Anda di halaman 1dari 22

1

TUGAS INDIVIDU PENGANTI FAINAL

MAKALAH
“Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan dalam Meningkatkan Pelayanan
Publik (Suatu Studi Pelayanan E-KTP di Kecamatan Langowan Timur )”

OLEH

MUH.RISWANDI SURIANTO : B 401 17 007

KELAS : E

MATA KULIAH : SISTEM PELAYANAN PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN : ADMINISTRASI

PRODI : ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2019

1
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tiada henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
Karena atas limpah Rahmat dan Hidayah Nya lah sehingga Makalah ini dapat saya
selesaikan meskipun masih jauh dari Kata kesempurnaan, Salawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, Kepada
Keluarga, Sahabat serta kita sekalian UmmatNya.
makalah ini saya susun untuk, melengkapi tugas “Mata Kuliah sistem pelayanan
publik”, dengan tema “kinerja aparatur pemerintahan kecamatan dalam meningkatkan
pelayanan publik (suatu studu pelayanan E-KTP di kecamatan langowan timur)”,
dengan tujuan agar dapat bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dan wawasan.

Ucapan terimakasih pula kepada Dosen Mata Kuliah ini, yang telah memberikan saya
tugas yang ilmunya sangat bermanfaat. Dan memberikan motivasi dalam proses
penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.

Sebagai penyusun saya menyadari makalah ini masih jauh dari Kata kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana
mestinya.

2
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………......................................4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….6
C. Landasan Teori……………………………………………………………..6
D. Profil Daerah……………………………………………………………….6

BAB II PEMBAHASAN
A. Kinerja Aparatur Pemerintah………………………………………………..12
B. Faktor–Faktor yang mempengaruhi kinerja aparatur pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan public……………………………………………..13
C. Presepsi masyarakat terhadap pemerintah sehubung dengan pelayanan
publik………………………………………………………………………...13
D. Peran aparatu pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik khususnya
pelayanan E-KTP…………………………………………………………….13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………19
B. Saran………………………………………………………………………..20

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Salah satu kerja birokrasi dapat dilihat dari bagaimana birokrasi tersebut dalam

hal ini  kecamatan bekerja sama dengan Kepala Desa melaksanakan tugasnya dalam

memberikan pelayanan E-KTP bagi masyarakat. Dalam hal ini kantor kecamatan

sebagai unsur pelaksanaan yang merupakan lembaga birokrasi yang memiliki tugas

kewenangan dibidang pelayanan publik. E-KTP merupakan suatu hal yang dekat

dengan masyarakat, E-KTP meski kelihatannya sepele tetapi merupakan unsur

penting dalam administrasi kependudukan. Alasannya adalah karena menyangkut

masalah legitimasi seseorang dalam eksistensinya sebagai penduduk dalam suatu

wilayah Negara Kesatuan Ropublik Indonesia (NKRI), dan sesuai dengan keputusan

presiden No. 52 Tahun 1997 yang berbunyi setiap penduduk yang berusia 17 Tahun

dan bagi yang berstatus menikah tapi usianya belum mencapai 17 Tahun juga berhak

memiliki E-KTP. Dari data yang diperoleh dari kantor kecamatan tata cara

pembuatan E-KTP adalah harus mengajukan permohonan tertulis kepada Camat

dengan menggunakan formulir yang disediakan dilampiri persyaratan surat pengantar

dari Kepala Desa. Melalui prosedur dan persyaratan seseorang berhak memiliki E-

KTP, namun kenyatannya masih banyak yang telah memenuhi persyaratan tetapi

belum memiliki E-KTP dari data kependudukan yang diperoleh di kantor camat.

4
5

Adapun perbedaan jumlah tersebut kemungkinan disebabkan oleh lambannya

aparatur serta terbelit-belitnya proses yang dilalui dalam proses pengurusan E-KTP

tersebut, serta kurangnya informasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai

besarnya biaya dalam pengurusan E-KTP, atau kalaupubiaya dalam pembuatan E-

KTP tadi sudah ditetapkan dalam pengumuman perda, namun dalam realisasinya

biaya pembuatan E-KTP sering berbeda dengan apa yang tercantum dalam peraturan.

Hal ini bisa saja disebabkan karena kesalahan faktor minimnya dukungan fasilitas

pengadaan atau fasilitas kerja pemerintah, yang mana masih dominan manual dalam

mengerjakan tugas. Untuk memenuhi hal tersebut, maka pemerintah harus lebih

responsif dan akuntabel guna memberikan pelayanan prima dan dapat memuaskan

masyarakat. Maka dengan demikian pelayanan publik dapat ditafsirkan sebagai

tanggung jawab pemerintah atas kegiatan yang ditujukan untuk kepentingan umum

dan masyarakat yang mengandung adanya unsur-unsur perhatian dan kesediaan serta

kesiapan dari pelaksanan pelayanan tersebut. Untuk itu aparat pemerintah tentunya

lebih meningkatkan ketrampilan atau keahlian dan semangat yang tinggi sebagai

pelayan publik, sehingga pelayanan dapat secara maksimal diterima dan memberikan

kepuasan bagi masyarakat. Oleh karena itu perlunya suatu tindakan yang benar-benar

mementingkan kepentingan umum, dalam hal memberikan pelayanan yang benar-

benar baik terhadap masyarakat. Dalam hal ini calon peneliti mencoba untuk mencari

tahu lewat suatu penelitian mengenai kinerja aparatur pemerintah kecamatan dalam

meningkatkan pelayanan publik. Karena suatu prilaku melahirkan tindakan, dan

5
6

dalam hal pengambilan tindakan khususnya dalam pelayanan publik, sangat

mempengaruhi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis mengemukakan perumusan masalah


adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan Dalam Meningkatkan


Pelayanan publik untuk pelayanan E-KTP di Kecamatan Langowan Timur?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan

dalam meningkatkan pelayanan publik khususnya pelayanan E-KTP?

C. Landasa Teori

1. Untuk mengetahui Bagaimana Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan

Dalam Memberikan pelayanan E-KTP kepada Masyakat.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhui Kinerja

Aparatur Pemerintah Kecamatan dalam meningkatkan Pelayanan Publik.

D . Profil daerah

Gambar di atas merupakan salah satu kantor kecamatan lawongan timur untuk
pelayanan KTP ELEKTRONIK

6
7

Gambar di atas merupakan salah satu bentuk kerjasama para pegawai kantor
kecamatan langowan timur dalam pembuatan E-KTP dengan cara seperi ini
pembuatan e-ktp dapat berjalan dengan baik dan masyarakat yang memebuat e-ktidak
lagi merasa kesulitan.

UTARA : KECAMATAN LANGOWAN BARAT

TIMUR : KECAMATAN KAKAS BARAT

BARAT : KECAMATAN LANGOWAN BARAT

SELATAN ; KECAMATAN LANGOWAN SELATAN

VISI: " MENUJU LANGOWAN TIMUR YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT

MISI :MEMBERIKANPELAYANANPRIMAKEPADAMASYARAKAT

7
8

MENCIPTAKANTATA KELOLA PEMERINTAHANYANG BAIK MEMELIHARANILAI


BUDAYA, KEARIFANLOKAL YANGPRODUKTIF, INOVATIF BERDASARKAN SEMANGAT
MAPALUS & SI TOU TIMOU TUMOTOU. MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT LANGOWAN TIMUR MELALUI SUMBER DAYA ALAM YANG EFISIEN
DAN BERKELANJUTAN BERBASIS PADA ABRIBISNIS DAN PERDAGANGAN BATAS
WILAYAH

 Konsep Kinerja

Kinerja berasal dari kata Job performance yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang.

Performance diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan

kerja,pencapaian kerja atau hasil kerja, penampilan kerja (Lembaga Administrasi

Negara ; 1992), Sedangkan menurut Anwar Prabu (2004 ; 67) pengertian kinerja

( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitias yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Konsep kinerja pada dasarnya

dapat dilihat dari dua segi, yakni kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dala suatu

organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi

tersebut (Bastian, 2001 :329). Pegawai adalah orang yang melakukan pekerjaan

dengan mendapatkan imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah. Unsur

manusia sebagai pegawai maka tujuan badan (wadah yang telah ditentukan

kemungkinan besar akan tercapai sebagaimana yang diharapkan.Pegawai inilah yang

mengerjakan segala pekerjaan atau kegiatan-kegiatanpenyelenggaraan pemerintahan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengertian kinerja pegawai adalah hasil kerja

perseorangan dalam suatu organisasi. Kinerja organisasi adalah tolatitas hasil kerja

8
9

yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki

keterkaitan yang sangat erat untuk tercapainya tujuan organisasi, sumberdaya yang

digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya

pencapaian tujuan organisasi tersebut.

 Indikator Kinerja

Indikator kinerja atau Key Performance Indicator dapat diartikan sebagai ukuran atau

indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil

mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan. Dalam penyusunan indikator

kinerja kita sebaiknya harus menetapkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan

terukur (measurable). Indikator kinerja juga sebaiknya harus dinyatakan secar

eksplist dan rinci sehingga menjadi jelas apa yang diukur. Ada beberapa pengertian

yang disampaikan oleh para pakar yaitu Indikator adalah pengukuran tidak langsung

suatu peristiwa atau kondisi. Indikator adalah variabel yang mengidikasikan atau

menunjukan suatu kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur

perubahan (Green, 1992: 54). Indikator adalah variabel untuk mengukur suatu

perubahan baik langsung maupun tidak langsung.

 Konsep Aparatur Pemerintah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesian yang dimaksud dengan aparat adalah

badan pemerintahan, instansi pemerintah, pegawai negeri, alat Negara. Sedangkan

istilah aparatur pemerintah diartikan sebagai pegawai negeri, alat Negara, aparatur

9
10

Negara. Kata aparatur sendiri berarti perangkat alat (Negara,pemerintah), para

pegawai negeri. Aparatur pemerintah merupakan alat kelengkapan Negara terutama

meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian yang mempunyai

tanggung jawab melaksanakan Aparatur dapat diartikian sebagai alat Negara atau

aparat pemerintah. Jadi dapat dikatan bahwa aparatur merupakan alat perlengakapan

negara yang terutama meliputi bidang kelembagaan, ketatalakasana dan kepegawaian

yang mempunyai tanggung jawab mejalankan roda pemerintahan sehari-hari. Dengan

demikian pengertian aparatur tidak hanya dikaitkan dengan orangnya (person) tetapi

juga roda pemerintahan sehari-hari. dengan fasilitas atau pun ketentuan-ketentuan

organisasi dan sebagainya. Konsep Pelayanan Publik Pelayanan publik dapat

diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat

yang mempunyai kepentingan sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah

ditetapkan. Menurut Lay (2002 : 22) sebagiman dikemukakan oleh Ratminto dan Atik

Septi Winarsih (2005 : 56), dalam ilmu politik dan administrasi publik, pelayanan

publik atau pelayanan umum merupakan istilah yang mengambarkan bentuk dan jenis

pelayanan pemerintah kepada masyarakat atas dasar kepentingan umum. Pengertian

ini pelayanan umum menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 63/KEP/M.PAN/&/2003 adalah segala kegiatan pelayanan yang dimaksudkan

oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima

pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundang-undangan. Adapun yang

dimaksud penyelenggaraan pelayanan publik adalah Instansi Pemerintah. Pada

hakekatnya Pemerintahan adalah pelayanan kepada masyarakat, olehkarenanya

10
11

birokrasi publik berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikanlayanan baik

dan profesional. Pelayanan publik (public services) oleh birokrasi publikadalah

merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdimasyarakat

di samping sebagai abdi negara dengan maksud untuk mensejahterakanmasyarakat.

11
12

BAB II

PEMBAHASAN

A . Kinerja Aparatur Pemerintah

Cara dasarnya setiap aparatur pemerintah dituntut mempunyai profesionalisme

sesuai dengan tugas dan jabatannya. Melaksanakan setiap bidang kerja sesuai dengan

tugas dan fungsi secara struktural organisasi yang kredibel menjadi salah satu

tugasdan kewajiban jabatan yang harus dilaksanakan dengan amanah dan sesuai

dengan peraturan-peraturan yang ada. Peningkatan kinerja aparatur merupakan salah

satu indikator keberhasilan pelaksanaan program pengembangan sumber daya

manusia aparatur.Terwujudnya semua program tidak lepas dari kerja sama antara

Camat dan stafnya karena dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik yang

berkualitasmembutuhkan para aparatur pemerintah yang professional. Berikut

penuturan darisalah satu staf kecamatan yaitu : “ Hubungan kami dengan Camat

berjalan baik,Camat melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik sebagaimana apa

yang menjadiTUPOKSI dari Camat. Camat selalu memberikan pembinaan kepada

kami seluruhstaf yang ada di kecamatan Langowan Timur untuk tetap memberikan

pelayananyang memuaskan bagi masyarakat tanpa ada unsur membeda-bedakan

antaramasyarakat yang satu dengan yang lainnya.”Hal serupa pun peneliti dapatkan

dari staf lainnya yaitu “ Benar apa yangdisampaikan oleh teman kami tadi bahwa,

12
13

Camat selalu mengevaluasi Kinerja yangkami lakukan lewat program-program

kecamatan yaitu penyelenggaraanpemerintahan.”

B. Faktor -faktor yang mempengaruhi Kinerja Aparatur Pemerintah dalam


Meningkatkan Pelayanan Publik

Sarana dan Prasaran Sesuai dengan Penuturan Bapak Camat yaitu : Sarana pelayanan

adalah faktor penting untuk terciptanya suatu pelayanan yang baik. Sarana dan

prasarana yang dimaksud disini ialah segala jenis peralatan, perengkapan dan fasilitas

lain yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelakasanaan pekerjaan dan

juga berfungsi sosial dalam rangka kepentingan orng-orang yang sedang berhubungan

dengan organisasi kerja tersebut. Faktor sarana pelayanan pembuatan antara lain

peralatan, perlengkapan, alat bantu, gedung dan komunikasi. Fasilitas yang ada di

Kantor Kecamatan dalam Pelayanan E-KTP menunjukan belum mendukung.

C.Persepsi Masyarakat Terhadap Pemerintah Sehubungan Dengan Pelayanan


Publik

Masyarakat merupakan elemen yang paling berkepentingan terhadap pelayanan

publik. Pelayanan pubik yang baik akan memudahkan dan memberikan kepuasan

kepada masyarakat. mengenai penuturan dari masyarakat terhadap kinerja aparatur

pemerintah kecamatan dalam memberikan pelayanan publik di Kecamatan Langowan

Timur.

D. Peran Aparatur Pemerintah Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik


khususnya Pelayanan E-KTP

13
14

Dalam percakapan yang dilakukan peneliti kepada Camat bahwa, E-KTP merupakan

program nasional yang pertama dilakukan di seluruh Indonesia. E-KTP atau KTP

elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat system keamanan/

pengendalian baik dari sisi administrasi maupun teknologi informasi dengan berbasis

kepada database kependudukan nasional. Program E-KTP di indonesia telah dimulai

semenjak tahun 2009 dengan ditunjuknya empat kota sebagai proyek percontohan

EKTP nasional, adapun kota tersebut adalah Makassar, Yogyakarta, Padang,

Denpasar.Ditunjuknya empat ini sesuai dengan surat Dirjen administrasi

kependudukan Departemen dalam negri nomor 471.13/3350/MD tentang pelaksanaan

E-KTP berbasis NIK nasional diempat kota percontohan tersebut.

A .Perbandingannya Dengan daerah di Poso

Pelayanan Dukcapil Poso tak Maksimal

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Poso mengeluhkan

minimnya sarana dan prasarana (Sarpras) pelayanan kependudukan kepada warga.

14
15

Salah satu yang dikeluhkan adalah peralatan komputer.Akibatnya, pelayanan yang

seharusnya berjalan dengan cepat dengan waktu yang cukup singkat dan terverifkasi

dengan akurat, terpaksa harus dilakukan secara manual melalui penulisan tangan.Jika

dibandingkan dengan beberapa kantor pelayanan lainnya, Dinas Dukcapil Poso

sangat tertinggal jauh terkait minimnya fasilitas komputer atau laptop yang menjadi

penunjang dalam kepengurusan pelayanan pendaftaran pembuatan urusan akte atau

KTP.

Khusus untuk ruangan pelayanan E-KTP dan kartu keluarga, para pemohon harus

bersabar menunggu antrian dalam waktu yang cukup lama.Kepala Dinas Dukcapil

Kabupaten Poso, Sophia Purajow yang ditemui Sulteng Raya menyatakan, semua itu

disebabkan kurangnya fasilitas di kantornya.“Iya, kami akui kurangnya sarana

pendukung menyebabkan pelayanan kami yang kurang maksimal,” beber kadis saat

ditemui di ruang kerjanya.Namun, demikian Sophia tidak menjelaskan secara rinci

berbagai kekurangan yang dimaksud.

Kondisi tersebut sangat berbanding terbalik dengan harapan pemrintah pusat yang
mengharuskan PNS diminta untuk bekerja secara profesional namun tanpa dukungan
alat komputer untuk mempercepat pelayanan.“Kita ini di tuntut oleh pusat untuk
harus bekerja secara semaksimal mungkin, namun dengan kondisi seperti yang ada
sekarang dengan keterbatasan fesilitas masih menjadi kendala utama,khususnya untuk
pelayanan pendaftaran masih secara manual atau tulis,’’ ujar Kadis.Dia mengatakan,
di era yang sudah canggih dan serba elekrtonnik tidak seharusnya petugas pelayanan
pendaftaran di Dukcapil Poso masih menggunakan pulpen dan buku. Sehingga harus
bekerja dua kali sebelum dikirim kepusat.Meskipun memiliki kekurangan fasilitas,
petugas Dukcapil Poso tetap bekerja maksimal untuk mencapai target dalam setahun
sebanyak 77 persen dari tahun sebelumnya 2016 mencapai 15.000 pendaftar

15
16

khususnya pada penerbitan akta kelahiran (AK) dan Kartu Keluarga(KK).“Tapi


meski dengan keterbatasan Sarpras itu, kami tetap berusaha untuk bekerja
semaksimal mungkin,saya berharap pertugas yang ada dibagian tetap semangat dan
tanpa harus malu dengan kondisi yang ada,’’ jelas Sophia.

Senada dengan Kadis, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Penduduk

Dukcapil Poso Marmin membenarkan dengan keterbatasan sarpras tersebut yang

berdampak pada keterlambatan pelayanan kepada masyarakat.Dia mengakui, selain

keterbatasan Sarpras, penempatan petugas yang tidak sesuai ilmu serta keahlian di

bidang tidak tepat sehingga sistem pelayanan tidak berjalan dengan maksimal.“Iya

dong, itu berdampak pada lambatnya pelayanan dan juga tugas yang ditempatkan

sesuai dengan ilmunya tidak bermanfaat ketika dengan keterbatasan yang ada,”

tambah Kabid. SYM

A . Di daerah palu

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Palu mengklaim hampir
merampungkan target perekaman KTP Elektronik. Angka perekaman sudah mencapai
99,5 persen atau hampir seluruh warga Kota Palu telah melakukan perekaman.
Menururnya, yang banyak diurus warga saat ini adalah pindah-datang dan
kebanyakan juga perubahan data, seperti ganti status, pekerjaan, alamat dan KTP
hilang.“Jadi sebagian besar warga Kota Palu telah melakukan perekaman e-KTP,
bahkan jumlahnya hampir rampung yakni berkisar 99,5 persen di tahun 2018 ini,”
kata Kepala Bidang (Kabid) Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dukcapil Kota

16
17

Palu, I Ketut Simon, di ruang kerjanya.“Kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh


tentang perlunya KTP ini untuk mengurus BPJS, kredit di bank dan sebagainya,”
tuturnya.Lebih lanjut dia mengatakan, idealnya, Pengurusan KTP bisa rampung
dalam sehari, jika seluruh berkas persyaratan yang bersangkutan telah
lengkap.“Setelah melengkapi berkas dan ambil nomor antrian, maka berkas akan
diverifikasi dan kemudian dicetak dan diaktifkan, maka selesai. Yang perlu
digarisbawahi bahwa semua itu gratis,” ucapnya.Kadang kata dia, ada warga yang
mengeluhkan lamanya penerbitan dokumen yang diurusnya, disebabkan tidak
lengkapnya persyaratan yang bersangkutan.“Seluruh dokumen yang diurus seperti
KTP, KK, dan surat pindah itu semua bisa sehari terbit, sebenarnya mengurus surat di
Dukcapil tidak ada yang susah asal syarat lengkap,” pungkasnya.Pihaknya juga
mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengurus surat kependudukannya
sendiri, tanpa menyuruh orang lain untuk menghindari adanya pungli.

Blangko E-KTP Kosong di Pemkot Palu

Blangko E-KTP di (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Ducapil) Pemerintah


Kota Palu kosong. Akibatnya ratusan warga tak dapat melakukan pembuatan E-KTP.
“Maaf pak sampai hari ini blangko pembuatan E-KTP lagi kosong, jadi surat
keterangan KTP saja ya pak yang bisa kami keluarkan hari ini,”ujar Kepala Bidang
Pelayanan pendaftaran Penduduk Drs I Ketut Simon menjawab di ruang
kerjanya.Ditanya kira-kira kapan blangko E-KTP tersedia? Jawab I Ketut mengaku
belum tahu persisnya.“Kita masih menunggu suplay blangko E-KTP dari pusat, jadi
sabar dulu ya,”ujar I Ketut. Menurutnya walau masih kosong blangko pembuatan E-
KTP, namun pelayanan perekaman dan foto E-KTP tetap dilayani, sehingga jika
blangko sudah ada langsung di cetak. Beberapa warga kota Palu yang sedang antrian
mendapatkan surat keterangan KTP, mengaku kecewa dengan pemerintah. Pasalnya
blangko E-KTP sampai kosong. “Kami sangat kecewa dengan pemerintah, masa
blangko E-KTP sampai kosong. Jangan-jangan ada pembuatan KTP siluman
lagi,”tutur beberapa warga yang hendak membuat E-KTP di Ducapil kota Palu, dan
minta namanya jangan disebutkan dalam pemberitaan.

Warga Kabonena Palu Protes Namanya Dipakai Orang Lain Nyoblos

17
18

Warga mulai pulang, karena tak mendapat hak pilih di TPS 19 Kabonena, Palu, Rabu

Sejumlah warga yang akan mencoblos menggunakan e-KTP di TPS 19, Jalan Kelapa

Gading, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah,

protes. Salah seorang dari mereka mengaku hak pilihnya 'dicuri' oleh oknum tidak

bertanggung jawab."Nama saya sudah dipakai nyoblos orang lain. Jadi saya tidak bisa

nyoblos, saya tidak terima," kata Hary Santoso, salah seorang pemilih, Hary datang

membawa e-KTP sebagai modal dirinya untuk mencoblos. Namun, ia kaget sekaligus

kesal saat mengetahui namanya sudah digunakan oleh orang lain untuk

mencoblos."Saya akan kejar. Dia nyoblos pakai nama saya. Bisa jadi dia nyoblos lagi

pasti pakai namanya. Ini ada kecurangan," ujarnya. Berdasarkan pantauan di lokasi,

sempat terjadi keributan kecil. Hary memanggil penjaga TPS, meminta mereka keluar

dan memberikan penjelasan kepadanya terkait kenapa namanya bisa digunakan oleh

orang lain untuk mencoblos. "Tolong saya harus gunakan hak saya. Bapak ke sini,"

kata Hary kepada petugas TPS. Moh. Darwis, salah seorang panitia TPS 19

Kabonena, tidak bisa memberikan jawaban pasti kepada Hary. "Saya tidak tahu juga,

pak, itu yang antar anak-anak," ujarnya. Setelah terjadi perdebatan, Hary dan

18
19

sejumlah warga yang namanya dipakai mencoblos oleh orang lain pun harus

menanggung kekecewaan. Mereka terpaksa pulang dan tidak mencoblos. Akibat

kericuhan tersebut, pihak Linmas, Panwas, dan kepolisian tampak berjaga-jaga di

TPS 19 Jalan Kelapa Gading, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.

BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bagian terdahulu mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pelayanan publik, khususnya pelayanan E-KTP dikantor kecamatan,

secara umum kualitasnya masih perlu ditingkatkan, dari segi waktu kepengurusan,

relatif sudah baik, karena tidak membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.

Begitupun kalau kita berbicara mengenai biaya yang sudah tidak lagi harus

dikeluarkan oleh masyarakat.

2. Kinerja aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik pada umumnya

adalah baik. Dari beberapa indikator penilaian yaitu etika pelayanan aparat,

manajemen pelayanan aparat, disiplin dan tanggung jawab aparatur terlihat bahwa

mayoritas dari kesimpulan hasil penilaian informan menyatakan cukup baik.

19
20

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja pemerintah kecamatan dalam

meningkatkan pelayanan publik di kecamatan Langowan Timur antara lain :

1. Sarana dan Prasarana

2. Prosedur Pelayanan

3. Tingkat Pengetahuan dan Kemampuan Pegawai

4. Dukungan dari Setiap Elemen Masyarakat.

B . Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa, kinerja terhadap aparatur

pemerintah kecamatan dalam memberikan pelayanan publik harus lebih ditingkatkan

lagi prestasi kerja pegawai di dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan dan

kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

2. Bagi aparatur pemerintah kecamatan, apabila ada kegiatan pembinaan aparatur

yang dilaksanakan agar sepenuhnya dilakukan dengan benar sehingga hasilnya dapat

bermanfaat bagi kepentingan pribadi dan instansi pemerintah khususnya kantor

kecamatan Langowan Timur.

3. Bagi aparatur pemerintah kecamatan Langowan Timur supaya lebih meningkatkan

kualitas pelayanan yang di berikan kepada masyarakat karena pelayanan publik yang

terjadi selama ini masih di katakana bercirikan terbelitbelit, lambat, mahal, dan

melelahkan. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan publik dengan mengembalikan

dan mendudukkan pelayanan dan yang dilayani ke pengertian yang sesungguhnya.

Bagi pemerintah kab poso dan kota palu agar lebih memperhatikan lagi pelayana

20
21

public khususnya pembuatan E-KTP agar masyarakat tidak lagi merasa kesushan

dalam pengurusan E-KTP.Apabilah terjadi pungli dalam pembuatan E-KTP ini

pemerintah seharusnya cepet bertindak agar masalah tersebut cepat selesai.

21
22

22

Anda mungkin juga menyukai