Anda di halaman 1dari 54

Mekanisme

Teknis
2021 Pelaporan
Kegiatan
Tenaga Kerja Mandiri (TKM)
Lanjutan
Laporan Kegiatan TKM Lanjutan T.A. 2021

Outline Laporan Kegiatan


Bab I. Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, dan Manfaat)
Bab II. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan (Ide Bisnis)
Bab III. Hasil yang telah dicapai
Bab IV. Permasalahan yang Muncul
Bab V. Strategi Pemecahan Masalah
Bab VI. Penutup

Penjelasan :
Bab I. Pendahuluan
Menjelaskan dan menguraikan mengenai latar belakang kegiatan TKM
Lanjutan yang merupakan tahap pengembangan dari TKM Pemula.
Bab II. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan (Ide Bisnis)
Memuat plan bisnis usaha mulai dari diversifikasi produk, pemasaran,
tenaga kerja dan sebagainya.
Bab III. Hasil yang telah dicapai
Menjelaskan hasil yang dicapai setelah mendapatkan bantuan TKM
Lanjutan.
Bab IV. Permasalahan yang muncul
Permasalahan atau kendala yang dihadapi TKM Lanjutan pada saat
pengembangan usaha.
Bab V. Strategi Pemecahan Masalah
Bagaimana memecahkan masalah yang ada pada saat melaksanakan
kegiatan usaha TKM Lanjutan.
Bab VI. Penutup
Hal yang disampaikan untuk menutup laporan.

-1-
Contoh laporan kegiatan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi ekonomi saat ini sedang dalam keadaan krisis, dan krisis ekonomi
ini sangat berpengaruh pada segi kehidupan ekonomi masyarakat, sehingga
masyarakat sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu
banyak pula perusahaan - perusahaan yang berhenti berproduksi karena
perusahaan tersebut juga tidak dapat lagi memproduksi dalam jumlah besar
dan perusahaan banyak yang mengalami gulung tikar sehingga
mengakibatkan penghentian karyawan - karyawan/yang lazim disebut PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja). Akibatnya, angka pengangguran semakin tinggi
dan khususnya di daerah saya sendiri semakin sulit untuk mencari pekerjaan.
Perubahan ekonomi masyarakat di jaman sekarang ini sangat penting,
sehingga masyarakat di tuntut untuk lebih berusaha lagi dalam mencapai suatu
perubahan yang lebih baik demi memenuhi kehidupan sendiri, keluarga,
maupun untuk membantu orang lain yang mengalami kesulitan. Bukan hanya
faktor tersebut saja melainkan juga masyarakat sekarang ini harus lebih kreatif
lagi dalam mencari pekerjaan. Lingkungan saya merupakan daerah yang
agraris, masih banyak lahan pertanian dan lahan pertanian tersebut banyak
digunakan untuk menanam pohon kopi karena kondisi tanah tersebut sangat
cocok sekali untuk penanaman pohon kopi, oleh karena itu saya dapat
memanfaatkan kondisi ini untuk saya jadikan sebagai mata pencaharian.
Saya membuat sebuah kedai kopi, dan saya dapat menghasilkan biji kopi
yang saya tanam sendiri, menghasilkan kopi original yang berbeda dengan
yang lain. Saya juga dapat mempekerjakan masyarakat yang masih belum
mendapatkan pekerjaan agar dapat mengurangi tingkat pengangguran. Pada
saat ini banyak orang yang menginginkan sebuah tempat nongkrong/hangout
yang cozy dan sesuai dengan selera mereka, terutama kalangan pelajar atau
mahasiswa. Oleh karena itu saya akan membuat kedai kopi dengan pembuatan

-2-
kopi yang berbeda agar orang yang menyukai minuman ini tidak merasa
bosan. Minuman kopi banyak disukai dari berbagai kalangan masyarakat
sehingga saya akan berusaha memberikan kualitas dan mutu pelayanan yang
baik dengan harga yang relatif murah dan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat.

B. Tujuan

Tujuan usaha kedai kopi ini adalah :

1. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi;


2. Dapat memanfaatkan lahan pertanian yang subur;
3. Memasarkan hasil produk kepada masyarakat;
4. Memperkenalkan hasil olahan sendiri sendiri agar masyarakat
mengetahui bahwa kopi di kedai kopi ini berbeda dengan yang lain;
5. Mengurangi tingkat pengangguran.

Tujuan dibuatnya laporan kegiatan TKM Lanjutan adalah :

1. Sebagai bahan pertanggungjawaban penerima bantuan TKM Lanjutan


baik secara teknis maupun keuangan;
2. Untuk melihat bagaimana perkembangan usaha dari wirausaha pemula
ke jenjang lebih lanjut.

C. Manfaat

Manfaat pelaporan kegiatan TKM Lanjutan adalah agar dapat dijadikan referensi
wirausaha-wirausaha untuk memulai bisnis yang sama.

-3-
BAB II
PERENCANAAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN (IDE BISNIS)

A. Data Penerima Bantuan TKM Lanjutan

Data Penerima TKM Lanjutan


1. Kategori : TKM Lanjutan
2. Nama (sesuai KTP) : Ahmad Zaelani
3. NIK : 123456789101112
4. Tempat Tanggal Lahir : Garut, 07 Agustus 1984
5. Pendidikan Terakhir : SMA
RT 01 RW 01 No. 21 Desa Sentosa
6. Alamat Tinggal/Domisili : Kecamatan Sejahtera Kabupaten Garut
Jawa Barat
7. No Telepon/ HP : 081234567890
8. Email Aktif : zaelani@gmail.com
Identitas Media Sosial Lain
Blog
9. : -
Instagram
Twitter
10. Nama Orang Tua
Ayah : Minto Raharjo
Ibu : Sutinah
11. Nomor NPWP : 123456789000
12. Nomor Rekening : 78956789
13. Nama Bank dan Cabang : BRI Unit Sejahtera Garut
Ringkasan Isi Ide Bisnis
14. Nama Usaha : Kedai Kopi
15. Jenis Usaha :
o Pertanian dan Peternakan
o Perikanan dan Kelautan
o Industri Boga
o Industri Kreatif
o Perdagangan dan Jasa
16. Alamat Usaha : Jl. Sejahtera No. 33 Km 7 Garut
17. Kabupaten/ Kota : Garut
18. Provinsi : Jawa Barat
19. Mulai Usaha : Bulan Januari Tahun 2017
20. Omset/ Bulan : Rp. 5.000.000,- / bulan
21. Laba Bersih/Bulan : Rp. 2.000.000,- / bulan
22. Total Aset Usaha : Rp. 20.000.000,-
Jumlah Tenaga Kerja pada
23. : 1 orang
wirausaha awal

-4-
Data Penerima TKM Lanjutan
Rata-rata Gaji Tenaga
24. : Rp.1.000.000,- /orang/bulan
Kerja/Bulan
Untuk Barang :
o Jual Beli
:
o Produksi dan Jual Beli
25. Kegiatan o Inovasi, produksi dan Jual Beli
Untuk Jasa :
o Jasa secara umum
o Terdapat Inovasi
o Lokal Provinsi Asal
26. Asal Bahan Baku : o Lokal Indonesia
o Impor
o Kelurahan
o Kecamatan (lintas kelurahan
setempat)
o Kabupaten (lintas kecamatan
setempat)
27. Wilayah Pemasaran :
o Provinsi (lintas Kabupaten
setempat)
o Nasional (lintas Provinsi
setempat)
o Internasional

28. Jumlah Pengajuan Bantuan : Rp.15.000.000,-

B. Profil Usaha
Usaha yang dijalankan yaitu membuka kedai kopi. Kopi merupakan hasil bumi
yang sangat melimpah di Indonesia dan memiliki banyak khasiat bagi mereka
yang mengkonsumsinya. Beberapa khasiat kopi adalah mencegah penyakit
diabetes hingga 50% dan kopi juga mengandung zat asam klorogenik dan
trigonelin yang dapat meningkatkan insulin dan menghambat penyerapan
glukosa dalam tubuh. Selain itu yang sudah banyak ketahui bahwa kopi dapat
menyegarkan tubuh dan tidak mudah mengantuk karena memiliki zat kafein.
Oleh karena itu banyak orang yang mengkonsumsi kopi ini, maka dari itu
selera masyarakat ini dapat dimanfaatkan menjadi sebuah peluang bisnis
yang menguntungkan.

-5-
Visi : Menjadi kedai kopi yang banyak diminati dan dikunjungi pelanggan.

Misi : Memberi jasa dan layanan terbaik kepada konsumen dengan


pendekatan masa kini disertai dengan menjaga hubungan emosional
yang baik terhadap pelanggan.

C. Inovasi/ Diferrensiasi
Untuk membuat kedai kopi saya ini agar menjadi unik dan mampu
menghadapi persaingan, maka saya membuat beberapa inovasi yang
mampu meningkatkan daya saing dan juga menjadi ciri khas yang mampu
menarik perhatian pelanggan dengan harapan dapat meningkatkan
permintaan, yaitu antara lain :
1. Menyediakan majalah atau Koran
Terbatasnya tenaga kerja untuk melayani pelanggan kadang
menyebabkan antrian, sehingga pada saat pelanggan menunggu kopi
disajikan, maka saya menyediakan majalah atau koran, terlebih majalah
tentang kopi sehingga pelanggan tidak terlalu jenuh menunggu.
2. Pelayanan yang aktif dan konsultasi gratis tentang pembuatan kopi
Ada kalanya pelanggan kedai kopi ingin mengetahui tentang jenis kopi
dan rasa kopi yang beraneka ragam, sehingga kami melayani pelanggan
yang ingin bertanya/berkonsultasi secara gratis. Selain itu kedai kopi say
aini juga membuka layanan aduan mengenai pelayanan atau rasa kopi
yang disediakan oleh kedai kopi.

D. Teknis dan Operasional


1. Peralatan
Kebutuhan peralatan yang diajukan pada kegiatan TKM Lanjutan adalah:
• Mesin kopi espresso
• Drip coffee maker digital
• Moka pot stainless
• Coffee grinder elektrik
• Timbangan kopi digital
• Vietnam drip coffee

-6-
• Gelas pitcher kopi espresso
• Gelas kopi 1 set (12 pcs)
• Kompos Gas
• Tabung gas 5 kg
• Regulator
• Etalase
• Showcase
• Panci
2. Bahan
Kebutuhan bahan yang diajukan pada kegiatan TKM Lanjutan adalah :
• Kopi arabica
• Kopi robusta
• Susu kental
• Gula pasir
• Creamer

E. Lokasi
Untuk saat ini, saya menjalankan usaha kedai kopi di satu lokasi yang
beralamat di Jl. Sejahtera No. 33 Km 7 Garut dan belum mempunyai
keinginan untuk membuka cabang dikarenakan modal yang belum memadai.
Apabila usaha ini berkembang, saya merencanakan untuk membuat lokasi
usaha baru.
F. Tenaga Kerja
Karyawan yang dibutuhkan untuk usaha ini idealnya adalah 3 akan tetapi
berdasarkan progress usaha selama ini, saya hanya mampu menggaji dua
orang tenaga kerja. Apabila usaha ini berekembang, saya akan menambah
tenaga kerja sehingga dapat menambah penyerapan tenaga kerja.
G. Proses Produksi
Kedai kopi saya membuka pelayanan setiap hari mulai dari jam 09.00 s/d
24.00 WIB. Pelayanan lain yang diberikan adalah penjelasan mengenai kopi.
H. Pendapatan
Omzet per bulan kedai kopi saya adalah Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus
ribu rupiah)

-7-
I. Aspek Pemasaran dan Pemasaran
1. Target Pemasaran
Seluruh proses produksi telah dilakukan, mulai dari pemilihan biji
kopi yg baik dan berkualitas sampai dengan cara pengolahannya, dan
sekarang saya akan mencari target pasar. Pada saat memulai usaha,
target pasar menjadi kunci penting agar usaha kita dapat berjalan
dengan lancer. Kita juga dapat mengetahui siapa dan dimana saja
produk ini akan dapat diterima. Ini adalah. Saya harus menganalisa
keunggulan dan kelemahan pesaing dan mengetahui sejauh mana
kemampuan saya untuk bersaing dengan mereka dalam segala aspek,
baik itu sisi harga, pelayanan dan kualitas. Saya telah mensurvei dan
meneliti pesaing-pesaing saya agar saya dapat menghasilkan kopi yang
tidak hanya berbeda dengan lainnya, namun juga lebih enak dan sesuai
dengan selera masyarakat.
Selain itu saya membangun sebuah kedai kopi ditempat yang
cukup ramai dan dilalui banyak orang, yaitu sekitar kampus atau
perkantoran, sehingga kedai kopi saya akan cepat dikenal banyak
lapisan masyarakat.
2. Promosi
Promosi makanan atau minuman agar cepat laku terjual adalah pada
tempat ramai seperti sekolah, kampus, atau kantor, karena tempat
tersebut merupakan tempat yang strategis untuk mempromosikan
produk usaha. Berikut ini adalah beberapa usaha yang saya lakukan
untuk mempromosikan kedai kopi saya:
a. Membangun kedai kopi yang dekat dengan kampus ini adalah cara
paling efektif karena biasanya mahasiswa mencari tempat cozy dan
tempat yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
b. Menyebarkan brosur, hal ini dilakukan karena target konsumen
yang saya cari bukan hanya yang ada disekitar kampus, namun
seluruh pelosok Kecamatan bahkan Kabupaten.

-8-
c. Promosi melalui media sosial, cara ini efektif karena dapat
menjangkau konsumen yang lebih luas seperti facebook,
Instagram, twitter, dan lain sebagainya.
3. Tips pemasaran
a. Cari suatu hal yang berbeda;
b. Kenali kelas ekonomi masyarakat;
c. Cari tahu tentang bisnis tersebut;
d. Buat merek logo produk;
e. Turun kelapangan dan memperkenalkan produk;
f. Berdoa agar bisnis ini sukses.

J. Aspek Manajemen
Usaha kedai kopi saya ini masih di level pemula karena saya menjalankan
usaha hanya dibantu dua tenaga kerja, akan tetapi saya mempunyai rencana
apabila usaha ini berkembang dan jumlah karyawan juga bertambah maka
saya akan mengelola usaha ini sesuai dengan planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian) dan controlling dalam seluruh aspek (Sumber
Daya Manuasi, keuangan, pemasaran dan operasional).

K. Aspek Keuangan

No Analisa Keuangan Biaya

1. Rata-rata omzet/ outlet /bln Rp. 7.500.000,-

2. Bahan Baku Rp. 1.500.000,-

3. Laba Kotor Rp. 6.000.000,-

Biaya operasional/ outlet (rata-rata)


1. Gaji pegawai/bln Rp. 2.000.000,-

2. Overhead (listrik, telp, pam) Rp. 250.000,-

3. Langganan internet Rp. 300.000,-

5. Biaya penyusutan alat Rp. 250.000 * diambil


rata-rata

-9-
No Analisa Keuangan Biaya

6. Operasional lain-lain Rp. 200.000

TOTAL Rp. 3.000.000

Laba bersih/ outlet Rp. 3.000.000

BEP/ Balik modal = 5,8 bulan/6


bulan

L. Analisis SWOT
1. Strenght (kekuatan)
a. Harga kopi ini terjangkau oleh kalangan masyarakat
b. Kualitas baik dan terjamin
c. Tersedia berbagai rasa
2. Weakness (kelemahan)
Susahnya mencari bahan baku yang baik dan berkualitas
3. Opportunity (peluang)
a. Tingginya tingkat masyarakat yang mengkonsumsi kopi
b. Permintaan pasar yang selalu meningkat
4. Threats (ancaman)
a. Jumlah kompetitor yang terus meningkat
b. Muncul produk yang lebih unggul
c. Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya terbatas

-10-
BAB III
HASIL YANG TELAH DICAPAI

Bisnis kedai kopi memiliki target pasar yang lebih spesifik, sehingga
segala sesuatunya dapat lebih fokus. Mulai dari penunjang usaha yang
dibutuhkan, hingga pemasaran yang digunakan juga dapat lebih fokus untuk
kalangan anak muda dan masyarakat luas. Disamping itu, seiring dengan banyak
bermunculannya kedai kopi di Indonesia, menjadikan usaha kopi ini menjadi
trend di Indonesia. Kondisi ini tentunya sangat menguntungkan para pemilik
kedai kopi, karena saat ini anak-anak muda dan masyarakat luas lebih memilih
tempat nongkrong di kedai kopi.
Hasil yang dicapai dari usaha kedai kopi ini sesuai dengan ide bisnis yang
direncanakan pada saat menerima bantuan TKM Lanjutan, usaha kedai kopi
mengalami kemajuan diuraikan dibawah ini :

A. Peralatan dan Bahan


Peralatan
Setelah mendapatkan bantuan TKM Lanjutan, jumlah peralatan dan bahan
menjadi bertambah sehingga menambah cepat pelayanan dan berdampak
juga kepada jumlah penghasilan. Berikut jumlah peralatan yang ditambah :
Peralatan yang diterima dari bantuan sarana usaha TKM Lanjutan adalah :
• Mesin kopi espresso 1 unit = menjadi 2 unit
• Drip coffee maker digital 1 unit = menjadi 2 unit
• Moka pot stainless 1 unit = menjadi 2 unit
• Coffee Grinder Elektrik 1 unit = menjadi 2 unit
• Timbangan kopi digital 1 unit = menjadi 1 unit
• Vietnam Drip Coffee 1 unit = menjadi 1 unit
• Gelas Pitcher kopi espresso 1 unit = menjadi 2 unit
• Gelas kopi 1 set (12 pcs) = menjadi 2 unit
• Kompos Gas = menjadi 2 unit
• Tabung Gas 5 kg 1 buah = menjadi 3 buah
• Regulator 1 buah = menjadi 2 buah
• Etalase 1 unit = menjadi 2 unit

-11-
• Showcase 1 unit = menjadi 1 unit
• Panci 1 buah = menjadi 2 buah

Bahan
Bahan yang yang diterima dari bantuan sarana usaha TKM Lanjutan adalah:
• Kopi Arabica
• Kopi Robusta
• Susu Kental
• Gula pasir
• Creamer

B. Hasil yang dicapai


Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan yang saya ikuti menjadikan usaha
kedai kopi saya semakin berkembang dikarenakan adanya penambahan
modal baik peralatan maupun bahan produksi, sehingga pelayanan juga
semakin baik dan pelanggan semakin bertambah. Hal ini dapat dilihat dari :
• omzet per bulannya yaitu semula Rp. 5.000.000,- menjadi Rp. 7.500.000,-
dikarenakan bertambahnya jumlah pelanggan dan dari pelayanan juga
meningkat dengan adanya peralatan-peralatan yang baru.
• dari segi pemasaran yang dilakukan melalui media sosial juga menambah
jumlah pelanggan yang datang ke kedai kopi saya.
• jumlah tenaga kerja yang semula 1 orang menjadi 2 orang karena jumlah
pelanggan semakin banyak.

-12-
BAB IV
PERMASALAHAN YANG MUNCUL

Permasalahan yang dihadapi pada saat menjalankan usaha kedai kopi ini
adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan rasa kopi yang terbilang sangat cepat berubah, terkadang
memaksa para pekerja di bidang ini untuk terus mengupdate pengetahuan
dan keterampilan dalam hal membuat kopi.
2. Tenaga kerja yang sering berganti-ganti dikarenakan mendapatkan tawaran
penghasilan yang lebih tinggi di kedai kopi lainnya.
3. Munculnya pesaing-pesaing baru di lokasi yang sama.

-13-
BAB V
SRATEGI PEMECAHAN MASALAH

Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi selama menjalankan usaha maka


saya melakukan strategi pemecahannya sebagai berikut:
1. Agar bisnis kedai kopi saya tidak kalah bersaing dengan bisnis kedai kopi
lainnya, saya memberikan pelayanan prima kepada para
pelanggan/konsumen, sehingga pelanggan akan merasa senang karena
dilayani dengan ramah dan akan kembali lagi ke kedai kopi saya. Dengan
demikian peluang usaha kedai kopi saya akan semakin berkembang dan
akan lebih banyak dikunjungi konsumen.
2. Pemasaran harus menggunakan strategi yang tepat sehingga dapat
menarik lebih banyak lagi konsumen ke kedai kopi saya.

-14-
BAB VI
PENUTUP

Demikian laporan kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan ini saya buat
sebagai bahan pertanggunganjawaban kegiatan TKM Lanjutan. Semoga
laporan ini dapat menjadi referensi bagi wirausaha-wirausaha pemula lainnya
untuk memulai usaha TKM Lanjutan.

-15-
Lampiran :

Dokumen Kegiatan TKM Lanjutan

-16-
KETENTUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

1. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan


dibuat dalam bentuk hard copy (print out) yang dijilid rapi, disimpan oleh Penerima
Bantuan Kegiatan TKM Lanjutan untuk keperluan pemeriksaan auditor internal
(Inspektorat Jenderal Kemnaker) maupun ekstenal (BPK dan BPKP). Laporan dalam
bentuk file scan diupload ke laman bizhub.kemnaker.go.id atau dikirim melalui
whatsapp grup kelas pembekalan masing-masing peserta sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan;

2. Bantuan sarana usaha bagi Penerima Bantuan TKM Lanjutan berupa Belanja Barang
untuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah (Akun 526312)
sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan pencairan dana bantuannya
dilaksanakan oleh Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja.

3. Setelah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama, setiap penerima bantuan TKM


Lanjutan membuat Rincian Anggaran Biaya (RAB) dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Disusun berdasarkan kebutuhan pada kegiatan usahanya (jenis usaha yang sama
dengan jenis usaha yang diusulkan pada Rencana Usaha/Proposal) dengan nilai
maksimal Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) (contoh pada halaman 25);
b. Disusun mengikuti ketentuan penggunaan dan pengalokasian dana bantuan (contoh
pada halaman 26);
c. Pastikan uraian jenis biaya dan penjumlahan nilai RAB benar, karena bukti
pengeluaran harus sesuai dengan RAB.

4. Bantuan sarana usaha yang diterima digunakan untuk biaya/pengeluaran sebagai


berikut:
a. Pembelian peralatan usaha (tidak diperkenankan pembelian kendaraan bermotor);
b. Pembelian bahan baku dan bahan penunjang usaha (merupakan barang habis
pakai/barang yang hanya dapat dipergunakan dalam satu kali pemakaian);
c. Biaya produksi (Upah Tenaga Kerja dan/atau Sewa (Bangunan/Tanah), dengan
ketentuan biaya sewa bangunan/tanah digunakan untuk maksimal 1 (satu) bulan
penggunaan bangunan/tanah;
d. Biaya pemasaran/promosi produk (termasuk pembelian pulsa/paket data);
e. Tidak dipergunakan untuk pembayaran tagihan listrik, telepon, dan air.

-17-
5. Ketentuan pengalokasian dana untuk biaya/pengeluaran tersebut diatas adalah:

Biaya Maksimal
No. Uraian Pembelian Batasan Pengeluaran
(Rp.)
Minimal 60%
1 Pembelian peralatan usaha dari total dana yang 9.000.000
diterima

Pembelian bahan usaha Maksimal 25%


2 (bahan baku/ bahan dari total dana yang 3.750.000
penunjang usaha) diterima

Biaya produksi (Upah Tenaga Maksimal 12%


3 Kerja dan/ atau Sewa dari total dana yang 1.800.000
(Bangunan/Tanah) diterima

Maksimal 3%
4 Pemasaran/promosi produk dari total dana yang 450.000
diterima

Jumlah (Rp) 15.000.000

6. Khusus pada jenis usaha golongan pertanian (tanaman, perikanan, peternakan),


pembelian tanaman/ternak/ikan termasuk pada kategori peralatan usaha;

7. Apabila pengeluaran untuk pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya produksi,
dan/atau pemasaran/promosi produk tidak dipergunakan atau dipergunakan namun
tidak mencapai batas maksimal maka dapat dialihkan ke pembelian peralatan usaha;

8. Pembelian barang/jasa harus dilakukan dalam jangka waktu pelaksanaan kegiatan


yaitu sejak diterimanya dana bantuan sampai dengan selesainya kegiatan (pada tanggal
Berita Acara Serah Terima Kegiatan).

9. Ketentuan Bukti Pembelian Barang/Jasa :


a. Pembelian dengan nilai kuitansi dibawah Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1) melampirkan bukti pengeluaran asli berupa nota, faktur, struk, invoice, dll;
2) bukti pengeluaran ditandatangani dan dikenakan stempel penyedia barang/jasa
(Toko, CV, dll);
3) bukti pengeluaran ditandatangani dan dikenakan stempel usaha penerima
bantuan.
4) Khusus belanja sewa, bukti pengeluaran berupa kuitansi dan surat perjanjian
sewa.

-18-
b. Pembelian dengan nilai kuitansi diatas Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) mengikuti
ketentuan sebagai berikut :
1) melampirkan bukti pengeluaran asli berupa kuitansi, nota, faktur, struk,
invoice, dll dan dikenakan materai Rp. 10.000,- pada kuitansi.
2) bukti pengeluaran ditandatangani dan dikenakan stempel penyedia
barang/jasa (Toko, CV, dll);
3) bukti pengeluaran ditandatangani dan dikenakan stempel usaha penerima
bantuan;
c. Tanggal transaksi pada kuitansi dan nota/bukti pengeluaran harus sama dengan
tanggal pada saat pembelian barang/jasa;
d. Tidak diperbolehkan adanya coretan pada bukti pembelian (kwitansi, nota, bon,
dll);
e. Pembelian barang yang dilakukan secara online melalui aplikasi e-commerce
(Shopee/Lazada/Tokopedia, Blibli, dll) bukti yang dilampirkan berupa bukti
faktur/nota pesanan/invoice;
f. Bukti pengeluaran berupa struk dengan bahan dasar thermal paper (dari swalayan,
dll) sebaiknya segera digandakan/scan karena mudah pudar, tidak terbaca dan
menyebabkan bukti pengeluaran menjadi tidak sah;
g. Contoh kuitansi pada petunjuk ini digunakan apabila tidak diperoleh kuitansi dari
penyedia barang/jasa (Toko, CV, dll);
h. Bukti kuitansi yang menggunakan kuitansi dari penyedia barang/jasa (Toko, CV, dll)
ditandatangani dan dikenakan stempel penyedia barang/jasa serta ditanda tangani
dan dikenakan stempel usaha Penerima Bantuan;
i. Apabila pembelian peralatan usaha dan bahan usaha berasal dari penyedia
barang/toko yang sama maka bukti pembeliannya dipisah untuk memudahkan
dalam menghitung persentase realisasi penggunaan dana.

10. Ketentuan penggunaan “Materai” :


Bukti pengeluaran dengan nilai nominal lebih dari Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah),
dikenakan materai Rp. 10.000,- sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) dalam UU
Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Materai.

11. Ketentuan Penyusunan Kuitansi dan Nota Pembelian :


Bukti pengeluaran berupa kuitansi dan nota pembelian serta bukti setoran pajak disusun
sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) masing-masing Penerima Bantuan dan
ditempelkan pada kertas HVS ukuran A4 (Contoh halaman 28-36).

-19-
12. Apabila di akhir kegiatan terdapat saldo/sisa penggunaan dana, maka Penerima
Bantuan TKM Lanjutan wajib mengembalikan sisa dana tersebut ke Kas Negara
melalui Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Bina PKK - Kemnaker.
13. Ketentuan Perpajakan :
Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penghasilan (PPh) pembelian
barang dengan ketentuan :
a. Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembelian barang/jasa/sewa untuk setiap
pembelian barang/jasa yang nilainya > Rp 2.000.000,- dengan satu penyedia
barang/jasa dalam jangka waktu satu bulan kalender dan tidak merupakan
pembayaran yang terpecah pecah dikenakan PPN sebesar 10% dari DPP, dilampiri
faktur pajak dengan NPWP penyedia barang/jasa, dan distempel toko/penyedia
barang/ jasa. Cara Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) : DPP = 100/110 x
Nilai Pembelian.
b. Tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) :
1) Pada pembelian jenis barang kebutuhan pokok yang sesuai dengan kriteria
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.010/2020, tidak dikenai
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yaitu meliputi : beras dan gabah, jagung, sagu,
kedelai, garam konsumsi, daging, telur, susu, buah-buahan, sayur-sayuran, ubi-
ubian, bumbu-bumbuan, gula konsumsi dan ikan konsumsi.
2) Pada pembelian ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan
pakan ikan, berupa komoditi sapi, kerbau, kambing/domba dan ternak lainnya
berupa ternak (bakalan, ternak hidup) serta unggas hidup (ayam, itik, puyuh
dan lain-lain) termasuk bahan pakan ternak dan pakan ikan dibebaskan dari
pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (Sesuai dengan PMK
267/PMK.010/2105 dan PMK Nomor 5/PMK.010/2016).
c. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 untuk setiap pembelian barang > dari Rp
2.000.000,- dikenakan pajak sebesar 1,5% dari nilai pembelian untuk Barang Kena
Pajak (BKP) yang menurut ketentuan dibebaskan dari PPn atau 15% dari nilai PPN
DN untuk Barang Kena Pajak (BKP) yang menurut ketentuan dikenakan PPN ;
d. Apabila upah harian atau rata-rata upah harian kurang dari Rp 450.000 dan jumlah
kumulatif dalam satu bulan belum melebihi Rp 4.500.000 maka tidak dikenakan
pajak penghasilan (PPh).
e. Pajak atas sewa bangunan (rumah/toko/bangunan lainnya) atau tanah adalah PPN
DN dan PPh pasal 4 ayat 2/PPh Final. Tarif PPh Final adalah 10% dari nilai bruto
sewa.

-20-
f. Tarif pajak penghasilan (PPh)
Ketentuan tarif PPh menjadi 2 kali lipat apabila penyedia barang/jasa tidak memiliki
NPWP (Penyetoran pajak menggunakan NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan).

Jenis PPh Memiliki NPWP Tidak Memiliki NPWP

1.5% 3%
PPh 22 (tidak termasuk PPN DN) (tidak termasuk PPN DN)
2% 4%
PPh 23
(dari nilai kuitansi) (dari nilai kuitansi)
g. Apabila penyedia barang/jasa dapat menunjukkan Surat Keterangan Bebas/SKB
Pajak dari Kantor Pelayanan Pajak maka dapat dibebaskan dari pengenaan pajak
(Copy SKB dilampirkan pada laporan).

14. Ketentuan Penyetoran Pajak :


a. Penyetoran Pajak dilakukan secara online melalui situs Billing System dengan
alamat https://djponline.pajak.go.id.
b. Pada penyetoran PPh pasal 21 dan PPh pasal 23, NPWP yang digunakan adalah
NPWP Pribadi Penerima Bantuan TKM Lanjutan;
c. Pada penyetoran selain PPh pasal 21, PPh pasal 23, dan PPh pasal 28 (PPh Final)
NPWP yang digunakan adalah NPWP penyedia barang/jasa (Toko, CV, dll) bila
penyedia barang/jasa memiliki NPWP dan menggunakan NPWP Penerima
Bantuan TKM Lanjutan bila penyedia barang/jasa tidak memiliki NPWP;
d. Waktu penyetoran pajak agar mengikuti ketentuan yang berlaku untuk
menghindari sanksi/denda keterlambatan dari Kantor Pelayanan Pajak setempat.

15. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan TKM Lanjutan disusun pada kertas
HVS 70 gram dengan ukuran A4 (297 x 210 mm) dengan urutan sebagai berikut:
1) Cover/Sampul Laporan (Cover minimal memuat nama, jenis usaha dan asal TKM penerima bantuan
Lanjutan)
2) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak.
3) Pernyataaan Bukti-Bukti Pengeluaran Asli Telah Disimpan.
4) Rincian Anggaran Biaya (RAB).
5) Laporan Realisasi Penggunaan Dana.
6) Bukti Pengeluaran/Belanja (Kuitansi/Nota, dll).
7) Rekapitulasi dan Bukti Setor Pajak.

16. Berikut ini disajikan CONTOH LPJ Keuangan Kegiatan TKM Lanjutan sebagai berikut :
AHMAD ZAELANI yang beralamat di RT 01 RW 01 No. 21 Desa Sentosa, Kecamatan Sejahtera,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat menerima dana bantuan Kegiatan TKM Lanjutan dari
Kementerian Ketenagakerjaan T.A. 2021 sebesar Rp. 15.000.000,- dan memiliki rencana usaha “Kedai
Kopi”. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2021,
penerimaan dana bantuan pada tanggal 12 Oktober 2021, dan BAST tanggal 05 November 2021 (30
hari kalender setelah penandatanganan Perjanian Kerja Sama), maka Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan yang disusun adalah sebagai berikut:

-21-
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ) KEUANGAN
KEGIATAN TENAGA KERJA MANDIRI LANJUTAN
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

USAHA KEDAI KOPI “JUARA”

DISUSUN OLEH :
AHMAD ZAELANI

KAB. GARUT – PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2021

-22-
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA MUTLAK (SPTJM)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ahmad Zaelani

NIK : 3271 xxxxxxxxxxxx

Alamat : RT 01 RW 01 No. 21 Desa Sentosa, Kecamatan Sejahtera,


Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat

Jenis Bantuan : Bantuan Sarana Usaha Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM)
Lanjutan

Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa :

1. Pertanggungjawaban keuangan yang bersumber dari dana APBN secara keseluruhan


untuk 1 (satu) paket kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan pada Direktorat Bina
Perluasan Kesempatan Kerja sebesar Rp.15.000.000, (lima belas juta rupiah) telah
dihitung dengan benar dan merupakan bukti yang asli.
2. Apabila dikemudian hari terdapat kerugian Negara, hal tersebut sepenuhnya menjadi
tanggung jawab saya dan saya bersedia untuk mengganti kerugian tersebut ke Kas
Negara.
Demikian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Tanggal
SPTJM sama
dengan
tanggal BAST

Kabupaten Garut, 05 November 2021

Penerima Bantuan,

TTD &
STEMPEL
USAHA

Ahmad Zaelani

-23-
PERNYATAAN BUKTI-BUKTI PENGELUARAN ASLI TELAH DISIMPAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Ahmad Zaelani

NIK : 3271 xxxxxxxxxxxx

Alamat : RT 01 RW 01 No. 21 Desa Sentosa, Kecamatan Sejahtera,


Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


1. Bukti-bukti pengeluaran asli telah disimpan dengan baik sebagai bahan dan kelengkapan
dokumen pelaksanaan Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan yang saya
laksanakan pada tahun 2021.
2. Apabila di kemudian hari ternyata masih ada bukti-bukti pengeluaran yang tidak sesuai
dengan pelaksanaan Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan dan menyebabkan
kerugian negara, hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya dan saya
bersedia untuk mengganti kerugian tersebut ke Kas Negara.

Tanggal
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Pernyataan
sama dengan
tanggal BAST

Kabupaten Garut, 05 November 2021

Penerima Bantuan,

TTD &
STEMPEL
USAHA

Ahmad Zaelani

-24-
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB)
USAHA KEDAI KOPI “JUARA”

Harga Satuan*) Jumlah Biaya*)


No. Jenis Pengeluaran Volume Satuan
(Rp) (Rp)
A. Pembelian Peralatan Usaha 9.590.000
1 Mesin Kopi Espresso 1 unit 2.200.000 2.200.000
2 Drip Coffee Maker Digital 1 unit 460.000 460.000
3 Moka Pot Stainless 1 pcs 80.000 80.000
4 Coffee Grinder Elektrik 1 pcs 330.000 330.000
5 Timbangan Kopi Digital 1 unit 205.000 205.000
6 Vietnam Drip Coffee 1 pcs 70.000 70.000
7 Gelas Pitcher Kopi Espresso 1 pcs 30.000 30.000
8 Gelas Kopi (12 pcs) 1 set 165.000 165.000
9 Kompos Gas 1 unit 300.000 300.000
10 Tabung Gas 5 Kg 1 pcs 340.000 340.000
11 Regulator 1 pcs 160.000 160.000
12 Etalase 1 unit 2.100.000 2.100.000
13 Showcase 1 unit 3.000.000 3.000.000
14 Panci stainless 1 pcs 150.000 150.000
B. Pembelian Bahan Usaha 3.020.000
15 Kopi Arabica 15 pak 55.000 825.000
16 Kopi Robusta 15 pak 85.000 1.275.000
17 Susu Kental 15 pak 30.000 450.000
18 Gula Pasir 15 pak 14.000 210.000
19 Creamer 10 pak 26.000 260.000
C. Biaya Produksi 2.0000.000
20 Upah Tenaga Kerja (1 bulan) 2 Orang 1.000.000 2.000.000
D. Pemasaran/Promosi Usaha 390.000
21 Spanduk 2 Pcs 125.000 250.000
22 Brosur 700 Lembar 200 140.000
TOTAL BIAYA (Rp) 15.000.000

*) Seluruh biaya sudah termasuk pajak


*) Total Nilai pada RAB maksimal Rp. 15.000.000,-

Kab. Garut, [diisi tanggal & Bulan setelah


penandatanganan Perjanjian Kerja Sama] 2021
Penerima Bantuan,

-25-
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA
USAHA KEDAI KOPI “JUARA”

Persentase
Batasan Sisa
Realisasi Realisasi Belanja
No. Jenis Pengeluaran Biaya/Pengeluaran Dana
Belanja (Rp.) terhadap
terhadap Anggaran (Rp.)
Anggaran*)
A. Pembelian Peralatan Usaha Minimal 60% 9.840.000 - 65,60%
B. Pembelian Bahan Usaha Maksimal 25% 3.150.000 - 21,00%
C. Biaya Produksi Maksimal 12% 1.600.000 - 10,67%
D. Biaya Pemasaran/Promosi Produk Maksimal 3% 410.000 - 2,73%
TOTAL 100% 15.000.000 Nihil 100%

Kab. Garut, 05 November 2021


Penerima Bantuan,

Keterangan :

*) Cara Menghitung Persentase Realisasi Belanja terhadap Anggaran :

9.840.000
x 100 = 65,60%
15.000.000

3.150.000
x 100 = 21,00%
15.000.000

1.600.000
x 100 = 10,67%
15.000.000

410.000
x 100 = 2,73%
15.000.000

-26-
BUKTI-BUKTI
PENGELUARAN/
BELANJA

-27-
A. PEMBELIAN PERALATAN USAHA

-28-
Nomor Bukti : 03

-29-
B. PEMBELIAN BAHAN USAHA

Nomor Bukti : 04

-30-
C. BIAYA PRODUKSI (UPAH KARYAWAN)

16
D. BIAYA PROMOSI PRODUK
Nomor Bukti : 06

====CONTOH BUKTI BIAYA SEWA =====

Diisi nomor urut


KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN kuitansi / bukti
pembukuan

Tahun Anggaran : 2021


Nomor Bukti : …........

KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN

Sudah Terima dari : Ahmad Zaelani

Jumlah Uang : Rp. xxx.xxx

Terbilang : # xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Rupiah #

Untuk Pembayaran : Biaya sewa bangunan untuk usaha "Kedai Kopi Juara" pada Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri
Lanjutan Tahun Anggaran 2021, sesuai surat perjanjian sewa terlampir.
Diisi tanggal
penerimaan
uang
Diisi tanggal
pelunasan
pembayaran Kab. Garut, Tgl………………...… 2021

Lunas dibayar Tgl …..... …............ 2021 Yang Menerima,

Penerima Bantuan,
TTD Pemilik Bangunan

TTD dan Stempel usaha

Ahmad Zaelani Andi Setiawan

-33-
====CONTOH=====
SURAT PERJANJIAN SEWA BANGUNAN/TANAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Andi Setiawan
Pekerjaan : Swasta
NIK : 3308091312800001
Alamat : RT 01 RW 01 No. 11 Desa Sentosa, Kec. Sejahtera, Kab. Garut,
Provinsi Jawa Barat
Disebut PIHAK KESATU sebagai pemilik bangunan/tanah,

Nama : Ahmad Zaelani


Pekerjaan : Swasta
NIK : 3308025789600001
Alamat : RT 01 RW 01 No. 21 Desa Sentosa, Kec. Sejahtera, Kab. Garut,
Provinsi Jawa Barat
Disebut PIHAK KEDUA sebagai penyewa bangunan/tanah,

Bahwa, kedua PIHAK sepakat mengadakan perjanjian sewa bangunan/tanah dengan


ketentuan sebagai berikut :
1. Bahwa PIHAK KESATU memiliki bangunan/tanah dengan luas ………..m2 yang terletak di
RT 01 RW 01 No. 11 Desa Sentosa, Kec. Sejahtera, Kab. Garut, Provinsi Jawa Barat dan
Pihak II bermaksud menyewa bangunan/tanah milik Pihak I tersebut.
2. Bahwa masa sewa bangunan tersebut terhitung mulai tanggal [Diisi Tgl & Bulan] 2021 dan
berakhir pada tanggal [Diisi Tgl & Bulan] 2021.
3. Bahwa hal-hal yang tidak diatur secara rinci dalam perjanjian ini telah dibicarakan secara
lisan oleh kedua pihak.

Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di RT 01 RW 01 No. 11 Desa Sentosa, Kec.
Sejahtera, Kab. Garut pada hari [Diisi Hari], tanggal [Diisi Tgl & Bulan] 2021.
Demikian perjanjian ini dibuat oleh kedua PIHAK untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Kab. Garut, [Diisi Tgl & Bulan] 2021

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

TTD TTD dan Stempel Usaha

AHMAD ZAELANI
Andi Setiawan

-34-
CONTOH JENIS KUITANSI PEMBAYARAN LAINNYA :

A. Contoh Kwitansi dari Peternak Kambing :

Ditandatangani
Penerima
Bantuan

Ditandatangani
Penerima
Bantuan

-35-
B. Contoh Invoice e-Commerce

Ditandatangani
Penerima
Bantuan

-36-
REKAPITULASI DAN
BUKTI SETORAN
PAJAK

-37-
❖ Bukti Setoran Pajak dapat berupa :
1. Resi Kantor Pos;
2. Struk ATM;
3. Bukti Setoran Bank;
4. Struk/bukti dari loket pembayaran pajak lainnya.

❖ Bukti Setoran Pajak tersebut ditempelkan dan disusun rapi pada kertas HVS.

❖ REKAPITULASI SETORAN PAJAK

No. Jenis Pajak Uraian Nilai (Rp).


1. PPh psl 22 Pembelian …… …………………..
2. dst….. ……………………… …………………..
…………………..
…………………..
Jumlah (Rp.) …………………..

Kab. Garut, [Diisi Tgl & Bulan] 2021

Penerima Bantuan,

TTD dan Stempel Usaha

(AHMAD ZAELANI)

-38-
PETUNJUK PERHITUNGAN PAJAK

A. Pembelian barang berupa alat dan/atau bahan dikenakan Pajak Pertambahan


Nilai Dalam Negeri (PPn DN) dan Pajak Penghasilan (PPh) sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku, yaitu :

Transaksi pembelian barang dari penyedia barang/toko dengan nilai diatas


Rp. 2.000.000,- dikenakan PPn DN dan PPh psl 22

Contoh :

Pembelian Peralatan Usaha Rp. 5.100.000,- di Toko ABC

 Perhitungan PPn Toko ABC:

Harga pembelian 5.100.000


= Nilai PPn = 463.636
11 11

 Perhitungan PPh psl 22 bila Toko ABC memiliki NPWP :

Nilai PPn x 15% = Nilai PPh 22 463.636 x 15% = 69.545

 Perhitungan PPh psl 22 bila Toko ABC tidak memiliki NPWP :

Nilai x 15% x 2 = Nilai 463.636 x 15% x 2 = 139.091


PPn PPh 22

B. Pembayaran Upah Kerja bagi Karyawan Tidak Tetap/Lepas/Buruh Kerja Harian


Apabila upah harian atau rata-rata upah harian kurang dari Rp 450.000 dan jumlah
kumulatif dalam satu bulan belum melebihi Rp 4.500.000 maka tidak dikenakan
pajak penghasilan (PPh).

C. Pembelian ternak, bahan pakan untuk pembuatan pakan ternak dan pakan ikan
dikenakan PPh 22 apabila nilai transaksi pembelian dari penyedia barang diatas
Rp. 2.000.000,- dengan perhitungan:

Nilai Pembelian x Tarif PPh 22 = PPh 22 yang dipungut

-39-
Keterangan :

Sesuai dengan PMK 267/PMK.010/2105 dan PMK Nomor


5/PMK.010/2016 tentang Kriteria dan/atau rincian ternak, bahan pakan untuk
pembuatan pakan ternak dan pakan ikan yang atas impor dan/atau
penyerahannya, berupa komoditi sapi, kerbau, kambing/domba dan ternak
lainnya berupa ternak (bakalan, ternak hidup) serta unggas hidup (ayam, itik,
puyuh dan lain-lain) termasuk bahan pakan ternak dan pakan ikan dibebaskan
dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Akan tetapi tetap dikenakan
PPh psl 22 bila nilai kuitansi diatas Rp. 2.000.000,-

CONTOH :

Pembelian bahan pakan sapi Rp. 2.900.000, jenis pajak yang dikenakan
adalah :

❖ PPh 22

Nilai Pembelian x Tarif PPh 22 = PPh 22 yang dipungut

Rp. 2.900.000 x 1.5% = Rp. 43.500

Bila penyedia barang tidak memiliki NPWP maka pajak yang dipungut
menjadi Rp. 87.000,-

-40-
LANGKAH-LANGKAH PENYETORAN PAJAK ONLINE

Bagi Lembaga/Yayasan
yang belum memiliki
akun DJP online

Pendaftaran Pembayaran
Akun DJP Pembuatan
Berdasarkan
Online Kode Billing Kode Billing

1 2 3

Cara Registrasi Akun DJP Online

a. Buka situs Billing System melalui internet dengan alamat


https://djponline.pajak.go.id untuk mendaftarkan User ID dan Personal
Identification Number (PIN);

b. Klik Anda belum terdaftar? daftar disini.

-41-
c. Isi data berupa NPWP, nomor EFIN yang telah didapatkan dari KPP
terdekat, ketik ulang Kode Keamanan lalu klik tombol verifikasi seperti
dibawah ini.

d. Anda akan diarahkan kembali ke tab baru form pendaftaran pengguna


DJP Online. Kemudian isi alamat e-mail aktif, Nomor Handphone, dan
buat Password sesuai dengan yang diinginkan & lakukan konfirmasi
password. Kemudian klik Simpan.

-42-
e. Periksa inbox pada e-mail yang telah didaftarkan. Anda akan menerima
e-mail dari efilling@pajak.go.id dengan subject [DJP Online] Aktivasi.
Kemudian klik tautan yang ada pada e-mail tersebut. Akan muncul
notifikasi bahwa “Aktivasi akun BERHASIL”. Silahkan klik tombol OK
untuk ke menu Login.

f. Akun anda sudah aktif dan sudah bisa login di situs website
djponline.pajak.go.id

Pembuatan Kode Billing

a. Buka situs https://djponline.pajak.go.id dan masukkan data berupa


NPWP, password, kode keamanan yang muncul kemudian klik LOGIN

-43-
b. Klik Profile

-44-
c. Tambahkan Hak Akses

Klik DJP Online kemudian klik e-billing

-45-
Setelah itu, pilih “isi SSE”

d. Masukkan informasi terkait detail pembayaran:

*) Bila ada isian uraian maka disi sesuai dengan peruntukan penyetoran
pajak

-46-
e. Selanjutnya akan muncul pesan seperti dibawah ini :

f. Selanjutnya akan muncul pesan bahwa Rekam SSP berhasil silahkan


klik OK

g. Periksa kembali detail pembayaran pajak yang telah diinput kemudian


klik “KODE BILLING” untuk mencetak kode billing atau pilih “UBAH
SSP” jika ingin merubah isian SSP tersebut;

-47-
h. Akan muncul pesan bahwa PEMBUATAN ID BILLING SUKSES, silahkan
Klik OK

i. Setelah sistem menerbitkan kode billing, Anda akan mencetaknya


sebagai referensi pembayaran di loket bank atau kantor pos.

-48-
j. Akan muncul tampilan rincian ID BILLING yang sudah dibuat, silahkan
download dalam format PDF atau bisa langsung dicetak ke Printer

KETENTUAN BILLING SYSTEM YANG PERLU DIPERHATIKAN

Kode Billing berlaku dalam waktu 48 (empat puluh delapan) jam sejak
diterbitkan dan setelah itu secara otomatis terhapus dari system dan
tidak dapat dipergunakan lagi. Anda dapat membuatnya kembali
apabila kode billing telah terhapus secara system.

-49-
PROSEDUR PEMBAYARAN DENGAN KODE BILLING MELALUI
LOKET

❖ Tunjukkan kode billing dan serahkan pajak Anda kepada petugas


loket teller bank/pos;

❖ Setelah menginput kode billing dan menerima uang setoran pajak,


teller akan melakukan konfirmasi untuk memastikan pembayaran
sesuai dengan yang dimaksud;

❖ Teller akan memproses transaksi dan Anda akan mendapatkan Bukti


Penerimaan Negara (BPN) yang dapat digunakan sebagai sarana
pelaporan dan keperluan admninistrasi lain di Kantor Pelayanan
Pajak.

COPY BUKTI PENERIMAAN NEGARA HARUS DILAMPIRKAN


PADA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

CONTOH BUKTI SETORAN PAJAK YANG DIBAYARKAN MELALUI


LOKET TELLER BANK

-50-
PETUNJUK PENGISIAN FORM SURAT SETORAN ELEKTRONIK
PADA APLIKASI DJP ONLINE

No. Uraian Keterangan

1 NPWP Diisi NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan

2 Nama Diisi Nama Penerima Bantuan TKM Lanjutan

3 Alamat Diisi Alamat Penerima Bantuan TKM Lanjutan

4 Kota Diisi Kota/Kabupaten Lokasi Penerima Bantuan TKM Lanjutan

5 Jenis Pajak Dipilih 411211 untuk PPN Dalam Negeri

Dipilih 411121 untuk PPh pasal 21

Dipilih 411122 untuk PPh pasal 22

Dipilih 411128 untuk PPh pasal 4 ayat 2/PPh Final

6 Jenis 100 – Masa PPh Pasal 21


Setoran
900 – Pemungut Non Bendahara APBN untuk pembayaran PPN DN dan PPh
pasal 22

100 – PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan

7 Masa Pajak Diisi sesuai dengan bulan pembayaran pajak

8 Tahun Diisi 2021


Pajak
9 Subjek Dipilih NPWP Sendiri untuk pembayaran PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh
Pajak Final Pasal 4 ayat (2)

Dipilih NPWP Lain untuk pembayaran PPN Dalam Negeri, PPh Pasal 22
10 NPWP Diisi NPWP Rekanan atau Toko yang memiliki NPWP

Diisi NPWP Penerima Bantuan TKM Lanjutan untuk Penyedia Barang/Jasa


yang tidak memiliki NPWP

11 Alamat Diisi alamat Penyedia Barang/Jasa

12 Kota Diisi kota lokasi Penyedia Barang/Jasa

13 Jumlah Diisi nilai pajak yang akan disetor


Setor
14 Terbilang Diisi terbilang jumlah pajak yang akan disetor

15 Uraian (1) Diisi PPh 21 dari Pembayaran Upah……………… kegiatan TKM Lanjutan

Diisi PPN DN dari biaya …………….. kegiatan TKM Lanjutan a.n. Penyedia
Barang/Jasa*)………….(Sebutkan nama toko/rekanan), misal a.n. UD Mulya

Diisi PPh 22 dari biaya ……………… kegiatan TKM Lanjutan a.n. Penyedia
Barang/Jasa*)………….(Sebutkan nama toko/rekanan) ), misal a.n. UD Mulya

Diisi PPh Pasal 4 Ayat (2) dari biaya ……………… kegiatan TKM Lanjutan
a.n.………….(Sebutkan nama penyewa)

Keterangan : *) Dipilih salah satu sesuai dengan pajak yang dipotong dan/atau dipungut.

-51-
Bagi Pihak Penyedia Barang (PT/CV/Toko/UD (Usaha Dagang, dll) yang tidak
menerbitkan Faktur Pajak sehingga tidak dikenakan pungutan/pemotongan PPn DN
maka harus melampirkan Surat Keterangan Non PKP berikut ini :

SURAT PERYATAAN NON PKP

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Jabatan :
Nama PT/CV/Toko/UD :
Alamat :
NPWP : (jika ada)

Dengan ini menyatakan bahwa kami adalah bukan Pengusaha Kena Pajak (PKP),
sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Oleh
karenanya, terhadap penjualan/penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena
Pajak (JKP) yang kami lakukan kepada ……..………………….., kami tidak dapat
menerbitkan Faktur Pajak. Bersama ini juga kami lampirkan Surat Keterangan dari
Kantor Pajak setempat yang menyatakan bahwa kami bukan PKP.
Demikian Surat Peryataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

………………….….,……………….2021

Yang Menyatakan,
Materai
Rp.6000
(………………………….)

Contoh Surat Keterangan dari Kantor Pajak setempat yang menyatakan bahwa Penyedia
Barang (PT/CV/Toko/UD (Usaha Dagang, dll) bukan PKP

-52-
-53-

Anda mungkin juga menyukai