Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PENGENALAN, PENEMPATAN dan PEMBERHENTIAN”


Untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen : M. Rasyidi, M. Pd. I

Kelompok 4

Disusun Oleh :

Arfiah : 1904110085
Putri Sari : 1904110063
Norhayati : 1904110062
Meme Mulianie : 1904110090

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Rasullullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pengenalan,
Penempatan dan Pemberhentian” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber referensi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan berguna bagi pembaca khususnya
para mahasiswa. Penulis sadar bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu,
kepada dosen Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya, penulis meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah ini agar untuk kedepannya bisa menjadi lebih
baik lagi dan penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palangka Raya, 15 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Pengenalan...........................................................................................................................3
B. Program Pengenalan..........................................................................................................4
a. Proses Pengenalan.............................................................................................................4
b. Isi Program Pengenalan....................................................................................................4
c. Tanggung Jawab Pelaksanaan Pengenalan.......................................................................5
d. Manfaat Program Pengenalan...........................................................................................5
C. Penempatan.........................................................................................................................6
D. Pemberhentian....................................................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
MSDM adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur sumber daya yang dimiliki
oleh individu dapat digunakan secara maksimal sehingga tujuan (goal) menjadi maksimal.
Konsep yang mendasarinya bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan
bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian tentang Manajemen SDM
menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan
karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi
karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia
melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara langsung
sumber daya manusianya MSDM diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya
manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja
yang efektif.
MSDM mempunyai kewajiban untuk memahami perubahan yang semakin komplek
yang selalu terjadi di lingkungan bisnis. Ia juga harus mengantisipasi perubahan teknologi,
dan memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis, akibat informasi yang
berkembang cepat. Perubahan paradigma dari MSDM tersebut telah memberikan fokus yang
berbeda dalam melaksanakan fungsinya didalam organisasi. Ada kecenderungan untuk
mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan perhatian pada kontribusi
fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi perusahaan.
Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan
strateginya dengan fungsi-fungsi SDM. Dengan demikian, maka akan semakin besar
kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengenalan?
2. Bagaimana program pengenalan?
3. Apa yang dimaksud dengan penempatan?
4. Apa yang dimaksud dengan pemberhentian?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pengenalan.
2. Untuk mengetahui program pengenalan.
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan penempatan.
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pemberhentian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengenalan
Meskipun seleksi karyawan dilakukan dengan hati-hati tidak menjamin bahwa mereka
bekerja secara efektif, bahkan karyawan yang mempunyai potensi tinggi tidak dapat
melakukan pekerjaannya, jika mereka tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dan
bagaimana cara melakukannya. Orientasi karyawan (employee orientation) atau pengenalan
adalah prosedur untuk memberi karyawan baru informasi yang mereka butuhkan, disamping
itu orientasi karyawan juga dapat membantu karyawan baru mempunyai ikatan emosional
terhadap perusahaan. Jadi orientasi adalah suatu program untuk memperkenalkan pegawai
baru pada peran-peran mereka, organisasi, kebijaksanaan-kebijaksanaannya, dan pada rekan
kerja mereka.1
Sederhananya, yang dimaksud dengan pengenalan atau Orientasi adalah aktivitas-
aktivitas yang menyangkut pengenalan individu terhadap organisasi, penyediaan landassan
bagi karyawan baru agar mulai berfungsi secara efektif dan menyenangkan pada pekerjaan
yang baru. Orientasi meliputi pengenalan karyawan baru terhadap perusahaan, fungsi-fungsi,
tugas-tugas, dan orang-orangnya.
Terdapat empat hal ketika melakukan orientasi untuk pegawai baru, yaitu :
1. Membuat karyawan baru tersebut merasa diterima dan merasa seperti dirumah sendiri,
serta merasa bagian dari tim.
2. Memastikan bahwa pegawai baru tersebut mendapatkan informasi dasar yang berfungsi
secara efektif, seperti akses surel, kebijakan dan tunjangan personal, dan ekspektasi
dalam hal perilaku pekerja.
3. Membantu pegawai baru memahami organisasi tersebut dalam pengertian luas (masa
lalu, masa kini, kultur, serta strategi, dan visi mengenai masa depan).
4. Mulai mensosialisasikan orang tersebut ke dalam kultur perusahaan dan cara mereka
bekerja.2

1
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, ( Jakarta : PT RajaGrafindo, 2004),
hlm. 81.
2
Ibid.

3
B. Program Pengenalan
a. Proses Pengenalan
Lamanya program orientasi (orientation) tergantung dari apa yang mau anda
masukkan ke dalam program orientasi tersebut, sebagian besar perusahaan hanya
membutuhkan beberapa jam saja, namun seperti perusahaan Toyota Motor USA,
membutuhkan waktu satu minggu untuk program orientasi karyawannya meliputi kuliah
dari pejabat perusahaan dan latihan yang mencakup sejarah dan nilai-nilai perusahaan.
Spesialis SDM mengambil bagian yang pertama dari program orientasi dengan
menjelaskan perihal jam kerja dan tunjangan. Penyelia melanjutkan orientasi dengan
menjelaskan organisasi, departemen, memperkenalkan pegawai baru tersebut dengan
kolega barunya, mengakrabkan dengan tempat kerjanya, dan mengurangi kegugupan
pada hari pertama.
Dalam proses orientasi tersebut hal yang umumnya diperkenalkan kepada pekerja
baru yaitu :
- Tentang organisasi : sejarah perusahaan, pemilik perusahaan, direktur dan pimpinan
perusahaan, departemen dan divisi yang ada di perusahaan, layout, tata ruang dan
fasilitas kantor, prosedur dan lamanya masa percobaan, produk atau jasa yang dibuat
oleh perusahaan, proses produksi dan operasi, peraturan-peraturan perusahaan,
masalah kesehatan,keamanan dan keselamatan kerja.
- Kompensasi dan benefit karyawan : jumlah gaji dan skema penghitungan gaji, lama
cuti dan prosedur pengajuan cuti, jam istirahat dan lama waktu istirahat, pelatihan
dan pengembangan yang akan diberikan, asuransi yang akan diperoleh, penjelasan
mengenai skema pensiun.
- Pengenalan: pekerja dikenalkan kepada penyelia atau atasan langsung, teman-teman
sekerja.
- Tugas-tugas: lokasi tempat kerja, tugas-tugas yang harus dikerjakan, standar
keselamatan kerja, gambaran umum mengenai posisi dan tanggung jawab kerja,
tujuan dan sasaran yang harus dicapai dalam bekerja, hubungan pekerjaan dengan
pekerja-pekerja yang lain didalam perusahaan.3

3
Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Salemba Empat, 2015), hlm.89-90.

4
b. Isi Program Pengenalan
Topik-topik yang biasa dimasukkan dalam program orientasi yaitu :
- Isu-Isu Organisasional : Sejarah perusahaan, organisasi perusahaan, nama-nama dan
jabatan-jabatan eksekutif, jabatan dan departemen karyawan, tata letak fasilitas fisik,
masa percobaan, lini produk atau jasa yang ditawarkan, tinjauan proses produksi,
kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan perusahaan, peraturan-peraturan
disiplin, buku pedoman karyawan, prosedur-prosedur keselamatan kerja.
- Tunjangan-Tunjangan Karyawan : Skala-skala bayaran dan hari bayaran, hari libur,
cuti dan hari besar, jam-jam istirahat, tunjangan-tunjangan pelatihan dan pendidikan,
konseling, tunjangan-tunjangan asuransi, program asuransi, layanan-layanan yang
disediakan oleh perusahaan bagi karyawan.
- Perkenalan-Perkenalan : Dengan penyelia, dengan para pelatih, dengan kerabat-
kerabat kerja, dengan konselor karyawan.
- Tugas-Tugas Pekerjaan : Lokasi pekerjaan, persyaratan-persyaratan keselamatan
kerja, tinjauan pekerjaan, sasaran-sasaran pekerjaan.4
c. Tanggung Jawab Pelaksanaan Pengenalan
Departemen SDM dan para penyelia bertanggung jawab untuk menjamin karyawan baru
tersebut tidak :
- Kebingungan karena terlalu banyak informasi yang harus diserap.
- Terlalu banyak formulir yang harus dijelaskan.
- Diberikan tugas-tugas yang dapat mengurangi minat kerja dan loyalitas.
- Diberikan tugas yang sejak awal telah diduga pasti akan gagal dilaksanakan.
- Didorong melakukan pekerjaan yang didasarkan pada pemahaman yang salah.5
d. Manfaat Program Pengenalan
Manfaat yang dirasakan kebanyakan berkisar tentang berkurangnya kecemasan
karyawan. Dengan kecemasan yang berkurang, para karyawan dapat belajar lebih baik.
Menyikapi masalah oleh rekan sekerja atau kritikan dari penyelia dapat diatasi karena
karyawan yang dapat mengikuti masa orientasi dengan baik mempunyai harapan kerja
yang lebih realistik. Hasilnya adalah bahwa karyawan yang mengikuti masa pengenalan

4
Flippo Edwin, Manajemen Personalia, (Jakarta : PT Gramedia, 1995), hlm. 76.
5
Ibid.

5
dengan baik membutuhkan perhatian lebih kecil dari penyelia dan rekan sekerja,
kinerjanya lebih baik, dan lebih kecil kemungkinannya untuk berhenti.6
C. Penempatan
Penempatan atau placement adalah proses penugasan atau penugasan kembali pekerja
untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau menempati suatu posisi baru didalam perusahaan.
Bertujuan untuk menempatkan seorang karyawan pada suatu posisi atau jabatan tertentu
yang dianggap pas untuk dirinya. Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama kali untuk
karyawan yang baru direkrut, atau penugasan kembali bagi karyawan yang sudah ada.
Secara umum penempatan dibagi menjadi tiga yaitu promosi (promotion), demosi
(demotion), dan transfer.7
a. Promosi
Promosi bisa terjadi apabila seorang pegawai dipindahkan dari suatu posisi ke posisi
yang lain yang lebih tinggi. Pegawai ditempatkan disuatu jabatan yang memiliki
kedudukan yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab yang lebih besar serta remunerasi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi yang ditempati sebelumnya.
Pada umumnya suatu organisasi menggunakan dua kriteria dalam mempertimbangkan
seseorang untuk dipromosikan :
- Prestasi kerja : Promosi merupakan proses pengakuan perusahaan kepada pekerja
karena dianggap pekerja tersebut telah memiliki kinerja yang sangat baik sehingga
pantas mendapatkan kenaikan jabatan. Promosi jenis ini disebut merit based
promotion.
- Lamanya waktu bekerja diperusahaan tersebut, promosi jenis ini disebut Seniority
based promotion (senioritas).8
b. Demosi
Demotion atau demosi adalah pemindahan pegawai dari posisi yang lebih tinggi
kedudukannya ke posisi yang lebih rendah. Demosi mengakibatkan pekerja menempati
posisi yang lebih rendah dengan tanggung jawab yang lebih kecil dan renumerasi yang
lebih sedikit.
Demosi terjadi biasanya karena sanksi disiplin karena berbagai alasan seperti :

6
Ibid, hlm.80.
7
Dewi Hanggraeni, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Fakultas Ekonomi UI, 2012).
8
Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua, (Bandung : Alfabeta, 2016), hlm.101.

6
- Penilaian negatif oleh atasan karena prestasi kerja yang tidak atau kurang
memuaskan.
- Perilaku karyawan yang disfungsional seperti tingkat kemangkiran yang tinggi.9
c. Transfer
Yang dimaksud transfer adalah pemindahan dari posisi yang saat ini keposisi yang baru
atau bisa dikatakan alih tempat, keduanya memiliki kedudukan, tanggung jawab dan
jumlah remunerasi yang sama. Manfaat alih tempat :
- Pengalaman baru.
- Cakrawala pandangan yang lebih luas.
- Tidak terjadi kebosanan atau kejenuhan.
- Perolehan pengetahuan dan keterampilan baru.
- Perolehan perspektif baru mengenai kehidupan organisasional.
- Persiapan untuk menghadapi tugas baru.
- Motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi berkat situasi baru yang dihadapi.10
Kendala-kendala penempatan :
Yang menjadi kendala-kendala pada penempatan pada umumnya adalah : Ketidak cocokan,
Perputaran karyawan baru (dapat terjadi karena berbagai alasan: mengundurkan diri,
pensiun, dipecat, cacad tetap, meninggal, promosi ke divisi cabang perusahaan ditempat
lain).11
D. Pemberhentian
Pemberhentian adalah suatu kondisi ketika seorang pekerja harus berpisah dengan
perusahaan atau organisasi tempatnya bekerja. Pemberhentian merupakan keputusan yang
datangnya bisa dari karyawan dan bisa juga dari perusahaan, hal itu dapat terjadi karena
faktor-faktor : ekonomi, bisnis, faktor personal, dan proses alam seperti karena usia atau
kematian.12
Menurut Undang-Undang RI no 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, pasal 1
ayat 25, Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK adalah Pengakhiran hubungan kerja karena

9
Ibid, hlm.103.
10
Ibid, hlm. 104.
11
Ibid.
12
Wayne Mondy R, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesepuluh Jilid 1, (Jakarta : Erlangga, 2008), hlm.
120.

7
suatu hal tertentu yang menyebabkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja atau
buruh dan pengusaha.
Dilihat dari penyebabnya pemisahan terbagi menjadi tiga yaitu :
- Attrition, adalah pemberhentian yang terjadi karena hal-hal yang alami misalnya:
usia pensiun, kematian atau habis masa kontrak.
- Layoff, adalah pemisahan yang terjadi karena alasan ekonomi atau bisnis misalnya
perusahaan mengalami krisis keuangan, mengalami penurunan penjualan.
- Termination, adalah pemisahan yang terjadi sebagai akibat dari tindakan pekerja
yang dianggap tidak disiplin dan telah melanggar peraturan perusahaan atau
dianggap telah melakukan kesalahan berat. Ia berhak mendapatkan pesangaon
(severance pay). Besarnya pesangon di tiap negara berbeda-beda, di Indonesia
pengaturan mengenai besarnya pesangon diatur dalam UU No 13 Tahun 2003 yaitu
tentang Ketenagakerjaan.
Macam-macam pemberhentian :
a. Pemberhentian Normal
Yang dimaksud dengan pemberhentian normal adalah apabila seseorang tidak lagi
bekerja pada organisasi karena berhenti: atas permintaan sendiri, berhenti karena sudah
mencapai usia pensiun, atau karena meninggal dunia.
b. PHK Sukarela
Apabila seorang pekerja ingin pindah kerja ke perusahaan lain atau ingin mengundurkn
diri dari pekerjaannya karena alasan pribadi, maka pekerja tersebut dapat mengajukan
pengunduran diri kepada pengusaha secara tertulis tanpa paksaan/intimidasi. Pekerja
yang mengundurkan diri hanya berhak atas kompensasi seperti sisa cuti yang masih ada,
biaya perumahan, pengobatan dan perawatan sesuai dengan pasal 156 (4). Mungkin
pekerja bisa mendapatkan pesangon apabila tertulis dalam perjanjian kerja.
Untuk mengundurkan diri pekerja harus memenuhi syarat-syarat antara lain :
Mengajukan permohonan selambatnya 30 hari sebelumnya, tidak ada ikatan dinas, tetap
melaksanakan kewajiban sampai mengundurkan diri.
c. PHK Tidak Sukarela

8
- PHK oleh pengusaha, seseorang dapat dipecat (PHK tidak sukarela) karena
bermacam hal, antara lain : Rendahnya performa kerja, Melakukan pelanggaran
perjanjian kerja.
- Permohonan PHK oleh pekerja, pekerja juga berhak untuk mengajukan permohonan
PHK bila pengusaha melakukan perbuatan seperti : Menganiaya, Menghina secara
kasar atau mengancam pekerja, Membujuk atau menyuruh pekerja untuk melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Tidak
membayar upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 bulan berturut-turut
atau lebih, Tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada pekerja,
Memerintah pekerja untuk melaksanakan pekerjaan diluar yang diperjanjikan,
Memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa, keselamatan, kesehatan dan
kesusilaan pekerja sedangkan pekerjaan tersebut tidak dicantumkan pada perjanjian
kerja.
- PHK juga dapat terjadi karena putusan hakim, yang disebabkan karena dalam
hubungan kerja sudah tidak ada lagi keharmonisan serta tidak memungkinkan untuk
dipertahankan. PHK oleh hakim berlaku pada saat putusan dibacakan.
- PHK karena peraturan perundang-undangan terjadi antara lain: pekerja meninggal
dunia, perusahaan pailit, dan force majeure. PHK-PHK tersebut terjadi bukan atas
kehendak kedua belah pihak.
Alasan PHK :
Berikut ini adalah alasan-alasan PHK menurut Undang-Undang No 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan, antara lain :
- Selesainya PKWT.
- Pekerja melakukan kesalahan berat.
- Pekerja melanggar perjanjian kerja, perjanjian kerja bersama atau peraturan
perusahaan.
- Pekerja mengajukan PHK karena pelanggaran pengusaha.
- Pekerja menerima PHK meski bukan kesalahannya.
- Pernikahan antar pekerja (jika diatur oleh perusahaan).
- PHK masal, karena perusahaan merugi atau melakukan efisiensi.
- Peleburan, penggabungan, perubahan status.

9
- Perusahaan pailit.
- Pekerja meninggal dunia.
- Pekerja mangkir 5 hari atau lebih, dan telah dipanggil 2 kali.
- Pekerja sakit berkepanjangan.
- Pekerja memasuki usia pensiun.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengenalan adalah prosedur untuk memberi karyawan baru informasi yang mereka
butuhkan, disamping itu pengenalan karyawan juga dapat membantu karyawan baru
mempunyai ikatan emosional terhadap perusahaan. Jadi pengenalan adalah suatu program
untuk memperkenalkan pegawai baru pada peran-peran mereka, organisasi, kebijaksanaan-
kebijaksanaannya, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan pada rekan kerja mereka.
Dalam proses pengenalan tersebut hal yang umumnya diperkenalkan kepada pekerja
baru adalah tentang organisasi, kompensasi dan benefit karyawan, pengenalan kepada
penyelia atau atasan langsung, teman-teman sekerja, dan tugas-tugas.
Penempatan atau placement adalah proses penugasan atau penugasan kembali pekerja
untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau menempati suatu posisi baru didalam perusahaan.
Bertujuan untuk menempatkan seorang karyawan pada suatu posisi atau jabatan tertentu
yang dianggap pas untuk dirinya. Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama kali untuk
karyawan yang baru direkrut, atau penugasan kembali bagi karyawan yang sudah ada.
Secara umum penempatan dibagi menjadi tiga yaitu promosi (promotion), demosi
(demotion), dan transfer. Pada umumnya suatu organisasi menggunakan dua kriteria dalam
mempertimbangkan seseorang untuk dipromosikan : berdasarkan prestasi kerja dan
berdasarkan senioritas. Demotion atau demosi adalah pemindahan pegawai dari posisi yang
lebih tinggi kedudukannya ke posisi yang lebih rendah. sedangkan Yang dimaksud transfer
adalah pemindahan dari posisi yang saat ini keposisi yang baru atau bisa dikatakan alih
tempat, keduanya memiliki kedudukan, tanggung jawab dan jumlah remunerasi yang sama.
Pemberhentian atau separation adalah suatu kondisi ketika seorang pekerja harus
berpisah dengan perusahaan atau organisasi tempatnya bekerja. Pemberhentian terbagi
menjadi tiga yaitu: attrition, layoff dan termination.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Dari Teori ke
Praktik. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.
Edwin Flippo. 1995. Manajemen Personalia. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.
Hanggraeni, Dewi. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Jakarta.
Marwansyah. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. Alfabeta. Bandung.
Mondy R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesepuluh Jilid 1. Erlangga.
Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai