PENDAHULUAN
Dalam UU No. 24 tahun 2013 tentang perubahan atas UU No. 23 tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan bahwa Administrasi
Kependudukan adalah sebuah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban
dalam hal dokumen dan data kependudukan melaui pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta
pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan public dan pembangunan sector
lainnya. Sementara itu tertib administrasi kependudukan lebih kepaada kesadaran
para anggota masyarakat untuk melaporkan diri atas keberadaannya maupun
perubahan-perubahan atau kejadian peristiwa penting kependudukan dan
memiliki dokumen kependudukan serta menggunakan sesuai peruntukannya.
. Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 27 Kecamatan dan 852 Desa sebagai hasil
pemekaran daerah dari Provinsi Aceh , dimana total luas wilayah Kabupaten Aceh
Utara adalah 3.296,86 Km2 (329.686 Ha). Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor 2
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor 2
Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Aceh
Utara, dimana Susunan Organisasi Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil
terdiri dari:
a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelayanan Catatan Sipil;
d. Seksi Mutasi dan Pengendalian Penduduk;
e. Seksi Data dan Pelaporan;
f. Unit Pelaksana Teknis;
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil adalah
sebagaimana tercantum pada lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Qanun ini.
Pelayanan publik di Kabupaten Aceh Utara belum sepenuhnya berjalan dengan
baik, diantaranya yang berkaitan dengan pengadaan produk-produk pelayanan
administrasi kependudukan yang bersifat kewajiban seperti Kartu Tanda
Penduduk Eleketronik (KTP-el) Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan lain-lain
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Namun pada faktanya masih ada masyarakat yang belum memiliki Akta
Kelahiran khusunya di Kabupaten Aceh Utara yang ternyata masih terdapat
permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara, dan yang menjadi permasalahan utama
adalah pelayanan publik. Pelayanan publik di Kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil masih bisa dibilang kurang baik dikarenakan masih ditemukan
masalah internal maupun eksternal serta faktor yang menghambat pelayanan
yang belum terselesaikan. Masalah Internal merupakan masalah yang terjadi
dalam organisasai birokrasi di kantor dinas itu sendiri. Seperti halnya masalah
sumber daya manusia yang masih kurang memahami tugas dan fungsi mereka
masing-masing, disiplin kerja yang masih rendah, serta masih berbelit-belit dalam
proses pelayanan Akta Kelahiran. Selain itu permasalahan yang ada di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara ialah proses
penertiban Akta Kelahiran yang terkadang membutuhkan waktu yang lama
sehingga waktu masyarakat tersita karena lamanya proses pelayanan pengurusan
Akta Kelahiran. Selain itu juga pelayanan pada pembuatan Akta Kelahiran
mengalami keterlambatan dari waktu yang telah disepakati atau sesuai dengan
peraturan yang berlaku dengan alasan kehabisan kertas, listrik yang sering mati,
kerusakan komputer dan sebagainya. Biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat
juga tidak sesuai dengan standar operasional yang berlaku, juga didapati ada
pegawai yang kurang ramah dalam memberikan pelayanan. Ada juga pegawai
yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan pelayanan yang seharusnya,
dimana ada pegawai yang melakukan diskriminasi dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan cara lebih mengutamakan hubungan kekerabatan dan
keluarga. Dalam proses pelaksanaan pelayanan Akta Kelahiran juga terhambat
karena sarana dan prasarana kantor yang masih terbatas. Seperti jumlah
komputer yang masih terbatas bahkan ada yang rusak serta ruang pelayanan yang
sempit. Kondisi ini diperparah dengan masalah eksternal yang ada seperti
kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Akta
Kelahiran dan akses menuju Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
masih sulit dijangkau masyarakat yang berada diperkampungan karena
transportasi darat yang masih kurang memadai dan jarak yang terlampau jauh.
Berbagai macam masalah yang timbul dari proses pemberian pelayanan
berdampak pada masyarakat yang ingin mengurus dokumen Akta Kelahiran. Dari
beberapa permasalahan penyelenggaraan pelayanan Akta Kelahiran, pemerintah
diharapkan untuk lebih terbuka dan demokratis serta bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pelayanan, sementara masyarakat diharapkan untuk lebih
berpatisipasi dalam penyelenggaraan pelayanan ataupun dalam pengawasan
pelayanan publik. Fenomena yang terjadi adalah warga hanya mengurus
dokumen Akta Kelahiran pada saat sedang membutuhkan, karena kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen resmi kependudukan dan
pencatatan sipil tersebut.
Dengan jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan serta sarana dan prasarana
yang terbatas maka dapat mempengaruhi pelaksanaan pelayanan administrasi
kependudukan bidang Akta Kelahiran kepada masyarakat. Banyak keluhan dari
masyarakat akan pelayanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara menunjukan rendahnya kinerja aparat
dalam memberikan pelayanan. Perencanaan program peningkatan kualitas
pelayanan harus segera dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
Provinsi Aceh terkait dengan strategi penyelenggaraan pelayanan administrasi
kependudukan di segala bidang terkhususnya pada pelayanan Akta Kelahiran.
Sehingga, masyarakat dapat merasakan pelayanan yang baik dan kinerja aparat
dalam menyelenggarakan pelayanan Akta Kelahiran dapat merubah opini
masyarakat kearah yang lebih positif, karena saat ini masyarakat masih diwarnai
dengan opini-opini yang negatif seperti cara, metode, atau etika pada saat proses
pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, maka peningkatan pelayanan administrasi
kependudukan yaitu akta kelahiran perlu dilakukan demi memenuhi tujuan
negara yaitu memajukan kesejahteraan umum dalam hal ini adalah
kesejahteraan masyarakat. Hal ini yang menarik minat penulis untuk
mengadakan penelitian dengan judul : Strategi Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dalam Meningkatkan Pelayanan Akta Kelahiran di
Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh.
1.1.1 Permasalahan
1.1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di latar belakang yang telah
dikemukakan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya Pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
kepemilikan dokumen Akta Kelahiran.
2. Kurangnya akses informasi serta sosialisasi mengenai Pelayanan
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
3. Sulitnya akses menuju Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
bagi masyarakat yang berada di Perkampungan.
4. Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada di Kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
5. Masih kurangnya pemahaman pegawai terhadap tugas dan fungsi masing-
masing.
6. Sering tidak terkoneksinya jaringan server baik dari daerah ke pusat
maupun pusat ke daerah
7. Ruwetnya procedure dan syarat administratif yang harus di penuhi
Maksud penelitian ini yakni mengamati dan menjelaskan strategi yang dilakukan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam meningkatkan pelayanan, faktor
penghambat strategi serta upaya dalam mengatasi faktor penghambat tersebut
dalam pelayanan administrasi kependudukan bidang akta kelahiran di Kabupaten
Aceh Utara Provinsi Aceh.
Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah sebagai bahan awal untuk
melakukan penelitian dan pengkajain lebih lanjut, dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan, terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan strategi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara dalam
meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan.