Anda di halaman 1dari 5

Term of Reference (TOR) Pelatihan Teknis

PENGUATAN KAPASITAS PESERTA MUSDES RKP DESA


Kendari, 29 Juni 2019 s.d. 3 Juli 2019

A. Latar Belakang

Undang-Undang No. 6/2014 mendefinisikan desa sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Undang-Undang ini dengan jelas menegaskan pembangunan desa harus dilaksanakan
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang dimiliki. Hal ini
mengindikasikan bahwa akuntabilitas dokumen perencanaan pembangunan desa sebagaimana
tertuang dalam RPJM Desa maupun RKP Desa haruslah didasarkan atas partisipasi aktif seluruh
komponen masyarakat yang ada di desa, bukan oleh segelintir elit desa dan/atau konsultan.

Pembangunan desa pada prinsipnya adalah untuk mendayagunakan potensi yang dimiliki guna
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi demi menuju kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat. Upaya-upaya ini harus dituangkan dalam dokumen perencanaan desa
yang terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa) yang merupakan penjabaran dari RPJM Desa. Kedua dokumen ini harus
disepakati melalui forum Musyawarah Desa dimana masyarakat sebagai salah satu peserta
seyogyanya mengambil peran aktif, tidak hanya sekedar hadir untuk menyaksikan berlangsungnya
proses musyawarah. Masyarakat harus mampu memainkan peran strategis untuk ikut serta dalam
menentukan langkah-langkah pembangunan desa.

Setiap tahun, masyarakat desa diberikan ruang untuk berpartisipasi aktif dalam rangka menyepakati
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya dalam bentuk Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Desa, dengan melakukan pencermatan dokumen RPJM Desa melalui Musyawarah
Desa (Musdes). Peraturan Pemerintah No. 43/2014 menegaskan waktu pelaksanaan Musdes ini
adalah bulan Juli pada tahun berjalan, dimana perwakilan-perwakilan masyarakat wajib diberikan
ruang untuk berpartisipasi aktif dalam membuat kesepakatn bersama.

Kehadiran peserta (dari unsur masyarakat) dalam Musdes adalah dalam kapasitas sebagai
perwakilan kelompok, maka aspirasi yang diperjuangkan merupakan kesepakatan kelompok yang
diwakilinya, bukan kepentingan pribadi yang bersangkutan. Oleh karena itu, jauh hari sebelum
Musdes, seyognyanya kelompok masyarakat bersangkutan sudah terlebih dahulu bermusyawarah
untuk memutuskan aspirasi atau kegiatan yang menjadi kebutuhan kelompoknya agar bisa
dimasukan dalam RKP tahun berikutnya. Dengan demikian, teramat penting bagi masyarakat untuk
diedukasi bagaimana bermusyawarah yang baik di tingkatan kelompok untuk menghasilkan
keputusan bersama yang jauh dari intervensi serta kepentingan pribadi (individu) anggota kelompok
tersebut. Bahwa kesepakatan yang dihasilkan pada saat musyawarah kelompok tidak boleh keluar
dari koridor RPJM Desa yang telah menjadi Peraturan Desa.

Musyawarah kelompok masyarakat harus bisa menghasilkan kesepakatan terkait kegiatan yang akan
diajukan dalam Musdes dengan mempertimbangkan aspek prioritas, dampak, jumlah penerima
manfaat, dan lain-lain yang relevan. Musyawarah Desa (Musdes) seperti layaknya "pertempuran"
argumentasi karena tidak semua usulan kegiatan akan bisa dilaksanakan dengan berbagai
pertimbangan yang membatasi seperti kapasitas dan sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu,
kualitas argumentasi dalam Musdes akan sangat membantu dalam pencapaian kesepakatan terkait
kegiatan-kegiatan prioritas yang akan diusulkan untuk menjadi bagian dari RKP Desa.

-1-
B. Tujuan

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat:

 Memahami prosedur standar pelaksanaan Musyawarah Desa dalam rangka penyusunan


rencana pembangunan Desa (Musdes RKPdes);
 Memiliki kemampuan untuk melaksanakan musyawarah kelompok Pra-Musdes pencermatan
RPJM Desa dalam kerangka untuk menghasilkan kegiatan yang dibutuhkan kelompoknya;
 Mampu menyusun daftar skala prioritas kegiatan berdasar pencermatan RPJM Desa yang
dihasilkan dari musyawarah kelompok;
 Mampu menyusun usulan kegiatan yang berkualitas (terstruktur dan logis) sebagai tuntunan
dalam menyuarakan aspirasi kelompoknya saat Musdes RKPdes;
 Memiliki kemampuan menyuarakan aspirasi (hasil musyawarah kelompoknya) pada saat
Musdes dan memperjuangkannya ke Musrenbangdes.

C. Fasilitator dan Materi

Pelatihan ini akan difasilitasi oleh Bahaludin (Direktur IDRAP) dan Tim IDRAP. Fasilitator akan
menjalankan fungsi "mempermudah proses belajar bersama" selama pelatihan berlangsung.

 Pengenalan prosedur standard pelaksanaan Musdes RKPdes


 Pencermatan kegiatan RPJM Desa melalui Musyawarah Dusun / Musyawarah Kelompok.
 Pengenalan Rantai Efek (Effect Chain ) kegiatan: dampak positif jika kegiatan dilaksanakan dan
dampak buruk jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan
 Pengenalan Skala Prioritas.
 Pengenalan Proposal Teknis Kegiatan (format lampiran Permendagri No. 114/2014)
 Simulasi Musyawarah Dusun / Musyawarah Kelompok.
 Persiapan Musdes RKPdes
 Simulasi Musdes RKPdes.

D. Metode Pelatihan

Pelatihan ini lebih bersifat pembelajaran praktis yang difinalkan dengan simulasi. Oleh karena itu,
materi hanya akan disajikan dalam porsi sekitar 20% dari total waktu belajar, sedangkan porsi 80%
lainnya akan berupa kerja (latihan) kelompok, presentase hasil kerja kelompok, serta simulasi proses
(role play) Musyawarah Dusun/Kelompok serta Musyawarah Desa dalam rangka penyusunan
rencana pembangunan Desa (Musdes RKPdes).

Untuk mendukung berjalannya simulasi proses, peserta akan dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok berdasarkan latar belakang peserta dalam kaitannya dengan kepesertaan dalam Musdes
RKPdes. Pengelompokkan ini akan mengacu pada kelompok/unsur masyarakat sebagaimana dalam
Permendagri No. 114/2014 dengan penyesuaian kondisi agar lembaga kemasyarakatan desa (LKD),
Lembaga Adat (LAD) serta BUMdes bisa terikutsertakan pula.

Oleh karena latihan kelompok akan menggunakan data desa, maka diwajibkan kepada seluruh
peserta untuk membawa serta kopian RPJM Desa masing-masing desa, sekurang-kurangnya
mencakup 3 bagian berikut ini:
 Potensi dan Masalah Mendasar di Desa.
 Visi-Misi Desa.
 Strategi/Arah Kebijakan Pembangunan Desa.
 Tabel (Matriks) Rancangan RPJM Desa.

-2-
E. Peserta

Pelatihan ini dapat diikuti oleh peserta dengan latar belakang sebagai berikut:

 Perwakilan kelompok masyarakat berdasar mata pencaharian: Petani, Nelayan, Pedagang,


Pengrajin, dll.
 Perwakilan kelompok perempuan dan Perwakilan kelompok pemerhati dan perlindungan
anak.
 Perwakilan kelompok masyarakat miskin.
 Perwakilan tokoh: Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pendidikan, dll.
 Perwakilan lembaga-lembaga di desa: RT, PKK, Karang Taruna, LPM, Posyandu, LAD, BUMdes,
dll.
 Perwakilan BPD dan Perwakilan Pemdes.

F. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Setiap peserta (desa) wajib menyusun RTL pada hari ke-5 pelatihan. RTL adalah rencana yang akan
dilaksanakan setelah kembali ke desa dalam rangka menerapkan pengetahuan yang diperoleh
selama pelatihan. RTL dibuat per desa.

Desa yang tidak melaksanakan RTL akan berkonsekwensi pada kepesertaan pelatihan berikutnya,
baik berupa pengurangan kuota hingga tidak diikutkan lagi pada pelatihan berikutnya.

G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelatihan ini diagendakan berlangsung di Kendari selama 5 (lima) hari, yakni tanggal 29 Juni 2019 s.d.
3 Juli 2019 , bertempat di Gedung Graha Carita Lt. 4, Jl. Martandu – Poros Kantor Gubernur,
Anduonohu, Kendari.

H. Biaya dan Fasilitas

Seluruh biaya pelatihan menjadi tanggung jawab IDRAP, tetapi terbatas pada hal-hal yang
ditentukan berikut ini:

 Biaya transportasi peserta dari/ke desa masing-masing (ketentuan besaran berlaku). Peserta
terlebih dahulu menggunakan uang sendiri untuk transportasi ke Kendari, selanjutnya IDRAP
akan melakukan penggantian pada hari terakhir pelatihan, termasuk biaya transport pulang
ke desa masing-masing.
 Penginapan yang ditetapkan oleh IDRAP.
 Konsumsi selama pelatihan berlangsung (terbatas di tempat pelatihan dan di desa kunjungan
bila ada kunjungan lapangan).
 Perlengkapan pelatihan (training kits) yang ditentukan oleh IDRAP, berupa materi bahan
bacaan dan perlengkapan tulis-menulis.
 Baju dan mug kampanye, dengan tulisan pesan salah satu pasal UU Desa/regulasi turunan.

Segala biaya yang timbul diluar yang ditentukan diatas haruslah menjadi tanggung-jawab masing-
masing peserta. Sebagai contoh uang saku peserta tidak dapat ditanggung oleh IDRAP.

-3-
I. Alternatif Penginapan

Apabila merasa kurang nyaman dengan penginapan yang disediakan oleh IDRAP, peserta dapat
memlilih alternatif penginapan lain dengan ketentuan biaya penginapan ditanggung sendiri oleh
masing-masing peserta. Berikut adalah beberapa alternatif penginapan terdekat:

 Hotel Happy Inn, Jl. A.H. Nasution, Kambu, Telp. 0401-. Jarak dengan tempat pelatihan
kurang lebih 1,7 km.
 Hotel Adipati, Jl. A.H. Nasution No 777 Kambu, Telp. 0401-3110700. Jarak dengan tempat
pelatihan kurang lebih 2,2 km.
 Hotel Liras, Jl. Bunggasi No.19, Poasia, Telp. 0401-3195926. Jarak dengan tempat pelatihan
kurang lebih 1,6 km.
 Hotel Same Boutique, Jl. Malaka, Kambu (Samping RS Abunawas), Telp. 0401-. Jarak dengan
tempat pelatihan kurang lebih 2,2 km.

J. Sifat TOR

TOR ini bersifat sebagai undangan kepesertaan.

-4-
ALUR PELATIHAN TEKNIS : PENGUATAN KAPASITAS PESERTA MUSDES RKP DESA (Kendari, 29 Juni 2019 s.d. 3 Juli 2019)
WAKTU HARI I HARI II HARI III HARI IV HARI V
Sabtu, 29/06/2019 Minggu, 30/06/2019 Senin, 01/07/2019 Selasa, 02/07/2019 Rabu, 03/07/2019
08.00 - 09.30 *Pembukaan Review hari I Review hari II Review hari III Review hari IV
*Perkenalan & Harapan
*Kesepakatan Kelas *Presentase: Hasil kerja *Presentase: Hasil kerja Simulasi Musyawarah Persiapan Musdes RKPdes
*Alur pelatihan kelompok kelompok Kelompok *Kepanitiaan & Undangan
Pengorganisasian, keputusan, *Register Peserta
berita acara, dll *Logistik, penggandaan, dll
09.30 - 10.00 BREAK BREAK BREAK BREAK BREAK
10.00 - 12.00 *Pengenalan prosedur *Pengenalan Rantai Efek *Pengenalan Proposal Teknis Simulasi Musyawarah Simulasi Musdes RKPdes
standard pelaksanaan (Effect Chain ) kegiatan: Kegiatan (Permendagri Kelompok (lanjutan) *Penentuan layout ruangan
Musdes & Musrenbangdes dampak positif / buruk No.114/2014) *Penyepakatan tata-tertib
*Latihan kelompok: *Latihan kelompok: *Pengorganisasian Musdes
*Diskusi topik Menyusun rantai efek Menyusun proposal teknis *Notulensi
kegiatan hasil musyawarah kegiatan (sederhana)
kelompok
12.00 - 13.30 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA
13.30 - 15.00 *Musyawarah Pra-Musdes / *Presentase: Hasil kerja *Presentase: Hasil kerja Simulasi Musyawarah Simulasi Musdes RKPdes
Pra-Musrenbangdes kelompok kelompok Kelompok (lanjutan) *Pengambilan Kesepakatan
*Pencermatan Kegiatan *Pembacaan Kesepakatan
RPJM Desa *Berita Acara & tandatangan
15.00 - 15.30 BREAK BREAK BREAK BREAK BREAK
15.30 - 17.00 *Latihan kelompok: Diskusi *Pengenalan Skala Prioritas *Latihan kelompok (lanjutan): Simulasi Musyawarah * Penyusunan RTL (Rencana
Kelompok untuk mencermati Menyusun proposal teknis Kelompok (lanjutan) Tindak Lanjut)
kegiatan RPJM Desa *Latihan kelompok: kegiatan (sederhana) *Evaluasi
Menyusun skala prioritas *Penutup
kegiatan hasil musyawarah
kelompok

Catatan: * IDRAP menyediakan penginapan peserta (menjadi tanggungan IDRAP) di Graha Carita Lantai 4, dengan sistem berbagi kamar (ada beberapa peserta dalam 1
kamar).
* Apabila penginapan yang disediakan oleh IDRAP dirasa kurang nyaman, peserta ( dengan biaya sendiri ) dapat memilih alternatif penginapan terdekat,
seperti: Hotel Liras, Hotel Happy Inn, Hotel Adipati, Hotel Same Botique. Kontak hotel-hotel tersebut ada dalam TOR.

-5-

Anda mungkin juga menyukai