PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tindak pidana korupsi, oleh karena hakekat hukum administrasi adalah hukum
dan tindak pidana korupsi merupakan dua aspek hukum yang saling terkait.
norma hukum pemerintahan dan hukum pidana, sehingga dapat dikatakan sebagai
“hukum antara”. Hukum pidana berisi norma-norma yang begitu penting bagi
ditegakkan sanksi pidana. Karena itu, hampir setiap norma hukum pemerintahan
ketentuan pidana (“in cauda venenum” secara harfiah berarti: ada racun di
ekor/buntut setiap tindak kebijakan). Oleh karena itu, konsep hukum administrasi
kepada masyarakat secara optimal, transparan dan akuntabel, dengan tujuan untuk
yang harus dikelola dengan baik. Berdasarkan Pasal 23 Ayat (4) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia ditegaskan bahwa hal keuangan negara diatur
Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa,
kemakmuran rakyat. Kebijakan umum tata pemerintahan yang baik dan bersih di
bidang pengelolaan keuangan negara adalah seluruh aspek yang terkait dengan
Tentang Keuangan Negara bahwa, keuangan negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara
2
Abdul Latif, 2014, Hukum Administrasi (Dalam Praktik Tindak Pidana Korupsi), Prenada Media
Group, Jakarta, hlm. 1.
Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara yaitu, asas kesatuan, asas universalitas,
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, terdapat lagi asas-asas yang
1. Asas akuntabilitas
2. Asas profesionalitas
3. Asas proporsionalitas
mandiri
dan Perda tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, di dalam Pasal 35 dinyatakan pula
bahwa setiap pejabat negara dan pegawai negeri bukan bendahara yang
negara.
investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan
segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah dan
pelayanan masyarakat.
3
Muhammad Djafar Saidi, 2014, Hukum Keuangan Negara, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 21.
4
Abdul Latif, Op.cit., hlm. 217.
semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Kemudian dalam
Pasal 1 Angka 2 disebutkan bahwa, Barang Milik Daerah adalah semua barang
yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Tersedianya barang/jasa, disamping
Barang/Jasa.
5
Purwosusilo, 2014, Aspek Hukum Pengadaan Barang dan Jasa, Prenadamedia Group, Jakarta,
hlm. 1.
dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam Pengadaan
Barang/Jasa.
pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang
memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa apa
saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan
Agar etika dari pengadaan barang dan jasa dapat terlaksana dengan baik maka
semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan harus mengikuti ketentuan
dalam tahap-tahap proses pengadaan barang dan jasa publik. Hal ini bisa
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah
suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai
tersebut7.
Pengadaan Barang dan Jasa Pembangunan Turap di Rumah Sakit Prof. HB.
menjatuhkan hukuman pidana kepada mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
HB Saanin Padang, selama satu tahun dan dua bulan pidana penjara. Terdakwa
yang merupakan Pengguna Anggaran (PA) dinilai terbukti bersalah dalam kasus
korupsi pembangunan fisik, berupa turap dan penguat tebing lahan RSJ. HB.
Saanin Padang. Tidak hanya mantan Direktur RSJ HB Saanin Padang yang
dijatuhi hukuman, namun lima rekannya yakni Kuasa Pengguna Anggaran (KPA),
6
Adrian Sutedi, 2010, Aspek Hukum Pengadaan Barang dan Jasa dan Berbagai
Permasalahannya, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 125.
7
Adrian Sutedi, 2012, Hukum Keuangan Negara, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 171
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Konsultan Pengawas, dan rekanan
denda sebesar Rp.50 juta dan subsider dua bulan penjara. “Para terdakwa terbukti
(1) KUHP," kata Sri Hartati, selaku ketua majelis hakim saat membacakan amar
penguatan dinding atau tebing lahan pada Rumah Sakit Jiwa HB Saanin tahun
pekerjaan tidak sesuai kontrak senilai Rp. 16.939.852, dan pekerjaan yang tidak
dilakukan oleh para pihak Pengadaan Barang dan Jasa Pembangunan Turap di
8
https://www.harianhaluan.com/news/detail/73581/mantan-direktur-rsj-hb-saanin-padang-
divonis-satutahun-dua-bulan-penjara. (Diakses Pada Pukul 20:16 Tanggal 03-07-2019)
9
Ibid.
Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang tidak sesuai dengan Etika Pengadaan
Barang dan Jasa yang terdapat di dalam Pasal 6 Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Oleh karena itu, penulis
Pembangunan Turap Di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Kota Padang”.
kesesuaian antara hukum yang berlaku dengan realisasi pelaksanaan yang terjadi
di lapangan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Pembangunan Turap di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Kota Padang.
D. Manfaat Penelitian
A. Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memperluas khasanah ilmu
B. Praktis
mengenai topik yang diangkat oleh penulis juga membuka mata dan
E. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
2. Sifat Penelitian
10
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 31.
Sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang
Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang sesuai dengan penulis
dapatkan di lapangan11.
a. Jenis Data
1) Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan dan
Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Saanin Padang Tahun Anggaran 2013.
2) Data Sekunder
11
Amirudin dan Zainal Assikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2003, hlm. 25.
12
Ibid., hlm. 30.
13
Ibid., hlm. 31.
14
Ibid., hlm. 33.
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Kontruksi
Negara
Perbendaharaan Negara
Administrasi Pemerintahan
Barang/Jasa Pemerintah
b. Sumber data
1) Penelitian Kepustakaan
2) Penelitian Lapangan
wawancara.
a. Wawancara
b. Studi Dokumen
a. Pengolahan Data