2020
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
Berbagai istilah yang dipakai untuk menunjukkan manajemen sumber daya manusia antara
lain: manajemen sumber daya manusia (MSDM), manajemen sumber daya insani, manajemen
personalia, manajemen kepegawaian, manajemen perburuhan, manajemen tenaga kerja,
administrasi personalia (kepegawaian), dan hubungan industrial. Manajemen sumber daya
manusia timbul sebagai masalah baru pada tahun 1960-an, sebelum itu kurang lebih pada tahun
1940-an yang mendominasi adalah manajemen personalia. Antara keduanya jelas terdapat
perbedaan di dalam ruang lingkup dan tingkatnya.
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum
yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Karena
sumber daya manusia dianggap semakin penting peranannya dalam pencapaian tujuan, maka
berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang sumber daya manusia (SDM)
dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut dengan manajemen sumber daya manusia.
Istilah “manajemen“ mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana harusnya
memanage (mengelola) sumber daya manusia (Veithzal Rival, 2005: 1).
1. Menurut Hall T. Douglas dan Goodale G. James (1986: 6) bahwa manajemen sumber
daya manusia adalah the prosess through which optimal fit is achieved among the
employee, job, organization, and environment so that employess reach their desired level
of satisfaction and performance and the organization meets it’s goals” (manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses melalui mana kesesuaian optimal yang
diperoleh di antara pegawai, pekerjaan organisasi dan lingkungan sehingga para pegawai
mencapai tingkat kepuasan dan performansi yang mereka inginkan dan organisasi
memenuhi tujuannya).
2. Menurut Edwin Flippo yang dialih bahasakan oleh Moh. Masud (1984: 5) bahwa
“manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, penegembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk
mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat”.
3. Menurut Malayu Hasibuan (2003: 21), “manajemen sumber daya manusia adalah ilmu
dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan”.
4. Menurut Bashir Barthos (1990: 1), manajemen SDM mencakup masalah-masalah yang
berkaitan dengan pembinaan, penggunaaan, dan perlindungan sumber-sumber daya
manusia, baik yang berada dalam hubungan kerja maupun yang berusaha sendiri.
5. Menurut Amin Widjaja Tunggal (1993: 250), manajemen sumber daya manusia adalah
fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan, dan
pengembangan anggota organisasi.
6. Menurut T. Hani Handoko (2001: 4), manajemen sumber daya manusia adalah
penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia
untuk mencapai tujuantujuan, baik induvidu maupun organisasi.
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi, dan masyarakat. Dengan memperhatikan peranan manajemen,
maka pengertian manajemen adalah ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan
semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Dengan adanya manajemen sumber daya manusia, maka akan terbentuk perencanaan yang
baik terkait staffing atau seleksi tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Staffing atau mengatur keanggotaan, dalam fungsi ini ada memiliki tiga kegiatan, yaitu
perencanaan, penarikan, juga proses seleksi.
Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak pula sumber daya manusia yang dibutuhkan.
Inilah yang membuat manajemen sumber daya manusia berfungsi menyediakan, menyaring,
memilih SDM yang akan bergabung dalam perusahaan.
Fungsi manajemen sumber daya manusia yang satu ini, yaitu untuk menentukan kualitas
sumber daya manusia dalam perusahaan. Demi mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan
kriteria, maka divisi HR biasanya melakukan serangkaian kegiatan seperti wawancara, tes
keahlian, dan menyelidiki latar belakang orang tersebut.
Seorang manajer atau supervisor akan bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi terhadap
SDM atau tenaga kerja. Dengan adanya manajemen sumber daya manusia, maka dapat
memberikan penilaian terhadap kinerja anggota dan memastikan masing-masing tenaga kerja
melakukan tanggung jawab pekerjaannya.
Manajemen sumber daya manusia juga mempunyai fungsi performance evaluation atau
evaluasi. Evaluasi di sini termasuk dalam melakukan pelatihan dan juga penilaian. Biasanya,
divisi HR akan memberikan pelatihan terhadap para karyawan dan memastikan mereka
mendapat evaluasi atau penilaian terhadap performance mereka. Selain terhadap karyawan,
divisi HR juga harus melatih para manajer atau supervisor untuk membuat standar kinerja yang
dinilai baik dan membuat sebuah penilaian dengan akurat.
Manajemen sumber daya manusia juga berkaitan dengan koordinasi pemberian reward atau
kompensasi untuk tenaga kerja. Manajer memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan
struktur penggajian yang baik. Hal ini berkaitan dengan kesesuaian antara pembayaran dengan
manfaat yang diberikan dari tenaga kerja.
Fungsi manajemen sumber daya manusia yang satu ini berurusan dengan reward akan kinerja
yang telah dilakukan oleh para karyawan. Divisi HR memiliki tugas untuk membuat
perkembangan atas struktur gaji yang baik, sementara pihak manajer memiliki tugas
memberikan evaluasi kinerja untuk penentuan gaji yang akan diterima karyawan yang
bersangkutan.
Divisi HR juga harus memastikan pemberian reward atau kompensasi meliputi gaji pokok,
bonus, asuransi kesehatan, jatah cuti, dan lain sebagainya terhadap karyawan atau SDM sesuai
dengan keputusan yang dibuat.
4. Training and development atau pelatihan dan pengembangan
Manajemen sumber daya manusia juga berperan untuk memberikan pelatihan dan pengarahan
yang baik terhadap karyawan atau tenaga kerja. Untuk itu, divisi HR bertanggung jawab untuk
membantu pihak manajer dalam membuat program-program pelatihan baik untuk calon
karyawan, karyawan baru, atau juga karyawan lama demi menghasilkan kinerja yang lebih
berkualitas.
Divisi HR juga harus bisa menjadi penasehat yang akan memberi masukkan kepada pihak
manajer, serta mencarikan solusi bila terjadi masalah selama proses pelatihan dan
pengembangan.
Baiknya hubungan antara pemimpin perusahaan dan anggota perusahaan dapat mencegah
adanya serikat pekerja seperti aksi mogok kerja, demonstrasi, dan permasalahan lainnya yang
berkaitan dengan tenaga kerja. Fungsi selanjutnya dari manajemen SDM adalah membangun
relasi. Manajemen sumber daya manusia berperan penting dalammembangun relasi dengan
karyawan, seperti melakukan negosiasi dengan pihak perserikatan pekerja.
Suatu bisnis atau perusahaan yang menerapkan manajemen SDM dengan baik maka dapat
menghindari adanya permasalahan yang berkaitan dengan serikat pekerja. Peran aktif divisi
HR dalam mencari jalan persetujuan antara perusahaan dengan serikat pekerja, akan
mengurangi datangnya keluhan dari pekerja. Kesimpulannya, divisi HR berperan penting
dalam menjaga ikatan antara karyawan dengan serikat pekerja dan perusahaan.
6. Safety and health atau menciptakan kondisi yang aman dan sehat
Meskipun pengertian manajemen sumber daya manusia mengarah pada kepentingan untuk
mengatur interaksi dengan tenaga kerja, namun dalam peranannya juga harus mementingkan
tentang keselamatan kerja karyawan.
Keselamatan kerja karyawan juga sudah seharusnya menjadi prioritas seorang manajer karena
akan berpengaruh terhadap kredibilitas perusahaan, sehingga manajer akan membuat
serangkaian standar operasional prosedur kerja pada beberapa perusahaan yang berkaitan
dengan produksi.
Manajemen SDM juga mempunyai fungsi sebagai pencipta kondisi yang aman dan sehat,
yaitu menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan beresiko seperti kecelakaan yang
dialami pekerja.
Divisi HR berperan penting dalam menjaga kondisi yang dapat membahayakan pekerja dan
membuat program kesehatan untuk pekerja.
Seorang manajer juga bertugas untuk menjaga efektivitas jalannya perusahaan melalui
analisis terhadap permasalahan individu pekerja. Misalnya saja, yang berhubungan seperti
keterlambatan kerja, ketidakhadiran, dan permasalahan lainnya yang bisa saja timbul karena
ketidaknyamanan pekerja terhadap sistem perusahaan.