BerAKHLAK
Link : https://youtu.be/Y8oQAOq7_SU
REMUSE BERAKHLAK
1. BERORIENTASI PELAYANAN
Definisi
Orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja seorang ASN dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat,
atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan/ atau instansi lain. Seorang abdi negara
haruslah memiliki jiwa yang bisa melayani. Abdi negara adalah abdi masyarakat yang
harus bisa melayani masyarakat tanpa pamrih.
Memberikan pelayanan publik yang rofesional dan berkualitas merupakan salah satu fungsi
dan tugas ASN berdasarkan Undang-Undang ASN.
Definisi
Pelayanan publik merupakan sebuah service dari produk yang tidak berwujud,
berlangsung sebentar dan dirasakan atau dialami” Artinya service merupakan produk
yang tidak ada wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat dimiliki,
dan berlangsung sesaat atau tidak tahan lama, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh
penerima layanan. (Christoper H. Lovelock )
Masyarakat dalam UU 25/2009 adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun
penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang
berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, akan tetapi juga terkait dengan mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain.
Mudah dan Murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan
mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh
warga negara.
Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan non fisik.
Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas
dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang
mereka bayar.
Berkeadilan
Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik
buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain
2. AKUNTABEL
Menurut UU No.25/2009 pasal 4 tentang Layanan Publik menyebutkan akuntabiltas
sebagai salah satu asas pelayanan publik.
Definisi
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat
dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik
(Matsiliza dan Zonke, 2017)
Aspek-Aspek Akuntabilitas
o Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is arelationship)
hubungan dua pihak antara individu/institusi dengan negara dan
masyarakat.
o Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah
yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
o Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
o Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
o Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
o Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi)
o Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional)
o Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Tingkatan Akuntabilitas
o Akuntabilitas Personal
o Akuntabilitas Individu
o Akuntabilitas Kelompok
o Akuntabilitas Organisasi
o Akuntabilitas Stakeholder
Mekanisme Akuntabilitas
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka
mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi:
o Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability forprobity and
Akuntabilitas proses (process accountability).
o Akuntabilitas program (program accountability).
o Akuntabilitas kebijakan (policy accountability legality).
3. KOMPETEN
Contoh sikap dari ASN yang melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik seperti
o Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
o Mempertanggung jawabkan tindakan kinerjanya kepada publik
o Berkemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
o Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai lain.
Kompetensi ASN
o Kompetensi Teknis
yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis
fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis;
o Kompetensi Manajerial
yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan
pengalaman kepemimpinan; dan
o Kompetensi Sosial Kultural
diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan
Konsep Kompetensi
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan
pekerjaan.
4. HARMONIS
Berawal dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti
“Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik juga harus dapat
menghargai setiap orang apapun latar belakang mereka. Penting bagi setiap ASN
untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena
dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.Suasana
harmonis dalam lingkungan kerja akan membuatkan kita secara individu lebih tenang,
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan. Keaneka
ragaman suku bangsa itu dapat dipahami disebabkan karena kondisi letak geografis
Indonesia yang berada di persimpangan dua benua dan samudra. Hal tersebut
mengakibatkan terjadinya percampuran ras, suku bangsa, agama, etnis dan budaya
yang membuat beragamnya suku bangsa dan budaya diseluruh indonesia.
Keanekaragaman suku bangsa dan budaya membawa dampak terhadap kehidupan
yang meliputi aspek aspek sebagai berikut:
o Kesenian
o Religi
o Sistem Pengetahuan
o Organisasi social
o Sistem ekonomi
o Sistem teknologi
o Bahasa.
Keanekaragaman Bangsa
o Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504
pulau. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi
mencapai 270.203.917 jiwa pada tahun 2020, Indonesia menjadi negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia.
o Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa
dan budaya nya. Kekayaan sumber daya alam berupa mineral dan tambang,
kekayaan hutan tropis dan kekayaan dari lautan diseluruh Indonesia.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuanketentuan tertulis.
ASN Harmonis
Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang ASN,
tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut.
o Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
o Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
o Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. LOYAL
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal sebagaimana tersebut di
atas adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal
terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN
kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau
komponen dari pemerintahan itu sendiri. Bersamaan dengan peluang pemanfaatan
teknologi informasi sebagaimana diuraikan di atas, ASN milenial juga dihadapkan
pada berbagai tantangan yang harus (dan hanya dapat dihadapi) dengan sifat dan
sikap loyal yang tinggi terhadap bangsa dan negara, seperti information overload,
yang dapat menyebabkan paradox of plenty, dimana informasi yang ada sangat
melimpah namun tidak dimanfaatkan dengan baik atau bahkan disalahgunakan.
Definisi
Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa
adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Loyalitas
merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal
seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya.
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
o Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
o Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
o Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Definisi
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai
tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi sosial yang
berubah-ubah agar tetap bertahan (Robbins, 2003)
o Perusahaan Adaptif
- Perilaku yang terlihat
Manajer sangat memperhatikan seluruh konstituen mereka, khususnya
pelanggan dan mengawali perubahan bila diperlukan untuk mendukung
kepentingan yang terlegitimasi, meskipun harus menanggung risiko.
7. KOLABORATIF
Kolaborasi Pemerintahan
sebagai sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance.
o Mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik
Sebuah pendekatan pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif,
serangkaian aktivitas bersama di mana mitra saling menghasilkan tujuan dan
strategi dan berbagi tanggung jawab dan sumber daya.
o Kerjasama Informal
o Perjanjian Bantuan Bersama
o Memberikan Pelatihan
o Menerima Pelatihan
o Perencanaan Bersama
o Menyediakan Peralatan
o Menerima Peralatan
o Memberikan Bantuan Teknis
o Menerima Bantuan Teknis
o Memberikan Pengelolaan Hibah
Keuntungan WoG
• Outcomes-focused Berfokus pada outcome yang tidak dapat dicapai oleh K/L
sektoral secara masing masing.
• Boundary-spanning Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan
satuinstansi, tetapi lintas instansi
• Enabling WoG membuat pemerintah lebih mampu menangani tantangan
kebijakan yang kompleks
• Strengthening prevention WoG mendorong pencegahan terhadap masalah yang
mungkin berkembang lebih jauh