Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN TRIPARTI

ANTARA
KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI SELATAN
DENGAN
PT. SANUSI KARSA TAMA
DAN
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK
Tentang
PENYEDIAAN DAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
BAGI PEGAWAI NEGERI PADA POLDA SULAWESI SELATAN

Nomor : MoU/ / /2021


Nomor : .........
Nomor : .........

Pada hari ini kamis tanggal dua puluh sembilan juli tahun dua ribu dua puluh satu ( 29/07/2021)
telah dibuat dan ditandatangani perjanjian kerjasama oleh dan antara pihak-pihak:

1. I KETUT YUDHA KARYANA, S.I.K., M.AP.NRP. 6808024, selaku Kepala Biro Sumber
Daya Manusia Daerah Sulawesi Selatan dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, yang beralamat di jalan Perintis Kemerdekaan KM 16
Makassar, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Hj Nuraeni Salam , dalam hal ini bertindak selaku Direktur Utama PT. Sanusi Karsa Tama
sesuai Akta Perseroan Komanditer Nomor : 02 , tanggal 03 Maret Tahun 2015
Berkedudukan di Jalan BTP Blok AE 882 Makasssar dan selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

3. Herry Sarjito , Bertindak dalam Jabatannya selaku Kepala PT.Bank Tabungan Negara
(Persero) Cabang Makassar Berdasarkan Akte Notaris No 66 tanggal 23 Maret 2018 oleh
Ashoya Ratam ,SH., M.Kn di Jakarta ,karena itu sah bertindak untuk dan atas nama
PT. BTN (Persero) dan selanjutnya disebut PIHAK KETIGA

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dan KETIGA (untuk selanjutnya secara bersama disebut “PARA PIHAK” dan
masing-masing sebagai “PIHAK”) terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagi berikut :

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah alat Negra yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hokum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri di wilayah Sulawesi selatan;

2. Bahwa PIHAK KEDUA akan membangun sejumlah unit rumah di atas guna keperluan PIHAK
PERTAMA yang lokasi pembangunannya akan dilaksanakan di ………...;

3. Bahwa PIHAK KETIGA akan memberikan fasilitas KPR kepada para Anggota PIHAK
PERTAMA terhadap unit rumah yang dibangun oleh PIHAK KEDUA sepanjang
persyaratan permohonan KPR dipenuhi sesuai dengan ketentuan Bank;
4. Bahwa .....
2

4. Bahwa PARA PIHAK, saling mendukung terlaksananya pembangunan rumah sesuai


dengan program Fasilitas Liquiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi pegawai negeri
pada Polda Sulawesi Selatan dan jajarannya, maka sepakat untuk melakukan suatu
kerjasama sesuai dengan kewenangannya masing-masing pihak.

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata cara pelaksanaan hubungan
dan kerjasama Kepolisian Negara Reublik Indonesia;

3. Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2015 tentang pendanaan program sejuta rumah;

4. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang
Paduan penyusunan kerjasama di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

5. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Tata
cara pengajuan dan pemberian pinjaman uang muka kredit pemilikan rumah bagi pegawai
negeri pada Polri;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat Nomor 32/PRT/M/2015 Tahun
2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 20/PRT/M/2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)
dalam rangka perolehan rumah melalui kredit/pembiayaan pemilikan rumah sejahtera bagi
masyarakat berpenghasilan rendah; dan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam
rangka pembangunan rumah murah bersubsidi bagi pegawai negeri pada Polda Sulawesi Selatan
dan jajaran dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

BAB I

PENGERTIAN

Pasal 1

Dalam perjanjian kerjasama ini dimaksud dengan:

1. Rumah murah adalah rumah yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR).

2. Pemohon adalah Pegawai Negeri pada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan jajarannya
yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan rumah murah bersubsidi.

3. Rumah Tapak adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang merupakan
kesatuan antara tanah dan bangunan dalam bentuk couple dengan bukti kepemilikan
berupa surat keterangan, sertifikat, atau akta yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang.
BAB II …...
3

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud perjanjian kerjasama ini adalah untuk mengatur tata pelaksanaan penyediaan dan
pembiayaan kepemilikan rumah murah bersubsidi bag pegawai negeri pada Kepolisian
Daerah Sulawesi Selatan dan jajaran.

(2) Tujuan perjanjian kerjasama ini dibuat adalah terlaksananya penyediaan dan pembiayaan
perumhan layak huni bagi pegawai negeri pada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan
jajarannya sesuai dengan standar Kemenpupera (Permen No. 5 Tahun 2016) melalui
PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA.

BAB III
RUANG LINGKUP

Pasal 3

Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi:

1. pembangunan rumah rumah murah bersubsidi layak huni;

2. pembiayaan kepemilikan rumah murah bersubsidi layak huni;

3. tipe dan harga jual serta spesifikasi bangunan;

4. Ketentuan dan syarat perolehan rumah murah berssubsidi layak huni ; hak dan kewajiban.

BAB IV
PELAKSANAAN

Bagian pertama

Pasal 4

Pembangunan Perumahan Rumah Murah Bersubsidi Layak Huni

(1) PIHAK PERTAMA akan membantu PIHAK KEDUA dalam penyiapan konsumen
perumahan rumah layak huni bagi pegawai Negeri pada Kepolisian Daerah Sulawesi
Selatan dan jajarannya.

(2) PIHAK KEDUA sesuai program pemerintah melaksanakan penyedian lahan dan
pelaksanaan pembangunan rumah murah bersubsidi layak huni bagi pegawai Negeri pada
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan jajarannya.

(3) PIHAK KETIGA akan membiayai kepemilikan rumah murah bersubsidi layak huni bagi
pegawai Negeri pada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan jajarannya.

Bagian …..
4

Bagian Kedua

Pasal 5

Tipe Dan Harga Jual Serta Spesifikasi Bangunan

(1) Tipe rumah yang akan dibangun adalah 30/72 m2;

(2) Harga jual rumah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam peraturan Menteri PUPR
Nomor 32 /PRT/M/2015 tahun 2015 dengan mengaju harga jual rumah pada masing-
masing Propinsi (Propinsi Sulawesi Selatan Rp. 156.500.000,-/unit);

(3) Spesifikasi bangunan sebagaimana tercamtum dalam Peaturan Menteri PUPR No. 5 Tahun
2016 dan tapak depan atas persetujuan PIHAK PERTAMA (terlampir);

(4) Untuk menjaga kualitas bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diawasi oleh tim
pengawas sesuai Peraturan Menteri PUPR;

(5) Penyediaan fasilitas bangunan berupa fasilitas sosial dan fasilitas umum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Bagian Ketiga

Pasal 6

Ketentuan dan Syarat Perolehan Rumah Layak Huni

Ketentun dan persyaratan pemohon:

(1) Pegawai Negeri pada bagi pegawai Negeri pada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan
jajaran yang memiliki masa dinas minimal 0 tahun dan belum memiliki fasilitas KPR di bank;

(2) Membuat surat pernyataan kesanggupan pemotongan gaji dengan materai secukupnya
melalui bendahara satker;

(3) Setiap pemohon mendapatkan satu fasilitas rumah MBR;

(4) Tidak tersangkut dalam proses tindak pidana; dan

(5) Membuat surat kesanggupan untuk tidak membatalkan pembelian rumah sebelum akad
kredit.

Bagian Keempat

Hak dan Kewajiban

Paragraf 1

Hak
Pasal 7 ……

Pasal 7

(1) PIHAK PERTAMA berhak:

a. Mendapatkan jaminan dan pertanggungjawaban sepenuhnya dari PIHAK KEDUA,


bahwa lahan berupa tanah untuk penyediaan pembangunan perumahan bersubsidi
Layak Huni bagi Pegawai Negeri pada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan
jajarannya yang benar-benar bebas dari hak-hak pihak lain, tidak dalam sengketa
dan tidak dalam keadaan disita baik perkara perdata maupun perkara pidana: dan

b. Mendapatkan jaminan dan pertanggungjawaban sepenuhnya dari PIHAK KEDUA


bahwa bangunan rumah Layak Huni yang diterima oleh Pegawai Negeri pada
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Jajarannya sesuai dengan spesifikasi
bangunan yang disepakati.

(2) PIHAK KEDUA berhak:

a. Menerima data pemohon dari PIHAK PERTAMA yang memenuhi ketentuan dan
syarat untuk membeli rumah Layak Huni; dan

b. Mendapatkan jaminan dari PIHAK PERTAMA bahwa pemohon tidak membatalkan


pembelian rumah Layak Huni sebelum akad kredit pada PIHAK KETIGA dengan
alasan apapun.

(3) PIHAK KETIGA berhak mendapat data-data konsumen yang terkait dengan KPR:

Paragraf 2

Kewajiban

Pasal 8

(1) PIHAK PERTAMA berkewajiban:

a. Membantu kelancaran pelaksanaan pembangunan perumahan rumah bersubsidi


Layak Huni yang dibangun oleh PIHAK KEDUA;

b. Melaksanakan pengawasan terhadap proses pembangunan rumah bersubsidi Layak


Huni yang dilaksanankan oleh PIHAK KEDUA;

c. Memberikan data pemohon kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA yang
memenuhi ketentuan dan syarat untuk membeli rumah bersubsidi Layak Huni;
d. Memberikan jaminan pemohon untuk tidak membatalkan pembelian rumah
bersubsidi Layak Huni sebelum akad kredit dengan alasan apapun.

(2) PIHAK KEDUA berkewajiban:

a. Bertanggung jawab atas penyelesaian pembangunan rumah bersubsidi Layak Huni


sesuai dengan spesifikasi dan jangka waktu maksimal enam bulan secara
bertahap;
c. Menyelesaikan ……

b. Menyelesaikan pengurusan administrasi dengan pihak-pihak lain dalam proses


kepemilikan rumah Layak Huni berupa:

d. Memberi down payment sebesar 0% secara khusus;

e. Bertanggung jawab menyediakan lahan berupa fasilitas sosial dan fasilitas umum
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. Menyerahkan kunci rumah kepada pemohon setelah akad kredit dilaksanakan.

(3) PIHAK KETIGA berkewajiban:

Menyediakan pembiayaan dalam bentuk KPR kepada pegawai Negeri pada Kepolisian
Daerah Sulawesi Selatan dan Jajarannya sesuai Prinsip Perbankan.

BAB V

SOSIALISASI

Pasal 9

(1) Perjanjian kerja sama ini disosialisasikan oleh PARA PIHAK kepada jajarannya guna
diketahui dan dilaksanakan baik ditingkat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan maupun
Satwil Jajarannya.

(2) Sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara bersama-
bersama atau sendiri-sendiri.

(3) Sasaran sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Pegawai Negeri pada
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Jajarannya.

(4) Tim pelaksana sosialisasi terdiri dari inspektorat Polda Sulawesi Selatan, Biro Sumber
Daya Manusia Polda Sulawesi Selatan.

BAB VI

PENANGGUNG JAWAB

Pasal 10

(1) Penanggung jawab Perjanjian kerja sama ini dilaksanakan oleh PARA PIHAK dengan
menunjuk wakil-wakilnya sesuai dengan ruang lingkup, tugas dan fungsinya masing-
masing.

(2) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

a. Wakil PIHAK PERTAMA


Karo SDM Polda Sulawesi Selatan

b. Wakil ……
7

b. Walil PIHAK KEDUA

Direktur Utama Perusahaan Pengembang yang membangun rumah bersubsidi layak


huni kepada pegawai Negeri pada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan
Jajarannya.

c. Wakil PIHAK KETIGA

1) Pimpinan Wilayah Masing-masing perbankan;

2) Kepala Cabang Perbankan yang ditunjuk.

BAB VII

PEMBIAYAAN

Pasal 11

1. Setiap biaya yang timbul dan yang berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja
Sama ini, dibebankan pada PIHAK KEDUA dan Konsumen menyetorkan senilai Rp
500.000 (lima ratus ribu rupiah).

2. PIHAK KETIGA akan mengakadkan sejumlah Rp . 150.900.000,- ( Seratus Lima Puluh


Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah ) kecuali ada penambahan down payment dari
konsumen.

BAB VIII

KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURA)

Pasal 12

(1) Yang dimaksud keadaan kahar dalam perjanjian Kerja Sama ini adalah suatu keadaan
yang berada diluar kemampuan/kendali PARA PIHAK yang terjadi karena:

a. Bencana alam, antara lain gempa bumi, banjir, tanah longsor, kebakaran dan
tsunami;

b. Pemberontakan, huru-hara dan sabotase;

c. Pemogokan umum;

d. Keadaan perang; dan

e. Perubahan peraturan/kewajiban pemerintah.

(2) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas kegagalan atau keterlambatan dalan
melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini, yang disebabkan oleh
hal-hal diluar kemampuan yang wajar dari PARA PIHAK dan bukan disebabkan kesalahan
satu pihak ata PARA PIHAK, yang selanjutnya dalam perjanjian Kerja Sama ini disebut
keadaan kahar.

(3) Pihak yang mengalami keadaan kahar wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak l
ainnya dalam tenggang waktu yang paling lama 3 x 24 jam setelah kejadian dimaksud.
4. Dalam …..
8

(4) Dalam hal terjadi keadaan kahar yang menyebabkan salah satu pihak tidak dapat
memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini, maka
segala akibat yang ditimbulkan akan dimusyawahkan secara bersama untuk mencapai
mufakat.

BAB IX

KETENTUAN LAIN

Pasal 13

Perubahan

Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini, akan diatur kemudian atas dasar
kesepakatan PARA PIHAK yang dtuangkan dalam bentuk Perjanjian tambahan (Addendum) yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.

Pasal 14

Penyelesaian Perselisihan

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK mengenai isi dan pelaksanaan Perjanjian
Kerja Sama ini, PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk menyelesaikannya secara
musyawarah untuk mufakat; dan

(2) Apabila tidak terdapat diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat, maka para
pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri Makassar.

Pasal 15

(1) Perjanjian Kerja Sama ini dan segala akibatnya tunduk terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul sehubungan
dengan pelaksanaan kerja sama ini secara musyarah untuk mufakat dalam waktu maksimal
14 (empat belas) hari kalender sejak pertemuan untuk mencari mufakat.

Pasal 16

Masa Berlaku

(1) Jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini, selama 3 (tiga) tahun, terhitung sejak
ditandatangani oleh PARA PIHAK.

BAB X

PENUTUP
Pasal 17

Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian Kerjasama ini, dalam rangkap 3 (tiga) asli masing-
masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani
PARA PIHAK.
Demikian ……
9

Demikian Perjanjian Kerja sama ini dibuat dengan semangat kerja sama yang baik untuk
dipatuhi dan dilaksanakan oleh PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


PT.SANUSI KARSA TAMA a.n KEPALA KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI SELATAN
KARO SDM

HJ. NURAENI SALAM I KETUT YUDHA KARYANA, S.I.K., M.AP.


DIREKTUR UTAMA KOMSARIS BESAR POLISI NRP 68080524

PIHAK KETIGA
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk
KANTOR CABANG MAKASSAR

HERRY SARJITO
BRANCH MANAGER

Anda mungkin juga menyukai