ABSTRACT
In the Islamic perspective, education has played an important role in the effort to
give birth to humans who are reliable and can answer the challenges of the times.
Human Resources (HR) has a central position in realizing development
performance, which places humans in their function as development resources.
Human resources play a role in determining a country's progress. The existence of
the Indonesian nation in the midst of the current global era, will be influenced by
the ability of Indonesian human resources, especially those characterized by the
ability to master science and technology and the establishment of faith and taqwa
to the Supreme God. One of the most important resources in management is human
resources.
ABSTRAK
Dalam perspektif Islam, pendidikan telah memainkan peran penting dalam upaya
melahirkan manusia yang handal dan dapat menjawab tantangan zaman. Sumber
Daya Manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja
pembangunan, yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai Resource
pembangunan. Sumber daya manusia sangat berperan dalam menentukan kemajuan
suatu negara. Eksistensi bangsa Indonesia ditengah percaturan era global sekarang,
akan dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia Indonesia, terutama yang
bercirikan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pemantapan
1
2
iman dan taqwa terhadapTuhan Yang Maha Esa. Salah satu sumber daya yang
penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia human resources.
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia ?
2. Bagaimana komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam?
3. Apa tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga
Pendidikan ?
4. Bagaimanakah prinsip-prinsip Islam dalam MSDM?
5. Bagaimanakah usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di
lembaga pendidikan Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Untuk mengetahui komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
di Lembaga Pendidikan
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Islam dalam MSDM
5. Untuk mengetahui usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di
lembaga pendidikan Islam
TSAQOFAH :
JURNAL: Pendidikan Islam
Volume 4, Nomor 2, Juli 2020, Hal. 1-23
BAB II
PEMBAHASAN
1
John M. Echols, kamus inggris indonesia(Jakarta: PT Gramedia, 2005), hal. 372.
2
Sondang P siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia(Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
hal. 9.
3
George R. Terry, Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.F.M(Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), hal. 7.
4
Sondang P siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia. Hal. 9.
3
4
5
Wikipedia, Manajemen sumber daya manusia, dalam...
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia. Diunggah pada selasa, 21 februari 2017
pukul 11.10 WIB.
6
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia(Yogyakarta: Gadjah
MadaUniversity Press, 2011), hal. 40.
7
Ibid, hal. 15-16.
5
8
M. Suyanto, Muhammad Business Strategy & Ethics, Etika dan Strategi Bisnis Nabi
Muhammad SAW(Yogyakarta: Andi Offset, 2008), hal. 223.
9
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam(Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 131.
6
النَّا ِر
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-
orang kafir. Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan
masuk neraka.”(Qs. Ash-Shad : 27)10
hal. 455.
11
Veitzal Rivai & Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Lembaga
dari Teori ke Praktek(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal33.
7
ْ يشتَ مه ْم ِف
ۚ ياْلَيَاةِالدُّنْيَا َ ِك ۚ ََْننم َق َس ْمنَابَْي نَ مه ْم َمع
َ ِأ مَُهْيَ ْق ِس ممونََر ْْحََََتب
ِ ِ ض َدرجاتٍلِي ت
ٍ
َْ اس ْخ ِراًّي ۚ َوَر ْْحَمََتبِ َك َخ ْْيٌِم
َّاَي َمعمو َن ض مً ض مه ْمبَ ْع
َّخ َذبَ ْع م َ َ َ ض مه ْم َف ْوقَبَ ْع
َ َوَرفَ ْعنَابَ ْع
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik
dari apa yang mereka kumpulkan.”(Qs. Az-Zukhruf: 32)13
12
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, hal. 131.
13
Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 491.
14
Ibid, hal. 388.
8
Ayat inilah yang menjadi dasar hukum dalam proses rekrutmen dan
seleksi calon pegawai yang dilakukan oleh suatu institusi. Selain itu,
Sinn mengungkapkan, calon pegawai harus dipilih berdasarkan
kepatutan dan kelayakan. Sinn menambahkan, prosesi pemilihan calon
pegawai yang dilakukan institusi dewasa ini merupakan pengembangan
dan penyempurnaan prinsip-prinsip seleksi di awal perkembangan
Islam. Calon pegawai diseleksi pengetahuan dan kemampuan teknisnya
sesuai dengan beban dan tanggung jawab pekerjaannya. Rasulullah dan
Khulafaur Rasyidin senantiasa menerapkan prinsip untuk tidak
membebankan tugas dan tanggung jawab kepada orang yang tidak
mampu mengembannya.15
15
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan
Kontemporer, terj. Dimyauddin Djuwaini(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 105.
9
16
Willson Gustiawan & Yulyanti Fahruna, Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelatihan sebagai Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu Perspektif Syariah(Bandung: t.p.,
2009), hal. 16-17.
17
Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia(Bandung: Pustaka Setia, 2006), hal.
162.
10
5. Kompensasi
Werther & Davis dalam Wibowo mendefinisikan kompensasi sebagai
apa yang diterima SDM sebagai tukaran atas kontribusinya kepada
lembaga. Penentuan upah bagi para pegawai sebelum mereka mulai
menjalankan pekerjaannya, telah dijelaskan dalam hadis Nabi SAW.
Rasulullah memberikan petunjuk bahwa dengan memberikan informasi
gaji yang akan diterima, diharapkan akan memberikan dorongan
semangat bagi pegawai untuk memulai pekerjaan, dan memberikan rasa
ketenangan.18
ات ِِمَّا َع ِملُوا ۖ َولِيُ َوفِيَ ُه ْم أَ ْع َما ََلُ ْم َو ُه ْم ََل يُظْلَ ُمو َن
ٌ َولِ ُك ٍّل َد َر َج
18
Wibowo, Manajemen Kinerja(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 348. Wibowo,
Manajemen Kinerja(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 348.
19
Ibid, hal. 504.
11
َّم ْتلِغَ ٍّد َواتَّ ُقوااللَّ َهِإ ََّّنللَّ َه َخبِْيٌِِبَاتَ ْع َملُو َن ِ
َ َََيأَيُّ َهاالَّذين
ٌ آمنُوااتَّ ُقوااللَّ َه َولْتَ ْنظُْرنَ ْف
َ س َماقَد
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Qs. Al-Hasyr: 18)21
20
Ria Prendhiana, Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam....
http://riaprend.blogspot.co.id/2012/11/manajemen-sumber-daya-manusia-pendidikan.html.
Diungguh pada Rabu, 11 Desember 2016, pukul 18.11 WIB.
21
Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 548.
13
َِّ ول
« إِذَا- صلى هللا عليه وسلم- اَّلل ُ ال َر ُس َ َ ق- رضى هللا عنه- ََع ْن أَِِب ُه َريْ َرة
َ َال ق
ُسنِ َد اْل َْم ُر َِّ ول َّ ت اْل ََمانَةُ فَانْ تَ ِظ ِر
ِ ضيِ َع
ْ ال « إِذَا أ
َ َاَّلل ق َ اعتُ َها ََي َر ُس
َض َ ِف إ
َ ال َك ْي
َ َ ق. » َاعة
َ الس ُ
22
Muhammad Ali al Shabuni , Shafwat al Tafsir, Jilid IV(Beirut : Dar al Fikr, tt), hal. 355.
Muhammad Ibnu Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori Al-Ja’fi, al-Jami’ ash-Shahiih al-
23
ِادة
َ الش َه ِ ُتدُّو َن إِ ََل َع ِاِل الْغَْي
َّ ب َو ِ َّ ْيى
َُ اَّللُ َع َملَ ُك ْم َوَر ُسولُهُ َوال ُْم ْؤمنُو َن َو َس َ ََوقُ ِل ا ْع َملُوا ف
ََ س
فَيُ نَ بِئُ ُك ْم ِِبَا ُك ْن تُ ْم تَ ْع َملُو َن
“Dan katakanlah: "Bekerjalahkamu, maka Allah danRasul-Nyaserta
orang-orang mukminakanmelihatpekerjaanmuitu,
dankamuakandikembalikankepada (Allah) Yang Mengetahuiakan yang
gaibdan yang nyata, laludiberitakan-Nyakepadakamuapa yang
telahkamukerjakan". (QS.At-Taubah: 105)24
25
Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan
Islam (Ciputat: Ciputat Press, 2005), hal. 8.
26
H.A.R Tilaar, Manajemen Pendidikan NasionalKajian Pendidikan Masa
Depan(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 142-143.
TSAQOFAH :
JURNAL: Pendidikan Islam
Volume 4, Nomor 2, Juli 2020, Hal. 1-23
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia
sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang
dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi.
2. Mujamil Qomar mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia
mencakup tujuh komponen, yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan
pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi,
(5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai.
3. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.
4. Prinsip-Prinsip Islam dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM):
a. Memikirkan masa depan. Dalam Bahasa Manajemen, pemikiran masa depan
yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini disebut
perencanaan (planning). Perencanaan ini menjadi sangat penting karena
berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target – target dan hasil – hasilnya
di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
dengan tertib.
b. Kewajiban untuk memberikan amanah kepada yang memiliki kompetensi
dalam menjalankan amanah tersebut.
c. Memberikan upah kepada yang berhak sebelum mengering keringatnya.
d. seorang guru tidak hanya bekerja untuk urusan dunia namun akhirat juga,
karena mereka bertugas untuk memberikan pendidikan agama serta
penanaman akhlak kepada peserta didiknya.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20