Anda di halaman 1dari 16

PERANAN KEJAKSAAN NEGERI SIJUNJUNG DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI

LINGKUNGAN KABUPATEN SIJUNJUNG MELALUI TIM PENGAWAL DAN PENGAMANAN


PEMBANGUNAN DAN PEMERINTAHAN DAERAH (TP4D)

A. LATAR BELAKANG
Dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan, sudah menjadi konsekuensi logis dimana
pemerintah sebagai pemangku jabatan akan selalu dituntut untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat yang efektif dan merata. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah berkewajiban
menyediakan kebutuhan masyarakat, salah satunya kebutuhan infrastruktur yang dapat menunjang
kepentingan umum masyarakat. Pemenuhan infrastruktur bagi masyarakat tersebut secara umum
dapat dilakukan dengan pengadaan barang dan/atau jasa oleh Pemerintah. Oleh karenanya
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa merupakan bagian yang penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Pemerintah merupakan mekanisme belanja pemerintah
yang memegang peranan penting dalam pemanfaatan anggaran negara. PBJ melibatkan jumlah uang
yang sangat besar, sehingga pemerintah disebut sebagai pembeli yang terbesar (the largest buyer) di
suatu negara. Anggaran PBJ setiap tahunnya menurut LKPP sekitar 40% dari APBN dan APBD, untuk
tahun 2017 nilai PBJ dari APBN sekitar Rp. 627 Triliun ditambah dengan yang berasal dari APBD
sekitar Rp. 1.000 Triliun, dan tahun 2018 ini sedang bergerak dikisaran Rp. 1.200 Triliun (APBN dan
APBD), dari data ini, terlihat bahwa begitu besarnya anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk
meningkatkan infrastruktur bagi masyarakat.
Oleh karena PBJ ini merupakan proses yang melibatkan berbagai kepentingan, maka
dibentuklah suatu peraturan dalam pelaksanaannya, dimana saat ini proses pelaksanaan PBJ diatur
dalam Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah. Pengaturan
yang dilakukan pada proses pelaksanaan PBJ ini bertujuan agar PBJ dapat berjalan secara efisien,
terbuka, kompetitif, dan terjangkau, sehingga mencapai hasil berupa barang atau jasa yang
berkualitas, tepat sasaran dan berdayaguna, sehingga dapat melancarkan tugas pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Saat ini prinsip pengadaan barang dan jasa pemerintah di Indonesia mengedepankan prinsip
yaitu efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel. Terkait
dengan pengadaan barang dan jasa pihak pemerintah telah melibatkan pihak penegak hukum,
khususnya kejaksaan untuk bersama-sama menciptakan pembangunan yang efektif dan bersih dari
KKN. Hal ini mengingat titik rawan tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan pembangunan baik
di pusat maupun daerah adalah pada proses pengadaan barang dan jasa pemerintahan untuk
kepentingan umum. Selanjutnya berdasarkan survey penanganan perkara tindak pidana korupsi yang
dilakukan Kejaksaan diketahui bahwa dari keseluruhan kasus perkara korupsi yang ditangani
sebanyak 80% merupakan tindak pidana korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa dan kegiatan
lain yang berkaitan dengan PBJ. Para pelaku korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa terbanyak
adalah pejabat pemerintahan, baik yang menduduki sebagai pejabat struktural maupun pejabat yang
memliki tanggungjawab dalam pengelolaan pembangunan dan keuangan.
Meningkatnya perbuatan korupsi di sektor ini serta banyaknya pelaku korupsi berasal dari
pejabat pemerintah, berdampak pada tersendatnya proses pembangunan yang diselenggarakan dan
rendahnya serapan anggaran yang disediakan. Hal tersebut memberikan situasi dilematis bagi aparat
pemerintahan dalam menyelenggarakan pembangunan yang disebabkan kecemasan dan
kekhawatiran dalam bertindak dan mengambil keputusan bilamana keputusannya dianggap salah
bahkan dijadikan sumber terjadinya kekacauan yang pada akhirnya mengakibatkan kerugian keuangan
negara dan pidana yang akan mengancam dirinya.
Di sisi lain dalam rangka melaksanakan pembangunan tersebut, aparat pemerintah diminta
untuk melakukan percepatan baik mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan
hasil pekerjaan, sehingga tujuannya untuk menggerakan roda perekonomian bagi kesejahteraan
masyarakat segera terwujud, oleh karenanya perlu dilakukan pengawalan dan pengamanan terhadap
penyelenggaraan pembangunan yang dilakukan aparat pemerintahan. Disinilah peran TP4 yang
dibentuk oleh Kejaksaan RI, berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :
KEP152/A/JA/10/2015 Tentang Pembentukan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan
Pembangunan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, baik ditingkat pusat (TP4) maupun di daerah
(TP4D). Adapun tugas dan fungsi TP4 pada pokoknya sebagai berikut :
1. Mengawal, mengamankan dan mendukung keberhasilan jalannya pemerintahan dan pembangunan
melalui upaya-upaya pencegahan/preventif dan persuasive di daerah hukum Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Barat, dengan cara :
a. Memberikan penerangan hukum di lingkungan instansi pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak
lain yang terkait materi tentang perencanaan, pelelangan, pelaksanaan pekerjaan, pengawasan
pelaksanaan pekerjaan, perijinan, pengadaan barang dan jasa, tertib administrasi, dan tetib
pengelolaan keuangan Negara;
b. Melakukan diskusi atau pembahasan bersama instansi pemerintah, BUMN, BUMD untuk
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam penyerapan anggaran dan pelaksanaan
pembangunan;
c. Memberikan penerangan hukum dan penyuluhan hukum baik atas inisiatif TP4D maupun atas
permintaan pihak-pihak yang memerllukan yang tempat dan waktu pelaksanaan ditetapkan
berdasarkan kesepakatan dan sesuai kebutuhan;
d. TP4D dapat melibatkan instansi atau pihak lain yang memiliki kapasitas, kompetensi dan relevan
dengan materi penerangan hukum yang akan disampaikan kepada instasi pemerintah, BUMN,
dan BUMD.
2. Dapat memberikan pendampingan hukum dalam setiap tahap program pembangunan dari awal
sampai akhir dengan kaitannya dengan pelelangan pengadaan Barang dan Jasa, berupa :
a. Pembahasan hukum dari sisi penerapan regulasi, peratuan perundang-undangan, mekanisme
dan prosedur dengan pejabat pengelola anggaran atas pemasalahan yang dihadapi dalam hal
penyerapan anggaran;
b. Pendapat hukum dalam tahapan perencanaan, pelelangan, pelaksanaan pekerjaan, pengawasan
pelaksanaan pekerjaan, perijinan, pengadaan barang dan jasa atas inisiatif TP4D maupun atas
permintaan instasi dan pihak-pihak yang memerlukan.
3. Melakukan kordinasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintahan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan yang berpotensi menghambat, menggagalkan, dan menimbulkan kerugian bagi
keuangan Negara;
4. Bersama-sama melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan dan program
pembangunan;
5. Melaksanakan penegakan hukum represif ketika ditemukan bukti permulaan yang cukup setelah
dilakukan koordinasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah tentang telah terjadinya
perbuatan melawan hukum, penyalagunaan kewenangan dan/atau perbuatan lainnya yang
berakibat menimbulkan kerugian bagi keuangan Negara.
Pembentukan TP4D yang lebih menekankan pada upaya pencegahan (preventif) terjadinya
tindak pidana korupsi dimaksudkan untuk memastikan bahwa pembangunan yang sejatinya
diperuntukan bagi masyarakat benar-benar terlaksana dan manfaatnya dapat dinikmati sepenuhnya
oleh masyarakat. Tindakan preventif merupakan upaya komprehensif dalam menanggulangi dan
menekan tingginya angka korupsi di Indonesia. Selain daripada itu tindakan pencegahan melalui
peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang ketentuan perundang-undangan, tindak pidana
korupsi dan bahayanya bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, akan memacu tingkat
penyerapan anggaran yang pada akhirnya mendorong percepatan pelaksanaan pembangunan yang
tepat sasaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Dalam hal tugas TP4D dalam memberikan penerangan, pendampingan dan pendapat hukum
dalam penyelenggaran proyek pembangunan juga dimaksudkan untuk menghilangkan kekhawatiran
aparat pemerintahan khususnya pejabat publik dalam menentukan dan mengeluarkan kebijakan atau
keputusan serta tindakan lain yang bersinggungan dengan percepatan pelaksanaan pembangunan.
Dengan demikian stigma kebijakan pejabat publik telah dikriminalisasi dapat dihindari bila masing-
masing pihak baik TP4D dan Pejabat publik dapat bersinergi berdasarkan tugas dan fungsinya masing-
masing.

B. PEMBENTUKAN TP4D KEJAKSAAN NEGERI SIJUNJUNG


Dasar Hukum dibetuknya Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan yaitu Instruksi Presiden
Nomor 7 Tahun 2015 tentang aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 antara lain
dimaksudkan untuk meningkatkan upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi di instansi
pemerintahan yang perlu didukung dan dilaksanakan secara terencana dan sungguh-sungguh
sehingga kegiatan pencegahan korupsi yang dilakukan kejaksaan RI dapat berlangsung efektif dan
optimal. Kemudian Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2015 tentang aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 menjadi dasar pertimbangan dikeluarkannya Keputusan Jaksa
Agung Republik Indonesia Nomor : KEP - 152/A/JA/10/2015 tanggal 1 Oktober 2015 tentang
Pembentukan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Kejaksaan Republik
Indonesia, yaitu :
1) Membentuk Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan yang selanjutnya
disebut TP4 untuk mengawal dan mengamankan keberhasilan pemerintahan dan pembangunan.
2) TP4 terdiri dari TP4 Pusat yang berkedudukan di Kejaksaan Agung RI, TP4 Daerah yang
berkedudukan di Kejaksaan Tinggi, dan TP4 Daerah yang berkedudukan di Kejaksaan Negeri.
Kemudian untuk Mekanisme Kerja Teknis dan Administrasinya diatur dalam Peraturan Jaksa Agung
Nomor : PER – 014/A/JA/11/2016 tanggal 22 November 2016. Selanjutnya Keputusan Jaksa Agung
tersebut di implementasikan di lingkungan Kejaksaan Negeri Sijunjung, untuk membentuk TP4D
Kejaksaan Negeri Sijunjung, yang pada tahun ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Kejaksaan Negeri Sijunjung Nomor : Kep- 01 /TP4D/Set /05/2018 Tanggal 11 Mei 2018 Tentang
Pembentukan Tim Pengawal Dan Pengaman Pemerintah Dan Pembangunan Daerah (TP4D)
Kejaksaan Negeri Sijunjung, yang mana terdiri dari Kasi Intelijen sebagai Ketua Tim dan Kasi Datun
sebagai Wakilnya, kemudian Jaksa pada bidang Intelijen selaku Ketua Sub Tim, Jaksa pada bidang
Datun selaku Sekretaris merangkap anggota dan Jaksa pada bidang Pidsus selaku Anggota.

C. TP4D KEJARI SIJUNJUNG DALAM MENDAMPINGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR


DI KABUPATEN SIJUNJUNG
Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum harus diletakkan untuk tujuan meningkatkan
kesejahtraan masyarakat dengan menjaga kelancaran pogram pembangunan, sementara kejaksaan
sebagai lembaga penegak hukum harus berperan mendukung keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, sehingga perlu adanya pengawalan dan pengamanan baik dalam
kegiatan perencanaan, pelaksanaan maupun pemanfaatan hasil pembangunan, termasuk dalam
upaya mencegah timbulnya penyimpangan dan kerugian Negara. TP4D Kejari Sijunjung dibentuk
untuk melakukan pendampingan pada kegiatan pembangunan baik yang akan maupun sedang
dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten Sijunjung, agar segala yang berkaitan dengan pengadaan
barang dan jasanya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Selama ini, tepatnya sebelum TP4D Kejari
Sijunjung terbentuk, para pejabat di lingkungan Pemda Kabupaten Sijunjung merasakan kekhawatiran
untuk menggunakan anggaran yang ada karena takut tersandung kasus korupsi, sehingga
peneyerapan anggaran di Kabupaten Sijunjung terhitung rendah, yang berimplikasi pada kinerja dan
pembangunan yang kurang maksimal. Mengatasi hal tersebut untuk mencegah terjadinya tindak
pidana korupsi dan mendorong pelaksanaan pembangunan di daerah sijunjung, maka sejak dini perlu
dilakukan pendampingan terhadap pejabat pemerintah terkait pengelolaan anggaran dan pelaksanaan
program-program pembangunan.
TP4D Kejari Sijunjung melakukan pengamanan dan pengawalan pada suatu kegiatan yang
dimintakan untuk didampingi, sejak awal perencanaan hingga masa pemeliharaan selesai, bahkan
saat harus melakukan survey barang sampai ke luar provinsi sekalipun, tetap didampingi oleh Tim,
sehingga setiap celah pelanggaran akan tertutup. Kemudian TP4D Kejari Sijunjung juga memantau
dan menerima laporan rutin perkembangan kegiatan pembangunan setiap minggunya, lalu melakukan
analisa secara yuridis, sehingga kinerjanya selalu konsisten dan berkesinambungan, selain itu TP4D
Kejari Sijunjung juga memberikan saran dan masukan ketika ada pelaksana yang mengalami
permasalahan atau ragu – ragu untuk mengambil suatu keputusan atau tindakan, sehingga
pembangunan yang dilakukan tidak menjadi tersendat akibat kekhawatiran tersebut.
Pada tahun 2018 ini, Kejari Sijunjung telah melakukan penandatanganan nota kesepakatan
(MOU) dengan Pemda Kabupaten Sijunjung, untuk melaksanakan fungsi TP4D pada sektor
pengadaan barang dan jasa di wilayah kabupaten sijunjung, hal ini berjalan dengan efektif, terbukti
dengan adanya pendampingan di sebanyak 9 (Sembilan) OPD dengan 27 (dua puluh tujuh) kegiatan
dengan nilai anggaran seluruh kegiatan yang didampingi tersebut sebesar Rp. 126.094.610.277,-
(seratus dua puluh enam miliar Sembilan puluh empat juta enam ratus sepuluh ribu dua ratus tujuh
puluh tujuh rupiah) di tahun ini ( perincian sebagaimana terlampir), dari seluruh kegiatan tersebut,
sebagian besar telah selesai dilaksanakan, sementara yang lainnya masih dalam tahap penyelesaian
hingga akhir tahun 2018. Jumlah ini mengalami peningkatan yang besar ketimbang tahun lalu,
sehingga memperlihatkan eksistensi TP4D Kejari Sijunjung kian menempati posisi strategis dalam
kelancaran proses pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sijunjung, selanjutnya kemungkinan akan
terus bertambah di tahun – tahun berikutnya, karena sosialisasi mengenai peran TP4D akan terus
ditingkatkan. Di tahun 2018 ini TP4D Kejaksaan Negeri Sijunjung mendapat apresiasi dari Bupati
Sijunjung, dimana Bupati Sijunjung menyampaikan dengan adanya TP4D Kejaksaan Negeri Sijunjung,
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sijunjung, berjalan dengan efektif dan efisien serta
mengalami banyak percepatan, sehingga kualitasnya meningkat, dan dengan adanya TP4D Kejari
Sijunjung, para pelaksana kegiatan merasa aman dan nyaman untuk melaksanakan tugasnya dalam
melaksanakan pembangunan, karena TP4D selalu memberikan pendampingan optimal dari awal
hingga akhir kegiatan dan memberikan saran serta masukan yang sangat membantu ketika
menghadapi permasalahan.
Hasil positif yang diperoleh saat ini diharapkan akan terus dapat ditingkatkan lagi selanjutnya,
bahkan kedepan dengan adanya TP4D Kejari Sijunjung ini, ditargetkan akan memberantas habis
praktik tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di wilayah hukum Kejari
Sijunjung melalui pendekatan prefentiv dan persuasif, semata- mata demi tercapainya pembangunan
infrastruktur yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Sijunjung.

D. KENDALA DAN HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH TP4D KEJARI SIJUNJUNG


Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, TP4D Kejaksaan Negeri Sijunjung secara umum
sebetulnya masih mengalami beberapa kendala dan hambatan, diantaranya Pertama masih ada
beberapa pelaksana kegiatan yang belum menyadari pentingnya melibatkan TP4D dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan yang dilaksanakannya, sehingga beberapa pelaksana tidak
mengajukan permintaan untuk didampingi, sementara di dalam Peraturan Jaksa Agung Nomor : PER
– 014/A/JA/11/2016 tanggal 22 November 2016, hanya pelaksana yang mengajukan permintaan saja
yang dapat didampingi oleh TP4D, untuk itu kedepan sosialisasi mengenai peran TP4D akan terus
dilaksanakan, Kedua masing kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
tugas dan fungsi TP4D, misalnya ada kalanya pembangunan yang dilaksanakan terdapat di pelosok
daerah yang medannya sulit ditempuh dan signal komunikasi tidak ada, sehingga untuk melakukan
monitoring ke lapangan, membutuhkan kendaraan dengan spesifikasi tertentu untuk melewatinya dan
alat komunikasi satu gelombang ( Handy Talkie), sementara sampai saat ini hal tersebut belum
tersedia, Ketiga Anggaran yang tersedia dirasa belum dapat mengakomodir seluruh kegiatan yang
ada, misalnya untuk tahun 2018 anggaran tersedia di kejari sijunjung hanya untuk mendampingi 6
(enam) kegiatan, sementara kegiatan yang didampingi sebanyak 27 (dua puluh tujuh) kegiatan, belum
lagi jika harus mendampingi pelaksana kegiatan melakukan survey ke luar kota atau bahkan ke luar
provinsi, sementara anggaran yang tersedia tidak cukup mengakomodirnya. Meskipun demikian
TP4D Kejari Sijunjung selalu akan bertindak profesional dan proporsional dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, ditengah kendala dan hambatan yang dihadapi sebagaimana dimaksud. Namun
kedepan diharapkan kendala dan hambatan tersebut dapat segera terselesaikan, agar pelaksanaan
tugas dan fungsi akan semakin berjalan dengan maksimal.
KEJAKSAAN NEGERI
SIJUNJUNG.

DATA REKAPITULASI
TIM PENGAWAL DAN PENGAMAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN TP4D KEJAKSAAN NEGERI SIJUNJUNG
PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2018

NO OPD KEGIATAN JUMLAH ANGGARAN


1 2 3 5

Rp. 4.150.000.000,- (empat milyar


1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Dinas Kependudukan
seratus lima puluh juta rupiah)
Kabupaten Sijunjung dan Catatan Sipil Kab. Sijunjung tahun 2017.
(addendum)

Rp. 43.791.700.000,- (empat puluh tiga


Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Bupati Sijunjung yang
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang milyar tujuh ratus sembilan puluh satu
dikerjakan secara Multi Years mulai dari Tahun 2017 s/d 2018
Kabupaten Sijunjung juta tujuh ratus ribu rupiah)
(16 Bulan).

Rp. 4.889.000.000,- (Empat Miliar Delapan


Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan Manganti –
3. Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta
Durian Gadang sepanjang 3,60 Km
Kabupaten Sijunjung Rupiah)

Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rp. 12.531.914.000,- (Dua Belas Miliar
4. Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan Paru – Tapuih
Lima Ratus Tiga Puluh Satu Juta Sembilan
Kabupaten Sijunjung sepanjang 9,00 Km
Ratus Empat Belas Ribu Rupiah)

5. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sijunjung Kegiatan pembangunan gedung rawatan dan poli paru di RSUD HPS sebesa Rp. 4.500.000.000,- (Empat
Sijunjung. Milyar Lima Ratus Juta Rupiah)
Paket pengadaan IPAL Puskesmas 3 Unit (Puskesmas Lubuk
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung. Rp. 1.800.000.000,- (satu milyar
Tarok, Puskesmas Padang Sibusuk, Puskesmas Padang Laweh)
delapan ratus juta rupiah)

Paket peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap


7. Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung. Rp. 1.700.000.000,- (satu milyar tujuh
(Puskesmas Tanjung Ampalu)
ratus juta rupiah)

8. Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung. Kegiatan renovasi puskesmas sumpur kudus Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta
rupiah)

Pembangunan Permukiman Transmigrasi Padang Tarok SP-1


Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung yang sumber Rp. 8.416.500.000,- (delapan milyar
9. dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara empat ratus enam belas juta lima
Sijunjung.
(APBN) Tugas Pembantuan Program PKP2Trans Kementerian ratus ribu rupiah)
Desa, PDT dan Transmigrasi RI
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Pembangunan Permukiman Transmigrasi Padang Tarok SP-1
Rp. 6.425.000.000,- (enam milyar
10. Sijunjung. Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung yang sumber
empat ratus dua puluh lima juta
dananya dari Sharing / Hibah dana Anggaran Pendapatan dan
rupiah)
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan Supervisi Pembangunan Permukiman Transmigrasi
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Padang Tarok SP-1 Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Rp. 528.000.000, (lima ratus dua
11.
Sijunjung. Sijunjung puluh delapan juta rupiah)

12. Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung Kegiatan Rehabilitasi Gedung SMP 9 Sijunjung. Rp. 700.000.000,- (tujuh ratus juta
rupiah)

13. Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung Kegiatan Meubiler Sekolah Dasar. Rp. 667.754.000,- (enam ratus enam
puluh tujuh juta tujuh ratus lima
puluh empat ribu rupiah)
Rp. 926.361.000,- (Sembilan ratus
14. Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung dua puluh enam juta tiga ratus enam
Kegiatan Rehabilitasi Gedung SMP 7 Sijunjung.
puluh satu ribu rupiah)

Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung Rp. 775.000.000,- (tujuh ratus tujuh


15. Kegiatan Rehabilitasi Gedung SMP 6 Sijunjung
puluh lima juta rupiah)

Rp. 334.530.000,- (tiga ratus tuga


16. Dinas Perhubungan Kabupaten Sijunjung Kegiatan pengadaan timbangan portable Tahun Anggaran puluh empat juta lima ratus tiga puluh
2018 ribu rupiah)

Rp. 1.172.468.000,- (satu miliar


Kegiatan Pembangungan balai nikah dan manasik haji
17. Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung seratus tujuh puluh dua juta empat
Kecamatan IV Nagari
ratus enam puluh delapan ribu
rupiah)
Rp. 560.513.277,- (lima ratus enam
18. Dinas Perhubungan Kabupaten Sijunjung Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan alat listrik / elektronik puluh juta lima ratus tiga belas ribu
pemeliharaan rutin LPJU Stang biasa. dua ratus tujuh puluh tujuh rupiah)

Kegiatan Peningkatan jalan terdiri dari peningkatan jalan


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang paket I, target 6,4 km, berupa peningkatan kapasitas dan Rp. 6.220.000.000,- (enam miliar dua
19.
Kabupaten Sijunjung tanjung beringin guguak 1,5 berupa peningkatan struktur. ratus dua puluh juta rupiah)

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Peningkatan jalan Simaru Koto Salo target 5,6 km untuk Rp. 6.826.000.000,- (enam miliar
20. peningkatan struktur. delapan ratus dua puluh enam juta
Kabupaten Sijunjung
rupiah)
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Peningkatan jalan muaro ipuh – palangki 5,8 km peningkatan
21. Rp. 6.400.000.000,- (enam miliar
struktur dan kapasitasnya.
Kabupaten Sijunjung empat ratus juta rupiah)

Peningkatan jembatan pada bagian atas jembatan mundam


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sakti target panjang 50 m dan lebar 7 m peningkatan struktur Rp. 5.200.000.000,- (lima miliar dua
22.
Kabupaten Sijunjung jalan. ratus juta rupiah)

Sekretariat Daerah Pemda Kabupaten Sijunjung Kegiatan Pengadaan Peralatan gedung kantor pada anggaran Rp. 2.500.000.000,- (dua miliar lima
23.
perubahan (APBD – P) tahun 2018. ratus juta rupiah)

Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh


24. Kegiatan Rehabilitasi SMP N 17 Sijunjung
juta rupiah)

Rp. 283.176.000,- (dua ratus delapan


25. Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung Kegiatan Pembangunan Pustaka SMP N 33 Sijunjung puluh tiga juta seratus tujuh puluh
enam ribu rupiah)

Rp. 318.573.000,- (tiga ratus delapan


26. Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung Kegiatan Pembangunan Laboratorium IPA SMP Pembinaan belas juta lima ratus tujuh puluh tiga
ribu rupiah)

Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rp. 798.106.000,- (tujuh ratus


27. kegiatan Penggunaan Dana Siap Pakai dari BNPB untuk
Sembilan puluh delapan juta seratus
Kabupaten Sijunjung Relokasi Ruas Jalan Kumanis – Tanjung Bonai Aur
enam ribu rupiah)
REKAPITULASI

- Jumlah pengawalan (kegiatan) : 27 Kegiatan SIJUNJUNG, 02 DESEMBER 2018


KEPALA SEKSI INTELIJEN
- Jumlah OPD : 9 OPD

- Jumlah total nilai kegiatan : Rp. 126.094.610.277,- (seratus dua puluh enam
miliar Sembilan puluh empat juta enam ratus sepuluh
ribu dua ratus tujuh puluh tujuh rupiah)rupiah)
SELAKU KETUA TIM PENGAWAL DAN PENGAMAN
PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH KEJARI SIJUNJUNG

DIMAS ADITYA, SH.


JAKSA PRATAMA NIP. 19850916 200812 1 002

Anda mungkin juga menyukai