Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN PINJAMAN

PROGRAM KEMITRAAN (PK)


ANTARA
PERUM PERHUTANI KPH KEBONHARJO
DENGAN
AGUS TRI MULYO
Nomor : 04/PK/KPH-Kebonharjo/2015

Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh sembilan bulan Desember tahun dua ribu lima belas di
KPH Kebonharjo, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : Isnin Soiban, S.Hut, MM
Pekerjaan : Administratur Perum Perhutani / KKPH Kebonharjo.
Alamat : Kotak Pos I Rembang.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perum Perhutani KPH Kebonharjo untuk
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Agus Trimulyo


Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Desa Tengger, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok ternak kambing LMDH Jati Santosa
untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan bahwa, kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian pinjaman
dana Program Kemitraan (PK) dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Obyek Perjanjian

Perjanjian ini merupakan pemberian pinjaman modal kerja sebesar Rp. 30.000.000,- (Tiga puluh
juta rupiah) dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang akan dipergunakan untuk
mengembangkan usaha ternak kambing .

Pasal 2
Ketentuan Tentang Pinjaman

Pembayaran kembali uang pinjaman yang telah diterima bedasarkan pasal 1 tersebut diatas beserta
bunganya yang besarnya dan tanggal pembayaraan ditetapkan olah PIHAK PERTAMA, harus
dibayar secara berangsur – angsur setiap bulannya dengan ketentuan sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA sepakat telah memberikan pinjaman tersebut Pasal 1 kepada PIHAK
KEDUA, secara tunai setelah perjanjian ini ditandatangani.
2. PIHAK KEDUA wajib mempergunakan pinjaman tersebut semata – mata hanya untuk
keperluan sebagaimana tersebut pada pasal 1.
3. Masa pengembalian pinjaman disepakati maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung
mulai perjanjian ini ditandatangani.
4. Terhadap pinjaman ini PIHAK KEDUA berkewajiban membayar bunga 6 % per tahun dari
sisa pinjaman.
5. Jumlah dan jadwal angsuran pinjaman ditetapkan sebagaimana tertera pada lampiran 1
perjanjian ini.
6. Apabila dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari PIHAK KEDUA tidak mengangsur, dikenakan
denda (penalty) tambahan sebesar 1,5 % (satu setengah persen) untuk setiap bulannya dari
pinjaman tunggakan pinjaman pokok dan bunga.
7. Selambat – lambatnya pada tanggal 10 bulan Desember tahun 2018 pinjaman yang
diberikan harus telah dibayar lunas.
Pasal 3
Pelunasan Sebelum Berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian

1. Menyimpang dari ketentuan jangka waktu sebagaimana disetujui pada pasal 2 ayat (7)
perjanjian ini, PIHAK KEDUA dapat melunasi pinjamannya sebelum akhir jangka waktu
tersebut.
2. Semua pembayaran angsuran pinjaman dan bunga yang dimaksud dalam perjanjian ini
dilakukan di Kantor Perum Perhutani KPH Kebonharjo dengan mendapat kwitansi.

Pasal 4
Pelaksanaan Pembinaan dan Pengendalian

1. PIHAK PERTAMA wajib memberikan bimbingan teknis dan pemeriksaan dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan produktifitas serta meningkatkan mutu hasil.
2. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan laporan bulanan dan triwulanan mengenai
pelaksanaan / kemajuan usahanya kepada PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK PERTAMA wajib melakukan pemantauan / monitoring terhadap perkembangan
pelaksanaan kegiatan sebagaimana tersebut pasal 1.

Pasal 5
Sanksi

1. Apabila PIHAK KEDUA selama 12 bulan berturut – turut tidak melaksanakan kewajiban
membayar angsuran pinjaman dan bunga maka dinyatakan sebagai cidera janji.
2. Kepada PIHAK KEDUA yang cidera janji tersebut dikenakan sanksi yaitu PIHAK PERTAMA
mengumumkan nama PIHAK KEDUA kepada segenap Bank dan segenap BUMN maupun
media massa yang bersangkutan telah cidera janji.

Pasal 6
Keadaan Memaksa (force majeure)

1. Apabila terjadi keadaan memaksa (force majeure) sehingga PIHAK KEDUA tidak dapat
melakukan prestasinya maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan selambat – lambatnya
dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal terjadinya keadaan memaksa (force majeure)
untuk mendapatkan persetujuan PIHAK PERTAMA tentang terjadinya force majeure
tersebut.
2. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah PIHAK PERTAMA menerima
pemberitahuan tentang terjadinya keadaan memaksa (force majeure) dari PIHAK KEDUA
dan PIHAK PERTAMA belum memberikan jawaban maka PIHAK PERTAMA dianggap telah
menyetujui keadaan memaksa tersebut.
3. Pernyataan adanya keadaan memaksa (force majeure) tersebut harus dikuatkan dengan
keterangan tertulis dari instansi yang berwenang.
4. Karena keadaan Force Majeure tersebut maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
masing – masing dapat meninjau kembali perjanjian kerjasamanya atas dasar evaluasi
bersama.

Pasal 7
Penggantian Pinjaman

PIHAK PERTAMA berhak untuk menghentikan perjanjian ini dan menagih pinjaman tersebut dan
atau sisanya yang belum dibayar beserta bunganya dengan seketika serta sekaligus dan tunai,
setelah diberi peringatan sebanyak 2 (dua) kali apabila;
1. PIHAK KEDUA tidak menggunakan pinjamannya untuk keperluan yang telah disetujui oleh
PIHAK PERTAMA, sesuai dengan pasal 1 perjanjian ini.
2. PIHAK PERTAMA tidak melakukan kewajibannya untuk membayar jumlah pinjaman yang
telah diambil beserta bunganya menurut yang ditentukan dalam perjanjian ini.
3. Harta benda milik PIHAK KEDUA seluruhnya atau sebagian disita oleh PIHAK LAIN,
setelah pensitaan itu disahkan oleh yang berwajib.
4. PIHAK KEDUA mengajukan permintaan pailit atau dinyatakan pailit.

Pasal 8
Perselisihan

1. Semua perselisihan atau sengketa yang mungkin timbul (terjadi) antara PIHAK KEDUA ,
maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat.
2. Apabila penyelesaian perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah , maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan menyelesaikannya dan memilih di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri setempat.
3. Selama berlangsungnya proses penyelesaian perselisihan dengan cara musyawarah dan atau
Pengadilan Negeri , maka ketentuan – ketentuan pada pasal 3,4 dan pasal 5 tetap
dilaksanakan.
Pasal 9
Ketentuan Lain – lain.

Perubahan – perubahan yang dikehendaki dan disepakati oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA maupun segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur atau
ditetapkan dalam suatu addendum yang merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pasal 10
Penutup

1. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani sampai dengan tanggal 10 bulan
Desember tahun 2018.
2. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) yang sama kekuatan hukumnya diatas kertas bermeterai
secukupnya, satu lembar untuk PIHAK PERTAMA dan satu lembar untuk PIHAK KEDUA.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

AGUS TRIMULYO ISNIN SOIBAN, S.Hut, MM


PHT. 19691027199609100

Saksi

Saksi I Saksi II
Kepala Desa Tengger Asper KBKPH Tuder

......................... RIRY OSMAROZA

Anda mungkin juga menyukai