Anda di halaman 1dari 7

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA

Gradila Apriani
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kapuas Sintang
Jln. Y.C. Oevang Oeray No. 92 Sintang, Kalimantan Barat
Email: gradilaapriani@gmail.com

Abstrak : Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan


pemerintahan nasional. Oleh sebab itu aparatur pemerintah desa diharapkan memiliki kinerja yang
maksimal demi tercapainya suatu pemerintahan yang baik. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja aparatur pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan. Fokus penelitian ini yaitu kinerja
aparatur desa yang penulis rumuskan dalam ruang lingkup penelitian dengan indikator teori yaitu tanggung
jawab, keterampilan dan pemahaman dalam bidang kerja.

Kata Kunci : Kinerja, Aparatur, Pemerintah Desa.

Pembangunan pada hakekatnya pelayanan kepada masyarakat, Aparatur


merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat Pemerintah Desa dituntut bekerja dengan
untuk memperbaiki keterbelakangan dan kemampuan optimal guna memperlancar
ketertinggalan dalam semua bidang kehidupan, guna pelaksanaan tugas pemerintahan. Pelaksanaan dari
menuju suatu keadaan yang lebih baik dari keadaan tugas pokok dan fungsi AparaturPemerintah Desa
sebelumnya, dilakukan dengan rangkaian upaya semakin menjadi sorotan masyarakat, karena untuk
pembangunan berkesinambungan, yang mendapatkan pelayanan yang baikadalah hak
dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan masyarakat, sedangkan aparatur berkewajiban
pemerintah menuju terwujudkan masyarakat adil menyelenggarakan pelayanan secaraprima, dengan
dan makmur. Masyarakat adalah pelaku utama prinsip-prinsip pelayanan yang sederhana, cepat,
pembangunan dan pemerintah berkewajibanuntuk tepat, tertib, murah, transparandan tidak
mengarahkan, membimbing serta menciptakan diskriminatif.Masyarakat tidak hanya menuntut
suasana yang menunjang. Undang-Undang pelayanan publik yang lebih efisien,dan
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang memuaskan, tetapijuga menginginkan perilaku
Desa, dimana menempatkan Desa untuk memiliki administrasi publik yang lebih responsivedan
otonominya sendiri dan telah membentuk tatanan mencerminkan kepatutan (fairness),
desa sebagai masyarakat self-governing keseimbangan etika dan kearifan.Tuntutan yang
community dengan local-self goverment. Sebuah gencardilakukan oleh masyarakat kepada
tatanan kehidupan masyarakat yang diharapkan pemerintah merupakan tuntutan yang wajar yang
mampu mengakomodasi kesatuan dan persatuan sudahseharusnya direspon oleh pemerintah dengan
masyarakat hukum adat sebagai konstruksi melakukan perubahan-perubahan yang terarah
kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. dengan terwujudnya penyelenggaraan Pemerintah
Keberhasilan pembangunan Kabupaten/ Desa yang baik.
kotakhususnya dalam konsep otonomi daerah, Pencapaian tujuan setiap organisasi
dimana Aparatur Pemerintahan Desa akan terlibat pemerintahan didukung oleh kinerja dari setiap
langsung dalam perencanaan pembangunan dan aparaturnya. Kinerja yang tinggi timbul apabila
pelayanan publik. seseorang bersikap dan memandang kerja sebagai
Pemerintahan Desa merupakan organisasi sesuatu hal yang luhur untuk eksistensi
dalam penyelenggaraan pemerintah yang terdepan manusia.Hal ini dijadikan sebagai suatu kesempatan
dalam berhubungan langsungkepada masyarakat untuk mengembangkan diri dan berbuat sesuatu
di desa, tentunya berkewajibanuntuk untuk masyarakat. Masalah dari minimnya sumber
mengimplementasikan program-program. daya aparatur masih menjadi sorotan dan tumpuhan
Pemerintahan Desa berfungsi sebagai pengayom, bagi setiap instansi pemerintahan untuk tetap dapat
pembina, pelayan, dan penggerak partisipasi bertahan di era globalisasi. sumber daya aparatur
masyarakat yang berdasarkan pada asas kepastian mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan
hukum, tertib penyelenggaran pemerintahan, tertib organisasi pemerintahan. Walaupun didukung
kepentingan umum, profesionalitas,akuntabilitas, dengan sarana dan prasarana serta sumber dana
efektivitas dan efisiensi, serta partisipatif. Hal ini, yang berlimpah, tetapi tanpa dukungan sumber
mengisyaratkan dimana dalam memberikan daya aparatur yang andal kegiatan organisasi

44
Apriani, Kinerja Aparatur Pemerintah Desa 45

pemerintahan tidak akan terselesaikan dengan baik. (eksternal). Akuntabilitas horizontal (eksternal)
Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya aparatur melekat pada setiap lembaga negara sebagai suatu
merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan organisasi untuk mempertanggung jawabkan
dengan segala kebutuhannya. semua amanat yang telah diterima dan
Menurut Filippo (2011:31) Akuntabilitas dilaksanakan ataupun perkembangannya untuk
merupakan istilah yang digunakan untuk dikomunikasikan kepada pihak ekternal
menggambarkan tingkat pertanggungjawaban (masyarakat luas) dan lingkungannya (public or
seseorang ataupun suatu lembaga tertentu yang external accountability and environment).
berkaitan dengan sistem administrasi yang Dalam Undang-Undang Republik
dimilikinya. Indikator tanggung jawab dapat diukur Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada
dari; 1). tugas yang dibebankan; 2). usaha untuk pasal 67 menyebutkan bahwa hak dan kewajiban
memajukan insitusi”. Akuntabilitas merupakan desa adalah Desa berhak : Mengatur dan mengurus
salah satu pilar good government yang merupakan kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal usul,
pertanggung jawaban pemerintah dalam mengambil adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat
suatu keputusan untuk kepentingan publik, dalam Desa. Menetapkan dan mengelola kelembagaan
hal ini sebagaimana pertanggung jawaban Desa; dan Mendapatkan sumber pendapatan. Desa
pemerintah terhadap pelayanan publik yang berkewajiban : Melindungi dan menjaga persatuan,
diberikan. Menurut Mardiasmo (2002:20) kesatuan, serta kerukunan masyarakat Desa dalam
Pengertian akuntabilitas publik adalah “kewajiban rangka kerukunan nasional dan keutuhan Negara
pihak pemegang amanah untuk memberikan Kesatuan Republik Indonesia. Meningkatkan
pertanggung jawaban, menyajikan, melaporkan dan kualitas kehidupan masyarakat Desa.
mengungkapkan segala aktivitas kegiatan yang Mengembangkan kehidupan demokrasi.
menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi Mengembangkan pemberdayaan masyarakat
amanah yang memiliki hak dan kewenangan untuk Desa. Memberikan dan meningkatkan pelayanan
meminta pertanggungjawaban tersebut.” kepada masyarakat Desa.
Menurut Hasibuan (2007:35) pemerintah Menurut Undang-Undang Republik
yang accountable memiliki ciri-ciri Mampu Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada
menyajikan informasi penyelenggaraan pemerintah pasal 68 menyebutkan bahwa hak dan kewajiban
secara terbuka, cepat, dan tepat kepada masyarakat desa adalah Masyarakat Desa berhak:
masyarakat. Mampu memberikan pelayanan yang Meminta dan mendapatkan informasi dari
memuaskan bagi publik. Mampu memberikan Pemerintah Desa serta mengawasi kegiatan
ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan dan pemerintah. Mampu Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
menjelaskan dan mempertanggung jawabkan setiap Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
kebijakan publik secara proporsional, dan Adanya Memperoleh pelayanan yang sama dan adil.
sarana bagi publik untuk menilai kinerja pemerintah. Menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan
Melalui pertanggung jawaban publik, masyarakat atau tertulis secara bertanggung jawab tentang
dapat menilai derajat pencapaian pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
program dan kegiatan pemerintah. Undang- pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan
Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
Tentang Desa, yang dimaksud dengan masyarakat Desa. Memilih, dipilih, dan/atau
Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan ditetapkan menjadi: Kepala Desa, Perangkat Desa,
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Anggota
setempat dalam sistem pemerintahan Negara lembaga kemasyarakatan Desa. Mendapatkan
Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan
asas : Kepastian Hukum; Tertib Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban di Desa. Masyarakat
Pemerintahan; Tertib Kepentingan Umum; Desa berkewajiban : Membangun diri dan
Keterbukaan; Proporsionalitas; Profesionalitas; memelihara lingkungan desa. Mendorong
Akuntabilitas; Efektivitas dan Efisiensi; Kearifan terciptanya kegiatan penyelenggaraan
Lokal; Keberagaman; Partisipatif “. Menurut Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan
Mardiasmo (2002:21) Akuntabilitas terdiri dari dua desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan
macam, adapun penjelasan dari jenis-jenis pemberdayaan masyarakat desa yang baik.
akuntabilitas adalah Akuntabilitas vertikal Mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman,
(internal). Setiap pejabat atau petugas publik baik dan tenteram di desa. Memelihara dan
individu maupun kelompok secara hierarki mengembangkan nilai permusyawaratan,
berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan permufakatan, kekeluargaan, dan kegotong-
kepada atasan langsungnya mengenai royongan di desa. Berpartisipasi dalam berbagai
perkembangan kinerja atau hasil pelaksanaan kegiatan di desa. Menurut Sudarmanto (2009:60)
kegiatan secara periodik maupun sewaktu-waktu “Keterampilan adalah perilaku yang terkait dengan
bila diperlukan. Akuntabilitas Horizontal tugas, yang bisa dikuasai melalui pembelajaran, dan
46. Fokus, Volume 18, Nomor 1, Maret 2020 hlm.44 - 50

bisa ditingkatkan melalui pelatihan dan batuan orang lain dapat menjadi faktor keberhasilan
orang lain. Keterampilan merujuk pada melaksanakan tugas yang baik. Kemampuan
kemampuan seseorang untuk melakukan suatu Konseptual (Conceptual Skill)Adalah
kegiatan. Adapun perilaku adalah manifestasi kemampuan untuk melihat gambar kasar untuk
kepribadian dan sikap yang ditunjukkan ketika mengenal adanya unsur penting dalam situasi
seseorang berinteraksi dengan lingkungannya”. memahami di antara unsur-unsur itu. kemampuan
Menurut Suwatno (2008:23) Keterampilan konseptual yang dimaksud kemampuan bagi
merupakan domain yang sangat penting untuk seorang karyawan apabila sebagai (decision
meningkatkan kinerja pegawai. Keterampilan yang maker) ataupengambil keputusan dalam
lebih baikakan terus dapat meningkatkan kinerja menganalisis dan merumuskan tugas-tugas yang
pegawai, berikut adalah ciri-ciri pegawai yang telah di embannya. Dengan kemampuan ini maka
memiliki keterampilan dengan baik: Tahu dan pekerjaan dapat berjalan dengan baik karena dapat
mengerti apa yang harus dikerjakan. Mempunyai memilih prioritas-prioritas pekerjaan mana yang
gerak kerja yang cepat dan tepat. Jarang sekali harus didahulukan.
melakukan kesalahan dan kekeliruan dalam Menurut Hasibuan (2012:31) indikator
bekerja. Sudah mempunyai kiat-kiat tertentu dalam kemampuan kerja diantaranya Pengetahuan
melaksanakan pekerjaan. Produktivitas kerja (knowledge). Pengetahuan merupakan fondasi
meningkat dari biasanya. Menurut Soehardi yang mana akan membangun keterampilan dan
(2003:24) “kemampuan (abilities) seseorang akan kemampuan. Pengetahuan terorganisasi dari
turut serta menentukan perilaku dan hasilnya. informasi, fakta, prinsip atau prosedur yang jika
Maksud dari kemampuan atau abilities ialah bakat diterapkan membuat kinerja yang memadai dari
yang melekat pada seseorang untuk melakukan pekerjaan. Pelatihan (training). Proses pendidikan
sesuatu kegiatan secara fisik atau mental yang ia jangka pendek yang menggunakan prosedur
peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman”. sistematis dan terorganisir sehingga tenaga kerja
Menurut Robbins (2006:22) “Kemampuan (ability) non-manajerial mempelajari pengetahuan dan
adalah kapasitas individu untuk melaksanakan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu.
berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Seluruh Pengalaman (experience). Tingkat penguasaan
kemampuan seorang individu pada hakekatnya pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam
tersusun dari dua perangkat faktor yaitu : pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dan tingkat pengetahuan serta keterampilan yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. dimiliki. Keterampilan (skill). Kemampuan
Kemampuan fisik adalah kemampuan yang seseorang dalam menguasai pekerjaan,
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang penguasaaan alat dan menggunakan mesin tanpa
menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan kesulitan. Kesanggupan Kerja, Kondisi dimana
keterampilan serupa”. seorang karyawan merasa mampu menyelesaikan
Menurut Moenir (2008:15) menjelaskan pekerjaan yang diberikan.
ada beberapa Kemampuan yang diperlukan dalam Menurut Robbins (2006:35) menjelaskan
suatu instansi agar pegawai dapat mengerjakan bahwa “tingkat kinerja pegawai akan sangat
tugas yang dibebankan padanya. beberapa tergantung pada faktor kemampuan pegawai itu
kemampuan yang harus dimiliki oleh pegawai untuk sendiri seperti tingkat pendidikan, pengetahuan,
mencapai efektifitas dan efisiensi kerja, yaitu: pengalaman dimana dengan tingkat kemampuan
Kemampuan Teknis (Technical Skill) Adalah yang semakin tinggi akan mempunyai kinerja
pengetahuan dan penguasaan kegiatan yang semakin tinggi pula. Dengan demikian tingkat
bersangkutan dengan cara proses dan prosedur pendidikan, pengetahuan dan pengalaman yang
yang menyangkut pekerjaan dan alat-alat kerja. rendah akan berdampak negatif pada kinerja
kemampuan teknis yang dimaksud seseorang pegawai”. Menurut Wibowo (2007:102)
pegawai di dalam perusahaannya harus mampu mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor
dalam penguasaan terhadap metode kerja yang ada yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang
atau yang telah ditugaskan. Kemampuan Bersifat pegawai, yaitu Keyakinan dan Nilai-nilai,
Manusiawi(Human Skill) Adalah kemampuan Keterampilan, Pengalaman, Karakteristik
untuk bekerja dalam kelompok suasana di mana kepribadian, Motivasi, Isu emosional. Dalam
organisasi merasa aman dan bebas untuk Penyelenggaraan Pemerintah Desa, pemahaman
menyampaikan masalah. Kemampuan bersifat dalam bidang kerja adalah sesuatu yang harus
manusiawi yang dimaksud kemampuan yang dimiliki dimiliki setiap aparatur Pemerintah Desa baik
oleh karyawan dalam bekerja, bisa kelompok kerja Kepala Desa, maupun Perangkat Desa, hal
ataupun tim kerja yakni bekerja sama dengan tersebut tidak lepas dari peran Aparatur Pemerintah
sesama anggota kerjanya. Hal ini penting sekali Desa sebagai ujung tobak pembangunan. Menurut
karena kemampuan dalam berkomunikasi dapat Sudaryono (2012:44) “pemahaman adalah
mengeluarkan ide yang bagus, pendapat bahkan di kemampuan seseorang untuk menangkap makna
dalam penerimaan pendapat maupun saran dari dan arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan
Apriani, Kinerja Aparatur Pemerintah Desa 47

dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan Menurut Agus Fitriyanto (2006 :11)
atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk mengemukakan bahwa “Pemahaman kerja adalah
tertentu ke bentuk yang lain”. Menurut Sudijono kondisi yang menunjukkan adanya keserasian
(2009:50) “pemahaman (Comprehension) adalah antara kematangan fisik, mental serta pengalaman
kemampuan seseorang untuk mengerti atau sehingga individu mempunyai kemampuan untuk
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui melaksanakan suatu kegiatan tertentu dalam
dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah hubungannya dengan pekerjaan”. Selanjutnya
mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari Mathis dan Jackson (2006:214) menyatakan ada
berbagai segi”. tiga hal yang menjadi ukuran deskripsi kerja yang
Menurut Wibowo (2007:104) pemahaman perlu diperhatikan yaitu : Tugas dan tanggung jawab
seorang aparatur desa dapat diukur melalui tiga esensial. Pengetahuan, keterampilan dan
indikator, yaitu : Tingkat pendidikan formal yang kemampuan yang dibutuhkan, dan Kerjasama yang
dimiliki, Pelatihan Teknis yang pernah diikuti, dilakukan dalam menjalankan tugas yang
Penguasaan secara mendalam pekerjaan tersebut. didelegasikan. Menurut Sedermayanti (2010:55)
Menurut Nurcholis (2011:138) menjelaskan bahwa pemahaman mengenai profesionalisme pegawai
Pemerintah desa adalah unsur penyelenggaraan atau tenaga kerja. Ia mengemukakan bahwa tenaga
pemerintah mempunyai tugas pokok: kerja pada hakikatnya mengandung aspek-aspek:
Melaksanakan urusan rumah tangga desa, urusan Aspek Potensial, bahwa setiap tenaga kerja
pemerintahan umum, membangun dan membina memiliki potensi-potensi yangbersifat dinamis, yang
masyarakat. Menjalankan tugas pembantuan dari terus berkembang dan dapat
pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah dikembangkan.Potensi-potensi itu antara lain: daya
kabupaten. Menurut Rivai (2004:53) fungsi mengingat, daya berpikir, dayaberkehendak, daya
pemerintah desa merupakan gejala sosial, karena perasaan, bakat, minat, motivasi, dan potensi-
harus diwujudkan dalam interaksi antar individu potensilainnya. Aspek Profesionalisme dan
didalam situasi sosial suatu kelompok masyarakat. vokasional, bahwa setiap tenaga kerjamemiliki
Adapun fungsi pemerintah desasecara operasional kemampuan dan keterampilan kerja atau kejujuran
dapat dibedakan dalam fungsi pokok, yaitu sebagai dalam bidangtertentu, dengan kemampuan dan
berikut: Fungsi Instruktif, Fungsi ini bersifat keterampilan itu, dia dapat mengabdikandirinya
komunikasi satu arah. Pemerintah sebagai dalam lapangan kerja tertentu dan menciptakan
komunikator merupakan pihak yang menentukan hasil yang baiksecara optimal. Aspek Fungsional,
apa, bagaimana, bilamana, dan dimana pemerintah bahwa setiap tenaga kerja melaksanakan
itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan pekerjaannyasecara tepat guna, artinya dia bekerja
secara efektif. Fungsi Konsultatif, Fungsi ini sesuia dengan tugas dan fungsinyadalam bidang
digunakan sebagai komunikasi dua arah. Hal yang sesuai pula, misalnya seorang tenaga kerja
tersebut digunakan sebagai usaha untuk yangmemiliki keterampilan dalam bidang elektronik.
menetapkan keputusan yang memerlukan bahan Aspek Operasional, bahwa setiap tenaga kerja
pertimbangan dan mungkin perlu konsultasi dengan dapat mendayagunakankemampuan dan
masayarakat-masyarakat yang di pimpinnya. keterampilanya dalam proses dan prosedur
Fungsi Partisipasi, Dalam menjalankan fungsi ini pelaksanaankegiatan kerja yang sedang
pemerintah desa berusaha mengaktifkan ditekuninya. Aspek Personal, bahwa setiap kerja
masyarakatnya, baik dalam keikutsertaan harus memilki sifat-sifat kebribadianyang
mengambil keputusan maupun dalam menunjang pekerjaannya, misalnya: sikap mandiri
melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas dan tangguh,bertanggung jawab, tekun dan rajin.
berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara Aspek Produktivitas, bahwa setiap tenaga kerja
terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan harus memilki motifberprestasi, berupaya agar
tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok berhasil dan memberikan hasil daripekarjaannya,
orang lain. Fungsi Delegasi, Fungsi ini dilaksanakan baik kuantitas maupun kualitas.
dengan memberikan pelimpahan wewenang Menurut Sudjana (1992: 24) bahwa
membuat atau menetapkan baik melalui persetujuan Pemahaman dapat dibedakan kedalam 3 kategori,
maupun tanpa persetujuan pemerintah. Fungsi yaitu: Tingkat terendah adalah pemahaman
delegasi ini pada dasarnya berarti kepercayaan. terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti
Fungsi Pengendalian, Fungsi pengendalian yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan
berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus prinsip-prinsip, Tingkat kedua adalah pemahaman
mampu mengantar aktivitas anggotanya secara penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian
terarah dan dalam. Koordinasi yang efektif, terendah dengan yang diketahui berikutnya atau
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan menghubungkan beberapa bagian grafik dengan
bersama secara maksimal dalam melaksanakan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang
fungsi pengendalian pemimpin dapat tidak pokok dan Tingkat ketiga merupakan tingkat
mewujudkannya melalui kegiatan bimbingan, pemaknaan ektrapolasi. Memiliki pemahaman
pengarahan, koordinasi dan pengawasan. tingkat ektrapolasi berarti seseorang mampu
48 Fokus, Volume 18, Nomor 1, Maret 2020 hlm.44 - 50

melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat Kepala Desa yang merupakan orang yang
estimasi, prediksi berdasarkan pada pengertian dan bertanggung jawab penuh terhadap
kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol, penyelenggaraan pemerintah desa, merupakan
serta kemampuan untuk membuat kesimpulan yang satu kesatuan dengan pengelolaan keuangan desa
dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya. yakni keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, penganggaran, penatausahaan,
METODE pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan
Jenis penelitian ini adalah penelitian keuangan desa. Selaku penanggung jawab dari
deskriptif. Menurut Moleong (2014:6) setiap kegiatan penyelenggaraan pemerintah desa,
mengemukakan bahwa “penelitian deskriptif adalah maka selalu mengkoordinasikan dengan perangkat
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, aparatur pemerintah desa dalam setiap
menggambarkan atau menjelaskan keadaan objek menjalankan tugas-tugasnya dan melaksanakan
penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta- kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dan
fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya. disetujui. Dalam penyelenggaraan pemerintahan,
Dalam penelitian diskriptif ini, sifatnya menggali, dimana pemerintah desa bertanggung jawab
menyusuri, menentukan fakta-fakta, masalah atau melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan
kendala yang mungkin dihadapi sekaligus fungsi yang sudah dipercayakan kepada masing-
memberikan penjelasan. Sedangkan metode masing bagian dalam unsur pemerintahan desa yang
kualitatif sendiri adalah suatu konsep keseluruhan dibebankan sebagai wujud tanggung jawab untuk
untuk mengungkapkan rahasia sesuatu yang melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang yang
dilakukan dengan menghimpun data dalam keadaan telah dipercayakan kepada setiap aparatur
sewajarnya, dengan menggunakan cara kerja yang pemerintahan desa dalam menyelenggaraan
sistematik, terarah dan dapat dipertanggung pemerintahan desa. Sekretaris Desa menjelaskan
jawabkan untuk memecahkan suatu masalah bahwa bentuk akuntabilitas dan transparansi
dengan cara memaparkan, menafsirkan, pemerintah desa dalam mempertanggungjawabkan
menganalisa, serta menginterpretasikan data yang laporan pengelolaan APBDes dengan cara
ada”. Dalam penelitian ini peneliti menemui Kepala memberikan laporan kepada masyarakat yaitu
Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur) dengan menempelkan laporan pengelolaan
Umum dan Keuangan, Kepala Urusan (Kaur) APBDes dipapan pengumuman pembangunan
Pemerintah, Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, yang telah disediakan di balai desa. Selain itu
Bendahara Desa dan Ketua Badan pemerintah desa juga menyampaikan laporan
Permusyawaratan Desa (BPD). Pengumpulan realisasi pengelolaan APBDes kepada BPD, dan
data dilakukan di Desa Bancoh dengan melakukan Lembaga Permberdayaan Masyarakat (LPM)
observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil pada saat musyawarah penyusunan dan pelaporan
penelitian dianalisis menggunakan analisis kualitatif. APBDes. Dalam melakukan pengelolaan keuangan
APBDes tentunya ada pengawasan, semua
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pemerintah desa telah diawasi oleh tim Badan
Pengelola Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas Selain itu diawasi oleh BPD dan masyarakat, tim
dan kuantitias yang dicapai oleh seorang aparatur ferivikasi dari Kecamatan, Inspektorat, dan juga
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan Bapenas.
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam
melakukan suatu pekerjaan, seorang aparatur Tanggung jawab dalam pengelolaan
hendaknya memiliki kinerja yang tinggi. Kinerja keuangan desa dilaksanakan oleh tim pengelola
aparatur yang rendah akan menjadi suatu keuangan. Tim pengelolaan tersebut antara lain
permasalahan bagi sebuah organisasi atau Kepala Desa selaku pemegang kekuasaan
lembaga, karena kinerja yang dihasilkan aparatur pengelolaan keuangan desa dan mewakili
tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan desa
organisasi. Aparatur Pemerintah Desa Bancoh yang dipisahkan. Selanjutnya Kepala Desa dibantu
sebagai pihak yang memegang amanah untuk oleh tim Pelaksanaan Teknis Keuangan Desa
mengelola dan melaksanakan penyelenggaraan (PTKD) yang terdiri dari Sekdes, Kaur Umum dan
pemerintahan demi melayani seluruh masyarakat Keuangan, serta Bendahara Desa. Dimana tupoksi
yang berkewajiban dalam menjalankan setiap dari tim PKTD yaitu Sekdes bertugas untuk
tugasnya sebagai bentuk tanggungjawab terhadap meyusun semua bukti tertulis atas pengelolaan
amanah yang dipegangnya. Tanggung jawab dalam keuangan desa, Kaur Umum dan Keuangan
hal ini adalah kesediaan atau kemampuan aparatur bertugas sebagai pelaksanaan kegiatan sesuai
dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan bidangnya, sedangkan Bendahara Desa
kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada mempunyai tugas dan fungsi sebagai penerima,
waktunya, serta berani menerima resiko atas menyimpan, menyetorkan, membayar, menata
pekerjaan yang dilakukan. usahakan, dan bertanggungjawab penerimaan
Apriani, Kinerja Aparatur Pemerintah Desa 49

pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa Selanjutnya selain keterampilan teknik yang
dalam rangka pelaksanaan APBDes. harus dikuasai, Aparatur Desa juga harus
Aparatur Desa bertanggung jawab mengusasi keterampilan administratif agar lebih
membantu Kepala Desa dalam melaksanakan menunjang pekerjaannya karna keterampilan
pengelolaan administrasi kependudukan, administratif adalah keterampilan yang dibutuhkan
administrasi pertanahan, pembinaan, ketentraman dalam bidang pekerjaan administrasi, seperti
dan ketertiban masyarakat desa, serta juga misalnya komunikasi, mengorganisasi,
mempersiapkan bahan perumusan kebijakan merencanakan, atau menyusun skejul. Bagian
penataan kebijakan dalam penyusunan produk administrasi bukan hanya dituntut untuk terampil
hukum desa. Selain itu bertanggung jawab pula menyelesaikan tugas-tugasnya di kantor, namun
membantu Kepala Desa dalam melaksanakan juga perlu memiliki sikap positif terhadap pekerjaan.
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Mereka dituntut untuk bisa merencanakan,
pembangunan desa dan potensi desa, pengelolaan mengorganisir serta mengontrol seluruh pekerjaan
administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan dengan baik, agar seluruh pekerjaan dapat
masyarakat serta penyiapan bahan usulan kegiatan diselesaikan dengan cepat dan tepat. Maka dari
dan pelaksanaan tugas pembantuan. Dimana itu, keterampilan Aparatur Desa mengenai
tanggung jawab pembangunan fisik yang telah manajemen perkantoran, meliputi fungsi
administrasi dan pengarsipan sangat diperlukan
dilaksanakan di Desa Bancoh tidak belum
dalam mengelola kantor sebagai sumber informasi
sepenuhnya terlaksana dengan maksimal, walaupun
yang efektif. Dalam pelaksanaan tugas dan
sebelum pelaksanaan pembangunan dilakukan fungsinya memang belum sepenuhnya memahami
persiapan-persiapan seperti halnya diadakan dalam pengisian administrasi Keuangan yang mana
musyawarah berkaitan dengan masalah melaksanakan kegiatan pencatatan data dan
pendanaan, namun sampai pada pelaksanaan dana informasi mengenai pengelolaan keuangan desa
tersebut sering tidak mencukupi atau tidak sesuai pada buku administrasi keuangan karena kurangnya
dengan rencana pembangunan yang harus tercapai pelatihan mengenai keterampilan administratif yang
dan biasanya pemerintah desa hanya melaksanakan dilaksanakan.
secukupnya saja, namun kadang kemudian Administrasi pemerintahan desa adalah
masyarakat akhirnya swadaya dengan menarik keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan
iuran untuk menyelesaikan pembangunan tersebut. informasi mengenai pemerintahan desa pada buku
Transparansi dan akuntabiliats pengelolaan register desa yang terdiri dariadministrasi umum
APBDes di Desa Bancoh Kecamatan Sungai yaitu pencatatan data dan informasi mengenai
Tebelian Kabupaten Sintang sudah berdasarkan kegiatan pemerintahan desa pada buku administrasi
pada prinsip transparansi, dan bisa umum, administrasi penduduk yaitu kegiatan
dipertanggungjawabkan.Penyelesaian pekerjaan pencatatan data dan informasi mengenai
dengan baik dan tepat waktu merupakan tolak ukur kependudukan pada buku administrasi penduduk,
keberhasilan dalam mencapai pekerjaan yang baik. dan Administrasi Pembangunan adalah kegiatan
Hasil pekerjaan adalah ukuran kemampuan, pencatatan data dan informasi pelaksanaan
ketelitian serta tanggung jawab. pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pada
Keterampilan adalah penguasaan terhadap buku administrasi pembangunan. Peran
berbagai teknik, prosedur serta peraturan yang pemerintahan dalam penyelenggaraan administrasi
berhubungan dengan bidang tugas yang dimiliki oleh pemerintahan desa belumlah berjalan secara
aparatur desa. Terkait penelitian ini, Penulis fokus optimal, karena belum bisa secara mandiri
pada keterampilan teknik, dan keterampilan dilaksanakan. Karena keterbatasan keterampilan
administratif. Rata-rata Aparatur Desa masih belum dalam penyusunan administrasi dalam membantu
menguasai keterampilan teknik, adapun yang Sekretaris Desa dalam melaksanakan pengelolaan
dimaksud keterampilan teknik yaitu kemampuan sumber pendapatan desa, pengelolaan administrasi
untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur- keuangan desa dan mempersiapkan bahan
prosedur atau teknik dari suatu bidang tertentu erat penyusunan APBDes. Pemerintah Desa Bancoh
kaitannya dengan penggunaan fasilitas-fasilitas dalam pembuatan administrasi masih
atau alat-alat elektronik seperti komputer, printer, mengandalkan bantuan ahli dari luar pemerintahan
faxmail, wifi dan lain-lain. Keterampilan teknik desa. Keterbatasan kemampuan sumber daya
khususnya dalam pengoperasian IT atau komputer perangkat desa sangat berpengaruh terutama yang
memang rata-rata aparatur desa belum mampu berkaitan dengan lambatnya penyelesaian
untuk melaksanakannya secara maksimal, untuk administrasi. Dalam pengelolaan keuangan desa
itu Kepala Desa sudah berusaha untuk khususnya pengelolaan dana desa yang terdapat
beberapa proses tahapan yaitu mulai dari
meningkatkan kemampuan tersebut dengan
perencanaan hingga pertanggungjawaban tidak
mengikutsertakan seluruh aparatur dalam pelatihan
terhindarkan dari penyelesaian urusan administrasi
komputer. yang dilakukan oleh pemerintah desa.
50. Fokus, Volume 18, Nomor 1, Maret 2020 hlm.44 - 50

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Agus, Fitriyanto. 2006. Managemen Sumber
Keterampilan aparatur pemerintah Desa Daya Manusia. Jakarta: Dineka Cipta.
Bancoh masih perlu ditingkatkan lagi adanya Flippo, Edwin B. 2011. Manajemen Personalia.
pelatihan agar dapat mempercepat peningkatan Jakarta : PT. Gelora Askara Pratma.
keterampilan semua Aparatur Desa karena Maleong, Rexy J. 2014. Metodologi Penelitian
pencapaian tujuan organisasi juga sangat Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
bergantung pada tingkat kerja sama yang Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human
ditunjukkan oleh Aparatur Desa yang didasari Resource Management: Manajemen
dengan keterampilan yang baik. Sumber daya Sumber Daya Manusia. Terjemahan. Jakarta :
aparatur merupakan faktor utama dalam Salemba Empat.
penyelenggaraan roda pemerintahan di desa. Malayu, Hasibuan, 2007. Manajemen Sumber
Aparatur pemerintahan merupakan asset yang Daya Manusia, Edisi, Revisi, Jakarta : PT.
paling penting, yang harus dimiliki oleh suatu instansi Bumi Aksara
pemerintah untuk menghasilkan kinerja Mardiasmo, 2002, Otonomi dan Manajemen
pemerintahan yang baik dan efisien, sesuai dengan Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba
bidang kemampuan yang dimiliki oleh setiap Empat.
aparatur pemerintahan yang melaksanakan tugas Moenir. 2008. Manajemen Pelayanan Umum di
dan kewajiban yang diembannya. Kualitas dari Indonesia, Jakarta : PT. Bumi Aksara
Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa Bancoh Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2006.
juga masih tergolong rendah, hal ini terlihat dari Perilaku Organisasi Edisi ke-12. Jakarta :
segi tingkat pendidikan aparatur sehingga dalam Salemba Empat.
pelayanan masyarakat dan pelaksanaan perannya Sedarmayanti. 2010. Sumber Daya Manusia dan
relatif masihrendah, sehingga masih dibutuhkan ProduktivitasKerja. Bandung : CV. Mandar
Maju.
arahan dan bimbingan dari pihak-pihak yang dirasa
Soehardi, 2003. Esensi Perilaku Organisasional.
mampu. Hal tersebut disadari sepenuhnya oleh Jakarta : Bumi Aksara
unsur penyelenggara pemerintahan desa sebab Suwatno dan Tjutju Yuniarsih. 2008. Manajemen
karena keterbatasan tersebut dalam Sumber Daya Manusia. Bandung :
pemahamannya terkadang aparatur kurang Alfabeta.
memahami dalam pelaksanaan program-program Sudaryono, dkk. 2012. Pengembangan Instrumen
yang telah di buat. Pemahaman dalam bidang kerja Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
terutama dalam penyusunan administrasi Sudijono. Anas. 2009. Pengantar Analisis
pemerintahan belum berjalan secara optimal. Kebijakan Publik. Jakarta : PT. Raja
Karena peranan itu belum bisa secara mandiri Grafindo Persada
dilaksanakan karena masih banyak yang tidak Veithzal Rivai dan Jauvani Sagala. 2004.
dimengerti dalam administrasi pemerintahan, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
karena itu administrasi belum berjalan secara Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT
optimal, semua tugas tersebut selalu Raja grafindo Persada.
dikomunikasikan kepada Kepala Desa. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta :
PT.Raja Grafindo Parsada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa

Anda mungkin juga menyukai