Oleh:
Ika Puspita Rahayu1, Lelly Octavia2, Pergamus3,
Siti Aulia Rahmah4, Theresia Imanuella5, Tria Lorensa6, Yohana Trinatalia Intan Asie7
1,2,3,4,5,6,7
Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Palangka Raya
Abstrak
Kata Kunci : Sistem Penerapan Manajemen Kinerja Pembangunan, Desa Mekar Jaya
Kata Kunci:
Latar Belakang
Desa adalah suatu kelompok atau organisasi pemerintahan terendah yang langsung di
bawah camat dan merupakan organisasi langsung yang berhubungan dengan rakyat.
Berkembangnya masyarakat secara dinamis dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan,
pendidikan, dan keterampilan profesionalitas dari aparat pemerintahan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat. Alat pemerintah sebagai pelaksana
terendah yaitu aparatur pemerintah desa, dalam menjalankan tugas dan fungsinya tentu harus
mampu memperlihatkan kualitasnya sebagai abdi di masyarakat maupun negara. Pemerintah
desa merupakan wakil yang berasal dari rakyat atau bisa juga disebut sebagai abdi masyarakat
yang dimana memiliki fungsi ganda yaitu sebagai aparatur pemerintahan dan mewakili suara
masyarakat.
Dalam pemerintahan desa memiliki tataan yang merupakan tradisi dan institusi yang
menjalankan kekuasaan di dalam suatu pemerintahan desa. Desa adalah tempat kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki kewenangan dalam mengatur dan mengurus kepentingan yang
ada di dalam masyarakat setempat berdasarkan asal usul, dan adat istiadat setempat yang di akui
dalam sistem pemerintahan nasional. Tugas pemerintahan desa adalah sebagai berikut: 1)
Melakukan urusan pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan secara efektif, efisien, dan
akuntabel. 2) Melaksanakan segala urusan pemerintah yang di limpahkan oleh bupati.
Manajemen Kinerja adalah suatu aktifitas secara menyeluruh dalam hal mengawas
kinerja karyawan-karyawan dalam hal hubungannya dengan persyaratan kerja jangka watu
tertentu, yaitu tujuan yang ingin di raih, bimbingan langsung dalam tugas, penyimpanan dan
akses informasi mengenai kinerja yang selanjutnya akan di buat penilaian mengenai kinerja
tersebut. Penilaian kinerja yang sudah diperoleh itu selanjutnya akan kembali di berikan pada
karyawan yang bersangkutan melalui wawancara penilaian kinerja.
Manajemen adalah salah satu proses yang sangat penting yang mampu menggerakkan
suatu kelompok atau organisasi. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tentunya tidak akan
ada usaha yang berhasil lama. Tercapainya tujuan organisasi baik tujuan ekonomi maupun sosial
dan publik untuk sebagian besar bertanggung jawab kepada kemampuan para pelaku dalam
melakukan sesuatu hal yang bersangkutan.
Dengan demikian, aparatur pemerintah yang berada di desa Mekar Jaya sebagai suatu
organisasi atau lembaga yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang
bertujuan untuk melayani masyarakat setempat baik itu bidang pemerintahan, pemberdayaan,
pembangunan, ataupun pembinaan. Dengan itu, upaya untuk mewujudkan pembangunan desa
adalah dengan penerapan manajemen kinerja, baik manajemen personalia, serta pemberdayaan
tenaga-tenaga aparatur desa dengan kualitas yang baik dan di tempatkan pada bidang yang di
tekuni, maka upaya manajemen kinerja aparatur pemerintah desa dalam mewujudkan
pembangunan desa kiranya dapat tercapai khususnya dalam aparatur pemerintahan yang berada
di desa Mekar Jaya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
yang dirumuskan dalam artikel penelitian ini adalah bagaimana sistem manajemen kinerja
pembangunan yang diterapkan oleh Pemerintah Desa Mekar Jaya. ((((RAHMAYANI &
MISBACH, 2020)
Tinjauan Literatur
Penelitian terdahulu
Riset yang dilakukan oleh Rudiadi, Abdiana Ilosa, dan Saipul Al Sukri yang bertajuk
“Optimalisasi Kinerja Pemerintahan Desa Dalam Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan
Desa”. Penelitian tersebut menjelaskan tentang pembahasan dan penyusunan kinerja
pemerintahan desa yang selama ini belum terlaksana dengan baik. Adapun beberapa hal yang
mempengaruhi atau menghambat kinerja pemerintahan desa tersebut yaitu sebagai berikut 1)
pemerintahan desa yang kurang tanggap dalam menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat
desa, 2) kurangnya kerjasama antar lembaga pemerintah desa, dan 3) adanya program kerja yang
tidak tepat sasaran. Selain itu, di dalam penelitian ini juga ada faktor lainnya yang menyebabkan
kurang maksimalnya kinerja pemerintah desa yang dimana pada tahun 2019 – 2020 disusunnya
RKP Desa di dalam menjelaskan bahwa daya tanggap pemerintahan desa terhadap aspirasi
masyarakat masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan infrastruktur jalan,
yang dimana pembuatan gorong-gorong hanya dilakukan pada daerah perkebunan milik warga
dan kelompok tertentu saja, hal ini menyebabkan terabaikannya prioritas serta aspirasi dan
keinginan masyarakat. Pembangunan desa tidak boleh hanya mengakomodir kepentingan satu
kelompok saja sehingga kelompok lain merasa dikucilkan. Pembangunan desa yang baik
seharusnya mampu menggerakkan perekonomian di desanya dan bisa menciptakan lapangan
pekerjaan baru. (((((Rudiadi, Ilosa, & Alsukri, 2021)
Administrasi Pembangunan
Tingkat pertumbuhan perekonomian adalah suatu hal yang sangat penting karena mudah
untuk dihitung (Dimensi kesejahteraan sosial ekonomi).
Dari masyarakat konvensional menuju masyarakat kontemporer (Dimensi transformasi
sosial).
Menjunjung tinggi kearifan lokal dengan cara membangun moralitas dan budaya bangsa
(Dimensi pembangunan sosial).
Dalam proses pembangunan diperlukan keseimbangan antar manusia dan lingkungannya
(Dimensi keseimbangan).
Pembangunan manusia dengan lebih memantapkan diri untuk bersama-sama dalam
membangun kualitas hidup yang lebih baik di dalam masyarakat (Dimensi manusia).
((((Larasati, Ajeng, & Ria, 1945)
Manajemen Kinerja
Menurut Bacal (1999) manajemen kinerja dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi
berkesinambungan yang mana dilakukan dalam kemitraan antar seorang karyawan dan atasan.
Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan dan meningkatkan kinerja lebih lanjut. Di dalam
sebuah organisasi ada beberapa hal yang harus dilakukan agar tujuan di dalam organisasi
tersebut dapat tercapai antara lain sebagai berikut 1) proses pelaksanaan kerja dan 2) sumber
daya organisasi serta untuk menjamin kedua hal tersebut dapat terlaksana dengan baik agar
mencapai tujuan yang diharapkan maka diperlukan upaya manajemen kinerja dalam
pelaksanaannya.
Manajemen kinerja bukan hanya memberikan manfaat kepada organisasi saja tetapi juga
dapat memberikan manfaat kepada manajer dan individu. Manfaat manajemen kinerja sendiri
bagi organisasi adalah dapat menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan tim serta individu,
memperbaiki dan meningkatkan kinerja, memberikan motivasi kepada pekerja, meningkatkan
komitmen di dalam organisasi, mendukung adanya nilai-nilai inti, memperbaiki proses
pengembangan dan pelatihan, meningkatkan keterampilan dasar, mengupayakan perbaikan dan
pengembangan yang berkelanjutan, mengupayakan alur perencanaan karier, mempertahankan
pekerja terampil agar tetap bekerja di organisasi yang kita miliki, memberikan dukungan
terhadap inisiatif kualitas total juga memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan dan
memberikan dukungan terhadap perubahan budaya. (((((Nursam, 2017)
Metode Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada senin 6 Desember 2021 bertempat di Desa Mekar Jaya
Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau.
Jenis Penelitian
Dalam menyelesaikan artikel ini, jenis penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan beberapa buku dan jurnal untuk referensi penulisan penelitian
lapangan (field reasch), yaitu penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan
dengan mengamati aktivitas dan kinerja pemdes Desa Mekar Jaya.
Penelitian Pustaka (liberty reasch) yaitu penelitian yang dilakukan.
Wawancara Terpimpin
Dalam pembuatan artikel ini data yang didapat melalui wawancara Terpimpin yang
dimana mengajukan pertanyaan kepada BPD, kepala Desa dan staf Pembangunan
Desa Mekar Jaya, ada pun pertanyaan yang diajukan saat penelitian adalah sebagai
berikut: Bagaimana sistem manajemen kinerja pembangunan yang diterapkan di Desa
Mekar Jaya.
Dokumentasi.
Berikut dokumentasi pembangunan di Desa Mekar Jaya:
Gambar kantor Mekar Jaya dan pemdes
Pelaksanaan Kinerja
Berdasarkan perencanaan kinerja yang telah disepakati bersama antara
manajer dan pekerja, dilakukan implementasi. Pelaksanaan tentu merupakan
sebuah implementasi dari perencanaan dalam bentuk kegiatan yang bersifat
nyata. Selama proses pelaksanaan seorang atasan mempunyai
tugas/wewenang penting untuk menggerakkan para anggotanya.
Manajemen kinerja dalam suatu kegiatan atau pemerintahan sangat diperlukan,
kinerja merupakan representasi keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan atau program
dalam mencapai tujuan, sasaran, visi dan misi yang tertuang dalam rumusan perencanaan
strategis. Dari sumber daya Pemerintah dijalankan oleh perangkat desa yang berperan
aktif sebagai aktor untuk mencapai suatu tujuan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dipahami bahwa dari semua
aparat desa tentu memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing dengan penuh tanggung
jawab. Adapun pendapat dari pihak terkait mengenai manajemen kinerja yang ada di
Desa Mekar Jaya Bapak Adi Sutrisno sebagai kepala desa mengatakan bahwa : “Jika
manajemen kinerja aparatur desa dalam melaksanakan kegiatan tentu harus menggunakan
perencanaan. Perencanaan awal yang dilakukan adalah mulai dari RPJM (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah) yang merupakan rencana kegiatan pembangunan desa
untuk jangka waktu 6 (enam) tahun kemudian ada RKP (Rencana Kegiatan
Pembangunan) desa yang sifatnya 1 (satu) tahun berlaku dan semuanya dibentuk dalam
peraturan desa. Perencanaan terakhir yang dilakukan adalah MUSREMBANG
(Musyawarah Perencanaan Dan Pembangunan) yang dilaksanakan setahun sekali yaitu
pada bulan Juli yang diikuti oleh pemerintah desa dan tokoh masyarakat serta diketahui
oleh pendamping desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Kemudian setelah
dilaksanakan musyawarah maka yang menjadi pelaksana adalah pemerintah desa itu
sendiri. Tetapi masih kurang evaluasi yang dilakukan pemerintah desa kepada
jajarannya”.
Berkaitan dengan hasil pendapat sebelumnya, dapat diketahui bahwa perencanaan
awal RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) desa adalah MUSRENBANG,
dihadiri oleh tokoh masyarakat antara lain Kepala Desa, RT/RW dan seluruh jajaran BPD
(Dewan Pertimbangan Rakyat). Adapun anggota BPD adalah perwakilan dari penduduk
desa atas dasar keterwakilan daerah dan keterwakilan perempuan yang lengkap. Secara
demokratis melalui proses pemilihan langsung atau musyawarah perwakilan. Kemudian
pengelolaannya masih kurang baik karena belum ada penilaian yang dilakukan.
Perencanaan kinerja dimulai dengan adanya aspirasi dari warga Desa Mekar Jaya
melalui BPD (Badan Permusyawartan Desa) kemudian pemerintah desa membuat
program kerja dengan melakukan MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan) yang dilakukan setahun sekali. Kemudian mengenai pelaksanaan yang
merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah dirancang
sedemikian rupa secara matang serta terperinci dan implementasi biasanya dilakukan
setelah perencanaan sudah dianggap siap. Dikatakan perencanaan sudah dianggap siap
apabila telah melaksanakan MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan) dan hasil dari MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan) akan dijalankan oleh pemerintah desa dan jajarannya yang dipantau oleh
BPD (Badan Permusyawaratan Desa).
Adapun pelaksanaan kegiatan yang ada di Desa Mekar Jaya pada bidang
pembangunan desa adalah penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA non formal milik desa,
dukungan penyelenggaraan, penyuluhan dan pelatihan pendidikan bagi masyarakat.
Kepala Desa selalu memberikan masukan dan mengawasi aparatur desa demi
meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Menjadi aparatur desa harus
mampu bertanggung jawab menjalankan segala tugas yang telah ditentukan. Tanggung
jawab merupakan kesadaran tiap idividu akan tingkah laku atau perbuatan baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban atau tugas yang dimiliki oleh setiap individu.
Diketahui bahwasanya, manajemen kinerja di Desa Mekar Jaya memiliki
pekerjaan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing dan sangat erat hubungan kerja
sama aparatur desa dalam membantu menyelesikan tanggung jawabnya. Namun di Desa
Mekar Jaya perlu dilakukannya Evaluasi kinerja, evaluasi kinerja dilakukan untuk
memberikan penilaian terhadap hasil kerja atau prestasi kerja yang diperoleh. Hasil
evaluasi kinerja Desa Mekar Jaya juga melalui proses penilaian yang dilakukan oleh BPD
(Badan Permusyawaratan Desa) kemudian diperiksa kesesuaian hasil evaluasinya dari
hasil MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan Pembangunan).
Dari pembahasan di atas dapat dibuktikan bahwa manajemen kinerja aparatur
desa yang ada di Desa Mekar Jaya Kecamatan Sebangau Kuala sudah berjalan dengan
baik yang ditandai dengan mulai dari sebuah perencanaan yang baik, yang melibatkan
semua warga desa melalui MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan) yang dilaksanakan setahun sekali dan berasal dari aspirasi warga desa
yang mereka tuangkan melalui BPD (Badan permusyawaratan Desa).
SUMBER REFERENSI
Larasati, N., Ajeng, C., & Ria, K. (1945). Jurnal Penelitian Administrasi Publik │ Vol 7 No. 1
Pembangunan Desa Berkembang Sebagai Desa Sejahtera dan Mandiri dalam Perspektif
Administrasi Pembangunan dan Dynamic Governance. 7(1).om
Nursam, N. (2017). Manajemen Kinerja. Kelola: Journal of Islamic Education Management,
2(2), 167–175. https://doi.org/10.24256/kelola.v2i2.438
RAHMAYANI, R., & MISBACH, I. (2020). Manajemen Kinerja Aparatur Desa Dalam
Mewujudkan Pembangunan Di Desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. … :
Jurnal Kajian Dakwah …, 1(3), 559–575. Retrieved from http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/washiyah/article/view/18163
Rudiadi, R., Ilosa, A., & Alsukri, S. (2021). Optimalisasi Kinerja Pemerintahan Desa Dalam
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa. Jurnal EL-RIYASAH, 12(1), 44.
https://doi.org/10.24014/jel.v12i1.13201