Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 1

MAKALAH
PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI
DALAM ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas:
Mata Kuliah : Manajemen SDM
Dosen Pengampu : M. Rasyidi, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Linawati : 1904110082
Nor Saman : 1904110027
Dudi Saputra : 1904110055

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW, Berkat limpahan dan rahmat-Nya, kami mampu menyelesaikan tugas
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen SDM. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang Peran Manajemen Sumber Daya Insani Dalam
Organisasi yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber referensi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan berguna bagi pembaca
khususnya para mahasiswa. Kami sadar bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, kepada dosen mata kuliah Manajemen SDM khususnya, kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah ini agar kedepannya bisa menjadi
lebih baik lagi dan kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca.

Palangkaraya, 06 September 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2

C. Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Insani........................................................................3

B. Komponen Manajemen Sumber Daya Insani.......................................................................5

C. Fungsi Manajemen Sumber Daya Insani..............................................................................6

D. Peran Penting Manajemen Sumber Daya Insani..................................................................7

BAB III

PENUTUP.....................................................................................................................................12

A. Kesimpulan.........................................................................................................................12

B. Saran...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia (insan) merupakan makhluk dwi tunggal (monodualis) yaitu dua dimensi
dalam satu organisme, terdiri dari fisik jasmaniah dan psikis rohaniah. Yang membedakan
manusia dengan makhluk lain adalah aspek kerohaniannya. Manusia atau insani akan
menjadi manusia yang sesungguhnya apabila mengembangkan nilai-nilai rohani (nilai-
nilai budaya), yang meliputi: nilai pengetahuan, keagamaan, kesenian, ekonomi,
kemasyarakatan dan politik.1
Eksistensi manusia merupakan elemen utama yang mendasari semua bentuk
kegiatan organisasi dibandingkan modal, teknologi, ataupun fasilitas. Manusialah yang
memilii kemampuan untuk mengendalikan elemen lainnya. Mereka mencari modal,
memilih teknologi maupun mengelola fasilitas, sebab merekalah yang menjadi sumber
daya paling utama. Mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan. Sumberdaya insani
memiliki peran penting dalam kesuksesan organisasi ataupun perusahaan.2Manajemen
sumber daya insani, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara mengatur hubungan
dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan
efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Sumber daya insani merupakan kekuatan terbesar dalam pengolahan seluruh
sumber daya yang ada di muka bumi. Manusia diciptakan oleh Allah swt. sebagai
khalifah di bumi untuk mengelola bumi dan sumber daya yang ada di dalamnya demi
kesejahteraan manusia sendiri, makhluk dan seluruh alam semesta, karena pada dasarnya
seluruh ciptaan Allah yang ada di muka bumi ini sengaja diciptakan oleh Allah untuk
kemaslahatan umat manusia. Hal ini sangat jelas ditegaskan oleh Allah dalam al-Quran
surat al-Jatsiyah ayat 13:3
B. Rumusan Masalah
Makalah ini disusun berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya insani?
2. Apa saja komponen manajemen sumber daya insani?

1
Abdus Salam, Manajemen Insani dalam Bisnis (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), Hlm. 1
2
Mustaqim Syuaib, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Trussmedia Grafika, 2016), Hlm. 3
3
Ali Hardana, Manajemen Sumber Daya Insani, (Jurnal Al Masyarif: 2015), Hal.115-116

iv
3. Apa saja fungsi dan tujuan manajemen sumber daya insani?
4. Apa saja peran penting manajemen sumber daya insani dalam orga
C. Tujuan
Sebagai jawaban atas rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan makalah ini
yakni untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen sumber daya insani.
2. Untuk mengetahui komponen manajemen sumber daya insani.
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan manajemen sumber daya insani.
4. Untuk mengetahui peran penting manajemen sumber daya insani dalam organisasi.

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Insani
Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management, yang secara
derivatif berakar pada kata manage yang artinya mengatur atau mengelola. Manajeman
adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui
orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya. 4 Setiap jenis pengetahuan termasuk
manajemen mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana
(epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan manajemen tersebut disusun.
Ontologi ilmu terkait dengan epistemologi, dan epistemologi terkait dengan aksiologi dan
seterusnya.5
Sumber daya insani atau disebut juga sumber daya manusia adalah potensi
manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Sumber daya
insani adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non
material/non finansial) di dalam organisasi, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata
(real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Sumber daya
insani adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil,
tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
Menurut Nawawi, yang dimaksud dengan sumber daya insani meliputi tiga
pengertian. Pertama, SDI adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi
yang disebut pula dengan personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan. Kedua, SDI
adalah potensi manusia sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
Ketiga, SDI adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non
material/non financial) didalam organisasi, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata
(real)secara fisik dan nonfisik dalam mewujudkan eksistensi organisasinya. 6 Sumber daya
insani adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan
eksistensinya.7

4
Wibisono, Manajemen Perubahan, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2006), h. 9.
5
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 22.
6
Kuat Ismanto, Manajemen Syariah Implementasi TQM dalam Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015), Hlm. 222.
7
Kholid Musyaddad, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Islam, Edu-Physic Vol. 04 no. 01
(2013): Hlm. 51

vi
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya insani
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. 8
Manajemen sumber daya insani adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDI adalah Departemen Sumber
Daya Insani atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Kegiatan manajemen sumber daya insani adalah seputar penentuan aktivitas karyawan,
seleksi calon karyawan, pelatihan dan pengembangan karyawan serta aktivitas lain terkait
dengan awal masuk karyawan hingga masa pensiun.9

B. Komponen Manajemen Sumber Daya Insani


1. Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk
memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tegantung pada laba
yang dicapai perusahaan tersebut.
2. Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa
keiukutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif
dalam menetapakan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai. Posisi
karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan karyawan
manajerial (pemimpin).
a. Karyawan Operasional adalah setiap orang yang secara langsung mngerjakan sendiri
pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.
b. Karyawan Manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah bawahannya
untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah.
Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Karyawan
manajerial ini dibedakan atas manajerial lini dan manajer staf.
1) Manjerial lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang staf (line
authority) berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasi tujuan perusahaan.

8
Melayu S.P, Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta, Bumi Aksara, 2003) hlm. 244
9
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 105.

vii
2) Manajer staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf (staff authority)
yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk memperlancar
penyelesaian tugas-tugas manajer lini.10
3. Pemimpin atau Manajer
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan
orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.11 Asas-asas kepemimpinan adalah bersikap
tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku jujur. Jadi, seorang manajer dalam
memimpin bawahannya harus mampu memberikan dorongan, pengerahan, bimbingan,
penyuluhan, pengendalian, keteladanan, dan bersikap jujur serta tegas, agar para bawahan
mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.

C. Fungsi dan Tujuan Manajemen Sumber Daya Insani


Berdasarkan pengertiannya, manajemen sumber daya insani memiliki peran yang
sangat penting bagi keberhasilan organisasi mencapai tujuan. Dengan adanya manajemen
sumber daya insani, pengelolaan terhadap karyawan dapat berjalan dengan mudah. Hal ini
tentu saja tidak lepas dari fungsi manajemen sumber daya insani pada sebuah organisasi.
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta
efesien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.
Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian.
2. Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karywan dengan
menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan
kordinasi dalam bagan organisasi (organization chart).
3. Fungsi Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau
bekerja sama dan bekerja efektif serta efesien dalam membantu tercapainya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
4. Fungsi Pengendalian
Pengendalian (controling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar
mentaati peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Pengendalian

10
Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 13.
11
Ibid., hlm. 21.

viii
karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan,
dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
5. Fungsi Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan orientasi,
dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6. Fungsi Pengembangan
Pengembangan (devlopment) adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan
7. Fungsi Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan
tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang
diberikan kepada perusahaan.
8. Fungsi Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling
mengeuntungkan.
9. Fungsi Pemeliharaan.
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondsisi fisik, mental, dan loyalitas kariyawan, agar mereka tetap mau
bekerja sama sampai pensiun.
10. Fungsi Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya insani yang paling
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit tewujud
tujuan yang maksimal.12 Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati
peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
11. Fungsi Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan
perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.
Penerapan manajemen sumber daya insani pada sebuah organisasi bukanlah tanpa
tujuan. Berikut ini adalah poin-poin tujuan penerapan manajemen sumber daya insani
menurut ahli ekonomi, Sunarto. 

12
Ibid, hlm. 23

ix
 Menghasilkan sumber daya insani yang terampil, bermotivasi tinggi, serta dapat
dipercaya untuk menjalankan tugas organisasi.
 Melakukan peningkatan kualitas sumber daya insani secara berkala melalui sistem
kerja yang efektif.
 Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif dan mendukung produktivitas kerja
karyawan.
 Menyeimbangkan kepentingan tenaga kerja dan organisasi.
 Memberikan penghargaan atas semua prestasi kinerja sumber daya insani.
 Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja secara jasmani dan rohani.
 Melakukan pengelolaan karyawan atas dasar keadilan, transparan, dan perhatian. 
 Memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan untuk bekerja dan
menyelesaikan pekerjaannya. 
 Mengakomodir perbedaan kebutuhan pada setiap individu dalam mengeluarkan
pendapat. 

D. Peran Penting Manajemen Sumber Daya Insani


Manajemen Sumber Daya Insani diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
Sumber Daya Insani dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi
satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia
akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan,
menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan
tipe (kualitas) yang tepat.13
Manajemen Sumber Daya insani memegang peran vital dalam sebuah organisasi,
baik itu organisasi pemerintahan, industri, pendidikan, dan sebagainya. Apabila sumber
daya manusia dalam organisasi dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, maka organisasi
tersebut akan mampu menjalankan roda organisasi secara maksimal. Manajemen sumber
daya insani sangat berperan dalam meningkatkan keefektivan dan efisiensi sebuah
organisasi dalam mencapai tujuannya. Secara garis besar, manajemen sumber daya insani
memberikan berbagai manfaat sebagai berikut:14

13
Sukarno L. Hasyim, Manajemen Sumber Daya Insani,( Jurnal Lentera), Hlm. 141
14
Ed. Budi Wahyono, Arti Penting Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi.
http://www.pendidikanekonomi.com/2017/01/arti-penting-manajemen-sumber-daya.html?m=1
Artikel, Diakses tanggal 7 Maret 2021.

x
1. Kualitas (Quality)
Fungsi utama manajemen SDI adalah menciptakan manusia yang berkualitas
sesuai dengan kompetensi atau keahliannya. Oleh sebab itu, dengan adanya manajemen
SDI diharapkan tenaga kerja akan mampu memberikan manfaat pada diri sendiri dan
organisasinya. Tenaga kerja yang berkualitas akan mampu menghasilkan produk yang
berkualitas pula. Inilah salah satu manfaat manajemen SDI dalam organisasi.
2. Kecepatan (Speed)
Suatu pekerjaan yang ditangani oleh ahlinya akan mampu menghasilkan output
yang sesuai dengan harapan. Demikian juga ketika tenaga professional dituntut untuk
kerja cepat, tenaga kerja tersebut akan mampu melakukan pekerjaan dengan penuh
ketelitian dan ketepatan, sehingga dalam jangka waktu yang relatif singkat, semua
pekerjaan dapat diselesaikan secara profesional.
3. Biaya Kepemimpinan (Leadership Cost)
Manajemen SDI yang baik akan dapat menjadikan pemimpin memiliki
kemampuan menjalankan kepemimpinannya dalam suatu organisasi dengan baik pula.
Kepemimpinan yang efektif sangat berpengaruh terhadap kebutuhan biaya dalam
organisasi. Banyaknya biaya yang dikeluarkan oleh suatu organisasi dapat dilihat dari
keefektivan kepemimpinan dalam menjalankan aktivitas organisasi. Efisiensi penggunaan
anggaran yang diperlukan dalam suatu kepemimpinan sangat dipengaruhi oleh
keefektivan seorang pemimpin dalam mengelola organisasinya. Dengan kata lain,
pemimpin yang memiliki kemampuan manajemen SDI yang baik berdampak pada
leadership cost yang lebih efisien.
4. Kemampuan Belajar dalam Beradaptasi (Adaptive Learning Ability)
Adanya pluralisme sumber daya manusia dalam suatu organisasi membutuhkan
system komunikasi yang baik antar pihak manajemen dengan karyawan maupun sesama
karyawan. Oleh sebab itu, untuk dapat mewujudkan sinkronitas tujuan antara pihak
manajemen dengan karyawan tersebut, diperlukan manajemen sumber daya manusia.
Dengan adanya manajemen SDI ini, diharapkan masing-masing elemen mengetahui peran
dan fungsinya, sehingga dapat mempermudah organisasi untuk mencapai tujuannya.
Artinya, keberhasilan sebuah organisasi dapat dilihar dari sejauhmana kemampuannya
dalam mengakomodir sumber daya manusia yang ada untuk belajar beradaptasi dengan
dunia sekitarnya.
Manajemen sumber daya insani menghasilkan praktik kerja (kinerja) tinggi,
praktik yang menghasilkan kinerja individu dan organisasi yang tinggi, contoh: 1) Tim-

xi
tim kerja yang mengarahkan diri sendiri, 2) Rotasi jabatan, 3) Pelatihan keterampilan
yang tinggi tingkatannya, 4) Kelompok-kelompok pemecah masalah, 5) Proses dan
prosedur manajemen mutu dan terpadu (total quality management), 6) Mendorong
perilaku yang inovatif dan kreatif, 7) Keterlibatan dan pelatihan karyawan secara luas, 8)
Pelaksanaan saran-saran karyawan, 9) Upah berubah-ubah berdasarkan perubahan
kinerja, 10) Pelatihan dan pembinaan, 11) Banyak sekali berbagi informasi, 12)
Menggunakan survei sikap karyawan, 13) Integrasi limas fungsi, 14) Prosedur perekrutan
dan seleksi karyawan yang menyeluruh.
Tujuan utama pengembangan sumber daya insani itu adalah melaksanakan
kegiatan pendidikan bagi sumber daya manusia yang bekerja dan akan bekerja pada
lingkungan industri sehingga mereka berkualitas dalam arti dapat mengembangkan
industri tempat mereka bekerja, mengembangkan diri mereka masing-masing, dan
mengembangkan lingkungan masyarakat sekitarnya.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dan berperan dalam pelatihan
dan pengembangan :
a. Cost-effectiveness (efektivita
b. Materi program yang dibutuhkan.
c. Prinsip-prinsip pembelajaran.
d. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas.
e. Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan.
f. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan.
Menurut Hasan, untuk memajukan kualitas sumber daya insani ada tiga dimensi
yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Dimensi Kepribadian. Dimensi kepribadian menyangkut kemampuan untuk menjaga
integritas, termasuk sikap, tingkah laku, etika, dan moralitas.
2) Dimensi Produktivitas. Dimensi ini menyangkut apa yang dihasilkan oleh manusia
tadi dalam hal jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.
3) Dimensi Kreativitas. Dimensi ini menyangkut pada kemampuan seseorang untuk
berpikir dan berbuat kreatif, menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan
masyarakatnya.
Kendala-kendala Yang Biasanya Dihadapi Pengembangan Manajemen SDI
a. Peserta pengembangan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen,
seperti pendidikan dasarnya, pengalaman kerjanya, dan usianya. Hal ini akan
menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan dan pendidikan karena

xii
daya tangkap, persepsi dan daya nalar mereka terhadap pelajaran yang diberikan
berbeda.
b. Pelatih atau instruktur yang ahli dan cakap mentransfer pengetahuannya kepada para
peserta latihan dan pendidikan sulit didapat. Akibatnya, sasaran yang diinginkan tidak
tercapai.
c. Fasilitas sarana dan prasarana pengembangan yang dibutuhkan untuk latihan dan
pendidikan sangat kurang atau tidak baik. Misalnya buku-buku, alat-alat dan mesin-
mesin yang akan digunakan untuk praktek kurang atau tidak ada. Hal ini akan
menyulitkan dan menghambat lancarnya pengembangan.
d. Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi atau menyimpang serta tidak
sistematis untuk mendukung sasaran yang diinginkan oleh pekerjaan atau jabatan
peserta bersangkutan. Untuk menetapkan kurikulum dan waktu mengajarkannya yang
tepat sangat sulit.
e. Dana yang tersedia untuk pengembangan sangat terbatas, sehingga sering dilakukan
secara terpaksa, bahkan pelatih maupun sarananya kurang memenuhi persyaratan
yang di butuhkan.
Adapun peranan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam sebuah organisasi
antara lain:
1) Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai
dengan kebutuhan organisasi berdasarkan job description, job specification, job
recruitment dan job evaluation.
2) Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan azas the
right man in the right place and the right man in the right job
3) Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.
4) Meramalkan penawaran dan permintaan SDM pada masa yang akan datang.
5) Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
organisasi pada khususnya.
6) Memonitor dengan cermat per UU yang berlaku.
7) Melaksanakan diklat dan penilaian prestasi karyawan.
8) Mengatur Mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
9) Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangon karyawan

xiii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Insani adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk
dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDI adalah Departemen Sumber
Daya Insani atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Manajemen Sumber Daya Insani adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan
dan masyarakat.15Kegiatan manajemen sumber daya insani adalah seputar penentuan
aktivitas karyawan, seleksi calon karyawan, pelatihan dan pengembangan karyawan serta
aktivitas lain terkait dengan awal masuk karyawan hingga masa pensiun.
Komponen Manajemen Sumber Daya Insani terdiri dari: Pertama, pengusaha
adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan
besarnya pendapatan itu tidak menentu tegantung pada laba yang dicapai perusahaan
tersebut. Kedua, karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa
keiukutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Ketiga, pemimpin adalah
seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan
orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu
tujuan.
Adapun fungsi Manajemen Sumber Daya Insani yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, pemberhentian. Manajemen Sumber Daya
15
Melayu S.P, Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta, Bumi Aksara, 2003) hlm. 244

xiv
insani memegang peran vital dalam sebuah organisasi, baik itu organisasi pemerintahan,
industri, pendidikan, dan sebagainya. Apabila sumber daya insani dalam organisasi
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, maka organisasi tersebut akan mampu
menjalankan roda organisasi secara maksimal. Manajemen sumber daya insani sangat
berperan dalam meningkatkan keefektivan dan efisiensi sebuah organisasi dalam
mencapai tujuannya.

B. Saran
Demikianlah penjelasan penulis mengenai peran manajemen sumber daya insani
dalam sebuah organisasi, yang meliputi pengertian manajemen sumber daya insani,
komponen, fungsi serta peran penting manajemen sumber daya insani. Semoga karya
ilmiah yang telah penulis buat ini bermanfaat bagi pembaca untuk lebih jauh mengetahui
tentang sekuritas syariah serta sebagai referensi untuk pembaca dimasa yang akan datang.

xv
DAFTAR PUSTAKA
Abu Sinn, Ahmad Ibrahim. 2008. Manajemen Syariah Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Baedhowi. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang: Pelita Insani.
Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardana, Ali. 2015. Manajemen Sumber Daya Insani. Jurnal Al-Masyarif.
Ismanto, Kuat. 2015. Manajemen Syariah Implementasi TQM dalam Lembaga
Keuangan Syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Fattah, Nanang. 2006. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Salam, Abdus. 2014. Manajemen Insani dalam Bisnis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sukarno L. Hasyim. Manajemen Sumber Daya Insani. Jurnal Lentera.
Syuaib, Mustaqim. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Yogyakarta: Trussmedia
Grafika.
Wibisono. 2006. Manajemen Perubahan. Jakarta: PT RajaGrafindo.

xvi

Anda mungkin juga menyukai