Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA,


SARANA, DAN PRASARANA PENDIDIKAN

OLEH
ARMAN. P
0003.03.50.2022
CHANDRA ANDY SAPUTRA
0004.03.50.2022

MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari kata manajemen dan sumberdaya

manusia. Manajemen adalah seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia

dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

tertentu sebuah organisasi. Unsur manusia merupakan salah satu unsur sumber daya

yang berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang kemudian disebut

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). 1

Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya dalam organisasi

pemegang peranan sangat penting dalam keberhasilan dan pencapaian tujuan sebuah

organisasi. Sumber daya manusia inilah yang akan menggunakan sumber daya-sumber

daya lain yang dimiliki oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Suatu contoh

mesin-mesin teknologi canggih sekalipun tidak akan ada artinya, jika sumber daya

manusia yang menjalankannya tidak berkualifikasi untuk mengerjakannya. Demikian

juga dengan sumber daya informasi. Sebaik dan selengkap apapun informasi yang

diterima oleh organisasi, tidak akan berarti apa-apa, jika kualitas sumber daya manusia

yang ada tidak mampu menterjemahkannya menjadi informasi yang berguna bagi

perkembangan dan kemajuan sebuah organisasi. Namun begitu juga dengan sebaliknya

1
Ali Nur, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Makassar: UINA, 2021) h. 4

1
walaupun manajemen sumber daya manusianya memadai akan tetapi manajemen

sarana dan prasarananya tidak mendukung maka kemajuan dan keberhasilan sebuah

organisasi tidak akan tercapai khususnya dilembaga Pendidikan karena sarana dan

prasarana juga merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam menunjang

proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan program pendidikan di sekolah sangat

dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah. 2

Berdasarkan penjelasan diatas maka pemakalah akan membahas lebih terperinci

di dalam makalah ini terkait manajemen sumber daya manusia, sarana dan prasarana

Pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia dalam

pendidikan?

2. Apa yang dimaksud dengan manajemen sarana prasarana Pendidikan?

3. Bagaimana keterkaitan antara manajemen sumber daya manusia dengan sarana

dan prasarana dalam kemajuan lembaga Pendidikan?

2
Fadillah, Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan, ( Bogor: UMY, 2019) h. 1

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Pendidikan

1. Sejarah Lahirnya Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia bukanlah merupakan hal yang timbul secara

mendadak. Sudah sejak lama manusia hidup berorganisasi, seiring dengan itu

manajemen sumberdaya manusia sebenarnya juga dilakukan Kehidupan organisasi

yang telah lama ada, seperti misalnya di bidang pemerintahan, ekonomi dan

kemasyarakatan dibutuhkan satuan kerja yang secara khusus akan mengelola sumber

daya manusia.

Tonggak sejarah yang teramat penting dalam menandai diperlukannya sumber

daya manusia adalah timbulnya Revolusi Industri di Inggris pada abad ke 18 atau pada

tahun 1840. Dampak Revolusi Industri tidak hanya merubah cara produksi, tetapi juga

penanganan sumberdaya manusia yang berbeda dengan sebelumnya, lahirnya berbagai

perusahaan dengan penggunaan teknologi memungkinkan diproduksinya barang

secara besar-besarnya dengan memanfaatkan tenaga manusia yang tidak sedikit.

Penggunaan tenaga secara besar-besaran ini akan menuntut pemilik perusahaan

mulai memikirkan gaji, penempatan, perlakuan terhadap karyawan termasuk

kesejahteraannya. Akhirnya saat itu dibentuk apa yang disebut “Sekretaris

3
Kesejahteraan”.3 Tugas utama Sekretaris kesejahteraan tersebut adalah memikirkan

cara perumusan kebutuhan ekonomi para pekerja dan mencegah para pekerja jangan

sampai membentuk serikat pekerja. Dengan makin berkembangnya jumlah organisasi

berskala besar, para manajer puncak merasa bahwa mereka tidak lagi mampu untuk

menangani sendiri masalah kesejahteraan pekerja, sehingga diperlukan “sekretaris

kesejahteraan” untuk membantunya. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa para

“sekretaris kesejahteraan” itulah sebenarnya yang menjadi pelopor keberadaan tenaga

spesialis yang menangani pengelolaan sumberdaya manusia.

Revolusi Industri yang lahir di Inggris telah “menjalar” ke berbagai dunia pada

permulaan abad ke dua puluh, terutama di daratan Eropa dan Amerika Utara. Salah satu

dampak Revolusi Industri tersebut adalah makin banyak berdirinya perusahaan besar

yang bergerak dalam bidang perekonomian (industri, perdagangan, pertambangan).

Perkembangan ini ternyata berdampak pula pada kehidupan manajemen umumnya dan

manajemen sumberdaya manusia khususnya. Dua tokoh besar yang menjadi bapak

manajemen adalah Frederick Winslow Taylor dan Henry Fayol Tanpa mengetahui apa

yang dikerjakan oleh yang lain, ternyata kedua pelopor tersebut saling mengisi. Taylor

melihat gerakan manajemen ilmiah sebagai usaha meningkatkan efisiensi dan

produktivitas, sedangkan Fayol lebih memfokuskan pada peningkatan kemampuan

memecahkan masalah material.4

3
Priyono Marnis,Manajemen Sumber Daya Manusia, (2008) h.1-3
4
Priyono Marnis,Manajemen Sumber Daya Manusia, (2008) h.1-3

4
Berdasarkan penjelasan sejarah munculnya manajemen sumber daya manusia

diatas maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia memerlukan pemenuhan

secara hirarki, untuk menunjang prestasinya dalam berkarya. Oleh sebab itu perlu

mendapat perhatian di dalam pengelolaan sumber daya manusia.

2. Pengertian Sumber Daya Manusia dalam pendidikan

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian ilmu dari manajemen

umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengendalian dan manajemen ini dipandang juga sebagai ilmu seni yang artinya

membutuhkan bantuan ilmu-ilmu yang lain seperti ilmu agama, sosial, pilitik,

statistika, psikologi, ekonomi, ekologi, biologi, fisika, kimia dan lain-lain. 5

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen

umun yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengendalian. Manajemen sumber daya manusia merupakan perencanaan

pengorganisasian, pengkordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Menurut Suparno dalam (Pratiwi 2021) adalah suatu proses mencangkup evaluasi

terhadap kebutuhan sumber daya manusia (SDM), mendapatkan orang-orang untuk

memenuhi kebutuhan itu, dan mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya yang

penting tersebut dengan cara memberikan insentif dan penugasan yang tepat agar

5
Harsuko Riniwati, Manajemen Sumber Daya Manusia (Aktivis Dan Pengembangan SDM),(Malang: UB Press,
2016), h.2

5
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi di mana sumber daya manusia (SDM)

itu berada.6

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen

sumber daya manusia pendidikan adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mengatur

manusia didalam sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dengan adanya menejemen sumber daya manusia dalam sebuah sekolah

maka akan semakin optimal kinerja yang akan dilakukan oleh para tenaga

kependidikan karena didalam manajemen sumber daya manusia terdapat seni yang

mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efektif dan efisien.

Sumber daya manusia pendidikan adalah seorang yang bekerja di sebuah lembaga

pendidikan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya untuk memajukan lembaga

pendidikan tersebut.

Menurut Hadari Nawawi dalam (Pratiwi 2021) Sumber daya manusia Pendidikan

adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal didalam organisasi

bisnis yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik

dalam mewujudkan tujuan lembaga Pendidikan. 7

Menurut Ahmad Tohari Sumber daya manusia Pendidikan segala potensi yang

ada pada manusia baik berupa akal pikiran, tenaga, keterampilan, emosi dan

6
Suparno Eko Widodo, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR,
2015), h. 2
7
Pratiwi. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Di Lembaga Pendidikan. (2021), h. 9

6
sebagainya yang dapat digunakan baik untuk dirinya maupun untuk organisasi atau

perusahaan.

Dengan demikian dari paparan para ahli dapat disimpulkan bahwa sumber daya

manusia Pendidikan adalah kekuatan yang berasal dari manusia untuk mengelola suatu

organisasi secara efektif dengan menggunakan akal pikiran, emosi, tenaga dan

keterampilannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dimana dalam hal ini

termasuk tenaga pendidikan dan kependidikan yang merupakan bagian dalah satu

sumber daya manusia sekaligus aset bangsa yang akan mencetak insan yang cerdas dan

bermutu sehingga dapat bersaing didunia luar. 8

3. Macam-Macam Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan

Dalam konsep manajemen sumber daya manusia pendidikan, maka ada dua jenis

pegawai yang ada dalam bidang pendidikan, yaitu tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan, hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 1 yang menyatakan tenaga

kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,

pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan

Pendidikan.

Menurut Yahya profesi tenaga kependidikan adalah pekerjaan yang dilakukan

seseorang berkaitan dengam proses penyelenggaraan pendidikan yang dapat

8
Rusydi Ananda, Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (Medan, Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia LPPPI, 2018), h. 16

7
menghasilkan dan dilakukan dengan kemahiran, keterampilan dan kecakapan tertentu

serta didasarkan pada norma yang berlaku. 9

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tenaga kependidikan adalah tenaga

professional yang bertugas dalam proses penyelenggaran pendidikan dengan

melibatkan kemahiran dan kecakapan tertentu. Didalam sebuah lembaga pendidikan

seorang tenaga kependidikan bukan hanya kepala administrasi atau bagian tata usaha,

terdapat beberapa tenaga kependidikan diantaranya, Rektor, kepala sekolah, wakil

kepala sekolah, laboran, tata usaha , pelatih ekstrakurikuler dan petugas kemanan.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 5 dan 6

yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain

yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan

pendidikan.

Dalam organisasi pendidikan, tenaga pendidik dan kependidikan merupakan

kekuatan sumber daya manusia potensial yang turut berperan dalam mewujudkan

tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah kegiatan atau

aktivitas yang dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke

8
dalam organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan

SDM meliputi perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan,

pendidikan dan latihan atau pengembangan dan pemberhentian.

4. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan

Tujuan manajemen sumber daya manusia pendidikan pada dasarnya berbeda

dengan manajemen sumber daya manusia dalam konteks lembaga/perusahaan yang

didasari profit oriented. Di dunia pendidikan, tujuan manajemen SDM lebih mengarah

pada pembangunan pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang handal,

produktif, kreatif dan berprestasi. Dapat disimpulkan bahwa kualitas SDM lembaga

pendidikan yang handal akan menghasilkan SDM yang juga berkualitas.

Setiap organisasi telah menetapkan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai

dalam mengatur sumber dayanya termasuk sumber daya manusia. Tujuan manajemen

sumber daya manusia secara tepat sangatlah sulit untuk dirumuskan karena sifatnya

bervariasi dan tergantung pada penahapan perkembangan yang terjadi pada masing-

masing organisasi Pendidikan. Untuk mencapai keberhasilan sumber daya manusia

yang optimal, maka diperlukan manajemen dengan tujuan yang jelas. Tujuan

manajemen dapat dilihat dari tingkat yang paling rendah, yaitu tingkat personal

(personal objective), kemudian naik ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu tujuan

fungsional (function objective), dilanjutkan ke tujuan organisasional (organizational

9
objective), dan puncaknya untuk tujuan layanan masyarakat secara nasional dan

internasional (society objective).10

Berikut penjelasan secara terperinci adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Personal (Personal Objective)

Tujuan personal yaitu membantu sumber daya manusia untuk mencapai tujuan

diri individunya. Tujuan individual ini berentang dari yang sangat teknis sampai

dengan yang aspirasi, dan dari tujuan jangka pendek sampai dengan jangka panjang.

Tujuan yang bersifat teknis, setiap individu tercermin dari kegiatan riil dan kontribusi

dirinya dalam organisasi, sedangkan tujuan aspirasi tercermin pada motivasi dan

kepuasannya dalam organisasi. Tujuan jangka pendek individu umumnya untuk

mencapai pemenuhan kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan sandang, sampai

dengan kebutuhan tingkat tinggi yaitu aktualisasi diri (lihat teori Maslow). Sedangkan

kebutuhan jangka panjang merupakan kebutuhan rohani untuk mencapai tujuan di

akhirat nanti. Kebutuhan jangka panjang ini tercermin dari keyakinannya bahwa

pencapaian tujuan duniawi (terutama bekerja) merupakan alat untuk memenuhi

kebutuhan rohani di akhirat nanti.

Pada diri pendidik tujuan personal dapat ditunjukkan bahwa ia bekerja untuk

mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, secara jangka panjang,

ia bekerja di bidang pendidikan karena dilandasi oleh motivasi yang didorong suatu

keyakinan bahwa sebagai seorang pendidik merupakan panggilan hidup yang semata-

10
Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 11.

10
mata untuk mengamalkan ilmu untuk mengantarkan generasi lebih baik, dan yang

demikian ini akan mendapatkan pahala yang tidak akan putus sampai di akhirat nanti.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

manajemen sumber daya manusia secara personal adalah memberikan peluang yang

sama kepada setiap personel untuk mencapai tujuan pribadinya.

b. Tujuan Fungsional (Functional Objective)

Tujuan fungsional manajemen sumber daya manusia adalah tujuan yang

memelihara kontribusi bagian-bagian dalam organisasi agar sumber daya manusia pada

bagian-bagian itu dapat menjalankan tugas secara optimal. Setiap sumber daya manusia

akan memiliki makna fungsional jika manajemennya mampu memenuhi tujuan

permintaan organisasi. Dengan demikian manajemen bertugas untuk mengoptimalkan

agar setiap sumber daya manusia dapat berkontribusi pada bagian tugas dan fungsi

yang dijalankan.

Berdasarkan penjelasan ditas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan fungsional

manajemen sumber daya manusia adalah menjaga agar guru tidak terlambat di kelas

dan guru dapat membuat persiapan secara baik. Dengan kata lain, tujuan fungsional

adalah memelihara dan memfasilitasi agar guru dapat menjalankan tugasnya secara

optimal sesuai tugas dan fungsinya.

c. Tujuan Organisasional (Organizational Objective)

Tujuan organisasional manajemen sumber daya manusia adalah tujuan yang

terkait dengan keefektifan organisasi. Tujuan organisasional ini tercermin dari

pencapaian kinerja dan produktivitas organisasi. Jika organisasi itu sekolah, tujuan

11
organisasinya adalah tingkat dan kualitas lulusan sekolah. Tingkat dan kualitas lulusan

sekolah sangat tergantung pada kinerja dan produktivitas pada pendidik dan tenaga

kependidikan yang ada di sekolah, di samping juga tergantung kepada sumber-sumber

yang lain. Sebagai contoh tujuan organisasional para pendidik dan tenaga kependidikan

adalah melayani dan mengoptimalkan bagian-bagian dalam organisasi (misalnya

manajemen peserta didik) untuk mencapai tujuan sekolah.

d. Tujuan Masyarakat (Society Objective)

Tujuan masyarakat adalah untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan yang timbul

di masyarakat, sehingga organisasi diharapkan dapat memberi manfaat atau

keuntungan bagi masyarakat. Pencapaian tujuan masyarakat merupakan dampak

(outcomes) yang ditimbulkan dari pencapaian tujuan sebelumnya, yaitu tujuan

organisasional. Pencapaian tujuan masyarakat pendidikan tercermin dari keberhasilan

generasi yang dihasilkan oleh sekolah sebagai warga masyarakat yang jauh lebih

berkualitas dari masyarakat pada generasi sebelumnya.

Tujuan manajemen sumber daya manusia pendidikan sebagaimana yang telah

dijelaskan di atas maka dapat disimpulakan bahwa tujuan itu berbeda dengan tujuan

manajemen sumber daya manusia pada bidang lain seperti di perusahaan atau pabrik.

Tujuan manajemen sumber daya manusia pada perusahaan atau pabrik lebih banyak

untuk mencapai tujuan organisasional, yaitu dihasilkannya produksi yang tinggi untuk

mendapat keuntungan finansial (profit). Adanya perbedaan orientasi tujuan manajemen

sumber daya manusia akan berdampak pada kegiatan yang dijalankan di bidang

pendidikan. Tujuan manajemen sumber daya manusia di bidang pendidikan

12
sebagaimana yang dikemukakan oleh Astuti dalam Departemen Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan, mengembangkan dan memberdayakan

tenaga pendidik dan kependidikan untuk memperoleh nilai maslahat optimal bagi

individu tenaga pendidik dan kependidikan yang bersangkutan, pada sekolah dan

masyarakat yang dilayaninya.

B. Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam Pendidikan

1. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan

Manajemen adalah proses pengurusan, penataan dan pengaturan kegiatan secara

sistimatis agar berfungsi menurut fungsinya masing-masing dalam rangka mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.11 Sedangkan manajemen sarana dan prasarana

Pendidikan merupakan Suatu aktivitas menyeluruh yang dimulai dari perencanaan,

pengadaan, penggunaan,pemeliharaan dan penghapusan berbagai properti pendidikan

yang dimiliki oleh suatu institusi Pendidikan.12

Menurut Rohiat berpendapat bahwa manajemen sarana dan prasarana Pendidikan

adalah kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan atau material

bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Manajemen sarana dan prasarana

dibutuhkan untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar 13

11
Syahril. Manajemen Sarana dan prasarana Pendidikan. (2018) h. 8
12
Hartani. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan,Jakarta: CV.Multi Karya Mulia (2011) h. 136
13
Rohiat,Manjemen Sekolah:Teori dasar dan praktik, Bandung: Refika Aditama (2008) h. 26

13
Sedangkan menurut Sobri mendefinisikan bahwa menajemen sarana dan

prasarana Pendidikan adalah kegiatan sementara, memulai dari merencanakan

kebutuhan, pengadaan, pemeliharaan, penginventarisasian dan penghapusan serta

penataan lahan, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah yang tepat guna dan

tepat sasaran.

Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah rangkaian dari pengelolaan sarana

prasarana pendidikan yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, pemakaian,

pemeliharaan, penginvetarisasian, dan penghapusan sarana dan prasarana tersebut.

Sarana adalah semua benda atau barang yang berfungsi sebagai pendukung atau

penunjang secara langsung pelaksanaan kegiatan dalam organisasi. Sarana dalam

bidang pendidikan dapat berupa alat atau peralatan kantor, perabot dan media

pendidikan. Alat kantor seperti komputer, mesin hitung, alat-alat tulis dan sebagainya.

Perabot seperti kursi, meja, almari dan sebagainya. Media pendidikan seperti alat

peraga, papan tulis, alat-alat laboratorium, buku teks dan sumber-sumber belajar

lainnya, seperti bahan habis pakai serta perlengkapan lainnya yang dipergunakan

secara langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan pendidikan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Sedangkan prasarana adalah semua barang atau benda yang secara tidak langsung

mendukung atau menunjang proses pendidikan, dengan kata lain prasarana secara tidak

langsung digunakan dalam pelaksanaan kegiatan akan tetapi tetap menunjang

kelancaran pelaksanaan kegiatan. Prasarana dalam bidang pendidikan meliputi lahan,

14
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,

ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,

ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat

bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (PP Nomor 19 tahun 2005). 14

2. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

a. Menunjang pembangunan pendidikan secara tepat dan berdaya guna, sebab

manajemen sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen atau bagian dari

manajemen pendidikan yang secara langsung mempengaruhi efisiensi dan efektifitas

pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri.

b. Untuk melihat dan mengetahui besarnya kekayaan negara di bidang pendidikan

dalam bentuk material atau sarana dan prasarana yang dapat dinilai dengan uang.

c. Untuk melihat dan mengetahui bentuk jenis, jumlah, kualitas maupun keadaan

barang inventaris milik negara di satu unit kerja dalam instansi tertentu, dan seterusnya

akan dapat diketahui barang milik negara baik dalam bentuk jenis, jumlah, kualitas

maupun kondisinya pada suatu instansi, kecamatan, kabupaten dan provinsi.

d. Untuk mengetahui apakah sarana dan prasarana milik negara betul-betul sudah

dikelola dan dimanfaatkan secara tepat dan berdaya guna sesuai dengan ketentuan dan

aturan yang berlaku tentang penggunaan/ pemanfaatan barang-barang milik negarara.

14
Syahril. Manajemen Sarana dan prasarana Pendidikan. (2018) h. 9

15
e. Untuk melihat dan mengetahui efisiensi penggunaan dan pemanfaatan keuangan

negara baik yang bersumber dari anggran pendapatan dan belanja negara (APBN)

maupun yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daeran (APBD)

khususnya dalam manajemen sarana dan prasarana di bidang pendidikan apakah telah

digunakan sebagaimana mestinya.

f. Untuk dijadikan bahan masukan dalam penyusunan rencana dan kebijakan

berikutnya dalam rangka pembangunan dan pengembangan di bidang pendidikan

khususnya dibidang sarana dan prasarana pada tahun-tahun yang akan dating.

3. Jenis-jenis sarana dan Prasarana Pendidikan

Sesuai dengan fungsinya sebagai alat pendukung atau penunjang pelaksanaan

kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan oraganisasi, khusus di bidang pendidikan,

maka sarana dan prasarana yang diperlukan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga

kelompok besar yaitu barang tidak bergerak, barang bergerak, dan barang stock atau

barang persediaan.

Berdasarkan penjelasan diatas , makan berikut ini akan di membahas masing-

masing jenis sarana dan prasarana tersebut secara lebih rinci sebagai berikut:

a. Barang tidak bergerak biasanya disebut dengan barang tetap yaitu semua barang

yang menurut sifat, penggunaan dan kedudukannya tidak dapat dipindah-pindahkan

dari satu tempat/lokasi ke tempat/lokasi lainnya seperti tanah baik yang digunakan

untuk pekarangan, taman, perkebunan, lapangan olah raga dan tanah lainnya baik yang

sudah maupun yang belum dipergunakan. Bangunan sekolah, mushalla, kafetaria,

perpustakaan, toilet, pekarangan atau taman sekolah dan sejenisnya.

16
b. Barang bergerak yaitu semua barang yang menurut sifat dan penggunaannya dapat

dipindah-pindahnya dari suatu tempat ke tempat lainnya seperti alat-alat kantor,

perabot, alat peraga, media pendidikan, buku dan alat belajar lainnya.

c. Barang-barang persediaan (stok) yaitu barang yang sengaja dijadikan sebagai barang

persediaan dalam lembaga pendidikan dan barang tersebut disimpan pada gudang atau

tempat penyimpanan tersendiri dan juga diadministrasikan secara tersendiri. Barang

tersebut akan dipergunakan apabila ada kejadian-kejadian khusus yang di luar dugaan

seperti terjadinya bencana alam, kebakaran dan sebagainya. 15

C. Keterkaitan Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan Sarana Dan


Prasarana Dalam Kemajuan Lembaga Pendidikan

Mutu pendidikan merupakan kunci untuk membangun manusia yang kompeten

dan beradab. Dengan kata lain,untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan

masyarakat, baik dalam kualitas pribadi, pengetahuan, moral maupun kompetensi kerja

yang menjadi syarat mutlak dalam kehidupan masyarakat. Dalam merealisasikan

pendidikan yang bermutu, sekolah dituntut untuk menerapkan program mutu yang

fokus pada upaya-upaya penyempurnaan terhadap seluruh komponen dan kegiatan

pendidikan. Mutu pendidikan tidak hanya dilihat dari kualitas lulusannya saja, tetapi

juga mencakup kemampuan sekolah dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai

dengan standar mutu yang berlaku. Pelanggan yang dimaksud dalam hal ini adalah

15
Syahril. Manajemen Sarana dan prasarana Pendidikan. (2018) h. 12

17
pelanggan internal, yakni tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta pelangan

eksternal seperti peserta didik, masyarakat, orang tua, dan pemakai lulusan. 16

Mutu pendidikan ditentukan oleh tingkat keberhasilan keseluruhan faktor yang

terlibat untuk mencapai tujuan pendidikan. Salahudin, et al. (2018) mengutip dalam

penelitiannya tentang faktor-faktor internal yang berpengaruh kuat terhadap

pencapaian mutu pendidikan, seperti: 1) guru yang berkualitas; 2) karier guru yang

cukup terbuka; 3) kesejahteraan guru yang merefleksikan kondisi kerja secara

professional; 4) manajemen pendidikan yang dijamin oleh perundang-undangan; 5)

penguasaan terhadap metodologi mengajar; 6) peserta didik yang sehat, bergizi, dan

siap belajar; dan 7) sarana, prasarana, dan fasilitas yang lengkap. Lebih lanjut, Yamin

& Maisah (2009) menyatakan bahwa, “Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan

dengan memperhatikan beberapa komponen, di antaranya: sumber daya manusia,

kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan sekolah, pengelolaan proses

pembelajaran, pengelolaan dana evaluasi dan kemitraan.

Salah satu komponen yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan

pendidikan adalah sumber daya manusia, terutama tenaga pendidik sebagai salah

seorang pelaksana pendidikan yang sangat diperlukan. Oleh karena itu, pengelolaannya

tidak lepas dari manajemen sumber daya manusia.

Lembaga pendidikan tidak akan mempunyai kredibilitas yang baik jika tidak

ditunjang dengan manajemen sumber daya manusia yang memadai dalam memproses

16
Indahyani, Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Manajemen Sarana Dan Prasarana Terhadap
Mutu Pendidikan, (2022), h.135

18
peningkatan mutu lembaga pendidikan, yaitu sumber daya manusia yang diisi oleh

orang-orang yang profesional dan handal di bidangnya. Hal tersebut sesuai pendapat

Rahman (2019) bahwa kinerja sumber daya manusia merupakan kriteria organisasi

dalam mencapai tujuannya. Manajemen sumber daya manusia di dalam lembaga

pendidikan akan membentuk suatu organisasi yang sangat berpengaruh dalam

meningkatkan mutu lembaga. Di sisi lain, pendidikan tidak terlepas dari peran sarana

dan prasarana yang cukup dominan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan

pendidikan, suksesnya pembelajaran di sekolah didukung oleh adanya pendayagunaan

semua sarana prasarana pendidikan yang ada di sekolah secara efektif dan efisien.

Sarana prasarana pendidikan perlu diperhatikan dan dikelola agar dapat

menciptakan kondisi yang menyenangkan bagi guru maupun peserta didik selama

berada di sekolah. Di samping itu, sangat dibutuhkan tersedianya alat fasilitas belajar

yang memadai secara kualitatif, kuantitatif, relevan dengan kebutuhan serta dapat

dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran,

baik oleh guru maupun peserta didik. 17

17
Indahyani, Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Manajemen Sarana Dan Prasarana Terhadap
Mutu Pendidikan, (2022), h.137

19
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajemen sumber daya manusia bukanlah merupakan hal yang timbul secara

mendadak. Sudah sejak lama manusia hidup berorganisasi, seiring dengan itu

manajemen sumberdaya manusia sebenarnya juga dilakukan Kehidupan organisasi

yang telah lama ada, seperti misalnya di bidang pemerintahan, ekonomi dan

kemasyarakatan dibutuhkan satuan kerja yang secara khusus akan mengelola sumber

daya manusia.

Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai proses serta upaya

untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan

sumber daya manusia yang diperlukan oleh lembaga pendidikan untuk pencapaian

tujuan sebuah organisasi. Mutu pendidikan merupakan kunci untuk membangun

manusia yang kompeten dan beradab. Dengan kata lain,untuk menghasilkan lulusan

yang sesuai dengan harapan masyarakat, baik dalam kualitas pribadi, pengetahuan,

moral maupun kompetensi kerja yang menjadi syarat mutlak dalam kehidupan

masyarakat.

Dalam merealisasikan pendidikan yang bermutu, sekolah dituntut untuk

menerapkan program mutu yang fokus pada upaya-upaya penyempurnaan terhadap

seluruh komponen dan kegiatan pendidikan terutama pada majemen sumber daya

20
manusia serta sarana prasarana pada suatu lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan

lembaga Pendidikan.

B. SARAN

Makalah ini disusun berdasarkan hasil bacaan penulis dari beberapa karya ilmiah

yang sebagian besarnya menjadi referensi dari makalah ini. Disamping minim

referensi, kemampuan penulis juga belum ahli dalam penulisan karya ilmiah, sehingga

penulis makalah ini tentu sangat menyarankan kepada para pembaca untuk menambah

referensi bacaanya diluar makalah ini. Penulis dengan senang hati mengakui adanya

kekurangan dalam makalah ini, sehingga penulis bersifat terbuka untuk menerima

kritik dan saran dari para pembaca dalam pengembangan kedepannya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Akilah Fahmiah. 2016. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Lembaga
Pendidikan. Bone: IAIN
Ali Nur Nurfadila.2021. Manajemen Sumber Daya Manusia. Makalah

Fadillah Julfitriah Finka. 2019. Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan. Makalah

Indahyani. 2022. Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Manajemen


Sarana Dan Prasarana Terhadap Mutu Pendidikan. Sripsi. Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar

Marnis Priyono. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: Zifatama Publisher

Marjuni. 2020. Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan. IAIN Palang Karaya

Syahril. 2018. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Bandung: Sukabina Press

22

Anda mungkin juga menyukai