Anda di halaman 1dari 8

PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Ddisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

Dosen Pembimbing : Warijan,SPd,AKep,MKes

Disusun Oleh :

Nurussya’adah Dwi Ayuningrum

P13374204181005

3A

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ayam geprek merupakan salah satu kuliner yang saat ini tengah

berkembang luas hampir diseluruh pelosok negeri. Makanan ini terbilang uni

karena memiliki ciri khas ayam yang digeprek hingga hancur. Hal unik lain

adalah sambal yang digunakan pada ayam geprek bisa terbilang cukup pedas

dibanding dengan jenis masakan ayam lain.

Selain keunikan dari makanan ini, modal yang dikeluarkan untuk memulai

usaha ini juga terbilang cukup murah. Hanya perlu beberapa peralatan

memasak dan peralatan makan. Untuk modal bahan dasar pembuatan ayam

geprek hanya memerlukan ayam beserta bumbu – bumbu lainnya.

Minat dari para konsumen terhadap ayam geprek sendiri cukup tinggi,

mengingat harga yang ditawarkan cukup murah. selain itu makanan ini

mudah didapat karena beberapa pelaku usaha ayam geprek buka mulai dari

pagi sampai malam hari.

1.2 Nama dan Alamat Perusahaan

Nama : Kedai Wahyu

Alamat : Jalan Raya Cepu – Blora, Jawa Tengah Kode Pos : 58261

(disamping Indomaret)

1.3 Bidang Usaha

Bidang usaha yang digeluti oleh pelaku usaha adalah kuliner

1.4 Bentuk Perusahaan


Bentuk perusahaan adalah perorangan dan dikelola oleh satu orang pegawai

1.5 Gambaran Perkembangan Perusahaan

Pemilik kedai mulai beroperasi sejak akhir tahun 2019 sampai sekarang.

Kedai selalu ramai oleh pengunjung karenanya berada di pinggir jalan raya.

Kedai buka dari pukul 11.00 sampai pukul 20.00 dan beroperasi dari hari

Senin – Sabtu. Selain menawarkan ayam geprek, kedai ini juga menawarkan

beberapa varian menu lainnya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perizinan

Untuk tempat yang digunakan sebagai kedai adalah tanah milik pribadi

pemilik kedai, sehingga perizinan tidak terlalu sulit didapatkan.

2.2 Aspek Teknis produksi

a. Pemilihan Lokasi

Lokasi kedai dipilih di area Jalan Raya Cepu – Blora, yang

merupakan jalan utama ke arah kota yang terbilang cukup ramai.

Sehingga memudahkan para konsumen yang ingin mampir.

b. Sarana dan Prasarana

Sarana yang digunakan menggunakan gerobak sebagai sekat antara

dapur dan tempat konsumen. Sedangkan prasaranya yang digunakan

adalah

c. Proses Produksi

Karyawan yang bekerja di kedai hanya satu orang yang bekerja

mulai pukul 11.00 – 20.00 WIB. Pelayanan kepada customer

dilakukan pada saat customer datang ke kedai atau pesan via

whatsapp.

2.3 Aspek Pemasaran

a. Potensi Permmintaan

Perkembangan kuliner ayam saat ini sangat bervariasi, mulai dari

ayam goreng, ayam bakar, sampai muncul inovasi ayam geprek.


Permintaan konsumen terhadap munculnya ayam geprek sangat

tinggi. Sehingga membuat pelaku usaha tertarik dengan usaha ayam

geprek.

b. Penawaran

Berdirinya usaha ayam geprek di Jepon memang sudah banyak,

namun dari Kedai Wahyu menawarkan ayam geprek yang berbeda.

Disaat semua kedai menawarkan ayam dari semua bagai, Kedai

Wahyu menawarkan bagian dada ayam saja. Sehingga dapat

meminimalisir kolesterol karena bagian dada ayam tidak terdapat

lemak.

c. Segmentasi

Tidak ada segmentasi khusus bagi ayam geprek ini, karena tujuan

dari pemilik kedai sendiri adalah memberikan kualitas makanan

yang sehat bagi semua lapisan umur.

d. Target

Target penjualan dari ayam geprek adalah semua kalangan

masyarakat. Kedai ini juga melayani pesanan dalam jumlah besar.

e. Postioning Kedai Wahyu ingin ingin menciptakan image dan citra

bisnis ayam geprek ini dibenak konsumen sebagai produk ayam

geprek yang mengedepankan cita rasa, hygenis, dan terjangkau.

f. Bauran Pemasaran

Produk yang ditawarkan berupa ayam geprek dengan sambal yang

pedas beserta bebapa varian menu lainnya seperti steak ayam dan
ayam teriyaki. Harga yang ditawarkan juga cukup murah hanya

berkisar Rp 8.000,00 untuk ayam geprek tanpa nasi dan Rp

10.000,00 untuk ayam geprek beserta nasi.

2.4 Aspek Keuangan

a. Modal Awal

NO AKUN DEBET KREDIT

1 Kas Rp 300.000

2 Peralatan Rp 700.000

3 Modal Awal Rp 700.000

b. Biaya Operasional

No Keterangan Harga Satuan Jumlah

1 Dada ayam 10 Kg Rp 10.000 Rp 100.000

2 Tabung gas 3 kg 2 buah Rp 18.000 Rp 36.000

3 Minyak Goreng 5 Liter Rp 15.000 Rp 75.000

4 Cabai 5 Kg Rp 7.000 Rp 35.000

5 Bawang merah 5 Kg Rp 10.000 Rp 50.000

6 Garam 4 bungkus Rp 1000 Rp 4000

7 Bawang putih 1 kg Rp 10.000 Rp 10.000

8 Tepung terigu 7 kg Rp 15.000 Rp 85.000

9 Kertas minyak 3 bungkus Rp 5.000 Rp 15.000


10 Mentimun 2 kg Rp 7.000 Rp 14.000

11 Kubis 3 buah Rp 3.000 Rp 9.000

12 Styrofoam box 3 bungkus Rp 23.000 Rp 69.000

Jumlah Rp 124.000 Rp 502.000

c. Penjualan

d. Laba
Penjualan / hari (tanpa nasi) = Rp 8.000 x 25 bungkus
Laba
= Rp 200.000
Kedai
= Rp 10.000 x 20
Penjualan / hari (dengan nasi)
= Rp 200.000 =
= Rp (200 + 200) x 30
Penjualan / bulan
hari
= Rp 1.200.000

Penjualan – Modal awal

= Rp 1.200.000 – Rp 700.000

= Rp 500.000

Gaji pegawai = Rp 200.000/ orang

Laba pemilik = Rp 300. 000 / bulan


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan studi kelayakan bisnis diatas dapat disimpulkan bahwa

penjualan ayam geprek di Kedai Wahyu memiliki prospek yang bagus.

Dilihat dari penjualan perhari cukup ramai dengan pembeli. Pemilihan

bahan dasar ayam cukup menarik banyak pelanggan. Laba yang

didapatkan cukup memuaskan bagi kedai kecil yang baru berjalan dalam

kurun waktu sekitar 10 bulan.

3.2 Saran

Dalam pemasaran ayam geprek sebaiknya lebih ditingkatkan lagi melihat

banyak sekali pelanggan yang tertarik dengan kuliner dari Kedai Wahyu

sendiri.

Anda mungkin juga menyukai