Teknis
2021 Pelaporan
Kegiatan
Tenaga Kerja Mandiri (TKM)
Lanjutan
Laporan Kegiatan TKM Lanjutan T.A. 2021
Penjelasan :
Bab I. Pendahuluan
Menjelaskan dan menguraikan mengenai latar belakang kegiatan TKM
Lanjutan yang merupakan tahap pengembangan dari TKM Pemula.
Bab II. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan (Ide Bisnis)
Memuat plan bisnis usaha mulai dari diversifikasi produk, pemasaran,
tenaga kerja dan sebagainya.
Bab III. Hasil yang telah dicapai
Menjelaskan hasil yang dicapai setelah mendapatkan bantuan TKM
Lanjutan.
Bab IV. Permasalahan yang muncul
Permasalahan atau kendala yang dihadapi TKM Lanjutan pada saat
pengembangan usaha.
Bab V. Strategi Pemecahan Masalah
Bagaimana memecahkan masalah yang ada pada saat melaksanakan
kegiatan usaha TKM Lanjutan.
Bab VI. Penutup
Hal yang disampaikan untuk menutup laporan.
-1-
Contoh laporan kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ekonomi saat ini sedang dalam keadaan krisis, dan krisis ekonomi
ini sangat berpengaruh pada segi kehidupan ekonomi masyarakat, sehingga
masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu
banyak pula perusahaan - perusahaan yang berhenti berproduksi karena
perusahaan tersebut juga tidak dapat lagi memproduksi dalam jumlah besar
dan perusahaan banyak yang mengalami gulung tikar sehingga
mengakibatkan penghentian karyawan - karyawan/yang lazim disebut PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja). Akibatnya, angka pengangguran semakin tinggi
dan khususnya di daerah saya sendiri semakin sulit untuk mencari pekerjaan.
Perubahan ekonomi masyarakat di jaman sekarang ini sangat penting,
sehingga masyarakat di tuntut untuk lebih berusaha lagi dalam mencapai suatu
perubahan yang lebih baik demi memenuhi kehidupan sendiri, keluarga,
maupun untuk membantu orang lain yang mengalami kesulitan. Bukan hanya
faktor tersebut saja melainkan juga masyarakat sekarang ini harus lebih kreatif
lagi dalam mencari pekerjaan. Lingkungan saya merupakan daerah yang
agraris, masih banyak lahan pertanian dan lahan pertanian tersebut banyak
digunakan untuk menanam pohon kopi karena kondisi tanah tersebut sangat
cocok sekali untuk penanaman pohon kopi, oleh karena itu saya dapat
memanfaatkan kondisi ini untuk saya jadikan sebagai mata pencaharian.
Saya membuat sebuah kedai kopi, dan saya dapat menghasilkan biji kopi
yang saya tanam sendiri, menghasilkan kopi original yang berbeda dengan
yang lain. Saya juga dapat mempekerjakan masyarakat yang masih belum
mendapatkan pekerjaan agar dapat mengurangi tingkat pengangguran. Pada
saat ini banyak orang yang menginginkan sebuah tempat nongkrong/hangout
yang cozy dan sesuai dengan selera mereka, terutama kalangan pelajar atau
mahasiswa. Oleh karena itu saya akan membuat kedai kopi dengan pembuatan
-2-
kopi yang berbeda agar orang yang menyukai minuman ini tidak merasa
bosan. Minuman kopi banyak disukai dari berbagai kalangan masyarakat
sehingga saya akan berusaha memberikan kualitas dan mutu pelayanan yang
baik dengan harga yang relatif murah dan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat.
B. Tujuan
C. Manfaat
Manfaat pelaporan kegiatan TKM Lanjutan adalah agar dapat dijadikan referensi
wirausaha-wirausaha untuk memulai bisnis yang sama.
-3-
BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN (IDE BISNIS)
-4-
Data Penerima TKM Lanjutan
Rata-rata Gaji Tenaga
24. : Rp.1.000.000,- /orang/bulan
Kerja/Bulan
Untuk Barang :
o Jual Beli
:
o Produksi dan Jual Beli
25. Kegiatan o Inovasi, produksi dan Jual Beli
Untuk Jasa :
o Jasa secara umum
o Terdapat Inovasi
o Lokal Provinsi Asal
26. Asal Bahan Baku : o Lokal Indonesia
o Impor
o Kelurahan
o Kecamatan (lintas kelurahan
setempat)
o Kabupaten (lintas kecamatan
setempat)
27. Wilayah Pemasaran :
o Provinsi (lintas Kabupaten
setempat)
o Nasional (lintas Provinsi
setempat)
o Internasional
B. Profil Usaha
Usaha yang dijalankan yaitu membuka kedai kopi. Kopi merupakan hasil bumi
yang sangat melimpah di Indonesia dan memiliki banyak khasiat bagi mereka
yang mengkonsumsinya. Beberapa khasiat kopi adalah mencegah penyakit
diabetes hingga 50% dan kopi juga mengandung zat asam klorogenik dan
trigonelin yang dapat meningkatkan insulin dan menghambat penyerapan
glukosa dalam tubuh. Selain itu yang sudah banyak ketahui bahwa kopi dapat
menyegarkan tubuh dan tidak mudah mengantuk karena memiliki zat kafein.
Oleh karena itu banyak orang yang mengkonsumsi kopi ini, maka dari itu
selera masyarakat ini dapat dimanfaatkan menjadi sebuah peluang bisnis
yang menguntungkan.
-5-
Visi : Menjadi kedai kopi yang banyak diminati dan dikunjungi pelanggan.
C. Inovasi/ Diferrensiasi
Untuk membuat kedai kopi saya ini agar menjadi unik dan mampu
menghadapi persaingan, maka saya membuat beberapa inovasi yang
mampu meningkatkan daya saing dan juga menjadi ciri khas yang mampu
menarik perhatian pelanggan dengan harapan dapat meningkatkan
permintaan, yaitu antara lain :
1. Menyediakan majalah atau Koran
Terbatasnya tenaga kerja untuk melayani pelanggan kadang
menyebabkan antrian, sehingga pada saat pelanggan menunggu kopi
disajikan, maka saya menyediakan majalah atau koran, terlebih majalah
tentang kopi sehingga pelanggan tidak terlalu jenuh menunggu.
2. Pelayanan yang aktif dan konsultasi gratis tentang pembuatan kopi
Ada kalanya pelanggan kedai kopi ingin mengetahui tentang jenis kopi
dan rasa kopi yang beraneka ragam, sehingga kami melayani pelanggan
yang ingin bertanya/berkonsultasi secara gratis. Selain itu kedai kopi say
aini juga membuka layanan aduan mengenai pelayanan atau rasa kopi
yang disediakan oleh kedai kopi.
-6-
• Gelas pitcher kopi espresso
• Gelas kopi 1 set (12 pcs)
• Kompos Gas
• Tabung gas 5 kg
• Regulator
• Etalase
• Showcase
• Panci
2. Bahan
Kebutuhan bahan yang diajukan pada kegiatan TKM Lanjutan adalah :
• Kopi arabica
• Kopi robusta
• Susu kental
• Gula pasir
• Creamer
E. Lokasi
Untuk saat ini, saya menjalankan usaha kedai kopi di satu lokasi yang
beralamat di Jl. Sejahtera No. 33 Km 7 Garut dan belum mempunyai
keinginan untuk membuka cabang dikarenakan modal yang belum memadai.
Apabila usaha ini berkembang, saya merencanakan untuk membuat lokasi
usaha baru.
F. Tenaga Kerja
Karyawan yang dibutuhkan untuk usaha ini idealnya adalah 3 akan tetapi
berdasarkan progress usaha selama ini, saya hanya mampu menggaji dua
orang tenaga kerja. Apabila usaha ini berekembang, saya akan menambah
tenaga kerja sehingga dapat menambah penyerapan tenaga kerja.
G. Proses Produksi
Kedai kopi saya membuka pelayanan setiap hari mulai dari jam 09.00 s/d
24.00 WIB. Pelayanan lain yang diberikan adalah penjelasan mengenai kopi.
H. Pendapatan
Omzet per bulan kedai kopi saya adalah Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus
ribu rupiah)
-7-
I. Aspek Pemasaran dan Pemasaran
1. Target Pemasaran
Seluruh proses produksi telah dilakukan, mulai dari pemilihan biji
kopi yg baik dan berkualitas sampai dengan cara pengolahannya, dan
sekarang saya akan mencari target pasar. Pada saat memulai usaha,
target pasar menjadi kunci penting agar usaha kita dapat berjalan
dengan lancer. Kita juga dapat mengetahui siapa dan dimana saja
produk ini akan dapat diterima. Ini adalah. Saya harus menganalisa
keunggulan dan kelemahan pesaing dan mengetahui sejauh mana
kemampuan saya untuk bersaing dengan mereka dalam segala aspek,
baik itu sisi harga, pelayanan dan kualitas. Saya telah mensurvei dan
meneliti pesaing-pesaing saya agar saya dapat menghasilkan kopi yang
tidak hanya berbeda dengan lainnya, namun juga lebih enak dan sesuai
dengan selera masyarakat.
Selain itu saya membangun sebuah kedai kopi ditempat yang
cukup ramai dan dilalui banyak orang, yaitu sekitar kampus atau
perkantoran, sehingga kedai kopi saya akan cepat dikenal banyak
lapisan masyarakat.
2. Promosi
Promosi makanan atau minuman agar cepat laku terjual adalah pada
tempat ramai seperti sekolah, kampus, atau kantor, karena tempat
tersebut merupakan tempat yang strategis untuk mempromosikan
produk usaha. Berikut ini adalah beberapa usaha yang saya lakukan
untuk mempromosikan kedai kopi saya:
a. Membangun kedai kopi yang dekat dengan kampus ini adalah cara
paling efektif karena biasanya mahasiswa mencari tempat cozy dan
tempat yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
b. Menyebarkan brosur, hal ini dilakukan karena target konsumen
yang saya cari bukan hanya yang ada disekitar kampus, namun
seluruh pelosok Kecamatan bahkan Kabupaten.
-8-
c. Promosi melalui media sosial, cara ini efektif karena dapat
menjangkau konsumen yang lebih luas seperti facebook,
Instagram, twitter, dan lain sebagainya.
3. Tips pemasaran
a. Cari suatu hal yang berbeda;
b. Kenali kelas ekonomi masyarakat;
c. Cari tahu tentang bisnis tersebut;
d. Buat merek logo produk;
e. Turun kelapangan dan memperkenalkan produk;
f. Berdoa agar bisnis ini sukses.
J. Aspek Manajemen
Usaha kedai kopi saya ini masih di level pemula karena saya menjalankan
usaha hanya dibantu dua tenaga kerja, akan tetapi saya mempunyai rencana
apabila usaha ini berkembang dan jumlah karyawan juga bertambah maka
saya akan mengelola usaha ini sesuai dengan planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian) dan controlling dalam seluruh aspek (Sumber
Daya Manuasi, keuangan, pemasaran dan operasional).
K. Aspek Keuangan
-9-
No Analisa Keuangan Biaya
L. Analisis SWOT
1. Strenght (kekuatan)
a. Harga kopi ini terjangkau oleh kalangan masyarakat
b. Kualitas baik dan terjamin
c. Tersedia berbagai rasa
2. Weakness (kelemahan)
Susahnya mencari bahan baku yang baik dan berkualitas
3. Opportunity (peluang)
a. Tingginya tingkat masyarakat yang mengkonsumsi kopi
b. Permintaan pasar yang selalu meningkat
4. Threats (ancaman)
a. Jumlah kompetitor yang terus meningkat
b. Muncul produk yang lebih unggul
c. Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya terbatas
-10-
BAB III
HASIL YANG TELAH DICAPAI
Bisnis kedai kopi memiliki target pasar yang lebih spesifik, sehingga
segala sesuatunya dapat lebih fokus. Mulai dari penunjang usaha yang
dibutuhkan, hingga pemasaran yang digunakan juga dapat lebih fokus untuk
kalangan anak muda dan masyarakat luas. Disamping itu, seiring dengan banyak
bermunculannya kedai kopi di Indonesia, menjadikan usaha kopi ini menjadi
trend di Indonesia. Kondisi ini tentunya sangat menguntungkan para pemilik
kedai kopi, karena saat ini anak-anak muda dan masyarakat luas lebih memilih
tempat nongkrong di kedai kopi.
Hasil yang dicapai dari usaha kedai kopi ini sesuai dengan ide bisnis yang
direncanakan pada saat menerima bantuan TKM Lanjutan, usaha kedai kopi
mengalami kemajuan diuraikan dibawah ini :
-11-
• Showcase 1 unit = menjadi 1 unit
• Panci 1 buah = menjadi 2 buah
Bahan
Bahan yang yang diterima dari bantuan sarana usaha TKM Lanjutan adalah:
• Kopi Arabica
• Kopi Robusta
• Susu Kental
• Gula pasir
• Creamer
-12-
BAB IV
PERMASALAHAN YANG MUNCUL
Permasalahan yang dihadapi pada saat menjalankan usaha kedai kopi ini
adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan rasa kopi yang terbilang sangat cepat berubah, terkadang
memaksa para pekerja di bidang ini untuk terus mengupdate pengetahuan
dan keterampilan dalam hal membuat kopi.
2. Tenaga kerja yang sering berganti-ganti dikarenakan mendapatkan tawaran
penghasilan yang lebih tinggi di kedai kopi lainnya.
3. Munculnya pesaing-pesaing baru di lokasi yang sama.
-13-
BAB V
SRATEGI PEMECAHAN MASALAH
-14-
BAB VI
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan ini saya buat
sebagai bahan pertanggunganjawaban kegiatan TKM Lanjutan. Semoga
laporan ini dapat menjadi referensi bagi wirausaha-wirausaha pemula lainnya
untuk memulai usaha TKM Lanjutan.
-15-
Lampiran :
-16-
KETENTUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
2. Bantuan sarana usaha bagi Penerima Bantuan TKM Lanjutan berupa Belanja Barang
untuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah (Akun 526312)
sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan pencairan dana bantuannya
dilaksanakan oleh Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja.
-17-
5. Ketentuan pengalokasian dana untuk biaya/pengeluaran tersebut diatas adalah:
Biaya Maksimal
No. Uraian Pembelian Batasan Pengeluaran
(Rp.)
Minimal 60%
1 Pembelian peralatan usaha dari total dana yang 9.000.000
diterima
Maksimal 3%
4 Pemasaran/promosi produk dari total dana yang 450.000
diterima
7. Apabila pengeluaran untuk pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya produksi,
dan/atau pemasaran/promosi produk tidak dipergunakan atau dipergunakan namun
tidak mencapai batas maksimal maka dapat dialihkan ke pembelian peralatan usaha;
-18-
b. Pembelian dengan nilai kuitansi diatas Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) mengikuti
ketentuan sebagai berikut :
1) melampirkan bukti pengeluaran asli berupa kuitansi, nota, faktur, struk,
invoice, dll dan dikenakan materai Rp. 10.000,- pada kuitansi.
2) bukti pengeluaran ditandatangani dan dikenakan stempel penyedia
barang/jasa (Toko, CV, dll);
3) bukti pengeluaran ditandatangani dan dikenakan stempel usaha penerima
bantuan;
c. Tanggal transaksi pada kuitansi dan nota/bukti pengeluaran harus sama dengan
tanggal pada saat pembelian barang/jasa;
d. Tidak diperbolehkan adanya coretan pada bukti pembelian (kwitansi, nota, bon,
dll);
e. Pembelian barang yang dilakukan secara online melalui aplikasi e-commerce
(Shopee/Lazada/Tokopedia, Blibli, dll) bukti yang dilampirkan berupa bukti
faktur/nota pesanan/invoice;
f. Bukti pengeluaran berupa struk dengan bahan dasar thermal paper (dari swalayan,
dll) sebaiknya segera digandakan/scan karena mudah pudar, tidak terbaca dan
menyebabkan bukti pengeluaran menjadi tidak sah;
g. Contoh kuitansi pada petunjuk ini digunakan apabila tidak diperoleh kuitansi dari
penyedia barang/jasa (Toko, CV, dll);
h. Bukti kuitansi yang menggunakan kuitansi dari penyedia barang/jasa (Toko, CV, dll)
ditandatangani dan dikenakan stempel penyedia barang/jasa serta ditanda tangani
dan dikenakan stempel usaha Penerima Bantuan;
i. Apabila pembelian peralatan usaha dan bahan usaha berasal dari penyedia
barang/toko yang sama maka bukti pembeliannya dipisah untuk memudahkan
dalam menghitung persentase realisasi penggunaan dana.
-19-
12. Apabila di akhir kegiatan terdapat saldo/sisa penggunaan dana, maka Penerima
Bantuan TKM Lanjutan wajib mengembalikan sisa dana tersebut ke Kas Negara
melalui Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Bina PKK - Kemnaker.
13. Ketentuan Perpajakan :
Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penghasilan (PPh) pembelian
barang dengan ketentuan :
a. Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembelian barang/jasa/sewa untuk setiap
pembelian barang/jasa yang nilainya > Rp 2.000.000,- dengan satu penyedia
barang/jasa dalam jangka waktu satu bulan kalender dan tidak merupakan
pembayaran yang terpecah pecah dikenakan PPN sebesar 10% dari DPP, dilampiri
faktur pajak dengan NPWP penyedia barang/jasa, dan distempel toko/penyedia
barang/ jasa. Cara Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) : DPP = 100/110 x
Nilai Pembelian.
b. Tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) :
1) Pada pembelian jenis barang kebutuhan pokok yang sesuai dengan kriteria
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.010/2020, tidak dikenai
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yaitu meliputi : beras dan gabah, jagung, sagu,
kedelai, garam konsumsi, daging, telur, susu, buah-buahan, sayur-sayuran, ubi-
ubian, bumbu-bumbuan, gula konsumsi dan ikan konsumsi.
2) Pada pembelian ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan
pakan ikan, berupa komoditi sapi, kerbau, kambing/domba dan ternak lainnya
berupa ternak (bakalan, ternak hidup) serta unggas hidup (ayam, itik, puyuh
dan lain-lain) termasuk bahan pakan ternak dan pakan ikan dibebaskan dari
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (Sesuai dengan PMK
267/PMK.010/2105 dan PMK Nomor 5/PMK.010/2016).
c. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 untuk setiap pembelian barang > dari Rp
2.000.000,- dikenakan pajak sebesar 1,5% dari nilai pembelian untuk Barang Kena
Pajak (BKP) yang menurut ketentuan dibebaskan dari PPn atau 15% dari nilai PPN
DN untuk Barang Kena Pajak (BKP) yang menurut ketentuan dikenakan PPN ;
d. Apabila upah harian atau rata-rata upah harian kurang dari Rp 450.000 dan jumlah
kumulatif dalam satu bulan belum melebihi Rp 4.500.000 maka tidak dikenakan
pajak penghasilan (PPh).
e. Pajak atas sewa bangunan (rumah/toko/bangunan lainnya) atau tanah adalah PPN
DN dan PPh pasal 4 ayat 2/PPh Final. Tarif PPh Final adalah 10% dari nilai bruto
sewa.
-20-
f. Tarif pajak penghasilan (PPh)
Ketentuan tarif PPh menjadi 2 kali lipat apabila penyedia barang/jasa tidak memiliki
NPWP (Penyetoran pajak menggunakan NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan).
1.5% 3%
PPh 22 (tidak termasuk PPN DN) (tidak termasuk PPN DN)
2% 4%
PPh 23
(dari nilai kuitansi) (dari nilai kuitansi)
g. Apabila penyedia barang/jasa dapat menunjukkan Surat Keterangan Bebas/SKB
Pajak dari Kantor Pelayanan Pajak maka dapat dibebaskan dari pengenaan pajak
(Copy SKB dilampirkan pada laporan).
15. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan TKM Lanjutan disusun pada kertas
HVS 70 gram dengan ukuran A4 (297 x 210 mm) dengan urutan sebagai berikut:
1) Cover/Sampul Laporan (Cover minimal memuat nama, jenis usaha dan asal TKM penerima bantuan
Lanjutan)
2) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak.
3) Pernyataaan Bukti-Bukti Pengeluaran Asli Telah Disimpan.
4) Rincian Anggaran Biaya (RAB).
5) Laporan Realisasi Penggunaan Dana.
6) Bukti Pengeluaran/Belanja (Kuitansi/Nota, dll).
7) Rekapitulasi dan Bukti Setor Pajak.
16. Berikut ini disajikan CONTOH LPJ Keuangan Kegiatan TKM Lanjutan sebagai berikut :
AHMAD ZAELANI yang beralamat di RT 01 RW 01 No. 21 Desa Sentosa, Kecamatan Sejahtera,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat menerima dana bantuan Kegiatan TKM Lanjutan dari
Kementerian Ketenagakerjaan T.A. 2021 sebesar Rp. 15.000.000,- dan memiliki rencana usaha “Kedai
Kopi”. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2021,
penerimaan dana bantuan pada tanggal 12 Oktober 2021, dan BAST tanggal 05 November 2021 (30
hari kalender setelah penandatanganan Perjanian Kerja Sama), maka Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan yang disusun adalah sebagai berikut:
-21-
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ) KEUANGAN
KEGIATAN TENAGA KERJA MANDIRI LANJUTAN
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
DISUSUN OLEH :
AHMAD ZAELANI
TAHUN 2021
-22-
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA MUTLAK (SPTJM)
Jenis Bantuan : Bantuan Sarana Usaha Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM)
Lanjutan
Tanggal
SPTJM sama
dengan
tanggal BAST
Penerima Bantuan,
TTD &
STEMPEL
USAHA
Ahmad Zaelani
-23-
PERNYATAAN BUKTI-BUKTI PENGELUARAN ASLI TELAH DISIMPAN
Tanggal
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Pernyataan
sama dengan
tanggal BAST
Penerima Bantuan,
TTD &
STEMPEL
USAHA
Ahmad Zaelani
-24-
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
USAHA KEDAI KOPI “JUARA”
-25-
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA
USAHA KEDAI KOPI “JUARA”
Persentase
Batasan Sisa
Realisasi Realisasi Belanja
No. Jenis Pengeluaran Biaya/Pengeluaran Dana
Belanja (Rp.) terhadap
terhadap Anggaran (Rp.)
Anggaran*)
A. Pembelian Peralatan Usaha Minimal 60% 9.840.000 - 65,60%
B. Pembelian Bahan Usaha Maksimal 25% 3.150.000 - 21,00%
C. Biaya Produksi Maksimal 12% 1.600.000 - 10,67%
D. Biaya Pemasaran/Promosi Produk Maksimal 3% 410.000 - 2,73%
TOTAL 100% 15.000.000 Nihil 100%
Keterangan :
9.840.000
x 100 = 65,60%
15.000.000
3.150.000
x 100 = 21,00%
15.000.000
1.600.000
x 100 = 10,67%
15.000.000
410.000
x 100 = 2,73%
15.000.000
-26-
BUKTI-BUKTI
PENGELUARAN/
BELANJA
-27-
A. PEMBELIAN PERALATAN USAHA
-28-
Nomor Bukti : 03
-29-
B. PEMBELIAN BAHAN USAHA
Nomor Bukti : 04
-30-
C. BIAYA PRODUKSI (UPAH KARYAWAN)
16
D. BIAYA PROMOSI PRODUK
Nomor Bukti : 06
KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN
Untuk Pembayaran : Biaya sewa bangunan untuk usaha "Kedai Kopi Juara" pada Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri
Lanjutan Tahun Anggaran 2021, sesuai surat perjanjian sewa terlampir.
Diisi tanggal
penerimaan
uang
Diisi tanggal
pelunasan
pembayaran Kab. Garut, Tgl………………...… 2021
Penerima Bantuan,
TTD Pemilik Bangunan
-33-
====CONTOH=====
SURAT PERJANJIAN SEWA BANGUNAN/TANAH
Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di RT 01 RW 01 No. 11 Desa Sentosa, Kec.
Sejahtera, Kab. Garut pada hari [Diisi Hari], tanggal [Diisi Tgl & Bulan] 2021.
Demikian perjanjian ini dibuat oleh kedua PIHAK untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Kab. Garut, [Diisi Tgl & Bulan] 2021
AHMAD ZAELANI
Andi Setiawan
-34-
CONTOH JENIS KUITANSI PEMBAYARAN LAINNYA :
Ditandatangani
Penerima
Bantuan
Ditandatangani
Penerima
Bantuan
-35-
B. Contoh Invoice e-Commerce
Ditandatangani
Penerima
Bantuan
-36-
REKAPITULASI DAN
BUKTI SETORAN
PAJAK
-37-
❖ Bukti Setoran Pajak dapat berupa :
1. Resi Kantor Pos;
2. Struk ATM;
3. Bukti Setoran Bank;
4. Struk/bukti dari loket pembayaran pajak lainnya.
❖ Bukti Setoran Pajak tersebut ditempelkan dan disusun rapi pada kertas HVS.
Penerima Bantuan,
(AHMAD ZAELANI)
-38-
PETUNJUK PERHITUNGAN PAJAK
Contoh :
C. Pembelian ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan ikan
dikenakan PPh 22 apabila nilai transaksi pembelian dari penyedia barang diatas
Rp. 2.000.000,- dengan perhitungan:
-39-
Keterangan :
CONTOH :
Pembelian bahan pakan sapi Rp. 2.900.000, jenis pajak yang dikenakan
adalah :
❖ PPh 22
Bila penyedia barang tidak memiliki NPWP maka pajak yang dipungut
menjadi Rp. 87.000,-
-40-
LANGKAH-LANGKAH PENYETORAN PAJAK ONLINE
Bagi Lembaga/Yayasan
yang belum memiliki
akun DJP online
Pendaftaran Pembayaran
Akun DJP Pembuatan
Berdasarkan
Online Kode Billing Kode Billing
1 2 3
-41-
c. Isi data berupa NPWP, nomor EFIN yang telah didapatkan dari KPP
terdekat, ketik ulang Kode Keamanan lalu klik tombol verifikasi seperti
dibawah ini.
-42-
e. Periksa inbox pada e-mail yang telah didaftarkan. Anda akan menerima
e-mail dari efilling@pajak.go.id dengan subject [DJP Online] Aktivasi.
Kemudian klik tautan yang ada pada e-mail tersebut. Akan muncul
notifikasi bahwa “Aktivasi akun BERHASIL”. Silahkan klik tombol OK
untuk ke menu Login.
f. Akun anda sudah aktif dan sudah bisa login di situs website
djponline.pajak.go.id
-43-
b. Klik Profile
-44-
c. Tambahkan Hak Akses
-45-
Setelah itu, pilih “isi SSE”
*) Bila ada isian uraian maka disi sesuai dengan peruntukan penyetoran
pajak
-46-
e. Selanjutnya akan muncul pesan seperti dibawah ini :
-47-
h. Akan muncul pesan bahwa PEMBUATAN ID BILLING SUKSES, silahkan
Klik OK
-48-
j. Akan muncul tampilan rincian ID BILLING yang sudah dibuat, silahkan
download dalam format PDF atau bisa langsung dicetak ke Printer
Kode Billing berlaku dalam waktu 48 (empat puluh delapan) jam sejak
diterbitkan dan setelah itu secara otomatis terhapus dari system dan
tidak dapat dipergunakan lagi. Anda dapat membuatnya kembali
apabila kode billing telah terhapus secara system.
-49-
PROSEDUR PEMBAYARAN DENGAN KODE BILLING MELALUI
LOKET
-50-
PETUNJUK PENGISIAN FORM SURAT SETORAN ELEKTRONIK
PADA APLIKASI DJP ONLINE
100 – PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
Dipilih NPWP Lain untuk pembayaran PPN Dalam Negeri, PPh Pasal 22
10 NPWP Diisi NPWP Rekanan atau Toko yang memiliki NPWP
15 Uraian (1) Diisi PPh 21 dari Pembayaran Upah……………… kegiatan TKM Lanjutan
Diisi PPN DN dari biaya …………….. kegiatan TKM Lanjutan a.n. Penyedia
Barang/Jasa*)………….(Sebutkan nama toko/rekanan), misal a.n. UD Mulya
Diisi PPh 22 dari biaya ……………… kegiatan TKM Lanjutan a.n. Penyedia
Barang/Jasa*)………….(Sebutkan nama toko/rekanan) ), misal a.n. UD Mulya
Diisi PPh Pasal 4 Ayat (2) dari biaya ……………… kegiatan TKM Lanjutan
a.n.………….(Sebutkan nama penyewa)
Keterangan : *) Dipilih salah satu sesuai dengan pajak yang dipotong dan/atau dipungut.
-51-
Bagi Pihak Penyedia Barang (PT/CV/Toko/UD (Usaha Dagang, dll) yang tidak
menerbitkan Faktur Pajak sehingga tidak dikenakan pungutan/pemotongan PPn DN
maka harus melampirkan Surat Keterangan Non PKP berikut ini :
Dengan ini menyatakan bahwa kami adalah bukan Pengusaha Kena Pajak (PKP),
sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Oleh
karenanya, terhadap penjualan/penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena
Pajak (JKP) yang kami lakukan kepada ……..………………….., kami tidak dapat
menerbitkan Faktur Pajak. Bersama ini juga kami lampirkan Surat Keterangan dari
Kantor Pajak setempat yang menyatakan bahwa kami bukan PKP.
Demikian Surat Peryataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
………………….….,……………….2021
Yang Menyatakan,
Materai
Rp.6000
(………………………….)
Contoh Surat Keterangan dari Kantor Pajak setempat yang menyatakan bahwa Penyedia
Barang (PT/CV/Toko/UD (Usaha Dagang, dll) bukan PKP
-52-
-53-