SETIA AQIDAH
TUGAS
PEKANBARU
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Rasa puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Usulan Penelitian yang berjudul ″Peran
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Di Desa Cinta dan kasih Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar″. Penyelesaian
proposal ini penulis banyak mendapatkan bantuan, dan pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
Bapak Prof. Dr. H. Syafrinaldi, SH, MCL, selaku Rektor Universitas Islam Riau
beserta jajarannya yang telah menyediakan fasilitas untuk menimbah ilmu di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau.
Bapak Indra Safri,S.Sos.M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Riau.
Bapak Dr. Ranggi Ade Febrian, S.IP.,M.Si selaku ketua Prodi Ilmu Pemerintahan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam menimbah ilmu di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau.
Terima kasih Bapak Data Wardana.S,Sos.,M.Si yang relah memberikan waktu luang
siang malam untuk memberikan arahan bimbingan dan nasehat selaku Pembimbing
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dengan sabar, sehingga Skripsi ini
dapat diselesaikan.
Para Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau, khususnya
pada prodi Ilmu Pemerintahan.
penulis dapat menyelesaikan penelitian.
Rekan-rekan seperjuangan ilmu pemerintahan angkatan 2017 yang telah membantu
dan memberikan semangat agar penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tipe. Penelitian.
berapa pesan atau berapa orang yang mendukung dan yang menentang dalam suatu
lingkungan masyarakat tertentu dalam melakukan suatu penelitian atas sampel yang
diambil dari masyarakat tersebut.
Lokasi. Penelitian.
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian Badan Usaha Milik Desa
Cinta dan kasih Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Itu semua mengingat
perusahaan milik Desa Cinta dan kasih, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar itu
tidak beroperasi maksimal.
Aspek dasar dilakukannya penelitian ini adalah:
1.) Karena Desa Cinta dan kasih telah memiliki unit usaha,
2.) Karena Desa Cinta dan kasih merupakan tempat penulis mendapatkan informasi
pendukung berupa data primer dan data sekunder,
3.) Desa Cinta dan kasih sebagai tempat penulis menyebarkan kuesioner karena
bertetangga berada di Desa Cinta dan kasih, maka penulis memilih Desa Cinta dan
kasih Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar sebagai tempat penelitian.
Populasi
Sampel
Vares mengatakan bahwa populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri
dari benda-benda atau objek-objek yang menjadi himpunan dan sifat-sifat tertentu
yang peneliti tentukan untuk dipelajari dan kemudian diplot.
terkompresi Selanjutnya menurut Riduwani dan Tita Lestari, populasi adalah
himpunan karakteristik atau satuan ukuran yang menjadi pokok kajian. Riduan (2015;
7-8)
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
suatu objek atau subjek yang berada di daerah dan memenuhi persyaratan tertentu
yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, subjek diperiksa oleh
informan kunci (key informant).
Key informan adalah pimpinan lembaga, tokoh masyarakat, orang-orang yang
lebih banyak dilihat atau dari situasi dan kondisi penelitian (lingkungan sosial).
Penelitian ini melibatkan 80 orang yang terdiri dari konsultan, supervisor, manajer,
asisten manajer, manajer unit usaha, karyawan unit usaha dan masyarakat pengguna
jasa BUM Desa Cinta dan kasih.
Sampel penelitian ini adalah Badan Usaha Milik Desa yang ada di Desa Cinta
dan kasih Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Dengan menggunakan dua
teknik, penulis menentukan sensus berdasarkan jumlah aparat pemerintah desa dan
jumlah usaha yang dimiliki desa tergolong kecil. Sedangkan terhadap masyarakat
pengguna jasa BUMDes Desa Cinta dan kasih dengan menggunakan teknik purposife
sampling. Teknik purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
dilakukan dengan cara memilih subjek berdasarkan criteria spasif yang ditetapkan
peneliti. Dikarenakan jumlah masyarakat cukup besar yang mana teknik penarikan
sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sample yang hendak di ambil,
kemudian pemilihan sample di lakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu.
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini lebih banyak menggunakan data
kuantitatif berdasarkan hasil wawancara dengan responden.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang digunakan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang siap
memberikan jawaban (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai permasalahan
responden tanpa khawatir jika responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan saat mengisi survey. (Ridwan 2015; 52-53)
2. Wawancara
Wawancara adalah cara memperoleh informasi dengan cara bertanya langsung
kepada entitas yang menggunakan dana Bumdes di Desa Cinta dan kasih untuk
mendapatkan informasi dan pengetahuan guna mendukung analisis dalam penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan informasi berupa dokumen tertulis,
gambar atau monumental dan dengan menyalin, melihat dan mengevaluasi laporan
dan dokumen tentang objek penelitian.
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Sejarah Desa
Desa Cinta dan kasih merupakan desa pemekaran dari Desa Rindu pada tahun
2003. Ketika digabung dengan desa Rindu (1977-2003), desa Cinta dan kasih
merupakan desa bernama Dusun III Watas Hutan dengan jumlah penduduk lebih dari
900 jiwa. Seiring waktu dan pertumbuhan penduduk saat itu, atas inisiatif tokoh
masyarakat desa III Watas Hutan yaitu Pak Ali Amran dll, dan pemerintah desa
Rindu saat itu yaitu Pak Kaharuddin (kemudian), untuk memisahkan III Watas. Desa
hutan dari desa Rindu ke desa baru kemudian disebut Desa Cinta dan kasih.
Desa Cinta dan kasih merupakan bagian dari Desa Buluh Cina yaitu Desa
Hutan Watas dan Desa Empang Kampar. Karena hubungan yang jauh, kota Watas
Hutan dan Empang Kampar bergabung dengan kota Rindu, yang saat itu masih
menyatu dengan kota Teratak Buluh, pada tahun 1977 membentuk kota baru yang
kemudian disebut Desa Rindu. . Meskipun secara administratif desa Watas Hutan dan
Empang Kampar tergabung dengan desa Rindu, namun secara budaya desa Empang
Kampar dan Watas Hutan (desa Cinta dan kasih) masih mengikuti adat istiadat desa
Buluh Tionghoa sebagai desa utama sebelum bergabung dengan desa Rindu.
Selama 36 tahun bergabung menggunakan Rindu, kehidupan warga dusun
Watas Hutan secara generik masih berada dibawah garis kemiskinan. Hal inilah yg
memicu semangat tokoh warga dusun Watas Hutan (Dusun III Rindu), buat
mengusulkan pemekaran dusun Watas hutan sebagai desa, sebagai akibatnya dalam
tahun 2001 dibentuklah Tim spesifik pemekaran dusun Watas Hutan menurut desa
Rindu. Tim ini dimotori sang Bapak Ali Amran bekerja sama menggunakan Bapak
Camat Siak Hulu waktu yakni Bapak Ramli. T & anggota DPRD utusan Siak Hulu
periode 1999-2004 yakni Bapak Rustam. Perjuangan tim ini berbuah baik, sebagai
akibatnya dalam lepas lima Mei 2003 Dusun Watas Hutan sebagai Desa Percobaan
menggunakan nama desa Percobaan Cinta dan kasih yg selanjutnya sebagai desa
defenitif tahun 2005 sebagai Desa Cinta dan kasih. Desa Cinta dan kasih merupakan
sebuah desa yg masih sangan menghormati tata cara istinorma yg diwariskan secara
turun temurun. Desa Cinta dan kasih memiliki 2 pimpinan suku tata cara yaitu suku
Domo & Melayu. Suku Domo dipimpin sang datuk tumenggung semantara suku
melayu pada pimpin melajo lelo yg berada pada desa Buluh Cina lantaran jeda yg
jauh menurut Buluh Cina maka pada Cinta dan kasih suku melayu pada pimpin sang
datuk jelo sultan. Sebagi warga tata cara yg masih menhormati sisilah tata cara
istinorma & sejarah tata cara istinorma, maka warga setuju member nama dusun
watas hutan & simpang Kampar menggunakan mana desa Cinta dan kasih. Hal ini
bertujuan buat mengenang keliru seseorang pimpinan tata cara desa Cinta dan kasih
yaitu sejarah lepasnya burung balam datuk tumenggung.
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasaan yang telah di uraikan pada bab
sebelumnya, maka peran badan usaha milik desa (BUMDes) dalam meningkatkan
kesejateraan masyarakat di desa Tanjung Balam kecamatan siak hulu kabupaten
kampar dapat dilihat dari beberapa indikator yang menjadi alat ukur dari sebuah
penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Saran
Adapun saran penulis dalam peran badan usaha milik desa Tanjung Balam dalam
meningkatkan kesejateraan masyarakat di desa Tanjung Balam kecamatan siak hulu
kabupaten kampar adalah :
Perlunya upaya penambahan modal yang di berikan kepada BUMDes Tanjung Balam
agar program-program yang masih dalam perencanaan bisa terlaksanakan dan
potensi-potensi yang ada di desa bisa dijadikan jenis usaha seperti usaha hasil
perikanan, usaha hasil pertanian, gedung olahraga dan sebagainya. Dengan
bertambanya unit usaha yang dikelolah oleh BUMDes Tanjung Balam maka akan
menikatkan juga jumlah penghasilannya, dan akan bertambah juga pendapatan yang
DAFTAR PUSTAKA
BUKU-BUKU
Adnan Buyung Nasution. 2001. Konsep Otonomi Daerah dan Persoalan Federalism
Tinjaun Historis Dalam Kaitannya Dengan UUD 1945.
Ala, Andrebayo. 1981. Kemiskinan dan Strategi Memarangi Kemiskinan Edisi II.
Liberti : Yogyakarta.
Maulidah, Sri, dan Rauf, Rayunir. 2015. Pemerintahan Desa. Yokyakarta: Zanafa
Publishing.
Munaf, Yusri. 2016. Hukum Administrasi Negara. Pekanbaru: Marpoyan Tujuh.
Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Jakarta: Erlangga.
Syamsuddin, Haris. 2005. Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Desentralisasi-
Demokrasi dan Akuntabilitas Pemerintah Dareah. Jakarta: LIPI Press.
Ndraha, Taliziduhu, 2011 Kybemologi (Ilmu Pemerintahan Baru)1. Jakarta, PT.
Rineka Cipta.
Purnomo, 2004, Pembangunan Bumdes dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Makalah, BPMPD, Lombok Timur.
Riduan, 2015. Dasar-Dasar Stastistika. Bandung,Alfabeta.