Anda di halaman 1dari 11

”Peran strategi Sumber Daya Insani Dalam Organisasi”

Gigieh Krisna Aprilianto Gegegigeh@gmail.com


Yufi Mohammad Ulil Albab Yufialbab19@gmail.com
Hagnyana Tanu Aji Hagnyanat@gmail.com

Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember

Abstrak

Tingkat kualitas suatu organisasi dapat dilihat dari segi pemeliharaan dan
kekuatan sumber daya manusia yang ada didalamnya. Sumber daya manusia
memiliki peran penting sebagai pengelola dan penanggung jawab dalam suatu
organisasi. Dalam penerapannya masih banyak pekerja muslim yang belum
menerapkan nilai-nilai islami dalam pekerjaannya. Hal ini bertentangan dengan
prinsip nilai ibadah dalam Islam yang mengajarkan setiap muslim agar selalu
menanamkan nilai ibadah di dalam segala kegiatannya. Maka dari itu nilai
keislaman pada SDI memegang peran penting terciptanya kualitas pada suatu
organisasi. Nilai-nilai keislaman sudah banyak dicontohkan oleh nabi-nabi
terdahulu dalam setiap kegiatannya khususnya dalam kegiatan bekerja. Dalam
kisah kenabian Rasulullah SAW, Beliau haruslah menjadi panutan setiap pekerja
muslim untuk memotivasi diri, sehingga dalam pekerjaannya didapati nilai ibadah
dan rasa bangga karena telah mencontoh teladan Rasulullah Muhammad SAW.
Data yang ada dalam penelitian ini diambil dari literatur dan buku-buku dan
pengumpulan dokumen terkait dengan penelitian ini.
Kata kunci : Sumber Daya Insani, organisasi, lembaga, nilai-nilai Islam,
Rasulullah Muhammad SAW
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan


organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya
tujuan organisasi. Tujuan tersebut tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif
karyawan bagaimanapun canggihnya alat-alat yang dimiliki perusahaan tersebut.
Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai
pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakangyang heterogen sehingga
karyawan tidak dapat sepenuhnya diatur dan dikuasai sperti mengatur mesin-
mesin, modal, gedung, dan lain-lain tetapi harus diatur oleh teoriteori manajemen
yang memfokuskan mengenai pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan
tujuan yang optimal1.

Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad 11 persebarannya diawali di


semenanjung malaka. Persebaran Islam di nusantara dengan berbagai redaksi
sejarah tidak mempengaruhi nilai-nilai keislaman yang ada. Dalam Islam telah
diajarkan agar selalu menanamkan nilai keislaman dalam setiap kegiatannya bagi
setiap muslim. Karena dalam setiap kegiatan yang dilakukan adalah bentuk ibadah
kepada Allah Swt.Namun dalam perjalanan Islam selama 9 abad saat ini, banyak
ditemukan penyelewengan-penyelewengan nilai keislaman dalam aspek-aspek
kehidupan, khususnya dalam bidang sumber daya manusia islami yang
selanjutnya disebut sumber daya insani. Bentuk penyelewengan ini tentu tidak
sejalan dengan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan
para nabi-nabi terdahulu. Dalam penerapannya nilai-nilai keislaman masih saja
dinilai sebagai hal yang sepele, tidak dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan diluar
ibadah seperti sholat, puasa, zakat dan haji.

1
Suwanto – Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis,
(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 16
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Sumber Daya Insani ?

2. Bagaimana peran strategi Sumber Daya Insani dalam organisasi ?

3. Apa saja nilai-nilai yang harus ada dalam Sumber Daya Insani ?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami Sumber Daya Insani

2. Untuk mengetahui peranan Sumber Daya Insani dalam organisasi

3. Untuk mengetahui nilai- nilai apa saja yang harus ada dalam Sumber Daya
Insani

1.5 Metode Penulisan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kepustakaan yang


diambil dari penelusuran literatur dan buku-buku referensi. Pada penelitian ini
akan diketahui peran strategi nilai-nilai Islami SDI dalam suatu organisasi.
Dimana peneliti akan memaparkan beberapa nilai Islami beserta landasan hukum
berupa ayat Al-Qur’an dan sunnah (hadist) yang diajarkan Rasulullah SAW untuk
diterapkan dalam dunia kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSAKA

Penelitian ini mendeskripsikan tentang peran strategi nilai-nilai keislaman


SDI dalam pengelolaan suatu organisasi. Berikut ini beberapa hasil penelitian
terkait dengan penulisan makalah ini. Siti Fatimah dalam penelitiannya analisis
manajemen sumberdaya insani berbasis kompetensi di panti asuhan dan pondok
pesantren arrodiyah semarang. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa dalam
perannya sebagai pelaku utama dalam suatu lembaga, kinerja SDI yang
diharapkan dapat meningkatkan kualitas suatu lembaga dengan menerapkan nilai-
nilai keislaman seperti tanggung jawab pada setiap tugas yang diberikan2.

Fahadil Amin Al Hasan, Muhammad Irfan Maulana dalam penelitiannya


Meningkatkan kualitas sumber daya insani di lembaga keuangan syariah dalam
menghadapi persaingan global. Penelitian ini menjelaskan dalam pencapaian
tujuan sebuah organisasi dibutuhkan tingkat profesionalitas SDI guna menghadapi
persaingan global3.

2
Siti Fatimah, Analisis Manajemen Sumber Daya Insani Berbasis Kompetensi di Panti
Asuhan dan Pondok Pesantren Arrodiyah Semarang, 2016, hlm. 132.
3
Fahadil Amin Al Hasan, & Muhammad Irfan Maulana, Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Insani di Lembaga Keuangan Syariah dalam Menghadapi Persaingan Global. Socio
Education Journal. Vol. 3 No. 1, 2016, hlm. 31
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian SDI

Sumber Daya adalah Segala sesuatu yg dpt dimanfaatkan (punya potensi


untuk dimanfaatkan) untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia adalah
sumber daya karena manusia (tenaga, pikiran, waktu) dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi manusia lain (melaksanakan program kegiatan organisasi guna
mencapai tujuan organisasi). Sumber Daya Insani menurut sudono (2011) adalah
orang-orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran
dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.

Pengertian SDI dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan
makro. Pengertian SDI secara mikro adalah individu yang bekerja dan
menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai
pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya.
Sedangkang pengertian SDI secara makro adalah penduduk suatu negara yang
sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang
sudah bekerja. Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Insani adalah
individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi
maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan
dikembangkan kemampuannya. Warther dan davis yang dikutip oleh Edy Sutrisno
mengatakan bahwa sumber daya insani adalah pegawai yang siap,mampu, dan
siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi4.

4
Ahmad Irfan Novyanto, Analisis Mekanisme Penerimaan Sumber Daya Insani (SDI) di
KSPPS BMT Marhamah Wonosobo, 2017, hlm. 12
3.2 Peran Strategi Sumber Daya Insani

Peran strategis SDM menekankan bahwa orang-orang di organisasi adalah


sumber daya yang penting dan juga investasi perusahaan yang besar. Supaya
SDM dapat memainkan peran yang strategis, dia harus fokus pada masalah-
masalah dan implikasi SDM jangka panjang5. Namun dalam peranannya dalam
kinerja organisasi didapati beberapa tantangan-tantangan dengan semakin
berkembangnya zaman. Berikut ini beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh
SDI dalam peranannya dalam lembaga organisasi:

3.2.1 Tantangan Globalisasi

Globalisasi telah membuat pasar-pasar baru, produk-produk baru,


pemikiran atau gagasan baru, kompetensi baru dan jalur pemikiran yang
baru mengenai bisnis. Dalam perkembangannya di masa yang akan datang
SDI membutuhkan suatu modeldan proses untuk memperoleh kecakapan
dalam dunia global, keefektifan dalam bekerja, dan kemampuan
berkompetisi6.

3.2.2 Tantangan Teknologi

Inovasi teknologi berkembang lebih cepat dan sulit di kejar.


Teknologi membuat dunia menjadi kecil dan tanpa batas, lebih dekat, dan
lebih cepat. Teknologi dapat memperbaiki waktu dan cara bekerja.
Pimpinan dan para SDI profesional bertanggung jawab atas perbaikan cara
kerja dari perusahaan mereka yang memerlukan pengethauan bagaimana
teknologi dapat diterapkan agar lebih produktif7.

5
Suwanto – Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis,
(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 20
6
Ibid., hlm. 5.
7
Ibid., hlm. 9.
3.2.3 Tantangan persaingan Jaringan Bisnis dan Pelayanan SDI

Masalah utama yang senantiasa akan dihadapi dalam era kompetisi


bisnis saat ini dan masa depan adalah membangun dan mengoperasikan
organisasi bisnis yang selalu dapat merespons kebutuhan
konsumen/pelanggan. Pimpinan perusahaan dan sumber daya insani yang
profesional hendaklah belajar untuk membuat organisasi bisnis dapat
berfungsi dengan mata rantai nilai dan membangun sebuah jaringan8.

3.3 Nilai-Nilai Islam Dalam SDI

Strategi manajemen SDI yang diajarkan Rasulullah didasarkan pada


konsep manusia dalam ajaran Islam, segala sesuatu yang dikerjakan ditujukan
untuk ibadah, fitrah manusia dalam konsep yang ada dalam ajaran Islam
menunjukkan bahwa manusia dalam setiap kegiatannya adalah untuk Allah
Semata. Karena konsep ibadah dalam Islam tidak bisa diartikan hanya dalam
urusan amalan-amalan seperti sholat, zakat, puasa dan haji tapi lebih daripada itu
meliputi seluruh kegiatan sejak manusia itu terbangun dari tidur hingga ia lelap
dalam tidurnya, artinya dalam bekerja, kegiatan ekonomi, politik, belajar,
sosialisasi terhadap lingkungan, bahkan makan dan minum sekalipun adalah
bentuk ibadah yang diajarkan dalam Islam. Berikut ini adalah nilai-nilai
keislaman yang diajarkan Rasulullah SAW :

3.3.1 Profesionalisme

َ
‫اعة‬
َ ‫الس‬ ِ ‫قال َإذا أسْ نِدَ آلم ُر إلى َغ‬
َ ُ‫ير أَ ْهلِه َف ْن َتذِر‬

Artinya: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya,


maka tunggulah kehancuran itu”. (HR. Bukhari)

8
Ibid., hlm. 6.
Rasulullah SAW mengajarkan dalam hadist tersebut nilai profesionalisme,
maksud hadist diatas SDI sebagai pengelola organisasi dapat mengerti
akan tupoksi setiap jabatan agar dapat dicapai suatu tujuan organisasi.
Namun apabila pengelola organisasi tersebut salah dalam menempatkan
suatu jabatan maka akan berdampak terhadap kualitas dalam suatu
organisasi.
3.3.2 Tanggung Jawab

ٌُُّّ‫تُّ َر ِهىنَة‬ ٍ ‫ُكلُُّّنَ ْف‬


ْ َ‫سُّ ِبماَُّ َك َسب‬
Artinya: setiap orang bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya (QS.
Al-Muddassir 74:38)
Yakni bergantung kepada amal perbuatannya sendiri kelak di hari kiamat,
demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas dan yang
lainnya9. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa disetiap kegiatan yang
dilakukan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab disisi lain
maksud dari ayat ini adalah semua pekerjaan yang dilakukan setiap insan
di bumi akan dimintai pertanggung jawaban pada suatu saat nanti di
akhirat.
3.3.3 Itqan

ُّْ َ‫لاُُّّأ‬
ُ‫نُُّّيُُّْتقُُِّّنَ ُّه‬ ُّ ‫ح ُُّدُّ ُُّك ُُّمُّال َُّع َُّم‬
َُّ َ‫لُُّّا‬ َُّ ُّ‫للاَُّيُ ِحبُ ُّإِ َذا‬
ُُّ ‫ع َُّم‬ ُّ ُُّّ‫ُّإِن‬
Artinya : sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika
melakukan sesuatu dengan itqan (tepat, terarah, jelas, dan tuntas) (HR.
Thabrani)
Yang dimaksud dengan itqan adalah segala sesuatu yang arah
pekerjaannya jelas, landasannya yang mantap, dan cara mendapatkannya
yang transparan10. Hal ini menunjukan bahwa proses manjemen yang
professional dalam sebuahlembaga merupakan hal yang sangat ditutut
dalam Islam.

9
Tafsir Ibnu Katsir, diakses dari www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-suat-al-
muddastsir-ayat-38-56.html?m=1, pada tanggal 6 maret, 2018, pukul 15.10
10
Fahadil Amin Al Hasan, & Muhammad Irfan Maulana, Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Insani di Lembaga Keuangan Syariah dalam Menghadapi Persaingan Global. Socio
Education Journal. Vol. 3 No. 1, 2016, hlm. 32
3.3.4 Amanah

َُّ ‫لُّمنتِ ِهمُّ َوُّ َع ْه ِدُّ ِهمُّ َرا ُع‬


ُّ‫ون‬ ُِّ ُّ‫َوال ِذُّينَ ُّهُم‬

Artinya: Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-


amanah dan janjinya (QS.Al-Mu’minun 23:8)

(Dan orang-orang yang terhadap amanat yang dipercayakan kepada


mereka) dan (janji mereka) yang mereka adakan diantara mereka dengan
Allah, seperti shalat dan lain-lainnya (mereka memeliharanya) benar-benar
menjaganya11. Amanah berarti dapat dipercaya bila dibebankan suatu
pekerjaan kepada SDI. Sifat amanah menjadi salah satu sifat wajib bagi
nabi, yang harusnya menjadi contoh setiap pekerja dalam melaksanakan
tugasnya agar tercapainya suatu tujuan dari organisasi. Pekerja yang
amanah pastinya pada umumnya merupakan pekerja yang kompeten yang
dapat bersaing secara sehat dalam dunia kerja.

11
Tafsir Jalalain, diakses dari, https://tafsirq.com/23-al-muminun/ayat-8, pada tanggal
Maret, 2018, pukul 15.13.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam peranannya di suatu organisasi Sumber Daya Insani merupakan


faktor utama yang selalu berperan aktif dan dominan terhadap seluruh elemen-
elemen dalam organisasi tersebut. Beberapa tantangan yang dihadapkan dalam
dunia kerja harusnya distimulasi dengan penerapan nilai-nilai yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW sebagai pekerja muslim. Nilai-nilai yang diajarkan oleh
Rasulullah Muhammad SAW merupakan sebuah prinsip yang sebenar-benarnya
sudah ada dalam diri setiap manusia. Selanjutnya dengan memahami esensi dari
nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah SAW tersebut dapat menjadi dorongan
motivasi kepada SDI yang ada agar lebih bersemangat lagi dalam melakukan
kewajibannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

4.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan


dengan terbatasnya pembahasan sub bab dan terbatasnya literatur serta data yang
kurang valid. Diharapkan bagi penulis selanjutnya dapat menyajikan karya yang
lebih baik dengan memaparkan sejumlah pembahasan yang kompleks dan
bersumber dari data yang lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA

Suwanto. dan Donni J.P 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis.
Bandung : ALFABETA.

Fatimah, S. 2016, Analisis Manajemen Sumber Daya Insani Berbasis Kompetensi di


Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Arrodiyah Semarang, 117-134.

Al Hasan, F.A., & Maulana, M.I, 2016, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Insani di
Lembaga Keuangan Syariah dalam Menghadapi Persaingan Global. Socio Education
Journal. Vol. 3 No. 1, 2016, Hlm. 28-36.

Novyanto, A.I, 2017 Analisis Mekanisme Penerimaan Sumber Daya Insani (SDI) di
KSPPS BMT Marhamah Wonosobo, hlm. 11-26.

Tafsir Jalalain, 2018, https://tafsirq.com/23-al-muminun/ayat-8.

Tafsir Ibnu Katsir, 2018, www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-suat-al-muddastsir-


ayat-38-56.html?m=1.

Anda mungkin juga menyukai