Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA PEMBANGUNAN

(STUDI KASUS DI DESA MEKAR JAYA)

Oleh:
Ika Puspita Rahayu1, Lelly Octavia2, Pergamus3,
Siti Aulia Rahmah4, Theresia Imanuella5, Tria Lorensa6, Yohana Trinatalia Intan Asie7
1,2,3,4,5,6,7
Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Palangka Raya

Abstrak

Manajemen kinerja dalam suatu kegiatan atau pemerintahan sangat diperlukan,


kinerja merupakan representasi keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan atau program
dalam mencapai tujuan, sasaran, visi dan misi yang tertuang dalam rumusan perencanaan
strategis. Penelitian yang dilakukan adalah untuk menganalisis sistem penerapan
manajemen kinerja pembangunan di Desa Mekar Jaya. Penelitian ini dilakukan pada
senin 6 Desember 2021 bertempat di Desa Mekar Jaya Kecamatan Sebangau Kuala
Kabupaten Pulang Pisau. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah observasi
partisipasi, wawancara terpimpin dan dokumentasi. Dari pembahasan di atas dapat
dibuktikan bahwa manajemen kinerja aparatur desa yang ada di Desa Mekar Jaya
Kecamatan Sebangau Kuala sudah berjalan dengan baik yang ditandai dengan mulai dari
sebuah perencanaan yang baik, yang melibatkan semua warga desa melalui
MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan Pembangunan) yang dilaksanakan
setahun sekali dan berasal dari aspirasi warga desa yang mereka tuangkan melalui BPD
(Badan permusyawaratan Desa). Hasil evaluasi kinerja Desa Mekar Jaya juga melalui
proses penilaian yang dilakukan oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa) kemudian
diperiksa kesesuaian hasil evaluasinya dari hasil MUSRENBANG (Musyawarah
Perencanaan Dan Pembangunan). Pembangunan di Desa Mekar Jaya sudah berjalan
dengan baik tentu merupakan hasil dari BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yang selalu
membantu pemerintah desa dan seluruh jajarannya sehingga dapat mencapai
pembangunan yang berhasil direalisasikan dibandingkan desa lainnya.

Kata Kunci : Sistem Penerapan Manajemen Kinerja Pembangunan, Desa Mekar Jaya
Kata Kunci:

Latar Belakang
Desa adalah suatu kelompok atau organisasi pemerintahan terendah yang langsung di
bawah camat dan merupakan organisasi langsung yang berhubungan dengan rakyat.
Berkembangnya masyarakat secara dinamis dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan,
pendidikan, dan keterampilan profesionalitas dari aparat pemerintahan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat. Alat pemerintah sebagai pelaksana
terendah yaitu aparatur pemerintah desa, dalam menjalankan tugas dan fungsinya tentu harus
mampu memperlihatkan kualitasnya sebagai abdi di masyarakat maupun negara. Pemerintah
desa merupakan wakil yang berasal dari rakyat atau bisa juga disebut sebagai abdi masyarakat
yang dimana memiliki fungsi ganda yaitu sebagai aparatur pemerintahan dan mewakili suara
masyarakat.

Dalam pemerintahan desa memiliki tataan yang merupakan tradisi dan institusi yang
menjalankan kekuasaan di dalam suatu pemerintahan desa. Desa adalah tempat kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki kewenangan dalam mengatur dan mengurus kepentingan yang
ada di dalam masyarakat setempat berdasarkan asal usul, dan adat istiadat setempat yang di akui
dalam sistem pemerintahan nasional. Tugas pemerintahan desa adalah sebagai berikut: 1)
Melakukan urusan pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan secara efektif, efisien, dan
akuntabel. 2) Melaksanakan segala urusan pemerintah yang di limpahkan oleh bupati.

Dari tugas-tugas pemerintahan desa perihal pembangunan, dapat dikatakan berhasil


apabila di lakukan penggalian dan pemanfaatan potensi yang ada di desa. Kemudian memperoleh
bimbingan oleh pemerintah memakan tahap demi tahap dalam pembangunan yang akan
menunjukan hasil yang positif tentunya bagi masyarakat. Pembangunan yang di lakukan di desa
tentunya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang tujuannya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia seutuhnya. Dalam melaksanakan
pembangunan ada satu hal penting yakni perlunya manajemen kinerja dalam setiap kegiatan.

Manajemen Kinerja adalah suatu aktifitas secara menyeluruh dalam hal mengawas
kinerja karyawan-karyawan dalam hal hubungannya dengan persyaratan kerja jangka watu
tertentu, yaitu tujuan yang ingin di raih, bimbingan langsung dalam tugas, penyimpanan dan
akses informasi mengenai kinerja yang selanjutnya akan di buat penilaian mengenai kinerja
tersebut. Penilaian kinerja yang sudah diperoleh itu selanjutnya akan kembali di berikan pada
karyawan yang bersangkutan melalui wawancara penilaian kinerja.

Manajemen adalah salah satu proses yang sangat penting yang mampu menggerakkan
suatu kelompok atau organisasi. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tentunya tidak akan
ada usaha yang berhasil lama. Tercapainya tujuan organisasi baik tujuan ekonomi maupun sosial
dan publik untuk sebagian besar bertanggung jawab kepada kemampuan para pelaku dalam
melakukan sesuatu hal yang bersangkutan.

Melakukan pelaksanaan manajemen kinerja tentunya akan memberikan manfaat bagi


organisasi, lembaga, dan individu. Manajemen kinerja juga mendukung tujuan menyeluruh
organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap karyawan dan manajer pada keseluruhan unit
kerjanya. Karyawan memainkan peran kunci kinerja bawahan individu, unit kerja, dan seluruh
organisasi. Dengan begitu, manajemen kinerja merupakan suatu kebutuhan mutlak bagi suatu
organisasi untuk mencapai tujuan dengan mengatur kerjasama secara harmonis dan terintegritas
antara pemimpin dan bawahan. Manajemen kinerja di awali dengan perumusan dan penetapan
tujuan yang hendak di capai melalui serangkaian kegiatan dengan mengarahkan semua sumber
daya yang di butuhkan untuk tercapainya tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan yang di harapkan
tersebut merupakan titik awal dalam perencanaan kinerja suatu organisasi.

Dengan demikian, aparatur pemerintah yang berada di desa Mekar Jaya sebagai suatu
organisasi atau lembaga yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang
bertujuan untuk melayani masyarakat setempat baik itu bidang pemerintahan, pemberdayaan,
pembangunan, ataupun pembinaan. Dengan itu, upaya untuk mewujudkan pembangunan desa
adalah dengan penerapan manajemen kinerja, baik manajemen personalia, serta pemberdayaan
tenaga-tenaga aparatur desa dengan kualitas yang baik dan di tempatkan pada bidang yang di
tekuni, maka upaya manajemen kinerja aparatur pemerintah desa dalam mewujudkan
pembangunan desa kiranya dapat tercapai khususnya dalam aparatur pemerintahan yang berada
di desa Mekar Jaya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
yang dirumuskan dalam artikel penelitian ini adalah bagaimana sistem manajemen kinerja
pembangunan yang diterapkan oleh Pemerintah Desa Mekar Jaya. ((((RAHMAYANI &
MISBACH, 2020)

Tinjauan Literatur
Penelitian terdahulu

Riset yang dilakukan oleh Rudiadi, Abdiana Ilosa, dan Saipul Al Sukri yang bertajuk
“Optimalisasi Kinerja Pemerintahan Desa Dalam Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan
Desa”. Penelitian tersebut menjelaskan tentang pembahasan dan penyusunan kinerja
pemerintahan desa yang selama ini belum terlaksana dengan baik. Adapun beberapa hal yang
mempengaruhi atau menghambat kinerja pemerintahan desa tersebut yaitu sebagai berikut 1)
pemerintahan desa yang kurang tanggap dalam menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat
desa, 2) kurangnya kerjasama antar lembaga pemerintah desa, dan 3) adanya program kerja yang
tidak tepat sasaran. Selain itu, di dalam penelitian ini juga ada faktor lainnya yang menyebabkan
kurang maksimalnya kinerja pemerintah desa yang dimana pada tahun 2019 – 2020 disusunnya
RKP Desa di dalam menjelaskan bahwa daya tanggap pemerintahan desa terhadap aspirasi
masyarakat masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan infrastruktur jalan,
yang dimana pembuatan gorong-gorong hanya dilakukan pada daerah perkebunan milik warga
dan kelompok tertentu saja, hal ini menyebabkan terabaikannya prioritas serta aspirasi dan
keinginan masyarakat. Pembangunan desa tidak boleh hanya mengakomodir kepentingan satu
kelompok saja sehingga kelompok lain merasa dikucilkan. Pembangunan desa yang baik
seharusnya mampu menggerakkan perekonomian di desanya dan bisa menciptakan lapangan
pekerjaan baru. (((((Rudiadi, Ilosa, & Alsukri, 2021)

Administrasi Pembangunan

Upaya negara dan bangsa dilakukan untuk menumbuhkan, mengembangkan, serta


merubah secara sadar seluruh aspek kehidupan dan juga segala penghidupan untuk negara dan
bangsa dalam rangka pencapaian sebuah tujuan.

Ada lima dimensi dalam administrasi pembangunan yaitu sebagai berikut:

Tingkat pertumbuhan perekonomian adalah suatu hal yang sangat penting karena mudah
untuk dihitung (Dimensi kesejahteraan sosial ekonomi).
Dari masyarakat konvensional menuju masyarakat kontemporer (Dimensi transformasi
sosial).
Menjunjung tinggi kearifan lokal dengan cara membangun moralitas dan budaya bangsa
(Dimensi pembangunan sosial).
Dalam proses pembangunan diperlukan keseimbangan antar manusia dan lingkungannya
(Dimensi keseimbangan).
Pembangunan manusia dengan lebih memantapkan diri untuk bersama-sama dalam
membangun kualitas hidup yang lebih baik di dalam masyarakat (Dimensi manusia).
((((Larasati, Ajeng, & Ria, 1945)

Manajemen Kinerja

Menurut Bacal (1999) manajemen kinerja dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi
berkesinambungan yang mana dilakukan dalam kemitraan antar seorang karyawan dan atasan.
Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan dan meningkatkan kinerja lebih lanjut. Di dalam
sebuah organisasi ada beberapa hal yang harus dilakukan agar tujuan di dalam organisasi
tersebut dapat tercapai antara lain sebagai berikut 1) proses pelaksanaan kerja dan 2) sumber
daya organisasi serta untuk menjamin kedua hal tersebut dapat terlaksana dengan baik agar
mencapai tujuan yang diharapkan maka diperlukan upaya manajemen kinerja dalam
pelaksanaannya.

Manajemen kinerja bukan hanya memberikan manfaat kepada organisasi saja tetapi juga
dapat memberikan manfaat kepada manajer dan individu. Manfaat manajemen kinerja sendiri
bagi organisasi adalah dapat menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan tim serta individu,
memperbaiki dan meningkatkan kinerja, memberikan motivasi kepada pekerja, meningkatkan
komitmen di dalam organisasi, mendukung adanya nilai-nilai inti, memperbaiki proses
pengembangan dan pelatihan, meningkatkan keterampilan dasar, mengupayakan perbaikan dan
pengembangan yang berkelanjutan, mengupayakan alur perencanaan karier, mempertahankan
pekerja terampil agar tetap bekerja di organisasi yang kita miliki, memberikan dukungan
terhadap inisiatif kualitas total juga memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan dan
memberikan dukungan terhadap perubahan budaya. (((((Nursam, 2017)

Metode Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada senin 6 Desember 2021 bertempat di Desa Mekar Jaya
Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau.

Jenis Penelitian
Dalam menyelesaikan artikel ini, jenis penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan beberapa buku dan jurnal untuk referensi penulisan penelitian
lapangan (field reasch), yaitu penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan
dengan mengamati aktivitas dan kinerja pemdes Desa Mekar Jaya.
Penelitian Pustaka (liberty reasch) yaitu penelitian yang dilakukan.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
Observasi Partisipasi
Sistem Manajemen Kinerja Pembangunan sangat lah penting untuk kemajuan Desa
Mekar Jaya dimana setiap pembangunan yang berhasil akan membuat suatu kemajuan
bagi desanya. Disini mengapa pentingnya sistem manajemen kinerja pembangunan
yang dimana rancangan-rancangan, rencana serta strategi dibuat agar pembangunan
terlaksana sesuai dengan dana Desa yang telah dianggarkan dan di Sesuaikan dengan
kebutuhan desa, melibatkan masyarakat untuk berperan penting apa saja yang penting
untuk di bangun terlebih dahulu, sebab masyarakat itulah yang akan meng aplikasikan
pembangunan untuk kemajuan.
Gambar Pemdes dalam Musyawarah Desa Mekar Jaya

Gambar Masyarakat mengikuti Musyawarah Desa Mekar Jaya

Wawancara Terpimpin
Dalam pembuatan artikel ini data yang didapat melalui wawancara Terpimpin yang
dimana mengajukan pertanyaan kepada BPD, kepala Desa dan staf Pembangunan
Desa Mekar Jaya, ada pun pertanyaan yang diajukan saat penelitian adalah sebagai
berikut: Bagaimana sistem manajemen kinerja pembangunan yang diterapkan di Desa
Mekar Jaya.

Dokumentasi.
Berikut dokumentasi pembangunan di Desa Mekar Jaya:
Gambar kantor Mekar Jaya dan pemdes

Hasil dan Pembahasan


Hasil Penelitian
Pengertian Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja terdiri dari dua kata, yaitu “manajemen dan kinerja”. Menurut
Stooner yang dikutip oleh Sulistyorini dalam buku manajemen pendidikan islam,
manajemen diartikan menjadi proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan &
supervisi bisnis-bisnis para anggota organisasi & pengguna asal daya-asal daya organisasi
lainnya supaya bisa mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Sedangkan
Menurut Melayu S. P. Hasilbuan yang dikutip oleh Saefullah dalam buku manajemen
pendidikan islam, manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia secara efektif, yang didukung sumber-sumber lain dalam organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan prestasi berasal dari konsep achievement yang diartikan sebagai hasil
kerja atau pencapaian suatu prestasi. Kinerja mempunyai arti yang luas, bukan sekedar
hasil kerja, tetapi meliputi pelaksanaan proses kerja (pelaksanaan dari rencana yang
disusun) agar dapat mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Kinerja adalah tentang
menyelesaikan pekerjaan dan mendapatkan hasil pekerjaan. Kinerja adalah tentang apa
yang Anda lakukan dan bagaimana Anda melakukannya.
Adapun dasar dalam melaksanakan manajemen kinerja adalah dengan perumusan
tujuan, terdapatnya kesepakatan dan kerjasama, sifatnya berkelanjutan, terjadi
komunikasi dua arah, dan terdapat umpan balik. Kemudian bisa kita lihat dari beberapa
pengertian yang dijabarkan diatas maka manajemen kinerja adalah merupakan suatu
proses yang tentunya dapat mendorong terhadap pengembangan dan peningkatan kinerja
ke arah yang lebih baik dan berkualitas, melalui komunikasi yang berkesinambungan
antara pimpinan dengan pegawai sejalan dengan apa yang diharapkan oleh organisasi.
Tujuan dan Manfaat Manajemen Kinerja
Tujuan Manajemen Kinerja
Menurut Sheila J. Costello, yang dikutip oleh Lijan Poltak dalam buku kinerja
pegawai, tujuan mengalir dari atas kebawah, sedangkan tanggung jawab bergerak dari
bawah ke atas. Menurutnya, harus diawali dengan membangun visi dan misi
organisasi yang telah ditetapkan oleh pimpinan tingkat atas. Kemudian visi dan misi
tersebut diturunkan kepada tujuan jangka panjang organisasi, selanjutnya tujuan
jangka panjang tersebut ditindak lanjuti dengan tujuan tahunan. Maka adapun tujuan
manajemen kinerja yaitu untuk meningkatkan kinerja organisasi, tim dan individu
dalam suatu keterkaitan, agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam kurun waktu tertentu.
Manfaat Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja bisa memberikan keuntungan ke berbagai pihak, baik manajer,
pegawai, maupun perusahaan. Menurut Wibowo manfaat kinerja bagi organisasi
antara lain: menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu,
memperbaiki kinerja, meningkatkan komitmen, mendukung nilai-nilai inti,
memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan, meningkatkan dasar pelatihan dan
pengembangan berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan karir, membantu
menahan pekerja terampil untuk tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total dan
pelayanan dan pelayanan pelanggan, dan mendukung perubahan budaya.
Siklus Manajemen Kinerja
Dalam siklus manajemen kinerja menurut Blanchard dan Garry Ridge, yang dikutip
oleh Wibowo dalam buku manajemen kinerja, siklus manajemen kinerja terdiri dari 3
bagian, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Perencanaan kinerja
Perencanaan kinerja adalah bagian terpenting dari manajemen kinerja.
Menurut Bacal, dikutip oleh Wibowo dalam buku manajemen kinerja,
perencanaan adalah suatu proses di mana pekerja dan manajer bekerja sama
untuk merencanakan apa yang harus dilakukan pekerja di tahun mendatang,
menentukan bagaimana kinerja diukur, diidentifikasi dan direncanakan untuk
diatasi. Mengatasi hambatan dan mendapatkan saling pengertian tentang
pekerjaan. Langkah-langkah perencanaan yang baik adalah: yang pertama
adalah analisis situasi, dilanjutkan dengan tujuan dan rencana alternatif,
kemudian langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tujuan dan rencana,
langkah keempat adalah memilih tujuan dan rencana dan diakhiri dengan
implementasi.

Pelaksanaan Kinerja
Berdasarkan perencanaan kinerja yang telah disepakati bersama antara
manajer dan pekerja, dilakukan implementasi. Pelaksanaan tentu merupakan
sebuah implementasi dari perencanaan dalam bentuk kegiatan yang bersifat
nyata. Selama proses pelaksanaan seorang atasan mempunyai
tugas/wewenang penting untuk menggerakkan para anggotanya.
Manajemen kinerja dalam suatu kegiatan atau pemerintahan sangat diperlukan,
kinerja merupakan representasi keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan atau program
dalam mencapai tujuan, sasaran, visi dan misi yang tertuang dalam rumusan perencanaan
strategis. Dari sumber daya Pemerintah dijalankan oleh perangkat desa yang berperan
aktif sebagai aktor untuk mencapai suatu tujuan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dipahami bahwa dari semua
aparat desa tentu memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing dengan penuh tanggung
jawab. Adapun pendapat dari pihak terkait mengenai manajemen kinerja yang ada di
Desa Mekar Jaya Bapak Adi Sutrisno sebagai kepala desa mengatakan bahwa : “Jika
manajemen kinerja aparatur desa dalam melaksanakan kegiatan tentu harus menggunakan
perencanaan. Perencanaan awal yang dilakukan adalah mulai dari RPJM (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah) yang merupakan rencana kegiatan pembangunan desa
untuk jangka waktu 6 (enam) tahun kemudian ada RKP (Rencana Kegiatan
Pembangunan) desa yang sifatnya 1 (satu) tahun berlaku dan semuanya dibentuk dalam
peraturan desa. Perencanaan terakhir yang dilakukan adalah MUSREMBANG
(Musyawarah Perencanaan Dan Pembangunan) yang dilaksanakan setahun sekali yaitu
pada bulan Juli yang diikuti oleh pemerintah desa dan tokoh masyarakat serta diketahui
oleh pendamping desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa). Kemudian setelah
dilaksanakan musyawarah maka yang menjadi pelaksana adalah pemerintah desa itu
sendiri. Tetapi masih kurang evaluasi yang dilakukan pemerintah desa kepada
jajarannya”.
Berkaitan dengan hasil pendapat sebelumnya, dapat diketahui bahwa perencanaan
awal RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) desa adalah MUSRENBANG,
dihadiri oleh tokoh masyarakat antara lain Kepala Desa, RT/RW dan seluruh jajaran BPD
(Dewan Pertimbangan Rakyat). Adapun anggota BPD adalah perwakilan dari penduduk
desa atas dasar keterwakilan daerah dan keterwakilan perempuan yang lengkap. Secara
demokratis melalui proses pemilihan langsung atau musyawarah perwakilan. Kemudian
pengelolaannya masih kurang baik karena belum ada penilaian yang dilakukan.
Perencanaan kinerja dimulai dengan adanya aspirasi dari warga Desa Mekar Jaya
melalui BPD (Badan Permusyawartan Desa) kemudian pemerintah desa membuat
program kerja dengan melakukan MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan) yang dilakukan setahun sekali. Kemudian mengenai pelaksanaan yang
merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah dirancang
sedemikian rupa secara matang serta terperinci dan implementasi biasanya dilakukan
setelah perencanaan sudah dianggap siap. Dikatakan perencanaan sudah dianggap siap
apabila telah melaksanakan MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan) dan hasil dari MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan) akan dijalankan oleh pemerintah desa dan jajarannya yang dipantau oleh
BPD (Badan Permusyawaratan Desa).
Adapun pelaksanaan kegiatan yang ada di Desa Mekar Jaya pada bidang
pembangunan desa adalah penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA non formal milik desa,
dukungan penyelenggaraan, penyuluhan dan pelatihan pendidikan bagi masyarakat.
Kepala Desa selalu memberikan masukan dan mengawasi aparatur desa demi
meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Menjadi aparatur desa harus
mampu bertanggung jawab menjalankan segala tugas yang telah ditentukan. Tanggung
jawab merupakan kesadaran tiap idividu akan tingkah laku atau perbuatan baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban atau tugas yang dimiliki oleh setiap individu.
Diketahui bahwasanya, manajemen kinerja di Desa Mekar Jaya memiliki
pekerjaan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing dan sangat erat hubungan kerja
sama aparatur desa dalam membantu menyelesikan tanggung jawabnya. Namun di Desa
Mekar Jaya perlu dilakukannya Evaluasi kinerja, evaluasi kinerja dilakukan untuk
memberikan penilaian terhadap hasil kerja atau prestasi kerja yang diperoleh. Hasil
evaluasi kinerja Desa Mekar Jaya juga melalui proses penilaian yang dilakukan oleh BPD
(Badan Permusyawaratan Desa) kemudian diperiksa kesesuaian hasil evaluasinya dari
hasil MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan Pembangunan).
Dari pembahasan di atas dapat dibuktikan bahwa manajemen kinerja aparatur
desa yang ada di Desa Mekar Jaya Kecamatan Sebangau Kuala sudah berjalan dengan
baik yang ditandai dengan mulai dari sebuah perencanaan yang baik, yang melibatkan
semua warga desa melalui MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan) yang dilaksanakan setahun sekali dan berasal dari aspirasi warga desa
yang mereka tuangkan melalui BPD (Badan permusyawaratan Desa).

Pembangunan di Desa Mekar Jaya Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang


Pisau
Pembangunan desa merupakan pembangunan berbasis pedesaan dengan
mengedepankan kearifal lokal kawasan pedesaan yang mencakup struktur demografi
masyarakat, karakteristik sosial budaya, karakteristik fisik, pola kegiatan usaha pertanian,
pola keterkaitan ekonomi desa dan karakteristik kawasan pemukiman. Kemudian
pembangunan desa dapat terlaksana dengan baik karena adanya dukungan dari dana desa.
ADD (Alokasi Dana Desa) merupakan anggaran keuangan yang diberikan
pemerintah kepada Desa, yang sumbernya berasal dari BHPD (Bagi Hasil Pajak Daerah)
serta dari DPKPDD (Dana Perimbangan Keuangan Pusat Dan Daerah) yang diterima
oleh Kabupaten. Jenis kegiatan yang akan didanai melalui ADD (Alokasi Dana Desa)
diharapkan mampu untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat, berupa
pemenuhan kebutuhan dasar, penguatan kelembagaan desa dan kegiatan lainnya yang
dibutuhkan masyarakat desa dengan pengambilan keputusan melalui jalan
musyawarah.APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) adalah peraturan Desa yang
memuat sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran desa dalam kurun waktu
satu tahun. APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) terdiri dari pendapatan desa,
belanja desa dan pmbiayaan yang dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan
desa bersama BPD (Badan Permusyawaratan Desa).
Pembangunan di Desa Mekar Jaya sudah berjalan dengan baik berkat bantuan dari
BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yang selalu membantu pemerintah desa dan
jajarannya sehingga mencapai pembangunan yang 100% terealisasi dibandingkan desa
lainnya. Keberhasilan pembangunan juga sangat tergantung oleh APBD (Anggaran
Pendapatan Belanja Desa) misalkan pada bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.
pembangunan yang menjadi prioritas adalah yang telah disepakati oleh BPD (Badan
Permusyawaratan Desa) melalui MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan) desa.RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) desa adalah
rencana kegiatan pembangunana desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. Dalam
menyusun RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) desa, pemerintah desa
wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan desa secara partisipatif
yang diikuti oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dan unsur masyarakat desa.
Kesimpulan

Manajemen kinerja dalam suatu kegiatan atau pemerintahan sangat diperlukan,


kinerja merupakan representasi keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan atau program
dalam mencapai tujuan, sasaran, visi dan misi yang tertuang dalam rumusan perencanaan
strategis. Dari sumber daya Pemerintah dijalankan oleh perangkat desa yang berperan
aktif sebagai aktor untuk mencapai suatu tujuan. Kemudian setelah dilaksanakan
musyawarah maka yang menjadi pelaksana adalah pemerintah desa itu sendiri. Tetapi
masih kurang evaluasi yang dilakukan pemerintah desa kepada jajarannya”. Adapun
anggota BPD adalah perwakilan dari penduduk desa atas dasar keterwakilan daerah dan
keterwakilan perempuan yang lengkap. Kemudian pengelolaannya masih kurang baik
karena belum ada penilaian yang dilakukan. Perencanaan kinerja dimulai dengan adanya
aspirasi dari warga Desa Mekar Jaya melalui BPD (Badan Permusyawartan Desa)
kemudian pemerintah desa membuat program kerja dengan melakukan MUSRENBANG
(Musyawarah Perencanaan Dan Pembangunan) yang dilakukan setahun sekali. Adapun
pelaksanaan kegiatan yang ada di Desa Mekar Jaya pada bidang pembangunan desa
adalah penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA non formal milik desa, dukungan
penyelenggaraan, penyuluhan dan pelatihan pendidikan bagi masyarakat. Menjadi
aparatur desa harus mampu bertanggung jawab menjalankan segala tugas yang telah
ditentukan. Namun di Desa Mekar Jaya perlu dilakukannya Evaluasi kinerja, evaluasi
kinerja dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap hasil kerja atau prestasi kerja
yang diperoleh. Hasil evaluasi kinerja Desa Mekar Jaya juga melalui proses penilaian
yang dilakukan oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa) kemudian diperiksa
kesesuaian hasil evaluasinya dari hasil MUSRENBANG (Musyawarah Perencanaan Dan
Pembangunan). Pembangunan di Desa Mekar Jaya sudah berjalan dengan baik tentu
merupakan hasil dari BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yang selalu membantu
pemerintah desa dan seluruh jajarannya sehingga dapat mencapai pembangunan yang
berhasil direalisasikan dibandingkan desa lainnya.

SUMBER REFERENSI

Larasati, N., Ajeng, C., & Ria, K. (1945). Jurnal Penelitian Administrasi Publik │ Vol 7 No. 1
Pembangunan Desa Berkembang Sebagai Desa Sejahtera dan Mandiri dalam Perspektif
Administrasi Pembangunan dan Dynamic Governance. 7(1).om
Nursam, N. (2017). Manajemen Kinerja. Kelola: Journal of Islamic Education Management,
2(2), 167–175. https://doi.org/10.24256/kelola.v2i2.438
RAHMAYANI, R., & MISBACH, I. (2020). Manajemen Kinerja Aparatur Desa Dalam
Mewujudkan Pembangunan Di Desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. … :
Jurnal Kajian Dakwah …, 1(3), 559–575. Retrieved from http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/washiyah/article/view/18163
Rudiadi, R., Ilosa, A., & Alsukri, S. (2021). Optimalisasi Kinerja Pemerintahan Desa Dalam
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa. Jurnal EL-RIYASAH, 12(1), 44.
https://doi.org/10.24014/jel.v12i1.13201

Anda mungkin juga menyukai