DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
Pengadaan barang dan jasa merupakan alat yang tepat untuk menerapkan
kebijakan publik di semua sektor dan menjadi instrumen dalam membangun tata kelola
pemerintahan yang baik. Paska pemerintahan orde baru, diawali dengan Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat, dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi,
Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2000 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Namun penilaian terhadap beberapa kelemahan
yang terjadi dalam pelaksanaannya menyebabkan Keppres yang telah berperan dalam
mengatur pelaksanan pengadaan barang dan jasa selama 3 tahun kemudian diubah
dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003. Kelemahan-kelemahan tersebut
Page
antara lain adanya inkonsistensi dalam ketentuan yang diatur didalamnya, adanya
perbedaan interprestasi pada aturan main mengenai penunjukkan langsung dan lelang
terbatas sehingga menjadi pemicu timbulnya konflik dalam pelaksanaan di daerah,
1
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
Pengadaan barang dan jasa atau yang dalam bahasa asingnya disebut
“procurement” merupakan aktifitas yang timbul karena adanya kebutuhan terhadap
suatu barang atau jasa melalui suatu proses yang diatur. Untuk memenuhi kebutuhan
barang dan jasa instansi pemerintah, Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003
memberikan arahan tentang kegiatan pengadaan barang dan jasa yang dibiayai
melalui APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia
barang dan jasa mulai dari persiapan dokumen pengadaan, pelaksanaan pengadaan,
hingga penandatanganan kontrak.
Kesulitan memahami prosedur pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan yang
berlaku, belum adanya transparansi, maraknya praktek ketidakadilan yang
dipertontonkan oknum aparatur pemerintah, dan sulitnya melakukan upaya
pendeteksian terhadap penyelewengan dan manipulasi yang terjadi dalam pengadaan
barang dan jasa menjadi indikator penyebab tingginya angka korupsi yang merugikan
negara hingga milyaran rupiah menjadi isu pokok yang terjadi dalam pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahan saat ini.
Berdasarkan data Ditjen Perbendaharaan Departemen Keuangan, diketahui
jumlah anggaran lembaga pemerintah departemen/non departemen pada tahun 2009
Page
yang dialokasikan untuk pengadaan barang dan jasa termasuk biaya pemeliharaannya
kurang lebih sebesar 107,6 triliun rupiah atau lebih tepatnya adalah sebesar
Rp.107.637.038.124.000,00. Besarnya anggaran yang dialokasikan pada seluruh
2
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
PENGERTIAN SUPERVISI
3
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
PRINSIP SUPERVISI
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
4. Konstruktik dan kreatif, maskudnya membina guru serta mendorong untuk aktif
menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman.
Metode langsung adalah cara mensupervisi dimana mereka (orang) yang diupervisi
berhadapan lansung dengan supervisor, sedangkan metode tak lansung adalah cara
mensupervisi dimana mereka tidak langsung berhadapan dengan supervisor tetapi
menggunakan media tertentu seperti televisi, radio dan sebagainya.
Metode langsung dapat dilakukan dengan sejumlah teknik baik individual maupun
kelompok. Yang termasuk teknik individual, yaitu :
a. Kunjungan kelas (classroom visitation)
b. Observasi kelas (classroom observation)
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
PRINSIP SUPERVISI
suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak
segan–segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau
kekurangan yang dimilki.
2
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
6. Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau
terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal – hal yang
penting.
7. Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles (1967) sebagai berikut :
“Supervision is assistance in the devolepment of a better teaching learning
situation”. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran
yang lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi
keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material, technique, method, teacher,
student, an envirovment). Situasi belajar inilah yang seharusnya diperbaiki dan
ditingkatkan melalui layanan kegiatan supervisi. Dengan demikian layanan supervisi
tersebut mencakup seluruh aspek dari penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran.
8. Konsep supervisi tidak bisa disamakan dengan inspeksi, inspeksi lebih menekankan
kepada kekuasaan dan bersifat otoriter, sedangkan supervisi lebih menekankan
kepada persahabatan yang dilandasi oleh pemberian pelayanan dan kerjasama
yang lebih baik diantara unit yang disupervisi, karena bersifat demokratis.
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
Untuk menilai efektif tidaknya supervisi, tujuan supervisi harus ditetapkan terlebih
dahulu. Pada dasarnya supervisi dilakukan untuk membantu pihak-pihak terkait agar
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga tujuan dapat tercapai secara
optimal. Secara umum supervisi berhubungan dengan pengembangan sumber daya
manusia, dengan sasaran utamanya pada upaya untuk meningkatkan kemampuan
profesional seseorang atau sekelompok orang terhadap satu bidang tertentu.
Terdapat berbagai teknik dan pendekatan yang dapat diterapkan oleh supervisor, baik
secara individual di dalam maupun di luar kelas dan kelompok. Dalam kegiatan
supervisi kelompok, peran supervisor yang menonjol adalah sebagai koordinator dan
group leader. Sementara itu dalam kegiatan supervisi individual, supervisor lebih
berperan sebagai konsultan.
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
Ciri-ciri supervisi :
a. Research : meneliti situasi sebenarnya di lapangan
b. Evaluation : penilaian
c. Improvement : mengadakan perbaikan
d. Assistance : memberikan bantuan dan bimbingan
e. Cooperation : kerjasama ke arah perbaikan situasi
Prinsip-prinsip supervisi :
a. Tidak otoriter
b. Tidak berasaskan kekuasaan
c. Tidak lepas dari tujuan
d. Bukan mencari kesalahan
e. Tidak boleh cepat mengharapkan hasil
f. Konstruktif dan kreatif
g. Sumber secara kolektif dari berbagai pihak
h. Profesional
i. Sanggup mengembangkan potensi pihak yang disupervisi
j. Memperhatikan kesejahteraan pihak yang disupervisi
k. Progresif
l. Memperhitungkan kemampuan sendiri
m. Sederhana dan informal
n. Sanggup mengevaluasi diri sendiri
KOMPETENSI SUPERVISOR
tentang materi, dan penguasaan guru terhadap teknik mengajar. Kedua berkaitan
dengan professional development competency areas, yaitu agar para guru mengetahui
bagaimana mengerja-kan tugas (know how to do), dapat mengerjakan (can do), mau
1
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
mengerja-kan (will do) serta mau mengembangkan profesionalnya (will grow) (Ba-fadal,
1992: 10-11).
Glatthorn (1990) menyatakan kompetensi yang harus dimiliki su-pervisor meliputi
hal-hal yang berkaitan dengan the nature of teaching, the nature of adult development,
dan tentu saja juga the characteristics of good and effective school.
Berkaitan dengan hakikat pengajaran, supervisor harus memahami keterkaitan
berbagai variabel yang berpengaruh. Pertama, adalah faktor-faktor organisasional,
terutama budaya organisasi dan keberadaan tenaga profesional lainnya dalam lembaga
pendidikan. Kedua, berkaitan dengan pribadi guru, menyangkut pengetahuan guru,
kemampuan membuat perencanaan dan mengambil keputusan, motivasi kerja, tahapan
perkembangan atau kematangan, dan keterampilan guru. Ketiga, berkaitan dengan
support system dalam pengajaran, yaitu kurikulum, berbagai buku teks, serta ujian-
ujian. Terakhir, adalah siswa sendiri yang keberadaannya di dalam kelas sangat
bervariasi.
Dalam hal adult development, supervisor harus mengetahui tahapan
perkembangan dan kematangan kerja seorang guru, tahapan perkembangan moral,
tahapan pengembangan profesional, serta berbagai prinsip dan teknik pembelajaran
orang dewasa.
Ketiga, supervisor harus mengetahui ukuran kemajuan dan keefektifan sebuah
sekolah. Hal ini merupakan muara dari kegiatan yang dilakukan bersama para guru dan
kepala sekolah. Selain berkaitan dengan pembelajaran di dalam kelas, supervisor juga
harus siap membantu kepala sekolah dalam bidang manajerial secara umum.
4. Hendaknya bersifat adil dan jujur, sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh
penyimpangan-penyimpangan manusia.
2
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
5. Hendaknya ia cukup tegas dan objektif (tidak memihak), sehingga guru-guru yang
lemah dalam stafnya tidak "hilang dalam bayangan" orang-orang yang kuat
pribadnya.
6. Ia harus berjiwa terbuka dan luas, sehingga lekas dan mudah dapat memberikan
pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi yang baik.
7. Jiwanya yang terbuka tidak boleh menimbulkan prasangka terhadap seseorang
untuk selama-lamanya hanya karena sesuatu kesalahan saja.
8. Ia hendaknya sedemikian jujur, terbuka dan penuh tanggung jawab.
9. Ia harus cukup taktik, sehingga kritiknya tidak menyinggung perasaan orang lain.
10. Sikapnya yang bersimpati terhadap guru-gurunya tidak akan menimbulkan depresi
dan putus asa pada anggota-anggota stafnya.
TUGAS-TUGAS SUPERVISOR
Dalam bukunya " Role Of Supervisor And Curiculum Directors In A Climate Of Change ".
Ceeper menyimpulkan beberapa hal yang memberi gambaran tentang latar belakang
perlunya supervisI antara lain. (12 : 12 ) :
3
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
1. Bahwa dalam perubahan social dewasa ini perlu diperhatikan dimensi baru, yaitu
perlu perubahan teknologi ruang angkasa.
2. Berkembangnya science dan teknologi yang semakin cepat.
3. Adanya urbanisasi yang semakin meningkat, menyebabkan masalah baru dalam
pendidikan.
4. Adanya tuntutan hak-hak asasi manusia yang juga menyebabkan problema bagi
para pendidik yang memerlukan pemecahan secara rasional.
5. Akibatnya pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran menyebabkan adanya :
- Daerah-daerah miskin dan kaya
- Adanya banyak waktu terbuang
- Kecenderungan muda-mudi memerlukan pendidikan umum dan kejuruan untuk
dapat bekerja/mencari pekerjaan dalam masyarakat.
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
lingkungan instansinya yang terkait, agar Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003
dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik dan benar.
Selain itu, terkait dengan fungsi pengawasan yang diamanatkan dalam Keppres
Nomor 80 ahun 2003 yaitu instansi pemerintah agar melakukan pengawasan terhadap
pengguna barang/jasa dan panitia/pejabat pengadaan di lingkungan instansi masing-
masing, dan menugaskan kepada aparat pengawasan fungsional untuk melakukan
pemeriksaan sesuai ketentuan yang berlaku. Sebagai unit pengawasan intern
departemen, Inspektorat jenderal Departemen Pendidikan Nasional berwenang
melakukan pengawasan kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional, menampung dan menindaklanjuti pengaduan
masyarakat yang berkaitan dengan masalah atau penyimpangan dalam pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa, kemudian melaporkan hasil pemeriksaannya kepada
Menteri Pendidikan Nasional dengan tembusan kepada Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Supervisi pengadaan bukanlah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan terbatas
pada satu kurun waktu dan kejadian tertentu, melainkan kegiatan yang dilakukan
dengan pendekatan secara berkesinambungan sampai dengan diperolehnya suatu
keyakinan bahwa unit kerja yng disupervisi telah memiliki bekal kemampuan dan
pemahaman yang memadai tentang pengadaan barang dan jasa
Maksud diadakannya kegiatan Supervisi Pengadaan Barang dan Jasa adalah untuk
mengetahui tingkat kemampuan atas pemahaman pengadaan barang dan jasa dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dari pejabat dan pelaksana kegiatan
pengadaan barang dan jasa.
Adapun tujuannya adalah agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat
berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku mulai sejak
persiapan pemilihan calon penyedia barang dan jasa sampai dengan pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa, sehingga dapat diperoleh hasil pengadaan yang
akuntabel, berdaya guna, efektif, efisien dan ekonomis guna menunjang pelaksanaan
tugas-tugas pemerintahan.
Page
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
Sasaran kegiatan supervisi adalah kegiatan pengadaan barang dan jasa yang
sedang berlangsung atau sedang dalam proses pemilihan calon penyedia barang dan
jasa di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. Ruang lingkup kegiatan supervisi
mencakup seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa dalam lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional baik yang ada di pusat maupun di daerah yang dibiayai dari APBN
tahun 2009.
METODE PELAKSANAAN
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
Page
3
By. Ferdy
Fristyansjah
SUPERVISI PENGADAAN BARANG DAN JASA
DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS
Pengadaan
yang
efektif,
efisien,
terbuka
dan
bersaing,
adil/tidak
Page
1
By. Ferdy
Fristyansjah