Anda di halaman 1dari 22

IMPLEMENTASI PROGRAM SERTIFIKASI HALAL PRODUK UMKM

DI DINAS KOPERASI DAN UMKM (USAHA MIKRO KECIL


MENENGAH) KABUPATEN KARAWANG

USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk Menempuh Syarat dalam Usulan Penelitian
Pada Program Studi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Singaperbangsa Karawang
Oleh :

Muhammad Ilham Firdaus


1510631180105

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga usulan penelitian ini
dapat diselesaikan dengan judul “IMPLEMENTASI PROGRAM
SERTIFIKASI HALAL PRODUK UMKM DI DINAS KOPRASI DAN
UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH) KABUPATEN
KARAWANG”

Penulisan usulan penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam pengajuan
proposal untuk menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 pada Program Studi
Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Singaperbangsa Karawang.

Peneliti sangat menyadari bahwa penyusunan usulan proposal ini tidak terlepas
dari adanya do’a, bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati dan tulus ikhlas pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. H. Dadang Fakhruddin, Drs., MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan


Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. H. Lukmanul Hakim S.Ag., M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang.
3. Gili Argenti, S.IP., M.Si selaku Koordinator Prodi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang
dan selaku Pembimbing I yang telah membimbing peneliti, serta meluangkan
waktunya untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan tugas usulan
penelitian ini.
4. Rahmat Ramdhani,S.IP., M.I.Pol selaku Dosen Pembimbing II yang dengan
sabar dan meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya dan terus
memotivasi peneliti untuk segara menyelesaikan usulan penelitian ini.

i
5. Semua Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Khususnya
Program Studi Ilmu Pemerintahan yang telah membekali peneliti dengan ilmu
pengetahuan dan mencintai program studi Ilmu Pemerintahan.
6. Keluarga Besar Dinas Koprasi dan UMKM Kab. Karawang yang sudah seperti
keluarga sendiri.
7. Bapak Sugiyatno (Alm) yang telah menjadi memotivasi penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini.
8. Ibu Endang Jarwati yang sudah turut mendoakan kelancaran penulis dalam
menjalankan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
9. Kepada Kakak-kakak saya, Ega Nugrahawati dan Muhammad Redho yang
selalu tak bosan mendengarkan keluh kesah peneliti dan terus menyemangati
dan fokus menyelesaikan penulisan usulan proposal ini.
10. Kepada teman-teman sekelas Ilmu Pemerintaha kelas C dan Ilmu
Pemerintahan angkatan 2015 yang memberikan warna dan cerita bahagia,
sedih, haru, tawa, dan tingkah-tingkah konyol yang membuat penrliti merasa
bersyukur mengenal kalian.
11. Keluarga besar Boy Cost 8, Lukman Nulhakim, Mochamad Ricky F.D,
Mochamad Afandi Nugroho, Muflih Abdunafi, Muhammad Rizky Felani,
Nabil Muthahar, Ray Geovani Rachman

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3

1.5 Kegunaan Penelitian.......................................................................................... 3

1.5.1 Kegunaan Teoritis ...................................................................................... 3

1.5.2 Secara Praktis ............................................................................................. 4

1.6 Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 4

1.7 Metodologi Penelitian ..................................................................................... 11

1.7.1 Metode Penelitian ..................................................................................... 11

1.7.2 Sumber Data ............................................................................................. 12

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 13

1.7.4 Penentu Informan ..................................................................................... 14

1.7.5 Teknik Analisis Data ................................................................................ 15

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................... 15

1.8.1 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 15

1.8.2 Waktu Penelitian ...................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

iii
DAFTAR TABEL

Table 1 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian UMKM adalah peluang usaha produktif milik orang perorangan


atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana
diatur oleh undang-undang. Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri,yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi yang kriteria usaha kecil sebagaimana
yang dimaksud dalam undang-undang. Kriteria UMKM, peluang usaha mikro
memiliki asset maksimal Rp 50 juta, dengan omset maksimal Rp 300 juta/ tahun.
Peluang usaha kecil memiliki asset >Rp 50 juta-Rp 500 juta dengan omset > Rp
300 juta –Rp 2,5M /tahun. Peluang usaha menengah memiliki asset > Rp 500 juta
–Rp 10 M dengan omset > Rp 2,5 M – Rp 50 M /tahun. Usaha Mikro Berdasarkan
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM (Usaha Menengah Kecil
dan Mikro) adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.

Dinas Koprasi & UMKM merupakan dinas yang berfungsi merumusan


kebijakan, penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran dinas,
pengolahan data dan informasi, fasilitasi pembiayaan penyuluhan dan pelatihan,
pemberian bimbingan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan
pengendalian serta monitoring.

Salah satu fungsi dari dinas UMKM yakni “pemberian bimbingan serta
pembinaan kepada pelaku usaha” memiliki tujuan untuk memberikan bimbingan
berupa edukasi serta pembinanaan wawasan kepada para pelaku usaha agar
produk olahan berkualitas baik dan dapat bersaing dipasar.

1
Agar produk olahan dapat bersaing dipasar dan memiliki daya saing yang
tinggi, diperlukan legalitas pada sebuah produk. Legalitas diperlukan untuk
menjamin keamanan bersama, yaitu keaman untuk konsumen dan produsen atau
pengusaha. Untuk itu Dinas Koprasi & UMKM beserta dinas-dinas lain mencoba
memfasilitasi para pelaku UMKM dalam pembuatan sertifikat P-IRT (Produk
Industri Rumah Tangga).

Jawa Barat merupakan provinsi yang produk UMKMnya paling banyak


berlebel halal, Di Kabupaten Karawang sendiri Jumlah pelaku UMKM yang
produknya telah berlebelkan halal tergolong masih rendah. Dari data dinas
Koperasi & UMKM mulai tahun 2011 hingga 2015 tercatat ada 3000an UMKM
di Kabupaten Karawang, Namun hanya sekitar 700an UMKM yang telah
berlebelkan halal pada kemasaan produknya.

Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk mengetahui lebih mendalam
lagi bagai mana implementasi program sertifikat halal untuk produk UMKM di
Dinas Usaha, Mikro, Kecil, Menengah Kabupaten Karawang

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah


sebagai berikut :

1. Kurangnya sosialiasi kepada pelaku usaha tentang pentingnya label halal dan
P-IRT
2. Mahalnya biaya pembuatan dan memperpanjang sertifikat halal
3. Tidak konsistennya dinas terkait dalam mensosialisasikan program sertifikasi
Halal
4. Kurangnya koordinasi dengan instansi yang terkait sertifikat halal dan P-IRT

2
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam


penulisan ini adalah bagaimana implementasi program sertifikat halal untuk
produk UMKM di Dinas Usaha, Mikro, Kecil, Menengah Kabupaten Karawang ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah di uraikan diatas, maka tujuan


penelitian ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Sejauh mana pengimplementasian Program Sertifikasi


Halal UMKM oleh Dinas Koprasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
Kabupaten Karawang
2. Untuk Mengetahui Kendala apa saja yang ada dalam implementasian Program
Sertifikasi Halal UMKM oleh Dinas Koprasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah Kabupaten Karawang

1.5 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah di paparkan diatas, maka penelitian ini


diharapkan memiliki maanfaat sebagai berikut :

1.5.1 Kegunaan Teoritis

a. Peneliti
Agar lebih dapat memahami dan dapat mengetahui pengimplementasian
program yang ditangani dinas sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah
b. Pemerintah
Agar pemerintah kabupaten karawang khususnya Dinas sebagai pelaksana
tugas kepala daerah dan melaksanakan tugas ini dapat mengevaluasi dan
memperbaiki kinerjanya agar nantinya tujuan yang ingin dicapai dapat
terlaksana dengan baik
c. Masyarakat

3
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat serta dapat
menambah pengetahuan masyarakat akan pentingnya produk yang baik

1.5.2 Secara Praktis

a. Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian ilmu untuk
menambah pengetahuan dan wawasan
b. Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk pemerintah
terutama pemerintah daerah Kabupaten Karawang untuk memperbaiki
jalannya program terlaksana
c. Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat
untuk khususnya para pelaku usaha tenbtang pentingnya pengolahan
produk yang baik.

1.6 Kerangka Pemikiran

Dalam Penelitian ini penulis menggunakan teori implementasi kebijakan


publik menurut George Edward III, dimana terdapat 4 (empat) elemen yang
mempengaruhi berjalan atau tidaknya suatu kebijakan di masyarakat, diantaranya :

a. Komunikasi

Komunikasi menunjukan peranan sebagai acuan agar pelaksanaan kebijakan


mengetahui persis apa yang akan mereka kerjakan. Ini berarti bahwa komunikasi
juga dapat dinyatakan dengan perintah dari atasan terhadap pelaksana-pelaksana
kebijakan sehingga penerapan kebijakan tidak keluar dari sasaran yang
dikehendaki. Dengan demikian komunikasi tersebut harus dinyatakan dengan
jelas, tepat dan konsisten.

Karna sosialisasi ini merupakan hal penting dalam melaksanakan suatu


program, dalam hal ini Dinas Koprasi&UMKM melakukan sosialisasi terkait
program sertifikat halal produk UMKM dengan berbagai cara salah satunya yaitu

4
1. mengadakan suatu pameran hasil kreasi produk UMKM yang telah
bersertifikat halal ataupun berlebel Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT),
penyelengaraa pameran ini bertujuan untuk memancing para pelaku usaha,
khususnya yang memproduksi makanan dan minuman, untuk melegalkan
produknya. Dengan cara sosialisasi seperti ini diharapkan nantinya pelaku
UMKM akan berdatangan untuk menanyakan cara-cara untuk mendapat
pensertifikasian pada produk.
2. Penyuluhan ke pelaku UMKM dengan mengadakan bimbingan teknik
(bimtek) pada saat penyuluhan selama satu hari, bimbingan teknik ini
bertujuan memberikan wawasan tentang bahan-bahan apa saja yang boleh dan
tidak boleh di pakai dalam olahan produk makanan dan minuman termasuk
tata cara penyimpanan barang dll.
3. seminar/talkshow kepada pelaku UMKM guna memberi edukasi dan
wawasan tentang pentingnya kualitas yang baik dan berdayasaing tinggi pada
produk.
4. Media & media sosial juga bisa digunakan dalam mensosialisasikan program
sertifikat halal produk UMKM, Dinas Koprasi & UMKM memanfaatkan
media karna memiliki daya cangkup yang luas dan dapat mengenai seluruh
aspek masyarakat.

b. Sumber Daya

Sumber daya mempunyai peranan penting dalam implementasi kebijakan,


karena bagaimana pun jelas dan konsistensinya ketentuan-ketentuan atau aturan-
aturan suatu kebijakan, jika para personil yang bertanggung jawab
mengimplementasikan kebijakan kurang mempunyai sumber-sumber untuk
melakukan pekerjaan secara efektif,maka implementasi kebijakan tersebut tidak
akan bias efektif.

Walaupun program telah di sosialisasikan ke publik, akan tetapi apabila


implementor dalam pelaksanaannya kekurangan sumber daya manusia dan
sumber daya financial, tentunya untuk mengimplementasikan program tidak akan

5
berjalan efektif. Untuk itu dinas Koprasi & UMKM beserta dinas-dinas lain
memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada aparatur-aparatur yang akan
melaksanakan program tersebut sebelum disosialisasikan kembali oleh pelaksana
kepada masyarakat, agar nantinya program yang dilaksanakan dapat berjalan
efektif

Menurut bapak Anwar Musadad selaku Kepala Bidang Pengembangan Usaha


Mikro, kondisi sumber daya manusia di lingkup dinas dalam melaksanakan
program sertivikasi halal produk UMKM sudah dirasa sudah mencukupi, ini
dikarenakan dalam melaksanakan program tersebut Dinas Koprasi & UMKM
melakukan koordinasi dengan dinas atau lembaga lain untuk
mengimplementasikan program tersebut, Akan tetapi ada sedikit kendala pada
lingkup dinas yaitu pada bidang Jabatan Fungsional Khusus Bidang Teknis belum
ada, sehingga diharapkan kedepannya Dinas dapat memiliki Jabatan Fungsional
Teknis yang menangani secara khusus permasalahan yang bersifat teknis. Jabatan
Fungsional Teknis yang dibutuhkan dan dimungkinkan antara lain : Peneliti,
Auditor Koperasi dan Jabatan Fungsional Teknis lainnya yang dapat lebih
mendukung pelaksanaan kegiatan dinas.

Sedangkan dalam hal sumber daya finansial, dinas terkait memberikan


bantuan berupa pemfasilitasan pemberian sertivikat halal kepada pelaku usaha
yang merupakan tujuan utama dari program tersebut. Lalu ada pula pemberian
penyuluhan dan pembinaan tentang kualitas dan produktivitas produk-produk
olahan dan pelatihan terkait cara mengolah produk makanan dan minuman agar
produk olahan tersebut memenuhi syarat dan ketentuan sertivikasi halal.

c. Disposisi

Sikap pelaksana merupakan faktor penting ketiga dalam pendekatan mengenai


studi implementasi kebijakan publik. Jika implementasi kebijakan diharapkan
berlangsung efektif, para pelaksana kebijakan tidak hanya harus mengetahui apa
yang harus dilakukan dan memiliki kapabilitas untuk melaksanakan kebijakan
tersebut. Kebanyakan para pelaksana menggunakan sedapat mungkin otoritas

6
dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan. Salah satu alas an mengenai hal
ini disebabkan independensi mereka terhadap pembuat kebijakan. Alasan yang
adalah kompleksitas dari kebijakan itu sendiri. Meskipun cara lain para pelaksana
menggunakan otoritasnya tergantung dari diposisi mereka yang mengacu kepada
kebijakan-kebijakan tersebut, namun pada akhirnya sikap merekalah yang
mempengarhi carapandang mereka terhadap kebijakan tersebut dan bagaimana
mereka melihat kebijakan akan berdampak kepada kepentingan perorangan dan
organisasi mereka.

Terlaksana atau tidaknya sebuah program tergantung ada atau tidaknya


dukungan dari implementor tersebut , implementor tidak hanya mengetahui apa
yang harus mereka lakukan atau memiliki kemampuan untuk melakukan
kebijakan, tetapi mereka juga harus memiliki kemauan untuk melaksanakan
kebijakan tersebut.

Maka dari itu untuk mensukseskan berjalannya program sertifikasi halal


produk UMKM, Dinas Koprasi & UMKM berkomitmen untuk mendukung
terlaksananya program tersebut agar nantinya produk-produk UMKM memiliki
mutu dan daya saing yang tinggi karna indikator produk yang memiliki mutu,
kualitas dan daya saing tinggi adalah produk yang telah terlegalisasi. Bukti
komitmen Dinas mendukung terlaksanannya program tersebut adalah dengan
melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha seperti mengadakan pameran hasil
kreasi produk UMKM, menyelenggatakan seminar tentang tata cara mendapatkan
sertifikat halal, melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada pelaku usaha tentang
bahan-bahan apa saja yang boleh dan tidak boleh digunakan pada produk olahan
serta bagaimana cara pengemasan yang baik, dll.

d. Struktur Birokrasi

Implememntasi kebijakan bisa jadi masih belum efektif karena ketidak


efesienan struktur birokrasi. Struktur birokrasi menurut Edward III mencakup
aspek-aspek seperti struktur birokrasi, pembagian kewenangan, hubungan antara
unit-unit organisasi dan sebagainya. Struktur organisasi dan tata kerja dinas

7
Koperasi dan Usaha, Mikro, Kecil, Menengah Kabupaten Karawang dalam
program Sertifikat Halal Produk UMKM meliputi :

1. Kepala Dinas.

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan


mengendalikan Dinas dalam melaksanakan sebagian kewenangan daerah di
bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah

2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas
pokok pelaksanaan pengelolaan urusan program dan pelaporan, umum dan
kepegawaian, serta keuangan. Sedangkan fungsinya yaitu :
 Pelaksanaan pengelolaan urusan, program dan pelaporan.
 Pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian.
 Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi keuangan.
 Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-
tugas bidang secara terpadu serta tugas pelayanan administrasi.

Sekretariat membawahkan tiga Sub Bagian yaitu :

 Sub Bagian Program dan Pelaporan


sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas pokok pelaksanaan
urusan program dan pelaporan Dinas.
 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok pelaksanaan
pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian.
 Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok pelaksanaan pengelolaan
administrasi keuangan.

3. Bidang Bina Usaha Kecil Menengah

8
Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan
penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan bina usaha kecil menengah.
Sedangkan fungsinya meliputi :

 Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis bina usaha kecil menengah
meliputi : usaha industri dan pemasaran, permodalan, perdagangan dan jasa.
 Pelaksanaan kegiatan bina usaha kecil menengah meliputi : usaha industri dan
pemasaran, permodalan, perdagangan dan jasa.
 Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta evaluasi kegiatan
pembinaan bina usaha kecil menengah.
 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang bina
usaha kecil menengah.

4. Bidang Bina Usaha Kecil Menengah membawahkan 3 (tiga) Seksi yaitu :


 Seksi Usaha Industri dan Pemasaran
Seksi Usaha Industri dan Pemasaran mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis
usaha industri dan pemasaran.
 Seksi Permodalan
Seksi Permodalan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis permodalan.
 Seksi Perdagangan dan Jasa
Seksi Bina Perdagangan dan Jasa mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis
perdagangan dan jasa.

5. Bidang Bina Usaha Mikro Kecil dan Menengah


Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam penyusunan
petunjuk teknis pengelolaan kegiatan bidang bina kelembagaan koperasi dan
usaha mikro, kecil dan menengah meliputi : organisasi dan ketatalaksanaan

9
koperasi, organisasi dan ketatalaksanaan usaha mikro, kecil dan menengah serta
pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan. Sedangkan fungsinya antara lain :
 Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis bina kelembagaan koperasi
dan usaha mikro, kecil dan menengah
 Pelaksanaan pengelolaan kegiatan bina kelembagaan koperasi dan usaha
mikro, kecil dan menengah
 Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan di bidang bina kelembagaan
koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah.
Bidang Bina Kelembagaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
membawahkan 3 (tiga) Seksi yaitu :

 Seksi Organisasi dan Ketatalaksanaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


Seksi Organisasi dan Ketatalaksanaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan
penyusunan petunjuk teknis organisasi dan ketatalaksanaan usaha mikro, kecil dan
menengah.

 Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan


Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang dalam mempersiapkan bahan penyusunan petunjuk
teknis pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.

6. Bidang Pengawasan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan


Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan
penyusunan petunjuk teknis pengelolaan kegiatan bidang pengawasan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan meliputi : pengawasan dan pengendalian
usaha koperasi, pengawasan dan pengendalian usaha mikro, kecil menengah serta
pengawasan dan pengendalian kopersi simpan pinjam dan unit simpan pinjam.
Sedangkan fungsinya antara lain :
 Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pengawasan, pengendalian,
evaluasi dan pelaporan meliputi : pengawasan dan pengendalian usaha
koperasi, pengawasan dan pengendalian usaha mikro, kecil menengah serta

10
pengawasan dan pengendalian koeprsi simpan pinjam dan unit simpan
pinjam.
 Pelaksanaan pengelolaan kegiatan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan meliputi : pengawasan dan pengendalian usaha koperasi,
pengawasan dan pengendalian usaha mikro, kecil menengah serta
pengawasan dan pengendalian koperasi simpan pinjam dan unit simpan
pinjam.
 Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan.

Dalam melaksanakan program ini Dinas Koperasi & Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah berkoordinasi dengan dinas dan lembaga lain seperti Dinas kesehatan,
Disperindag, Departemen Agama, MUI, Kecamatan, dan Kepala Desa. Koordinasi
ini dilakukan untuk mensukseskan jalannya program, karena program sertifikat
halal produk UMKM tidak hanya melibatkan satu lembaga saja untuk
melaksanakan program tersebut, akan tetapi harus melibatkan lembaga atau dinas
lain.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian


Menurut (Soekanto, 1985) Metodologi pada hakekatnya memberikan
pedoman tentang tata cara seorang ilmuan mempelajari dan memahami
lingkungan – lingkungan yang dihadapinya. Metode Penelitian adalah cara – cara
bagaimana suatu penelitian itu akan dilakukan dengan cara – cara tertentu yang
dibenarkan, baik mengenai tata cara pengumpulan data, pengelolaan data, maupun
analisis data serta analisis laporan penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif


dengan menggunakan pedekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian ini berjudul
“IMPLEMENTASI PROGRAM SERTIFIKASI HALAL PRODUK UMKM
DI DINAS UMKM KABUPATEN KARAWANG”

11
1.7.2 Sumber Data

Sumber Data di dalam penelitian merupakan faktor yang sangat penting,


karena sumber data akan menyangkut kualitas dari hasil penelitian. Oleh
karenanya, sumber data menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan metode
pengumpulan data. Sumber data terdiri dari : sumber data pimer dan sumber data
sekunder. (Purhantara, 2010)

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian,
dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan
menggunakan instrument - instrumen yang telah ditetapkan. Data primer
dikumpulkan oleh peneliti untuk mnjawab pertanyaan - pertanyaan penelitian.
Pengumpulan data primer merupakan bagian internal dari proses penelitian dan
yang seringkali diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan. Data primer
dianggap lebih akurat, karena data ini disajikan secara terperinci. Indriantoro dan
Supomo dalam Purhantara (2010:79)
Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil wawancara dari Kepala
Bidang Pengembangan Usaha Mikro, Dinas Koperasi dan UMKM serta para
pelaku usaha sebagai sasaran implementasi.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk.
Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang sudah
diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan dalam statistik biasanya tersedia
pada kanto - kantor pemerintahan, biro jasa data, perusahaan swasta atau badan
lain yang berhubungan dengan pengunaan data. (Daniel, 2002)
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumen) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari badan/instansi
atau pihak/pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.

12
1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan Data merupakan suatu proses pengadaan data untuk keperluan


penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam
metode ilmiah. Pada umumnya, data yang dikumpulkan akan digunkan, kecuali
untuk keperluan eksploratif, juga untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
(Daniel, 2002).

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Untuk itu penulis


secara individu akan langsung terjun ke lapangan dan berada di tengah - tengah
masyarakat guna memperoleh data dari informan. Maka dari itu untuk
mengumpulkan data penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan :

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data, dimana


pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan subjek
penelitian.
Langkah - langkah yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan data melalui
wawancara diantaranya adalah:
a. Melakukan wawancara terhadap pihak - pihak yang terkait dengan penelitin
ini. Pertanyaan wawancara didapatkan dari analisis data yang di dapat.
Selain dari pertanyaan yang disiapkan, pertanyaan juga bisa bersifat
fleksibel sesuai dengan alur pembicaraan.
b. Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam dan
buku catatan. Alat perekam digunakan setelah peneliti terlebih dahulu
meminta izin kepada informan.
c. Data yang didapatkan kemudian di analisis sesuai dengan teknik analisis
data.
2. Observasi

Observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan


pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Peneliti lakukan untuk

13
memperoleh data tersebut dengan cara pengamatan langsung ke tempat
Perusaahan dan tempat trayek bus yang beroperasi.

3. Dokumnetasi
Dokumentasi yaitu teknik non interaksi yang dilakukan oleh si peneliti agar
data yang diperoleh semakin kuat. Untuk memperoleh data ini dengan cara
melakukan suatu pengamatan berkas data – data yang terkait dengan penelitian.

4. Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu mencari dengan mengumpulkan bahan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder
dengan cara membaca, mempelajari dean mendalami literature - literatur yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi sehingga peneliti
memperoleh landasan teori yang cukup untuk mempertanggung jawabkan
analisisnya.

1.7.4 Penentu Informan

Menurut pendapat Spradley dalam (Sanapiah, 1990) informan harus


memiliki beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan yaitu :
1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau
medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini
biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi di luar kepala
tentang sesuatu yang ditanyakan.
2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan
yang menjadi sasaran atau penelitian.
3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan unuk dimintai
informasi.
4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau
dikemas terlebih dahulu dan mereka relatif masih lugu dalam memberikan
informasi.
Penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik Purposive
sampling, di mana pemilihan dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
tertentu yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.

14
Informan yang dipilih adalah orang yang terlibat langsung dalam
Implemntasi Program Sertifikasi Halal Produk UMKM. Informan yang telah
memberikan data adalah Kepala Bidang Pengembangan Usaha Mikro, Kepala
Bidang Promosi Kesehatan dan Gizi, dan Pelaku Usaha

1.7.5 Teknik Analisis Data


Tujuan analisis data adalah menegendalikan data agar sistematis dan sesuai
dengan perumusan masalah. Pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis
data secara induktif yaitu analisis diawali dengan melakukanya wawancara,
pembahasan, bukti pendukung dan diakhiri dengan kesimpulan. Dalam teknik
penelitian kualitatif peneliti menggunakan teknik Triangulasi Sumber.

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan berbagai


sumber informasi yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber informasi yaitu mulai dari Pelaksana program sampai sasaran
implementasi. Peneliti mendapatkan data mengenai strategi Dinas Koprasi &
Uaha Mikro Kecil Menengah dalam melaksanakan program sertifikasi halal.
Setelah itu peneliti melakukan pengecheck-an data tersebut dengan hasil
wawancara mendalam yang sudah diperoleh dari informan, yaitu 5 informan dari
1 Kepala Bidang Pengembangan Usaha Mikro, 1 Kepala Bidang Promosi
Kesehatan dan Gizi , dan 3 pelaku usaha.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.8.1 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian difokuskan kepada Dinas Koprasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah yang bertempat di Jl. Husni Hamid No.28, Nagasari, Karawang Bar.,
Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41312

Alasan memilih Dinas Koprasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah :

1. Jawa Barat merupakan provinsi yang produk UMKMnya paling banyak


berlebel halal, namun di Kabupaten Karawang sendiri jumlah pelaku
UMKM yang produknya telah berlebelkan halal tergolong masih rendah.

15
Dari data dinas Koperasi & UMKM mulai tahun 2011 hingga 2017
tercatat ada 3000an UMKM di Kabupaten Karawang, akan tetapi hanya
sekitar 700an UMKM yang telah berlebelkan halal pada kemasaan
produknya, hal ini membuat peneliti ingin meneliti seberapa jauh
pengimplementasian Program Sertifikasi Halal Produk UMKM oleh
Dinas Koprasi dan UMKM
2. Masih rendahnya minat pelaku usaha untuk melebelkan halal dan P-IRT
produknya dikarenakan mahalnya biaya pembuatan lebel

1.8.2 Waktu Penelitian


Waktu pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan dalam waktu bulan
terhitung dari bulan

Waktu Penelitian

NO Kegistsn Juni
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
2018 2018 2019 2019 2019 2019 2019 2019

1
Studi Pustaka

2 Penelitian

Awal

3 Penyusunan

UP

4
Seminar UP

5 Penelitian

Lapangan

16
6 Pengeoahan

Data

7 Penyusunan

Laporan

8
Sidang Skripsi

Table 1 Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Daniel, M. (2002). Metode Penelitian Sosial Ekonomii. Jakarta: Bumi Aksara.

Purhantara, W. (2010). Metode Penelitian Untuk Bisnis . Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sanapiah, F. (1990). Penelitian Kualitatif (dasar-dasar dan aplikasi). Malang:


Ya3 Malang.

Soekanto, S. (1985). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV Rajawali.

17

Anda mungkin juga menyukai