Anda di halaman 1dari 11

BAB 7.

PELAYANAN
PUBLIK
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

NAMA: DERRY DWIYANSYAH


NPM:222110023
A. LANDASAN TEORETIS PELAYANAN PUBLIK

Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan sehingga proses


pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan dan meliputi
seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang dimaksudkan
dilakukan berkaitan dengan aktivitas saling memenuhi kebutuhan antara
penerima dan pemberi pelayanan.
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan baik
dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
Instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tujuan dari pelayanan publik adalah memuaskan keinginan
masyarakat atau pelanggan pada umumnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang. Pelayanan Publik
mendefinisikan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau
serangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan,
perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas
barang,jasa , dan atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Komponen-komponen standar
pelayanan publik meliputi:

1. dasar hukum; minich mindsel


2. persyaratan
3. sistem, mekanisme, dan
prosedur
4. jangka waktu penyelesaian
5. biaya/tarif
6. produk pelayanan
7. sarana, prasarana, dan/atau
fasilitas
8. kompetensi pelaksana
9. pengawasan internal
10. penanganan pengaduan,
saran, dan masukan
11. jumlah pelaksana
12. jaminan pelayanan yang
memberikan kepastian pelayanan
dilaksanakan sesuai dengan
strandar pelayanan
13. evaluasi kinerja pelaksana
B. PRINSIP DAN PENGATURAN

Administrasi negara berasal dari kata "administrare" yang artinya:


melayani.Melihat pada mana administrasi negara tersebut dapat
disimpulkan bahwaPelayanan publik merupakan fungi pokok dari
administrasi negara/bestuur/ pemerintah. Pasal 1 angka 2 Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
menyatakan bahwa fungsi pemerintahan adalah fungsi dalam
melaksanakan administrasi pemerintahan yang meliputi fungsi
Pengaturan, pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan pelindungan.
Dalam Penielasan UU Administrasi
Pemerintahan, tugas pemerintahan untuk
mewujudkan tujuan negara sebagaimana
dirumuskan dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan tugas tersebut merupakan
tugas yang sangat luas. Begitu luasnya
cakupan tugas Administrasi Pemerintahan
sehingga diperlukan peraturan yang dapat
mengarahkan penyelenggaraan pemerintahan
menjadi lebih sesuai dengan harapan dan
kebutuhan masyarakat (citizen friendly), guna
memberikan landasan dan pedoman bagi
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam
menjalankan tugas penyelenggaraan
pemerintahan.
Pelayanan publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelavanan
Administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Melalui pelayanan publik, badan atau pejabat pemerintah
menempatkan kepentingan publik sebagai tujuan dan
memengaruhi seluruh pengambilan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Oleh karena itulah dalam sistem pelayanan publik
dalam rangka pelaksanaan fungsi pemerintah, perlu diatur secara
komprehensif, filosofi, tujuan, makna, kelembagaan pelayanan
publik dan sistem insentif-disinsentif dalam pelayanan publik.
Penyelenggara pelayanan publik
adalah setiap institusi penyelenggara
negara, korporasi, lembaga
independen yang dibentuk
berdasarkan undang-undang untuk
kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-
mata untuk kegiatan pelayanan
publik. Ruang lingkup pelayanan
publik meliputi pelayanan barang
publik dan jasa publik serta pelayanan
administratif yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai