Anda di halaman 1dari 10

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (3): 1180-1189

ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2018

PERAN BUDAYA ORGANISASI DALAM


MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR
KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN
SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA
Rahel Tingai 1

Abstrak
Penelitian ini berdasarkan teori tentang Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) yang dikemukakan oleh Hasibuan, 2003:47 dan penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dimana pengumpulan datanya dilakukan
dengan wawancara sehingga mampu menggali lebih dalam tentang peran
budaya organisasi tersebut Hasil penelitian ini menyimpulkan : Bahwa Peran
Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor
Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda,
dapat disimpulkan sebagai berikut : Peran budaya organisasi pada Kantor
Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota
Samarinda yang terdiri Identitas organisasi, Reduksi konflik, Reduksi
ketidakpastian, Menciptakan konsisten, dan Motivasi sudah memiliki peran
yang besar dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kelurahan
Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda.
Diharapkan Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai
Pinang Kota Samarinda mempertahankan peran budaya organisasi yang sudah
terlaksana secara optimal dan meningkatkan yang kurang optimal guna
meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam
Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda. Diharapkan Kantor Kelurahan
Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda lebih tegas
dalam pemberian sanksi kepada pegawai yang kurang disiplin, seperti
memberi surat peringatan.

Kata kunci : Peran, Budaya, Organisasi

Pendahuluan
Budaya organisasi memiliki dampak pada efisiensi dan efektisitas
organisasi. Oleh karena itu, budaya organisasi merupakan bagian penting dalam
memahami organisasi seluruhnya. Budaya Organisasi adalah sistem nilai
organisasi yang menghasilakn suatu lingkungan yang kondusif bagi
pembentukan dan perbaikan kualitas secara terus menerus. Budaya menjadi
elemen penting yang mendukung terciptanya sebuah strategi yang dapat
1
Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: raheltingai@gmail.com
Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Rahel Tingai)

meningkatkan motivasi kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja


oeganisasi karena budaya organisasi merupakan fenomena yang saling
bergantun. Setiap aspek dari pendidikan dan pelatihan akhirnya membantu
membentuk budaya organisasi, sebaliknya budaya organisasi yang sudah ada
dapat sangat mempengaruhi efektivitas kinerja pegawai.
Organisasi ialah sarana untuk mencapai tujuan. Ia merupakan bentuk
atau wadah atau tempat, dimana didalamnya berisi orang-orang (anggota) yang
berinteraksi untuk mencapai tujuannya. Orang-orang itu diikat oleh nilai,
norma dan tujuan organisasi. Nilai organisasi ialah sesuatu yang dihormati,
dijunjung tinggi dan diperjuangkan. Norma organisasi ialah seperangkat aturan
berperilaku untuk mencapai tujuan. Tujuan organisasi ialah mempertahankan,
mengembangkan dan melangsungkan hidupnya Darsono (2006).
Budaya organisasi ini juga dapat mempengaruhi cara orang dalam
berperilaku dan harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan
organisasi dan kebijakan yang diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana
budaya itu mempengaruhi organisasi dan bagaimana suatu budaya itu dapat
dikelola oleh organisasi. Jadi inti dari budaya organisasi adalah suatu cara
manusia bertumbuh dan berkembang melalui suatu pembelajaran dan asosiasi
bersama dalam suatu cara yang tersusun secara sistematis dan terpola. Budaya
adalah suatu perkembangan bagi manusia, karena budaya mempunyai pengaruh
yang kuat dalam motivasi manusia, baik atau jahat dan itulah sebabnya budaya
bukan hanya penentu kualitas kehidupan.
Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia
yang berada didalamnya. Sumber daya manusia yang memiliki motivasi tinggi,
kreatif dan mampu mengembangkan inovasi akan membuat kinerja sumber
daya manusia tersebut menjadi semakin baik. Oleh karena itu diperlukan
adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, Wibowo
(2006).
Disiplin kerja merupakan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan secara
tertib oleh anggota organisasi dalam ketaatan melaksanakan peraturan secara
sukarela, untuk mecapai tujuan, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
sebuah proses bahkan sebagai faktor penentu yang sangat dominan dalam
upaya pencapaian tujuan suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun
swasta.
Menurut Undang-undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, otonomi merupakan hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur
dan mengurus sendiri pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan. Konsep otonomi daerah telah
memberikan kewewenangan yang lebih luas kepada daerah. Kewenangan
tersebut antara lain dalam pengelolaan urusan pemerintahan dan aparatur
daerah.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada Kantor
Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda

1181
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018:

dengan alamat Lambung Mangkurat,jumlah pegawai yang ada di Kantor


Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda
yang terdiri dari PNS 11 pegawai, Pegawai Tidak Tetap Bulanan (PTTB) 6
pegawai, dan Pegawai Tidak Tetap Harian (PTTH) 3 pegawai. Jadi jumlah dari
keseluruhan pegawai pada Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan
Sungai Pinang Kota Samarinda ada 20 pegawai. Berdasarkan pengamatan yang
terjadi di lapangan beberapa data yang diambil berdasarkan observasi peneliti
sehubungan dengan topik penelitian. Beberapa data tersebut adalah :
1. Kurangnya rasa tanggungjawab pegawai terhadap tugas-tugas yang
diberikan.
Contohnya, kurangnya ketelitian hasil kerja pegawai dalam melaksanakan
tugas sesuai pekerjaannya.
2. Saat jam kerja sering pegawai tidak ditemukan di tempat kerja sehingga
kedisiplinan pegawai terhadap jam kerja dapat dikatakan masih rendah.
Untuk Budaya Organisasi pada Kantor Kelurahan Sungai Pinang
Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda sudah berperan baik, namun
masih ada pegawai yang kinerjanya kurang disiplin.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Peran Budaya Organisasi Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Kelurahan Sungai Pinang
Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi rumusan masalah pada
penelitian ini adalah bagaimana peran budaya organisasi pada Kantor
Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran budaya organisasi pada
Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota
Samarinda ?

Kerangka Dasar Teori


Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen menurut Hasibuan (2003 : 1) yaitu : “ilmu dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan”.
Sedangkan pengertian manajemen menurut Maryoto (2004 : 3) yaitu : “proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan usaha-usaha para anggota
organisasi lainnya agar dapat mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan”.
Manajemen menurut Gomes (2003 : 1): “Manajemen berasal dari kata
kerja “to manage” yang berarti : mengurus, mengatur, melaksanakan dan
mengelola”. Selanjutnya pengertian manajemen menurut (George R. Terry,
2005 : 8) berikut yakni :

1182
Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Rahel Tingai)

“Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari


tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lain”.
Dari beberapa definisi di atas, terlihat bahwa manajemen sangat erat
kaitannya untuk mencapai usaha dan tujuan tertentu dengan jalan menggunakan
sumber daya yang tersedia dalam organisasi atau perusahaan dengan efektif dan
efisien.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap
kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu
terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran
aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya.
Dalam perkembangannya, sumber daya manusia selama berabad-abad telah
mampu mempergunakan tenaga dan pikirannya untuk membangun suatu
peradaban, maka semakin pentinglah peranan manusia untuk menjadi bagian
peradaban.
Pengertian sumber daya manusia menurut Gomes, (2003 : 2): “Sumber
daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam
organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas”.
Selanjutnya sumber daya manusia menurut Malik, (2003 : 7) mengatakan
bahwa : Sumber daya manusia adalah tenaga kerja yang memiliki potensi,
kemampuan yang tepat guna, berpribadi dalam kategori tertentu untuk bekerja
dan berperan serta dalam pembangunan, sehingga berhasil guna bagi dirinya
dan masyarakat secara keseluruhan.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan, (2003
: 10) adalah sebagai berikut : “ Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu
dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujaun perusahaan, karyawan dan masyarakat”.
Sedangkan menurut Hasibuan (2003 : 11) mengemukakan bahwa :
“Manajemen sumber daya manusia adalah penyedia kepemimpinan dan
pengarahan parah karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka”.
Selanjutnya manajemen sumber daya manusia menurut Mangkunegara,
(2005 : 2) merupakan : “Suatu perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Simamora (2004 : 4), menerangkan Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah pendayagunaan, pengembangan penilaian, pemberian balas jasa, dan
pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan.

1183
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018:

Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,
karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan
organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan
meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggih. Alat-alat canggih
yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran
aktif karyawan tidak diikut sertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan
kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan
latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan
tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau
gedung.
Budaya
Budaya merupakan nilai-nilai dan kebiasaan yang diterima sebagai
acuan bersama yang diikuti dan di hormati. Budaya telah menjadi konsep
penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu
yang lama. Menurut Edward Taylor dalam Sobirin ( 2007:52 ). Budaya adalah
kompleksitas menyeluruh yang terdiri pengetahuan, keyakinan, seni, moral,
adat, kebiasaan, dan berbagai kababilitas lainnya serta kebiasaan apa saja yang
diperoleh seorang manusia sebagai bagian dari sebuah masyarakat. Sedangkan
menurut Stoner dalam Moeljono ( 2003:16 ). Budaya adalah gabungan
kompleks asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora dan berbagai ide lain
yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat.
Pengertian Organisasi
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani organon yang berarti alat
atau instrument. Arti kata ini bahwa organisasi adalah alat bantu manusia ketika
seseorang mendirikan sebuah organisasi, tujuan akhirnya bukan organisasi itu
sendiri melainkan agar dia dan semua orang yang terlibat didalamnya dapat
mencapai tujuan lain lebih cepat mudah dan efektif. Itulah sebabnya organisasi
sering didefinisikan sebagai kelompok manusia yang bekerja bersama-sama
dalam rangka mencapai tujuan bersama. Menurut Stephen Robbins dalam
Sobirin ( 2007:5 ) Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk
jangka waktu yang relative lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang
bekerja bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang
terstruktur, dan didirikan untuk mencapai tujuan bersama atau satu tujuan
bersama atau satu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan
menurut J. Bernard dalam Tika ( 2006:3 ) Organisasi adalah kerja sama dua
orang atau lebih, suatu sistem dari aktivitas-aktivitas atau kekuatan-kekuatan
perorangan yang di koordinasikan secara sadar.
Kinerja
Pengertian kinerja berasal dari kata Job performance atau actual
performance (Prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang di capai
seseorang). Kinerja adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode
tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard target
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dan disepakati bersama. Jika

1184
Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Rahel Tingai)

karyawan tidak melakukan pekerjaannya, maka suatu organisasi mengalami


kegagalan. Seperti juga perilaku manusia, tingkat, dan kualitas kinerja
ditentukan oleh sejumlah variabel perseorangan dan lingkungan. Untuk lebih
jelasnya akan dikemukakan beberapa pengertian kinerja. Menurut
Mangkunegara ( 2006:67 ) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas
yang diberikan kepadanya.
Prawiro dalam Tika (2006:121) mendefinisikan kinerja sebagai hasil
kerja yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi
dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Pengertian Pegawai
Adapun pengertian pegawai Menurut Robbins ( 10 : 2006 ) pengertian
pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai
pegawai tetap atau tidak, berdasar kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak
tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan
tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
pegawai adalah seseorang yang bekerja pada suatu kesatuan organisasi, baik
sebagai pegawai tetap maupun tidak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Konsep Kinerja Pegawai
Kinerja pegawai merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil
kerja yang dapat dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan
organisasi. Kemudian Robbins (2008) mendefinisikan kinerja yaitu suatu hasil
yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang
berlaku untuk suatu pekerjaan. Lalu Mangkunegara (2005:67) kinerja ialah
hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Sedangkan Rivai (2009:532) kinerja diartikan kesediaan seseorang
atau kelompok
Definisi Konsepsional
Pada bagian ini penulis akan mengemukakan definisi konsepsional
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang telah dikemukakan
sebelumnya. Lebih lanjut penulis akan mencoba merumuskan definisi
konsepsional menurut variabel-variabel yang diteliti yaitu :
1) Budaya organisasi adalah seperangkat nilai-nilai, keyakinan dan norma
yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah
laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal.
2) Kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja yang dicapai oleh
pegawai pada periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya dalam rangka mencapai tujuan orgnanisasi.

1185
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018:

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriktif kualitatif
menurut Carmanies, dan Zeller (2006 : 26) penelitian kualitatif adalah
penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa
menggunakan teknik stastik.
Fokus Penelitian
Adapun peran budaya organisasi pada Kantor Kelurahan Sungai Pinang
Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda antara lain :
a. Identitas Organisasi
b. Reduksi Konflik
c. Reduksi Ketidakpastian
d. Menciptakan Konsisten
e. Motivasi
Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
b. Metode Observasi
c. Wawancara
d. Dokumentasi
Teknik Analisis Data
a. Pengumpulan Data
b. Reduksi Data
c. Penyajian Data
d. Penarikan Kesimpulan

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Identitas Organisasi
Budaya organisasi berisi karateristik yang melukiskan organisasi dan
membedakan dengan organisasi yang lain. Budaya organisasi menunjukkan
identitas organisasi kepada orang di luar organisasi. Untuk Identitas organisasi
dari bidang dipaparkan oleh ibu Tri Rakhmi, SE selaku Sekretaris pada Kantor
Kelurahan Sungai Pinang Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda.
Hal ini sudah membuktikan bahwa pegawai Kantor Kelurahan Sungai
Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda sudah memakai
seragam sesuai jadwal yang di tentukan”
Reduksi Konflik
Budaya organisasi sering dilukiskan untuk menyatukan organisasi. Isi
budaya mengembangkan kohesi sosial anggota organisasi yang mempunyai
latar belakang berbeda, pola pikir, asumsi, dan filsafat organisasi yang sama
memperkecil perbedaan dan terjadinya konflik diantara anggota organisasi. Hal

1186
Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Rahel Tingai)

ini dipaparkan oleh ibu Tri Rakhmi, SE selaku Sekretaris pada Kantor
Kelurahan Sungai Pinang Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda.
Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa dalam penyelesaian konflik antar pegawai di Kantor Kelurahan Sungai
Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda dengan melakukan
musyawarah.
Reduksi Ketidak Pastian
Budaya organisasi mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan
kepastian. Dalam mencapai tujuannya, organisasi menghadapi ketidakpastian
dan kompleksitas lingkungan, demikian juga aktivitas pegawai organisasi
dalam mencapai tujuan tersebut.
Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut pegawai sudah bekerja
sesuai fungsi dan tugas pokok yang ada di Kantor Kelurahan Sungai Pinang
Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi reduksi ketidakpastian yang terjadi di Kantor Kelurahan Sungai
Pinang Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda
Menciptakan Konsisten
Budaya organisasi menciptakan konsistensi berpikir, berperilaku, dan
merespon lingkungan organisasi. Budaya organisasi memberikan peraturan,
panduan, prosedur, serta pola memproduksi dan melayani konsumen, nasabah,
pelanggan, atau klien organisasi.
Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut diambil kesimpulan bahwa
Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota
Samarinda sudah memiliki buku pedoman yang berlaku bagi pegawai yang
bekerja.
Motivasi
Budaya organisasi merupakan kekuatan tidak terlihat dibelakang
faktor-faktor organisasi yang kelihatan dan dapat diobservasi. Budaya
merupakan energi sosial yang membuat anggota organisasi untuk bertindak.
Budaya organisasi memotivasi anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal ini dipaparkan oleh ibu Tri Rakhmi, SE selaku Sekretaris pada
Kantor Kelurahan Sungai Pinang Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda.
Hal ini menunjukkan bahwa Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam
Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda memiliki tunjangan penambahan
penghasilan kepada pegawai dan mengusahakan pembagian honor tim.
Pembahasan
Identitas Organisasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas organisasi pada Kantor
Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda
terdiri antara adanya bentuk pelayanan yang berbeda dari instansi lain dan
seragam yang di pakai hari senin dan selasa PNS memakai seragam waska dan
honor memakai seragam putih gelap, rabu dan kamis memakai putih gelap dan
jumat memakai batik nasional.

1187
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018:

Hasil penelitian sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Wirawan


(2007) yaitu bentuk pelayanan dan seragam pegawai.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian riska pratiwi dan Susandi
Prihayanto karena penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian
kuantitatif dan sejalan dengan penelitian Onedy Ariwibowo.
Reduksi Konflik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pimpinan pada Kantor Kelurahan
Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda dalam
mengkoodinirkan pegawainya yaitu mengadakan rapat dan dalam
menyelesaikan suatu konflik antar pegawai dengan mengadakan musyawarah.
Hasil penelitian sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Wirawan
(2007) Budaya organisasi sering dilukiskan untuk menyatukan organisasi. Isi
budaya mengembangkan kohesi sosial anggota organisasi yang mempunyai
latar belakang berbeda, pola pikir, asumsi, dan filsafat organisasi yang sama
memperkecil perbedaan dan terjadinya konflik diantara anggota organisasi.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian riska pratiwi dan Susandi
Prihayanto karena penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian
kuantitatif dan sejalan dengan penelitian Onedy Ariwibowo.
Reduksi Ketidakpastian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegawai yang ada di Kantor
Kelurahan Sungai Pinang Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda sudah
bekerja sesuai fungsi dan tugas pokoknya masing-masing.
Hasil penelitian sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Wirawan
(2007) Budaya organisasi mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan
kepastian. Dalam mencapai tujuannya, organisasi menghadapi ketidakpastian
dan kompleksitas lingkungan, demikian juga aktivitas pegawai organisasi
dalam mencapai tujuan tersebut.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian riska pratiwi dan Susandi
Prihayanto karena penelitian terdahulu menggunakan metode kuantitatif
sehingga hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian Onedy Ariwibowo.
Menciptakan Konsisten
Penelitian ini menunjukkan bahwa Kantor Kelurahan Sungai Pinang
Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda dalam melaksanakan tugas
sudah sesuai pedoman yang berisi petunjuk bekerja dan peraturan-peraturan.
Hasil penelitian ini sudah sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh
Wirawan (2007) yaitu memberikan peraturan, panduan dalam bekerja.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian riska pratiwi dan Susandi
Prihayanto karena penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian
kuantitatif dan sejalan dengan penelitian Onedy Ariwibowo
Motivasi
Hasil penelitian ini sudah sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Wirawan
(2007) yaitu motivasi untuk mencapai tujuan dan membuat pegawai untuk
bertindak.

1188
Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Rahel Tingai)

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian riska pratiwi dan Susandi
Prihayanto karena penelitian terdahulu menggunakan metode kuantitatif
sehingga hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian Onedy Ariwibowo.
Adapun temuan-temuan yang ada di Kantor Kelurahan Sungai Pinang
Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda yaitu Reduksi Konflik,
Reduksi Ketidakpastian, Menciptakan Konsisten, dan Motivasi.
Dari hasil wawancara dan hasil penelitian yang ada di Kantor
Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda
sudah sangat baik dan sudah sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh
Wirawan (2007).

Penutup
Peran budaya organisasi pada Kantor Kantor Kelurahan Sungai Pinang
Dalam Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda yang terdiri Identitas
organisasi, Reduksi konflik, Reduksi ketidakpastian, Menciptakan konsisten,
dan Motivasi sudah memiliki peran yang besar dalam meningkatkan kinerja
pegawai pada Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai
Pinang Kota Samarinda.
Diharapkan Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai
Pinang Kota Samarinda mempertahankan peran budaya organisasi yang sudah
terlaksana secara optimal dan meningkatkan yang kurang optimal guna
meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam
Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda
Diharapkan Kantor Kelurahan Sungai Pinang Dalam Kecamatan Sungai
Pinang Kota Samarinda lebih tegas dalam pemberian sanksi kepada pegawai
yang kurang disiplin, seperti memberi surat peringatan.

Daftar Pustaka
Anwar Prabu Mangkunegara, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Achmad Sobirin, 2007, Budaya Organisasi Pengertian, Makna dan Aplikasi
Dalam Kehidupan Organisasi.
Akmad Subkti dan Moh Janhar, 2003, Pengantar Teori dan Perilaku Organisasi
Jakarta: Prestasi Pustaka.
AB. Susanto, 2007, A Strategis Management Approach, CSR The Jakarta
Consulting Group, Jakarta
Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Penerapan Praktek Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Arief Wibowo, 2006 Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi
Dengan Pendekatan Technology Acceptance Modul (TAM),
Univerasitas Budi Luhur, Bumi Aksara.
Darsono, 2006 Manajemen Keungan, Jakarta : Diaudit Media
George R. Terry, 2005, Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : PT. Bumi Aksara

1189

Anda mungkin juga menyukai