Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ahmad Zainal Ihwan

Kelas : XI IPS 2
Absen : 01

OPpp
Latar Belakang
Karya sastra adalah hasil pekerjaan seni kreatif manusia yangmenampilkan kehidupan di
dalamnya, yang tidak hanya berisi imajinasi tetapi juga realita sosial. Karya sastra contohnya
prosa memiliki beberapa jenis, seperticerpen, novel, dan novelet. Karya sastra seperti novel
dan cerpen menurut pandangan tradisional memiliki dua unsur pembangun yaitu unsur
intrinsik danekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra
daridalam karya sastra itu sendiri. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang
berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangunan karya sastra
tersebut.

Unsur pembangun novel atau karya fiksi terbagi ke dalam tiga macam yaitu fakta, tema dan
sarana pengucapan. Fakta meliputi karakter atau penokohan, plot (alur), dan setting (latar)
ketiganya secara fakta dan nyata bisa dibayangkan peristiwa dan eksistensinya. Tema adalah
dasar cerita atau makna yang disampaikan pengarang, yang bersinonim dengan idecerita.
Pengucapan atau sarana sastra (literary devices) adalah teknik yangdigunakan pengarang
untuk memilih dan menyusun detil-detil cerita agar tercapai pola-pola yang bermakna. Sarana
sastra pada umumnya meliputi sudut pandang,gaya dan nada, simbolisme, dan ironi. Metode
atau sarana pengucapan ini bertujuan agar pembaca dapat melihat fakta-fakta cerita yang
disampaikan pengarang dari gambaran di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa
sebuahkarya sastra sangat bergantung terhadap bagaimana seorang pengarangmembangun
unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra Karya sastra adalah sebuah struktur yang
kompleks.

Menganalisis karya sastra berarti menguraikan unsur-unsur apresiasi Prosa novel “Azab dan
Sengsara” karya Merari Siregar 3 pembentuknya. Sehingga, makna keseluruhan karya sastra
dapat dipahami. Selainitu, makna keseluruhan karya sastra hanya dapat diketahui dari
hubungan struktur yang membangun karya sastra unsur intrinsic, ekstrinsik, aliran yang
digunakan dan kesimpulan.
Perbedaan puisi lama dan puisi baru
Puisi lama Puisi baru
jumlah baris dalam satu bait jumlah baris dalam satu bait
memiliki ketentuan memiliki ketentuan
jumlah suku kata dalam satu baris jumlah bait tidak ditentukan
memiliki ketentuan
jumlah baris dalam satu bait rima yang digunakan sesuai dengan
memiliki ketentuan kehendak dari penyair
tidak diketahui siapa pengarangnya nama pengarang jelas
menjadi bagian dari pentas drama tradisi literasi modern alam bentuk
tradisional pembacaan puisi

Persamaan puisi lama dan puisi baru


 Puisi lama dan puisi baru pasti mengandung makna dan arti yang ingin
disampaikan kepada pembaca atau penikmat puisi tersebut.
 Puisi lama dan puisi baru merupakan sarana pengarang untuk
mengungkapkan perasaan.
PANTUN

Burung dara dalam sangkar


Sangkar indah ada yang punya
Jauhkan anak dari bertengkar
Bertengkar itu tak ada gunanya

Anda mungkin juga menyukai