Anda di halaman 1dari 13

SUMBER DAYA INSANI DAN ETOS KERJA DALAM ISLAM

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Manajemen Kewirausahaan Islam

Dosen Pengampu: Sri Wahyuningsih, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3:

1. Reni Reviyanti (2040310014)


2. Novita Dwi Silvia Anggraini (2040310015)

Kelas: A6 Manajemen Dakwah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 1

BAB I .................................................................................................................................................... 2

PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 2

A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 2

B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah....................................................................................................................... 3

BAB II ................................................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 4

A. Pengertian Sumber Daya Insani dan Etos Kerja dalam Islam ........................................ 4

B. Ciri-ciri Sumber Daya Insani dan Etos Kerja dalam Perspektif Islam ......................... 5

C. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Insani Terhadap Etos Kerja dalam Islam... 7

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja dalam Islam.......................................... 8

BAB III ............................................................................................................................................... 11

PENUTUP .......................................................................................................................................... 11

A. Simpulan ................................................................................................................................. 11

B. Saran ....................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 12

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingkat pada bidang ekonomi suatu bangsa pasti mengalami kemajuan maupun
kemunduran yang mana itu terkait dengan sumber daya insani yang dimilikinya. Semakin
tinggi tingkat kualitas sumber daya insani maka akan semakin maju pada bangsanya
begitupun sebaliknya. Kualitas sumber daya insani pada suatu bangsa juga terkait dengan
pola pemahaman mengenai etos kerja. Demikian juga kemajuan umat Islam serta
kemundurannya bisa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman mengenai etos kerja Islam yang
bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah.
Kualitas sumber daya insani berhubungan erat dengan pencapaian kerja pada setiap
individu, pencapaian etos kerja Islami berorientasi pada ibadah sebagai pendorong utama
merupakan salah satu bagian dari kualitas sumber daya insani. Etos kerja Islam dapat
diartikan sebagai karakter bawaan individu yang berkaitan dengan bekerja yang
berdasarkan aqidah Islam yang dipegang oleh para orang muslim.
Tulisan ini akan membahas mengenai pengertian dari sumber daya insani dan etos
kerja Islam. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, manusia sebagai subjek penggerak
dalam melakukan aktivitasnya, maka ada ciri-ciri tertentu mengenai sumber daya insani
dan ciri-ciri etos kerja dalam perspektif Islam. Sumber daya insani memiliki pengaruh
pengembangan terhadap etos kerja dalam Islam, yang akan menentukan baik atau tidaknya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya insani dan etos kerja dalam Islam?
2. Apa saja ciri-ciri sumber daya insani dan etos kerja dalam perspektif Islam?
3. Bagaimana pengaruh pengembangan sumber daya insani terhadap etos kerja dalam
Islam?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja dalam Islam?

2
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian sumber daya insani dan etos kerja dalam Islam.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri sumber daya insani dan etos kerja dalam perspektif Islam.
3. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan sumber daya insani terhadap etos kerja
dalam Islam.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja dalam Islam.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Insani dan Etos Kerja dalam Islam


1. Pengertian Sumber Daya Insani
Menurut pandangan Islam, hakekat manusia tida bisa lepas dari hakekat dibalik
penciptaan manusia ke bumi. Dalam Islam sudah dijelaskan secara rinci mengenai
tujuan diciptakannya manusia yang saling berkaitan dengan peran manusia dalam
kehidupan. Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah yakni menempatkan
manusia sebagai makhluk paling sempurna diantara makhluk-makhluk yang lain.
Sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan
untuk menghadapi persaingan yang ketat yaitu sumber daya insani. Sumber daya insani
merupakan manusia sebagai penggerak pada ruang lingkup karyawan, manajer dan
tenaga kerja lainnya dalam melakukan aktivitas disebuah organisasi atau perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam suatu perusahaan, sumber daya
insani biasa disebut dengan HRD atau Human Resource Department.1
Sumber Daya Insani (SDI) adalah kemampuan yang ada didalam diri manusia
untuk melaksanakan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif
agar mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensinya yang terkandung di
dalam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. 2
Adapun peran penting sumber daya insani dalam mencapai tujuannya,
diantaranya merancang atau menghasilkan barang atau jasa, memasarkan produk,
mengalokasikan sumber daya finansial serta merumuskan strategi dan tujuan organisasi
atau perusahaan. Tanpa adanya peran sumber daya insani yang berkompeten dalam
bidangnya, maka mustahil bagi organisasi atau perusahaan dalam mencapai
tujuaannya. Adapun istilah manajemen sumber daya insani, meliputi bidang produksi,
pemasaran, keuangan maupun kepegawaian. Suatu perusahaan perlu dilakukan

1
Melayu. S. P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 244.
2
Sukarna, Dasar-dasar Manajemen (Bandung: Bandar Maju, 2004), 43.

4
penarikan pegawai yang berkualitas dan berperan penting dalam menentukan maju
mundurnya yang disebut dengan istilah rekrutmen karyawan. 3
2. Pengertian Etos Kerja dalam Islam
Kata etos berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti sikap,
kepribadian, karakter, watak, keyakinan atas sesuatu. Kata etos dapat disebut dengan
kata etika yang memiliki pengertian akhlak atau nilai moral setiap manusia. Etos kerja
merupakan suatu kepribadian totalitas diri serta cara untuk mengekspresikan,
memandang, serta memberikan makna pada sesuatu yang mendorong dirinya untuk
bertindak dan meraih sesuatu secara optimal. Sedangkan, etos kerja secara Islami yaitu
suatu upaya bekerja dengan sungguh-sungguh dengan melibatkan seluruh aktivitas
kerjanya hanya untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai hamba Allah SWT yang
bersumber pada keyakinan atau aqidah Islam yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan
sunnah.4
Etos bukan hanya sekedar sikap atau kepribadian saja, tetapi etos juga martabat
atau jati diri seseorang. Sehingga, dalam etos terkandung gairah yang sangat kuat untuk
mengerjakan sesuatu secara optimal dan mencapai kualitas yang terbaik. Adapun
perbedaaan antara etos kerja dan etos kerja Islam yaitu kaitannya dengan nilai serta
cara meraih tujuannya. Bagi orang muslim, kerja di landasi sebagai ibadah yang
bernilai wajib. Hakikatnya ialah kewajiban bekerja dalam menggapai ridho Allah
SWT, bentuk semangat dan sikap kerja yang di niatkan semata karena Allah SWT,
sehingga hasil kerjanya mengasilkan materi dan amal shalih. 5

B. Ciri-ciri Sumber Daya Insani dan Etos Kerja dalam Perspektif Islam
1. Ciri-ciri Sumber Daya Insani dalam Islam
Adapun ciri-ciri sumber daya insani yang bermutu diantaranya yaitu: 6
a. Amanah

3
Holisatul Munawaroh, Amir, dan Ahmad Hamdi, “Strategi Rekrutment Terhadap Sumber Daya Insani,” Jurnal Al-
Idarah 3, no. 1 (Februari 2022): 56–57.
4
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami (Jakarta: Gema Insani, 2002), 9–26.
5
Nanda Hidayan Sono, Lukman Hakim, dan Lusi Oktaviani, “Etos Kerja Islam Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja,”
UNEJ E-Proceeding, 22 Januari 2018, 414–15.
6
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital (Jakarta: Rajawali Press, 2009), 210–15.

5
Amanah adalah unsur penting dalam menentukan akan berhasil atau tidaknya
seseorang dalam berusaha dan beramal, serta berhasil atau tidaknya suatu bangsa
didalam mempertahankan serta melestarikan hidup.
b. Amar ma’ruf nahi munkar
Amar ma’ruf nahi munkar merupakan sebuah kata dalam bahasa arab yang
mempunyai maksud perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik
serta mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat.
c. Berpikir positif
Berpikir positif dapat diawali dengan sebuah keyakinan pada diri sendiri yang mana
keyakinan mampu untuk melakukan suatu hal.
d. Disiplin
Disiplin adalah perasaan akan taat dan patuh terhadap suatu nilai-nilai yang
dipercaya termasuk untuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung
jawabnya.
e. Empati
Empati merupakan keadaan jiwa atau keadaan mental seseorang yang larut dalam
perasaan orang lain baik itu suka maupun duka dan seolah-olah merasakan atau
mengalami yang dirasakan oleh orang tersebut.
f. Tanggung jawab
Seorang pemimpin sebaiknya memiliki sikap tanggung jawab atas apa yang telah
dikerjakan sehingga dapat memberikan contoh kepada bawahannya agar disukai
serta memiliki rasa percaya diri terhadap apa yang dilakukan.
2. Ciri-ciri Etos Kerja dalam Islam
Seseorang yang memiliki etos kerja Islam akan terlihat dalam sikap dan tingkah
lakunya yang mendalam bahwa bekerja itu merupakan bentuk ibadah kepada Allah.
Adapun ciri-ciri etos kerja dalam Islam diantaranya : 7
a. Baik dan bermanfaat
Islam memerintahkan seseorang dalam melakukan pekerjaan secara baik dan
bermanfaat bagi kemanusiaan, agar setiap pekerjaan mampu memberikan nilai
tambah dan mengangkat derajat manusia.

7
Hafhidhudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2003), 40–44.

6
b. Al-Itqan (Kemantapan atau Perfectness)
Al-Itqan merupakan sifat pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh,
tekun, dan teliti. Dalam konteks ini, seseorang diwajibkan untuk menambah atau
mengembangkan ilmu dan skillnya secara optimal.
c. Al-Ihsan (Melakukan yang terbaik atau lebih baik lagi)
Al-Ihsan merupakan melakukan suatu kegiatan yang lebih baik lagi atau bekerja
tanpa mengenal kata puas. Semangat kerja al-ihsan ini akan dimiliki seseorang jika
bekerja dengan niat untuk beribadah dan selalu memiliki kesadaran bahwa dirinya
selalu dalam pemantauan Allah SWT.
d. Al-Mujahadah (Kerja keras dan optimal)
Al-Mujahadah yaitu melakukan pekerjaan dengan kerja keras dan optimal tanpa
pantang menyerah agar mendapatkan hasil yang maksimal. Manfaat dari al-
mujahadah ini yaitu untuk kebaikan manusia sendiri, agar nilai guna dari hasil
kerjanya semakin bertambah baik.
e. Tanafus dan Ta’awun (Berkompetisi dan tolong menolong)
Tanafus dan ta’awun merupakan kegiatan yang dilakukan secara bekerja sama
dalam mewujudkan sesuatu untuk kebaikan diri maupun kebaikan bersama. Dasar
dalam kompetisi Islami adalah dengan taat kepada Allah SWT dan ibadah serta
amal shalih yang akan menimbulkan sikap saling membantu (ta’awun).
f. Mencermati Nilai Waktu
Sikap seseorang dalam melakukan pekerjaan harus mampu mengatur waktu dengan
sebaik-baiknya demi dirinya sendiri.

C. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Insani Terhadap Etos Kerja dalam Islam
Menurut Moekijat, pengembangan adalah usaha untuk memperbaiki pelaksanaan
pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang dengan memberikan informasi,
mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan. 8 Pentingnya pengembangan suatu
sumber daya insani yaitu untuk meingkatkan prestasi kerja, sehingga sebuah organisasi

8
Moekijat, Pengembangan Organisasi (Bandung: Mandar Maju, 1994), 8.

7
atau perusahaan dapat maju dan berkembang dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kebutuhan yang diperlukan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Pengembangan sumber daya insani terhadap etos kerja dalam Islam dapat
mempengaruhi kualitas kerja manusia yang menghasilkan hasil kerja secara efektif dan
efisien. Melalui pelatihan yang diperlukan sebagai suatu proses tiap individu sumber daya
insani yang nantinya akan berkembang meningkatkan prestasi kerja yang maksimal dan
sesuai dengan tujuan suatu organisasi atau perusahaan. 9
Menurut Dr. Mamik, pengembangan sumber daya insani memiliki manfaat,
diantaranya : 10
a. Manfaat untuk organisasi
1) Meningkatkan produktivitas kerja organisasi yang meminimalisir
pemborosan karena cermat melaksanakan tugas, saling kerja sama
antara berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan.
2) Terwujudnya hubungan kerja antara atasan dan bawahan dengan
menerapkan sikap saling menghargai satu sama lain.
b. Manfaat untuk karyawan
1) Membantu para pegawai dalam mengambil keputusan yang baik.
2) Membantu meningkatkan kemampuan para pekerja dalam
menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
3) Meningkatkan kemampuan kerja yang timbul dari dorongan dalam diri
para pekerja.
4) Meminimalisir ketakutan dalam menghadapi tugas-tugas baru di masa
depan.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja dalam Islam


Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi etos kerja dalam Islam, antara lain
yaitu :11

9
Anisatul Maghfiroh, “Analisis Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Syariah,” Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam 7, no. 1 (2021): 404.
10
Mamik, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jawa Timur: Zifatama Jawara, t.t.), 177–78.
11
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), 52.

8
1. Agama
Salah satu faktor yang mempengaruhi etos kerja Islam yaitu faktor agama, karena
agama merupakan sistem nilai yang bisa mempengaruhi atau menentukan pola hidup
para penganutnya. Agama mengajarkan seseorang cara untuk berfikir, bersikap, dan
juga bertindak dalam melakukan suatu tindakan. Etos kerja yang rendah secara tidak
langsung dipengaruhi oleh rendahnya kualitas keagamaan.
2. Budaya
Sikap mental, tekad, disiplin serta semangat kerja masyarakat bisa disebut sebagai etos
budaya dan secara umum juga bisa disebut dengan etos kerja. Budaya masyarakat juga
bisa menentukan kualitas etos kerja. Masyarakat yang mempunyai sistem nilai budaya
maju akan memiliki etos kerja yang tinggi begitu juga sebaliknya.
3. Sosial Politik
Tinggi rendahnya etos kerja bisa dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik
yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras. Etos kerja bisa dimulai dengan
kesadaran individu akan pentingnya tanggungjawab pada masa depan bangsa dan
negara.
4. Kondisi Lingkungan
Etos kerja bisa muncul dikarenakan adanya faktor geografis. Kondisi geografis atau
lingkungan mampu mempengaruhi manusia yang berada dilingkungan tersebut untuk
dapat memanfaatkan lingkungan tersebut.
5. Pendidikan
Etos kerja saling berkaitan dengan sumber daya manusia. Sumber daya yang
berkualitas akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras. Meningkatnya
kualitas penduduk bisa tercapai jika ada pendidikan yang merata disertai dengan
peningkatan pendidikan, keahlian sehingga aktivitas dan produktivitas masyarakat
sebagai pelaku ekonomi akan meningkat.
6. Motivasi Intrinsik Individu
Umumnya seorang individu yang mempunyai etos kerja yang tinggi yaitu individu
yang bermotivasi tinggi. Etos kerja adalah sikap yang didasari oleh nilai yang diyakini
seseorang yang mana keyakinan tersebut menjadi suatu motivasi kerja. Oleh karena itu,

9
etos kerja dipengaruhi oleh motivasi seorang individu yang bukan bersumber dari luar
diri, tetapi yang tertanam pada diri sendiri.

10
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Sumber daya insani merupakan manusia sebagai penggerak pada ruang lingkup
karyawan, manajer dan tenaga kerja lainnya dalam melakukan aktivitas disebuah
organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan etos
kerja secara Islami yaitu suatu upaya bekerja dengan sungguh-sungguh dengan melibatkan
seluruh aktivitas kerjanya hanya untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai hamba Allah
SWT yang bersumber pada keyakinan atau aqidah Islam yang berdasarkan pada Al-Qur’an
dan sunnah. Adapun ciri-ciri etos kerja dalam Islam, yaitu baik dan bermanfaat, al-itqan,
al-ihsan, al-mujahadah, tanafus dan ta’wun, serta mencermati nilai waktu.
Pengembangan sumber daya insani terhadap etos kerja dalam Islam dapat
mempengaruhi kualitas kerja manusia yang menghasilkan hasil kerja secara efektif dan
efisien. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi etos kerja Islam seperti faktor
agama, sosial budaya, politik, kondisi lingkungan, pendidikan, dan motivasi intrinsic
individu.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami paparkan mengenai Sumber Daya Insani dan Etos
Kerja dalam Islam. Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami
harapkan supaya makalah ini dapat disusun lebih baik lagi dimasa yang akan datang

11
DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009.


Hafhidhudin, dan Hendri Tanjung. Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta: Gema Insani,
2003.
Hasibuan, Melayu. S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Maghfiroh, Anisatul. “Analisis Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Syariah.”
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 7, no. 1 (2021).
Mamik. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jawa Timur: Zifatama Jawara, t.t.
Moekijat. Pengembangan Organisasi. Bandung: Mandar Maju, 1994.
Munawaroh, Holisatul, Amir, dan Ahmad Hamdi. “Strategi Rekrutment Terhadap Sumber Daya
Insani.” Jurnal Al-Idarah 3, no. 1 (Februari 2022): 56–57.
Rivai, Veithzal. Islamic Human Capital. Jakarta: Rajawali Press, 2009.
Sono, Nanda Hidayan, Lukman Hakim, dan Lusi Oktaviani. “Etos Kerja Islam Sebagai Upaya
Meningkatkan Kinerja.” UNEJ E-Proceeding, 22 Januari 2018, 411–20.
Sukarna. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Bandar Maju, 2004.
Tasmara, Toto. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani, 2002.

12

Anda mungkin juga menyukai