ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
masyarakat pada kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. Penelitian
ini dilakukan pada kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng yang
beralamat di JalanLawo No. 01 Kabupaten Soppeng. Sedangkan waktu yang akan digunakan
dalam penelitian ini selama 2 bulan dimulai Nopember sampai Desember 2016. Populasi
penelitian ini adalah jumlah warga yang terdaftar sebagai masyarakat yang mendapatkan
pelayanan di Kantor Kelurahan Ompo yang berjumlah 290 orang. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif antara Bukti fisik, Keandalan, daya tanggap dan
jaminan terhadap kepuasan masyarakat, sedangkan variable empati tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap kepuasan masyarakat Kelurahan Ompo. Hasil Pengujian koefisien
determinasi diperoleh nilai adjusted R square adalah 0,793. Hal ini menunjukkan bahwa
kepuasan masyarakat dipengaruhi oleh kombinasi kelima variable independen yaitu bukti
fisik(tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan
empati (emphaty). Sedangkan sisanya sebesar 25.3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya
yang tidak diteliti. Hasil perhitungan uji-t diketahui bahwa dari variabel Daya tanggap (X3) lebih
besar hal ini dapat di tanggapi dengan kepuasan masyarakat Kelurahan Ompo, hal ini juga
menjelaskan bahwa dari kelima variable independen, Daya tanggap (X3) merupakan variable
yang memberikan pengaruh dominan terhadap kepuasan masyarakat Kelurahan Ompo.
Kata kunci : Bukti fisik, Keandalan, Daya tanggap, Jaminan, Empati dan Kepuasan masyarakat
426
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
Abstract
This study aims to: determine the effect of service quality on satisfaction of the people in the
village office Ompo District of Lalabata Soppeng Regency.
This research was conducted at the office of the District Urban Village Ompo Village of
Lalabata District Soppeng Regency is located at Jalan Lawo No. 01 Soppeng. While the time will
be used in this study for 2 months starting in November and December 2016. This research
population is the number of residents registered as a community to get service at the Village
Office Ompo 2015 which amounted to 290 people
The results of this study explains that there is a positive influence between the physical evidence,
reliability, responsiveness and assurance of the satisfaction of the people, whereas empathy
variable has no significant effect on satisfaction Ompo Village community. Test results obtained
by the value of the coefficient of determination adjusted R-square is 0.793. This shows of
community satisfaction is influenced by a combination of the five independent variables, physical
evidence (tangible), reliability (reliability), responsiveness (responsiveness), assurance
(assurance) and empathy (empathy). The result of the calculation of the t-test is known that from
the variable Responsiveness (X3) obtained by value Ompo Village community.
arithmetic amounted can be concluded that there is positive and significant correlation between
responsiveness to community satisfaction village Ompo, it is also clear that of the five
independent variables, responsiveness (X3) is a variable that provides a dominant influence on
satisfaction
427
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
disimpulkan bahwa kantor kelurahan harus Pada era reformasi sekarang ini, kinerja
selalu meningkatkan kualitas pelayanan agar pemerintah mendapat sorotan tajam dari
tercipta kepuasaan yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan adanya kebebasan dalam
masyarakat sekitar. Masyarakat merasa puas jika menyampaikan pendapat, banyak ditemukan
kinerja yang dirasakan sesuai ekspektasinya, kritikan yang pedas terhadap kinerja pemerintah,
sebaliknya masyarakat akan merasa kecewa jika baik itu secara langsung (melalui forum resmi
kinerja yang dirasakan di bawah ekspektasinya. atau bahkan demonstrasi) maupun secara tidak
Kelurahan adalah wilayah kerja lurah langsung (melalui tulisan atau surat pembaca
sebagai perangkat daerah kabupaten atau daerah pada media massa). Kritikan tersebut tanpa
kota di bawah kecamatan, sesuai dengan terkecuali mulai dari pemerintah pusat sampai
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004. ke pemerintahan terendah yaitu pemerintah
Sehubungan dengan hal tersebut, maka kelurahan.
kelurahan tidak bisa terlepas dari kebijakan - Berdasarkan observasi yang peneliti
kebijakan yang diambil oleh pemerintah lakukan selama ini, pelayanan yang diberikan
kabupaten (termasuk pembinaan dan pemerintah Kelurahan Ompo Kecamatan
pengawasan aparatnya), begitu juga dengan Lalabata Kabupaten Soppeng terlihat masih
pelaksanaan otonomi daerah, kelurahan adanya keluhan yang disampaikan masyarakat
merupakan bagian dari pelaksanaan otonomi baik secara langsung maupun tidak langsung.
daerah itu sendiri. Konsekuensi dari hal tersebut Hal ini terlihat dari masih rendahnya
pemerintah kelurahan dituntut memiliki produktifitas kerja dan disiplin dari pegawai
kemampuan yang semakin tinggi untuk tersebut, serta masih kurangnya sarana kerja
menjawab tantangan tugas yang semakin berat. yang memadai. Pelayanan yang berkualitas
Karena itu, diperlukan upaya untuk seringkali sulit dicapai karena aparat tidak selalu
meningkatkan kemampuan pemerintah memahami bagaimana cara memberikan
kelurahan baik kemampuan dalam mengambil pelayanan yang baik, hal ini terjadi disebabkan
inisiatif, prakarsa, perencanaan, pelaksanaan oleh masih rendahnya kemampuan profesional
maupun pengawasan, sehingga diperoleh kinerja aparat dilihat dari latar belakang pendidikan dan
pemerintah yang baik, selanjutnya Kelurahan etos kerja sumber daya manusia (aparat
adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat kelurahan) serta kewenangan yang dimiliki oleh
daerah kabupaten di bawah kecamatan yang aparat yang bersangkutan.
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Semakin kritis masyarakat terhadap
camat. tuntutan kualitas layanan menunjukkan karakter
Kelurahan mempunyai tugas dan fungsi masyarakat kita dewasa ini yang telah memiliki
melaksanakan kewenangan pemerintahan yang sikap mandiri, terbuka dan mampu
dilimpahkan oleh Camat serta melaksanakan berdemokrasi. Hal ini berarti bahwa pelayanan
tugas pemerintahan lainnya sesuai ketentuan publik oleh pemerintah semakin hari semakin
perundangan yang berlaku. Hubungan kerja bertambah dan harus lebih ditingkatkan
kecamatan dengan kelurahan bersifat hierarki. kualitasnya. Apalagi secara topografi kabupaten
Pembentukan kelurahan ditujukan untuk Soppeng merupakan daerah perbukitan.
meningkatkan kemampuan penyelenggaraan Alasan mendasar yang menentukan
pemerintahan kelurahan secara berdayaguna, wilayah ini sebagai objek kajian adalah wilayah
berhasil guna dan pelayanan terhadap ini secara geografis merupakan wilayah yang
masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan berada tepat di Ibukota Kabupaten, dimana
dan kemajuan pembangunan. banyaknya aktifitas yang berlangsung baik
428
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
aktifitas sosial, ekonomi, pemerintahan dan memberikan pelayanan publik, yang dikaji
politik dipusatkan diwilayah ini. Konsekuensi melalui lima (5) Dimensi kualitas pelayanan,
lebih lanjut dari tuntutan ini mengharuskan adanya bukti fisik dikantor (Tangibles), sikap
pemerintah menyediakan aparat yang memiliki memberikan pelayanan yang memuaskan yang
dedikasi dan disiplin tinggi serta loyalitas sudah dijanjikan segera, sikap tanggap pegawai
pengabdian yang penuh pada tugas yang dalam memberikan pelayanan (Responsiveness),
menjadi tanggung jawabnya dan berorientasi Sikap yang mampu dan dapat dipercaya yang
pada pelayanan masyarakat sebagai abdi negara dimiliki pegawai, sekap empaty yang dimiliki
dan abdi masyarakat. pegawai dalam memberikan pelayanan.
Sedangkan pelayanan publik yang Metode Penelitian Jenis ini
dimaksud disini adalah sesuai dengan Keputusan menggunakan jenis penelitian kualitatif
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara deskriptif yang bertujuan untuk memberikan
Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman gambaran tentang kinerja pemerintah kelurahan
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dalam pelayanan publik di Kelurahan Ompo
dijelaskan bahwa segala bentuk pelayanan yang Kecamatan Lalabata. Selanjutnya Sugiono
dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di Pusat, (2008:11) berpendapat bahwa pada penelitian
di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha kualitatif, teori diartikan sebagai paradigma.
Milik Negara atau jasa, baik dalam rangka upaya Penelitian kualitatif bertujuan untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun mengungkapkan informasi kualitatif sehingga
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan lebih menekankan pada masalah proses dan
perundang-undangan, termasuk dalam jajaran makna dengan cara mendeskripsikan sesuatu
pemerintah kelurahan, dimana upaya pemenuhan masalah.
kebutuhan masyarakat dalam bidang
administrasi kependudukan (pembuatan surat Adapun tujuan dalam penelitian ini
pengantar pembuatan KTP, Kartu Keluarga, adalah:
Surat Keterangan, dan lain-lain). 1. Untuk mengetahui dan menganalisa
pengaruh bukti fisik (tangible) terhadap
Dalam melaksanakan kinerja, pihak
kepuasan masyarakat di Kelurahan
pemerintah kelurahan harus terlebih dahulu Ompo Kabupaten Soppeng.
melihat semua faktor kemungkinan yang ada, 2. Untuk mengetahui dan menganalisa
baik itu kesempatan, peluang maupun tantangan pengaruh kehandalan (reliability)
serta hambatan apa yang ada dalam era otonomi terhadap kepuasan masyarakat di
ini serta penyelenggaraan pemerintahan haruslah Kelurahan Ompo Kabupaten Soppeng.
pula menjawab serta memenuhi kehendak 3. Untuk mengetahui dan menganalisa
pengaruh daya tanggap (responsiveness)
pelanggan yaitu masyarakat di Kelurahan yang
berpengaruh terhadap kepuasan
memerlukan pelayanan secara optimalagar masyarakat di Kelurahan Ompo
tercipta suatu keadaan yang menggambarkan Kabupaten Soppeng.
good governance di Kelurahan Ompo. 4. Untuk mengetahui dan menganalisa
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, pengaruh jaminan (assurance) terhadap
maka rumusan masalah dalam penelitian ini kepuasan masyarakat di Kelurahan
adalah: bagaimana kinerja pemerintah Ompo Kabupaten Soppeng.
5. Untuk mengetahui dan menganalisa
Kelurahan Ompo dalam memberikan pelayanan
pengaruh empati (emphaty) terhadap
publik? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah kepuasan masyarakat di Kelurahan
di maksudkan untuk mengetahui apa penyebab Ompo Kabupaten Soppeng.
rendahnya kinerja pemerintah kelurahan dalam
429
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
430
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
431
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
432
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
433
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
434
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
kegiatan program, seperti guru, murid, kepala evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah
sekolah, dan sebagainya. Jika penelitian membandingkan apa yang dirasakan dengan
bermula dari peneliti di luar anggota (partisipan) harapannya. Dari penjelasan tersebut dapat
kelompok yang bersangkutan, penelitian tersebut disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah
hanya bisa disebut penelitian tindakan apabila hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunaan
dilaksanakan secara kolaboratif, yakni produk dan jasa, sama atau melebihi harapan
terjalinnya kerjasama tim peneliti dari luar (dalam Zulian Yamit, 2005 : 78 ) Kepuasan
dengan praktisi di dalam kelompok yang pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam
bersangkutan, beberapa di antaranya adalah wacana bisnis dan manajemen (Tjiptono dan
sebagai berikut: Chandra, 2005 : 192). Pelanggan umumnya
1. Penelitian tindakan adalah suatu pendekatan mengharapkan produk berupa barang atau jasa
untuk memperbaiki pelaksanaan suatu yang dikonsumsi dapat diterima dan
program dengan jalan melakukan suatu dinikmatinya dengan pelayanan yang baik atau
perubahan (intervensi) dan belajar dari memuaskan (Assauri, 2003:28).
pengalaman dalam perubahan yang Kepuasan pelanggan dapat membentuk
dilakukan. persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan
2. Penelitian tindakan adalah penelitian produk perusahaan di mata pelanggannya.
partisipatori, yakni penelitian yang Gaspersz (Lukman, 2000:123) menyatakan
melibatkan para pelaksana program yang bahwa pada dasarnya kepuasan
bekerja ke arah perbaikan cara-cara kerja masyarakat/pelanggan dapat didefinisikan secara
mereka. sederhana sebagai suatu keadaan dimana
3. Penelitian tindakan dilaksanakan melalui kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan
self-reflecive spiral, yakni spiral siklus dapat terpenuhi melalui produk yang
yang berulang yang meliputi: perencanaan dikonsumsi. Kepuasan masyarakat merupakan
tindakan (planning), pelaksanaan tindakan tujuan utama pelayanan prima.
(acting), pengamatan sistematik terhadap Oleh karena itu, sebagai aparatur pelayan
tindakan (observing), refleksi (reflecting), tidak mempunyai sedikitpun alasan untuk tidak
dan perencanaan kembali (replanning), dan berupaya memuaskan masyarakat. Kepuasan
demikian seterusnya. masyarakat sebagai pelanggan dapat dicapai
apabila aparatur pelayan mengetahui siapa yang
g. Pengertian Pelayanan Publik
menjadi pelanggannya.
Pengertian Pelayanan Publik Dalam organisasi
Dengan mengetahui pelanggan, berarti
perusahaan, masalah kepuasan pelanggan
aparatur pelayan dengan mudah memahami
merupakan masalah yang urgen. Karena
keinginan pelanggan. Kepuasan masyarkat
kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor
sebagai pelanggan dapat tercapai apabila
penentu hidup matinya suatu perusahaan.
kebutuhan, keinginan, dan harapannya
Banyak pakar yang memberikan definisi tentang
terpenuhi. Menurut Gaspersz (1997:12) pada
kepuasan masyarakat/pelanggan. Menurut pakar
umumnya pelanggan menginginkan produk yang
pemasaran Kotler (dalam Nasution, 2004:104)
memiliki karateristik lebih cepat, lebih murah,
menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah
dan lebih baik. Dengan demikian perlu di
tingkat perasaan seseorang setelah
perhatikan dimensi waktu, dimensi biaya,
membandingkan kinerja atau hasil yang ia
maupun dimensi kualitas produk dan sikap.
rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Karakteristik lebih cepat biasanya berkaitan
Kepuasan Pelanggan (Customer satisfation) :
dengan dimensi waktu yang menggambarkan
Satisfaction is person ’s feeling of pleasure
kecepatan dan kemudahan untuk memperoleh
ordisappoinment resulting from comparing a
produk itu.
product perceved in relations to his or her
Karateristik lebih murah biasanya
expectations (Kotler,2000). Kepuasan pelanggan
berkaitan dengan dimensi biaya yang
adalah perasaan (felling) yang dirasakan pembeli
menggambarkan harga atau ongkos dari suatu
dari kinerja perusahaan yang memenuhi
produk yang harus dibayarkan oleh pelanggan.
harapan. Kepuasan pelanggan merupakan
435
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
Karakteristik lebih baik berkaitan dengan produk Selanjutnya dalam Kepmenpan Nomor 81
yang dalam hal ini paling sulit untuk Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana
digambarkan secara tepat. Pelayanan Umum terdapat criteria kualitatif
Dalam agenda perilaku pelayanan prima untuk menilai kualitas pelayanan public yaitu :
sektor publik, SPAMEN LAN (Lukman, 1) Jumlah warga/masyarakat yang meminta
2000:125) menyebutkan faktor penting kepuasan pelayanan (per hari, per bulan, atau per
pelanggan, yaitu : tahun) serta perkembangan pelayanan
a. Kepuasan pelanggan, adalah alat paling dari waktu ke waktu, apakah
ampuh bagi kehidupan organisasi kita; menunjukan peningkatan / tidak.
b. Pelanggan harus diberi pelayanan yang 2) Lamanya waktu pemberian pelayanan.
terbaik dan seoptimal mungkin; 3) Ratio atau perbandingan antara jumlah
c. Kepuasan pelanggan memerlukan upaya pegawai atau tenaga yang ada dengan
kerja profesional yang mantap; jumlah warga/masyarakat yang memint
d. Memuaskan pelanggan adalah tanggung apelayanan untuk menunjukkan tingkat
jawab semua pihak dalam organisasi; produktivitas kerja.
e. Pelayanan yang memuaskan adalah 4) Penggunaan perangkat-perangkat
tindakan kita, bukan iklan yang kita modern untuk mempercepat dan
gembar-gemborkan Pelayanan publik mempermudah pelaksanaan.
oleh aparatur pemerintah dewasa ini 5) Frekuensi keluhan atau pujian dari
masih banyak dijumpai kelemahan masyarakat mengenai kinerja pelayanan
sehingga belum dapat memenuhi yang diberikan, baik melalui media
kualitas yang diharapkan masyarakat. massa maupun melalui kotak saran yang
Sedangkan prinsip pelayanan public disediakan.
menurut Kasmir (2005:18-21) yaitudasar- 6) Penilaian fisik lainnya, misalnya
dasar pelayanan terdapat sepuluh hal yang harus kebersihan dan kesejukan lingkungan,
diperhatikan agar layanan menjadi aman, motivasi kerja pegawai dan lain-lain
nyaman, dan menyenangkan, antara lain sebagai aspek yang mempunyai pengaruh
berikut : langsung terhadap kinerja pegawai
1) Berpakaian dan berpenampilan rapi dan pelayanan publik.
bersih Selanjutnya Kep Menpan Nomor 16
2) Percaya diri Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan
3) Menyapa dengan lembut, berusaha Masyarakat (SKM) terhadap penyelenggaraan
menyebutkan nama jika sudah mengenal pelayan publik yang digunakan untuk mengukur
satu sama lain kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan
4) Tenang, sopan, hormat serta tekun dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
mendengarkan sikap pembicaraan pelayanan publik yang meliputi :
5) Berbicara dengan bahasa yang baik dan 1. Persyaratan
benar Persyaratan adalah syarat yang harus
6) Bergairah dalam melayani nasabah dan dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
menunjukan kemampuannya pelayanan, baik persyaratan teknis
7) Jangan menyela atau memotong maupun administratif.
pembicaraan 2. Prosedur
8) Mampu meyakinkan nasabah serta Prosedur adalah tata cara pelayanan
memberikan kepuasan yang dilakukan bagi pemberi dan
9) Jika tidak mampu menangani penerima pelayanan, termasuk
permasalahan yang ada, meminta pengaduan.
bantuan kepada pegawai lain atau atasan 3. Waktu pelayanan
10) Bila belum dapat melayani, beritahu Waktu pelayanan adalah jangka waktu
kapan akan dilayani. yang diperlukan untuk menyelesaikan
436
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
seluruh proses pelayanan dari setiap masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai
jenis pelayanan. tingkat kualitas pelayanan. Di samping itu data
4. Biaya/Tarif indeks kepuasan masyarakat akan dapat menjadi
Biaya/Tarif adalah ongkos yang bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang
dikenakan kepada penerima layanan masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong
dalam mengurus atau memperoleh setiap unit penyelenggara pelayanan untuk
pelayanan dari penyelenggara yang meningkatkan kualitas pelayanannya.
besarnya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara penyelenggara dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
masyarakat.
IKM adalah data dan informasi tentang tingkat
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
Produk spesifikasi jenis pelayanan
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas
adalah hasil pelayanan yang diberikan
pendapat masyarakat dalam memperoleh
dan diterima sesuai dengan ketentuan
pelayanan dari aparatur penyelenggara
yang telah ditetapkan. Produk
pelayanan publik dengan membandingkan antara
pelayanan ini merupakan hasil dari
harapan dan kebutuhannya.
setiap spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi Pelaksana Unsur-unsur & Hakekat Pelayanan Publik
Kompetensi Pelaksana adalah Dalam proses kegiatan pelayanan
kemampuan yang harus dimiliki oleh publik terdapat beberapa faktor atau unsur yang
pelaksana meliputi pengetahuan, mendukung jalannya kegiatan. Menurut Moenir
keahlian, keterampilan, dan (1995:8), unsur-unsur tersebut antara lain :
pengalaman. Sistem, Prosedur dan Metode Yaitu di
7. Perilaku Pelaksana dalam pelayanan publik perlu adanya sistem
Perilaku Pelaksana adalah sikap informasi , prosedur dan metode yang
petugas dalam memberikan pelayanan. mendukung kelancaran dalam memberikan
8. Maklumat Pelayanan pelayanan.
Maklumat Pelayanan adalah Personil, terutama ditekankan pada
merupakan pernyataan kesanggupan perilaku aparatur; dalam pelayanan publik
dan kewajiban penyelenggara untuk aparatur pemerintah selaku personil pelayanan
melaksanakan pelayanan sesuai harus profesional, disiplin dan terbuka terhadap
dengan standar pelayanan. kritik dari pelanggan atau masyarakat.
9. Penanganan Pengaduan, Saran dan
Masukan Sarana dan prasarana Dalam pelayanan
Penanganan pengaduan, saran dan publik diperlukan peralatan dan ruang kerja serta
masukan, adalah tata cara pelaksanaan fasilitas pelayanan publik. Misalnya ruang
penanganan pengaduan dan tindak lanjut. tunggu, tempat parker yang memadai.
Hal ini ditandai dengan masih adanya Masyarakat sebagai pelanggan Dalam
berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan pelayanan publik masyarakat sebagai pelanggan
melalui media massa, sehingga dapat sangatlah heterogen baik tingkat pendidikan
menimbulkan citra yang kurang baik terhadap maupun perilakunya.
aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama Berdasarkan Keputusan Menteri
pemerintah adalah melayani masyarakat maka Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun
pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan 2003 hakekat dari pelayanan adalah pemberian
kualitas pelayanan. Salah satu upaya untuk pelayanan prima kepada masyarakat yang
meningkatkan kualitas pelayanan publik, merupakan perwujudan kewajiban aparatur
sebagaimana diamanatkan dalam Undang- pemerintah sebagai abdi masyarakat. Menurut
undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun Undang-undang Kepegawaian Nomor 43 Tahun
2000 tentang Program Pembangunan Nasional 1999, Pegawai Negeri Sipil (PNS) selaku
(PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan aparatur pemerintah memiliki kewajiban untuk
bertugas memberikan pelayanan kepada
437
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
438
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
439
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
440
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
5 Empaty X5.1 0,426 0,198 Valid bahwa sebesar 79,3% kepuasan masyarakat
(X5) X5.2 0,769 0,198 Valid dipengaruhi oleh kombinasi kelima variabel
X5.3 0,811 0,198 Valid
independen yaitu bukti
Sumber: Data Primer diolah, 2017 fisik(X1),kehandalan(X2), daya tanggap(X3),
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa jaminan (X4) dan kepedulian (X5),Sedangkan
hasil uji validitas pada masing-masing sisanya sebesar 20,7% dipengaruhi oleh
item/instrument tiap variabel pada penelitian ini, variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti.
korelasi menurut Pearson (r tabel) untuk n=75
maka taraf α 0,05 yaitu sebesar 0,198. Nilai Pengujian Hipotesis
Corrected ItemTotal Correlation (r hitung) Pengujian Hipotesis secara parsial ini digunakan
Variabel Tangible/bukti fisik berada antara untuk melihat pengaruh secara parsial Tangibels
0,606-0,772. Hal ini menunjukkan nilai r hitung (X1), Realibility (X2), Responsiveness (X3),
˃ r tabel 0,198 dan menunjukkan bahwa semua Assurance (X4) dan Empathy (X5) terhadap
butir pernyataan pada kuesioner Tangible adalah Kepuasan Masyarakat (Y) di Kantor Kelurahan
valid atau mampu mengungkapkan sesuatu yang Ompo.Hasil pengujiannya dapat dilihat dari
akan diukur oleh kuesioner tersebut, sehingga perbandingan antara nilai t-hitung dan t-tabel.
dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Adapun hasil pengujian secara parsial dapat
Hasil pengujian reliabilitas pada masing- dilihat dari tabel berikut ini:
masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut
ini: Tabel 4: Hasil Analisis Regresi
Tabel 2: Hasil Pengujian Reliabilitas Unstandardiz Standar
Cronbach ed dized
No Variabel Ket Coefficients Coeffici
Alpha Model t Sig.
ents
1 Tangibels (X1) .770 Reliabel B Std. Beta
2 Realibility (X2) .701 Reliabel Error
1 (Constan) 4.829 429 11.260 000
3 Responsiviness (X3) .713 Reliabel
X1 .121 .034 .261 3.525 001
4 Assurance (X4) .698 Reliabel X2 .141 .039 .276 3.621 001
5 Empathy (X5) .764 Reliabel X3 .291 .046 .490 6.361 000
X4 .111 .047 .196 2.358 021
6 Kepuasan .750 Reliabel
X5 .167 .040 .309 3.706 000
Masyarakat (Y)
a. Dependent Variable: Kepuasan Masyarakat
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan
Berdasarkan tabel 4, maka diperoleh model
bahwa nilai cronbach Alpha dari setiap
persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai
instrumen reliabel pada penelitian memiliki nilai
berikut:
> 0.60. Dengan demikian dapat dinyatakan
Y = 4,829 + 0,121X1 + 0,141X2+ 0,291X3 +
bahwa setiap instrumen variabel adalah reliabel.
0,111X4 + 0,167X5
Koefisien Determinasi Dimana :
Nilai koefisien determinasi dari model X1 = Bukti Fisik (tangible)
penelitian disajikan sebagai berikut: X2 = Kehandalan (reliability)
X3 = Daya Tanggap (responsiveness)
Tabel 3: Hasil Pengujian Koefisien X4 = Jaminan (assurance)
Determinasi X5 = Empati / kepedulian (empathy)
Model R
R Adjusted Std. Error of y = Kepuasan Masyarakat
Square R Square the Estimate Adapun hasil pengujian hipotesis dalam
1 .89 .793 .778 .272
penelitian ini sebagai berikut:
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Hasil perhitungan regresi menggunakan program Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan
SPSS Ver. 20.00 sebagaimana terlihat pada table sebagai berikut :
3 tersebut diketahui bahwa nilai adjusted R 1. Nilai constanta (β0) diperoleh sebesar
square adalah 0,793. Hal ini menunjukkan 4,829 yang berarti bahwa kepuasan
441
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
442
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
yang menyatakan “Di duga bahwa faktor bukti Pengaruh Kualitas pelayanan terhadap
fisik (tengible), kehandalan (reliability), daya kepuasan masyarakat
tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) Di dalam gambaran umum ini responden
dan empati (empathy) dengan kepuasan di kategorikan berdasar jenis kelamin,
masyarakat, secara simultanberpengaruh pekerjaan, dan jenjang pendidikan. Hasil dari
signifikan terhadap kepuasan masyarakat di kuesioner menunjukan bahwa sebagian besar
Kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata masyarakat didominasi oleh laki-laki, dan
Kabupaten Soppeng.”, DITERIMA sebagian besar berpendididkan SD/Ibtidaiyah.
Hasil uji validitas dan reliabilitas dilakukan
Sistem pelayanan di Kantor Kelurahan
untuk mengetahui suatu instrumen valid dan
Ompo
reliabel atau tidak. Semua pernyataan dari
Kelurahan sebagai sentra pelayanan
variabel bebas (X) yang terdiri dari bukti fisik
publik terdepan di Kabupaten Soppeng
(X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3),
diharapkan memberikan pelayanan prima
jaminan (X4), dan empati (X5) serta (Y)
kepada warga yang mengurus segala keperluan
kepuasan masyarakat setelah diolah dengan
yang terkait dengan administrasi kependudukan.
SPSS 20.0 for windows semua instrumen
Semua urusan mulai dari pengurusan KTP, kartu
dianggap valid dan reliabel. Selanjutnya dari
keluarga, izin keramaian, surat tanah, dan lain-
penyebaran kuesioner yang dibagikan ke 75
lain sampai kepada urusan pernikahan atau
responden kepada masyarakat di kantor
perceraian bemuara di kantor ini. Hajad hidup
Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata
orang banyak memang memerlukan pengakuan
Kabupaten Soppeng menunjukan hasil pengujian
administrasi pemerintahan agar hidup dan
secara statistik bahwa secara simultan bahwa
kehidupan dalam masyarakat menjadi lebih
ada pengaruh yang signifikan variabel kualitas
tenang karena segala urusan mempunyai
pelayanan terhadap kepuasan masyarakat.
kekuatan hukum.
Variabel bukti fisik (X1), keandalan (X2), daya
Sudah tidak zamannya lagi sekarang semua
tanggap (X3), jaminan (X4), dan empati (X5)
urusan dipersulit, seperti motto zaman zahiliyah
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
dulu bahwa “ kalau bisa dipermudah kenapa
kepuasan masyarakat (Y). Dan dari hasil
harus dipersulit “ . Justru dengan gerakan
pengujian tersebut sesuai dengan hipotesis yang
reformasi birokrasi yang diproklamirkan oleh
diajukan. Adapun penjelasan masing-masing
kementrian pemberdayaan aparat negara, semua
dari variable sebagai berikut :
urusan seharusnya lebih dipermudah dan
diperlancar dengan azas transparansi, akuntabel, Pengaruh bukti fisik (X1) terhadap kepuasan
cepat, dan cermat. Service exchengce atau masyarakat (Y)
pelayanan prima wajib hukumnya dilaksanakan Uji hipotesis variabel X1 menunjukkan
oleh seluruh instansi pemerintah yang langsung variabel bukti fisik berpengaruh signifikan
melayani kebutuhan masyarakat sebagai hak dari terhadap kepuasan masyarakat. Dari hasil
warga yang setia membayar pajak. perhitungan variabel buktifisik (X1) nilai t-
Kelurahan Ompo, merupakan salah hitung sebesar 3,525. Dari hasil uji ini
satu perangkat daerah yang memiliki tugas membuktikan bahwa secara parsial variabel
pokok melaksanakan sebagian urusan bukti fisik (X1) mempunyai pengaruh positif
Pemerintah Kabupaten Soppeng. Dalam dan signifikan terhadap variabel kepuasan
melaksanakan tugas pokok, Kelurahan Ompo masyarakat (Y).
pada Pemerintah Kabupaten Soppeng
Pengaruh keandalan (X2) terhadap kepuasan
mempunyai fungsi yaitu melayani masyarakat,
masyarakat (Y)
meningkatkan mutu pelayanan masyarakat,
Uji hipotesis variabel X2 menunjukkan
memajukan dalam pemberdayaan masyarakat
variabel keandalan berpengaruh signifikan
sebagai aparatur pemerintah yang mengatur
terhadap kepuasan masyarakat. Dari hasil
wilayahnya tertib dan aman, dan melaksanakan
perhitungan variabel keandalan (X2) nilai t-
pembangunan yang lebih maju.
hitung sebesar 3,621. Dari hasil uji ini
membuktikan bahwa secara parsial variabel
443
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
444
Jurnal Mirai Management, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2016
Lukman, Sampara. 2000. Manajemen Kualitas Supranto. 1997. Pengukuran tingkat kepuasan
Pelayanan. STIA LAN Press. Jakarta. pelanggan untuk menaikkan pangsa
pasar. Rineka Cipta. Jakarta.
Lupiyoadi , Rambat. 2001. Manajemen
Pemasaran Jasa. PT. Salemba Empat. Suprapto, 2009. Komunikasi Organisasi. Edisi
Jakarta. V. Cetakan ketujuh. PT Bumi Aksara.
Jakarta.
Malhotra, Mathur, Greene. 2003. Too Young too
Wed (The Lves, Rights, and Health pf Tjandra, W. Riawan, dkk. 2005. Peningkatan
Young Married Girls). International Kapasitas Pemerintah Daerah dalam
Center for Research on Women Pelayanan Publik : Pembaruan.
(ICRW). Yogyakarta.
Moenir, 1995. Manajemen Pelayanan Umum di Tjiptono. Fandi. 2001. Kualitas Jasa:
Indonesia. PT Bumi Aksara. Jakarta. Pengukuran, Keterbatasan dan
Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Implikasi Manajerial, majalah
Indonesia. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Manajemen Usahawan Indonesia.
Rineka Cipta. Jakarta.
Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di 2002. Strategi Pemasaran. Penerbit
Indonesia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi andi. Yogyakarta
Aksara. Jakarta. 2006. Pemasaran Jasa, Bayumedia
Pubhlishing, Malang.
Nasution, M.N. 2004. Manajemen Jasa 2007. Pemasaran Jasa, edisi revisi.
Terpadu. PT Ghalia Indonesia. Jakarta. Bayumedia, Malang.
Prawira, Jantra. 2012. Pelayanan Sektor Publik. Tjiptono, Fandi dan Gregorius Candra. 2005.
BP. FE-Unhas. Makassar. Service, Quality, and Satisfaction.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Ratminto. 2005. Manajemen Pelayanan. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2000 tentang Program
Ridwan Juniarso. 2009. Hukum Administrasi Pembangunan Nasional (PROPENAS)
Negara dan Kebijakan Pelayanan
Publik. Penerbit Nuansa. Bandung. Yamit, Zulian . 2005. Manajemen Kualitas
Produk dan Jasa. Ed. 1, Cet. 4.
Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel- Yogyakarta: Ekonisia Kampus
Variabel Penelitian. Penerbit Alfabeta. Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.
Bandung.
Zeithaml, V. et al. 1990. Delivering Quality. 5th
Sinambela, L.P. 2006. Reformasi Pelayanan Edition, Free Press A Division of
Publik: Teori, Kebijakan, dan Macmillan Inc.
Implementasi. Bumi Aksara. Jakarta.
Zeithaml, Valarie A, Bitner, Mary Jo 1996.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Services Marketing. Edisi1. MCGraw-
Administrasi. CV Alfabeta. Bandung Hill. Boston
2008. Metode Penelitian Kunatitatif
Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
445