2021
Penjelasan :
CONTOH
Bab I. Pendahuluan
Menjelaskan dan menguraikan mengenai latar belakang kegiatan TKM Lanjutan
yang merupakan tahap pengembangan dari TKM Pemula.
Bab II. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan (Ide Bisnis)
Memuat plan bisnis usaha mulai dari diversifikasi produk, pemasaran, tenaga
kerja dan sebagainya.
Bab III. Hasil yang telah dicapai
Menjelaskan hasil yang dicapai setelah mendapatkan bantuan TKM Mikro.
Bab IV. Penutup
Hal yang disampaikan untuk menutup laporan.
-1-
Contoh laporan kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CONTOH
masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain
itu banyak pula perusahaan - perusahaan yang berhenti berproduksi karena
perusahaan tersebut juga tidak dapat lagi memproduksi dalam jumlah besar dan
perusahaan banyak yang mengalami gulung tikar sehingga mengakibatkan
penghentian karyawan - karyawan/yang lazim disebut PHK (Pemutusan Hubungan
Kerja). Akibatnya, angka pengangguran semakin tinggi dan khususnya di daerah
saya sendiri semakin sulit untuk mencari pekerjaan.
Kelompok kami mempunyai rencana usaha dalam bidang peternakan yaitu
peternakan ayam dimana sebagian besar anggota kelompok sudah memahami cara
beternak ayam mulai dari cara perawatan sampai dengan pemasaran. Dengan usaha
peternakan ayam ini kami berharap dapat menjadikan sumber ekonomi untuk
kelompok dan masyarakat sekitar dan di masa yang akan datang dapat membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang belum bekerja.
Kami berharap bantuan Tenaga Kerja Mandiri dari Kementerian
Ketenagakerjaan dapat bergulir di tahun berikutnya karena bantuan ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat yang ingin berwirausaha di tengah-tengah kondisi yang
masih sulit. Masyarakat mendapatkan alternatif sumber pendapatan ekonomi karena
masyarakat yang sudah tidak bisa kerja di sektor pekerjaan formal mempunyai
kesempatan menjadi wirausaha yang di inginkan sesuai dengan kemampuan
sumberdaya manusia kelompok maupun sumberdaya alam di sekitar.
B. Tujuan
-2-
1. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi;
2. Dapat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia;
3. Memasarkan hasil produk kepada masyarakat;
4. Mengurangi tingkat pengangguran.
C. Manfaat
CONTOH
Manfaat pelaporan kegiatan TKM Mikro adalah agar dapat dijadikan referensi
wirausaha-wirausaha untuk memulai bisnis yang sama.
BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN (IDE BISNIS)
-3-
A. Data Penerima Bantuan TKM Mikro
CONTOH
Cipayung Kec. Cipayung Jakarta Timur
7. No Telepon/ HP : 081234567890
8. Email Aktif : Cr7@gmail.com
Identitas Media Sosial Lain
Blog
9. : -
Instagram
Twitter
Ringkasan Isi Ide Bisnis
14. Nama Usaha : Ternak Ayam Petelor
15. Jenis Usaha :
o Pertanian dan Peternakan
o Perikanan dan Kelautan
o Industri Boga
o Industri Kreatif
o Perdagangan dan Jasa
16. Alamat Usaha : Jl. Sejahtera No. 33 Cipayung
17. Kabupaten/ Kota : Jakarta Timur
18. Provinsi : DKI Jakarta
19. Mulai Usaha : Bulan November Tahun 2021
20. Omset/ Bulan : Rp. 15.000.000,- / bulan
21. Laba Bersih/Bulan : Rp. 8.000.000,- / bulan
22. Total Aset Usaha : Rp. 54.400.000,-
Jumlah Tenaga Kerja pada
23. : 16 orang
wirausaha awal
24. Rata-rata pendapatan/Bulan : Rp.500.000,- /orang/bulan
-4-
o Kelurahan
o Kecamatan (lintas kelurahan
setempat)
o Kabupaten (lintas kecamatan
27. Wilayah Pemasaran : setempat)
o Provinsi (lintas Kabupaten
setempat)
o Nasional (lintas Provinsi setempat)
o Internasional
CONTOH
B. Profil Usaha
Usaha yang dijalankan yaitu ternak ayam petelor. Telor ayam merupakan salah satu
bahan pokok bagi masyarakat, telor mempunyai sumber protein yang penting bagi
daya tahan tubuh dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Oleh karena itu
hampir di pastikan masyarakat level bawah sampai dengan masyarakat menegah
keatas mengkonsumsi telor sebagai konsumsi keluarga. Telor ayam juga menjadi
bahan baku serbagai olahan masakan mulai dari warung samapai dengan restoran,
maka dari itu terbuka pasar yang sangat luas bagi masyarakat yang mempunyai
usaha ayam petelor menjadi sebuah peluang bisnis yang menguntungkan.
Visi : Menjadi usaha yang telor ayam yang dapat mensuplai kebutuhan
Misi : Menjadikan peternakan ayam petelor yang mandiri dan menjaga kualitas
produk/hasil.
-5-
Kebutuhan bulanan ayam petelor adalah :
● Makanan ayam kosentrat
● Vitamin
D. Lokasi
Untuk saat ini, lokasi kandang ayam beralamat di Jl. Sejahtera No. 33 Cipayung
E. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang tersedia Kuntuk usaha ini idealnya adalah 16 orang. Apabila
usaha ini berekembang, kami akan menambah tenaga kerja sehingga dapat
menambah penyerapan tenaga kerja.
CONTOH
F. Proses Produksi/Usaha
Ternak ayam petelor dikelola oleh 16 orang dengan sistem pegelolaan ditentukan
kelompok.
G. Pendapatan
Omzet per bulan ayam petelor adalah Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah)
H. Pemasaran
Target pemasaran ayam petelor ini adalah masyarakat sekitar dan masyarakat di
luar kelurahan ataupun masyarakat luas. Saat ini dengan permintaan telor ayam
bagus dan harga cenderung stabil kami mengedepankan kualitas dan pelayanan
yang prima.
I. Aspek Manajemen
Peternakan ayam petelor ini masih di level pemula dengan 16 tenaga kerja untuk
menjalankan usaha, akan tetapi saya mempunyai rencana apabila usaha ini
berkembang dan jumlah tenaga kerja juga bertambah maka kami akan mengelola
usaha ini sesuai dengan planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian)
dan controlling dalam seluruh aspek (Sumber Daya Manuasi, keuangan, pemasaran
dan operasional).
J. Aspek Keuangan
-6-
3. Laba Kotor Rp. 7.000.000,-
CONTOH
BAB III
HASIL YANG TELAH DICAPAI
Telor ayam memiliki target pasar yang sangat luas, sehingga peternak
ayam petelor mempunyai kesempatan yang luas untuk dapat masuk dan bersaing dalam
-7-
usaha ini. Pelaku usaha ayam petelor harus menjaga kualitas produk dan dapat bersaing
dalam sisi harga dan kepercayaan konsumen.
Hasil yang dicapai dari usaha ayam petelor sudah sesuai dengan ide bisnis
yang direncanakan pada saat menerima bantuan TKM Mikro dengan omzet menjapai
Rp. 15.000.000,-/bulan
CONTOH
BAB VI
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro ini kami buat
sebagai bahan pertanggunganjawaban kegiatan TKM Mikro. Semoga laporan ini
-8-
dapat menjadi referensi bagi wirausaha-wirausaha pemula lainnya untuk memulai
usaha.
CONTOH
Lampiran :
-9-
CONTOH
1. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro dibuat
dalam bentuk hard copy (print out) yang dijilid rapi, disimpan oleh Penerima Bantuan Kegiatan
-10-
TKM Mikro untuk keperluan pemeriksaan auditor internal (Inspektorat Jenderal Kemnaker)
maupun ekstenal (BPK dan BPKP). Laporan dalam bentuk file scan diupload ke laman
bizhub.kemnaker.go.id;
2. Bantuan sarana usaha bagi Penerima Bantuan TKM Mikro berupa Belanja Barang untuk
Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah (Akun 526312) sebesar Rp.
54.400.000,- (lima puluh empat juta empat ratus rupiah) dan pencairan dana bantuannya
dilaksanakan oleh Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja.
3. Bantuan sarana usaha yang diterima digunakan untuk biaya/pengeluaran kebutuhan usaha
kelompok dengan jenis usaha yang telah di pilih dan tidak diperbolehkan digunakan untuk
kebutuhan pribadi.
4. Pembelian barang harus dilakukan dalam jangka waktu pelaksanaan kegiatan yaitu sejak
CONTOH
diterimanya dana bantuan sampai dengan selesainya kegiatan (pada tanggal Berita Acara Serah
Terima Kegiatan).
-11-
f. Bukti pengeluaran berupa struk dengan bahan dasar thermal paper (dari swalayan, dll)
sebaiknya segera digandakan/scan karena mudah pudar, tidak terbaca dan menyebabkan
bukti pengeluaran menjadi tidak sah;
g. Contoh kuitansi pada petunjuk ini digunakan apabila tidak diperoleh kuitansi dari penyedia
barang/jasa (Toko, CV, dll);
h. Bukti kuitansi yang menggunakan kuitansi dari penyedia barang/jasa (Toko, CV, dll)
ditandatangani dan dikenakan stempel penyedia barang/jasa serta ditanda tangani
Penerima Bantuan;
i. Apabila pembelian peralatan usaha dan bahan usaha berasal dari penyedia barang/toko
yang sama maka bukti pembeliannya dipisah untuk memudahkan dalam menghitung
persentase realisasi penggunaan dana.
6.
CONTOH
Ketentuan penggunaan “Materai” :
Bukti pengeluaran dengan nilai nominal lebih dari Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah),
dikenakan materai Rp. 10.000,- sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) dalam UU Nomor 10
Tahun 2020 tentang Bea Materai.
8. Apabila di akhir kegiatan terdapat saldo/sisa penggunaan dana, maka Penerima Bantuan TKM
Lanjutan wajib mengembalikan sisa dana tersebut ke Kas Negara melalui Pejabat Pembuat
Komitmen Direktorat Bina PKK - Kemnaker.
9. Ketentuan Perpajakan :
Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penghasilan (PPh) pembelian
barang dengan ketentuan :
a. Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembelian barang/jasa/sewa untuk setiap
pembelian barang/jasa yang nilainya > Rp 2.000.000,- dengan satu penyedia barang/jasa
dalam jangka waktu satu bulan kalender dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah
pecah dikenakan PPN sebesar 10% dari DPP, dilampiri faktur pajak dengan NPWP
penyedia barang/jasa, dan distempel toko/penyedia barang/ jasa. Cara Penghitungan Dasar
Pengenaan Pajak (DPP) : DPP = 100/110 x Nilai Pembelian.
b. Tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) :
1) Pada pembelian jenis barang kebutuhan pokok yang sesuai dengan kriteria pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.010/2020, tidak dikenai Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yaitu meliputi : beras dan gabah, jagung, sagu, kedelai,
-12-
garam konsumsi, daging, telur, susu, buah-buahan, sayur-sayuran, ubi-ubian, bumbu-
bumbuan, gula konsumsi dan ikan konsumsi.
2) Pada pembelian ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan
ikan, berupa komoditi sapi, kerbau, kambing/domba dan ternak lainnya berupa ternak
(bakalan, ternak hidup) serta unggas hidup (ayam, itik, puyuh dan lain-lain) termasuk
bahan pakan ternak dan pakan ikan dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) (Sesuai dengan PMK 267/PMK.010/2105 dan PMK Nomor
5/PMK.010/2016).
c. Pajak atas sewa bangunan (rumah/toko/bangunan lainnya) atau tanah adalah PPN DN dan
PPh pasal 4 ayat 2/PPh Final. Tarif PPh Final adalah 10% dari nilai bruto sewa.
d. Tarif pajak penghasilan (PPh)
CONTOH
Ketentuan tarif PPh menjadi 2 kali lipat apabila penyedia barang/jasa tidak memiliki
NPWP (Penyetoran pajak menggunakan NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan).
2% 4%
PPh 23 (dari nilai kuitansi) (dari nilai kuitansi)
e. Apabila penyedia barang/jasa dapat menunjukkan Surat Keterangan Bebas/SKB Pajak dari
Kantor Pelayanan Pajak maka dapat dibebaskan dari pengenaan pajak (Copy SKB
dilampirkan pada laporan).
10. Ketentuan Penyetoran Pajak :
a. Penyetoran Pajak dilakukan secara online melalui situs Billing System dengan alamat
https://djponline.pajak.go.id.
b. Pada penyetoran PPh pasal 21 dan PPh pasal 23, NPWP yang digunakan adalah NPWP
Pribadi Penerima Bantuan TKM Mikro;
c. Pada penyetoran selain PPh pasal 21, PPh pasal 23, dan PPh pasal 28 (PPh Final) NPWP
yang digunakan adalah NPWP penyedia barang/jasa (Toko, CV, dll) bila penyedia
barang/jasa memiliki NPWP dan menggunakan NPWP Penerima Bantuan TKM Mikro
bila penyedia barang/jasa tidak memiliki NPWP;
d. Waktu penyetoran pajak agar mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menghindari
sanksi/denda keterlambatan dari Kantor Pelayanan Pajak setempat.
11. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan TKM Mikro disusun pada kertas HVS 70
gram dengan ukuran A4 (297 x 210 mm) dengan urutan sebagai berikut:
1) Cover/Sampul Laporan (Cover minimal memuat nama, jenis usaha dan asal TKM penerima bantuan
Lanjutan)
2) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak.
3) Pernyataaan Bukti-Bukti Pengeluaran Asli Telah Disimpan.
-13-
4) Rincian Anggaran Biaya (RAB).
5) Laporan Realisasi Penggunaan Dana.
6) Bukti Pengeluaran/Belanja (Kuitansi/Nota, dll).
7) Rekapitulasi dan Bukti Setor Pajak.
12. Berikut ini disajikan CONTOH LPJ Keuangan Kegiatan TKM Mikro sebagai berikut :
CONTOH
Kelompok Mandiri Bangkit dengan katua kelompok Cristiano Rivaldo yang beralamat di RT 01 RW 01 jalan
damai No. 123 Kel. Cipayung Kec. Cipayung Jakarta Timur menerima dana bantuan Kegiatan TKM Lanjutan
dari Kementerian Ketenagakerjaan T.A. 2021 sebesar Rp. 54.400.000,- dan memiliki rencana usaha peternakan
ayam petelor. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2021, penerimaan
dana bantuan pada tanggal 12 Oktober 2021, dan BAST tanggal 05 November 2021 (30 hari kalender setelah
penandatanganan Perjanian Kerja Sama), maka Laporan Pertanggungjawaban Keuangan yang disusun adalah
sebagai berikut:
-14-
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ) KEUANGAN
KEGIATAN TENAGA KERJA MANDIRI MIKRO
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
TAHUN 2021
-15-
CONTOH
-16-
SURAT PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK
NIK : 3271xxxxxxxxxxxxxx
Alamat : RT 01 RW 01 jalan damai No. 123 Kel. Cipayung Kec.
Cipayung Jakarta Timur
Jenis Bantuan : Bantuan Sarana Usaha Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro
1.
CONTOH
Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa :
Pertanggungjawaban keuangan yang bersumber dari dana APBN secara keseluruhan untuk 1
(satu) paket kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula mikro pada Direktorat Bina
Perluasan Kesempatan Kerja sebesar Rp.54.400.000, (lima puluh empat juta empat ratus ribu
rupiah) telah dihitung dengan benar dan merupakan bukti yang asli.
2. Pengajuan LS yang bersumber dari dana APBN untuk Kegiatan Bantuan program Direktorat
Bina Perluasan Kesempatan Kerja, Ditjen Binapenta & PKK sebesar Rp.54.400.000,- telah
dihitung dengan benar dan merupakan kegiatan yang harus segera dilaksanakan.
3. Apabila dikemudian hari terdapat kerugian Negara, hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab kami dan kami bersedia untuk mengganti kerugian tersebut ke Kas Negara.
Demikian Surat Pertanggungjawaban Mutlak ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
TTD &
Cristiano Rivaldo
-17-
Yang bertanda tangan di bawah ini :
CONTOH
laksanakan pada tahun 2021.
2. Apabila di kemudian hari ternyata masih ada bukti-bukti pengeluaran yang tidak sesuai dengan
pelaksanaan Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula Mikro dan menyebabkan kerugian
negara, hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya dan saya bersedia untuk
mengganti kerugian tersebut ke Kas Negara.
Tanggal
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Pernyataan
sama dengan
tanggal BAST
TTD &
Cristiano Rivaldo
-18-
Harga Satuan*) Jumlah Biaya*)
No. Jenis Pengeluaran Volume Satuan
(Rp) (Rp)
CONTOH
A. Pembelian Peralatan Usaha 22.500.000
1 Kandang Galvanis Kawat 125 Pcs 100.0000 12.500.000
TTD
Cristiano Rivaldo
-19-
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA
USAHA PETERNAK AYAM “BANGKIT MANDIRI”
CONTOH
A. Pembelian Peralatan Usaha Minimal 41% 22.500.000 - 41,36%
B. Pembelian Bahan Usaha Maksimal 59% 31.900.000 - 58,64%
TOTAL 100% 54.400.000 Nihil 100%
TTD
Cristiano Rivaldo
Keterangan :
22.500.000
x 100 = 41,36%
54.400.000
31.900.000
x 100 = 58,64%
54.400.000
-20-
CONTOH
BUKTI-BUKTI
PENGELUARAN/
BELANJA
-21-
A. PEMBELIAN PERALATAN USAHA
CONTOH
Nomor Bukti : 01
-22-
B. PEMBELIAN BAHAN USAHA
Nomor Bukti : 02
CONTOH
-23-
CONTOH
-24-
CONTOH JENIS KUITANSI PEMBAYARAN LAINNYA :
A. Contoh Kwitansi dari Peternak Kambing :
CONTOH
Ditandatangani
Penerima Bantuan
-33-
B. Contoh Invoice e-Commerce
CONTOH
-34-
CONTOH
Ditandatangani
Penerima Bantuan
-35-
CONTOH
REKAPITULASI
BUKTI DAN
SETORAN
PAJAK
-36-
❖
CONTOH
Bukti Setoran Pajak dapat berupa :
❖ Bukti Setoran Pajak tersebut ditempelkan dan disusun rapi pada kertas HVS.
Penerima Bantuan,
(AHMAD ZAELANI)
-37-
CONTOH
PETUNJUK PERHITUNGAN PAJAK
A. Pembelian barang berupa alat dan/atau bahan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai
Dalam Negeri (PPn DN) dan Pajak Penghasilan (PPh) sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku, yaitu :
Contoh :
-38-
◻ Perhitungan PPh psl 22 bila Toko ABC memiliki NPWP :
◻
CONTOH
Perhitungan PPh psl 22 bila Toko ABC tidak memiliki NPWP :
C. Pembelian ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan ikan
dikenakan PPh 22 apabila nilai transaksi pembelian dari penyedia barang diatas Rp.
2.000.000,- dengan perhitungan:
Keterangan :
-39-
Sesuai dengan PMK 267/PMK.010/2105 dan PMK Nomor
5/PMK.010/2016 tentang Kriteria dan/atau rincian ternak, bahan pakan untuk
pembuatan pakan ternak dan pakan ikan yang atas impor dan/atau
penyerahannya, berupa komoditi sapi, kerbau, kambing/domba dan ternak lainnya
berupa ternak (bakalan, ternak hidup) serta unggas hidup (ayam, itik, puyuh dan
lain-lain) termasuk bahan pakan ternak dan pakan ikan dibebaskan dari pengenaan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Akan tetapi tetap dikenakan PPh psl 22 bila nilai
kuitansi diatas Rp. 2.000.000,-
CONTOH :
CONTOH
Pembelian bahan pakan sapi Rp. 2.900.000, jenis pajak yang dikenakan
adalah :
❖ PPh 22
Bila penyedia barang tidak memiliki NPWP maka pajak yang dipungut
menjadi Rp. 87.000,-
-40-
LANGKAH-LANGKAH PENYETORAN PAJAK ONLINE
Bagi Lembaga/Yayasan
yang belum memiliki
akun DJP online
Pendaftaran Pembayaran
CONTOH
Akun DJP Pembuatan
Berdasarkan
Online Kode Billing Kode Billing
1 2 3
-41-
b. Klik Anda belum terdaftar? daftar disini.
CONTOH
c. Isi data berupa
NPWP, nomor EFIN yang telah didapatkan dari KPP terdekat, ketik ulang
Kode Keamanan lalu klik tombol verifikasi seperti dibawah ini.
d. Anda akan diarahkan kembali ke tab baru form pendaftaran pengguna DJP
Online. Kemudian isi alamat e-mail aktif, Nomor Handphone, dan buat
-42-
Password sesuai dengan yang diinginkan & lakukan konfirmasi password.
Kemudian klik Simpan.
CONTOH
-43-
e.
CONTOH
Periksa inbox pada e-mail yang telah didaftarkan. Anda akan menerima e-
mail dari efilling@pajak.go.id dengan subject [DJP Online] Aktivasi.
Kemudian klik tautan yang ada pada e-mail tersebut. Akan muncul
notifikasi bahwa “Aktivasi akun BERHASIL”. Silahkan klik tombol OK
untuk ke menu Login.
f. Akun anda sudah aktif dan sudah bisa login di situs website
djponline.pajak.go.id
-44-
Pembuatan Kode Billing
CONTOH
-45-
b. Klik Profile
c. Tambahkan Hak Akses
CONTOH
Klik DJP Online kemudian klik e-billing
-46-
Setelah itu, pilih “isi SSE”
CONTOH
d. Masukkan informasi terkait detail pembayaran:
-47-
*) Bila ada isian uraian maka disi sesuai dengan peruntukan penyetoran
pajak
e. Selanjutnya akan muncul pesan seperti dibawah ini :
CONTOH
f. Selanjutnya akan muncul pesan bahwa Rekam SSP berhasil silahkan klik
OK
g. Periksa kembali detail pembayaran pajak yang telah diinput kemudian klik
“KODE BILLING” untuk mencetak kode billing atau pilih “UBAH SSP”
jika ingin merubah isian SSP tersebut;
-48-
CONTOH
h. Akan muncul pesan bahwa PEMBUATAN ID BILLING SUKSES,
silahkan Klik OK
-49-
j. Akan muncul tampilan rincian ID BILLING yang sudah dibuat, silahkan
download dalam format PDF atau bisa langsung dicetak ke Printer
CONTOH
KETENTUAN BILLING SYSTEM YANG PERLU DIPERHATIKAN
-50-
Kode Billing berlaku dalam waktu 48 (empat puluh delapan) jam sejak
diterbitkan dan setelah itu secara otomatis terhapus dari system dan tidak
dapat dipergunakan lagi. Anda dapat membuatnya kembali apabila kode
billing telah terhapus secara system.
CONTOH
❖ Tunjukkan kode billing dan serahkan pajak Anda kepada petugas loket
teller bank/pos;
-51-
PETUNJUK PENGISIAN FORM SURAT SETORAN ELEKTRONIK
PADA APLIKASI DJP ONLINE
CONTOH
No. Uraian Keterangan
1 NPWP Diisi NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan
2 Nama Diisi Nama Penerima Bantuan TKM Lanjutan
3 Alamat Diisi Alamat Penerima Bantuan TKM Lanjutan
4 Kota Diisi Kota/Kabupaten Lokasi Penerima Bantuan TKM Lanjutan
5 Jenis Pajak Dipilih 411211 untuk PPN Dalam Negeri
Dipilih 411121 untuk PPh pasal 21
Dipilih 411122 untuk PPh pasal 22
Dipilih 411128 untuk PPh pasal 4 ayat 2/PPh Final
6 Jenis Setoran 100 – Masa PPh Pasal 21
900 – Pemungut Non Bendahara APBN untuk pembayaran PPN DN dan PPh pasal
22
100 – PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
7 Masa Pajak Diisi sesuai dengan bulan pembayaran pajak
8 Tahun Pajak Diisi 2021
9 Subjek Pajak Dipilih NPWP Sendiri untuk pembayaran PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh
Final Pasal 4 ayat (2)
Dipilih NPWP Lain untuk pembayaran PPN Dalam Negeri, PPh Pasal 22
10 NPWP Diisi NPWP Rekanan atau Toko yang memiliki NPWP
Diisi NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan untuk Penyedia Barang/Jasa yang
tidak memiliki NPWP
11 Alamat Diisi alamat Penyedia Barang/Jasa
12 Kota Diisi kota lokasi Penyedia Barang/Jasa
13 Jumlah Setor Diisi nilai pajak yang akan disetor
-52-
14 Terbilang Diisi terbilang jumlah pajak yang akan disetor
15 Uraian (1) Diisi PPh 21 dari Pembayaran Upah……………… kegiatan TKM Lanjutan
Diisi PPN DN dari biaya …………….. kegiatan TKM Lanjutan a.n. Penyedia
Barang/Jasa*)………….(Sebutkan nama toko/rekanan), misal a.n. UD Mulya
Diisi PPh 22 dari biaya ……………… kegiatan TKM Lanjutan a.n. Penyedia
Barang/Jasa*)………….(Sebutkan nama toko/rekanan) ), misal a.n. UD Mulya
Diisi PPh Pasal 4 Ayat (2) dari biaya ……………… kegiatan TKM Lanjutan a.n.
………….(Sebutkan nama penyewa)
Keterangan : *) Dipilih salah satu sesuai dengan pajak yang dipotong dan/atau dipungut.
CONTOH
Bagi Pihak Penyedia Barang (PT/CV/Toko/UD (Usaha Dagang, dll) yang tidak menerbitkan
Faktur Pajak sehingga tidak dikenakan pungutan/pemotongan PPn DN maka harus
melampirkan Surat Keterangan Non PKP berikut ini :
Dengan ini menyatakan bahwa kami adalah bukan Pengusaha Kena Pajak (PKP),
sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Oleh karenanya,
terhadap penjualan/penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang
kami lakukan kepada ……..………………….., kami tidak dapat menerbitkan Faktur Pajak.
Bersama ini juga kami lampirkan Surat Keterangan dari Kantor Pajak setempat yang
menyatakan bahwa kami bukan PKP.
Demikian Surat Peryataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
………………….….,……………….2021
Yang Menyatakan,
-53-
Materai
Rp.6000
(………………………….)
Contoh Surat Keterangan dari Kantor Pajak setempat yang menyatakan bahwa Penyedia
Barang (PT/CV/Toko/UD (Usaha Dagang, dll) bukan PKP
CONTOH
-54-
CONTOH
-55-