Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

Pengaruh Lima Dimensi Kualitas Pelayanan Publik


Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat
Di Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata
Kabupaten Soppeng

(The Effect Of Five Dimensions Of Quality Of Public Services


Against Public Satisfaction Levels In Sub Ompo District Of
Lalabata Soppeng Regency)

Hasnih1), Gunawan2), Hasmin3)


1)
Mahasiswa PPs STIE Amkop, Makassar
Email: hasnihajir@yahoo.com
2)
Dosen PPs STIE Amkop, Makassar
email: fadelgun@yahoo.co.id
3)
Dosen PPs STIE Amkop, Makassar
Email:hasmintamsah@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
masyarakat pada kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. Penelitian
ini dilakukan pada kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng yang
beralamat di JalanLawo No. 01 Kabupaten Soppeng. Sedangkan waktu yang akan digunakan
dalam penelitian ini selama 2 bulan dimulai Nopember sampai Desember 2016. Populasi
penelitian ini adalah jumlah warga yang terdaftar sebagai masyarakat yang mendapatkan
pelayanan di Kantor Kelurahan Ompo yang berjumlah 290 orang. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif antara Bukti fisik, Keandalan, daya tanggap dan
jaminan terhadap kepuasan masyarakat, sedangkan variable empati tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap kepuasan masyarakat Kelurahan Ompo. Hasil Pengujian koefisien
determinasi diperoleh nilai adjusted R square adalah 0,793. Hal ini menunjukkan bahwa
kepuasan masyarakat dipengaruhi oleh kombinasi kelima variable independen yaitu bukti
fisik(tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan
empati (emphaty). Sedangkan sisanya sebesar 25.3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya
yang tidak diteliti. Hasil perhitungan uji-t diketahui bahwa dari variabel Daya tanggap (X3) lebih
besar hal ini dapat di tanggapi dengan kepuasan masyarakat Kelurahan Ompo, hal ini juga
menjelaskan bahwa dari kelima variable independen, Daya tanggap (X3) merupakan variable
yang memberikan pengaruh dominan terhadap kepuasan masyarakat Kelurahan Ompo.

Kata kunci : Bukti fisik, Keandalan, Daya tanggap, Jaminan, Empati dan Kepuasan masyarakat

426
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

Abstract

This study aims to: determine the effect of service quality on satisfaction of the people in the
village office Ompo District of Lalabata Soppeng Regency.
This research was conducted at the office of the District Urban Village Ompo Village of
Lalabata District Soppeng Regency is located at Jalan Lawo No. 01 Soppeng. While the time will
be used in this study for 2 months starting in November and December 2016. This research
population is the number of residents registered as a community to get service at the Village
Office Ompo 2015 which amounted to 290 people
The results of this study explains that there is a positive influence between the physical evidence,
reliability, responsiveness and assurance of the satisfaction of the people, whereas empathy
variable has no significant effect on satisfaction Ompo Village community. Test results obtained
by the value of the coefficient of determination adjusted R-square is 0.793. This shows of
community satisfaction is influenced by a combination of the five independent variables, physical
evidence (tangible), reliability (reliability), responsiveness (responsiveness), assurance
(assurance) and empathy (empathy). The result of the calculation of the t-test is known that from
the variable Responsiveness (X3) obtained by value Ompo Village community.
arithmetic amounted can be concluded that there is positive and significant correlation between
responsiveness to community satisfaction village Ompo, it is also clear that of the five
independent variables, responsiveness (X3) is a variable that provides a dominant influence on
satisfaction

Keywords: physical evidence, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy and community


satisfaction

PENDAHULUAN dalam dinamika kehidupan, masyarakat yang


Pelayanan publik dalam sektor bertindak selaku konsumen akan berhubungan
pemerintahan merupakan wujud dari fungsi atau terkait dengan kegiatan pelayanan publik.
aparatur negara sebagai pengabdian kepada Selain itu perlu diketahui bersama
masyarakat serta pengabdian terhadap negara. bahwa sumber dana kegiatan pelayanan publik
Pelayanan merupakan salah satu faktor penting berasal dari masyarakat melalui pajak sehingga
dalam pemerintahan yang dapat menentukan wajar apabila masyarakat mengharapkan adanya
kualitas jasa. Suatu kualitas sangat besar pelayanan yang baik dan berkualitas.Pemerintah
pengaruhnya terhadap kepuasan masyrakat. kelurahan sebagai salah satu unsur pemerintahan
Pelayanan publik menarik untuk dicermati tidak luput dengan konsep dasar pelayanan yang
karena kegiatannya dalam rangka pemenuhan harus dilakukan dengan cepat,karena kebutuhan
kebutuhan dasar warga negara atas suatu barang masyarakat yang semakin banyak,
atau jasa dan pelayanan administrasi yang terkait mengharuskan pegawai kelurahan yang ada di
dengan kepentingan publik. wilayah untuk selalu meningkatkan kemampuan,
Orientasi kegiatannya adalah barang- pengetahuan dan ketrampilan agar dapat
barang publik dan pelayanan publik sehingga melayani masyarakat dengan baik. Dapat

427
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

disimpulkan bahwa kantor kelurahan harus Pada era reformasi sekarang ini, kinerja
selalu meningkatkan kualitas pelayanan agar pemerintah mendapat sorotan tajam dari
tercipta kepuasaan yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan adanya kebebasan dalam
masyarakat sekitar. Masyarakat merasa puas jika menyampaikan pendapat, banyak ditemukan
kinerja yang dirasakan sesuai ekspektasinya, kritikan yang pedas terhadap kinerja pemerintah,
sebaliknya masyarakat akan merasa kecewa jika baik itu secara langsung (melalui forum resmi
kinerja yang dirasakan di bawah ekspektasinya. atau bahkan demonstrasi) maupun secara tidak
Kelurahan adalah wilayah kerja lurah langsung (melalui tulisan atau surat pembaca
sebagai perangkat daerah kabupaten atau daerah pada media massa). Kritikan tersebut tanpa
kota di bawah kecamatan, sesuai dengan terkecuali mulai dari pemerintah pusat sampai
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004. ke pemerintahan terendah yaitu pemerintah
Sehubungan dengan hal tersebut, maka kelurahan.
kelurahan tidak bisa terlepas dari kebijakan - Berdasarkan observasi yang peneliti
kebijakan yang diambil oleh pemerintah lakukan selama ini, pelayanan yang diberikan
kabupaten (termasuk pembinaan dan pemerintah Kelurahan Ompo Kecamatan
pengawasan aparatnya), begitu juga dengan Lalabata Kabupaten Soppeng terlihat masih
pelaksanaan otonomi daerah, kelurahan adanya keluhan yang disampaikan masyarakat
merupakan bagian dari pelaksanaan otonomi baik secara langsung maupun tidak langsung.
daerah itu sendiri. Konsekuensi dari hal tersebut Hal ini terlihat dari masih rendahnya
pemerintah kelurahan dituntut memiliki produktifitas kerja dan disiplin dari pegawai
kemampuan yang semakin tinggi untuk tersebut, serta masih kurangnya sarana kerja
menjawab tantangan tugas yang semakin berat. yang memadai. Pelayanan yang berkualitas
Karena itu, diperlukan upaya untuk seringkali sulit dicapai karena aparat tidak selalu
meningkatkan kemampuan pemerintah memahami bagaimana cara memberikan
kelurahan baik kemampuan dalam mengambil pelayanan yang baik, hal ini terjadi disebabkan
inisiatif, prakarsa, perencanaan, pelaksanaan oleh masih rendahnya kemampuan profesional
maupun pengawasan, sehingga diperoleh kinerja aparat dilihat dari latar belakang pendidikan dan
pemerintah yang baik, selanjutnya Kelurahan etos kerja sumber daya manusia (aparat
adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat kelurahan) serta kewenangan yang dimiliki oleh
daerah kabupaten di bawah kecamatan yang aparat yang bersangkutan.
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Semakin kritis masyarakat terhadap
camat. tuntutan kualitas layanan menunjukkan karakter
Kelurahan mempunyai tugas dan fungsi masyarakat kita dewasa ini yang telah memiliki
melaksanakan kewenangan pemerintahan yang sikap mandiri, terbuka dan mampu
dilimpahkan oleh Camat serta melaksanakan berdemokrasi. Hal ini berarti bahwa pelayanan
tugas pemerintahan lainnya sesuai ketentuan publik oleh pemerintah semakin hari semakin
perundangan yang berlaku. Hubungan kerja bertambah dan harus lebih ditingkatkan
kecamatan dengan kelurahan bersifat hierarki. kualitasnya. Apalagi secara topografi kabupaten
Pembentukan kelurahan ditujukan untuk Soppeng merupakan daerah perbukitan.
meningkatkan kemampuan penyelenggaraan Alasan mendasar yang menentukan
pemerintahan kelurahan secara berdayaguna, wilayah ini sebagai objek kajian adalah wilayah
berhasil guna dan pelayanan terhadap ini secara geografis merupakan wilayah yang
masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan berada tepat di Ibukota Kabupaten, dimana
dan kemajuan pembangunan. banyaknya aktifitas yang berlangsung baik

428
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

aktifitas sosial, ekonomi, pemerintahan dan memberikan pelayanan publik, yang dikaji
politik dipusatkan diwilayah ini. Konsekuensi melalui lima (5) Dimensi kualitas pelayanan,
lebih lanjut dari tuntutan ini mengharuskan adanya bukti fisik dikantor (Tangibles), sikap
pemerintah menyediakan aparat yang memiliki memberikan pelayanan yang memuaskan yang
dedikasi dan disiplin tinggi serta loyalitas sudah dijanjikan segera, sikap tanggap pegawai
pengabdian yang penuh pada tugas yang dalam memberikan pelayanan (Responsiveness),
menjadi tanggung jawabnya dan berorientasi Sikap yang mampu dan dapat dipercaya yang
pada pelayanan masyarakat sebagai abdi negara dimiliki pegawai, sekap empaty yang dimiliki
dan abdi masyarakat. pegawai dalam memberikan pelayanan.
Sedangkan pelayanan publik yang Metode Penelitian Jenis ini
dimaksud disini adalah sesuai dengan Keputusan menggunakan jenis penelitian kualitatif
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara deskriptif yang bertujuan untuk memberikan
Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman gambaran tentang kinerja pemerintah kelurahan
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dalam pelayanan publik di Kelurahan Ompo
dijelaskan bahwa segala bentuk pelayanan yang Kecamatan Lalabata. Selanjutnya Sugiono
dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di Pusat, (2008:11) berpendapat bahwa pada penelitian
di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha kualitatif, teori diartikan sebagai paradigma.
Milik Negara atau jasa, baik dalam rangka upaya Penelitian kualitatif bertujuan untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun mengungkapkan informasi kualitatif sehingga
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan lebih menekankan pada masalah proses dan
perundang-undangan, termasuk dalam jajaran makna dengan cara mendeskripsikan sesuatu
pemerintah kelurahan, dimana upaya pemenuhan masalah.
kebutuhan masyarakat dalam bidang
administrasi kependudukan (pembuatan surat Adapun tujuan dalam penelitian ini
pengantar pembuatan KTP, Kartu Keluarga, adalah:
Surat Keterangan, dan lain-lain). 1. Untuk mengetahui dan menganalisa
pengaruh bukti fisik (tangible) terhadap
Dalam melaksanakan kinerja, pihak
kepuasan masyarakat di Kelurahan
pemerintah kelurahan harus terlebih dahulu Ompo Kabupaten Soppeng.
melihat semua faktor kemungkinan yang ada, 2. Untuk mengetahui dan menganalisa
baik itu kesempatan, peluang maupun tantangan pengaruh kehandalan (reliability)
serta hambatan apa yang ada dalam era otonomi terhadap kepuasan masyarakat di
ini serta penyelenggaraan pemerintahan haruslah Kelurahan Ompo Kabupaten Soppeng.
pula menjawab serta memenuhi kehendak 3. Untuk mengetahui dan menganalisa
pengaruh daya tanggap (responsiveness)
pelanggan yaitu masyarakat di Kelurahan yang
berpengaruh terhadap kepuasan
memerlukan pelayanan secara optimalagar masyarakat di Kelurahan Ompo
tercipta suatu keadaan yang menggambarkan Kabupaten Soppeng.
good governance di Kelurahan Ompo. 4. Untuk mengetahui dan menganalisa
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, pengaruh jaminan (assurance) terhadap
maka rumusan masalah dalam penelitian ini kepuasan masyarakat di Kelurahan
adalah: bagaimana kinerja pemerintah Ompo Kabupaten Soppeng.
5. Untuk mengetahui dan menganalisa
Kelurahan Ompo dalam memberikan pelayanan
pengaruh empati (emphaty) terhadap
publik? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah kepuasan masyarakat di Kelurahan
di maksudkan untuk mengetahui apa penyebab Ompo Kabupaten Soppeng.
rendahnya kinerja pemerintah kelurahan dalam

429
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

6. Untuk mengetahui Variabel manakah “Pelayanan adalah setiap kegiatan yang


dari kualitas pelayanan yang meliputi menguntungkan dalam suatu kumpulan atau
bukti fisik (tangible), kehandalan kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun
(reliability), dayatanggap hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara
(responsiveness), jaminan (assurance) fisik”.
dan empati (emphaty) yang berpengaruh Selanjutnya Cristhoper (Tjandra, 2005:3)
dominan terhadap kepuasan masyarakat menyatakan : “Pelayanan dapat diartikan sebagai
di Kelurahan Ompo Kabupaten suatu sistem manajemen, diorganisir untuk
Soppeng. menyediakan hubungan pelayanan yang
berkesinambungan antara waktu pemesanan dan
waktu barang atau jasa itu diterima dan
I. KAJIAN LITERATUR DAN digunakan dengan tujuan untuk memenuhi
PENGEMBANGAN HIPOTESIS kebutuhan/harapan pelanggan dalam jangka
panjang”.
Pengertian Kualitas Pelayanan
Sedangkan definisi yang lebih rinci
Istilah pelayanan berasal dari kata “layan”
diberikan oleh Gronroos dalam Ratminto
yang artinya menolong menyediakan segala apa
(2005:2), yaitu : ”Pelayanan adalah suatu
yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat
melayani. L.P. Sinambela (2006:3), menyatakan
tidak kasat mata yang terjadi akibat adanya
pada dasarnya setiap manusia membutuhkan
interaksi antara konsumen dengan karyawan
pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat
atau hal-hak lain yang disediakan oleh
dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat
perusahaan pemberi pelayanan yang
dipisahkan dengan kehidupan manusia. Jika
dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan
ditinjau secara terminology, beberapa pakar
konsumen/pelanggan”.
yang memberikan pengertian mengenai
Tingkat pelayanan dan derajat kepuasan
pelayanan diantaranya adalah The Liang Gie
masyarakat merupakan salah satu ukuran
dalam bukunya Ensiklopedia administrasi
efektivitas. Ukuran ini tidak mempertimbangkan
(1998:104), yang mengemukakan bahwa:
berapa biaya, tenaga, dan waktu yang digunakan
Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
dalam memberikan pelayanan, tetapi lebih
memenuhi, mengamalkan, dan mengabdikan
menitik beratkan pada tercapainya tujuan
diri.
organisasi pelayanan publik. Kelompok
Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa
pelayanan Publik berdasarkan Keputusan
Indonesia (KBBI) adalah sebagai suatu usaha
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63
untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa
Tahun 2003 tentang Pedoman Umum
yang diperlukan orang lain. Sedangkan menurut
Penyelenggaraan Pelayanan Publik, yaitu:
Moenir (2010 : 26) pelayanan adalah kegiatan
1) Kelompok Pelayanan Administrasi yaitu
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
pelayanan yang menghasilkan berbagai
orang dengan landasan factor materi melalui
bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan
sistem, prosedur dan metode tertentu dalam
oleh publik, misalnya status
rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain
kewarganegaraan, sertifikat kompetensi,
sesuai dengan haknya. Pelayanan hakikatnya
kepemilikan atau penguasaan terhadap
adalah serangkaian kegiatan, karena itu
suatu barang dan sebagainya. Dokumen-
pelayanan merupakan sebuah proses. Sebagai
dokumen ini antara lain Kartu Tanda
proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan
penduduk (KTP), Akte Pernikahan, Akte
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan
Kelahiran, Akte Kematian, Buku
orang dalam masyarakat.
Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB),
Moenir (2006:16), menyatakan bahwa
Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat
proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
orang lain yang langsung inilah yang dinamakan
(STNK), Ijin Mendirikan Bangunan
pelayanan. Menurut Kotler dalam Juniarso
(IMB), Paspor, Sertifikat
Ridwan (2009:18) mengemukakan bahwa :

430
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

Kepemilikan/Penguasaan Tanah dan Pelayanan sebagai kegiatan yang


sebagainya. diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain,
2) Kelompok Pelayanan Barang yaitu yang tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
pelayanan yang menghasilkan berbagai kepemilikan apapun. Kegiatan yang demikian,
bentuk/jenis barang yang digunakan mengasumsikan pelayanan merupakan kegiatan
oleh publik, misalnya jaringan telepon, yang dapat dilihat secara fisik maupun
penyediaan tenaga listrik, air bersih dan nonfisik.Amstrong (1999) dalam Prawira (2012)
sebagainya. mendefinisikan jasa (pelayanan) adalah
3) Kelompok Pelayanan Jasa yaitu aktivitas/manfaat yang ditawarkan oleh suatu
pelayanan yang menghasilkan berbagai pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
bentuk jasa yang dibutuhkan oleh tidak berwujud dan tidak menghasilkan
publik, misalnya pendidikan, kepemlikan apupun.
pemeliharaan kesehatan, Sedangkan Supranto (1997) menyatakan
penyelenggaraan transportasi, pos, dan bahwa pelayanan merupakan suatu kinerja
sebagainya. penampilan tidak berwujud dan cepat hilang
Menurut L.P. Sinambela, dalam bukunya serta lebih dapat dirasakan daripada dimiliki.
“Reformasi Pelayanan Publik : Teori, Kebijakan Pelayanan dapat melekat pada kegiatan-kegiatan
dan Implementasi” (2006:6). Secara teoritis, baik yang dapat dlihat secara fisik maupun
tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah tidak.Pernyataan yang sama juga dinyatakan,
memuaskan masyarakat. Untuk mencapai Juwono dkk (2003) menyatakan pelayanan
kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima adalah kegiatan yang dilakukan oleh sesorang
yang tercermin dari : atau perusahaan/organisasi. Pemberian nilai
1) Transparansi, yakni pelayanan bersifat disamakan dengan aktivitas pemberian manfaat
terbuka, mudah dan dapat diakses oleh dan pemenuhan kebutuhan pengguna. Oleh
semua pihak yang membutuhkan dan sebab itu, pelayanan yang dihasilkan tentunya
disediakan secara memadai serta mudah merupakan apresiasi keinginan pengguna.
dimengerti; Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
2) Akuntabilitas, yakni pelayanan yang yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia,
dapat dipertanggung jawabkan dengan proses dan lingkungan yang memenuhi atau
ketentuan peraturan perundang- melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Sehingga
undangan; definisi kualitas pelayanan dapat diartikan
3) Kondisional, yakni pelayanan yang sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan
dapat sesuai dengan kondisi dan keinginan konsumen serta ketepatan
kemampuan pemberi dan penerima penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
pelayanan dengan tetap berpegang pada konsumen (Tjiptono, 2007).
prinsip efisiensi dan efektivitas; Kualitas pelayanan (service quality) dapat
4) Partisipatif, yakni pelayanan yang dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi
mendorong peran serta masyarakat para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata
dalam penyelenggaraan pelayanan mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang
publik dengan memperhatikan aspirasi, sesungguhnya mereka harapkan/inginkan
kebutuhan dan harapan masyarakat; terhadap atribut-atribut pelayanan suatu
5) Kesamaan hak, yakni pelayanan yang perusahaan. Jika jasa yang diterima atau
tidak melakukan diskriminasi dilihat dirasakan (perceived service) sesuai dengan
dari aspek apapun khususnya suku, ras, yang diharapkan, maka kualitas pelayanan
agama, golongan, status sosial, dan lain- dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa
lain; yang diterima melampaui harapan konsumen,
6) Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat
pelayanan yang mempertimbangkan baik dan berkualitas.Sebaliknya jika jasa yang
aspek keadilan antara pemberi dan diterima lebih rendah daripada yang diharapkan,
penerima pelayanan publik. maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

431
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

Dimensi Kualitas Pelayanan a. Tangibles (bukti fisik)


(SERVQUAL) oleh Parasuraman (1998) dibagi Adapun pengertian bukti fisik menurut Rambat
menjadi lima dimensi diantaranya adalah : Lupiyoadi (2001:148)yaitu kemampuan suatu
(dalam Lupiyoadi, 2001) perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
1. Tangibles (bukti fisik) yaitu kemampuan kepada pihak eksternal.Penampilan dan
suatu perusahaan dalam menunjukkan kemampuan sarana dan prasarana pihak
eksistensinya kepada pihak eksternal. perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya
Penampilan dan kemampuan sarana dan adalah bukti nyata dari pelayanan yang
prasarana fisik perusahaan dan keadaan diberikan oleh pemberi jasa, yang meliputi
lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata fasilitas fisik,(gedung, gudang, dan lain
dari pelayanan yang diberikan oleh sebagainya), pelengkapan,dan peralatan yang
pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik dipergunakan (teknologi) serta penampilan
(gedung, gudang, dan lain sebagainya), pegawainya dan.Dengan demikian bukti
perlengkapan dan peralatan yang langsung/wujud merupakan satu indikator yang
dipergunakan (teknologi), serta paling kongkrit.Wujudnya berupa segala fasilitas
penampilan pegawainya. yang secara nyata dapat terlihat.
2. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan Dimensi tangible merupakan aspek
perusahaan untuk memberikan pelayanan kualitas pelayanan yang dinikmati, dirasakan
sesuai yang dijanjikan secara akurat dan dan dinilai oleh pelanggan dengan menggunakan
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan indra manusia. Kemegahan gedung, kebersihan
harapan pelanggan yang berarti ketepatan kantor, kerapihan kantor dan karyawan,
waktu, pelayanan yang sama untuk semua kenyamanan kantor, kecanggihan peralatan,
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang merupakan contoh-contoh dimensi
simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. tangible dalam kualitas pelayanan.
3. Responsiveness (ketanggapan) yaitu Aspek tangible juga merupakan faktor
kemauan untuk membantu dan yang mempengaruhi harapan pelanggan. Aspek
memberikan pelayanan yang cepat tangible yang baik akan meningkatkan harapan
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, pelanggan menjadi lebih tinggi.Oleh karena itu,
dengan penyampaian informasi yang produsen harus mengetahui seberapa jauh aspek
jelas. tangible masih memberikan pengaruh positif
4. Assurance (jaminan dan kepastian) yaitu terhadap kualitas pelayanan tetapi tidak
pengetahuan, kesopansantunan, dan menyebabkan harapan pelanggan menjadi terlalu
kemampuan para pegawai perusahaan tinggi.
untuk menumbuhkan rasa percaya para Dimensi tangible umumnya lebih penting
pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari terhadap pelanggan baru.
beberapa komponen antara lain dimensi tangible umumnya tidak terlalu penting
komunikasi, kredibilitas, keamanan, bagi pelanggan yang telah lama menjalin
kompetensi, dan sopan santun. hubungan dengan produsen.Sehingga, produsen
5. Emphaty (empati) yaitu memberikan yang lebih mengutamakan pelanggan lama untuk
perhatian yang tulus dan bersifat bertumbuh harus lebih selektif
individual atau pribadi yang diberikan dalam berinvestasi pada aspek tangible.
kepada para pelanggan dengan berupaya Menurut Tjiptono (2006:70), bukti fisik
memahami keinginan konsumen. Dimana (tangible) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
suatu perusahaan diharapkan memiliki pegawai, dan sarana komunikasi. Hal ini biasa
pengertian dan pengetahuan tentang berarti penampilan fasilitas fisik, seperti gedung
pelanggan, memahami kebutuhan dan ruangan front office, tersedianya tempat
pelanggan secara spesifik, serta memiliki parkir, keberhasilan, kerapian dan kenyamanan
waktu untuk pengoperasian yang nyaman ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi,
bagi pelanggan. dan penampilan karyawan.

432
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

Prasarana yang berkaitan dengan layanan pelanggan, kecepatan karyawan dalam


pelanggan juga harus diperhatikan oleh menangani transaksi .
manajemen perusahaan. Gedung yang mewah Menurut Rambat Lupiyoadi (2001:148) daya
dengan fasilitas pendingin (AC), alat tanggap (responsiveness) adalah ‘suatu kemauan
telekomunikasi yang canggih atau perabot untuk membantu dan memberikan pelayanan
kantor yang berkualitas, dan lain-lain menjadi yang cepat (responsive) dan tepat kepada
pertimbangan pelanggan dalam memilih suatu pelanggan, dengan penyampaian informasi yang
produk/jasa. jelas. Membiarkan konsumen menunggu tampa
adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan
b. Realibility (Kepercayaan)
persepsi yang negative dalam kualitas
Kehandalan dalam Rambat Lupiyoadi
pelayanan”.
(2001:148) adalah ‘kemampuan perusahaan
Para anggota perusahaan harus memperhatikan
untuk memberikan pelayanan sesuai dengan
janji spesifik kepada pelanggan. Unsur lain yang
yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
juga penting dalam elemen cepat tanggap ini
Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan
adalah anggota perusahaan selalu siap
yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang
membantu pelanggan. Apapun posisi seseorang
sama, untuk semua pelanggan tampa kesalahan,
di perusahaan hendaknya selalu memperhatikan
sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang
pelanggan yang menghubungi perusahaan.
tinggi’.
Menurut Tjiptono (2006:70), keandalan
d. Assurance (jaminan)
(reliability) merupakan kemampuan perusahaan
Menurut Tjiptono (2006:70), jaminan
untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan
(assurance) merupakan mencakup pengetahuan,
dengan segera, akurat dan memuaskan. Hal ini
kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
berarti perusahaan memberikan jasanya secara
dipercaya yang dimiliki para staf : bebas dari
tepat semenjak saat pertama (right the first
bahaya,resiko atau keragu-raguan. Pada saat
time).Selain itu juga berarti bahwa perusahaan
persaingan sangat kompetitif, anggota
yang bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya
perusahaan harus tampil lebih kompeten, artinya
menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal
memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang
disepakati.
masing-masing.Faktor keamanan, yaitu
Dalam unsur ini,pemasar dituntut untuk
memberikan rasa aman dan terjamin kepada
menyediakan produk/jasa yang handal.
pelanggan merupakan hal yang penting pula.
Produk/jasa jangan sampai mengalami
Sedangkan menurut (Zeithmal et. Al.
kerusakan/kegagalan. Dengan kata lain,
1990 : 122). Zeitmal dan Bitner (1996) yang
produk/jasa tersebut harus selalu baik. Para
dikutip dari Fandi Tjiptono (2002 : 70)
anggota perusahaan juga harus jujur dalam
menggolongkan assurance kedalam dimensi
menyelesaikan masalah sehingga pelanggan
kualitas jasa yang mencakup pengetahuan,
tidak merasa ditipu. Selain itu,pemasar harus
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat
tepat janji bila menjanjikan sesuatu kepada
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari
pelanggan. Sekali lagi perlu diperhatikan bahwa
bahaya, resiko atau keragu-raguan.
janji bukan sekedar janji, namun janji harus
Dimensi kepastian atau jaminan ini
ditepati.Oleh karena itu time schedule perlu
merupakan gabungan dari dimensi :
disusun dengan teliti.
1) Kompetensi (competence), artinya
c. Responsiveness (daya tanggap) ketrampilan dan pengetahuan yang
Menurut Tjiptono (2006:70),daya tanggap 2) dimiliki oleh para karyawan untuk
(responsiveness) merupakan keinginan para staf melakukan pelayanan.
untuk membantu para konsumen dan 3) Kesopanan (Courtesy), yang meliputi
memberikan pelayanan dengan tanggap. Daya keramahan, perhatian dan sikap para
tanggap dapat berarti respon atau kesigapan karyawan.
karyawan dalam membantu pelanggan dan 4) Kreadibilitas (Creadibility), meliputi hal
memberikan pelayanan yang cepat dan yang hal yang berhubungan dengan
meliputi kesigapan karyawan dalam melayani

433
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

kepercayaan kepada perusahaan, seperti secara spesifik, serta memiliki waktu


reputasi, prestasi danlainnya. pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan”.
Definisi jaminan dalam Rambat Usahakan pula untuk melakukan
Lupiyoadi (2001:148) yaitu ‘pengetahuan, komunikasi individu agar hubungan dengan
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai pelanggan lebih akrab.Anggota perusahaan juga
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya harus memahami pelanggan, artinya pelanggan
para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari terkadang seperti orang tua yang cerewet atau
beberapa komponen antara lain komunikasi seperti anak kecil bila menginginkan sesuatu.
(communication), kredibilitas (credibility), Dengan memahami pelanggan, bukan berarti
keamanan (security), kompetensi (competence) anggota perusahaan merasa “kalah” dan harus
dan sopan santun (courtesy)”. “mengiyakan” pendapat pelanggan,tetapi paling
Dari beberapa pengertian assurance yang tidak mencoba untuk melakukan kompromi
di persepsikan oleh beberapa ahli, maka bukan melakukan perlawanan.
assurance adalah tindakan karyawan terhadap
f. Desain penelitian
member atau pelanggan yang bersifat jaminan
Desain penelitian yang digunakan pada
dan bertujuan untuk memberikan image terhadap
penelitian ini menggunakan metode Action
pelanggan bahwasannya pelanggan akan lebih
Research yaitu penelitian yang berfokus
baik apabila mengkonsumsi produk atau jasa
langsung pada tindakan sosial. Ada beberapa
yang ditawarkan.
pendapat mengenasi definisi dari Action
Research ini. Ada yang beranggapan dan
e. Empathy (Empati)
mengartikan penelitian tindakan sebagai
Menurut Tjiptono (2006:70), empati merupakan
penelitian yang dilanjutkan dengan tindakan,
kemudahan dalam melakukan hubungan,
atau kegiatan program (tindakan) diikuti dengan
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan
penelitian, pendapat ini tidaklah benar!.
memahami kebutuhan para konsumen.
Pengertian awam yang agak benar adalah
Setiapanggota perusahaan hendaknya dapat
melakukan suatu tindakan sambil meneliti atau
mengelola waktu agar mudah dihubungi, baik
meneliti sambil bertindak. Pendapat mengenai
melalui telepon ataupun bertemu langsung.
Action Research yang lebih benar lagi adalah
Dering telepon usahakan maksimal tiga kali, lalu
meneliti dan bertindak secara simultan. Uraian
segera dijawab. Ingat, waktu yang dimiliki
berikut ini kiranya dapat memperjelas pengertian
pelanggan sangat terbatas sehingga tidak
yang benar tentang penelitian tindakan.
mungkin menunggu terlalu lama.
”Penelitian tindakan adalah bentuk intervensi
Anggota perusahaan juga harus
skala kecil dalam Hal berfungsinya dunia nyata
memahami pelanggan, artinya pelanggan
ini, dan memeriksa dengan cermat apakah
terkadang seperti orang tua yang cerewet atau
intervensi itu efektif atau tidak”. Tentu definisi
seperti anak kecil bila menginginkan sesuatu.
yang sesingkat ini sangat membantu bagi yang
Dengan memahami pelanggan, bukan berarti
masih awam, tetapi kurang memadai bagi yang
anggota perusahaan merasa “kalah” dan harus
ingin tahu lebih lanjut tentang karakteristik dan
“mengiyakan” pendapat pelanggan,tetapi paling
cara pelaksanaannya. Action Research sebagai
tidak mencoba untuk melakukan kompromi
langkah- langkah dalam bentuk spiral yang
bukan melakukan perlawanan.
terdiri dari, perencanaan (planning), tindakan
Rambat Lupiyoadi (2001:148)
(action), dan evaluasi hasil tindakan. Tiga
menerangkan empati adalah “memberikan
langkah dalam spiral (siklus yang berulang-
perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
ulang) ini merupakan ciri khas utama penelitian
pribadi yang diberikan kepada para pelanggan
tindakan sampai sekarang.
dengan berupaya memahami keinginan
Dalam definisi tersebut terdapat prinsip
konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan
dilakukan oleh para peserta, yakni para pelaku
memiliki pengertian dan pengetahuan tentang
program (praktis) yang kemudian lebih dikenal
pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan
dengan sebutan patisipatoris. Ini berarti bahwa
penelitian tindakan mesti melibatkan pelaku

434
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

kegiatan program, seperti guru, murid, kepala evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah
sekolah, dan sebagainya. Jika penelitian membandingkan apa yang dirasakan dengan
bermula dari peneliti di luar anggota (partisipan) harapannya. Dari penjelasan tersebut dapat
kelompok yang bersangkutan, penelitian tersebut disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah
hanya bisa disebut penelitian tindakan apabila hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunaan
dilaksanakan secara kolaboratif, yakni produk dan jasa, sama atau melebihi harapan
terjalinnya kerjasama tim peneliti dari luar (dalam Zulian Yamit, 2005 : 78 ) Kepuasan
dengan praktisi di dalam kelompok yang pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam
bersangkutan, beberapa di antaranya adalah wacana bisnis dan manajemen (Tjiptono dan
sebagai berikut: Chandra, 2005 : 192). Pelanggan umumnya
1. Penelitian tindakan adalah suatu pendekatan mengharapkan produk berupa barang atau jasa
untuk memperbaiki pelaksanaan suatu yang dikonsumsi dapat diterima dan
program dengan jalan melakukan suatu dinikmatinya dengan pelayanan yang baik atau
perubahan (intervensi) dan belajar dari memuaskan (Assauri, 2003:28).
pengalaman dalam perubahan yang Kepuasan pelanggan dapat membentuk
dilakukan. persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan
2. Penelitian tindakan adalah penelitian produk perusahaan di mata pelanggannya.
partisipatori, yakni penelitian yang Gaspersz (Lukman, 2000:123) menyatakan
melibatkan para pelaksana program yang bahwa pada dasarnya kepuasan
bekerja ke arah perbaikan cara-cara kerja masyarakat/pelanggan dapat didefinisikan secara
mereka. sederhana sebagai suatu keadaan dimana
3. Penelitian tindakan dilaksanakan melalui kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan
self-reflecive spiral, yakni spiral siklus dapat terpenuhi melalui produk yang
yang berulang yang meliputi: perencanaan dikonsumsi. Kepuasan masyarakat merupakan
tindakan (planning), pelaksanaan tindakan tujuan utama pelayanan prima.
(acting), pengamatan sistematik terhadap Oleh karena itu, sebagai aparatur pelayan
tindakan (observing), refleksi (reflecting), tidak mempunyai sedikitpun alasan untuk tidak
dan perencanaan kembali (replanning), dan berupaya memuaskan masyarakat. Kepuasan
demikian seterusnya. masyarakat sebagai pelanggan dapat dicapai
apabila aparatur pelayan mengetahui siapa yang
g. Pengertian Pelayanan Publik
menjadi pelanggannya.
Pengertian Pelayanan Publik Dalam organisasi
Dengan mengetahui pelanggan, berarti
perusahaan, masalah kepuasan pelanggan
aparatur pelayan dengan mudah memahami
merupakan masalah yang urgen. Karena
keinginan pelanggan. Kepuasan masyarkat
kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor
sebagai pelanggan dapat tercapai apabila
penentu hidup matinya suatu perusahaan.
kebutuhan, keinginan, dan harapannya
Banyak pakar yang memberikan definisi tentang
terpenuhi. Menurut Gaspersz (1997:12) pada
kepuasan masyarakat/pelanggan. Menurut pakar
umumnya pelanggan menginginkan produk yang
pemasaran Kotler (dalam Nasution, 2004:104)
memiliki karateristik lebih cepat, lebih murah,
menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah
dan lebih baik. Dengan demikian perlu di
tingkat perasaan seseorang setelah
perhatikan dimensi waktu, dimensi biaya,
membandingkan kinerja atau hasil yang ia
maupun dimensi kualitas produk dan sikap.
rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Karakteristik lebih cepat biasanya berkaitan
Kepuasan Pelanggan (Customer satisfation) :
dengan dimensi waktu yang menggambarkan
Satisfaction is person ’s feeling of pleasure
kecepatan dan kemudahan untuk memperoleh
ordisappoinment resulting from comparing a
produk itu.
product perceved in relations to his or her
Karateristik lebih murah biasanya
expectations (Kotler,2000). Kepuasan pelanggan
berkaitan dengan dimensi biaya yang
adalah perasaan (felling) yang dirasakan pembeli
menggambarkan harga atau ongkos dari suatu
dari kinerja perusahaan yang memenuhi
produk yang harus dibayarkan oleh pelanggan.
harapan. Kepuasan pelanggan merupakan

435
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

Karakteristik lebih baik berkaitan dengan produk Selanjutnya dalam Kepmenpan Nomor 81
yang dalam hal ini paling sulit untuk Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana
digambarkan secara tepat. Pelayanan Umum terdapat criteria kualitatif
Dalam agenda perilaku pelayanan prima untuk menilai kualitas pelayanan public yaitu :
sektor publik, SPAMEN LAN (Lukman, 1) Jumlah warga/masyarakat yang meminta
2000:125) menyebutkan faktor penting kepuasan pelayanan (per hari, per bulan, atau per
pelanggan, yaitu : tahun) serta perkembangan pelayanan
a. Kepuasan pelanggan, adalah alat paling dari waktu ke waktu, apakah
ampuh bagi kehidupan organisasi kita; menunjukan peningkatan / tidak.
b. Pelanggan harus diberi pelayanan yang 2) Lamanya waktu pemberian pelayanan.
terbaik dan seoptimal mungkin; 3) Ratio atau perbandingan antara jumlah
c. Kepuasan pelanggan memerlukan upaya pegawai atau tenaga yang ada dengan
kerja profesional yang mantap; jumlah warga/masyarakat yang memint
d. Memuaskan pelanggan adalah tanggung apelayanan untuk menunjukkan tingkat
jawab semua pihak dalam organisasi; produktivitas kerja.
e. Pelayanan yang memuaskan adalah 4) Penggunaan perangkat-perangkat
tindakan kita, bukan iklan yang kita modern untuk mempercepat dan
gembar-gemborkan Pelayanan publik mempermudah pelaksanaan.
oleh aparatur pemerintah dewasa ini 5) Frekuensi keluhan atau pujian dari
masih banyak dijumpai kelemahan masyarakat mengenai kinerja pelayanan
sehingga belum dapat memenuhi yang diberikan, baik melalui media
kualitas yang diharapkan masyarakat. massa maupun melalui kotak saran yang
Sedangkan prinsip pelayanan public disediakan.
menurut Kasmir (2005:18-21) yaitudasar- 6) Penilaian fisik lainnya, misalnya
dasar pelayanan terdapat sepuluh hal yang harus kebersihan dan kesejukan lingkungan,
diperhatikan agar layanan menjadi aman, motivasi kerja pegawai dan lain-lain
nyaman, dan menyenangkan, antara lain sebagai aspek yang mempunyai pengaruh
berikut : langsung terhadap kinerja pegawai
1) Berpakaian dan berpenampilan rapi dan pelayanan publik.
bersih Selanjutnya Kep Menpan Nomor 16
2) Percaya diri Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan
3) Menyapa dengan lembut, berusaha Masyarakat (SKM) terhadap penyelenggaraan
menyebutkan nama jika sudah mengenal pelayan publik yang digunakan untuk mengukur
satu sama lain kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan
4) Tenang, sopan, hormat serta tekun dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
mendengarkan sikap pembicaraan pelayanan publik yang meliputi :
5) Berbicara dengan bahasa yang baik dan 1. Persyaratan
benar Persyaratan adalah syarat yang harus
6) Bergairah dalam melayani nasabah dan dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
menunjukan kemampuannya pelayanan, baik persyaratan teknis
7) Jangan menyela atau memotong maupun administratif.
pembicaraan 2. Prosedur
8) Mampu meyakinkan nasabah serta Prosedur adalah tata cara pelayanan
memberikan kepuasan yang dilakukan bagi pemberi dan
9) Jika tidak mampu menangani penerima pelayanan, termasuk
permasalahan yang ada, meminta pengaduan.
bantuan kepada pegawai lain atau atasan 3. Waktu pelayanan
10) Bila belum dapat melayani, beritahu Waktu pelayanan adalah jangka waktu
kapan akan dilayani. yang diperlukan untuk menyelesaikan

436
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

seluruh proses pelayanan dari setiap masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai
jenis pelayanan. tingkat kualitas pelayanan. Di samping itu data
4. Biaya/Tarif indeks kepuasan masyarakat akan dapat menjadi
Biaya/Tarif adalah ongkos yang bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang
dikenakan kepada penerima layanan masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong
dalam mengurus atau memperoleh setiap unit penyelenggara pelayanan untuk
pelayanan dari penyelenggara yang meningkatkan kualitas pelayanannya.
besarnya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara penyelenggara dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
masyarakat.
IKM adalah data dan informasi tentang tingkat
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
Produk spesifikasi jenis pelayanan
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas
adalah hasil pelayanan yang diberikan
pendapat masyarakat dalam memperoleh
dan diterima sesuai dengan ketentuan
pelayanan dari aparatur penyelenggara
yang telah ditetapkan. Produk
pelayanan publik dengan membandingkan antara
pelayanan ini merupakan hasil dari
harapan dan kebutuhannya.
setiap spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi Pelaksana Unsur-unsur & Hakekat Pelayanan Publik
Kompetensi Pelaksana adalah Dalam proses kegiatan pelayanan
kemampuan yang harus dimiliki oleh publik terdapat beberapa faktor atau unsur yang
pelaksana meliputi pengetahuan, mendukung jalannya kegiatan. Menurut Moenir
keahlian, keterampilan, dan (1995:8), unsur-unsur tersebut antara lain :
pengalaman. Sistem, Prosedur dan Metode Yaitu di
7. Perilaku Pelaksana dalam pelayanan publik perlu adanya sistem
Perilaku Pelaksana adalah sikap informasi , prosedur dan metode yang
petugas dalam memberikan pelayanan. mendukung kelancaran dalam memberikan
8. Maklumat Pelayanan pelayanan.
Maklumat Pelayanan adalah Personil, terutama ditekankan pada
merupakan pernyataan kesanggupan perilaku aparatur; dalam pelayanan publik
dan kewajiban penyelenggara untuk aparatur pemerintah selaku personil pelayanan
melaksanakan pelayanan sesuai harus profesional, disiplin dan terbuka terhadap
dengan standar pelayanan. kritik dari pelanggan atau masyarakat.
9. Penanganan Pengaduan, Saran dan
Masukan Sarana dan prasarana Dalam pelayanan
Penanganan pengaduan, saran dan publik diperlukan peralatan dan ruang kerja serta
masukan, adalah tata cara pelaksanaan fasilitas pelayanan publik. Misalnya ruang
penanganan pengaduan dan tindak lanjut. tunggu, tempat parker yang memadai.
Hal ini ditandai dengan masih adanya Masyarakat sebagai pelanggan Dalam
berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan pelayanan publik masyarakat sebagai pelanggan
melalui media massa, sehingga dapat sangatlah heterogen baik tingkat pendidikan
menimbulkan citra yang kurang baik terhadap maupun perilakunya.
aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama Berdasarkan Keputusan Menteri
pemerintah adalah melayani masyarakat maka Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun
pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan 2003 hakekat dari pelayanan adalah pemberian
kualitas pelayanan. Salah satu upaya untuk pelayanan prima kepada masyarakat yang
meningkatkan kualitas pelayanan publik, merupakan perwujudan kewajiban aparatur
sebagaimana diamanatkan dalam Undang- pemerintah sebagai abdi masyarakat. Menurut
undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun Undang-undang Kepegawaian Nomor 43 Tahun
2000 tentang Program Pembangunan Nasional 1999, Pegawai Negeri Sipil (PNS) selaku
(PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan aparatur pemerintah memiliki kewajiban untuk
bertugas memberikan pelayanan kepada

437
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

masyarakat secara professional. Selaku pelayan 3. Ketanggapan (responsiveness)


masyarakat, PNS harus memberikan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
yang terbaik atau prima kepada penerima terhadap kepuasan masyarakat di Kantor
pelayanan tanpa pandang bulu. Jadi PNS Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata
berkewajiban memberikan pelayanan atau Kabupaten Soppeng.
melayani, bukan minta dilayani. 4. Jaminan (assurance) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan
masyarakat di Kantor Kelurahan Ompo
Kecamatan Lalabata Kabupaten
Penelitian Terdahulu
Soppeng.
A. Intan Kusuma Dewi (2004), dengan
5. Empati (empathy) berpengaruh positif
judul penelitian “Pengaruh Kualitas
dan signifikan terhadap kepuasan
Pelayanan Terhadap Kepuasan
masyarakat di Kantor Kelurahan Ompo
Masyarakat Pada Rumah Sakit Aisyiyah
Kecamatan Lalabata Kabupaten
Malang”. Hasil analisa menunjukkan
Soppeng.
bahwa Semua variabel berpengaruh dan
Diduga bahwa faktor bukti fisik
variabel Empati (X4) mempunyai
(tangibles) yang paling berpengaruh dominan
pengaruh dominan.
terhadap kepuasan masyarakat di Kantor
B. Mohammad Aris Wachjudi (2006),
Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata
dengan judul penelitian “Pengaruh
Kabupaten Soppeng.
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah di PT Asuransi Jiwa Sraya
II. METODE PENELITIAN
Branch Office Kota Malang
Tempat dan Waktu Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di
bahwa Semua variabel berpengaruh dan
Kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata
variabel Jaminan (X4) mempunyai
Kabupaten Soppeng yang beralamat di Jalan
pengaruh dominan
Lawo No. 01 Kabupaten Soppeng. Waktu
C. Ana Restiani (2008) dengan judul
penelitian ini dilaksanakan selama 5 (Lima)
penelitian “Pengaruh Kualitas pelayanan
bulan mulai bulan Oktober 2016 sampai Maret
Terhadap Kepuasan Paisen Di Rumah
2017.
Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang
(Studi Empiris Pada Perawat Pasien Populasi dan Sampel
Askeskin Di IRNA II) ”. Berdasarkan Populasi dalam penelitian ini adalah
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa adalah jumlah warga yang terdaftar sebagai
Semua variabel berpengaruh dan masyarakat yang mendapatkan pelayanan
variabel Empati (X5) mempunyai (pembuatan pengantar KTP, akte kelahiran,
pengaruh dominan. pernikahan, kematian, jual beli, dll) di Kantor
Kelurahan OmpoTahun 2015 yang berjumlah
Hipotesis Penelitian 290 orang. Sehingga populasi penelitian ini
Berdasarkan topik, masalah, dan kajian adalah 290 orang.
teori, maka hipotesis penelitian dirumuskan: Dengan melihat data jumlah populasi di atas,
1. Bukti fisik (tangibles),berpengaruh maka penulis mengambil metode penentuan
positif dan signifikan terhadap kepuasan jumlah sampel dengan rumus Slovin. Dari hasil
masyarakat di Kantor Kelurahan Ompo perhitungan, maka jumlah sampel yang diteliti
Kecamatan Lalabata Kabupaten dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 orang.
Soppeng.
Teknik Pengumpulan Data
2. Kehandalan (reliability) berpengaruh
Pengumpulan data dalam penelitian ini
positif dan signifikan terhadap kepuasan
berupa data primer dan data sekunder yang
masyarakat di Kantor Kelurahan Ompo
berbentuk kualitatif dan kuantitatif. Data
Kecamatan Lalabata Kabupaten
kuantitatif berupa angka-angka, skala-skala,
Soppeng.
tabel-tabel formula dan sebagainya yang sedikit

438
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

banyak menggunakan matematika, sedangkan terbaik dan sederhana yang dapat


data kualitatif berupa data yang tidak dapat menggambarkan hubungan antara kedua jenis
diukur dengan angka ataupun ukuran lain yang variabel tersebut.
sifatnya eksak. Analisis regresi berganda dilakukan
dengan Annova yakni dengan output SPSS
16.00. Syarat ini digunakan untuk menentukan
korelasi antara variabel bebas,yakni Tangible
(X1), Realibility (X2), Responsiveness (X3)
Uji Instrumen Penelitian
Assurance (X4) dan Empathy (X5) terhadap
Skala Pengukuran
Kepuasan Masyarakat (Y).Dengan ketentuan
Dalam penelitian ini, skala pengukuran
jika probabilitas (sig)< taraf nyata (α) maka
yang digunakan adalah skala Likert. Dalam
model regresi adalah adalah model linier,
penelitian ini digunakan skala Likert 5 tingkat,
sedangkanapabila probabilitas (sig) > taraf nyata
dimana dibuat 5 alternatif jawaban yang akan
(α) maka model regresi adalah adalah model
diberikan bobot sebagai berikut:
non- linier.
1. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)
2. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)
Definisi Operasional Variabel
3. Skor 3 untuk jawaban Netral (N)
A. Pengertian Kualitas Pelayanan
4. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)
Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang
5. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju
artinya menolong menyediakan segala apa yang
(STS)
diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
Uji Validitas dan Reliabilitas melayani. L.P. Sinambela (2006:3), menyatakan
Prosedur pengujian validitas instrumen pada dasarnya setiap manusia membutuhkan
dilakukan dengan menghitung skor variabel dari pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat
skor butir. Pertanyaan yang digunakan dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat
dikatakan valid apabila korelasinya (r) melebihi dipisahkan dengan kehidupan manusia. Jika
0,3. Untuk uji reliabilitas instrumen hanya ditinjau secara terminology, beberapa pakar
dilakukan pada butir-butir valid yang diketahui yang memberikan pengertian mengenai
pada uji validitas instrumen.Pengujian Cronbach pelayanan diantaranya adalah The Liang Gie
Alpha digunakan untuk menguji tingkat dalam bukunya Ensiklopedia administrasi
keandalan (reliability) dari masing-masing (1998:104), yang mengemukakan bahwa:
variabel.Apabila nilai cronbach alpha semakin Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mendekati 1 mengindentifikasi bahwa semakin memenuhi, mengamalkan, dan mengabdikan
tinggi pula konsistensi reliabilitasnya. diri.

Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis B. Dimensi Kualitas Pelayanan


A. Rancangan Analisis Data Dimensi Kualitas Pelayanan (SERVQUAL)
Teknik analisis data yang dipergunakan oleh Parasuraman (1998) dibagi menjadi lima
dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan dimensi diantaranya adalah : (dalam Lupiyoadi,
regresi berganda. Model Regresi Linier 2001)
Berganda ini dimaksudkan untuk menguji 1) Tangibles (bukti fisik) yaitu kemampuan
pengaruh dua atau lebih Variabel Independen suatu perusahaan dalam menunjukkan
terhadap satu variabel dependen. eksistensinya kepada pihak eksternal.
Penampilan dan kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan dan keadaan
B. Uji Hipotesis lingkungan sekitarnya adalah bukti
Uji hipotesis dalam penelitian ini nyata dari pelayanan yang diberikan
dilakukan dengan uji regresi.Regresi dalam oleh pemberi jasa. Yang meliputi
penelitian ini digunakan untuk menyelidiki efek fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain
satu variabel atau lebih variable peramal sebagainya), perlengkapan dan peralatan
(prediktor) dalam rangka mendapatkan model

439
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

yang dipergunakan (teknologi), serta dengan harapannya. Kepuasan Pelanggan


penampilan pegawainya. (Customer satisfation) : Satisfaction is person ’s
2) Reliability (kehandalan) yaitu feeling of pleasure ordisappoinment resulting
kemampuan perusahaan untuk from comparing a product perceved in relations
memberikan pelayanan sesuai yang to his or her expectations (Kotler,2000).
dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kepuasan pelanggan adalah perasaan (felling)
Kinerja harus sesuai dengan harapan yang dirasakan pembeli dari kinerja perusahaan
pelanggan yang berarti ketepatan waktu, yang memenuhi harapan. Kepuasan pelanggan
pelayanan yang sama untuk semua merupakan evaluasi purna beli atau hasil
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang evaluasi setelah membandingkan apa yang
simpatik, dan dengan akurasi yang dirasakan dengan harapannya. Dari penjelasan
tinggi. tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan
3) Responsiveness (ketanggapan) yaitu pelanggan adalah hasil (outcome) yang
kemauan untuk membantu dan dirasakan atas penggunaan produk dan jasa,
memberikan pelayanan yang cepat sama atau melebihi harapan (dalam Zulian
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, Yamit, 2005 : 78 ) Kepuasan pelanggan telah
dengan penyampaian informasi yang menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan
jelas. manajemen (Tjiptono dan Chandra, 2005 : 192).
4) Assurance (jaminan dan kepastian) yaitu Pelanggan umumnya mengharapkan produk
pengetahuan, kesopansantunan, dan berupa barang atau jasa yang dikonsumsi dapat
kemampuan para pegawai perusahaan diterima dan dinikmatinya dengan pelayanan
untuk menumbuhkan rasa percaya para yang baik atau memuaskan (Assauri, 2003:28).
pelanggan kepada perusahaan. Terdiri Oleh karena itu, sebagai aparatur pelayan
dari beberapa komponen antara lain tidak mempunyai sedikitpun alasan untuk tidak
komunikasi, kredibilitas, keamanan, berupaya memuaskan masyarakat. Kepuasan
kompetensi, dan sopan santun. masyarakat sebagai pelanggan dapat dicapai
5) Emphaty (empati) yaitu memberikan apabila aparatur pelayan mengetahui siapa yang
perhatian yang tulus dan bersifat menjadi pelanggannya.
individual atau pribadi yang diberikan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
kepada para pelanggan dengan berupaya
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
memahami keinginan konsumen.
Hasil pengujian validitas pada masing-
Dimana suatu perusahaan diharapkan
masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut
memiliki pengertian dan pengetahuan
ini:
tentang pelanggan, memahami
Tabel 1: Hasil Pengujian Validitas
kebutuhan pelanggan secara spesifik, P
serta memiliki waktu untuk Pearson
No Variabel Item Value/S Ket
Correlation
pengoperasian yang nyaman bagi ig
pelanggan. 1 Tangibel X1.1 0,772 0,198 Valid
s (X1) X1.2 0,606 0,198 Valid
X1.3 0,752 0,198 Valid
C. Pengertian Pelayanan Publik
Pengertian Pelayanan Publik Dalam 2 Realibilit X2.1 0,577 0,198 Valid
y (X2) X2.2 0,596 0,198 Valid
organisasi perusahaan, masalah kepuasan X2.3 0,659 0,198 Valid
pelanggan merupakan masalah yang urgen.
Karena kepuasan pelanggan merupakan salah 3 Responsi X3.1 0,516 0,198 Valid
satu faktor penentu hidup matinya suatu veness X3.2 0,532 0,198 Valid
(X3) X3.3 0,794 0,198 Valid
perusahaan. Menurut pakar pemasaran Kotler
(dalam Nasution, 2004:104) menandaskan 4 Assuranc X4.1 0,753 0,198 Valid
bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat ea (X4) X4.2 0,512 0,198 Valid
perasaan seseorang setelah membandingkan X4.3 0,565 0,198 Valid
kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan

440
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

5 Empaty X5.1 0,426 0,198 Valid bahwa sebesar 79,3% kepuasan masyarakat
(X5) X5.2 0,769 0,198 Valid dipengaruhi oleh kombinasi kelima variabel
X5.3 0,811 0,198 Valid
independen yaitu bukti
Sumber: Data Primer diolah, 2017 fisik(X1),kehandalan(X2), daya tanggap(X3),
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa jaminan (X4) dan kepedulian (X5),Sedangkan
hasil uji validitas pada masing-masing sisanya sebesar 20,7% dipengaruhi oleh
item/instrument tiap variabel pada penelitian ini, variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti.
korelasi menurut Pearson (r tabel) untuk n=75
maka taraf α 0,05 yaitu sebesar 0,198. Nilai Pengujian Hipotesis
Corrected ItemTotal Correlation (r hitung) Pengujian Hipotesis secara parsial ini digunakan
Variabel Tangible/bukti fisik berada antara untuk melihat pengaruh secara parsial Tangibels
0,606-0,772. Hal ini menunjukkan nilai r hitung (X1), Realibility (X2), Responsiveness (X3),
˃ r tabel 0,198 dan menunjukkan bahwa semua Assurance (X4) dan Empathy (X5) terhadap
butir pernyataan pada kuesioner Tangible adalah Kepuasan Masyarakat (Y) di Kantor Kelurahan
valid atau mampu mengungkapkan sesuatu yang Ompo.Hasil pengujiannya dapat dilihat dari
akan diukur oleh kuesioner tersebut, sehingga perbandingan antara nilai t-hitung dan t-tabel.
dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Adapun hasil pengujian secara parsial dapat
Hasil pengujian reliabilitas pada masing- dilihat dari tabel berikut ini:
masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut
ini: Tabel 4: Hasil Analisis Regresi
Tabel 2: Hasil Pengujian Reliabilitas Unstandardiz Standar
Cronbach ed dized
No Variabel Ket Coefficients Coeffici
Alpha Model t Sig.
ents
1 Tangibels (X1) .770 Reliabel B Std. Beta
2 Realibility (X2) .701 Reliabel Error
1 (Constan) 4.829 429 11.260 000
3 Responsiviness (X3) .713 Reliabel
X1 .121 .034 .261 3.525 001
4 Assurance (X4) .698 Reliabel X2 .141 .039 .276 3.621 001
5 Empathy (X5) .764 Reliabel X3 .291 .046 .490 6.361 000
X4 .111 .047 .196 2.358 021
6 Kepuasan .750 Reliabel
X5 .167 .040 .309 3.706 000
Masyarakat (Y)
a. Dependent Variable: Kepuasan Masyarakat
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan
Berdasarkan tabel 4, maka diperoleh model
bahwa nilai cronbach Alpha dari setiap
persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai
instrumen reliabel pada penelitian memiliki nilai
berikut:
> 0.60. Dengan demikian dapat dinyatakan
Y = 4,829 + 0,121X1 + 0,141X2+ 0,291X3 +
bahwa setiap instrumen variabel adalah reliabel.
0,111X4 + 0,167X5
Koefisien Determinasi Dimana :
Nilai koefisien determinasi dari model X1 = Bukti Fisik (tangible)
penelitian disajikan sebagai berikut: X2 = Kehandalan (reliability)
X3 = Daya Tanggap (responsiveness)
Tabel 3: Hasil Pengujian Koefisien X4 = Jaminan (assurance)
Determinasi X5 = Empati / kepedulian (empathy)
Model R
R Adjusted Std. Error of y = Kepuasan Masyarakat
Square R Square the Estimate Adapun hasil pengujian hipotesis dalam
1 .89 .793 .778 .272
penelitian ini sebagai berikut:
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Hasil perhitungan regresi menggunakan program Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan
SPSS Ver. 20.00 sebagaimana terlihat pada table sebagai berikut :
3 tersebut diketahui bahwa nilai adjusted R 1. Nilai constanta (β0) diperoleh sebesar
square adalah 0,793. Hal ini menunjukkan 4,829 yang berarti bahwa kepuasan

441
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

masyarakat sebesar 4,829 poin tanpa 6. Variabel Independen empathy atau


adanya pengaruh kelima variabel kepedulian (X5) berpengaruh positif
independen (X1, X2, X3, X4, dan X5). terhadap kepuasan masyarakat (Y)
2. Variabel Independen Tangible atau bukti dengan nilai koefisien sebesar
fisik(X1) berpengaruh positif dan 0,167yang berarti bahwa setiap terjadi
signifikan terhadap kepuasan perubahan pada variable hubungan
masyarakat(Y) dengan nilai koefisien tersebut (X5) sebesar 1 poin akan
sebesar 0,121yang berarti bahwa setiap berpengaruh positif terhadap kepuasan
terjadi perubahanbukti fisik (X1) sebesar masyarakat sebesar 0,167 poin dengan
1 poin akan berpengaruh positif asumsi bahwa variabel independen lain
terhadapkepuasan masyarakat sebesar (X1, X2, X3 dan X4) tetap.
0,121 poin degan asumsi bahwa variabel
independen lain (X2, X3, X4, danX5)
tetap. Tabel berikut akan menyajikan hasil perhitungan
3. Variabel Independen reliability atau SPSS:
kehandalan (X2) berpengaruh positif
terhadap kepuasan masyarakat (Y) Tabel 5: Hasil Uji secara Simultan (Uji-F)
dengan nilai koefisien sebesar 0,141 ANOVAb
yang berarti bahwa setiap perubahan 1 Model Sum of df Mean F Sig.
poin yang disebabkan oleh variabel Squares Square
kehadalan aparat dalam memberikan 1 Regression 19.561 5 3.912 52.868 .000a
pelayanan, akan mempengaruhi secara Residual 5.106 69 .074
positif kepuasan masyarakat sebesar Total 24.667 74
0,141 poin dengan asumsi bahwa a. Predictors: (Constant), X5,X1,X2,X3,X4
b. Dependent Variable: Y
variabel independen lain (X1, X3,
Sumber: Data Primer diolah, 2017
X4dan X5) tetap.
4. Variabel Independen responsiveness Asumsi :
atau daya tanggap(X3) berpengaruh Berdasarkan tabel 5 diperoleh Jika F-tabel
positif terhadap kepuasan masyarakat lebih besar daripada F-hitung, berarti tidak ada
(Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,291 pengaruh yang signifikan antara variabel-
yang berarti bahwa setiap terjadi variabel penelitian (bukti fisik, kehandalan, daya
perubahan 1 poin pada variabel daya tanggap, jaminan dan kepedulian) secara
tanggap aparat memberikan pelayanan bersama-sama terhadap kepuasan masyarakat.
akan berpengaruh positif Sebaliknya jika F-tabel lebih kecil dari pada F-
terhadapkepuasan masyarakat sebesar hitung, berarti secara simultan atau bersama-
0.291 poin dengan asumsi bahwa sama variabel-variabel tersebut berpengaruh
variabel independen lain (X1, X2, X4 signifikan terhadap kepuasan masyarakat.
dan X5) tetap. Dengan taraf nyata sebesar 5% atau 0,05,
5. Variabel Independen assurance atau dimana dk pembilang = 6 -1 = 5, dan dk
Jaminan(X4) berpengaruh positif penyebut = 75 – 6 = 69, maka diperoleh F-tabel
terhadap kepuasan masyarakat(Y) sebesar 2,35
dengan nilai koefisien sebesar Dari hasil perhitungan dengan
0,111yang berarti bahwa setiap terjadi menggunakan program SPSS Ver 20.00
perubahan pada variable hubungan diperoleh F-hitung sebesar 52,868 ini berarti
tersebut (X4) sebesar 1 poin akan bahwa F-tabel< F-hitung, yang berarti bahwa
berpengaruh positif terhadapkepuasan terdapat hubungan yang signifikan secara
masyarakat sebesar 0,111 poin dengan serempak antara variabel penelitian (bukti
asumsi bahwa variabel independen lain fisik,kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan
(X1, X2, X3 dan X5) tetap. empati) terhadap kinerja kepuasan masyarakat,
sehingga dengan demikian hipotesis penelitian

442
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

yang menyatakan “Di duga bahwa faktor bukti Pengaruh Kualitas pelayanan terhadap
fisik (tengible), kehandalan (reliability), daya kepuasan masyarakat
tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) Di dalam gambaran umum ini responden
dan empati (empathy) dengan kepuasan di kategorikan berdasar jenis kelamin,
masyarakat, secara simultanberpengaruh pekerjaan, dan jenjang pendidikan. Hasil dari
signifikan terhadap kepuasan masyarakat di kuesioner menunjukan bahwa sebagian besar
Kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata masyarakat didominasi oleh laki-laki, dan
Kabupaten Soppeng.”, DITERIMA sebagian besar berpendididkan SD/Ibtidaiyah.
Hasil uji validitas dan reliabilitas dilakukan
Sistem pelayanan di Kantor Kelurahan
untuk mengetahui suatu instrumen valid dan
Ompo
reliabel atau tidak. Semua pernyataan dari
Kelurahan sebagai sentra pelayanan
variabel bebas (X) yang terdiri dari bukti fisik
publik terdepan di Kabupaten Soppeng
(X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3),
diharapkan memberikan pelayanan prima
jaminan (X4), dan empati (X5) serta (Y)
kepada warga yang mengurus segala keperluan
kepuasan masyarakat setelah diolah dengan
yang terkait dengan administrasi kependudukan.
SPSS 20.0 for windows semua instrumen
Semua urusan mulai dari pengurusan KTP, kartu
dianggap valid dan reliabel. Selanjutnya dari
keluarga, izin keramaian, surat tanah, dan lain-
penyebaran kuesioner yang dibagikan ke 75
lain sampai kepada urusan pernikahan atau
responden kepada masyarakat di kantor
perceraian bemuara di kantor ini. Hajad hidup
Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata
orang banyak memang memerlukan pengakuan
Kabupaten Soppeng menunjukan hasil pengujian
administrasi pemerintahan agar hidup dan
secara statistik bahwa secara simultan bahwa
kehidupan dalam masyarakat menjadi lebih
ada pengaruh yang signifikan variabel kualitas
tenang karena segala urusan mempunyai
pelayanan terhadap kepuasan masyarakat.
kekuatan hukum.
Variabel bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya
Sudah tidak zamannya lagi sekarang semua
tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5)
urusan dipersulit, seperti motto zaman zahiliyah
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
dulu bahwa “ kalau bisa dipermudah kenapa
kepuasan masyarakat (Y). Dan dari hasil
harus dipersulit “ . Justru dengan gerakan
pengujian tersebut sesuai dengan hipotesis yang
reformasi birokrasi yang diproklamirkan oleh
diajukan. Adapun penjelasan masing-masing
kementrian pemberdayaan aparat negara, semua
dari variable sebagai berikut :
urusan seharusnya lebih dipermudah dan
diperlancar dengan azas transparansi, akuntabel, Pengaruh bukti fisik (X1) terhadap kepuasan
cepat, dan cermat. Service exchengce atau masyarakat (Y)
pelayanan prima wajib hukumnya dilaksanakan Uji hipotesis variabel X1 menunjukkan
oleh seluruh instansi pemerintah yang langsung variabel bukti fisik berpengaruh signifikan
melayani kebutuhan masyarakat sebagai hak dari terhadap kepuasan masyarakat. Dari hasil
warga yang setia membayar pajak. perhitungan variabel buktifisik (X1) nilai t-
Kelurahan Ompo, merupakan salah hitung sebesar 3,525. Dari hasil uji ini
satu perangkat daerah yang memiliki tugas membuktikan bahwa secara parsial variabel
pokok melaksanakan sebagian urusan bukti fisik (X1) mempunyai pengaruh positif
Pemerintah Kabupaten Soppeng. Dalam dan signifikan terhadap variabel kepuasan
melaksanakan tugas pokok, Kelurahan Ompo masyarakat (Y).
pada Pemerintah Kabupaten Soppeng
Pengaruh keandalan (X2) terhadap kepuasan
mempunyai fungsi yaitu melayani masyarakat,
masyarakat (Y)
meningkatkan mutu pelayanan masyarakat,
Uji hipotesis variabel X2 menunjukkan
memajukan dalam pemberdayaan masyarakat
variabel keandalan berpengaruh signifikan
sebagai aparatur pemerintah yang mengatur
terhadap kepuasan masyarakat. Dari hasil
wilayahnya tertib dan aman, dan melaksanakan
perhitungan variabel keandalan (X2) nilai t-
pembangunan yang lebih maju.
hitung sebesar 3,621. Dari hasil uji ini
membuktikan bahwa secara parsial variabel

443
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

keadalan (X2) mempunyai pengaruh positif dan 4. Assurance/jaminan berpengaruh positif


signifikan terhadap variabel kepuasan dan signifikan terhadap kepuasan
masyarakat (Y). masyarakat atas pelayanan yang diterima.
5. Empathy/empati berpengaruh positif dan
Pengaruh daya tanggap (X3) terhadap
signifikan terhadap kepuasan masyarakat
kepuasan masyarakat (Y)
atas pelayanan yang diterima.
Uji hipotesis variabel X3 menunjukkan
6. Dimensi kualitas layanan yang paling
variabel daya tanggap berpengaruh signifikan
berpengaruh terhadap kepuasan
terhadap kepuasan masyarakat. Dari hasil
masyarakat yaitu variabel
perhitungan variabel daya tanggap (X3) nilai t-
responsiveness/dayatanggap dan
hitung sebesar 6,361. Dari hasil uji ini
empathy/empati
membuktikan bahwa secara parsial variabel daya
tanggap (X3) mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel kepuasan
masyarakat (Y). V. REFERENSI
Pengaruh jaminan (X4) terhadap kepuasan Assauri. 2003. Manajemen Pemasaran Jasa,
masyarakat (Y) jilid1. PT Gramedia. Jakarta.
Uji hipotesis variabel X4 menunjukkan Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas
variabel jaminan berpengaruh signifikan Dalam Industri Jasa: Strategi untuk
terhadap kepuasan masyarakat. Dari hasil Memenangkan Persaingan Global. PT
perhitungan variabel jaminan (X4) nilai t-hitung Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
sebesar 2,358. Dari hasil uji ini membuktikan
bahwa secara parsial variabel jaminan (X4) Gie,The Liang .1998. Ensiklopedia
mempunyai pengaruh positif dan signifikan Administrasi. Penerbit Gunung Agung.
terhadap variabel kepuasan masyarakat (Y). Jakarta.
Pengaruh empati (X5) terhadap kepuasan Kasmir. 2005. Etika Customer Service. Penerbit
masyarakat (Y) Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Uji hipotesis variabel X5 menunjukkan
variabel empati tidak berpengaruh signifikan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
terhadap kepuasan masyarakat. Dari hasil Negara No. 63 Tahun 2003 tentang
perhitungan variabel empati (X5) nilai t-hitung Pedoman Umum Penyelenggaraan
sebesar 3,706. Dari hasil uji ini membuktikan Pelayanan Publik
bahwa secara parsial variabel empati (X5) tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepmenpan Nomor 81 Tahun 1993 tentang
variabel kepuasan masyarakat (Y). Pedoman Tatalaksana Pelayanan
Umum
IV. KESIMPULAN
Kepmenpan Nomor 16 Tahun 2014 tentang
Adapun Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat
sebagai berikut: (SKM)
1. Tangible/bukti fisik berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
masyarakat atas pelayanan yang diterima. Negara No. 63 Tahun 2003 Undang-
2. Reliability/kehandalan berpengaruh positif undang Kepegawaian Nomor 43
dan signifikan terhadap kepuasan Tahun 1999
masyarakat atas pelayanan yang diterima.
3. Responsiveness/daya tanggap berpengaruh Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran:
positif dan signifikan terhadap kepuasan Analisis, Perencanaan, Implementasi
masyarakat atas pelayanan yang diterima. dan Control. Terjemahan. Edisi

444
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016

kedelapan, jilid I, Penerbit 2012. Memahami Penelitian Kualitatif.


Prenhallindo, Jakarta. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Lukman, Sampara. 2000. Manajemen Kualitas Supranto. 1997. Pengukuran tingkat kepuasan
Pelayanan. STIA LAN Press. Jakarta. pelanggan untuk menaikkan pangsa
pasar. Rineka Cipta. Jakarta.
Lupiyoadi , Rambat. 2001. Manajemen
Pemasaran Jasa. PT. Salemba Empat. Suprapto, 2009. Komunikasi Organisasi. Edisi
Jakarta. V. Cetakan ketujuh. PT Bumi Aksara.
Jakarta.
Malhotra, Mathur, Greene. 2003. Too Young too
Wed (The Lves, Rights, and Health pf Tjandra, W. Riawan, dkk. 2005. Peningkatan
Young Married Girls). International Kapasitas Pemerintah Daerah dalam
Center for Research on Women Pelayanan Publik : Pembaruan.
(ICRW). Yogyakarta.
Moenir, 1995. Manajemen Pelayanan Umum di Tjiptono. Fandi. 2001. Kualitas Jasa:
Indonesia. PT Bumi Aksara. Jakarta. Pengukuran, Keterbatasan dan
Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Implikasi Manajerial, majalah
Indonesia. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Manajemen Usahawan Indonesia.
Rineka Cipta. Jakarta.
Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di 2002. Strategi Pemasaran. Penerbit
Indonesia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi andi. Yogyakarta
Aksara. Jakarta. 2006. Pemasaran Jasa, Bayumedia
Pubhlishing, Malang.
Nasution, M.N. 2004. Manajemen Jasa 2007. Pemasaran Jasa, edisi revisi.
Terpadu. PT Ghalia Indonesia. Jakarta. Bayumedia, Malang.

Prawira, Jantra. 2012. Pelayanan Sektor Publik. Tjiptono, Fandi dan Gregorius Candra. 2005.
BP. FE-Unhas. Makassar. Service, Quality, and Satisfaction.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Ratminto. 2005. Manajemen Pelayanan. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2000 tentang Program
Ridwan Juniarso. 2009. Hukum Administrasi Pembangunan Nasional (PROPENAS)
Negara dan Kebijakan Pelayanan
Publik. Penerbit Nuansa. Bandung. Yamit, Zulian . 2005. Manajemen Kualitas
Produk dan Jasa. Ed. 1, Cet. 4.
Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel- Yogyakarta: Ekonisia Kampus
Variabel Penelitian. Penerbit Alfabeta. Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.
Bandung.
Zeithaml, V. et al. 1990. Delivering Quality. 5th
Sinambela, L.P. 2006. Reformasi Pelayanan Edition, Free Press A Division of
Publik: Teori, Kebijakan, dan Macmillan Inc.
Implementasi. Bumi Aksara. Jakarta.
Zeithaml, Valarie A, Bitner, Mary Jo 1996.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Services Marketing. Edisi1. MCGraw-
Administrasi. CV Alfabeta. Bandung Hill. Boston
2008. Metode Penelitian Kunatitatif
Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.
Bandung.

445

Anda mungkin juga menyukai