Makalah MSDM – Mut asi, Promosi, Demosi dan Pensiun di BANK OCBC NISP Cilegon
SIT I N U R ROHMAH (SINURO)
PERAN MANAJER DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DI LEMBAGA PENDIDIKAN
I Pendahuluan
Email : mpyenk@gmail.com
semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan karyawan yang
terampil, berprestas, professional dan tanggap akan kebutuhan organisasi pendidikan.
Email : mpyenk@gmail.com
melakukan kesalahan yang merugikan Lembaga Pendidikan. Juga diharapkan dengan
adanya punishment ini dapat menjaga prestasi kerja karyawan tetap baik. Sehingga
karyawan dapat berprestasi dalam pekerjaannya. Hasil kerja karyawan ini merupakan
suatu proses bekerja dari seseorang dalam mengasilkan suatu barang atau jasa.
1.3 Tujuan
Email : mpyenk@gmail.com
II
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang
memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam
kegiatan suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia (human resources
management) berbeda dengan manajemen personalia (personnel management).
Manajemen sumber daya manusia menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan
(asset) utama organisasi yang harus dikelola dengan baik, jadi MSDM sifatnya lebih
strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan manajemen personalia menganggap karyawan sebagai salah satu faktor
produksi yang harus dimanfaatkan secara produktif, atau manajemen personalia lebih
menekankan pada sistem dan prosedur.
Email : mpyenk@gmail.com
Karena pentingnya peran SDM dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan
organisasi pendidikan maka pengelolaan sumber daya manusia harus memperhatikan
beberapa aspek seperti aspek staffing, pelatihan dan pengembangan, motivasi dan
pemeliharaannya yang secara lebih mendetail dikemukakan oleh De Cenzo and
Robbins (1996:8), menyatakan bahwa: “human resources management is the part of
the organization that is concerned with the “people” or human resources aspect of
management position, including recruiting, screening, training, rewarding, and
appraising”.
Karena mengelola SDM merupakan suatu sistem maka beberapa aspek yang
menjadi perhatian di atas dalam pelaksanaannya harus saling bergantung (bersinergi)
satu sama lain jangan merupakan aktivitas yang berjalan sendiri-sendiri seperti
dikemukakan oleh Werther and Davis (1996:18), menyatakan bahwa: “Human
resources management is a system that consists of many interdependent activities. This
activities do not occur in isolation virtually every one affects another human resources
activity”. Dan karena setiap aktivitas yang bersinergi tersebut merupakan pelaksanaan
dari setiap keputusan yang diambil maka MSDM itu pada dasarnya merupakan
integrasi keputusan yang membentuk hubungan antar karyawan. Kualitas sinergi
mereka memberikan kontribusi terhadap kemampuan SDM dan organisasi dalam
mencapai tujuan.
Secara ringkas pernyataan para pakar di atas pada dasarnya menyatakan MSDM
itu merupakan penggunaan SDM untuk mencapai tujuan organisasi seperti
dikemukakan Mondy, Noe and Premeaux (1999:4), mengemukakan bahwa “Human
Email : mpyenk@gmail.com
resources management (HRM) is the utilization of human resources to achieve
organizational objectives”. Definisi tersebut menyatakan bahwa manajemen sumber
daya manusia adalah pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
organisasi.
Email : mpyenk@gmail.com
Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya
peningkatan–peningkatan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan baru. Adapun tujuan
pengembangan Sumber Daya Manusia diarahkan untuk merubah Sumber Daya
Manusia yang potensial tersebut menjadi tenaga kerja yang produktif, serta mampu dan
terampil sehingga menjadi efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.
Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting dalam
pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kerja, maka dapat
diketahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang baik maupun yang kurang.
Hal ini akan berdampak pada pemberian kompensasi.
Email : mpyenk@gmail.com
karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima oleh
masing–masing pekerja secara adil.
Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspek ekonomis dan non
ekonomis yang diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh
bagi pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang di harapkan oleh organisasi. Aspek
ekonomis berhubungan dengan pemberian kompensasi yang berupa gaji dan bonus
yang sebanding dengan hasil kerjanya. Aspek non ekonomis berupa adanya jaminan
kesehatan, kesejahteraan dan keamanan serta kenyamanan dalam bekerja. Adanya
kegiatan pemeliharaan tenaga kerja yang memadai akan memperkecil adanya konflik
antara tenaga kerja dengan pemberi kerja.
Dalam pemeliharaan sumber daya manusia ada beberapa yang perlu dikaji antara
lain tentang kepuasan kerja karyawan, pengelolaan konflik, motivasi karyawan dan
komunikasi yang terjadi dalam organisasi.
2.7 Pemberhentian
Dalam setiap kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul
masalah-masalah. Untuk mengatasi masalah–masalah yang timbul ada beberapa
pendekatan sesuai dengan periodenya. Maksudnya pendekatan yang lebih akhir
Email : mpyenk@gmail.com
menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Namun sampai sekarang pun
masih ada pimpinan organisasi pendidikan yang menggunakan pendekatan lama dalam
mengatasi permasalahan. Di bawah ini dikemukakan tiga pendekatan: (a) Pendekatan
Mekanis. (b) Pendekatan Paternalisme, dan (c) Pendekatan Sistem Sosial.
Email : mpyenk@gmail.com
c. Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi.
Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan
manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi,
manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.
Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi lembaga
pendidikan agar tujuan organisasi pendidikan dapat dicapai secara optimum.
Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management Science)
yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan.
Foulkes (1975) memprediksi bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan
semakin strategis dengan ucapan berikut:For many years it has been said that capital is
the bottleneck for a developing industry. I don’t think this any longer holds true. I think
it’s the work force and the company’s inability to recruit and maintain a good work
force that does constitute the bottleneck for production. … I think this will hold true
even more in the future.
Tidak heran jika sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human
capital yang semakin santer kita dengar. Berkaitan dengan human capital ini, seperti
diketahui bahwa fungsi MSDM salah satunya berbicara tentang masalah staffing dan
Email : mpyenk@gmail.com
personalia dalam organisasi, yang mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen dan
seleksi calon tenaga kerja, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, penilaian dan
pengembangan SDM. Karena sebagian atau seluruh tugas tentang penempatan
personalia yang tepat untuk tugas yang tepat, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan,
promosi, pendisiplinan serta penilaian kerja untuk perbaikan kinerja merupakan tugas
setiap manajer maka scope MSDM mencakup seluruh tugas tentang SDM yang
diemban oleh setiap manajer. Dan aspek manajemen serta SDM demikian strategis dan
demikian luasnya, maka MSDM melibatkan banyak aspek, terutama dengan faktor-
faktor lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan
eksternal (peluang dan ancaman). Sehingga tentang manajer masa kini dalam rangka
pengembangan SDM ini adalah merespon perubahan-perubahan eksternal agar faktor-
faktor lingkungan internal lembaga pendidikan menjadi kuat dan kompetitif.
Email : mpyenk@gmail.com
III
KESIMPULAN
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir
dari proses internal ( leadership from the inside out ) Sangat diperlukan jiwa
kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu
dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja
Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa.
Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut
tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin
kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
Email : mpyenk@gmail.com
SARAN
Dalam pengembangan sumber daya manusia harus mengacu pada sistem yang
dan metode pengembangan dengan perencanaan yang matang dan terukur.
REFERENSI
Email : mpyenk@gmail.com