Anda di halaman 1dari 8

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT)

Pokok bahasan : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)


Sub Bahasan : Mengenali tanda dan gejala serta upaya pencegahan dan
pengobatan ISPA
Sasaran : Keluarga Tn. R
Waktu : 30 menit
Hari/tanggal : Rabu, 01 Agustus 2019
Tempat : Rumah Tn. R di Karang Intan

I. LATAR BELAKANG
ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di
dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya
disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi
pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan
pendapatan per kapita rendah dan menengah. Begitu pula, ISPA merupakan salah
satu penyebab utama konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan
terutama pada bagian perawatan anak (WHO,2007).
Prevalensi kejadian ISPA di Indonesia adalah 25,0 persen (Riskesdas,2013).
ISPA menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitukira-kira 1
dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami3-6 episode ISPA
setiap tahunnya.Antara 40%-60% dari kunjungan dipuskesmas adalah karena
penyakit ISPA (Depkes, 2008).
Menurut Notoatmodjo (2003), rumah yang luas ventilasinya tidak memenuhi
syarat kesehatan akan mempengaruhi kesehatan penghuni rumah, hal ini
disebabkan karena proses pertukaran aliran udara dari luar ke dalam rumah tidak
lancar, sehingga bakteri penyebab penyakit ISPA yang ada di dalam rumah tidak
dapat keluar. Ventilasi juga menyebabkan peningkatan kelembaban ruangan karena
terjadinya proses penguapan cairan dari kulit, oleh karena itu kelembaban ruangan

1
yang tinggi akan menjadi media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri
penyebab penyakit ISPA.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan
penyakit ISPA, dimulai sejak tahun 1984 bersamaan dengan diawalinya
pengendalian ISPA di tingkat global oleh WHO (Kemenkes, 2012), namun sampai
saat ini, upaya tersebut belum memperlihatkan hasil yang signifikan. Kasus ISPA
masih banyak ditemukan di tempat pelayanan kesehatan, baik di tingkat Puskesmas
maupun di tingkat Rumah sakit.
Dari hasil pengkajian yang didapatkan dusun karang sari berjumlah 2,8%
sehingga perlu diadakan penyuluhan tentang penyakit ispa di dusun karang sari.

II. TIU (Tujuan Instruksional Umum)


Pada ahir penyuluhan diharapkan Keluarga Tn.R dapat memahami tentang ISPA

III. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)


Setelah di berikan pendidikan kesehatan Keluarga Tn.R mampu :
1. Menjelaskan pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.
2. Menjelaskan faktor – faktor penyebab ISPA.
3. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari ISPA.
4. Memahami klasifikasi dari ISPA.
5. Menjelaskan cara pencegahan terhadap ISPA.
6. Menjelaskan dan mendemonstrasikan penatalaksanaan terhadap ISPA.

IV. MATERI
1.Pengertian ISPA
2.Penyebab ISPA
3.Tanda dan gejala ISPA
4.Cara penularan ISPA
5.Cara mencegah ISPA
6.Cara merawat anggota keluarga dengan ISPA
7.Cara mebuat obat batuk tradisional

2
V. METODE
Ceramah
Tanya jawab
VI. PEMBICARA
Mahasiswa Muhammad Suprianto

VII. KEGIATAN PENYULUHAN


No Tahap Waktu Kegiatan Penkes Kegiatan audiens
1 Pre 5 menit1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
interaksi 2. Perkenalan 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
2 Tahap 20 Ceramah Menyampaikan
kerja Menit Materi, yaitu : 1. Memperhatikan
Definisi, tanda dan
gejala,pencegahan dan 2. Bertanya hal yang
cara perawatan ISPA kurang jelas.
dirumah 3. Memperhatikan
2. Memberikan kesempatan
bertanya
3. Menjawab pertanyaan

3 Evaluasi 5 menit1. Evaluasi dan 1. Memperhatikan.


menyimpulkan materi
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam.

3
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan
akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang
lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan
penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau
berurutan (Muttaqin, 2008).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari
saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya
seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Suhandayani, 2007)
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan
pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi
secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta
saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru.

B. Penyebab ispa
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri
penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus, Stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofillus, Bordeteliadan Korinebakterium. Virus penyebab ISPA
antara lain adalah golongan Miksovirus, Adnovirus, Koronavirus, Pikornavirus,
Mikoplasma, Herpesvirusdan lain-lain (Suhandayani, 2007)
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran nafas. Salah
satu penyebab ISPA yang lain . Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari
genus Streptokokus, Asap bahan bakar kayu ini banyak menyerang lingkungan
masyarakat, karena masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga selalu melakukan
aktifitas memasak tiap hari menggunakan bahan bakar kayu, gas maupun minyak.
Timbulnya asap tersebut tanpa disadarinya telah mereka hirup sehari-hari,
sehingga banyak masyarakat mengeluh batuk, sesak nafas dan sulit untuk
bernafas. Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung zat-zat seperti
Dry basis, Ash, Carbon, Hidrogen, Sulfur, Nitrogendan Oxygen yang
sangat berbahaya bagi kesehatan (Depkes RI, 2002).

4
C. Tanda gejala ispa
ISPA merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan atas maupun bawah, yang meliputi infiltrat peradangan dan edema
mukosa, kongestif vaskuler, bertambahnya sekresi mukus serta perubahan struktur
fungsi siliare (Muttaqin, 2008). Tanda dan gejala ISPA banyak bervariasi antara
lain:
a. Demam
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh
mencapai > 37oC
b. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin
tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Batuk
bisa disetai dahak(sputum) dengan konsentasi encer hingga kental
c. Sakit pada kerongkongan
Hal ini menandakan adanya peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan
merasakan nyeri saat menelan serta perubahan suara.
d. Anorexia.
Biasa terjadi pada semua yang mengalami sakit, dimana akan menjadi susah makan
dan bahkan tidak mau minum. Pada anak akan menjadi rewel dan sering menanggis.
D. Cara penularan ispa
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udarayang telah tercemar,
bibit penyakit masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu maka
penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne Disease. Penularan melalui udara
dimaksudkan adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan penderita
maupun dengan benda terkontaminasi. Sebagian besar penularan melalui udara
dapat pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang
sebagian besar penularannya adalah karena menghisap udara yang mengandung
unsur penyebab atau mikroorganisme penyebab (WHO, 2007)
E. Pencegahan
Menurut Suhandayani 2007 pencegahan ISPA antara lain:
a) Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik

5
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau
terhindar dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan
mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah
raga dengan teratur, serta istirahat yang cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan
kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh kita akan
semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteri penyakit yang akan
masuk ke tubuh kita.

b) Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang
dewasa. Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak
mudah terserang berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri.
c) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi
polusi asap dapur / asap rokok yang ada di dalam rumah, sehingga dapat mencegah
seseorang menghirup asap tersebut yang bisa menyebabkan terkena penyakit ISPA.
Ventilasi yang baik dapat memelihara kondisi sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap
segar dan sehat bagi manusia.
d) Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut(ISPA) ini disebabkan oleh virus/ bakteri yang
ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui udara yang
tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit ini biasanya berupa virus /
bakteri di udara yang umumnya berbentuk aerosol (anatu suspensi yang melayang
di udara). Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei(sisa dari sekresi saluran
pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan melayang di udara),
yang kedua duet (campuran antara bibit penyakit).
F. Perawatan Rumah
Beberapa hal yang perlu dikerjakan bila seseorang menderita ISPA Suhandayani
2007.
1) Mengatasi panas (demam)

6
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun demam diatasi dengan memberikan
parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus
segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara
pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan
diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan
pada air (tidak perlu air es).
2) Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk
nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga
kali sehari.
3) Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih
sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang
menyusu tetap diteruskan.
4) Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari
biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan
menambah parah sakit yang diderita.
5) Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat,
lebih-lebih pada anak yang demam. Membersihkan hidung pada saat pilek akan
berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih
parah. Diusahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi
cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan di rumah keadaananak
memburuk maka dianjurkan untuk membawa ke dokter atau petugas kesehatan.
Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan di atas diusahakan
agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama lima hari penuh
dan setelah dua hari anak perlu dibawa kembali ke petugas kesehatan untuk
pemeriksaan ulang.

7
DAFTAR PUSTAKA
Arif muttaqin .2008. Buku Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan.Jakarta: Salemba
Depkes RI, 2002. Informasi Tentang ISPA Pada Balita. Jakarta: Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat.
Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Suhandayani, I , 2007. Factor –faktor yang berhubungan ISPA. Universitas Negeri
Semarang.
World Health Organization.2007. Pencegahan dan Pengendalian ISPA di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai