Anda di halaman 1dari 47

Laporan Kegiatan TKM Mikro T.A.

2021

Outline Laporan Kegiatan


Bab I. Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, dan Manfaat)
Bab II. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan (Ide Bisnis)
Bab III. Hasil yang telah dicapai
Bab IV. Penutup

Penjelasan :

CONTOH
Bab I. Pendahuluan
Menjelaskan dan menguraikan mengenai latar belakang kegiatan TKM Lanjutan
yang merupakan tahap pengembangan dari TKM Pemula.
Bab II. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan (Ide Bisnis)
Memuat plan bisnis usaha mulai dari diversifikasi produk, pemasaran, tenaga
kerja dan sebagainya.
Bab III. Hasil yang telah dicapai
Menjelaskan hasil yang dicapai setelah mendapatkan bantuan TKM Mikro.
Bab IV. Penutup
Hal yang disampaikan untuk menutup laporan.

-1-
Contoh laporan kegiatan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandemi covid-19 menyebabkan pelambatan geliat perekonomian


nasional, yang secara tidak langsung turut mempersuram kondisi ekonomi
baik di kota besar maupun di daerah dimana keadaan ekonomi ini sangat
berpengaruh pada segi kehidupan ekonomi masyarakat, sehingga

CONTOH
masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain
itu banyak pula perusahaan - perusahaan yang berhenti berproduksi karena
perusahaan tersebut juga tidak dapat lagi memproduksi dalam jumlah besar dan
perusahaan banyak yang mengalami gulung tikar sehingga mengakibatkan
penghentian karyawan - karyawan/yang lazim disebut PHK (Pemutusan Hubungan
Kerja). Akibatnya, angka pengangguran semakin tinggi dan khususnya di daerah
saya sendiri semakin sulit untuk mencari pekerjaan.
Kelompok kami mempunyai rencana usaha dalam bidang peternakan yaitu
peternakan ayam dimana sebagian besar anggota kelompok sudah memahami cara
beternak ayam mulai dari cara perawatan sampai dengan pemasaran. Dengan usaha
peternakan ayam ini kami berharap dapat menjadikan sumber ekonomi untuk
kelompok dan masyarakat sekitar dan di masa yang akan datang dapat membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang belum bekerja.
Kami berharap bantuan Tenaga Kerja Mandiri dari Kementerian
Ketenagakerjaan dapat bergulir di tahun berikutnya karena bantuan ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat yang ingin berwirausaha di tengah-tengah kondisi yang
masih sulit. Masyarakat mendapatkan alternatif sumber pendapatan ekonomi karena
masyarakat yang sudah tidak bisa kerja di sektor pekerjaan formal mempunyai
kesempatan menjadi wirausaha yang di inginkan sesuai dengan kemampuan
sumberdaya manusia kelompok maupun sumberdaya alam di sekitar.

B. Tujuan

Tujuan usaha ternak ayam petelor adalah :

-2-
1. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi;
2. Dapat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia;
3. Memasarkan hasil produk kepada masyarakat;
4. Mengurangi tingkat pengangguran.

Tujuan dibuatnya laporan kegiatan TKM Mikro adalah :

1. Sebagai bahan pertanggungjawaban penerima bantuan TKM Mikro baik


secara teknis maupun keuangan;
2. Untuk melihat bagaimana perkembangan dan evaluasi usaha.

C. Manfaat

CONTOH
Manfaat pelaporan kegiatan TKM Mikro adalah agar dapat dijadikan referensi
wirausaha-wirausaha untuk memulai bisnis yang sama.

BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN (IDE BISNIS)

-3-
A. Data Penerima Bantuan TKM Mikro

Data Penerima TKM Mikro


1. Kategori : TKM Mikro
2. Nama Kelompok : Mandiri Bangkit
2. Nama (sesuai KTP) : Cristiano Rivaldo
3. NIK : 123456789100002
4. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 07 Agustus 1984
5. Pendidikan Terakhir : SMA
RT 01 RW 01 jalan damai No. 123 Kel.
6. Alamat Tinggal/Domisili :

CONTOH
Cipayung Kec. Cipayung Jakarta Timur
7. No Telepon/ HP : 081234567890
8. Email Aktif : Cr7@gmail.com
Identitas Media Sosial Lain
Blog
9. : -
Instagram
Twitter
Ringkasan Isi Ide Bisnis
14. Nama Usaha : Ternak Ayam Petelor
15. Jenis Usaha :
o Pertanian dan Peternakan
o Perikanan dan Kelautan
o Industri Boga
o Industri Kreatif
o Perdagangan dan Jasa
16. Alamat Usaha : Jl. Sejahtera No. 33 Cipayung
17. Kabupaten/ Kota : Jakarta Timur
18. Provinsi : DKI Jakarta
19. Mulai Usaha : Bulan November Tahun 2021
20. Omset/ Bulan : Rp. 15.000.000,- / bulan
21. Laba Bersih/Bulan : Rp. 8.000.000,- / bulan
22. Total Aset Usaha : Rp. 54.400.000,-
Jumlah Tenaga Kerja pada
23. : 16 orang
wirausaha awal
24. Rata-rata pendapatan/Bulan : Rp.500.000,- /orang/bulan

-4-
o Kelurahan
o Kecamatan (lintas kelurahan
setempat)
o Kabupaten (lintas kecamatan
27. Wilayah Pemasaran : setempat)
o Provinsi (lintas Kabupaten
setempat)
o Nasional (lintas Provinsi setempat)
o Internasional

28. Jumlah Pengajuan Bantuan : Rp.54.400.000,-

CONTOH
B. Profil Usaha
Usaha yang dijalankan yaitu ternak ayam petelor. Telor ayam merupakan salah satu
bahan pokok bagi masyarakat, telor mempunyai sumber protein yang penting bagi
daya tahan tubuh dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Oleh karena itu
hampir di pastikan masyarakat level bawah sampai dengan masyarakat menegah
keatas mengkonsumsi telor sebagai konsumsi keluarga. Telor ayam juga menjadi
bahan baku serbagai olahan masakan mulai dari warung samapai dengan restoran,
maka dari itu terbuka pasar yang sangat luas bagi masyarakat yang mempunyai
usaha ayam petelor menjadi sebuah peluang bisnis yang menguntungkan.

Visi : Menjadi usaha yang telor ayam yang dapat mensuplai kebutuhan

masyakat sekitar dan antar daerah.

Misi : Menjadikan peternakan ayam petelor yang mandiri dan menjaga kualitas
produk/hasil.

C. Teknis dan Operasional


1. Kebutuhan Awal
Kebutuhan awal Usaha peternakan ayam petelor adalah:
● Bibit ayam petelor
● Kandang ayam
● Kipas blower
2. Kebutuhan bulanan

-5-
Kebutuhan bulanan ayam petelor adalah :
● Makanan ayam kosentrat
● Vitamin

D. Lokasi
Untuk saat ini, lokasi kandang ayam beralamat di Jl. Sejahtera No. 33 Cipayung
E. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang tersedia Kuntuk usaha ini idealnya adalah 16 orang. Apabila
usaha ini berekembang, kami akan menambah tenaga kerja sehingga dapat
menambah penyerapan tenaga kerja.

CONTOH
F. Proses Produksi/Usaha
Ternak ayam petelor dikelola oleh 16 orang dengan sistem pegelolaan ditentukan
kelompok.
G. Pendapatan
Omzet per bulan ayam petelor adalah Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah)
H. Pemasaran
Target pemasaran ayam petelor ini adalah masyarakat sekitar dan masyarakat di
luar kelurahan ataupun masyarakat luas. Saat ini dengan permintaan telor ayam
bagus dan harga cenderung stabil kami mengedepankan kualitas dan pelayanan
yang prima.
I. Aspek Manajemen
Peternakan ayam petelor ini masih di level pemula dengan 16 tenaga kerja untuk
menjalankan usaha, akan tetapi saya mempunyai rencana apabila usaha ini
berkembang dan jumlah tenaga kerja juga bertambah maka kami akan mengelola
usaha ini sesuai dengan planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian)
dan controlling dalam seluruh aspek (Sumber Daya Manuasi, keuangan, pemasaran
dan operasional).

J. Aspek Keuangan

No Analisa Keuangan Biaya

1. Rata-rata omzet/ outlet /bln Rp. 15.000.000,-

2. Biaya tenaga kerja Rp. 8.000.000,-

-6-
3. Laba Kotor Rp. 7.000.000,-

Biaya operasional (rata-rata)


1. Overhead (listrik, pam) Rp. 100.000,-

2. Pakan, vitamin dan obat Rp. 1.900.000,-

TOTAL Rp. 2.000.000,-

Laba bersih Rp. 5.000.000,-

BEP/ Balik modal = 10,8 bulan/11


bulan

CONTOH

BAB III
HASIL YANG TELAH DICAPAI

Telor ayam memiliki target pasar yang sangat luas, sehingga peternak
ayam petelor mempunyai kesempatan yang luas untuk dapat masuk dan bersaing dalam

-7-
usaha ini. Pelaku usaha ayam petelor harus menjaga kualitas produk dan dapat bersaing
dalam sisi harga dan kepercayaan konsumen.
Hasil yang dicapai dari usaha ayam petelor sudah sesuai dengan ide bisnis
yang direncanakan pada saat menerima bantuan TKM Mikro dengan omzet menjapai
Rp. 15.000.000,-/bulan

CONTOH

BAB VI
PENUTUP

Demikian laporan kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro ini kami buat
sebagai bahan pertanggunganjawaban kegiatan TKM Mikro. Semoga laporan ini

-8-
dapat menjadi referensi bagi wirausaha-wirausaha pemula lainnya untuk memulai
usaha.

CONTOH

Lampiran :

Dokumen Kegiatan TKM Lanjutan

-9-
CONTOH

KETENTUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

1. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro dibuat
dalam bentuk hard copy (print out) yang dijilid rapi, disimpan oleh Penerima Bantuan Kegiatan

-10-
TKM Mikro untuk keperluan pemeriksaan auditor internal (Inspektorat Jenderal Kemnaker)
maupun ekstenal (BPK dan BPKP). Laporan dalam bentuk file scan diupload ke laman
bizhub.kemnaker.go.id;
2. Bantuan sarana usaha bagi Penerima Bantuan TKM Mikro berupa Belanja Barang untuk
Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah (Akun 526312) sebesar Rp.
54.400.000,- (lima puluh empat juta empat ratus rupiah) dan pencairan dana bantuannya
dilaksanakan oleh Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja.
3. Bantuan sarana usaha yang diterima digunakan untuk biaya/pengeluaran kebutuhan usaha
kelompok dengan jenis usaha yang telah di pilih dan tidak diperbolehkan digunakan untuk
kebutuhan pribadi.
4. Pembelian barang harus dilakukan dalam jangka waktu pelaksanaan kegiatan yaitu sejak

CONTOH
diterimanya dana bantuan sampai dengan selesainya kegiatan (pada tanggal Berita Acara Serah
Terima Kegiatan).

5. Ketentuan Bukti Pembelian Barang/Jasa :


a. Pembelian dengan nilai kuitansi dibawah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) mengikuti
ketentuan sebagai berikut :
1) melampirkan bukti pengeluaran asli berupa nota, faktur, struk, invoice, dll;
2) bukti pengeluaran ditandatangani dan dikenakan stempel penyedia barang/jasa (Toko,
CV, dll);
3) bukti pengeluaran ditandatangani penerima bantuan.
4) Khusus belanja sewa, bukti pengeluaran berupa kuitansi dan surat perjanjian sewa.
b. Pembelian dengan nilai kuitansi diatas Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) mengikuti
ketentuan sebagai berikut :
1) melampirkan bukti pengeluaran asli berupa kuitansi, nota, faktur, struk, invoice, dll
dan dikenakan materai Rp. 10.000,- pada kuitansi.
2) bukti pengeluaran ditandatangani dan dikenakan stempel penyedia barang/jasa
(Toko, CV, dll);
3) bukti pengeluaran ditandatangani penerima bantuan;
c. Tanggal transaksi pada kuitansi dan nota/bukti pengeluaran harus sama dengan tanggal
pada saat pembelian barang/jasa;
d. Tidak diperbolehkan adanya coretan pada bukti pembelian (kwitansi, nota, bon, dll);
e. Pembelian barang yang dilakukan secara online melalui aplikasi e-commerce
(Shopee/Lazada/Tokopedia, Blibli, dll) bukti yang dilampirkan berupa bukti faktur/nota
pesanan/invoice;

-11-
f. Bukti pengeluaran berupa struk dengan bahan dasar thermal paper (dari swalayan, dll)
sebaiknya segera digandakan/scan karena mudah pudar, tidak terbaca dan menyebabkan
bukti pengeluaran menjadi tidak sah;
g. Contoh kuitansi pada petunjuk ini digunakan apabila tidak diperoleh kuitansi dari penyedia
barang/jasa (Toko, CV, dll);
h. Bukti kuitansi yang menggunakan kuitansi dari penyedia barang/jasa (Toko, CV, dll)
ditandatangani dan dikenakan stempel penyedia barang/jasa serta ditanda tangani
Penerima Bantuan;
i. Apabila pembelian peralatan usaha dan bahan usaha berasal dari penyedia barang/toko
yang sama maka bukti pembeliannya dipisah untuk memudahkan dalam menghitung
persentase realisasi penggunaan dana.

6.

CONTOH
Ketentuan penggunaan “Materai” :
Bukti pengeluaran dengan nilai nominal lebih dari Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah),
dikenakan materai Rp. 10.000,- sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) dalam UU Nomor 10
Tahun 2020 tentang Bea Materai.

7. Ketentuan Penyusunan Kuitansi dan Nota Pembelian :


Bukti pengeluaran berupa kuitansi dan nota pembelian serta bukti setoran pajak disusun sesuai
dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) masing-masing Penerima Bantuan dan ditempelkan
pada kertas HVS ukuran A4 (Contoh halaman 28-36).

8. Apabila di akhir kegiatan terdapat saldo/sisa penggunaan dana, maka Penerima Bantuan TKM
Lanjutan wajib mengembalikan sisa dana tersebut ke Kas Negara melalui Pejabat Pembuat
Komitmen Direktorat Bina PKK - Kemnaker.
9. Ketentuan Perpajakan :
Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penghasilan (PPh) pembelian
barang dengan ketentuan :
a. Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembelian barang/jasa/sewa untuk setiap
pembelian barang/jasa yang nilainya > Rp 2.000.000,- dengan satu penyedia barang/jasa
dalam jangka waktu satu bulan kalender dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah
pecah dikenakan PPN sebesar 10% dari DPP, dilampiri faktur pajak dengan NPWP
penyedia barang/jasa, dan distempel toko/penyedia barang/ jasa. Cara Penghitungan Dasar
Pengenaan Pajak (DPP) : DPP = 100/110 x Nilai Pembelian.
b. Tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) :
1) Pada pembelian jenis barang kebutuhan pokok yang sesuai dengan kriteria pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.010/2020, tidak dikenai Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yaitu meliputi : beras dan gabah, jagung, sagu, kedelai,

-12-
garam konsumsi, daging, telur, susu, buah-buahan, sayur-sayuran, ubi-ubian, bumbu-
bumbuan, gula konsumsi dan ikan konsumsi.
2) Pada pembelian ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan
ikan, berupa komoditi sapi, kerbau, kambing/domba dan ternak lainnya berupa ternak
(bakalan, ternak hidup) serta unggas hidup (ayam, itik, puyuh dan lain-lain) termasuk
bahan pakan ternak dan pakan ikan dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) (Sesuai dengan PMK 267/PMK.010/2105 dan PMK Nomor
5/PMK.010/2016).
c. Pajak atas sewa bangunan (rumah/toko/bangunan lainnya) atau tanah adalah PPN DN dan
PPh pasal 4 ayat 2/PPh Final. Tarif PPh Final adalah 10% dari nilai bruto sewa.
d. Tarif pajak penghasilan (PPh)

CONTOH
Ketentuan tarif PPh menjadi 2 kali lipat apabila penyedia barang/jasa tidak memiliki
NPWP (Penyetoran pajak menggunakan NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan).

Jenis PPh Memiliki NPWP Tidak Memiliki NPWP


1.5% 3%
PPh 22 (tidak termasuk PPN DN) (tidak termasuk PPN DN)

2% 4%
PPh 23 (dari nilai kuitansi) (dari nilai kuitansi)

e. Apabila penyedia barang/jasa dapat menunjukkan Surat Keterangan Bebas/SKB Pajak dari
Kantor Pelayanan Pajak maka dapat dibebaskan dari pengenaan pajak (Copy SKB
dilampirkan pada laporan).
10. Ketentuan Penyetoran Pajak :
a. Penyetoran Pajak dilakukan secara online melalui situs Billing System dengan alamat
https://djponline.pajak.go.id.
b. Pada penyetoran PPh pasal 21 dan PPh pasal 23, NPWP yang digunakan adalah NPWP
Pribadi Penerima Bantuan TKM Mikro;
c. Pada penyetoran selain PPh pasal 21, PPh pasal 23, dan PPh pasal 28 (PPh Final) NPWP
yang digunakan adalah NPWP penyedia barang/jasa (Toko, CV, dll) bila penyedia
barang/jasa memiliki NPWP dan menggunakan NPWP Penerima Bantuan TKM Mikro
bila penyedia barang/jasa tidak memiliki NPWP;
d. Waktu penyetoran pajak agar mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menghindari
sanksi/denda keterlambatan dari Kantor Pelayanan Pajak setempat.

11. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan TKM Mikro disusun pada kertas HVS 70
gram dengan ukuran A4 (297 x 210 mm) dengan urutan sebagai berikut:
1) Cover/Sampul Laporan (Cover minimal memuat nama, jenis usaha dan asal TKM penerima bantuan
Lanjutan)
2) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak.
3) Pernyataaan Bukti-Bukti Pengeluaran Asli Telah Disimpan.

-13-
4) Rincian Anggaran Biaya (RAB).
5) Laporan Realisasi Penggunaan Dana.
6) Bukti Pengeluaran/Belanja (Kuitansi/Nota, dll).
7) Rekapitulasi dan Bukti Setor Pajak.

12. Berikut ini disajikan CONTOH LPJ Keuangan Kegiatan TKM Mikro sebagai berikut :

CONTOH
Kelompok Mandiri Bangkit dengan katua kelompok Cristiano Rivaldo yang beralamat di RT 01 RW 01 jalan
damai No. 123 Kel. Cipayung Kec. Cipayung Jakarta Timur menerima dana bantuan Kegiatan TKM Lanjutan
dari Kementerian Ketenagakerjaan T.A. 2021 sebesar Rp. 54.400.000,- dan memiliki rencana usaha peternakan
ayam petelor. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2021, penerimaan
dana bantuan pada tanggal 12 Oktober 2021, dan BAST tanggal 05 November 2021 (30 hari kalender setelah
penandatanganan Perjanian Kerja Sama), maka Laporan Pertanggungjawaban Keuangan yang disusun adalah
sebagai berikut:

-14-
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ) KEUANGAN
KEGIATAN TENAGA KERJA MANDIRI MIKRO
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

PATERNAKAN AYAM “MANDIRI BANGKIT”

CONTOH DISUSUN OLEH :


CRISTIANO RIVALDO

JAKARTA TIMUR – PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2021

-15-
CONTOH

-16-
SURAT PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : CRISTIANO RIVALDO


Jabatan : Ketua Kelompok Peternak Ayam Bangkit Mandiri

NIK : 3271xxxxxxxxxxxxxx
Alamat : RT 01 RW 01 jalan damai No. 123 Kel. Cipayung Kec.
Cipayung Jakarta Timur
Jenis Bantuan : Bantuan Sarana Usaha Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro

1.
CONTOH
Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa :

Pertanggungjawaban keuangan yang bersumber dari dana APBN secara keseluruhan untuk 1
(satu) paket kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula mikro pada Direktorat Bina
Perluasan Kesempatan Kerja sebesar Rp.54.400.000, (lima puluh empat juta empat ratus ribu
rupiah) telah dihitung dengan benar dan merupakan bukti yang asli.
2. Pengajuan LS yang bersumber dari dana APBN untuk Kegiatan Bantuan program Direktorat
Bina Perluasan Kesempatan Kerja, Ditjen Binapenta & PKK sebesar Rp.54.400.000,- telah
dihitung dengan benar dan merupakan kegiatan yang harus segera dilaksanakan.
3. Apabila dikemudian hari terdapat kerugian Negara, hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab kami dan kami bersedia untuk mengganti kerugian tersebut ke Kas Negara.
Demikian Surat Pertanggungjawaban Mutlak ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, 05 November 2021


Tanggal SPTJM
sama dengan
Penerima Bantuan, tanggal BAST

TTD &

Cristiano Rivaldo

PERNYATAAN BUKTI-BUKTI PENGELUARAN ASLI TELAH


DISIMPAN

-17-
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Cristiano Rivaldo


NIK : 3271 xxxxxxxxxxxx
Alamat : RT 01 RW 01 jalan damai No. 123 Kel. Cipayung Kec. Cipayung
Jakarta Timur

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Bukti-bukti pengeluaran asli telah disimpan dengan baik sebagai bahan dan kelengkapan
dokumen pelaksanaan Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula Mikro yang saya

CONTOH
laksanakan pada tahun 2021.
2. Apabila di kemudian hari ternyata masih ada bukti-bukti pengeluaran yang tidak sesuai dengan
pelaksanaan Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula Mikro dan menyebabkan kerugian
negara, hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya dan saya bersedia untuk
mengganti kerugian tersebut ke Kas Negara.

Tanggal
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Pernyataan
sama dengan
tanggal BAST

Jakarta, 05 November 2021


Penerima Bantuan,

TTD &

Cristiano Rivaldo

RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)


USAHA PETERNAK AYAM “BANGKIT MANDIRI”

-18-
Harga Satuan*) Jumlah Biaya*)
No. Jenis Pengeluaran Volume Satuan
(Rp) (Rp)

CONTOH
A. Pembelian Peralatan Usaha 22.500.000
1 Kandang Galvanis Kawat 125 Pcs 100.0000 12.500.000

2 Kandang Rumah Ayam 10.000.000 10.000.000


B. Pembelian Bahan Usaha 31.900.000
3 Ayam Petelur 500 Ekor 50.000 25.000.000
4 Pakan 20 Sak 325.000 6.500.000
5 Vitamin 20 Pcs 20.000 400.000
TOTAL BIAYA (Rp) 54.400.000

*) Seluruh biaya sudah termasuk pajak


*) Total Nilai pada RAB maksimal Rp. 54.400.000,-

Jakarta, [diisi tanggal & Bulan setelah


penandatanganan Perjanjian Kerja Sama] 2021
Penerima Bantuan,

TTD

Cristiano Rivaldo

-19-
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA
USAHA PETERNAK AYAM “BANGKIT MANDIRI”

Batasan Sisa Persentase Realisasi


Realisasi
No. Jenis Pengeluaran Biaya/Pengeluaran Dana Belanja terhadap
Belanja (Rp.)
terhadap Anggaran (Rp.) Anggaran*)

CONTOH
A. Pembelian Peralatan Usaha Minimal 41% 22.500.000 - 41,36%
B. Pembelian Bahan Usaha Maksimal 59% 31.900.000 - 58,64%
TOTAL 100% 54.400.000 Nihil 100%

Jakarta, 05 November 2021


Penerima Bantuan,

TTD

Cristiano Rivaldo

Keterangan :

*) Cara Menghitung Persentase Realisasi Belanja terhadap Anggaran :

22.500.000
x 100 = 41,36%
54.400.000

31.900.000
x 100 = 58,64%
54.400.000

-20-
CONTOH

BUKTI-BUKTI
PENGELUARAN/
BELANJA

-21-
A. PEMBELIAN PERALATAN USAHA

CONTOH

Nomor Bukti : 01

-22-
B. PEMBELIAN BAHAN USAHA

Nomor Bukti : 02

CONTOH

-23-
CONTOH

-24-
CONTOH JENIS KUITANSI PEMBAYARAN LAINNYA :
A. Contoh Kwitansi dari Peternak Kambing :

CONTOH
Ditandatangani
Penerima Bantuan

-33-
B. Contoh Invoice e-Commerce

CONTOH

-34-
CONTOH

Ditandatangani
Penerima Bantuan

-35-
CONTOH

REKAPITULASI
BUKTI DAN
SETORAN
PAJAK

-36-

CONTOH
Bukti Setoran Pajak dapat berupa :

1. Resi Kantor Pos;


2. Struk ATM;
3. Bukti Setoran Bank;
4. Struk/bukti dari loket pembayaran pajak lainnya.

❖ Bukti Setoran Pajak tersebut ditempelkan dan disusun rapi pada kertas HVS.

❖ REKAPITULASI SETORAN PAJAK

No. Jenis Pajak Uraian Nilai (Rp).


1. PPh psl 22 Pembelian …… …………………..
2. dst….. ……………………… …………………..
…………………..
…………………..
Jumlah (Rp.) …………………..

Kab. Garut, [Diisi Tgl & Bulan] 2021

Penerima Bantuan,

TTD dan Stempel Usaha

(AHMAD ZAELANI)

-37-
CONTOH
PETUNJUK PERHITUNGAN PAJAK

A. Pembelian barang berupa alat dan/atau bahan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai
Dalam Negeri (PPn DN) dan Pajak Penghasilan (PPh) sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku, yaitu :

Transaksi pembelian barang dari penyedia barang/toko dengan nilai diatas


Rp. 2.000.000,- dikenakan PPn DN dan PPh psl 22

Contoh :

Pembelian Peralatan Usaha Rp. 5.100.000,- di Toko ABC

◻ Perhitungan PPn Toko ABC:


Harga pembelian 5.100.000
= Nilai PPn = 463.636
11 11

-38-
◻ Perhitungan PPh psl 22 bila Toko ABC memiliki NPWP :

Nilai PPn x 15% = Nilai PPh 22 463.636 x 15% = 69.545


CONTOH
Perhitungan PPh psl 22 bila Toko ABC tidak memiliki NPWP :

Nilai x 15% x 2 = Nilai 463.636 x 15% x 2 = 139.091


PPn PPh 22

B. Pembayaran Upah Kerja bagi Karyawan Tidak Tetap/Lepas/Buruh Kerja Harian


Apabila upah harian atau rata-rata upah harian kurang dari Rp 450.000 dan jumlah
kumulatif dalam satu bulan belum melebihi Rp 4.500.000 maka tidak dikenakan
pajak penghasilan (PPh).

C. Pembelian ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan ikan
dikenakan PPh 22 apabila nilai transaksi pembelian dari penyedia barang diatas Rp.
2.000.000,- dengan perhitungan:

Nilai Pembelian x Tarif PPh 22 = PPh 22 yang dipungut

Keterangan :

-39-
Sesuai dengan PMK 267/PMK.010/2105 dan PMK Nomor
5/PMK.010/2016 tentang Kriteria dan/atau rincian ternak, bahan pakan untuk
pembuatan pakan ternak dan pakan ikan yang atas impor dan/atau
penyerahannya, berupa komoditi sapi, kerbau, kambing/domba dan ternak lainnya
berupa ternak (bakalan, ternak hidup) serta unggas hidup (ayam, itik, puyuh dan
lain-lain) termasuk bahan pakan ternak dan pakan ikan dibebaskan dari pengenaan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Akan tetapi tetap dikenakan PPh psl 22 bila nilai
kuitansi diatas Rp. 2.000.000,-

CONTOH :

CONTOH
Pembelian bahan pakan sapi Rp. 2.900.000, jenis pajak yang dikenakan
adalah :

❖ PPh 22

Nilai Pembelian x Tarif PPh 22 = PPh 22 yang dipungut

Rp. 2.900.000 x 1.5% = Rp. 43.500

Bila penyedia barang tidak memiliki NPWP maka pajak yang dipungut
menjadi Rp. 87.000,-

-40-
LANGKAH-LANGKAH PENYETORAN PAJAK ONLINE

Bagi Lembaga/Yayasan
yang belum memiliki
akun DJP online

Pendaftaran Pembayaran

CONTOH
Akun DJP Pembuatan
Berdasarkan
Online Kode Billing Kode Billing

1 2 3

Cara Registrasi Akun DJP Online

a. Buka situs Billing System melalui internet dengan alamat


https://djponline.pajak.go.id untuk mendaftarkan User ID dan Personal
Identification Number (PIN);

-41-
b. Klik Anda belum terdaftar? daftar disini.

CONTOH
c. Isi data berupa
NPWP, nomor EFIN yang telah didapatkan dari KPP terdekat, ketik ulang
Kode Keamanan lalu klik tombol verifikasi seperti dibawah ini.

d. Anda akan diarahkan kembali ke tab baru form pendaftaran pengguna DJP
Online. Kemudian isi alamat e-mail aktif, Nomor Handphone, dan buat

-42-
Password sesuai dengan yang diinginkan & lakukan konfirmasi password.
Kemudian klik Simpan.

CONTOH

-43-
e.

CONTOH
Periksa inbox pada e-mail yang telah didaftarkan. Anda akan menerima e-
mail dari efilling@pajak.go.id dengan subject [DJP Online] Aktivasi.
Kemudian klik tautan yang ada pada e-mail tersebut. Akan muncul
notifikasi bahwa “Aktivasi akun BERHASIL”. Silahkan klik tombol OK
untuk ke menu Login.

f. Akun anda sudah aktif dan sudah bisa login di situs website
djponline.pajak.go.id

-44-
Pembuatan Kode Billing

a. Buka situs https://djponline.pajak.go.id dan masukkan data berupa


NPWP, password, kode keamanan yang muncul kemudian klik LOGIN

CONTOH

-45-
b. Klik Profile
c. Tambahkan Hak Akses

CONTOH
Klik DJP Online kemudian klik e-billing

-46-
Setelah itu, pilih “isi SSE”

CONTOH
d. Masukkan informasi terkait detail pembayaran:

-47-
*) Bila ada isian uraian maka disi sesuai dengan peruntukan penyetoran
pajak
e. Selanjutnya akan muncul pesan seperti dibawah ini :

CONTOH
f. Selanjutnya akan muncul pesan bahwa Rekam SSP berhasil silahkan klik
OK

g. Periksa kembali detail pembayaran pajak yang telah diinput kemudian klik
“KODE BILLING” untuk mencetak kode billing atau pilih “UBAH SSP”
jika ingin merubah isian SSP tersebut;

-48-
CONTOH
h. Akan muncul pesan bahwa PEMBUATAN ID BILLING SUKSES,
silahkan Klik OK

i. Setelah sistem menerbitkan kode billing, Anda akan mencetaknya sebagai


referensi pembayaran di loket bank atau kantor pos.

-49-
j. Akan muncul tampilan rincian ID BILLING yang sudah dibuat, silahkan
download dalam format PDF atau bisa langsung dicetak ke Printer

CONTOH
KETENTUAN BILLING SYSTEM YANG PERLU DIPERHATIKAN

-50-
Kode Billing berlaku dalam waktu 48 (empat puluh delapan) jam sejak
diterbitkan dan setelah itu secara otomatis terhapus dari system dan tidak
dapat dipergunakan lagi. Anda dapat membuatnya kembali apabila kode
billing telah terhapus secara system.

PROSEDUR PEMBAYARAN DENGAN KODE BILLING


MELALUI LOKET

CONTOH
❖ Tunjukkan kode billing dan serahkan pajak Anda kepada petugas loket
teller bank/pos;

❖ Setelah menginput kode billing dan menerima uang setoran pajak,


teller akan melakukan konfirmasi untuk memastikan pembayaran
sesuai dengan yang dimaksud;

❖ Teller akan memproses transaksi dan Anda akan mendapatkan Bukti


Penerimaan Negara (BPN) yang dapat digunakan sebagai sarana
pelaporan dan keperluan admninistrasi lain di Kantor Pelayanan Pajak.

COPY BUKTI PENERIMAAN NEGARA HARUS


DILAMPIRKAN PADA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN

CONTOH BUKTI SETORAN PAJAK YANG DIBAYARKAN MELALUI


LOKET TELLER BANK

-51-
PETUNJUK PENGISIAN FORM SURAT SETORAN ELEKTRONIK
PADA APLIKASI DJP ONLINE

CONTOH
No. Uraian Keterangan
1 NPWP Diisi NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan
2 Nama Diisi Nama Penerima Bantuan TKM Lanjutan
3 Alamat Diisi Alamat Penerima Bantuan TKM Lanjutan
4 Kota Diisi Kota/Kabupaten Lokasi Penerima Bantuan TKM Lanjutan
5 Jenis Pajak Dipilih 411211 untuk PPN Dalam Negeri
Dipilih 411121 untuk PPh pasal 21
Dipilih 411122 untuk PPh pasal 22
Dipilih 411128 untuk PPh pasal 4 ayat 2/PPh Final
6 Jenis Setoran 100 – Masa PPh Pasal 21
900 – Pemungut Non Bendahara APBN untuk pembayaran PPN DN dan PPh pasal
22
100 – PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
7 Masa Pajak Diisi sesuai dengan bulan pembayaran pajak
8 Tahun Pajak Diisi 2021
9 Subjek Pajak Dipilih NPWP Sendiri untuk pembayaran PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh
Final Pasal 4 ayat (2)
Dipilih NPWP Lain untuk pembayaran PPN Dalam Negeri, PPh Pasal 22
10 NPWP Diisi NPWP Rekanan atau Toko yang memiliki NPWP
Diisi NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan untuk Penyedia Barang/Jasa yang
tidak memiliki NPWP
11 Alamat Diisi alamat Penyedia Barang/Jasa
12 Kota Diisi kota lokasi Penyedia Barang/Jasa
13 Jumlah Setor Diisi nilai pajak yang akan disetor

-52-
14 Terbilang Diisi terbilang jumlah pajak yang akan disetor
15 Uraian (1) Diisi PPh 21 dari Pembayaran Upah……………… kegiatan TKM Lanjutan
Diisi PPN DN dari biaya …………….. kegiatan TKM Lanjutan a.n. Penyedia
Barang/Jasa*)………….(Sebutkan nama toko/rekanan), misal a.n. UD Mulya
Diisi PPh 22 dari biaya ……………… kegiatan TKM Lanjutan a.n. Penyedia
Barang/Jasa*)………….(Sebutkan nama toko/rekanan) ), misal a.n. UD Mulya
Diisi PPh Pasal 4 Ayat (2) dari biaya ……………… kegiatan TKM Lanjutan a.n.
………….(Sebutkan nama penyewa)

Keterangan : *) Dipilih salah satu sesuai dengan pajak yang dipotong dan/atau dipungut.

CONTOH
Bagi Pihak Penyedia Barang (PT/CV/Toko/UD (Usaha Dagang, dll) yang tidak menerbitkan
Faktur Pajak sehingga tidak dikenakan pungutan/pemotongan PPn DN maka harus
melampirkan Surat Keterangan Non PKP berikut ini :

SURAT PERYATAAN NON PKP

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Jabatan :
Nama PT/CV/Toko/UD :
Alamat :
NPWP : (jika ada)

Dengan ini menyatakan bahwa kami adalah bukan Pengusaha Kena Pajak (PKP),
sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Oleh karenanya,
terhadap penjualan/penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang
kami lakukan kepada ……..………………….., kami tidak dapat menerbitkan Faktur Pajak.
Bersama ini juga kami lampirkan Surat Keterangan dari Kantor Pajak setempat yang
menyatakan bahwa kami bukan PKP.
Demikian Surat Peryataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

………………….….,……………….2021

Yang Menyatakan,

-53-
Materai
Rp.6000
(………………………….)

Contoh Surat Keterangan dari Kantor Pajak setempat yang menyatakan bahwa Penyedia
Barang (PT/CV/Toko/UD (Usaha Dagang, dll) bukan PKP

CONTOH

-54-
CONTOH

-55-

Anda mungkin juga menyukai