DKP Kabupaten Bogor mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang ketahanan
pangan berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan,dengan fungsi yang melekat yaitu
Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis
bidang ketahanan pangan. Penyelenggaraan pemberian
dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang
ketahanan pangan meliputi kesekretariatan, kelembagaan dan
infrastruktur, ketersediaan dan kerawanan pangan, konsumsi
dan keamanan pangan, serta distribusi dan harga pangan ; dan
Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan Unit
PelaksanaTeknis Daerah (UPTD). Sehubungan dengan tugas
pokok dan fungsi tersebut di atas, dengan ini disampaikan
laporan kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor
Tahun 2021, sebagai berikut:
Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Bogor
Dedi Ade Bachtiar, SE, MM, M.Ba
1. Sekretariat
Pada tahun 2021 Sekretariat Dinas Ketahanan Pangan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan antara
lain :
a. DKP Kab Bogor telah melaksanakan 'Sosialisasi / Asistensi SOP-AP dan Tata Naskah Dinas
Lingkup DKP Kab Bogor'.
b. Dinas Ketahanan Pangan Juga Mengadakan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan
Perundang Undangan T.A 2021
Dalam rangka meningkatkan
kompetensi ASN Lingkup Dinas
Ketahanan Pangan Kab Bogor,
maka dilaksanakan Bimbingan
Teknis Implementasi Peraturan
Perundang-Undangan TA 2021.
Bimtek dilaksanakan pada
tanggal 8-9 Juni 2021 di The
Paseban Hotel, Megamendung
Bogor. Bimtek ini dibuka oleh
Sekretaris Dinas Ketahanan
Pangan Dra. Yanti Gunayanti, MM dan diikuti oleh seluruh ASN di Lingkup Dinas Ketahanan
Pangan. Bimtek berlangsung dengan mengikuti Prosedur Kesehatan dan seluruh peserta telah di
vaksin Covid 19. Materi Bimtek Berisi tentang Peraturan Presiden N0. 12 Pengadaan Barang dan
Jasa yang dibawakan oleh Bapak Ichwan Makmur Nasution dari LKPP. Melalui materi ini
diharapkan ASN di Lingkup Dinas Ketahanan Pangan semakin memahami alur dan peraturan
tentang pengadaan barang dan jasa, sehingga proses pengadaan bisa berlangsung tepat waktu,
efisien, efektif dan akuntabel. Untuk menciptakan ASN yang berkualitas dan berkarakter di era
Pandemi, selain berisi tentang peraturan perundangan, bimtek ini juga dibekali ilmu tentang
character building yang menjadi sarana untuk ASN mengembangkan diri. Materi dibawakan oleh
Ibu Andriana Eko Susanti, yang berisi tentang strategi peningkatan kinerja pegawai selama
pandemi dan pasca pandemi secara produktif memakai self healing.
Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Dinas Ketahanan Pangan Tahun
2021 di bagi menjadi 4 Tahap,
Tahap Pertama : Penyaluran beras Cadangan
Pangan Pemerintah Daerah (CPPD)
disalurkan untuk Korban bencana angin
kencang, kebakaran, Hujan Deras,
Pergeseran Tanah, APB, dan Longsor di 13
Kecamatan yaitu Kecamatan Leuwiliang
732kg, Kecamatan Cigudeg 270, Kecamatan
Babakan Madang 528kg, Kecamatan
Megamendung 4.194kg, Kecamatan Ciawi
456kg, Kecamatan Ciampea 990kg,
Kecamatan Ciomas 46kg, Kecamatan
Cigombong 18kg, Kecamatan Citeureup
86kg, Kecamatan Tenjolaya 234kg,
Kecamatan Cimbungbulang 72kg,
Kecamatan Tamansari 270kg dan
Kecamatan Cijeruk 174kg.
Tahap Kedua : Penyaluran beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) disalurkan untuk Korban
bencana Hujan Angin Kencang, Putting Beliung, Kebakaran, Hujan Intentitas Tinggi, Banjir dan Tanah
Longsor di 15 Kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Putri 36kg, Kecamatan Ciseeng 168kg, Kecamatan
Cibinong 156kg, Kecamatan Parung 642kg, Kecamatan Cariu 4.422kg, Kecamatan Ciampea 1.644kg,
Kecamatan Tenjolaya 126kg, Kecamatan Bojonggede 2.196kg, Kecamatan Cijeruk 192kg, Kecamatan
Tajurhalang 246kg, Kecamatan Megamendung 306kg, Kecamatan Dramaga, 894kg, kecamatan Ciomas
42kg, Kecamatan Cisarua 1.338kg, Kecamatan Babakan Madang 144kg.
Tahap ketiga : Penyaluran beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) disalurkan untuk Korban
bencana Longsor, Hujan Angin, Bencana Alam di 16 Kecamatan yaitu Kecamatan Ciampea 108kg,
Kecamatan Ciomas 978kg, Kecamatan Cigombong 30kg, Kecamatan Citeureup 36kg, Kecamatan
Cibinong 120kg, Kecamatan Nanggung 204kg, Kecamatan Tenjolaya 18kg, Kecamatan Pamijahan 78kg,
Kecamatan Megamendung 198kg, Kecamatan Jonggol 108kg, Kecamatan Cijeruk 456kg, Kecamatan
Leuwikiang 162kg, Kecamatan Babakan Madang 348kg, Kecamatan Parung panjang 4.848kg,Kecamatan
Sukajaya 678kg, Kecamatan Jasinga 570kg, dan Kecamatan Cigudeg 4.572kg.
Tahap ke 4 : Penyaluran beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) disalurkan untuk Korban
bencana Angin Putting Beliung, Hujan dan Petir, dan Longsor di 10 Kecamatan. Kecamatan Nanggung
414kg, Sukajaya 906kg, Cijeruk 360kg, Cigombong 66kg, Ciawi 144kg, Megamendung 96kg, Cigudeg
2.772kg, Leuwiliang 78kg, Kecamatan Ciampea 2.856kg, Kecamatan Babakan Madang 271.308kg.
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor pada tahun 2021 mempunyai stok awal beras Cadangan
Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) sebanyak 459,237,5 kg, kemudian dilakukan penyaluran
sebesar 43,344kg, tahun ini melakukan pengadaan sebesar 3000 kg sehingga stok akhir beras
cadangan pangan Kabupaten Bogor tahun 2021 sebesar 418, 50kg.
Beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Kabupaten Bogor sepanjang tahun 2021 telah
disalurkan sebanyak 4 kali dengan total sebanyak 34.344kg untuk 6.844 Jiwa warga terdampak
bencana/pasca bencana alam.
3. Bidang Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan
Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai fungsi penyelenggaraan fasilitasi
ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan. Sebagai pelaksanaan dari fungsi tersebut bidang
ketersediaan dan kerawanan pangan melaksanakan kegiatan :
1.Penanganan Kerawanan Pangan tahun
2021 pada Dinas Ketahanan Pangan
kabupaten bogor yaitu Pemberian Paket
Bantuan Penanganan Daerah Rawan
Pangan (PDRP) bagi korban pasca
Bencana di Kabupaten Bogor. Paket yang
diberikan berupa Abon Sapi 1 Pack, Baby
Fish 1 Pack, Kornet Sapi 1 Pack, dan susu
Bubuk 1 Dus untuk 1 Kepala keluarga (KK).
Adapun Penyaluran Barang Penanganan
Daerah Rawan Pangan (PDRP) Pada bulan
Desember 2021 sebanyak 389 paket
dengan alokasi :
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN
DESA KK PAKET
1 Nanggung 4 21 21
2 Sukajaya 1 42 42
3 Cijeruk 6 14 14
4 Cigombong 1 2 2
5 Ciawi 1 6 6
6 Megamendung 3 3 3
7 Cigudeg 3 114 114
8 Leuwiliang 2 3 3
9 Ciampea 3 119 119
10 Babakan Madang 1 2 2
11 Cibinong 4 59 59
12 Sukamakmur 3 4 4
Jumlah 8 65 65
total 32 389 389
Bantuan tersebut diserahkan kepada kelompok wanita tani Mandiri Desa Rancabungur Kecamatan
Rancabungur, yang di hadiri oleh kasie Ketersediaan Pangan Ibu Rosmalia SP, Menurutnya Tujuan
Penyerahan Bantuan tersebut selain untuk Intervensi Lokasi Stunting di kabupaten Bogor dan
pemulihan Ekonomi pasca dampak Pandemi Covid-19 juga untuk mendukung Kelompok Tani,
Kelompok Peternakan Maupun Kelompok Perikanan di Desa Rancabungur Kecamatan
Rancabungur. kegiatan Penyediaan Infrastruktur dan Seluruh Pendukung Kemandirian Pangan
Sesuai Kewanangan Daerah Kabupaten/Kota Untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Pasca
Pandemi Covid-19 dan Intervensi Stunting Desa Rancabungur Kecamatan Rancabungur.
3. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan mempunyai fungsi peningkatan konsumsi
pangan, promosi penganekaragaman pangan dan pengembangan pangan lokal. Sebagai pelaksanaan
dari fungsi tersebut bidang Konsumsi dan Penganekaragaman pangan melaksanakan kegiatan :
Dengan dibukanya pembelajaran
pembelajaran tatap muka (PTM) untuk siswa di
Kabupaten Bogor Dinas Ketahanan Pangan
berkesempatan mengajak siswa ke Agro Edu
Wisata (AEW) yang berlokasi di area kebun
DKP dalam kegiatan Jumat Tanam, Jumat
Panen dan Jumat Berbagi untuk mengenalkan
urban farming . Dalam Kesempatan ini hadir
siswa dan guru dari SMP Negeri 2 Cibinong
dan SMP Citra Nusa.
“Kegiatan yang di laksanakan yaitu mengajak mengenalkan dan praktek langsung bagaimana
asiknya berkebun, merasakan sensasi mengolah tanah dan bagaimana merasakan panen, sehingga
diharapkan akan tumbuh minat, kesadaran , tertarik dan dapat menerapkan baik di sekolah maupun di
rumah.
Diluar Kegiatan Jumat Tanam, Jumat Panen dan Jumat Berbagi, Kami membuka kesempatan
kepada masyarakat luas untuk datang belajar dan bertanya langsung kepada petugas bagaimana cara
berkebun dilahan terbatas.
Berdasarkan data susenas 2019 konsumsi Sayur di Kabupaten Bogor masih kurang, idealnya
250 gr/hari tapi konsumsi sayur baru 190 gr/hari atau 76 % dari kebutuhan. Harapan kami, pada saat
masyarakat merasa tertarik dan mempraktekan ditempat masing- masing , dapat
membantu/berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di tingkat keluarga dan meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sayur yang dihasilkan di pekarangan sendiri . Tentunya
mengubah kebiasaan masyarakat membutuhkan waktu tapi bukan tidak mungkin untuk berubah
menjadi lebih baik dan sehat.
Telur tersebut bisa berasal dari telur fertil namun tak ditetaskan perusahaan breeding.
"Seharusnya telur itu tak dijual sebagai telur konsumsi di pasar".
Dedi mengatakan, pihaknya akan terus mendalami kasus itu. Dengan begitu, masyarakat tak
perlu khawatir lagi untuk membeli telur di pasar. Ia mengingatkan, masyarakat harus lebih waspada
dalam membeli telur. Masyarakat diminta
untuk tidak tergiur harga telur yang dijual
murah.
“Untuk penjualannya ada sanksi. Baik teguran dan juga pemusnahan di tempat. Untuk tindak
lanjutnya nanti kita bekerja sama dengan kepolisian mencari sumbernya,” kata Dedi.
"Yang pasti kita akan melakukan pencegahan, tidak boleh ada lagi jualan telur seperti itu di
dalam pasar dan dengan ada temuan hari ini kita lebih perketat lagi di pasar dan juga pedagang telur
yang ada di dalam pasar kita berikan edukasi supaya mereka tidak salah mengambil sumber telurnya,”
kata Dedi Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional pengujian mutu pangan segar