Oleh :
NAHUM SALAMALA
PENDAHULUAN
pemenuhan kebutuhan dasar warga negara atas suatu barang/jasa dan pelayanan administrasi
yang terkait dengan kepentingan publik. Orientasi kegiatannya adalah barang-barang publik
dan pelayanan publik sehingga dalam dinamika kehidupan, masyarakat yang bertindak selaku
konsumen akan berhubungan atau terkait dengan kegiatan pelayanan publik. Selain itu perlu
diketahui bersama bahwa sumber dana kegiatan pelayanan publik berasal dari masyarakat
melalui pajak sehingga wajar apabila masyarakat mengharapkan adanya pelayanan yang baik
dan berkualitas.
masyarakat?
masyarakat?
Tujuan
Makbon serta dapat digunakan sebagai tolak ukur pelayanan yang sudah dilakukan oleh
Distrik Makbon .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Tse dan Wilton, dalam M.N. Nasution (2004, 104) bahwa kepuasan atau
dirasakan antara harapan sebelumnya atau kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaiannya.
Engel dalam M.N. Nasution (2004, 104) mengungkapkan, bahwa kepuasan pelanggan
Philip Kotler (2006, 70) mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil
produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja berada di
bawah harapan, pelanggan tidak puas. Sebaliknya jika kinerja memenuhi harapan pelanggan
puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Dari beberapa teori yang dikemukakan dapat dikatakan bahwa kepuasan masyarakat
adalah respon, evaluasi, dan tingkat emosi masyarakat terhadap pelayanan publik yang telah
masyarakat.
II.1.2 Konsep Pelayanan Publik
orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pemerintahan,
kata umum atau publik mengandung arti sebagai masyarakat umum sehingga kepentingan
(2002:15) yang mengartikan kepentingan umum sebagai suatu bentuk kepentingan yang
menyangkut orang banyak atau masyarakat, tidak bertentangan dengan norma dan aturan,
yang kepentingan tersebut bersumber pada kebutuhan (hajat/hidup) orang banyak atau
masyarakat.
Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat tidak untuk melayani
dirinya sendiri tetapi untuk melayani masyarakat, pelayanan sebagai suatu proses yang terdiri
waktunya.(Moenir,2002:23).
Penilaian terhadap kualitas pelayanan bukan didasarkan atas pengakuan atau penilaian
dari pemberi pelayanan, tetapi diberikan oleh langganan atau pihak yang menerima
pelayanan. Namun demikian, tidak ada suatu standar yang dapat dipakai sebagai ukuran
umum tentang kualitas pelayanan. Hal ini disebabkan unsur subyektivitas dalam diri
penerima pelayanan, seseorang mungkin menilai suatu pelayanan yang diterimanya sudah
yang baik adalah awal bagi tumbuhnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, yang
selanjutnya akan menjadi penentu pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, pengukuran
mengenai kualitas pelayanan merupakan perbandingan antara pelayanan yang diharapkan
dengan pelayanan yang diterima. Dalam metode pengukuran ini, penilaian masyarakat selaku
Parasuraman (1990 : 23), pengukuran kualitas pelayanan publik didasarkan pada indikator-
indikator:
1. Tangibles, artinya kualitas pelayanan yang berupa sarana fisik perkantoran, ruang tunggu,
dan lain-lain;
terpercaya;
4. Assurance, yakni kemampuan dan keramahan serta sopan santun pegawai dalam
5. Emphaty, yakni sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap konsumen.
Masyarakat selalu berharap untuk mendapatkan kepuasan yang optimal terutamadalam hal
masyarakat ditentukan oleh kualitas pelayanan, sehingga diduga ada hubungan antara
Dari penjelasan kerangka konseptual yang ada, maka dibuat hipotesis dari penelitian, sebagai
berikut:
Ho : ρ = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan Publik
H1 : ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan Publik (X)
Melihat dari dua hipotesis tersebut, maka peneliti mengambil salah satu hipotesis untuk
H1 : ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan Publik (X)
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan analisa terhadap 2 variabel, yaitu variabel (X)
“Kualitas Pelayanan Publik” dan (Y) “Tingkat Kepuasan Masyarakat” pada Kantor Distrik
Makbon . Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Metode Penelitian
Kuantitatif Asosiatif.
III.2 Lokasi Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan di Kantor Distrik Makbon Kabupaten Sorong
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari penjelasan diatas maka penulis mengambil
“Dikatakan sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Sugiyono
(2008 : 85)
Semakin besar sampel makin besar nilai n = banyaknya elemen sampel akan
memberikan hasil yang lebih akurat. Karena itu dalam penelitian ini akan diambil 100 orang
dengan cara membagikan Kuesioner (Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
Apabila pengumpulan data sudah dilakukan, maka data yang sudah terkumpul harus
diolah dan di analisis. Dalam pengolahan data ada beberapa langkah yang harus dilakukan
antara lain:
1. Editing. Hal ini berarti bahwa semua data yang diperoleh diteliti tentang kelengkapan dan
menafsirkan.
d. Apakah jawaban-jawaban responden cukup logis dan terdapat kesesuain antara
3. Koefisien Determinasi
dengan variabel Y (tingkat kepuasan masyarakat), kemudian dapat dilakukan dengan cara
menghitung koefisien determinasi dari jumlah korelasi product moment yang sudah
ditentukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 100 orang, maka perlu diuji
sebagai berikut:
Setelah diuji harga “t” hitung, maka signifikansi ditentukan dengan “t” table dengan tingkat
interpretasi atau pedoman koefisien korelasi menurut buku Metode Penelitian Kuntitatif dan
Tabel 3.3
Ali, Faried. 2011. Teori dan Konsep Administrasi: Dari Pemikiran Paradigmatik Menuju
Redefinisi. Jakarta; Rajawali Pers.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta; Rineka
Cipta.
Dian, Utomo. Sad. 2010. Kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).
Direktorat Jenderal Pemetintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian dan teknik penyusunan Skripsi. Jakarta;
Rineka Cipta.
Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep Pelayanan Publik Serta Implementasinya . Bandung;
Mandar Maju.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuatitatif dan Kualitatif. Yogyakarta; Graha
Ilmu.