OLEH
BEROLDUS ATAMBEOT
NIM : 42117069
KUPANG
2020
LEMBARAN PENGESAHAN
2. No regis :42117069
Timur
Proposal Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini telah diminta dan disetujui oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas rahmat, karunia-Nya
sehingga laporan (KKL) dengan judul peran “Pimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai Pada Kantor Bkkbn Provinsi Nusa Tenggara Timur” dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan (KKL) ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari segi bahasa dan dari segi sistematika penulisan yang termuat di dalamnya.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan yang bersifat
membangun.
ada pada laporanl ini dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk penelitian yang lebih
baik di masa yang akan datang, dan semoga laporan (KKL) ini dapat bermanfaat bagi
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ii
iii
5.1 Bidang Kerja…………………………………………………………....39
BKKKBN……………………………………………………………….42
BAB Vi PENUTUP……………………………………………………………...44
6.1 Kesimpulan……………………………………………………………..44
6,2 Saran……………………………………………………………………46
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
tumpah darah indonesia, tugas perlindungan ini harus diberikan tanpa harus
dibutuhkan.
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat oleh sebab itu tugas utama
1
masyarakat. Di era otonomi daerah dan pemilihan secara langsung setidaknya
telah memberikan sedikit perubahan itu, para kepala daerah juga telah
bidang tertentu atau yang kinerjanya tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
sangat penting untuk diketahui oleh setiap warga masyarakat negara sebab
kelahiran dalam hubungan suami istri dan menentukan jumlah anak dan
berkualitas, menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
2
keluarga kecil yang berkualitas di seluruh wilayah indonesia terutama di
masyarakat dalam bina keluarga (bina keluarga balita, bina keluarga remaja,
(UPPKS).
meningkat.
3
keluarga berencana karena sumber daya manusia merupakan faktor yang
suatu instansi yang dapat tumbuh dan berkembang tanpa unsur manusia
tujuan organisasi.
harus mempunyai sumber daya manusia yang memiliki potensi kerja yang
tercapai dengan baik mau dalam jangka panjang ataupun jangka menengah
pelayanan adalah bukti dari hasil kerja pegawai juga sebagai tanggung jawab
pimpinan dalam memimpim para pegawai pada kantor BKKBN Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
berkualitas.
4
perilaku organisasi dengan baik kepada setiap aparatur pemerintah akan dapat
pegawai, agar prestasi kerja dan dalam pencapaian serta pelaksanaan tugas
dapat terlaksanakan dengan baik serta tujuan yang telah ditetapkan dapat
Pegawai memiliki sifat dan tingkah laku atau perilaku yang beda, oleh
prestasi kerja yang tinggi, demikian juga prestasi kerja pegawai pada BKKBN
Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat dicapai melalui perilaku organisasi yang
Prestasi kerja itu sendiri merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh
tujuan dan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi,
5
MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BKKBN PROVINSI
6
BAB II
LANDASAN KONSEPTUAL
2.1 Kepemimpinan
yang lain, terlepas dalam bentuk apa kelompok manusia tersebut dibentuk. Hal
ini tidak dapat dipungkiri karena manusia selalu mempunyai keterbatasan dan
yang dirumuskan para ahli dapat diketahui bahwa konsep sipemimpinan itu
kesamaan kata kunci yakni “suatu proses mempengaruhi”. Akan tetapi kita
7
menemukan bahwa konseptualisasi kepemimpinan dalam banyak hal berbeda.
Perbedaan dalam hal “siapa yang mempergunakan pengaruh, tujuan dari upaya
sejumlah orang agar secara serentak melakukan kegiatan yang sama dan
menggerakkan grup atau kelompok dalam arah yang sama tanpa paksaan.
8
Dari pengertian di atas, maka pemimpin pada hakikatnya merupakan
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pemimpin yang dimaksud dalam
kajian ini adalah Kepala BKKBN Kota Kupang. Seorang pemimpin harus
berbagai pandangan dan pendapat yang mana pendapat tersebut berupa teori
yang dapat dibenarkan secara ilmiah, ilmu pengetahuan atau secara praktek.
Pemimpin tersebut pada dasarnya selalu mau berperan sebagai pemain orkes
tunggal dan berambisi untuk merajai situasi. Oleh karena itu dia disebut
9
a. Dia memberikan perintah-perintah yang dipaksakan dan harus
dipatuhi.
mereka lakukan.
merangsang kesediaan bekerja dari para pengikut dan anak buah. Pemimpin
10
1.1.3 Teori Sosiologis
relasi dalam organisasi, dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik
organisatoris antara para pengikutnya, agar tercapai kerja sama yang baik.
tujuan, dan kerap kali memberikan petunjuk yang diperlukan bagi para
kelompok. Setiap anggota mengetahui hasil apa, keyakinan apa, dan kelakuan
apa yang diharapkan dari mereka oleh pemimpin dan kelompoknya. Pemimpin
Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin dan
yang sebenarnya tidak becus mengurus dan dia menyerahkan semua tanggung
11
jawab serta pekerjaan kepada bawahan atau kepada semua anggotanya. Dia
macam hiasan atau ornamen yang yang mentereng. Biasanya ia tidak memiliki
namun disebabkan oleh karakternya yang lemah, tidak berpendirian serta tidak
berprinsip, maka semua hal itu menyebabkan tidak adanya kewibawaan juga
bekerja saja”. Mereka menunjukkan sikap acuh tak acuh. Sehingga kelompok
pribadi atau pola kelakuan para pemimpinnya. Teori ini menyatakan bahwa
seorang pemimpin itu selalu berkelakuan kurang lebih sama, yaitu ia tidak
dihadapi. Dengan kata lain dia harus bersikap fleksibel, luwes, bijaksana,
“tahu gelagat”, dan mempunyai daya lenting yang tinggi karena dia harus
12
Sedangkan masalah social itu tidak akan pernah identik sama di dalam
hidup dan saat-saat bahaya, selalu akan memunculkan satu tipe kepemimpinan
yang relevan bagi masa itu. Dalam hal ini, kepemimpinan harus bersifat multi-
dimensional serba bisa tanpa serba terampil agar ia mampu melibatkan diri
dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat dan dunia bisnis yang cepat
berubah. Teori ini beranggapan bahwa kepemimpinan itu terdiri atas tiga
sebagai elemen paling penting karena memiliki paling banyak variable dan
interaksi pemimpin dengan rakyat. Untuk melakukan hal ini perlu adanya
organisasi yang baik dan pemimpin yang baik, yang mau memperhatikan
sarana untuk melakukan kontrol sosial, agar pemerintah melakukan tugas dan
13
fungsinya dengan baik serta memperhatikan kemampuan serta potensi rakyat.
Semua itu dapat dilaksanakan melalui interaksi dan kerja sama yang baik
masing. Pada teori ini, ada tiga variabel pokok yang harus diperhatikan, yaitu
sebagai berikut:
c. Interaksi yang akrab dan harmonis antara pemerintah dan rakyat untuk
bersama. Fokus dari teori ini ialah rakyat dengan segenap harapan dan
hati nurani rakyat agar tercapai Negara yang makmur, adil dan
kesamaan nilai yang ingin disebar dan ditanam serta kesamaan tujuan yang
14
kepemimpinan ada beberapa unsur dan karakter yang sangat menentukan
Menurut Gibb (Sri Rahmi, 2014:99), ada empat elemen utama dalam
kepemimpinan yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu Pemimpin yang
sumber daya yang tersedia dalam organisasi untuk dapat mencapai hasil yang
1. Inisiatif.
2. Inquiry (menyelidiki).
15
ditempuh, dan tentang orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan yang
di bidanginya.
karena adanya ide yang baik tetapi yang bersangkutan kurang mampu
untuk mempertahankannya.
6. Critique (Kritik).
yang telah diperbuat itu baik adanya maka tindakan serupa untuk
16
Fungsi ini dapat ditingkatkan melalui jabatan formal yang dimiliki oleh
17
Untuk mendapatkan informasi yang valid, pemimpin
yaitu:
18
Disini pemimpin harus dapat memutuskan kemana saja
sasarannya.
19
BAB III
2020 sampai tangal 30 November 2020, dengan waktu kerja lima hari
dalam seminggu.
1 SENIN -
2 SELASA -
20
3 RABU -
4 KAMIS -
5 JUMAT -
untuk:
1. Wawancara
21
kenyataan tentang peran pemimpin yang diterapkan oleh Kepala
2. Observasi
3. Dokumentasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah analisis
dimaksudkan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih, sehingga
22
BAB IV
tanah air.Dengan lahirnya Orde Baru pada bulan maret 1966 masalah
23
kependudukan menjadi fokus perhatian pemerintah yang meninjaunya dari
sebagai berikut:
Soeharto pada pidatonya “Oleh karena itu kita harus menaruh perhatian secara
24
berencana yang dapat dibenarkan oleh moral agama dan moral Pancasila”.
masyarakat yang terlibat dalam usaha KB, Maka pada tanggal 17 Oktober
Kepala BKKBN adalah dr. Suwardjo Suryaningrat. Dua tahun kemudian, pada
25
tahun 1972 keluar Keppres No. 33 Tahun 1972 sebagai penyempurnaan
Organisasi dan tata kerja BKKBN yang ada. Status badan ini berubah menjadi
tantangan terhadap ide keluarga berencana (KB) masih sangat kuat, untuk itu
Family Planning). Dalam kaitan ini pada tahun 1973- 1975 sudah mulai
26
masyarakat dan pemuka masyarakat, yang bertujuan untuk membina dan
operasional yang baru yang disebut Panca Karya dan Catur Bhava Utama yang
penurunan fertilitas. Pada periode ini muncul juga strategi baru yang
yang dilantik sebagai Menteri Kesehatan. Pada masa ini juga muncul
koordinasi aktif dengan peran ganda, yaitu selain sebagai dinamisator juga
27
4.1.7 Periode Pelita V (1988-1993)
Pada masa Pelita V, Kepala BKKBN masih dijabat oleh Prof. Dr.
kualitas petugas dan sumberdaya manusia dan pelayanan KB. Oleh karena itu,
(LIMAS). Jenis kontrasepsi yang ditawarkan pada LIBI masih sangat terbatas,
maka untuk pelayanan KB LIMAS ini ditawarkan lebih banyak lagi jenis
Keluarga Sejahtera, dan Garis- Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993
kesejahteraan keluarga.
1993 sampai dengan 19 Maret 1998, Prof. Dr. Haryono Suyono ditetapkan
28
Kepala BKKBN. Dua bulan berselang dengan terjadinya gerakan reformasi,
sedangkan Kepala BKKBN dijabat oleh Prof. Dr. Ida Bagus Oka sekaligus
yang telah ada, Program Keluarga Berencana Nasional merupakan salah satu
Desember 2003. Hal ini sejalan dengan esensi UU Nomor 22 Tahun 1999
29
Dengan demikian tahun 2004 merupakan tahun pertama Keluarga
kecil bahagia sejahtera”. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, BKKBN
dengan BKKBN (pasal 54 ayat 1 dan 2).Peran dan fungsi baru BKKBN
Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
30
Kepala BKKBN Nomor 92/PER/B5/2011 tentang Organisasi Tata Kerja Balai
kinerjanya.
Agoes Achir pada tahun 2001 dan meninggal dunia pada akhir 2003 akibat
2006.Setelah itu digantikan oleh Dr. Sugiri Syarief, MPA yang dilantik
maka pada tanggal 27 September 2011 Kepala BKKBN, Dr. dr. Sugiri Syarief,
31
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada tanggal 26 Mei 2015 Presiden
Berencana Nasional (BKKBN) yang baru yaitu dr. Surya Chandra Surapaty,
MPH, Ph.D, yang dilantik oleh Menteri Kesehatan Prof. Nila F. Moeloek.
Kota Kupang
sarana program
32
Fungsi Jabatan
Fungsi Jabatan
33
Melaksanakan perencanaan kebutuhan, penatausahaan, dan evaluasi
Fungsi Jabatan
Kontrasepsi
34
akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan
35
VISI
MISI
Kependudukan.
Reproduksi.
Keluarga.
konsisten.
5 NILAI BKKBN
yang dihadapi.
36
• Kerjasama adalah perilaku untuk membangun jejaring dengan
Kuliah Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk belajar praktik yang
Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Katolik Widya Mandira-
37
URAIAN KEGAITAN KULIAH KERJA LAPANGAN DI KANTOR
para pegawai
dilakukan
3. senin, 09 November-Selasa, 17 Menginput laporan realisasi
anggaran
BKKBN se-NTT
4. Rabu, 18 November-Jumaat, 20 Membantu pembimbing
khusus
BKKBN se-NTT
5 Senin, 23 November-Rabu, 25 diminta pembimbing untuk
BAB V
38
ANALISIS HASIL KEGIATAN KULIA KERJA LAPANGAN (KKL)
Lapangan ini, praktikan hanya berfokus pada 4 hal. Adapun pekerjaan yang
2020
39
Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan di Badan Kependudukan
sampai dengan 5 Deember 2020. Kegiatan KKL ini dilaksanakan sesuai hari
Nasional (BKKBN) yaitu hari Senin Hingga Jum’at dengan waktu pukul 08.00
– 14.00 WIB.
informasi dn teknologi.
dalam membuat laporan ini juga harus memiliki tingkat ketelitan yang
40
sangat tinggi dalam menyocokkan SPJ dan SPM dengan jumlah
Praktik diminta untuk mencari harga satuan dari barang yang telah di
beli atau yang telah dianggarkan. Setelah itu hasil yang di dapatkan
barang.
kabupaten.
41
setiap kaupaten. Setalah login barulah kita dapat mengetahui apakah
untuk mengetahui ketersedian barang yang telah habis atau yang telah
BKKBN.
mengarahkan bawahan.
42
b. Kepala perwakilan BKKBN Provinsi NTT menanamkan rasa
43
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Tenggara Timur. Maka sebagai langkah terakhir yang penulis kerjakan dalam
karena sikap, nilai, norma, dan peraturan di junjung tinggi oleh setiap
pegawai kantor.
44
6.2 Saran
saran praktis, yang berisi tentang pernyataan penerapan pengetahuan dari hasil
tugas dinas.
dan tekun.
45
DAFTAR PUSTAKA
Publik. Bandung
https:// ntt.bkkbn.go.id
Perusahaan. Bandung
46
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan
LAMPIRAN:
Gambar 1
Gambar 2
kesehatan reproduksi.
47
48