individu tenang,
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi
dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas
layanan kepada pelanggan.
Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan
menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas dan
kewajibannya adalah sebagai berikut:
1) Posisi ASN sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral
dan adil.
2) ASN juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok
3) ASN juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan
4) Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban ASN juga harus
memiliki suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga
membantu kolega ASN lainnya yang membutuhkan pertolongan.
27
e. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa
Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Bagi
seorang ASN, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling
tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terdapat beberapa
ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
1) Taat pada Peraturan.
2) Bekerja dengan Integritas
3) Tanggung Jawab pada Organisasi
4) Kemauan untuk Bekerja Sama.
5) Rasa Memiliki yang Tinggi
6) Hubungan Antar Pribadi
7) Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8) Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
9) Menjadi teladan bagi Pegawai lain
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam
CoreValues ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,
dengan panduan perilaku:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah
28
f. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk
hidup. Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan
beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan
keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga
memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di
dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam
organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level
organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan
beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat
kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan
29
g. Kolaboratif
Secara umum kolaborasi adalah hubungan antar organisasi
yang saling berpartisipasi dan saling menyetujui untuk bersama
mencapai tujuan, berbagi informasi, berbagi sumberdaya, berbagi
manfaat, dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan
bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah. Kolaborasi
menjadi hal sangat penting di tengah tantangan global yang
dihadapi saat ini. Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus
dimiliki oleh ASN. Sekat-sekat birokrasi yang mengkungkung
birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. ASN muda
diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat
mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah
berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan dapat
juga terwujud di Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga
/Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu tujuan
yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Menurut Ansel dan Gash (2007:544), terdapat 6 kriteria
penting untuk kolaborasi, yaitu, forum yang diprakarsai oleh
lembaga publik atau lembaga, peserta dalam forum termasuk aktor
nonstate, peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan
dan bukan hanya dikonsultasikan oleh agensi publik, forum secara
31
resmi diatur dan bertemu secara kolektif, forum ini bertujuan untuk
membuat keputusan 24 dengan konsensus (bahkan jika konsensus
tidak tercapai dalam praktik), dan fokus kolaborasi adalah kebijakan
publik atau manajemen. Ada 3 tahapan dalam melakukan
assessment terhadap tata kelola kolaborasi, yaitu:
1) Mengidentifikasi permasalahan dan peluang
2) Merencanakan aksi kolaborasi
3) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Model Collaborative Governance Ansan dan Gash (2012),
Menurutnya starting condition mempengaruhi proses kolaborasi
yang terjadi, dimana proses tersebut terdiri dari membangun
kepercayaan, face to face dialogue, commitment to process,
pemahaman bersama, serta pengambangan outcome antara.
Desain kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta
faktor kepemimpinan juga mempengaruhi proses kolaborasi yang
diharapkan menghasilkan outcome yang diharapkan. Panduan
perilaku kolaboratif organisasi yang memiliki collaborative culture
indikatornya sebagai berikut:
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami
dan perlu terjadi
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga
dan membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus
menghormati pekerjaan mereka
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau
mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan
tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan)
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam
organisasi (universitas) Setiap kontribusi dan pendapat sangat
dihargai
5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk
menghindari konflik
32
g. Smart ASN
38
3. Komunikasi Terapeutik
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari
satu pihak ke pihak yang lainnya. Sedangkan komunikasi efektif
adalah pertukaran informasi, ide, perasaan, yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan antara
41
3) Tahap Kerja
Tahap ini merupakan inti dari keseluruhan proses
komunikasi terapeutik. Tahap ini perawat bekerja sama
dengan pasien untuk menghadapi masalah yang dihadapi
pasien. Tahap kerja ini berhubungan dengan rencana
pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan oleh perawat
untuk pasien. Perawat dituntut mempunyai tingkat analisa
yang tinggi sehingga dapat mengeksplorasi, mendengarkan
dengan aktif, refleksi, berbagai persepsi, memfokuskan dan
menyimpulkan.
4) Tahap Terminasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pertemuan antar
perawat dengan pasien. Tahap terminasi ini dibagi menjadi
dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir. Dalam
tahap ini terjadi adanya evaluasi, tindak lanjut terhadap
interaksi, lalu perawat dan pasien membuat kontrak
kesepakatan untuk melakukan pertemuan selanjutnya.
3 Pengusulan Draft 1. Berkoordinasi Sebagai acuan yang Dalam Melakukan Pengusulan Adanya informasi Kegiatan
SPO (Standar dengan Kepala nantinya akan dicapai, dan Tentang draft SPO Melakukan SPO komunikasi pengusulan draft
Prosedur Bidang Keperawatan selanjutnya dapat Komunikasi Terapeutik Kepada terapeutik SPO menunjukan
Operasional) (Mentor) memberikan kontribusi Pasien. Saya akan melakukannya sebagai sarana sikap Kompeten
Tentang Komunikasi 2. Mengajukan draft dalam menjalin komunikasi dengan teliti sehingga tidak terjadi dan prasarana dan berkaloborasi
Terapeutik. SPO Komunikasi terapeutik yang efektif kesalahan data penunjang dengan Kabid
Terapeutik kepada pasien. Akuntabel: Melaksanakan tugas pelayanan, sesuai Keperawatan
3. Menjadikan draft dengan cermat MISI RSUD untuk
SPO Komunikasi Bukti : KH Mansyur mendiskusikan
Terapeutik sebagai Lembar draf SPO Berkonsultasi dengan mentor Kintap Misi ke-5 SPO yang ada
alat bantu agar Lembar konsultasi Kolaboratif : Terbuka dalam Meningkatkan telah sesuai nilai
mempermudah Foto Dokumentasi bekerja sama untuk kepedulian organisasi.
pembuatan Leaflet menghasilakan nilai tambah rumah sakit Competent
dan kegiatan terhadap Collaborative
sosialisasi Menyampaikan pendapat dan tata kepuasan pasien
4. Dokumentasi cara koordinasi dan konsultasi
dengan cara yang sopan dapat
menjalin komunikasi dan
kerjasama yang baik dan kondusif
dengan rekan sejawat Harmonis :
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif
4 Membuat Leaflet 1. Berkoordinasi Membuat Leaflet tentang Mencari gambar dan referensi Membuat Leaflet Kegiatan
tentang Komunikasi dengan kepala Komunikasi Terapeutik akan terbaru (Adaptif: Terus tentang pembuatan Leaflet
Terapeutik. ruangan menghasilkan asuhan berinovasi dan Komunikasi ini menunjukan
2. Mencari gambar dan keperawatan yang prima mengembangkan kreativitas) Terapeutik yang sikap Kompeten
referensi sehingga memberikan benar, sesuai Misi dan berkaloborasi
3. Menentukan Sasaran kontribusi dalam menjalin Leaflet ini tentunya sebagai media RSUD KH dengan Kabid
kegiatan tenaga komunikasi terapeutik informasi yang efisien bagi Mansyur Kintap Keperawatan dan
kesehatan yaitu dengan pasien. perawat karena mudah terlihat dan yang ke 1, yaitu Karu utk menilai isi
perawat mudah di baca karena tulisannya Meningkatkan Leaflet, sesuai
4. Merancang desain Bukti : singkat dan besar. (Kompeten: mutu layanan nilai organisasi.
leaflet Lembar konsultasi Membantu belajar) yang ditunjang Competent
5. Pengusulan dengan Lembar Leaflet dengan sarana Collaborative
Mentor terkait Leaflet Foto Dokumentasi Leaflet tersebut dapat terlihat jelas prasarana yang
sosialisasi oleh seluruh perawat di ruangan. memadai
6. Menjadikan leaflet (Harmonis:Tidak diskriminatif,
sebagai alat bantu Menghargai setiap orang
agar mempermudah apapun latar belakangnya)
kegiatan sosialisasi
7. Dokumentasi Pembuatan leaflet tentang
tahapan interaksi komunikasi
terapeutik merupakan salah satu
media informasi berbentuk leaflet
berukuran panjang yang akan di
letakkan di ruangan perawat
(Akuntabel:kejelasan,
transparan )
5 Melakukan 1. Berkoordinasi dengan 1. Terlaksananya Menentukan waktu dan tempat Melakukan Mensosialisasikan
Sosialisasi kepala ruangan koordinasi merupakan penerapan nilai sosialisasi mengenai
Komunikasi 2. Menentukan waktu 2. Tersebarnya undangan (akuntabel: kejelasan target, menggunakan komunikasi
Terapeutik Kepada dan tempat melalui whatsapp grup tanggung jawab) Leaflet mengenai terapeutik kepada
Perawat. pelaksanaan 3. Terlaksananya komunikasi staf Ruang Ranap
3. Menyiapkan dan sosialisasi Melakukan Sosialisasi Komunikasi terapeutik secara secara ramah dan
mencari bahan 4. Pengetahuan Terapeutik Kepada Perawat sopan, jujur, berintegritas
Materi Sosialisasi. perawat memberikan pelayanan terbaik cermat, sesuai sesuai nilai
4. Mempresentasikan meningkat sesuai standar prosedur yang dengan MISI organisasi.
dalam bentuk leaflet serta dapat berlaku (Kompeten: RSUD KH kerjasama
5. Dokumentasi melakukan Melaksanakan tugas dengan Mansyur Kintap keterbukaan
asuhan kualitas terbaik) yang ke 3, yaitu
keperawatan Meningkatkan
dengan prima Konsultasi dengan kepala ruangan profesionalisme
merupakan penerapan nilai sumber daya
Bukti : pancasila sila ke 4 manusia dan
Lembar konsultasi (Loyal:Aktualisasi nilai kemampuan
Undangan via grup Pancasila Nasionalisme, memberikan
whatshap mufakat, menghargai pendapat layanan
Foto Dokumentasi orang lain)
Tentunya penyampaian
sosialisasi di lakukan dengan
bahasa yang sopan, jelas dan
mudah di mengerti. Selain itu di
harapkan perawat dapat bekerja
optimal sehingga orientasi
pelayanan terpenuhi.
(Berorientasi Pelayanan:
Sopan, Ramah, memahami dan
memenuhi kebutuhan) dan
kegiatan ini juga tidak dipungut
biaya ( Akuntabel: jujur)
49
6 Membuat lembar 1. Berkoordinasi Dengan Membuat lembar Membuat lembar ceklis feed back Membuat lembar Kegiatan
ceklis feed back dengan kepala ceklis feed back sosialisasi sosialisasi dilakukan dengan jujur ceklis feed back memberikan
sosialisasi. ruangan akan meningkatkan dan bertangggung jawab dan sebagai sarana lembar ceklis feed
2. Merancang Lembar pengetahuan perawat dan melakukan evaluasi dengan objetif dan prasarana back sebagai
Ceklis Feed Back memberikan kontribusi Akuntabel (Melaksanakan tugas penunjang sikap Kompeten
Sosialisasi dalam menjalin komunikasi dengan jujur,bertanggung pelayanan, sesuai dan berkaloborasi
3. Menggunakan draft terapeutik yang efektif jawab, cermat dan berintegritas MISI RSUD KH dengan perawat
SPO sebagai acuan dengan pasien. tinggi ) Mansyur Kintap ruangan, sesuai
pembuatan lembar yang ke 1, yaitu nilai organisasi.
ceklis Bukti : Melakukan evaluasi dari hasil Meningkatkan Kerjasama
4. Dokumentasi Lembar Ceklis feed back sosialisasi dengan mutu layanan Keterbukaan
Foto dokumentasi mengedepankan sikap sopan yang ditunjang Bertanggung
santun sesuai nilai etik perawat dengan sarana jawab
Berorientasi Pelayanan: Ramah, prasarana
sopan
7 Melakukan Evaluasi 1. Berkoordinasi dengan Dengan lembar ceklis, Melakukan penilaian lembar ceklis Penilaian evaluasi Kegiatan
kepala ruangan evaluasi kegiatan evalusi dengan jujur dan sesuai kegiatan yang penilaian
Monitoring Perawat
2. Menyiapkan lembar Komunikasi Terapeutik akan dengan acuan dilakukan sesuai evaluasi
dalam Penerapan ceklis meningkatkan pengetahuan Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan Misi bersama perawat
3. Mengikuti perawat pasien dan memberikan dengan jujur dan bertanggung RSUD KH ruangan saling
Komunikasi
yang akan kontribusi dalam menjalin jawab Mansyur yang ke- berkaitan, sesuai
Terapeutik dimonitoring komunikasi terapeutik yang 3: Meningkatkan nilai organisasi.
4. Melakukan evaluasi efektif dengan pasien serta Melakukan penilaian lembar ceklis profesionalisme Kerjasama
menggunakan
dengan acuan draft terbangunnya hubungan agar terciptanya mutu pelayanan sumber daya Keterbukaan
Lembar Ceklis Feed SPO yang ada. saling percaya antara yang prima manusia dan
5. Dokumentasi. perawat dan pasien. Berorientasi Pelayanan: kemampuan
Back Sosialisasi.
Memahami dan memenuhi memberikan
Bukti : kebutuhan masyarakat layanan
Lembar ceklis evaluasi
kegiatan Melakukan pengisian lembar
Foto Dokumentasi ceklis dengan mengedepankan
sesuai dengan yang benar benar
di implementasikan perawat
Akuntabel: Melaksanakan tugas
dengan jujur dan bertanggung
jawab
51
III. EVALUASI
8 Melakukan evaluasi 1. Mencatat kegiatan 1. Tercatatnya seluruh Saya akan mempertanggung Visi: Evaluasi terhadap
yang sudah kegiatan yang jawabkan hasil laporan dari semua Menjadikan RSUD seluruh kegiatan
seluruh kegiatan yang
berjalan dilakukan kegiatan yang telah dilakukan KH Mansyur yang sudah
dilakukan dan 2. Laporan Hasil Evaluasi (Akuntabel: melaksanakan sebagai Institusi dilakukan
2. Melaporkan menggunakan lembar tugas dengan Bertanggung Pelayanan yang mengacu pada
menyusun laporan
evaluasi kepada ceklis Jawab) Konfrehensif, nilai :
aktualisasi Kabid Keperawatan Indah, Nyaman, Kerjasama
dan coach Bukti: Saat akan melaporkan hasil Tanggap, Andal, Bertanggung
Catatan Kegiatan evaluasi kepada coach dan kabid dan Peduli Jawab
Laporan Hasil Evaluasi keperawatan dan akan (KINTAP).
Foto Dokumentasi menghargai semua masukan- Misi ke-3:
masukan dari coach dan kabid Meningkatkan
keperawatan merupakan profesionalisme
penerapan nilai pancasila sila ke sumber daya
4 (Loyal:Aktualisasi nilai manusia dan
Pancasila Nasionalisme, kemampuan
mufakat, menghargai pendapat memberikan
orang lain) layanan
Saya akan melaporakan hasil
kegiatan yang telah
dilakukan dengan jujur
(Akuntabel: Jujur)
52
Perencanaan
Melakukan konsultasi tentang kegiatan yang akan dilakukan dengan 8 - 13 Juli 2022 Ruang Kabid Keperawatan
1.
coach dan kabid keperawatan RSUD KH Mansyur Kintap
Pelaksanaan
2. Membuat Draft SPO (Standar Prosedur Operasional) Tentang
14 - 20 Juli 2022 Ruang Kabid Keperawatan
Komunikasi Terapeutik.
RSUD KH Mansyur Kintap
3. Pengusulan Draft SPO (Standar Prosedur Operasional) Tentang
21 –25 Juli 2022
Komunikasi Terapeutik.
4. Membuat leaflet tentang Komunikasi Terapeutik
26 – 29 Juli 2022 Ruang Kabid Keperawatan
RSUD KH Mansyur Kintap
5. Melakukan sosialisasi Komunikasi Terapeutik kepada perawat
01 - 03 Agustus 2022 Ruang Rapat Rawat Inap
RSUD KH Mansyur Kintap
6. Membuat lembar ceklis feed back sosialisasi
04 - 06 Agustus 2022 Ruang Kabid Keperawatan
RSUD KH Mansyur Kintap
7. Melakukan Evaluasi Monitoring Perawat dalam Penerapan Komunikasi
07 - 15 Agustus 2022
Terapeutik menggunakan Lembar Ceklis Feed Back Sosialisasi
Evaluasi
Melakukan evaluasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan menyusun
8. 16 - 20 Agustus 2021 Ruang Kabid Keperawatan
laporan aktualisasi RSUD KH Mansyur Kintap
53
Melakukan evaluasi
seluruh kegiatan yg
3 Evaluasi 8 dilakukan dan
menyusun laporan
Aktualisasi
Hari Libur Pelaksanaan