Anda di halaman 1dari 112

NAMA : HIJRAWATI.

NIM 200222074

RUANGAN : AP REG 2

TUGAS PERT 2

1. Pengertian sistem administrasi negara Indonesia

 Jurnal 1

Sistem pemerintahan Negara Indonesia sebagaimana dirumuskan dalam penjelasan UUD


NRI Tahun 1945 merupakan pedoman dasar dan kerangka mekanisme bagi penyelenggaraan
sistem dministrasi Negara. Dalam sistem pemerintahan negara itu antara lain telah ditetapkan
berbagai perangkat pemerintahan negara yang berupa Lembaga – lembaga negara dengan tugas,
wewenang dan kewajiban masingmasing serta mekanisme hubungan kerja antara lembaga negara
tersebut dalam menjalankan tugas negara untuk mencapai tujuan nasional. (ADMINISTRASI
NEGARA DALAM KERANGKA SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA Oleh Anna Christina Ikasari )

 Jurnal 2

Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan


kebijakan untuk mencapai tujuan(Agustina & Utami, 2021). Administrasi dalam arti sempit
adalah kegiatan yang meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-
mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan, sedangkan administrasi
dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam
mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan
berhasil guna(Gerai et al., 2021), (Siregar & Utami, 2021), (Wahyudi & Utami, 2021).

(Sistem Administrasi Penduduk pada Kelurahan Penengahan Kota Bandar Lampung Mirsa Sani
Dwikasani )

 Jurnal 3

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) tersebut


merupakan suatu keseluruhan sistem penyelenggaraan kehidupan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dalam segala aspeknya, serta keseluruhan administrasi
negara Indonesia yang berlandaskan pada Idiil-Pancasila, konstitusional-UUD 1945,
operasional, dan kebijakan lain baik itu secara tertulis maupun tidak tertulis. Dimana dari
keseluruhan sistem tersebut antara Aparatur Negara (Aparatur Pemerintah, Aparatur
Kenegaraan) beserta seluruh rakyat saling bekerjasama dalam mewujudkan segala tujuan
seperti: melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan
umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan ketertiban dunia;, serta cita-
cita bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegaranya yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur. (PERANAN PENGAWASAN FUNGSIONAL DALAM SANKRI
oleh Dinda Ayu Annisa )

2. sejarah sistem administrasi negara Indonesia

 Jurnal 1

Sejak tahun 1990an, administrasi negara telah berkembang pesat sampai ke antero
dunia termasuk ke Indonesia. Yaitu sejak Woodrow Wilson “menggegerkan” publik
Amerika Serikat melalui tulisannya yang berjudul The Study of Administration (1887)
pada jurnal Political Science Quarterly. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu
administrasi negara begitu masif terjadi di negara asalnya Amerika Serikat dan negara-
negara Anglo-Saxon lainnya seperti Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru.
Sedangkan di negara-negara berkembang, dinamika administrasi negara tidak begitu
intens karena masih kuatnya kontrol politik, birokrasi dan budaya. Ilmu administrasi
negara sejauh ini belum mampu menghasilkan teori yang secara khusus dapat disebut
sebagai teori administrasi negara. Selama ini, ilmu administrasi negara mengadopsi atau
meminjam teori-teori yang berkembang di disiplin ilmu lain untuk digunakan ketika
menjelaskan aktivitas atau perilaku dalam administrasi negara. Misalnya, motivasi dan
partisipasi adalah konsep yang dikembangkan ilmu psikologi dan ilmu politik, tetapi
banyak dipakai dalam literatur administrasi negara untuk menjelaskan fenomena
administrasi negara. Sebagai wahana dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan
bangsa guna mencapai cita-cita dan tujuan bernegara yang diamanatkan dalam konstitusi
negara, SANKRI dikembangkan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
konstitusi negara dengan berbagai dimensi nilai spiritual, kultural, dan institusional yang
terkandung di dalamnya, dan dengan mempertimbangkan kondisi dan perkembangan
berbagai faktor lingkungan yang khas dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
(PERANAN PENGAWASAN FUNGSIONAL DALAM SANKRI oleh Dinda Ayu
Annisa )
 Jurnal 2

Evolusi administrasi terkait erat dengan evolusi administrasi sebagai filsafat. Ini
karena filsafat administrasi meletakkan fokus yang lebih besar pada ide-ide
berdasarkan teori kebenaran filosofis. Sementara itu, administrasi sebagai suatu disiplin
ilmu semakin dituntut untuk meletakkan dasar kebenaran dalam implementasinya
pada setiap tahap evolusinya (Siagian, 2011). Filsafat administrasi dan ilmu
administrasi dengan demikian terkait erat. Pemahaman keagamaan harus diimbangi
dengan perluasan dan perkembanganteknologi informasi dan komunikasi. Dengan kata
lain, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis pada peningkatan
kecerdasan intelektual manusia harus dibarengi dengan peningkatan kecerdasan
spiritual manusia yang mengedepankan etika ilmiahdan meletakkan dasar-dasar
kebenaran dalam hakikat kemanusiaan itu sendiri (Sakti, 2018) (Implikasi Aksiologi
dalam Ilmu Administrasi Negara oleh Nia EndriWiranti, Azmi Fitrisia, Ofianto)

3. tantangan dan peluang sistem administrasi negara Indonesia

 Jurnal 1

Perkembangan zaman yang begitu cepat dan perubahan dibidang sosial, budaya,
ekonomi, yang dinamis membutuhkan peran penting pemerintah terhadap situasi global
saat ini. Pelayanan Publik merupakan sebuah ujung tombak oleh pemerintah dalam
melayani masyarakat. Menghadapi perubahan yang semakin dinamis, organisasi publik
harus mengikuti perkembangan dan merespon perubahan saat ini. Kondisi dan situasi ini
menjadi tantangan sekaligus peluang untuk berkembang dari hanya menjalankan
perannya sebagai communication technician menjadi berkontribusi dalam strategi
management. Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat
luas dan merupakan salah satu unsur yang mendorong perubahan kualitas pemerintahan
daerah. Dengan demikian, pemerintah daerah dalam menjalankan monopoli pelayanan
publik, sebagai regulator (rule government) harus mengubah pola pikir dan kerjanya dan
disesuaikan dengan tujuan pemberian otonomi daerah, yaitu memberikan dan
meningkatkan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Untuk terwujudnya good
governance, dalam menjalankan pelayanan publik, pemerintah daerah juga harus
memberikan kesempatan luas kepada masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan
publik berdasarkan prinsip - prinsip kesetaraan, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan.
Konsepsi pelayanan publik berhubungan dengan upaya peningkatan kapasistas dan
kemampuan pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjalankan fungsi pelayanan,
dalam konteks pendekatan ekonomi, menyediakan kebutuhan pokok (dasar) bagi seluruh
masyarakat. (IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK MASA PANDEMI COVID-19
DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Desriadi)
 Jurnal 2

Pemikiran tentang sistem merupakan satu kesatuan yang kompleks, terdiri


dari berbagai antar hubungan dan dipisahkan dari lingkungan sekitarnya oleh batas
tertentu. Organisme jelas merupakan contoh sebuah sistem, begitu pula molekul,
bangunan, planet dan galaksi. Pemikiran umum seperti ini dapat pula diterapkan
pada masyarakat manusia dengan berbagai tingkat kompleksitasnya. Pada tingkat makro,
keseluruhan masyarakat dunia dapat dibayangkan sebagai sebuah sistem. Pada tingkat
menengah, negara bangsa dan kesatuan politik regional atau aliansi militer pun dapat
dipandang sebagai sebuah sistem. Pada tingkat makro, komunitas lokal, asosiasi,
perusahaan, keluarga atau ikatan pertemanan dapat diperlakukan sebagai sebuah sistem
kecil. Begitu pula, di tangan pakar teori sistem seperti Talcott Parsons (1902-1979)
pemikiran tentang sistem sosial itu menemukan bentuknya yang umum dan dapat
diterapkan secara universal. Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan
yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan
antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Berbicara tentang
perubahan, kita membayangkan sesuatu yang terjadi setelah jangka waktu tertentu.
(REALITAS PENDIDIKAN BAHASA ARAB DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN
SOSIAL MASYARAKAT oleh Mualif)

 Jurnal 3

Persoalan dalam penyelenggaraan administrasi publik yang kerap muncul dewasa


ini adalah sejauh mana komponen masyarakat secara luas dilibatkan dalam upaya
penyelenggaraan administrasi publik, khususnya pada proses pengambilan keputusan.
Hal ini penting karena pelibatan masyarakat secara lebih luas dapat mempercepat
mengentasan masalah publik yang pada hakikatnya berda di tengah-tengah masyarakat
itu sendiri. Untuk itu, proses pengentasan masalah publik dan penyelenggaraan
kepentingan publik mestinya tidak hanya berada secara eksklusif di sekitar garis edar
kepemimpinan tertentu saja. Pengentasan masalah publik dan penyelenggaraan
kepentingan mestinya merupakan proses agregasi kepentingan dan masalah publik.
Dalam membangun sistem kelembagaan yang efektif, diperlukan adanya sistem jejaring
yang kuat di masyarakat atau policy network. Dalam kegiatan pengambilan keputusan,
kolaborasi antara berbagai pihak sangat diperlukan. Oleh sebab itu pendekatan
collaborative governance menjadi relevan untuk dikembangkan dalam era yang penuh
ketidakpastian. Pendekatan kolaboratif menjelaskan bahwa sistem kolaborasi akan
mengenalkan tentang berbagai jenis konsep yang menjembatani suatu proses, terutama
antara sektor pemerintah, komponen masyarakat dan swasta, di mana kepentingan dan
kebutuhan yang beragam dipecahkan melalui dialog dan kolaborasi (Innes & Booher,
2018) (KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PADA ERA VOLATILITY,
UNCERTAINTY, COMPLEXITY AND AMBIGUITY (VUCA) oleh FISIP UNSOED)
 Jurnal
4. Model sistem administrasi negara Indonesia

 Jurnal 1

Kajian aksiologi dalam ilmu administrasi, yang berkaitan dengan substansi


penerapan ilmu administrasi pada manusia. Aplikasi ini termasuk menentukan
bagaimana berperilaku dalam aktivitas dan membuat penilaian tindakan manusia.
Kemudian, dalam ranah aksiologi ilmu administrasi, ada dua macam pengaturan
dan keteraturan: (1) pengaturan dan keteraturan berpikir rasional, dan (2)
pengaturan dan keteraturan berbuat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan manusia
(Hasan, 2019).Sifat, substansi, dan signifikansi filsafat aksiologis dalam administrasi
publik dikaji dalam studi penelitian ini. Administrasi negara adalah bidang ilmu sosial.
Penulis berkonsentrasi pada analisis IlmuAdministrasi Negara. Secara lebih khusus,
penulis akan memaparkan unsur aksiologis secara lugas. Sains terus berkembang,
dan potensinya tidak terbatas. Analisis pengetahuan ini bersifat dinamis bukan statis.
Stabilitas sains tidak ada di samping pertumbuhannya. Analisisnya lebih dinamis
daripada statis. Kemajuan ilmu pengetahuan berdampak signifikan terhadap
aktivitas civitas akademika (penelitian, pembelajaran, bahkan pengabdian kepada
masyarakat) (Fauzan, 2018) (Implikasi Aksiologi dalam Ilmu Administrasi Negara oleh
Nia EndriWiranti, Azmi Fitrisia, Ofianto)

 Jurnal 2

Kualitas tata kelola berpengaruh langsung pada korupsi. Selain saling


mempengaruhi, konsep tata kelola dan konsep korupsi pun mengalami
perkembangan. Saat ini, Sound Governancediyakini lebih sesuai dengan
perkembangan kebutuhan kekinian karena sifat responsifnya atas norma, aturan dan
rezim internasional. Di sisi lain, konsep pembangunan berkelanjutan juga berkembang ke
arah Sustainable Development Goals(SDGs) yang salah satu tujuannya adalah
pembentukan institusi yang tangguh. Artinya, tata kelola yang baik dibutuhkan untuk
mewujudkan institusi yang tangguh. (Sound Governance: Model Kolaborasi Multilevel
sebagai Upaya Pencegahan Korupsi dalam Pemerintahan Desa oleh Nike Mutiara Fauzia
dan Ria Karlina Lubis)

 Jurnal 3

Salah satu model system administras dalam pembelajaran yitu mampu untuk
mendalami dan merasakan atmosfer organisasi internasional dalam mata kuliah ini
melalui sidang organisasi internasional atau biasa dikenal dengan konferensi Model
United Nation (MUN). Konferensi MUN adalah giat akademik yang populer di kalangan
mahasiswa S1 dan S2 sejak kehadirannya sejak awal tahun 2010-an. Penggagasan
Konferensi Model PBB pada awalnya dimulai di Harvard University, kemudian menjadi
himbauan kebiasaan/non-resmi dari UNIC bagi anak-anak muda, sebab MUN dianggap
merupakan kegiatan yang positif bagi anak-anak muda dalam mengisi waktu luang,
latihan berdebat, pergaulan internasional, serta melatih konversasi bahasa-bahasa resmi
PBB, seperti Inggris, Prancis, dan Arab. MUN berasal dari asumsi bahwa dunia ini
memiliki kesamaankesamaan umum yang dapat dinegosiasikan. Common values tersebut
harus diperjuangkan di dalam kerangka pembahasan MUN (Supriyadi, 2018). Menurut
(Supriyadi, 2018) tidak ada indikator membuat MUN yang terbaik, karena lembaga
manapun bisa melaksanakan kegiatan ini dapat menjadi kegiatan non akademik. (Inovasi
Pembelajaran Mata Kuliah Organisasi dan Administrasi Internasional melalui Model
United Nation (MUN) oleh Irdayanti* , Yessi Nesneri, Anna Nurlita, Aras Aira)
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA (AsIAN) ISSN : 2338-9567
VOL. 10 NO. 2 (September 2022) E-ISSN : 2746-8178
DOI : 10.47828/jianaasian.v10i2.115

Sound Governance: Model Kolaborasi Multilevel sebagai Upaya


Pencegahan Korupsi dalam Pemerintahan Desa

Nike Mutiara Fauziah*1, Ria Karlina Lubis 2


1 Hukum Tata Negara/ Fakultas Syariah, UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Jl. A.
Yani No.40A, Karanganjing, Purwanegara, Kec. Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah 53126
2 Ilmu Hukum/Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tidar, Jl. Kapten Suparman

No.39, Tuguran, Potrobangsan, Kec. Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah 56116

ARTICLE INFO

Article history:
Received 22/08/2022
Received in revised form 05 /09/2022
Accepted 10/10/2022

Abstract
There is a direct impact between governance and corruption. They also evolve over time. For
governance, the development of the concept has brought us to Sound Governance, a concept
that is suitable and responds to international norms of governance. While the development
concept has concluded the Sustainable Development Goals (SDGs), one of the Goals is the
establishment of a strong institution. This work was conducted in the law and policy
framework using regulations and public policy as the main reference for analyzing and
evaluating purposes. The result has shown that implementation of Sound Governance with
the adoption of Goal 16 target and indicator is the useful mean for corruption prevention
and the for village governance.

Keywords: Sound Governance, Goal 16 SDGs, Village Government.

Abstrak
Kualitas tata kelola berpengaruh langsung pada korupsi. Selain saling mempengaruhi,
konsep tata kelola dan konsep korupsi pun mengalami perkembangan. Saat ini, Sound
Governance diyakini lebih sesuai dengan perkembangan kebutuhan kekinian karena sifat
responsifnya atas norma, aturan dan rezim internasional. Di sisi lain, konsep
pembangunan berkelanjutan juga berkembang ke arah Sustainable Development Goals
(SDGs) yang salah satu tujuannya adalah pembentukan institusi yang tangguh. Artinya,
tata kelola yang baik dibutuhkan untuk mewujudkan institusi yang tangguh. Kerangka
utama penelitian ini adalah hukum dan kebijakan publik yang menggunakan peraturan
perundang-undangan sebagai referensi utama untuk menentukan hak dan kewajiban yang
melekat pada pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa dan kebijakan pemerintah
dalam pencegahan korupsi dan tata kelola pemerintahan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa

44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

penerapan Sound Governance dengan mengadopsi target dan indikator dari Tujuan 16 SDGs
dapat menjadi sarana pencegahan korupsi dalam tata Kelola pemerintahan desa.

Kata kunci: Sound Governance; Tujuan 16 SDGs; Pemerintahan Desa.


*)Penulis Korespondensi
E-mail : nikemutiara@uinsaizu.ac.id

PENDAHULUAN Goals (MDGs). Salah satu goal (tujuan)


Tata kelola (governance) dan
korupsi adalah dua hal yang selalu
saling mempengaruhi. Tata kelola
yang baik turut menurunkan tingkat
korupsi sementara tata kelola yang
buruk adalah salah satu faktor
penyebab meningkatnya korupsi di
Indonesia. Hampir di seluruh aspek
pemerintahan pengaruh antara kedua
hal itu ditampilkan (Haeli, 2020;
Rahayuningtyas, 2017; Rizqi Yurice
Prastika, 2020).
Selain saling mempengaruhi,
konsep tata kelola dan konsep
korupsi selalu berevolusi sepanjang
masa. Dalam satu dekade terakhir
prinsip Good Governance menjadi
prinsip utama dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Kini,
tuntutan tata kelola telah
berkembang ke arah Sound
Governance. Sebuah prinsip yang
diyakini lebih sesuai dengan
perkembangan kebutuhan kekinian.
Sedangkan untuk korupsi,
perkembangannya tampak dalam
modus (Pusat Edukasi Antikorupsi,
2022) dan upaya tak henti untuk
memberantasnya (Suraji, 2008). Saat
ini, modus yang membutuhkan
perhatian khusus adalah korupsi
dana desa karena terdakwa kasus
korupsi didominasi oleh perangkat
desa (ICW, 2021).
Di sisi lain, konsep
pembangunan berkelanjutan juga
berkembang dan menuntut respon
cepat semua negara untuk
mewujudkannya. Dikenal dengan
sebutan Sustainable Development
Goals (SDGs) yang merupakan evolusi
lanjutan dari Millenium Development
44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

di dalam SDGs adalah pencapaian


keadilan melalui institusi yang
tangguh (General Assembly,
2015). Artinya, tata kelola yang
baik dibutuhkan untuk
mewujudkan institusi yang
tangguh. Dalam konteks
Indonesia, implementasi SDGs
telah diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 59 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan yang
mendistribusikan tugas dan
tanggungjawab kepada seluruh
kementerian, termasuk
Kementerian Desa,
Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (Kementerian Desa)
Pertemuan berbagai
konsep tersebut perlu
diterjemahkan ke dalam kerangka
implementasi untuk perbaikan
tata kelola dalam mewujudkan
pemerintahan desa yang bebas
korupsi. Membangun kerangka
implementasi kebijakan
pencegahan korupsi berbasis
kolaborasi multilevel dalam
pemerintahan desa merupakan
kontribusi dari tulisan ini.

METODE PENELITIAN

Kerangka utama penelitian ini


adalah hukum dan kebijakan publik.
Unsur yuridis tampak dalam
penggunaan peraturan perundang-
undangan sebagai referensi utama
untuk menentukan hak dan
kewajiban yang melekat pada
pemerintah desa dalam pengelolaan
dana desa sekaligus menilai
pemenuhan hak dan penerapan
kewajiban, sedangkan unsur
kebijakan publik tampak pada
penggunaan (arah) kebijakan
pemerintah dalam pencegahan
korupsi dan tata kelola
pemerintahan sekaligus menilai
pelaksanaan kebijakan tersebut.

44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

Pendekatan yang digunakan adalah karakteristik kualitas


pendekatan konsep dan pendekatan
tujuan. Konsep Sound Governance adalah
konsep utama yang menjadi dasar
pembahasan dan pembentukan kerangka
implementasi yang pada akhirnya
dikaitkan dengan tujuan utama yaitu
pembentukan institusi Pemerintahan
Desa yang tangguh.
Dokumen berupa peraturan dan
kebijakan yang berkaitan dengan tata
kelola pemerintahan dan desa
merupakan data utama dalam penelitian
ini yang dilengkapi dengan hasil
wawancara terstruktur pelaksana
pemerintahan desa. Hasil wawancara
yang digunakan adalah jawaban atas
pertanyaan yang berkaitan langsung
dengan kompetensi aparatur desa dan
pengelolaan dana desa. Analisis data
dilakukan dengan menilai pemenuhan
hak dan penerapan kewajiban yang
terkait dengan Desa dan tata kelola dan
menilai pelaksanaan kebijakan tata
kelola pemerintahan di Indonesia. Hasil
analisisnya kemudian akan disajikan
secara deskriptif.

HASIL DAN DISKUSI/ANALISIS


Bagian ini akan menguraikan
landasan konseptual untuk dua hal
utama yaitu kaitan Sound Governance
(SG) dan upaya pencegahan korupsi
di Indonesia serta urgensi
optimalisasi tata kelola yang ada
untuk pemerintahan desa yang bebas
korupsi.

A. Penyempurnaan Tata Kelola


Pemerintahan dengan Konsep
Sound Governance
Kemunculan konsep Sound
Governance didasari atas kesadaran
bahwa konsep Good Governance yang
ada sebelumnya masih kurang baik,
jika tidak ingin dikatakan gagal.
Sound Governance lahir sebagai
alternatif dalam aspek tata kelola
khususnya untuk bidang publik
(Farazmand, 2004). Konsep Sound
Governance memiliki semua

44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

pemerintahan yang baik seperti maupun strukturnya.


profesional, organisasi yang - Constitution: panduan dokumen
tertib, manajerial yang baik, dan mendasar yang berfungsi sebagai
demokrasi. Selain itu SG meliputi cetak biru pemerintahan.
pula kompetensi aktor pengelola - Organization and Institution:
yang meliputi kapasitas, koordinasi antar lembaga-
kompetensi, sikap antispatif, dan lembaga yang ada dengan
responsif yang sekaligus menjadi lembaga lainnya. Institusi yang
budaya organisasi dan struktur terorganisir
masyarakatnya.
Unsur pembeda Sound
Governance dengan konsep
Governance lainnya adalah
dimasukkannya elemen tata
kelola global dalam
penatakelolaan pemerintahan
sebuah negara. Sound Governance
sesuai dengan nilai-nilai
konstitusional sebuah negara dan
di saat bersamaan responsif
terhadap norma, aturan dan
rezim internasional. Kondisi
inilah yang diabaikan Good
Governance yang justru
membatasi pengaruh negara lain
terhadap pemerintahan yang
berdaulat (Putra, n.d.) Secara
lengkap, dimensi-dimensi dalam
SG adalah:
(Farazmand, 2004)
- Process: interaksi semua
elemen baik internal maupun
eksternal untuk bekerja, fokus
pada bagaimana proses kerja.
- Structure: struktur
dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik internal maupun
eksternal, local maupun
internasional. Sound
Governance dituntut untuk
memiliki struktur yang solid,
informed, legitimate,
competent, and dynamic in
form and substance. Dalam hal
ini fokusnya pada arah
pekerjaan.
- Cognition And Values: Fokus
pada nilai-nilai yang sehat dan
dinamis sehingga dapat
menjadi dasar atas proses

44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

dengan baik akan berpengaruh korupsi terhadap sistem yang


terhadap Sound Governance. Ini bertentangan dengan prinsip-
adalah ukuran kunci dari Sound prinsip efisiensi dalam proses
Governance. Institusi tanpa manajemen dan administrasi.
organisasi yang sehat tidak dapat Selain Good Governance, dikenal
bertahan, tetapi organisasi tanpa pula Multilevel Collaborative
institusi memiliki peluang Governance (MLG) yang merupakan
bertahan yang rendah; konsep penyebaran tata kelola di
- Management and Performance: berbagai yurisdiksi, sehingga
Manajemen harus dibangun pengambilan keputusan dibagi di
berdasarkan pengetahuan, antara beberapa aktor pada tingkat
teknologi, kapasitas, sumber daya, yang berbeda (Hooghe & Marks,
dan keterampilan terbaru, hal-hal 2002; Marks et al., 1996; Gibson,
penting yang perlu terus 2011). Terdapat kolaborasi dan
diperbarui melalui penelitian dan kemitraan yang dibangun oleh
pengembangan, pelatihan dan beberapa aktor dari berbagai tingkat
peningkatan, serta peningkatan organisasi. Untuk konteks pemerintah
kapasitas untuk mencapai hasil daerah, MLG memberdayakan daerah
yang diinginkan melalui pendelegasian kekuasaan dari
- Policy: Terdiri dari dua kebijakan pusat dan pengambilan keputusan
yaitu kebijakan eksternal yang diambil secara kolektif
berpengaruh terhadap individual untuk
organisasi yang datang dari mengimplementasikan kebijakan
ototitas legislatif maupun politik secara lebih efektif (Coopenergy
serta yudisial yang mewakili Consortium, 2015; Gibson, 2011).
kehendak rakyat. Jenis kedua Kolaborasi diperlukan karena baik
adalah kebijakan internal pada tingkat lokal, regional, atau nasional,
masing-masing organisasi. semua pemerintah memiliki tujuan
- Sector; Dimensi sektoral bersama yaitu untuk memberikan
pemerintahan (publik) sangat hasil dan pelayanan terbaik bagi
penting karena berkaitan warga negara. Namun, karena detail
langsung dengan kekuasaan atas isu dan kebijakan antar satu tempat
kebutuhan dasar rakyat. dengan lainnya selalu berbeda, maka
- International or globalization pelaksanaan MLG yang efektif
forces; Institusi internasional haruslah bersifat kontekstual (Daniell
memainkan peran penting dalam & Kay, 2017).
menentukan parameter Dalam tataran konsep, MLG ini
pemerintahan di berbagai negara. sejalan dengan paradigma GG yang
Di era globalisasi, interdepedensi belum mengakomodir elemen level
sebagai komunitas internasional global dalam impementasi
sudah tidak bisa dihindari dan kebijakannya karena pilar dari MLG
merupakan keniscayaan ini masih terbatas pada pemerintah,
(Sudarmo, 2021). sektor swasta, dan Civil Society saja.
- Ethics, Accountability, And Untuk keperluan tata kelola
Transparency: landasan pemerintahan masa kini MLG perlu
prinsipnya pada nilai-nilai etika, disempurnakan dengan SG. Tahap
akuntabilitas, dan nilai penyempurnaan ini tidak lantas
transparansi. Prinsip utama Sound menghilangkan dimensi-dimensi
Governance ini juga memeriksa MLG, namun dikembangkan dengan
potensi penyalahgunaan dan mengakomodir unsur yang berasal
44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

dari level global.

44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

Dengan demikian, dalam SDGs adalah urusan semua


penyempurnaan kolaborasi
multilevel pada Pemerintah Desa
berbasis SG dapat menjadi alternatif
upaya pencegahan korupsi
dalam
Pemerintahan Desa sebagaimana
digambarkan dalam bagan berikut:

Gambar 1. Model Multilevel


Governance dalam Pemerintahan
Desa

B. Sound Governance dan Tujuan


Pembentukan Institusi yang
Tangguh
Salah satu nilai global yang wajib
diakomodir dalam tata kelola
pemerintahan adalah Sustainable
Develompent Goals (SDGs) (General
Assembly, 2015). Inilah agenda dunia
saat ini yang mencakup tiga aspek
utama yaitu lingkungan, ekonomi,
dan sosial. Ketiga aspek tersebut
diperhatikan secara seimbang seperti
yang diuraikan dalam 17 tujuan dan
169 targetnya.
Prinsip inklusifitas menjadi salah
satu prinsip dasar dalam SDGs
bersamaan dengan prinsip keadilan,
prinsip non-diskriminasi, dan
kesejahteraan. Keterlibatan semua
pihak menjadi sebuah keharusan
sehingga harus dipahami bahwa
upaya pencapaian seluaruh tujuan
44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

pihak. Tidak hanya pemerintah Corruption Watch


dan sektor swasta saja, namun (ICW), pada tahun 2018, menjelaskan
menjadi tugas tiap individu dalam tentang lima modus utama korupsi
semua negara. dana desa yaitu penggelembungan
Pada sektor publik, aktor yang anggaran, kegiatan atau proyek fiktif,
justru diminta untuk banyak laporan fiktif, penggelapan, dan
berperan adalah pemerintah lokal
dengan dasar berpikir dalam
sebuah organisasi kekuasaan,
pemerintah lokal-lah yang
bersentuhan langsung dengan
masyarakat. Resolusi SDGs tidak
dihadirkan eksklusif hanya untuk
pemerintah pusat sebuah negara
(General Assembly, 2015). Dalam
konteks Indonesia, pemerintah
lokal yang penting untuk banyak
berperan adalah Pemerintah
Desa, terutama saat ini
berdasarkan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, Pemerintahan Desa bersifat
otonom untuk urusan yang
berkaitan dengan desa. Desa dan
masyarakat desa adalah subjek
pembangunan bukan hanya objek
(Iskandar, 2020).
Tujuan 16 dalam resolusi
SDGs berbicara mengenai
kedamaian dan keadilan, dan
institusi yang tangguh. Maknanya
amat jelas yaitu hanya melalui
institusi yang tangguhlah
kedamaian dan keadilan bagi
masyarakat dapat diwujudkan
(IDLO, 2022). Ketangguhan
sebuah institusi mensyaratkan
hadirnya dimensi- dimensi Sound
Governance seperti yang telah
disebutkan sebelumnya. Apabila
dikaitkan kembali dengan
pemerintahan desa, maka
keamanan, keadilan, dan
kesejahteraan bagi masyarakat
desa akan melalui institusi
pemerintahan desa yang tangguh.

C. Tata Kelola Keuangan


Negara dan Pemberantasan
Korupsi Indonesian

44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

penyalahgunaan anggaran (ICW, merugikan keuangan negara sehingga


2018; Zakariya, 2020). Modus pemberantasan korupsi haruslah
korupsi tersebut terkonfirmasi dalam diintensifkan. Di sisi
beberapa studi kasus di daerah
(Rahman, 2011; Safitri, 2022).
Banyak laman
pemerintah provinsi
menayangkan informasi senada
tentang modus korupsi dana desa.
Benang merah dari semua modus itu
adalah uang, bagaimana uang negara
dikelola.
Penerapan konsep Governance
pada uang negara dimulai pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan
diakhiri dengan pertanggungjawaban.
Pada ketiga tahapan itu, melekat pula
proses pengawasan. Tiga undang-
undang utama berkaitan dengan
pengelolaan keuangan negara adalah
Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, dan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara. Prinsip-prinsip
pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan
negara selalu berpusat pada
transparansi dan akuntabilitas yang
kesemuanya itu dapat kita temukan
dalam konsep Sound Governance.
Pada tahun 2002, setahun
sebelum undang-undang tahun 2003,
diundangkanlah Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberasan Tindak Pidana
Korupsi (KPK). Keseluruhan undang-
undang yang disebutkan tersebut
merupakan rangkaian upaya
memperbaiki rendahnya
akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara. Pada masa itu, tujuan
mewujudkan kemakmuran rakyat
sebagaimana yang diatur dalam Pasal
23 sangat sulit digapai. Dasar
pertimbangan pembentukan KPK saat
itu kesadaran bahwa korupsi telah
44
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

bersamaan pengelolaan keuangan dengan Bupati/walikota melakukan


negara pun diperbaiki dengan pembinaan dan pengawasan terhadap
meningkatkan kesadaran bahwa pelaksanaan administrasi
keuangan negara haruslah pemerintahan Desa di wilayahnya.
ditujukan untuk kesejahtaraan Dalam hal ini prinsip desentralisasi
rakyat. berhadapan dengan prinsip
rekognisi- subsidiaritas.
D. Kolaborasi Pemerintah Desa Pembinaan berkaitan erat dengan
dan Pemerintah Kabupaten kompetensi Kepala Desa dan
dalam Administrasi
Pemerintahan Desa
Kebijakan kolaborasi ini
tampak dalam Undang-Undang
Desa dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2016 Tentang
Administrasi
Pemerintahan Desa. Dalam
rangka menghasilkan data dan
informasi yang baik untuk
penyelenggaraan pemerintahan
Desa diperlukan administrasi
yang tertib. Kebijakan untuk
tertib administrasi meliput
administrasi umum, administrasi
penduduk, administrasi
keuangan, administrasi
pembangunan. Jenis administrasi
tersebut sejalan dengan
kewenangan lokal Desa yang
meliputi penyelenggaraan
pemerintahan desa, pelaksanaan
pembangunan desa, pembinaan
kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah berperan
dalam pembinaan dan
pengawasan. Dimulai dengan
Direktur Jenderal Bina
Pemerintahan Desa melakukan
pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan
administrasi pemerintahan Desa
secara nasional, dilanjutkan
dengan Gubernur melakukan
pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan
administrasi pemerintahan Desa
di Kabupaten/Kota, dilengkapi

45
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

Perangkat Desa yang secara teratur dalam Undang-Undang Desa dan


harus ditingkatkan dan dipastikan Peraturan Menteri Dalam Negeri
berkembang agar mereka mampu
memimpin Desa berbasis
kepentingan masyarakat desa.
Sayangnya, pada praktiknya, desa
sering diposisikan sebagai bagian
dari pemerintah daerah
sehingga nuansa
desentralisasi lebih kental
dibandingkan prinsip rekognisi-
subsidiaritas (Eko, 2015; SDGs Desa
Center, 2022).
Berdasarkan hasil wawancara
dengan Pemerintah Desa dapat
disimpulkan bahwa pemahaman
Pemerintah Desa mereka adalah
bagian dari sistem pemerintahan
daerah yang seluruh laporan
kinerjanya harus sesuai dengan
materi pembinaan yang diberikan
oleh tim dari kabupaten termasuk
sistem digital yang digunakan. Tidak
tampak subsidiaritas dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa
karena bagi Pemerintah Desa yang
penting dipastikan adalah kesesuaian
dengan arahan Pemerintah
Kabupaten, termasuk kebijakan yang
berkaitan dengan kewenangan lokal
desa.
Kondisi tersebut selaras dengan
nada pesimisme bahwa
demokratisasi desa masih mengalami
beberapa kendala diantaranya
prakteknya yang serba administratif,
aparatur Pemerintah Daerah yang
cenderung melakukan tindakan
kepatuhan dari “Pusat” untuk
mengendalikan Pemerintah Desa dan
lemahnya tingkat partisipasi yang
substantif dan konstruksif dari
masyarakat Desa itu sendiri
(Kementerian Desa & Indonesia, n.d.,
2012).

E. Kolaborasi Multilevel
berkaitan dengan Keuangan
Desa
Kebijakan kolaborasi ini tampak
45
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

Republik Indonesia Nomor 113 masuk perumusan kebijakan


Tahun 2014 Tentang Pengelolaan penggunaan dana desa. Ditambah
Keuangan Desa. Sumber dana pula, pembinaan dan pengawasan
desa berasal dari tiga level dari Pemerintah Kabupaten berkaitan
anggaran (pemerintahan) yaitu dengan penggunaan dan pelaporan
Anggaran Pendapatan dan dana desa masih dilaksanakan
Belanja Negara, Anggaran dengan semangat
Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi, Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah
Kabupaten/Kota, dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
Pengelolaan

keseluruhan anggaran di atas


senantiasa dilaksanakan
berdasarkan prinsip governance
pada umumnya yaitu
akuntabilitas dan transparansi.
Tujuannya selalu berkaitan
dengan kemakmuran rakyat.
Khusus untuk masyarakat desa,
pintu masuk untuk mewujudkan
kemakmuran adalah pengentasan
kemiskinan. Artinya, peruntukan
dana desa harus selalu dilihat
kaitannya dengan pengentasan
kemiskinan.
Dengan menggunakan hasil
wawancara yang sama dan
ditambah dengan pendapat
Menteri terkait (SDGs Desa
Center, 2022), pada praktiknya
aktor-aktor Pemerintahan Desa
(Kepala Desa, Perangkat Desa,
dan dibantu Badan
Permusyaratan Desa) belum
memiliki kompetensi mumpuni
dalam perencanaan, pengelolaan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
Perencanaan peruntukan
dana desa belum berbasiskan
kepentingan masyarakat desa
bahkan sering ditemukan
identifikasi kebutuhan
masyarakat desa
belum
komprehensif, sehingga
seringkali upaya pengentasan
kemiskinan tidak menjadi pintu

45
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

desentralisasi semata seperti yang Tentang Peraturan Pelaksanaan


sudah diuraikan di atas. Undang-Undang Nomor 6 Tahun
Berdasarkan seluruh paparan di 2014 Tentang Desa (PP 43/2014) dan
atas, dapat kita simpulkan untuk Peraturan Pemerintah Republik
kebijakan penerapan Sound Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
Governance pada pemerintahan desa Tentang Dana Desa Yang Bersumber
dimulai dari dimensi cognition and Dari Anggaran Pendapatan Dan
values (pemahaman dan nilai). Nilai Belanja Negara (PP 60/2014).
yang dimaksud disini adalah Kemudian, karena dalam peraturan
perpaduan nilai rekognisi- pemerintah banyak mendelegasikan
subsidiaritas dan Tujuan 16 SDGs kepada peraturan Menteri maka tiga
sebagai elemen tata kelola global. peraturan menteri juga akan
Nilai-nilai tersebut harus digunakan yaitu Peraturan Menteri
diintegrasikan dalam implementasi Dalam Negeri Republik Indonesia
kolaborasi antar level pemerintahan. Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Dimensi nilai ini nantinya akan Pengelolaan Keuangan Desa
berdampak pada dimensi (Permendagri 113/2014), Peraturan
management and performance Menteri Dalam Negeri Republik
(manajemen dan kinerja). Berkaitan Indonesia Nomor 47 Tahun 2016
dengan peningkatan kompetensi Tentang Administrasi Pemerintahan
sebagai sub-nilai Tujuan 16 SDGs, Desa (Permendagri 47/2016), dan
seluruh program harus dilaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri
dalam kerangka kewenangan lokal Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
Pemerintah Desa bukan sepenuhnya 2016 Tentang Kewenangan Desa
berdasarkan prinsip desentralisasi. (Permendagri 44/2016).
Nilai ini yang harus dikuatkan Identifikasi SG dalam peraturan
kembali agar optimisme kemajuan tersebut akan dilakukan melalui dua
pembangunan dan kesejahteraan aspek yaitu aspek kewenangan desa
masyarakat desa melalui keleluasaan dan keuangan desa. Dalam aspek
mengatur diri sendiri dalam wadah kewenangan desa, dimensi yang
otonomi desa (Aziz, 2016) dan digunakan adalah cognition and
dibukanya ruang partisipasi values (pemahaman dan nilai) dan
masyarakat yang sangat luas management and performance
merupakan salah satu “kelebihan” UU (manajemen dan kinerja), sedangkan
Desa (Rofiq et al., 2017) benar-benar untuk aspek keuangan desa dimensi
terwujud. yang digunakan adalah cognition and
values (pemahaman dan nilai) dan
F. Sound Governance dalam accountability and transparency
Kerangka Peraturan Perundang- (akuntabilitas dan transparansi).
Undangan untuk Desa
Sejalan dengan tata urutan G. Sound Governance dalam
peraturan perundangan maka Peraturan Perundang-
peraturan yang akan digunakan Undangan
dalam pembahasan ini terdiri dari Berkaitan dengan kewenangan desa,
Undang- Undang Nomor 6 Tahun dimensi manajemen dan kinerja
2014 Tentang Desa (Undang-Undang tampak dalam aturan tentang
Desa) dan dua peraturan pemerintah kewenangan desa yang diawali
sebagai peraturan pelaksananya yaitu dengan kewenangan lokal Desa
Peraturan Pemerintah Republik maupun kewenangan yang muncul
Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 karena penugasan dari Pemerintah
45
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

Daerah. Kewenangan ini harus bahwa untuk


dilaksanakan secara proposionalitas
(Pasal 24 Undang-Undang Desa).
Pada dasarnya, sejalan dengan
prinsip rekognisi dan subsidiaritas
yang telah dijelaskan sebelumnya,
kewenangan lokal desalah yang
diutamakan dengan tujuan
memberikan kesemapatan bagi Desa
untuk mengaktualisasikan diri dan
mengoptimalkan potensinya.
Konstruksi demikian tampak dalam
substansi ketiga peraturan yang
disebutkan untuk bidang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa,
dan pemberdayaan masyarakat Desa.
(Pasal 18 Undang-Undang Desa dan
diatur lebih lanjut di dua peraturan
pemerintah).
Pasal 26 Undang-Undang Desa
menyebutkan bahwa Kepala Desa
berhak mengusulkan struktur
organisasi dan tata kerja
pemerintahan desa dan juga
memegang kekuasaan pengelolaan
dan menetapkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBD).
Untuk memastikan agar kewenangan
tersebut tidak absolut maka
ditetapkanlah larangan bagi Kepala
Desa dan Perangkat Desa yang
masing-masing diatur dalam Pasal 29
dan Pasal 51 Undang-Undang Desa
yang intinya melarang
penyelenggaraan pemerintahan desa
diarahkan untuk menguntungkan diri
sendiri.
Tentu saja pelaksanaan seluruh
kewenangan tersebut mensyaratkan
kompetensi yang mumpuni agar
penyelenggaraan pemerintahan desa
berjalan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan dalam peraturan
perundangan. Salah satu indikator,
bukan mutlak satu-satunya,
kompetensi adalah tingkat
pendidikan yang dimiliki. Pasal 33
Undang- Undang Desa mengatur
45
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

menjadi Kepala Desa minimum Dalam Peraturan Menteri 113/2014


sudah menyelesaikan pendidikan dan Permendagri 47/2016
sekolah menengah pertama, mekanisme pembinaan dan
sedangkan Pasal pengawasan tetap ada, semuanya
50 Undang-Undang melibatkan aktor dari berbagai level
Desa mensyaratkan pemerintahan, bahkan untuk
bahwa untuk menjadi perangkat
desa minimal sudah
menyelesaikan pendidikan
sekolah menengah umum.
Di sisi lain, tuntutan kinerja
bagi pelaksana pemerintahan
desa meliputi kompetensi
menganalisis, menemukan solusi,
bahkan membina kehidupan
masyarakat desa yang tertib dan
tentram. Mekanisme
pengembangan kompetensi yang
disediakan oleh Undang-Undang
Desa dan PP 43/2014 adalah
melalui pembinaan dan
pengawasan yang dijadikan tugas
Pemerintah Daerah. Dalam hal ini
kolaborasi multilevel
pemerintahan sudah tampak
walau yang tetap menjadi
perhatian adalah pelaksanaanya
didominasi prinsip desentralisasi.
Kekhawatiran yang sama
untuk aspek keuangan yang
mensyaratkan kompetensi dalam
pelaksanannya. Akuntabilitas dan
transparansi adalah asas utama
dalam pengelolaan keuangan
desa sebagaimana yang diatur
dalam Peraturan Menteri
113/2014. Prinsip pengelolaan
keuangan desa selaras dengan
prinsip pengeloaan keuangan
negara berdasarkan tiga undang-
undang utama berkaitan dengan
keuangan negara.
Penatausahaan dan
pertanggungjawaban keuangan
desa dilaksanakan sesuai dengan
standar akutansi pemerintahan
yang dimulai sejak tahap
perencanaan. Artinya,
kompetensi mumpuni dibutuhkan
sejak tahap awal merencanakan.
45
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

pembinaan dan pengawasan mengadopsi target dan indikator dari


administrasi keuangan desa pihak Tujuan 16 SDGs yaitu:
yang terlibat mulai dari Pemerintah
Pusat (melalui Dirjen Kementerian) Target 16: Perdamaian,
sampai dengan Pemerintah Daerah. Keadilan, dan Institusi yang
No
Tangguh
H. Pengembangan Aturan Target Indikator
untuk Implementasi Sound 1 16.5: 1. Jumlah
Governance Mengurangi, orang yang
Pencegahan korupsi harus dengan berinteraksi
menjadi bagian dari pembinaan dan signifikan, langsung
korupsi dan suap membicarakan
pengawasan yang dilakukan oleh
dalam segala proyek dengan
pemerintah pusat dan pemerintah bentuk Kepala Desa
daerah yang dimulai dari atau
perencanaan, pelaksaanaan, sampai Perangkat
dengan pertanggungjawaban. Tahap Desa secara
ini merupakan pengawasan eksternal langsung
yang saat ini sudah dilakukan dengan (tanpa melalui
baik. Hal yang perlu diperbaiki adalah sistem).
prinsip pelaksanaan pembinaan dan 2. Jumlah
pengawasannya yang harus ditujukan perwakilan
untuk membuat Pemerintah Desa sektor swasta
yang
betul-betul otonom agar mampu
berinteraksi
melaksanakan kewenangan lokal langsung
desa dengan mandiri. Sementara itu membicarakan
pengawasan internal haruslah datang proyek dengan
dari dalam desa sendiri yaitu dengan Kepala Desa
memaksimalkan fungsi Badan atau
Permusyawaratan Desa dan Perangkat
meningkatkan partisipasi masyarakat Desa secara
desa. langsung
Kebijakan publik dan peraturan (tanpa melalui
perundangan telah menampilkan sistem).
prinsip tata kelola yang baik seperti 2 16.6: 1. Survei
Mengembangkan kepuasan
akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola yang masyarakat
keadilan. Bahkan, jumlah peraturan efektif, atas kualitas
perundang-undangan yang terkait akuntabel, dan layanan publik
dengan Desa sangat banyak yang transparan pada
dapat dijadikan dasar pelaksanaan semua level
Sound Governance. Sekali lagi, hal institusi
yang perlu diperbaiki adalah prinsip Tabel 1. Target dan Indikator
pelaksanaannya harus memastikan Tujuan 16
dan menggungulkan kemandirian
desa. Panduan teknis yang
Pada aspek peraturan, jumlah dan dikembangkan digunakan sebagai
substansinya sudah sangat cukup. evaluasi kinerja Kepala Desa,
Upaya perbaikan dapat dilakukan Perangkat Desa, serta Pembina dan
melalui pengembangan panduan Pengawas yang terlibat dalam
teknis yang sudah ada. Substansi kolaborasi multilevel pemerintahan.
pengembangannya diawalai dengan Pengembangan ini dapat dilakukan
45
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

karena dasar pengembannya adalah website pusat edukasi anti korupsi KPK
undang-undang, peraturan (https://aclc.kpk.go.id).
pemerintah, dan peraturan menteri.
Mekanisme ini lebih sesuai untuk
keperluan respon yang cepat atas
perbaikan tata kelola dibandingkan
dengan rekomendasi perubahan
peraturan perundang-undangan.

KESIMPULAN
Nilai yang perlu ditekankan
kembali untuk mengarahkan tata
kelola pemerintahan desa berbasis
Sound Governance adalah prinsip
rekognisi-subsidiaritas dan Tujuan 16
SDGs. Kedua nilai tersebut sebagai
bentuk nyata pengintegrasian elemen
tata kelola global ke dalam tata kelola
pemerintahan desa. Sound
Governance menjadi
kebijakan yang
mengunggulkan kewenangan lokal
desa, tidak lagi menempatkan desa
dalam perspektif desentralisasi
semata.
Upaya perbaikan dapat
dimulai dari pembentukan panduan
teknis yang didasari peraturan
menteri dengan mengadaptasi
konsep Kolaborasi Multi Level
dimana pencegahan korupsi pada
level desa tidak terlepas dari
peraturan diatasnya yaitu level
pemerintahan lokal (melibatkan OPD
terkait, NGO maupun universitas),
level
pemerintah nasional (melibatkan
kementerian/lembaga terkait, NGO
level nasional dan universitas), dan
level pemerintah global (melibatkan
United Nation, Multinational
Coorporation, dan NGO
internasional). Selain itu agar model
implementasinya kolaborasi
multilevel dalam pencegahan korupsi
ini lebih efektif, dibutuhkan
manajemen pengetahuan tentang
pencegahan korupsi pada level
pemerintah desa menggunakan
aplikasi dengan konten seperti pada
45
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

Dukungan kepemimpinan Pembangunan Daerah


pemerintah desa yang Tertinggal, dan Transmigrasi
transformatif dapat dimulai Republik Indonesia.
dengan membuat pakta integritas
Farazmand, A. (2004). Globalization
jika terpilih akan
and Governance: A Theoretical
mengkampanyekan pencegahan
Analysis. Sound Governance :
korupsi di setiap aktivitas
Policy and Administrative
pemerintahan desa. Landasan lain
Innovations. Greenwood
yang utama pada pencegahan
Publishing Group.
korupsi di level pemerintahan
desa juga disesuaikan dengan
kearifan lokal.

PENGHARGAAN
Ucapan

terimakasih disampaikan kepada


Asosiasi Ilmuwan Administrasi
Negara (AsIAN) yang telah
memfasilitasi penulis untuk
menggagas pemikiran yang
dituangkan dalam artikel ini
melalui kegiatan Simposium dan
Seminar Nasional 2022.
REFERENSI
Aziz, N. L. . (2016). Otonomi Desa
dan Efektivitas Dana
Desa. Jurnal
Penelitian Politik, 13(2), 193–
211.
https://doi.org/https://doi.o
rg/
10.20885/unisia.vol27.iss53.
art1 2
Coopenergy Consortium. (2015).
A Guide to Multi-level
Governance For Local and
Regional Public Authorities A
Guide to Multi-level
Governance. December, 2–16.
Daniell, K. A., & Kay, A. (2017).
Multi- level Governance: An
Introduction. 3–33.
Eko, S. (2015). Regulasi Baru,
Desa Baru: Ide, Misi, dan
Semangat UU Desa.
Kementerian Desa,

45
Jurnal Ilmu Administrasi Negara (AsiAN) Vol. 10 No. 2 Tahun

General Assembly, U. (2015). UN GA Keuangan, 1(4), 431–450.


Resolution A/RES/70/1
Transforming our world: the 2030 Rahman, F. (2011). Korupsi di
Agenda for Sustainable Tingkat Desa. Governance, 2(1).
Development.
Rizqi Yurice Prastika. (2020).
Gibson, R. (2011). A Primer on Efektifitas Penerapan Good
Collaborative Multi-Level Corporate Governance (GCG)
Governance, A Critical Review of dalam Upaya Pencegahan Tindak
Theory, Practice, and Potentials. Pidana Korupsi di PT KAI. Jurnal
Canadian Regional Development, Idea Hukum, 6(1), 96–112.
May, 4.
Rofiq, A., Salim, A., Untung, B.,
Haeli. (2020). Penerapan Prinsip- Laksono, I., Bulan, W. R., Arifah,
Prinsip Good Governance pada U., & Heryanto, S. (2017). Praktik
Pemerintah Daerah Provinsi Baik Desa dalam Implementasi
Nusa Tenggara Barat (Studi Undang-Undang Desa (Vol. 91).
Kasus). Bestari, 1(1), 1–9. Pusat Telaah dan Informasi
Regional.
ICW. (2018). Outlook Dana Desa 2018
Potensi Penyalahgunaan Safitri, R. (2022). Analisis
Anggaran Desa di Tahun Politik. Penyalahgunaan Alokasi Dana
Desa oleh Kepala Desa (Studi
ICW. (2021). Perangkat Desa Kasus di Desa Taman Jaya).
Dominasi Terdakwa Kasus Jurnal Petitum, 2(1), 45–55.
Korupsi Dana Desa Perlu Diawasi.
SDGs Desa Center. (2022). Profil
IDLO. (2022). People-centred Potensi dan Permasalahan Desa.
governance in a post-pandemic
world. Sudarmo. (2021). SOUND
GOVERNANCE: PASCA
Iskandar, A. H. (2020). SDGs Desa TRADITIONAL, MARKET & GOOD
Percepatan Pencapaian Tujuan GOVERNANCE.
Pembangunan Nasional
Berkelanjutan. Yayasan Pustaka Suraji. (2008). Sejarah Panjang
Obor Indonesia. Korupsi di Indonesia dan Upaya
Pemberantasannya, Jurnal
Kementerian Desa, P. D. T. dan T., & Kebijakan dan Administrasi
Indonesia, R. (2012). Publik. Jurnal Kebijakan Dan
Mengembangkan demokratisasi Administrasi Publik, 12(2), 135–
desa. 148.
Pusat Edukasi Antikorupsi. (2022). Zakariya, R. (2020). Partisipasi
Modus Korupsi yang Paling Masyarakat dalam Pencegahan
Populer di Indonesia. Korupsi Dana Desa: Mengenali
Putra, F. (n.d.). Sound Governance Modus Operandi. INTEGRITAS:
Berakhirnya Era Good Jurnal Antikorupsi, 6(2), 263–
Governance. 282.
https://doi.org/10.32697/integr
Rahayuningtyas, D. P. A. (2017). itas.v6i2.670
Pengaruh Tata Kelola Dan E-
Government Terhadap Korupsi.
Ekutasi Jurnal Ekonomi Dan

45
ADMINISTRASI NEGARA DALAM KERANGKA SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh
Anna Christina Ikasari
(NIDN 040404730)

ABSTRAK
Sistem pemerintahan Negara Indonesia sebagaimana dirumuskan dalam penjelasan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI tahun 1945) merupakan pedoman
dasar dan kerangka mekanisme bagi penyelenggaraan sistem Administrasi Negara. Dalam sistem
pemerintahan negara itu antara lain telah ditetapkan berbagai perangkat pemerintahan negara yang
berupa lembaga – lembaga negara dengan tugas, wewenang dan kewajiban masing-masing serta
mekanisme hubungan kerja antara lembaga negara tersebut dalam menjalankan tugas negara untuk
mencapai tujuan nasional.Dalam kaitan inilah maka sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
yang diselenggarakan dan dikembangkan dalam mengemban tugas negara demi tercapainya tujuan
nasional menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Pemerintahan Negara.Asas Persatuan
dan Kesatuan menjadi asas pembinaan dan pengembangan kelembagaan atau bidang perlengkapan
negara ditingkat nasional itu harus disusun sedemikian rupa sehingga mencerminkan aspirasi dari
seluruh rakyat indonesia. Dalam menjalankan pemerintahan tersebut, pemerintah mengambil bermacam-
macam kepeutusan yang bersifat politik (mengandalkan kekuasaan negara) dalam berbagai bentuk satu
samalain bergantung pada materi dan tujuannya : peraturan, strategi, policy, rencan budget, instruksi,
perintah, dan sebagainya. Keputusan-keputusan pemerintah tersebut bersifat dan berlaku secara umum,
artinya tidak ditujukan kepada atau seseorang atau badan atau kasus yang tertentu, tetapi bersifat
aturan (rule) atau prinsip umum atau kepentinganumum,oleh karena bertujuan memecahkanmasalah
atau menangani urusan kepentingan umum, baik kepentingannegara maupun kepentingan masyarakat.
Metodologi penelitian penelitian ini menggunakan sumber data sekunder atau merupakan penelitian
kepustakaan yaitupenelitian terhadap data sekunder pada penelitian ini yang berkaitan dengan
pendekatan Sistem administrasi NegaraRepepublik Indonesia.pada penelitian inidikonsepkan sebagai
apa yang tertulisdalam buku (in books). artikel ini membahastentang administrasi negara dalam sistem
pemerintahan negara Republik Indonesia
Kata Kuunci : Administrasi,sistem,negara,pemerintahan

1
A. PENDAHULUAN 1. Pancasila.
Founding Father melihat bahwa Negara 2. Pembukaan Undang – Undang
Republik Indonesia memiliki beraneka Dasar 1945.
ragam pulau, bahasa dan kebiasaan lainnya 3. Batang Tubuh Undang – Undang Dasar
maka dibuatlah konstitusi yang relatif 1945 ( dan Amandemen ).
cenderung agak integralistik, yaitu 4. Ketetapan Majelis Permusyawaratan
kekuasaan berada ditangan eksekutif.Dalam Rakyat.
kaitan ini Inu Kencana ( 2006 : 71 ) 5. Undang – Undang.
mengemukakan bahwa konstitusi bernama 6. Peraturan Perundang – undangan.
UUD NRI Tahun 1945 yang diresmikan
7. Peraturan Pemerintah.
tanggal 18 Agustus 1945 bersama
8. Keputusan Pemerintah.
pengangkatan presiden Ir.
9. Peraturan Daerah.
Soekarnodanwakil Presiden Drs. Muh.
Lebih lanjut Inu Kencana ( 2006 : 73 )
Hatta dalam pembukaan konstitusi tersebut
mengemukakan bahwa, konstitusi Indonesia
dicantumkan dasar negara yang diberi
adalah UUD NRI Tahun 1945 yang disahkan
nama PANCASILA dan tiga butir tujuan
sehari sesudah proklamasi,yaitu pada tanggal
negara. Itulah sebabnya pembukaan ini
18 Agustus 1945. Hal itu bersamaan batang
tidak dapat diganti walaupun sudah
tubuh merupakan satu kesatuan. Didalam
mengalami empat kali pergantian dan
pembukaan UUD NRI Tahun 1945 inilah
selama reformasi hanya batang tubuh yang
tersurat sila – sila pancasila dengan tegas dan
mengalami amandemen. Pembukaan UUD
jelas , sedangkan dalam batang tubuh UUD
NRI 1945 ini dikenal sebagai state
NRI Tahun 1945, tersirat diantara pasal-
fundamental norm ( Kaidah Dasar Negara ).
pasalnya. Dengan berpedoman pada UUD
Selanjutnya berdasarkan Tap MPR RI No.3 /
Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun
MPR/ 2000, maka sumber hukum tertulis
1945 khususnya pembukaan, maka
ditetapkan sebagai berikut :
penyelenggaraan administrasi negara pada
Sistem Administrasi Negara
hakikatnya adalah untuk mewujudkan
Republik Indonesia
tercapainya cita – cita nasional yaitu satu

2
“Negara Indonesia yang seluruh rakyat Indonesia “.Dari rumusan tersebut

merdeka,bersatu,berdaulat, adil dan tersirat adanya tujuan nasional/ negara yang

makmur”.Cita – cita itulah yang selalu ingin dicapai sekaligus merupakan tugas yang

harus menjiwai segenap penyelenggara harus dilaksanakan oleh negara, yaitu :

negara dan bangsa Indonesia untuk a. Melindungi Segenap Bangsa dan seluruh
diwujudkan dan dipertahankan. Tumpah Darah Indonesia.

Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 pada b. Memajukan kesejahteraan umum


alinea empat menegaskan sebagai c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
berikut : d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia,
“ Kemudian daripada itu untuk membentuk berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
suatu pemerintahan Negara Indonesia yang dan keadilan sosial
melindungi segenap bangsa indonesia dan Dengan demikian maka tujuan nasional dan
seluruh tumpah darah indonesia dan untuk tujuan negara adalah identik.Sistem Administrasi
memajukan kesejahteraan umum, Negara Republik Indonesia berkaitan erat dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia,
melaksanakanketertiban dunia yang malah keduanya tidak dapat dipisahkan.
berdasarkan Kemerdekaan Perdamaian abadi B. METODE PENELITIAN
dan keadilan sosial,maka disusunlah Penelitian ini menggunakan sumber data
kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam suatu sekunder atau merupakanpenelitian kepustakaan
Undang – Undang Dasar Negara Indonesia yaitu penelitian terhadap data sekunder pada
yang terbentuk dalam suatu susunan negara penelitian ini yang berkaitan denganpendekatan
Republik Indonesia yang beredaulatan rakyat Sistem Administrasi Negara Repepublik
dengan berdasar kepada KeTuhanan Yang Indonesia.pada penelitian ini dikonsepkan
Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan sebagai apa yang tertulis dalam buku (in books).
beradab,Persatuan Indonesia dan kerakyatan C. PEMBAHASAN
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan Berbicara tentang administrasi negara
dalam permusyawaratan / perwakilan,serta seirama dengan Sistem Administrasi Negara
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi Republik Indonesia membicarakan administrasi

3
pemerintahan, malah dalam beberapa kajian 1. Indonesia adalah Negara yang berdasar atas

menunjukkan bahwa sistem pemerintahan hukum Negara Indonesia tidak

merupakan bagian kajian dari studi berdasarkan atas azaz kekuasaan.

kenegaraan dan administrasinegara.Sistem 2. Sistem Konstitusional.Pemerintah


pemerintahan Negara Indonesia berdasarkan atas sistem konstitusi
(Hukum Dasar ), tidak bersifat
sebagaimana dirumuskan dalam penjelasan
absolutisme ( Kekuasaan yang tidak
UUD NRI Tahun 1945 merupakan terbatas ).
pedoman dasar dan kerangka mekanisme 3. Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan
MPR kedaulatanrakyat dipegang oleh
bagi penyelenggaraan sistem dministrasi
suatu badan, bernama Majelis
Negara. Dalam sistem pemerintahan negara
Permusyarawatan Rakyat, sebagai
itu antara lain telah ditetapkan berbagai jelmaanseluruhrakyat Indonesia.
perangkat pemerintahan negara yang 4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah
negara yang tertinggi dibawah Majelis,di
berupa Lembaga – lembaga negara dengan bawah Majelis Presiden adalah
tugas, wewenang dan kewajiban masing- penyelenggara pemerintah negara yang
tertinggi. Dalam menjalankan
masing serta mekanisme hubungan kerja
pemerintahan negara,kekuasaan dan
antara lembaga negara tersebut dalam tanggung jawab adalah ditangan
Presiden.
menjalankan tugas negara untuk mencapai
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada
tujuan nasional.Dalam kaitan inilah maka
Dewan Perwakilan Rakyat. Disamping
sistem Administrasi Negara Republik Presiden adalah Dewan Perwakilan
Indonesia yang diselenggarakan dan Rakyat.Presiden harus mendapat
persetujuan DPR untuk membentuk
dikembangkan dalam mengemban tugas
Undang –Undang dan untuk
negara demi tercapainya tujuan nasional menetapkan APBN. Oleh karena itu,
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan Presiden harus bekerja bersama– sama
dengan Dewan, akan tetapi presiden
dari Sistem Pemerintahan Negara,
tidak bertanggung jawab kepada Dewan,
sebagaimana dirumuskan dalam penjelasan
artinya kedudukan presiden tidak
Undang– Undang Dasar Negara Republik tergantung dari Dewan.
6. Menteri Negara ialah Pembantu Presiden ;
Indonesia Tahun 1945 dengan Tujuh Kunci
Menteri Negara tidak bertanggung jawab
Pokoknya sebagai berikut ; kepadaDewanPerwakilan Rakyat.Presiden

4
mengangkat dan memberhentikan pancasila menghendaki adanya kerakyatan
menteri– menteri Negara, Menteri yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan
Menteri itu tidak bertanggung dalam permusyawaratan perwakilan yang
jawab kepada Dewan Perwakilan mencerminkan pula atau yang dijiwai oleh
Rakyat.Kedudukannya tidak keempat sila lainnya. Oleh karena itulah, sifat
bergantung daripada Presiden pemerintahan harus demokratis, dalam arti
mereka ialah Pembantu Presiden. bahwa keinginan dan cita- cita rakyatlah yang
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak menentukan usaha pemerintah dalam rangka
terbatas, meskipun Kepala Negara mengejarcita-cita adil dan makmur. Pemerintah
tidak bertanggung jawab kepada harus menjalankan kebijakan yang digariskan
Dewan Perwakilan Rakyat, ia bukan oleh rakyat melalui wakilnya (MPR – DPR)
“Diktator”, artinya Kekuasaan yang mencerminkan totalitas rakyat Indonesia.
tidak tak terbatas. MPR sebagai Lembaga Permusyawaratan
Rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga
Dalam upaya menjalankanfungsi
negara terdiri dari anggota – anggota DPR dan
kenegaraan sudah tentu dituntut,
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang
dibentuknya satu struktur
dipilih melalui pemilihan umum ( sesuai
organisasinegara yang berfungsi satu
amandemen UUD NRI THN 1945 Tahun 2001 ).
sistem. enurut Undang – Undang Dasar
Majelis ini melantik Presiden dan Wakil
1945 Pasal 1 ayat :
Presiden. Lebih lanjut B.N. Marbun ( 2003 : 4 )
1) Negara Indonesia ialah Negara
mengemukakan bahwa,untuk menghindari
yang berbentuk republik.
penyalah gunaan atau penyelewengan
2) Kedaulatan berada ditangan rakyat kekuasaan, para pembuat UUD NRI Tahun
dan dilaksanakan menurut Undang 1945 telah merumuskan dengan tegas akan
– Undang Dasar 1945 setelah perlunya lembaga – lembaga lain disamping
amandemen 2001. MPR dan Kepala Negara. Pembentukan lembaga
3) Negara Indonesia adalah Negara tersebut dikaitkan pula dengan kedinamisan
Hukum (UUD NRI tahun 1945 hidup bangsa yang dapat
setelah amandemen 2001). menimbulkanmasalah
Asas Persatuan dan Kesatuan – masalah yang harus dihadapi oleh Presiden /
menjadi asas pembinaan dan Pemerintah. Untuk mengatasi masalah ini baik
pengembangan kelembagaan atau sebelum maupun sesudah terjadi dibentuklah
bidang perlengkapan negara ditingkat lembaga lain seperti : Mahkamah Agung( MA ),
nasional itu harus disusun sedemikian Badan pemeriksa keuangan (BPK) dan badan
rupa sehingga mencerminkan aspirasi atau lembaga barusesuai hasil amandemen : 1,
dari seluruh rakyat indonesia.B. N. 2, 3, dan 4
Marbun , ( 2003 : 3 ). Dalam struktur UUD 1945 oleh MPR tahun 1999, 2000, 2001, dan
2002. Lembaga – lembaga Tinggi negara
organisasi Negara Republik Indonesia,
sebelum Amandemen Undang – Undang Dasar
5
1945 Tahun 1999 – 2001, adalah: Rakyat.Presiden Republik Indonesia
a. Presiden memegang kekuasaan pemerintahan
b. Dewan Perwakilan Rakyat. menurut Undang – Undang Dasar yang
dalam melakukan kewajibannya
c. Dewan Perwakilan Daerah.*
dibantu oleh satuorang Wakil Presiden.
d. Badan Pemeriksa Keuangan. b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
e. Mahkamah Agung. memiliki fungsi legislasi, fungsi
f. Mahkamah Konstitusi.* anggaran dan fungsi pengawasan.
Lembaga baru setelah amandemen Presiden berhak mengajukan
a. Presiden dilantik
Majelis Permusyawaratan
rancangan Undang –Undang kepada serta yang berkaitan dengan
Dewan Perwakilan Rakyat. DPR perimbangan keuangan pusat dan
memegang kekuasaan membentuk daerah; melakukan pengawasan atas
undang – undang. Anggaran Pendapatan pelaksanaan undang – undang
dan Belanja Negara yang disusun oleh otonomi daerah.
Presiden harus diajukan ke DPR dan d. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
barusah apabila diterima DPR sebagai adalah organ atau badan yang
Undang – Undang.Apabila DPR tidak bertanggung jawab memeriksa
menyetujui RAPBN yang diusulkan keuangan negara. BPK dalam
Presiden, pemerintah menjalankan APBN melaksanakan tugasnya terlepas dari
tahun yang lalu. Presiden tidak pengaruh dan kekuasaan pemerintah,
bertanggung jawab kepada DPR. Sistem akan tetapi tidak berdiri di atas
Administrasi Negara Republik Indonesia pemerintah. BPK memeriksa semua
Presiden juga tidak dapat membubarkan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
DPR. Bahkan Presiden harus Belanja Negara, dan hasil
memperhatikan sungguh-sungguh suara pemeriksaan itu disampaikan ke DPR,
DPR. Dewan Perwakilan Daerah dan DPRD,
c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sesuai dengan kewenangannya.
mempunyai hak dan kewajiban antara e. Mahkamah Agung(MA) adalahBadan atau
lain : dapat mengajukan kepada DPR Instansi yang melaksanakan kekuasaan
rancangan Undang kehakiman, yang dalam pelaksanaan
– Undang yang berkaitan dengan tugasnya terlepas dari pengaruh
otonomi daerah, hubungan pusat dan kekuasaanpemerintah dan pengaruh –
daerah, pembentukan dan pemekaran pengaruh lainnya. Mahkamah Agung
serta penggabungan dapat memberikan pertimbangan–
daerah,pengelolaan sumber daya alam pertimbangan dalam bidang hukum,
dan sumber daya ekonomi lainnya, baik diminta maupun tidak, kepada

6
lembaga tinggi negara.Mahkamah contoh sistem dan anak cabangnya adalah
Agung memberinasehat hukum kepada sistempemerintahan daerah kemudian
Presiden / Kepala Negara untuk seterusnya sistem pemerintahan desa dan
pemberian atau penolakan grasi. kelurahan
Mahkamah Agung mempunyai  Agar roda administrasi negara
wewenang menguji secara material
berjalansecara demokratis antara
terhadap peraturan – peraturan hukum
berbagai peranata Administrasi Negara
yang tingkatnya lebih rendah dari
terjadi pembagian kekuasaan (division
Undang – Undang.
of power)
f. Sesuai amandemen UUD NRI Tahun 1945
 Ilmu pemerintahan dan ilmu
tahun 2001, MPR
administrasi negara mengajarkan
memutuskanpembentukan Mahkamah
bahwa pemerintahan negara pada
Konstitusi yang berwenang mengadili
hakekatnya menyelenggarakan dua
pada tingkat pertama dan terakhir yang
jenis fungsi utama yaitu fungsi
putusannya bersifat Final untuk menguji
pengaturan dan fungsi pelayanan
Undang Undang terhadap Undang –
fungsi pengaturan biasanya dikaitkan
Undang Dasar,memutus sengketa
dengan hakikat negara modern.
kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang –  Tujuan nasional/negara yang ingin
Undang Dasar, memutus pembubaran di capai yang sekaligus merupakan
partai politik, dan memutus perselisihan tugas yang harus dilaksanakan oleh
tentang hasil pemilihan umum. negara yaitu melindungi segenap
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan bangsa dan seluruh tumpah darah
putusan atas pendapat DPR mengenai indonesia memajukan kesejahteraan
dugaan pelanggaran oleh Presiden dan / umum mencerdaskan kehi dupan
atau Wakil Presiden menurut Undang – bangsa melaksanakan ketertiban dunia
Undang Dasar. berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
D.KESIMPULAN  Pemerintahan daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan
Berdasarkan uraian dan pembahasan
oleh pemerintahan daerah dan
masalah dalam artikel ini, maka kesimpulan
yang dikemukakanadalah : dewan perwakilan rakyat daerah
menurut asas otonomi dan tugas
 Sistem merupakan kesatuan bagian- bagian
pembantuan denganprinsip otonomi
dari suatu rangkaian yang saling
seluasluasnya dalam sistem dan prinsip
berhubungan yang kait mengait satu sama
negara kesatuan republik indonesia
lain. pemerintah Indonesia adalah suatu
sebagaimana dimaksud dalam UUD
7
NRI Tahun 1945. jakarta
 Dalam konteks reformasi pemerintahan di Ridwan. HR, 2016, Hukum Administrasi Negara,
Rajawali perss, jakarta.
indonesia perubahan paradigma dari
Sahya Anggara, 2012, Perbandingan
pemerintahan (government) menjadi ke
Administrasi Negara, pustaka setia,
pemerintahan (governance) sebagai wujud Bandung
interaksi sosial politik antara pemerintah Said Sampara, 2008,Pemerintah yang bersih
dan masyarakat dalam menghadapi relasinya dengan tata pemerinyahan yang
berbagai permasalahan yang demikian baik, Jurnal konstitusi FH UMI.
kompleks, dinamis, danberaneka ragam. Makassar.
Soewarno Handayaningrat, 1985, Pengantar
 Good governance menghendaki adanya
Ilmu Administrasi,Rineka Cipta, Jakarta.
akuntabilitas, transparansi, keterbukaan
Thomas R. Dye, 1981,Understandingn public
dalam rule of law, dengan terbebas nya policy, Prentice Hall,Englewood
pemerintah dari praktik yang Widjaya, 1985, Kepemimpinan Pancasila,
menyimpang (mal-administration) Armico, Bandung.
Royersoltan, 1950, An Introduction to politis,
DAFTAR PUSTAKA log. Mangreen& co, Londonht t t p s ; /
Agus santoso, 2012, menyikap tabir otonomi /Se p t i y a ncahy o s o s i l o . W o r d p
daerah indonesia, pestaka pelajar, r e s s .Com/2012/10/12/perubahan-
yogyakarta administrasi negara, diakses pada
BN Marbon, 2005, otonomi daerah 1945- 2005 tanggal 14-juli-2017
proses dan realita, sinar harapan, jakarta https;//id.m.wikipedia.org/wiki/
Hadari Nawawi, 1993, kepemimpinan islam, Tatalaksanapemerintahan-yang- baik)
gajah mada peers, yogyakarta diakses pada tanggal 14-juli- 2017
Inu kencana syafie, 2006, sistem Administrasi https;//id.m.wikipedia.org./wiki/
Negara republik indonesia, bumi aksara pemerintahan-daerahdi Indonesia,
jakarta diakses pada tanggal 12-juli-2017
Miftah Thoha, 2003, Dimensi-dimensi prima
ilmu Administrasi negara, PT. Raja
Grafindo persada,jakarta.
Philipus M. Hadjon,2005, Pengantar Hukum
Administrasi Indonesia, gajah mada
perss, yogyakarta.
Pamudji, 1985, kepemimpinanpemerintahan di
Indonesia,Bina Aksara, Jakarta.
Philipus M. Hadjon,2005, Pengantar Hukum
Administrasi Indonesia, gajah mada
perss, yogyakarta.
Prajudi Atmosudirjo, 1990, Dasar-dasar
Administrasi negara, Ghalia Indonesia,
8
http://www.peraturan.go.id/uu/nomor-30- tahun-
2014,diakses pada tanggal 14 November
2017
Jurnal
Nurlia,2018,Pemetaan Dimensi Kunci
Pelaksanaan Pengembangan Organisasi
Dalam pandangan Rhodes Dan
Antoine,Meraja journal,Vol 1No 3,
https://merajajournal.merajamedia.
com/index.php/mrj/article/ view/36 [
diakses tanggal 5 Desember 2018]
Pananrangi andi,2018,Study Perubahan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) Menjadi
Survei Kepusan Masyarakat (SKM)
Terhadap Pelayanan
Publik,Meraja journal Vol 1 No 3 ,
https://merajajournal.merajamedia.
com/index.php/mrj/article/ view/39
[diakses tanggal 28 Desember 2018]

9
YUDABBIRU Available online at :

Jurnal Administrasi ISSN (Online) : 2656-


IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK MASA PANDEMI COVID-19
DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Desriadi
Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Islam Kuantan Singingi
Jl. Gatot Subroto KM 7, Kebun Nenas, Teluk Kuantan, Kuantan Singingi, Riau
Email : desriadi03@gmail.com

ABSTRAK

Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Kuantan Singingi belum
melaksanakan secara maksimal upaya pelaksanaan pelayanan publik sebagaimana yang
tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
yang merupakan indikasi awal dari masalah tersebut. sebagai mana yang tertuang dalam
pasal 21 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik yaitu Dasar
Hukum, Persyaratan, Sistem/mekanisme/prosedur, Jangka Waktu Penyelesaian,
Biaya/Tarif, Produk Layanan, Sarana dan Prasarana atau Fasilitas, Kompetensi Pelaksana,
Pengawasan Internal, Penanganan Pengaduan, saran dan Masukan, Jumlah Pelaksana,
Jaminan Pelayanan dan Jaminan keamanan dan Kenyamana serta Evaluasi Kinerja
Pelaksana. Maka tujuan penelitian ini secara khusus adalah untuk mengetahui dan
menjelaskan standar pelayanan publik dilihat dari aspek persyaratan,
sistem/mekanisme/prosedur, jangka waktu penyelesaian, Biaya/Tarif, dan Kompetensi
Pelaksana berdasarkan pasal 21 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik di Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten
Kuantan Singingi dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Penelitian ini termasuk ke
dalam jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata – kata tertulis atau lisan dari responden atau objek yang diamati dengan
teknik pengumpulan data utama melalui wawancara dan observasi serta teknik
dokumentasi dan telaah kepustakaan. Informan yang dijadikan dalam penelitian ini terdiri
dari pejabat internal Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten
Kuantan Singingi. Hasil penelitian ini bahwa dalam pelaksanaan pelayanan publik di
Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Kuantan Singingi secara
umum sudah dapat dikatakan terlaksana. Hal ini berdasarkan lima indikator yang telah
ditetapkan sebagai tolak ukur dalam melihat pelaksanaan standar pelayanan publik
tersebut. dari indikator persyaratan sudah melaksanakan tiga item penilaian yaitu
kelengkapan, proses dan hasil. Indikator sistem, mekanisme dan prosedur sudah
melaksanakan item penilaian sistem pelayanan, standar operasional prosedur dan
penyampaian hasil layanan. Dari indikator jangka waktu penyelesaian sudah
melaksanakan item standar minimal dan standar waktu rata-rata. Dan untuk indikator
biaya/tarif sudah melaksanakan standar biaya yang sudah ditetapkan. Serta indikator
Kompetensi Pelaksana telah melaksanakan penilaian dengan Pendidikan, pelatihan dan
etika pegawai. Adapun hambatan yang didapati dalam pelaksanaan pelayanan publik di
Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Kuantan Singingi yaitu
belum adanya tim teknis di Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten
Kuantan Singingi dan dalam penetapan standar waktu pelayanan masih belum
menggunakan standar waktu maksimal.

Kata Kunci : Evaluasi dan Pelayanan Publik

YUDABBIRU : Jurnal Administrasi Negara. Volume 4 Nomor 1 Tahun Page


YUDABBIRU Available online at :

Jurnal Administrasi ISSN (Online) : 2656-


ABSTRACT

Agency for Integrated Services and Investment Singingi Kuantan district has not
implemented optimally efforts in public service delivery as set forth in the Act - Act No. 25
of 2009 on Public Service , which is an early indication of the problem. as to which are
set out in article 21 of Law - Law No. 25 Year 2009 concerning public service , namely
the Basic Law , requirements , system / mechanism / procedure , Settlement Period , Cost
/ Rates , Product Services , Facilities and Infrastructure or facilities , Competence
Implementation , Monitoring internal , Handling Complaints , suggestions and input ,
Total Implementation , Service Assurance and guarantee the safety and comfort and
Implementing Performance Evaluation . So the purpose of this study was to determine
specifically explain the standards of public service and viewed from the aspect of
requirements, system / mechanism / procedure , completion period , Cost / Rates , and
Implementing Competency is based on article 21 of Law - Law No. 25 of 2009 on Public
Services in Agency for Integrated Services and Investment in Regency Kuantan Singingi
organizing public services . This study belongs to the type of qualitative research , which
is a research that produces descriptive data in the form of words - written or spoken
words of the respondent or the object being observed with the main data collection
techniques through interviews and observations as well as technical documentation and
review of literature . Informants were used in this study consists of internal Agency
officials Integrated Services and Investment Singingi Regency Kuantan . The results of
this study that the implementation of public services in Integrated Service Agency and
Investment Regency Kuantan Singingi can be said in general already done . It is based on
five indicators that have been set as a benchmark in view of the implementation of the
standards of public service . indicator has implemented the requirements of the three
items , namely completeness assessment , process and outcome . Indicator systems ,
mechanisms and procedures already implemented service system assessment items ,
standard operating procedures and service delivery outcomes . Indicator of the timing of
the items are already implementing the minimum standards and the standards of the time
- average. And for indicators of cost / rates are already implementing cost standards that
have been set . Executive Competencies and indicators have been conducting an
assessment of the education , training and employee ethics . The barriers are found in the
implementation of public services in Integrated Service Agency and Investment Kuantan
District Singingi namely the absence of a technical team at Integrated Service Agency
and Investment in Regency Kuantan Singingi and standard-setting service time is still not
using the standard maximum time .

Keywords : Evaluation and Public Service

YUDABBIRU : Jurnal Administrasi Negara. Volume 4 Nomor 1 Tahun Page


YUDABBIRU Available online at :

Jurnal Administrasi ISSN (Online) : 2656-


PENDAHULUAN Pemerintah sebagai perangkat
Perkembangan zaman yang begitu Negara harus mampu menyelenggarakan
cepat dan perubahan dibidang sosial, pelayanan publik yang baik kepada
budaya, ekonomi, yang dinamis masyarakat. Pemerintah juga akrab
membutuhkan peran penting pemerintah disebut birokrasi (termasuk pemerintah
terhadap situasi global saat ini. Pelayanan daerah) selama ini cenderung
Publik merupakan sebuah ujung tombak mendapatkan penilaian yang negatif dari
oleh pemerintah dalam melayani masyarakat. Masyarakat menilai bahwa
masyarakat. pelayanan publik yang diselenggarakan
Menghadapi perubahan yang oleh birokrat cenderung lama, berbelit-
semakin dinamis, organisasi publik harus belit dengan persyaratan yang rumit dan
mengikuti perkembangan dan merespon regulasi yang tidak fleksibel serta
perubahan saat ini. Kondisi dan situasi ini Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
menjadi tantangan sekaligus peluang kurang jelas. Kondisi ini jelas tidak
untuk berkembang dari hanya menguntungkan masyarakat. Posisi tawar
menjalankan perannya sebagai masyarakat cenderung lemah, mereka
communication technician menjadi hanya menerima produk layanan dari
berkontribusi dalam strategi pemerintah tanpa bisa memberikan
management. kontribusi langsung terhadap produk
Pelayanan publik pada dasarnya layanan yang diselenggarakan oleh
menyangkut aspek kehidupan yang sangat pemerintah. Padahal birokrasi tidaklah
luas dan merupakan salah satu unsur yang diadakan untuk melayani diri sendiri,
mendorong perubahan kualitas tetapi melayani masyarakat serta
pemerintahan daerah. Dengan demikian, menciptakan kondisi setiap anggota
pemerintah daerah dalam menjalankan masyarakat mengembangkan kemampuan
monopoli pelayanan publik, sebagai dan kreativitasnya. 1 Menghadapi era
regulator (rule government) harus globalisasi yang penuh tantangan
mengubah pola pikir dan kerjanya dan sekaligus peluang, Pemeritah Daerah
disesuaikan dengan tujuan pemberian sudah seharusnya menyadari bahwa ada
otonomi daerah, yaitu memberikan dan yang yang harus dibenahi dalam proses
meningkatkan pelayanan yang administrasi publik terutama terkait
memuaskan kepada masyarakat. Untuk dengan pemberian pelayanan publik guna
terwujudnya good governance, dalam memenuhi kebutuhan publik secara cepat,
menjalankan pelayanan publik, efisien dan bisa memenuhi harapan
pemerintah daerah juga harus masyarakat.
memberikan kesempatan luas kepada Sebagai upaya untuk meningkatkan
masyarakat untuk mendapatkan akses kualitas dan menjamin penyediaan
pelayanan publik berdasarkan prinsip - pelayanan publik sesuai dengan asas –
prinsip kesetaraan, transparansi, asas umum pemerintahan dan korporasi
akuntabilitas, dan keadilan. yang baik serta untuk memberi
Konsepsi pelayanan publik perlindungan bagi setiap warga negara
berhubungan dengan upaya peningkatan dan penduduk dari penyalahgunaan
kapasistas dan kemampuan pemerintah wewenang di dalam penyelenggaraan
dan/atau pemerintah daerah menjalankan pelayanan publik, diperlukan pengaturan
fungsi pelayanan, dalam konteks hukum yang mendukungnya, maka dari
pendekatan ekonomi, menyediakan
kebutuhan pokok (dasar) bagi seluruh 1
Rasyid M. Ryaas, 1997. Fungsi – Fungsi
masyarakat.
Pemerintahan, Badan Pendidikan dan Pelatihan
Depdagri, Jakarta. Hal 35.

YUDABBIRU : Jurnal Administrasi Negara. Volume 4 Nomor 1 Tahun Page


YUDABBIRU Available online at :

Jurnal Administrasi ISSN (Online) : 2656-


itu perlu dibentuknya Undang – Undang ketetapan-ketetapan MPR dan
tentang pelayanan publik. keputusan-keputusan Undang-
Dalam penyelenggaraan pelayanan undang, sementara Presiden
publik, penyelenggara berkewajiban sendiri dapat membuat peraturan
menyusun dan menetapkan standar pemerintah, peraturan
pelayanan dengan memperhatikan pemerintah pengganti Undang-
kemampuan penyelenggara, kebutuhan Undang yang kedudukannya
masyarakat dan kondisi lingkungan, maka serta dengan Undang -Undang
dari itu tentu penting azas - azas tetap harus mendapat
pelayanan publik sebagaimana tercantum persetujuan DPR pada sidang
dalam Undang - Undang Nomor 25 berikutnya dan kalau disetujui
Tahun 2009 pasal 4 sebagai berikut : maka harus dicabut. Disamping
a. Kepentingan umum itu Presiden juga mempunyai
b. Kepastian hukum hak untuk membuat keputusan
c. Kesamaan hak presiden dan instruksi Presiden.
d. Keseimbangan hak dan 2. Fungsi pemberdayaan yang
kewajiban dijalankan oleh pihak eksekutif /
e. Keprofesionalan Presiden. Lembaga ini sebagai
f. Partisipatif pemegang wewenang untuk
g. Kesamaan perlakuan / tidak melaksanakan kebijaksanaan
diskriminatif yang ada dapat secara langsung
h. Keterbukaan mendorong pemberdayaan
i. Akuntabilitas masyarakat. Meskipun demikian
j. Fasilitas dan perlakuan khusus fungsi yang dilakukan oleh
bagi kelompok rentan pemerintah ini juga melibatkan
k. Ketepatan waktu, dan MPR, terutama sekali melalui
l. Kecepatan, kemudahan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan
keterjangkauan.2 yang ada didalam GBHN dan
Pelayanan prima merupakan suatu ketetapan- ketetapan lainnya.
bentuk kegiatan pelayanan yang 3. Fungsi pelayanan sebagaimana
dilaksanakan oleh penyelenggara halnya dengan fungsi
pelayanan publik sebagai upaya pemberdayaan, lebih banyak
pemenuhan kebutuhan penerima dilakukan oleh lembaga
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan eksekutif / Presiden. Hal ini
peraturan perundang-undangan.3 dikarenakan lembaga ini yang
Menurut Ryaas Rasyid ada tiga secara langsung berhadapan
fungsi yang harus dijalankan oleh dengan masyarakat dengan
pemerintah yaitu :4 kebijaksanaa-nkebijaksanaan
1. Fungsi pengaturan yang yang diimplementasikan.
dijalankan oleh MPR, Presiden Pelayanan publik sebagai bagian
dan DPR, MPR membuat dan dari upaya - upaya mewujudkan good
merubah UUD, membuat governance dapat dilakukan dengan
langkah - langkah strategis sebagai
2
Undang – undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang berikut :
Pelayanan Publik Pasal 4 1. Interaksi antara Negara (yang
3
Kepmenpan PAN No. 63/2003. tentang diwakili pemerintah) dan
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan
Publik
warganya, termasuk berbagai
4
M. Ryaas Rasyid, 1997, Fungsi – Fungsi kelompok atau lembaga di luar
Pemerintahan, Badan Pendidikan dan Pelatihan pemerintah dalam pelayanan
Depdagri, Jakarta, Hal 14

YUDABBIRU : Jurnal Administrasi Negara. Volume 4 Nomor 1 Tahun Page


YUDABBIRU Available online at :

Jurnal Administrasi ISSN (Online) : 2656-


publik. Idealnya, interaksi menyiapkan segala bentuk urusan yang
tersebut memaksa pemerintah dilakukan aparatur pemerintah dengan
sebagai penyedia layanan untuk tujuan memenuhi kebutuhan dan harapan
memberikan pelayanan yang publik (masyarakat).
terbaik bagi warganya; Fitzsimmons mengemukakan lima
2. Pelayanan publik merupakan indikator pelayanan publik, yaitu : 6
ranah dimana prinsip - prinsip 1. Reliability yang ditandai
good governance dapat pemberian pelayanan yang tepat
diartikulasikan dengan lebih dan benar;
baik. Nilai - nilai good 2. Tangibles yang ditandai dengan
governance, seperti efektivitas, penyediaan yang memadai
efisiensi, non-diskriminatif, sumber daya lainnya;
berkeadilan, berdaya tanggap 3. Responsiveness yang ditandai
tinggi, dan akuntabilitas yang dengan keinginan melayani
tinggi dapat direalisasikan dalam konsumen dengan cepat;
penyelenggaraan pelayanan 4. Assurance yang ditandai tingkat
publik. Nilai - nilai tersebut perhatian terhadap etika dan
menjadi mudah terlihat dan moral dalam memberikan
teraplikasikan pada pelayanan pelayanan;
publik dalam kerangka good 5. Empati yang ditandai tingkat
governance; kemauan untuk mengetahui
3. Pelayanan publik melibatkan keinginan dan kebutuhan
semua kepentingan yang berada konsumen.
di dalam negara. Pemerintah, Dalam kaitannya dengan pelayanan
masyarakat, dan mekanisme aparat pemerintah, Rasyid
pasar memiliki kepentingan mengemukakan manfaat dari optimalisasi
terhadap pelayanan publik yang pelayanan yang efisien dan adil sebagai
lebih baik. Nasib sebuah berikut:
pemerintahan, baik pusat Pelayanan publik yang efisien dan
maupun daerah bergantung pada adil akan secara langsung dapat
pelayanan publik yang dibangun. merangsang lahirnya respek masyarakat
Kepercayaan dan legitimasi atas sikap professional para birokrat
kekuasaan mereka berasal dari sebagai abdi masyarakat (servant
pengguna layanan publik, yaitu leaders). Pada tingkat tertentu kehadiran
masyarakat. Legitimasi birokrat yang melayani masyarakat secara
kekuasaan saat ini ditentukan tulus akan mendorong terpeliharanya
pada keberpihakan pemerintah iklim kerja keras, disiplin dan
kepada rakyatnya secara kompetitif.7
langsung. Oleh karena itu, Istilah pelayanan berasal dari kata
bentuk pelayanan yang buruk “layan” yang artinya menolong
menimbulkan ketidakpercayaan menyediakan segala apa yang diperlukan
masyarakat atas sebuah rezim oleh orang lain untuk perbuatan melayani.
pemerintahan.5 L.P. Sinambela menyatakan pada
Berdasarkan konsep kualitas dasarnya setiap manusia membutuhkan
pelayanan publik dapat disimpulkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat
bahwa pelayanan publik yang berkualitas
adalah setiap usaha membantu atau
6
Zainal Mukarom, 2015. Manajemen Pelayanan
5
Zainal Mukarom, 2015. Manajemen Pelayanan Publik. Pustaka Setia, Bandung. Hal 108
Publik. Pustaka Setia, Bandung. Hal 165 7
Ibid Hal 79

YUDABBIRU : Jurnal Administrasi Negara. Volume 4 Nomor 1 Tahun Page


YUDABBIRU Available online at :

Jurnal Administrasi ISSN (Online) : 2656-


dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat menggunakan interview dan observasi
dipisahkan dengan kehidupan manusia.8 serta dari dokumentasi yang ada.11
Moenir menyatakan bahwa proses
HASIL DAN PEMBAHASAN
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas
orang lain yang langsung inilah yang Organisasi publik bertujuan untuk
dinamakan pelayanan.9 memberikan pelayanan kepada
Sedangkan definisi yang lebih rinci masyarakat yang bertujuan untuk
diberikan oleh Gronroos (dalam Ratminto meningkatkan kesejahteraan hidup dalam
yaitu Pelayanan adalah suatu aktivitas bernegara tanpa mengharapkan
atau serangkaian aktivitas yang bersifat keuntungan atau balas jasa (non provit)
tidak kasat mata yang terjadi akibat yang mana hal tersebut dapat membebani
adanya interaksi antara konsumen dengan dari warga masyarakat yang
karyawan atau hal-hak lain yang membutuhkan pelayanan. Sedangkan
disediakan oleh perusahaan pemberi organisasi privat bertujuan untuk
pelayanan yang dimaksudkan untuk mencari, menambah atau mengejar
memecahkan permasalahan keuntungan atau laba yang didapat dari
konsumen/pelanggan.10 masyarakat atau konsumen.
Tingkat pelayanan dan derajat Dalam rangka untuk memperlancar
kepuasan masyarakat merupakan salah pelayanan yang diberikan oleh aparat
satu ukuran efektivitas. Ukuran ini tidak pemerintah, maka diperlukan suatu aturan
mempertimbangkan berapa biaya, tenaga, atau standar pelayanan sebagai mana
dan waktu yang digunakan dalam diatur dalam Undang-Undang Nomor 25
memberikan pelayanan, tetapi lebih Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menitik beratkan pada tercapainya tujuan pada Pasal 21 yaitu:
organisasi pelayanan publik. 1. Dasar hukum;
2. Persyaratan;
METODE PENELITIAN
3. Sistem, mekanisme, dan
Metode penelitian yang dilakukan prosedur;
dalam penelitian ini adalah menggunakan 4. Jangka waktu penyelesaian;
metode penelitian Kualitatif. Menurut 5. Biaya/tarif;
Ndraha Metode Kualitatif merupakan 6. Produk pelayanan;
suatu sasaran yang dapat diamati 7. Sarana, prasarana, dan/atau
sebagaimana di lihat, didengar, dibaca, fasilitas;
atau memperhatikan dirinya, penampakan 8. Kompetensi pelaksana;
tersebut sewajar mungkin, jika itu 9. Pengawasan internal;
informasi, maka informasi direkam 10. Penanganan pengaduan, saran,
(dicatat) sebagaimana keluar dari dan masukan;
sumbernya. Metode penelitian yang 11. Jumlah pelaksana;
dilakukan dalam rangka menyusun karya 12. Jaminan pelayanan yang
iimiah ini adalam menggunakan metode memberikan kepastian
penelitian Kualitatif dengan pelayanan dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan;
13. Jaminan keamanan dan
keselamatan pelayanan dalam
bentuk komitmen untuk
8
Ibid Hal 3
memberikan rasa aman, bebas
9
Ibid Hal 16
10
Ratminto, 1999. Konsep – Konsep Dasar
Manajemen Pelayanan, Universitas Gadjah Mada, 11
Taliziduhu Ndraha, 1997. Metodologi Ilmu
Jogyakarta, hal 2 Pemerintahan, Rineka Cipta. Jakarta. Hal 23

YUDABBIRU : Jurnal Administrasi Negara. Volume 4 Nomor 1 Tahun Page


YUDABBIRU Available online at :

Jurnal Administrasi ISSN (Online) : 2656-


dari bahaya, dan risiko Singingi telah menggunakan
keraguraguan; sistem bersifat online SIPPADU.
14. Evaluasi kinerja pelaksana. 2. Standar Pelayanan Publik
Dengan demikian memberikan berdasarkan Undang – Undang
pelayanan kepada masyarakat yang luas Nomor 25 Tahun 2009 tentang
diharapkan pegawai mampu untuk pelayanan publik sebagaimana
memberikan pelayanan sebaik mungkin, yang tercantum dalam pasal 21
oleh sebab itu maka untuk mewujudkan telah terlaksana dengan baik.
hal tersebut maka dibutuhkan suatu 3. Hambatan yang dihadapi dalam
pelatihan kepada pegawai Dinas pelaksanaan pelayanan publik
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu berdasarkan pasal 21 Undang –
Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Undang Nomor 25 Tahun 2009
Kuantan Singingi. Bahwasannya pegawai belum adanya tim teknis di
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Dinas Penanaman Modal
Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kuantan Singingi bahwa dan Tenaga Kerja Kabupaten
sejauh ini pegawai telah diberikan Kuantan Singingi.
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan
Adapun saran yang disampaikan
kemampuan kinerjanya dan beretika yang
dalam penelitian ini adalah:
baik. Bentuk pelatihan yang diberikan
berupa pelayanan yang bersifat online 1. Hambatan yang dihadapi dalam
dimana hal ini untuk mensiasati kondisi pelaksanaan pelayanan publik
saat ini yang sedang dilanda pandemi. berdasarkan pasal 21 Undang –
Semua pelayanan bersifat online sehingga Undang Nomor 25 Tahun 2009
dengan demikian juga dapat memutus belum adanya tim teknis di
penyebaran Covid-19 yang sedang Dinas Penanaman Modal
melanda dunia saat ini. Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Adapun bentuk pelayanan yang dan Tenaga Kerja Kabupaten
diberikan oleh pegawai Dinas Penanaman Kuantan Singingi. Maka perlu
Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan dibentuk tim teknis dalam
Tenaga Kerja Kabupaten Kuantan pengendalian sistem yang telah
Singingi dengan menggunakan dilaksanakan.
SIPPADU, dengan sistem ini sangat baik 2. Perlunya tim teknis sosialisasi
dalam pelaksanaannya. yang terkait sistem SIPPADU
sehingga masyarakat dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
mendapatkan pelayanan lebih
Berdasarkan hasil analisis yang mengerti menggunakan sistem
telah penulis lakukan dapat disimpulkan SIPPADU tersebut.
mengenai Implementasi Pelayanan Publik DAFTAR PUSTAKA
Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten
Agustino Leo, 2008. Dasar – Dasar
Kuantan Singingi, adalah :
Kebijakan Publik, CV. Alfabeta,
1. Dalam Pelaksanaan Standar Bandung
Pelayanan Publik Berdasarkan Abidin, Said Zainal. Edisi Revisi, tahun
Pasal 21 Undang-Undang 2004. Kebijakan Publik, Penerbit :
Nomor 25 tahun 2009 Tentang Yayasan Pancur Siwah, Jakarta.
Pelayanan Publik di Dinas Azam Awang dan Mendra Wijaya, 2012.
Penanaman Modal Pelayanan Ekologi Pemerintahan. Alaf Riau
Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Bintaro. 1997. Manajemen
Kerja Kabupaten Kuantan Pembangunan. Haji Masagung, Jakarta

YUDABBIRU : Jurnal Administrasi Negara. Volume 4 Nomor 1 Tahun Page


YUDABBIRU Available online at :

Jurnal Administrasi ISSN (Online) : 2656-


Badudu. J.S. Sutan Muhammad Zain. Nurcholis, Hanif, 2005. Pemerintahan
2001. Kamus Umum Bahasa dan Otonomi Daerah, PT.
Indonesia. Pustaka Sinar Harapan. Gramedia Widasarana Indonesia,
Jakarta. Jakarta.
Fandy. T. 1997. Total Quality Service. Nugroho, Riant,. 2004. Kebijakan Publik
Penerbit Andi. Yogyakarta. Formulasi Implementasi dan
Farida. Yusuf. 2000. Evaluasi Program, Evaluasi. PT. Elex Media
PT. Rineka Cipta, Jakarta Komputindo. Jakarta.
Kaho, Josef Riwu, 1997. Prospek Rasyid, M. Ryaas, 1997. Fungsi – Fungsi
Otonomi di Negara Republik Pemerintahan, Badan Pendidikan
Indonesia. PT. Raja Grafindo dan Pelatihan Depdagri, Jakarta.
Persada, Jakarta. , 2002. Makna
Islamy, Irfan. 2001. Prinsip – Prinsip Pemerintahan “Tinjauan Dari Segi
Perumusan Kebijakan Publik, Bumi Etika dan Kepemimpinan”. Mutiara
Aksara. Yogyakarta. Sumber Widya. Jakarta.
Juliantara, Dadang. 2005. Peningkatan Ratminto, 1999. Konsep – konsep Dasar
Kapasitas Pemerintahan Daerah Manajemen Pelayanan, Universitas
Dalam Pelayanan Publik. Gadjah Mada. Jogyakarta.
Yogyakarta, Pembaharuan. Syafiie Kencana Inu, 1994. Ilmu
Lembaga Administrasi Negara RI, ( 2005 Pengetahuan. PT. Mandar Maju,
). SANKRI, Buku III – Landasan Bandung.
dan pedoman Pokok Salusi. J. 1996. Pengambilan Keputusan
Penyelenggaraan dan Strategik untuk Organisasi Publik
Pengembangan Sistem Administrasi dan Non Profit, Grasindo, Jakarta.
Negara, Jakarta, LAN. Sampara, Lukman. 2000. Manajemen
Moiner, 1997. Manajemen Pelayanan Kualitas Pelayanan. Jakarta STIA.
Umum. Bumi Aksara, Jakarta. LAIN Press.
Mustopodidjaja, 2003. Manajemen Syafiie Kencana Inu, 2001. Pengantar
Proses Kebijakan Publik, Ilmu Pemerintahan. PT. Rafika
Formulasi, Implementasi dan Aditama, Bandung.
Evaluasi Kinerja, Jakarta, LAN RI Syafiie Kencana Inu, 2005. Pengantar
dan Duta Pertiwi Fondation. Ilmu Pengetahuan. PT. Rafika
Mustopadidjaya, (2005), Manajemen Aditama, Bandung
Proses Kebijakan Publik, Jakarta, , 2007. Ilmu
Lembaga Administrasi Negara - Pemerintahan (Edisi Revisi).
Duta Pertiwi Foundation, Jakarta. Mondar Maju, Bandung
N. Dun, Willian. 2003. Pengantar Sinambela, 2006. Reformasi Pelayanan
Analisis Kebijakan Publik, (Edisi Publik (Teori, Kebijakan dan
Terjemahan),Yogyakarta, Gajah Implementasi). Bumi Aksara,
Mada University Press. Jakarta.
Ndraha, Taliziduhu, 1997, Metodologi Sugiyono, 2006. Metode Penelitian
Ilmu Pemerintahan, Rineka Kualitatif, Kualitatif R & D,
Cipta. Jakarta. Alfabeta, Bandung.
Ndraha, Taliziduhu, 2003. Kybernologi Supriyatno, Budi. 2009. Manajemen
dan Otonomi Daerah. PT. Pemerintahan (Plus Dua Belas
Rineka Cipta, Jakarta. Langkah Strategis) Media Brilian.
Ndraha, Taliziduhu, 2003. Kybernologi Tangerang.
(Ilmu Pemerintahan Baru). PT. Subarsono, AG.Drs, Msi, MA.( cetakan
Rineka Cipta, Jakarta. kedua 2006 ). Analisis Kebijakan

YUDABBIRU : Jurnal Administrasi Negara. Volume 4 Nomor 1 Tahun Page


YUDABBIRU Available online at :

Jurnal Administrasi ISSN (Online) : 2656-


Publik ( Konsep, Teori dan Apikasi Desa Simpang Pulau Beralo, Desa
), Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Lebuh Lurus, Desa Kampung Baru
Patton. Patricia, 1998. EQ Pelayanan Koto, Desa Ketaping Jaya, Desa
Sepenuh Hati. Pustaka Delapatra, Kampung Baru Timur, Dan Desa
Jakarta. Logas Hilir
Wasistiono, Sadu, 2001. Diktat Kuliah Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan
Metodologi Ilmu Pemerintahan, Singingi Nomor 3 Tahun 2013
Program Pasca Sarjana MAPD tentang Perubahan Atas Peraturan
STPDN, Jatinangor. Daerah Kabupaten Kuantan
Winarno. B. 2005. Teori dan Proses Singingi Nomor 5 Tahun 2008
Kebijakan Publik, Media Pressindo. tentang Organisasi dan Tata Kerja
Jogjakarta. Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Widodo, Joko, Dr.M.S. ( cetakan kedua, Kuantan Singingi.
2008 ). Analisis Kebijakan Publik ( Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2009
Konsep, dan Aplikasi Proses tentang pedoman penyelenggaraan
Kebijakan Publik). Malang, pelayanan perizinan dan non
Bayumedia Publishing. perizinan Badan Pelayanan Terpadu
Peraturan-Peraturan : dan Penanaman Modal Kabupaten
Undang –Undang Nomor 32 Tahun 2004 Kuantan Singingi
tentang Pemerintah Daerah Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2010
Undang -Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelimpahan sebagian
tentang Pelayanan Publik kewenangan Bupati bidang
Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan perizinan dan non perizinan kepada
Singingi Nomor 5 Tahun 2008 Kepala Badan Pelayanan Terpadu
tentang Organisasi dan tata kerja dan Penanaman Modal Kabupaten
lembaga teknis daerah Kabupaten Kuantan Singingi.
Kuantan Singingi Peraturan Bupati Kuantan Singingi
Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Nomor 25 Tahun 2012 tentang
Singingi Nomor 21 Tahun 2012 Penyelenggaraan Izin Mendirikan
tentang Retribusi Izin Gangguan Bangunan.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Pedoman Penulisan Tesis Program
Singingi Nomor 24 Tahun 2012 Magister Ilmu Pemerintahan Tahun
tentang Pembentukan Kecamatan 2009 Universitas Islam Riau
Kuantan Hilir Seberang, Kecamatan Pekanbaru.
Sentajo Raya, Dan Kecamatan
Pucuk Rantau Di Kabupaten
Kuantan Singingi.
Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan
Singingi Nomor 23 Tahun 2012
tentang Pembentukan Desa Titian
Modang Kopah, Desa Pulau Banjar
Kari, Desa Seberang Sungai, Desa
Sungai Besar Hilir, Desa Kampung
Baru Ibul, Desa Muaro Tiu
Makmur, Desa Muaro Tobek, Desa
Sampurago, Desa Sako, Desa
Sungai Langsat, Desa Pauh Angit
Hulu, Desa Bumi Mulya, Desa
Sidodadi, Desa Rawang Oguang,

YUDABBIRU : Jurnal Administrasi Negara. Volume 4 Nomor 1 Tahun Page


ARTIKEL
ADMINISTRASI PUBLIK DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI
Abstract

The factors of ecology are still problem in public administration implementation,


at the least, there are 5 (five) ecological factors: economic,social structure, communication
net work,pattern of ideololgy/symbol, and political system.It’s thought to have been caused
by fifth factors not done optimally yet. The aim of the research for understanding that
ecologically,the fifth factors influence in public administration.At the least, understanding
that public administration is not only one stand, but influenced by ecological factors where
public administration in a place, and also in local autonomy implementation policy,
regency/municipality, ecologically to explore resources, either human resources or nature
resources relate with administrative ecolology. The methodology use are qualitative, the
first to library study, and study of factual comparative complately, with central issue in the
beaucracy, especially in Indonesia. The study of ecological administrationhas been done
along ago, and the top at 1960 decade with established Comparative Administration Group
(CAG) by Fred Riggs as a leader. The conclusion of the writer that study of administrative
ecology have been relevantly until now and important to reasearch continously.

Key words: Public Administration, Administrative Ecological Factors, Resources.

Engkus A. Pendahuluan
Email: ekustyana16@gmail.com Farazmand (1996)
mengemukakan bahwa administrasi
Dosen FISIP UIN Sunan Gunung Djati publik sudah setua peradaban
Bandung manusia dan merupakan komponen
integral tradisi administrasi.
Perjalanan sejarah peradaban manusia
secara tegas menunjukan pentingnya
administrasi publik dan birokrasi
dalam memberikan kontribusinya
terhadap pertumbuhan dan
pembangunan peradaban manusia
serta pencapaian yang diperoleh
manusia di seluruh penjuru dunia.
Arkeolog Schmandt-Besseret (1983)
menguraikan dan menganalisis
budaya token sebagai sarana
penghitungan, pemrosesan data dan
pemeliharaan pencatatan pada
peradaban Mesopotamia, 8000 SM,
yang memulainya peradaban manusia
dan sejarah administrasi. Permulaan
2400 SM terdapat berhektar-hektar
perkebunan palma yang menopang
perekonomian daerah Mesopotamia
Utara (Pruessner, 1920). Lind (1939)

91
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

mengemukakan bahwa New Deal aspek mana yang perlu ditetapkan


Administration Program yang bagi suatu sistem administrasi
dikemukakan oleh Roosevelt Tahun Negara, Hal ini sering menjadi
1934 di Amerika adalah analog masalah karena sering terjadi
dengan program reformasi kegagalan dalam menentukan aspek
administrasi yang dikembangkan oleh yang relevan itu sehingga
Solon di Athena Kuno 6000 SM. kesimpulan-kesimpulan yang ditarik
Meski memiliki sejarah yang tentang administrasi Negara salah,
membanggakan, perkembangan pesat dan oleh karenanya pemecahan
administrasi publik secara luas masalahnya pun tidak mengenai
muncul pada tahun 1950-an dan sasaran.
mencapai puncaknya sekitar tahun Penelitian ini, dengan
1960-an pasca Perang Dunia II sejumlah keterbatasan, mencoba
dengan mengupas administrasi publik
bentuknya Comparative Administration berdasarkan sudut pandang ekologi.
Group di bawah kepemimpinan Fred Tujuan utama studi ini adalah
Riggs. Sekelompok ilmuwan politik bagaimana mengkaji aspek-aspek
dan adminitrasi publik mulai ekologi administrasi yang memiliki
menyadari bahwa memindahkan manfaat bagi kasus yang lebih
begitu saja (to adopt) sistem dan spesifik yaitu pelaksanaan otonomi
lembaga politik dan administrasi daerah. Studi ini bersifat perspektif
publik dari suatu lingkungan (normatif), bukan deskriptif (empiris),
masyarakat, bangsa, atau Negara karena didasarkan pada kajian
yang lain tidaklah tepat. Administrasi literature. Barangkali, inilah
publik bergerak dalam dua keterbatasan yang paling
lingkungan yang berbeda, negara asal fundamental yang disadari benar oleh
dan Negara baru dimana administrasi penulis dapat mengundang bahaya
publik dipraktekan. Hasilnya adalah ketidaktepatan dalam penetapan
tidak seperti yang diharapkan. aspek yang penting.
Perbedaan-perbedaan lingkungan
memberikan pengaruh yang B. Tinjauan Pustaka
signifikan bagi keberhasilan 1. Model Keseimbangan
penerapan administrasi negara. Untuk dapat memahami
Berdasakan pendekatan budaya, administrasi publik dengan tepat,
misalnya, Boakye-Sarpong (1998) terlebih dahulu perlu dipahami
menyatakan bahwa efektivitas dan faktor-faktor yang membentuknya
efisiensi sistem administrasi terletak dan lingkungan dimana administrasi
pada nilai-nilai sosial yang publik berfungsi. Salah satu panduan
diinternalisasikan dan dipraktekan yang paling sering menjadi acuan
oleh masyarakat. Lantas, hal ini dalam perumusan faktor-faktor
memunculkan cabang baru lingkungan dan ekologi administrasi
Administrasi Publik yaitu Ekologi publik dikemukakan oleh Riggs yang
Administrasi Publik. dikenal dengan model keseimbangan
Meski dipahami benar (equilibrium model). Model ini
mengenai perbedaan lingkungan memusatkan perhatian pada lima
antar negara atau masyarakat, aspek kehidupan yaitu ekonomi,
menurut Pamudji (1993:11), yang sosial, simbolik, komunikasi dan
menjadi persoalan adalah karena politik.
lingkungan mempunyai beberapa
macam aspek maka perlu ditetapkan

92
semula, dan akhirnya terjadi
keseimbangan lagi. Model
Dasar-Dasar Ekonomi keseimbangan tersebut dapat juga
dipakai menciptakan sub-sub model,
seperti submodel feudalistik atau
submodel demokrasi.

Struktur Sosial 2. Teori Prismatik


Sistem Politik Namun demikian, sulit untuk
menemukan bentuk masyarakat yang
Sistem Administrasi Negara sesuai dengan model tersebut.
Negara-negara berkembang lebih
banyak berada dalam kondisi transisi
yaitu pergeseran dari masyarakat
tradisional ke masyarakat modern.
Menyadari hal tersebut, Riggs
mengembangkan model masyarakat
Pola-pola Ideologi/ Simbol
Jaringan Komunikas i
prismatik. Masyarakat prismatik
merupakan suatu masyarakat yang
memiliki ciri-ciri tradisional atau
Gambar: Model Keseimbangan agrarian namun juga memiliki ciri-ciri
masyarakat modern atau industri.
Model tersebut menjelaskan Menurut Chapman (1966), setelah
pengaruh timbal balik antara mengkaji berbagai negara, Riggs
lingkungan dengan sistem melihat bahwa pada beberapa
administrasi Negara. Faktor-faktor masyarakat sebuah struktur tertentu
ekologis pada model tersebut terdiri melaksanakan beberapa fungsi, Riggs
atas: dasar-dasar ekonomi, struktur menganalogkan suatu masyarakat
sosial, jaringan komunikasi, pola-pola yang sepenuhnya hipotesis dengan
ideologi/simbol, dan sistem politik. struktur tunggal yang melaksanakan
Faktor-faktor ekologis ini seluruh fungsi yang dibutuhkan, yang
mempengaruhi secara timbal balik disebutnya “fused model”. Ada juga
suatu sistem administrasi Negara, situasi dimana setiap fungsi
baik di negara-negara agrarian dispesialisasikan secara berbeda,
maupun industri. Faktor-faktor yang disebutnya dengan “refracted
ekologis tersebut, pada gilirannya
model”. Titik tengah antara kedua sisi
dapat juga dilihat sebagai subsistem
yang secara fungsional saling tersebut, dikatakan sebagai “prismatic
berhubungan dan memiliki model”.
Teori prismatik ini disusun
kemampuan mengatur sendiri yanmg
oleh Riggs dalam upayanya
cenderung memulihkan
menggambarkan masalah
keseimbangan jika terdapat tekanan-
administratif di negara-negara
tekanan yang berasal dari luar sistem.
berkembang. Ilmu ekonomi memiliki
Selain itu, suatu perubahan dalam
ukuran pendapatan per kapita atau
setiap subsistemnya, misalnya
tinggal landas dari teori. Tahap-tahap
ekonomi, merupakan tantangan bagi
Pembangunan Ekonomi dari W. W.
setiap subsistem yang lain yang
Rostow. Maka, Riggs
cenderung menghasilkan tanggapan
mengembangkan ide mengenai
yang mengembalikannya pada respon
variabel-variabel kunci dalam
93
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

administrasi negara dan c. Tumpang tindih.


pembangunan. Tumpang tindih, menunjuk pada
Dalam masyarakat prismatik, sejauh mana perilaku
beberapa pemimpin mengadakan administratif secara aktual
pembaharuan; mereka menganggap ditentukan oleh kriteria non
dirinya sebagai promotor-promotor administratif, seperti politik,
dan inisiator-inisiator modernisasi, ekonomi, sozial, agama atau
Riggs menyatakan bahwa faktor-faktor lainnya.
karakteristik yang paling jelas pada Riggs memberikan tiga model
masyarakat prismatik adalah dari struktur prismatik yang
heterogeneity (heterogenitas), formalism berkenaan dengan aspek-aspek
(formalism), dan overlapping kehidupan yaitu the bazaar-canteen,
(tumpang tindih). clect, dan sala model. Pada diffracted
a. Heterogenitas. Heterogenitas society, harga ditentukan oleh factor
menunjuk pada keberadaan pasar (penawaran dan permintaan),
secara simultan, berdampingan, sedangkan pada fused, harga
beragam sistem, praktek dan ditentukan oleh faktor lain
sudut pandang. Salah satu ciri (disebutnya sebagai arena) yang
masyarakat prismatic nadalah menetukan keseimbangan kekuasaan,
heterogenitasnya yang tinggi. prestise dan solidaritas. Pada
Heterogenitas merupakan suatu masyarakat prismatik, harga
campuran sifat-sifat masyarakat transaksi ditentukan secara bargain.
tradisional (fused) dan masyarakat Pada canteen, terdapat diskriminasi
modern (refracted). Sering harga untuk kelompok tertentu, yang
dijumpai kota-kota modern memiliki pengaruh politik. Model
dengan golongan terpelajar, canteen-bazaar dapat diterapkan pada
perkantoran dan administrasi uang,tenaga,waktu dan faktor
modern, berada ditengah daerah produksi lain, Istilah sala berasal dari
pedesaan dengan penduduknya bahasa spanyol. Sala merupakan
yang diperintah oleh kepala suku, campuran dari kualitas diffracted dan
dengan pemahaman mereka fused. Sala tidak mengabaikan
dibidang politik, administrasi dan rasionalitas administratif, namun
sosial masih bercorak tradisional mengakui keberadaan pertimbangan
(Pamudji, 1993:58) non administratif. Sala harus
b. Formalisme, menafsirkan dan mengadaptasi
Formalisme menunjuk pada hukum berdasarkan pertimbangan
sejauh mana perbedaan muncul administratif.
perspektif dan deskriptif, antara Clect merupakan istilah yang
kekuasaan formal dan efektif, pengertiannya mencakup cliques,
antara kesan yanf dimunculkan
clubs dan sects. Clect dapat
oleh konstitusi, hokum dan
didefinisikan sebagai suatu organisasi
regulasi, bagan organisasi dan
yang memiliki fungsi-fungsi yang
statistik, dengan praktek actual secara relatif bercampur baur bersifat
serta fakta pemerintah dan semi tradisional, tetapi diorganisir
masyarakat. Semakin tinggi dalam asosiasi modern. Suatu unit
perbedaan antara kekuasaan organisasi mungkin dikuasai oleh
formal dengan efektif, semakin suatu clect tertentu yang anggota-
tinggi formalism. anggotanya memiliki solidaritas kuat
dan kompak dalam menghadapi clect
94 lain.
Kekuasaan seakan-akan dimonopoli
jauh dari norma-norma yang
oleh clect tertentu sehingga pihak luar tersurat atau tersirat, Mitos, kode
tidak dapat berkuasa. dan formula-formula modern
Berdasarkan kerangka sudah ditetapkan sedemikian
masyarakat prismatik ini dapat rupa dalam administrasi, namun
dikembangkan berbagai submodel dalam prakteknya tindakan-
sistem administrasi, politik, ekonomi,
tindakan tetap mengikuti norma-
dan sosial budaya. Submodel
norma tradisional. Pamudji
administrasi pada masyarakat
(1993:63) mencontohkan misalnya
prismatik disebut dengan istilah Sala. pegawai pemerintah adalah
Model administrasi negara yang pejabat negara (formula modern),
disebut dengan Sala menggejala di tetapi dalam prakteknya rakyat
negara-negara sedang berkembang merupakan objek.
dengan menunjukan ciri-ciri
heterogenitas dan tumpang tindih, 3. Ekologi Administrasi Publik
a. Fungsi-fungsi administrasi yang Lingkungan (lingkungan
semula dilaksanakan atas dasar hidup) merupakan keadaan sekitar
hubungan kekeluargaan, tetap yang melingkupi atau mengelilingi
dilanjutkan, sementara itu suatu organisma hidup atau suatu
disusun suatu jabatan kantor yang kehidupan.Riggs (1990) menyatakan
baru guna menggantikan bahwa lingkungan “sesuatu” adalah
organisasi atas dasar berbeda dengan lingkungan yang
kekeluargaan tadi dan disiapkan lainnya.Karenanya, tanpa
seperangkat norma- norma untuk mengidentifikasi sesuatu yang
dipatuhi, walaupun norma-norma dilingkup (environed), maka
tersebut dalam prakteknya lingkungan tidak dapat didefinisikan
diabaikan. Dalam masyarakat atau ditetapkan secara tegas.
tradisional, keluarga merupakan Keterkaitan antara lingkungan dan
landasan bagi pemerintahan dan environed diungkapkan dalam konsep
administrasi negara. Jabatan- ekologi.
jabatan dalam administrasi Ekologi menurut Riggs (1980)
negara diisi oleh orang-orang atas menggambarkan interaksi antara
dasar norma- norma yang bersifat organisme hidup dengan
universalitik, tetapi nyatanya diisi lingkungannya. Ekologi yang bermula
oleh orang- orang yang punya dibidang biologi, berkembang guna
hubungan dekat atau keluarga. menyelidiki ekologi manusia (human
b. Tumpang tindih antara keluarga ecology) dimana ternyata manusiapun
dan kantor terjadi dimana mempunyai hubungan pengaruh
pengaruh keluarga mengatasi timbal balik dengan lingkungannya;
pelaksanaan fungsi dinas/kantor ahli sosiologi mengemukakan ekologi
sehingga peraturan dilaksanakan sosial untuk menggambarkan
seenaknya. Hal ini berlaku juga kebiasaan manusia. Khususnya di
dalam hal pelaksanaan kontrak- perkotaan; Dalam interrelasinya
kontrak, pembelian pembekalan, antara pengambilan keputusan
pajak, lisensi, pemberian izin otoritatif dan lingkungannya,
ekspor dan impor, dan munculah ekologi administrasi.
sebagainya. Ekologi administrasi muncul
c. Formalisme jelas menggejala, sebagai respon adanya perbedaan
dimana pelaksanaan peraturan sistem-sistem administrasi negara di

95
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

berbagai tempat, bahkan komunitas Kota, sedang Otonomi Daerah


masyarakat. Kajian-kajian yang Propinsi merupakan otonomi
dimotori oleh Comparative yang terbatas.
Administration Group menunjukan d. Pelaksanaan Otonomi Daerah
bahwa konsep-konsep administrasi harus sesuai dengan konstitusi
negara bukan bersifat universal, negara sehingga tetap terjamin
Sebagai contoh, Tummala (2000) hubungan yang serasi antara
mengemukakan bahwa administrasi pusat dan Daerah serta antar-
negara di Prancis dan Amerika, yang Daerah.
keduanya merupakan negara maju, e. Pelaksanaan Otonomi Daerah
memiliki perbedaan. Tentunya, harus lebih meningkatkan
pemahaman mengenai ekologi kemandirian Daerah Otonom, dan
administrasi publik menjadi penting. karenanya dalam Daerah
Kabupaten dan Kota tidak ada
4. Otonomi Daerah lagi Wilayah Administrasi.
Otonomi Daerah didefinisikan Demikian pula di kawasan-
sebagai kebebasan untuk memelihara kawasan khusus yang dibina oleh
dan memajukan kepentingan khusus Pemerintah atau pihak lain,
sedaerah, dengan keuangan sendiri, seperti badan otorita, kawasan
menetukan hukum sendiri dan pelabuhan, kawasan perumahan,
berpemerintahan sendiri kawasan perkotaan baru,
(Abdurrachman, 1987:11). Secara kawasan pariwisata, dan
legal, otonomi daerah diartikan semacamnya berlaku ketentuan
sebagai kewenangan Daerah Otonom peraturan Daerah Otonom.
untuk mengatur dan mengurus f. Pelaksanaan Otonom Daerah
kepentingan masyarakat setempat harus lebih meningkatkan
menurut prakarsa sendiri peranan dan fungsi badan
berdasarkan aspirasi masyarakat legislatif Daerah, baik sebagai
sesuai dengan peratuaran perundang- fungsi legislasi, fungsi pengawas
undangan (Undang-Undang Nomor maupun fungsi anggaran atas
22 Tahun 1999 tentang Pemerintah penyelenggaraan Pemerintah
Daerah dan terbaru telah terbit Daerah.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun g. Pelaksanaan asas dekonsentrasi
2015 tentang Pemerintahan Daerah). diletakkan pada Daerah Propinsi
Mengenai pemberian otonomi daerah, dalam kedudukannya sebagai
beberapa prinsip yang digunakannya Wilayah Administrasi untuk
adalah sebagai berikut: melaksanakan kewenangan
a. Penyelenggaraan Otonomi Daerah pemerintahan tertentu yang
dilaksanakan dengan dilimpahkan kepada Gubernur
memperhatikan aspek demokrasi, sebagai wakil Pemerintah.
keadilan, pemerataan, serta h. Pelaksanaan asas tugas
potensi dan keanekaragaman pembantuan dimungkinkan, tidak
Daerah. hanya dari Pemerintah kepada
b. Pelaksanaan Otonomi Daerah Daerah, tetapi juga dari
didasarkan pada otonomi luas, Pemerintah dan Daerah kepada
nyata, dan bertanggung jawab. Desa yang disertai dengan
c. Pelaksanaan Otonomi Daerah pembiayaan, sarana dan
yang luas dan utuh diletakan pada prasarana, serta sumber daya
Daerah Kabupaten dan Daerah manusia dengan kewajiban
96
melaporkan pelaksanaan dan sementara kebijakan administrasi
mempertanggung jawabkan negara lebih diarahkan pada upaya-
kepada yang menugaskannya. upaya penghindaran konflik
Berdasarkan prinsip kepentingan.
pemberian otonomi menurut undang- Laporan mengenai reformasi
undang, bahwa tujuan pemberian administrasi di negara-negara
otonomi adalah begitu baik. berkembang yang dilakukan oleh
Desentralisasi dalam negara
Division for Public Administration
melibatkan suatu transfer otoritas dari Departement of Economic and Social
individu atau agen dalam pemerintah
Affairs (1997) mengindikasikan
pusat kepada individu atau agen lain mengenai pentingnya pembangunan
yang “lebih dekat” kepada publik sumber daya manusia dan
untuk menyelenggarakan beberapa penggunaan teknologi informasi
pelayanan publik. Namun apakah dalam rangka menopang tata kelola
persoalannya sesederhana demikian? administrasi negara yang baik. Basis
Dalam arti, apakah pemberian studi memang membatasi pada
otonomi kepada daerah, melalui masalah penganggaran negara /
penyerahan sejumlah urusan publik, daerah dan pelayanan publik
serta merta menjadikan pemerintah (struktur sosial) serta sistem informasi
menjadi lebih memahami keinginan pemerintah (komunikasi).
dan kebutuhan publik. Tentunya, Studi Sing (2005) di India dan
dalam kaitannya dengan ekologi Boakye-Sarpong (1998) di negara-
administrasi publik, pemberian negara Afrika memberikan tambahan
otonomi dalam berbagai bentuk tidak wawasan mengenai kuatnya pengaru
bersifat universalistik. Sebagaimana budaya dengan berbagai
halnya perbedaan antara negara, subbudayanya (struktur sosial)
antar daerah pun memiliki perbedaan terhadap administrasi negara dan
karakteristik. Barangkali, disinilah sebaliknya.
letak pentingnya pemahaman atas Bagaimana di Indonesia?
ekologi administrasi publik dalam Pandangan klasik dikemukakan oleh
rangka optimalisasi otonomi daerah. Pamudji (1995:05), mengindikasikan
interdependensi administrasi negara
C. Pembahasan dengan faktor-faktor ekologis yang
Negara-negara memiliki beraspek alamiah dan yang beraspek
perbedaan dalam hal faktor-faktor alamiah dan beraspek
lingkungan. Studi Boakye-Sarpong kemasyarakatan. Aspek alamiah
(1996) di negara-negara Afrika berkaitan dengan lokasi geografis.
mengindikasikan interdepensi yang Keadaan dan kekayaan alam, keadaan
sangat kuat antara faktor dan kemampuan penduduk. Aspek
pembangunan politik, ekonomi, serta kemasyarakatan meliputi
struktur sosial dengan sistem menekankan aspek-aspek
administrasi negara.Pembangunan kemasyarakatan meliputi ideologi,
ekonomi dan politik kerap politik ekonomi, sosial budaya dan
menciptakan konflik secara sosial, militer/pertahanan keamanan. Meski
regional dan kelompok etnik. pandangan ini dikedepankan pada
Dampaknya adalah keterlambatan masa pra-reformasi, nampaknya pada
dalam pengembangan birokrasi, baik masa sekarang juga masih sangat
fungsi dan terutama personal. relevan, meski memiliki penekanan
Perencanaan karir yang tidak jelas, berbeda. Meskipun argumentasi
97
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

ekonomi menjadi landasan, namun RAPBD tahun 2001 dari Kabupaten


prakteknya struktur sosial dan sistem Rembang, tercatat angka-angka
politik menjadi dominan. Hal ini juga sebagai berikut:
menjadi penting dalam kaitannya Jumlah
dengan otonomi daerah yang telah No Jenis
(Rupiah)
dicanangkan sejak tahun 2001. Tanpa 1 Belanja Pegawai 79,00 M
mengabaikan faktor-faktor lain, 2 Belanja Barang 8,00 M
berikut ini sedikit diilustrasikan Belanja
mengenai anggaran pemerintah 3 1,05 M
Pemeliharaan
daerah (administrasi publik) dalam 4 Perjalanan Dinas 0,24 M
interdependensinya dengan 5 Lain-lain 2,20 M
pemberdayaan masyarakat (struktur Jumlah Belanja
sosial). 6 90,49 M
Pegawai dan rutin
Sistem politik di Indonesia, Belanja
pasca reformasi, secara legal telah 7 32,84 M
Pembangunan
mengalami perubahan drastis, dari
sistem yang otoritarian menuju Data lainnya:
sistem demokrasi.Di atas kertas, a. Jumlah Pegawai: 7,743 orang
mengaca pada keberhasilan negara- b. Jumlah Penduduk: 556.132 jiwa.
negara barat, sistem ini terbukti c. Penyelenggaraan pemerintahan per
memberikan hasil terbaik bagi pegawai/tahun = Rp. 11.687.000
pembangunan, sekurang-kurangnya d. Pemberdayaan masyarakat adalah
pembangunan ekonomi. Sistem ini Rp. 59.054,00 per orang tahun
juga, sekaligus, memberikan
penguatan yang besar (bahkan sangat Berdasarkan perhitungan di
besar) bagi eksistensi daerah atas, ternyata biaya penyelenggaraan
khususnya pada tingkatan pemerintahan menjadi sangat besar
administratif yang paling rendah. Di sehingga pemberdayaan masyarakat
Indonesia, bahwa kabupaten/kota menjadi tidak sangat berarti, rasio
menjadi pemain terpenting dalam 198:1. Hal ini berarti struktur
sistem administrasi. Hal ini Pemerintahan Daerah masih sangat
ditegaskan oleh undang-undang gemuk sehingga menyerap energy
tentang Pemerintahan Daerah. daerah yang luar biasa besarnya.
Dampaknya adalah munculnya Lantas, fakta tersebut menunjukan
sejumlah persoalan. Sebagai contoh, bahwa pemberian otonomi serta
menurut Kaho (2002), salah satu pelaksanaannya tidak seperti yang
ukuran dalam mengukur diharapkan. Belum lagi jika otonomi
keberhasilan suatu Pemerintahan harus berhadapan dengan masalah
Daerah adalah dalam upaya perizinan investasi maupun
meningkatkan kemampuan rakyatnya keterkaitan dengan lingkungan
melalui pelbagai macam program global. Menurut hemat penulis, secara
pelayanan dan pemberdayaan politis kondisi tersebut sulit
masyarakat.Karena sumber kekuatan dikatakan salah, mengingat secara
Pemerintah adalah rakyatnya, maka regular pemerintah atau pemimpin
bila rakyatnya lemah/tidak berdaya, daerah (administrasi negara) dapat
maka Pemerintah pun menjadi rapuh. bertahan sejauh dapat melakukan
Kaho (2002) memberikan contoh tawar menawar dengan dewan
nyata mengenai pembiayaan urusan perwakilan rakyat daerah. Cukup
daerah di Kabupaten Rembang tahun jelas, bahwa pemberian otonomi
2001. Dalam rincian kebutuhan daerah di sini

98
lebih menekankan pada aspek politis lembaga perwakilan rakyat dapat
mengenai hubungan Pusat-Daerah, menjatuhkan pemimpin tersebut
bukan dilandaskan pada kemampuan nyata-nyata gagal dalam
daerah. Berkaitan dengan kuatnya mensejahterakan rakyatnya?
aspek politik tersebutdalam 3. Tumpang tindih.
penyelenggaraan otonomi daerah, Bagian terakhir adalah tumpang
Weisman (1993) menyatakan bahwa tindih dalam perilaku
“Decisions concering goals in the public administratif. Contoh sederhana
sector are largely a political process
adalah pengangkatan pegawai
involving various branches of
pemerintah. Apakah
government, public interest groups,
pengangkatan dan promosi
political parties, and constituents.”
pegawai pemerintah lebih
Barangkali ada baiknya untuk didasarkan pada kriteria
menengok kerangka ekologi administratif atau non-
administrasi publik yang adminstratif?
dikembangkan oleh Riggs, yakni teori Jika jawaban tersebut berbeda
keseimbangan umum dan teori dari satu daerah ke daerah yang lain
prismatik. Titik berangkat dapat memiliki perbedaan yang signifikan,
berupa pertanyaan strategis tentunya tidak bisa diterapkan suatu
berdasarkan kerangka prismatik, sistem administrasi yang universal.
dimanakah letak masyarakat yang Model keseimbangan Riggs mengajak
akan dianalisis pada saat ini? administrator dan pengambil
Pertanyaan-pertanyaan hipotesis- keputusan untuk memfokuskan pada
praktis sederhana berikut mengajak lima area yang saling ketergantungan
kita menggunakan model analogi satu sama lain. Kaho (2002)
prismatik untuk memahami dimana menyatakan bahwa kejatuhan orde
letak suatu masyarakat. baru (politik dengan segenap
a. Heterogenitas. simbolnya) karena sumber kekuatan
Apakah pada masyarakat terdapat Pemerintah adalah rakyatnya, maka
kebersamaan antara sifat-sifat bila rakyatnya lemah/tidak berdaya,
tradisional dengan masyarakat maka Pemerintah pun menjadi rapuh.
modern? Secara faktual, apakah Runtuhnya orde baru adalah karena
keputusan-keputusan publik lebih rakyatnya lemah, sehingga begitu
didasarkan pada rasionalitas terjadi gejolak maka porak
(modern), mempertimbangkan porandalah Pemerintah. Model
para “sesepuh” (tradisional), atau keseimbangan Riggs menjelaskan
keduanya? hubungan interdependensi tersebut.
b. Formalisme. Kegagalan administrasi, sebagai hasil
Semakin tinggi perbedaan antara proses politik, melahirkan
kekuasaan formal dengan efektif, keseimbangan baru. Kegagalan
semakin tinggi formalism. ekonomi (menurun) diimbangi oleh
Pertanyaan mendasar adalah: perubahan sistem sosial
mana yang lebih kuat, (menurunnya pembagian kelas dan
hukum/konstitusi/regulasi/pere memunculkan kelas menengah yang
ncanaan tertulis atau fakta lebih kuat), diimbangi oleh penguatan
nyata? Misalkan jika pemimpin jaringan komunikasi melalui peran-
daerah menargetkan IPM peran media, perubahan pola-pola
tertentu yang harus dicapai, idiologi (penurunan terhadap
namun, sama sekali tidak kesetiaan ideologi seperti
tercapai,apakah dihapusnya
99
JISPO VOL. 7 No. 1 Edisi: Januari-Juni Tahun 2017

Penataran P-4) serta perubahan sistem 2. Peningkatan keterampilaan dan


politik yang semakin liberal. Semua kemampuan para administrator.
ini mempengaruhi dan dipengaruhi Studi Perserikatan Bangsa-Bangsa
oleh sistem administrasi negara. mengindikasikan bahwa sektor ini
merupakan yang paling lemah.
D. Kesimpulan 3. Perancangan ulang secara lokal
Berdasarkan uraian di atas, sistem sumber daya manusia dan
terdapat dua kesimpulan yang dapat sumber daya alam. Meskipun
dikemukakan. Pertama berdasarkan pemerintah telah mengeluarkan
teori prismatik Riggs, secara umum kebijakan melalui Undang-
dapat dinyatakan bahwa Indonesia Undang Nomor 5 Tahun 2014
dengan segenap wilayahnya pada tentang Aparatur Sipil Negara
berbagai tingkatan administraratif (ASN) dalam implementasinya
tergolong pada masyarakat prismatik. belum berjalan efektif.
Kentalnya heterogenitas, formalisasi
maupun tumpang tindih E. Daftar Pustaka
mengindikasikan hal tersebut. Abdurrachman, 1987. Beberapa
Kedua, berdasarkan model Pemikiran tentang Otonomi
keseimbangan Riggs, barangkali yang Daerah. Jakarta: Media Sarana
paling perlu mendapat perhatian Press.
dalam penyelenggaraan administrasi Lind, L. R. Economic Man in Ancient
negara adalah masalah sistem politik, Athens. The Classical
khususnya perilaku politik pengambil Journal,Vol. 35, No. 1, pp. 27-
keputusan. Tidak dapat dipungkiri 38
kalau kekuasaan politik begitu erat Boayke-Sarpong, Kwame. 1996.
hubungannya dengan penguasaan Bureaucracy and Development
sumber daya ekonomi. Tak heran jika in the emerging Nation: An
clect begitu kuat. Ecological Approach. Research
Pada dasarnya tidak ada Review,Vol. 14 No. 1, pp. 1-15
perskripsi khusus karena masyarakat Chapman, Richard A. 1996. Prismatic
dan pemimpin nampaknya cukup Theory in Public
tahu dan faham kondisi yang ada. Administration: Past, Present,
Administrasi negara dapat and Future. Public
memberikan pengaruh signifikan Administration Quarterly, Fall,
terhadap kebijakan politik, ekonomi pp. 343-363.
bahkan lainnya melalui penguatan Pamudji. 1993. Ekilogi Administrasi
internal para administrator. Mengutip Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
hasil studi PBB, beberapa hal dapat Pruessner, A. H. 1920. Date Culture in
dikemukakan sebagai preskripsi bagi Ancient Babylonia. The
penguatan administratur publik: American Journal of Semitic
1. Penguasaan dan pendayagunaan Language and literatures, Vol.36,
teknologi informasi (sistem No. 3, pp. 213-232.
informasi pemerintah) secara lokal Riggs, Fred W. 1980. Public
yang memberikan akses terhadap Administration Review, March-
masyarakat untuk memahami April, pp. 107-115.
kebijakan-kebijakan publik di Schmandt-Besserat, Danise. 1981.
tingkat daerah. Tentunya, Decipherment of the Earliest
diperlukan sosialisasi pada Tablets. Science, New Series,
masyarakat. Vol. 211, No. 4479, pp. 283-285.

100
Singh, Amita. 2005. Indian
Administratif Theory: Context
and Epistemology.
Administrative Theory & Praxis
Vol. 27, No. 1, pp.51-80.
Tummala, Krishna K. Tummala. 2000.
An Essay on Comparative
Administration. Public
Administration Riview , Vol.
60, No. 1.
Division for public Economics and
Public Administration
Departement of Economic and
Social Affairs Persatuan
Bangsa-Bangsa (1997).
Rethinking Public
Administration: an Overview.
Weisman, Martin. 1993. The Ecology
of Strategic management in
Small Local Government.
Public Administration
Quarterly, Summer, pp. 145-
159.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintah
Daerah.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Pemerintahan
Daerah.

101
Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Akuntansi (JIMASIA)
Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53
 45

Sistem Informasi Pembayaran SPP pada Sekolah di Kecamatan


Gedung Tataan dengan Metode Extreme Programming
1
Rika Mersita, 2Dedi Darwis, 3Ade Surahman
1,2
Program Studi Sistem Informasi Akuntansi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
3
Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia
Email: 1rikamersita@gmail.com,2darwisdedi@teknokrat.ac.id,3adesurahman@teknokrat.ac.id

ABSTRACT
School financial administration is a step in managing school finances
from acceptance to how the finances used are accounted for in an
objective and systematic manner. Student financial administration
systems in schools such as payment of tuition fees. SPP for schools in
the Kelurahan Gedung Tataan still uses a manual process and has
not
Keyword: been computerized. The system that runs for the process of SPP
Extreme Programming, payment transactions. The development of this system is carried out
ISO 25010, SPP, UML, through several stages of data collection methods. The next stage is
website software development using the Extreme Programming method, and
using object-oriented PHP and MySQL programming applications
including Unified Modeling Language (UML), as well as application
testing using ISO 25010. Testing the application using ISO 25010 with
a questionnaire filled out by 7 respondents on the web-based tuition
payment system that has been built resulting in a total of 90% with
the predicate "Very Good", it is concluded that the system built has
been considered feasible to be applied in managing tuition
transactions in the building district arrangement.

Corresponding Author :
Rika Mersita,
Program Studi Sistem Informasi Akuntansi,
Universitas Teknokrat Indonesia,
Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No 9-11 Labuhan Ratu, Bandara Lampung.
Email: rikamersita@gmail.com

1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dikembangkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi manusia
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat
didukung oleh sumber daya alam dan manusia yang memadai dan berkualitas dalam memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK dapat diterapkan di berbagai aspek, guna mempermudah
pekerjaan manusia yang semula dilakukan dalam bentuk manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Salah
satunya adalah pada bidang pelayanan administasi sekolah yang masih banyak menggunakan sistem administrasi
secara manual[1].
Administrasi keuangan sekolah merupakan suatu langkah dalam mengelola keuangan sekolah, mulai
dari penerimaan sampai bagaimana keuangan yang digunakan dipertanggung jawabkan secara objektif dan
sistematis. Sistem pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) adalah salah satu contoh sistem
administrasi yang penulisannya masih menggunakan sistem manual[2].
Penulisan data administrasi yang masih menggunakan sistem manual menyebabkan terjadinya
human error[3]. Hal ini dikarenakan penulisan pencatatan pada kartu SPP da direkap pada buku besar, serta
kurangnya ketelitian pencatatan karena banyaknya siswa dalam satu sekolah[2].
Teknologi informasi berbasis website yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja oleh
penggunanya, telah memberikan banyak kemudahan untuk mendapatkan sebuah informasi. Sistem
pembayaran SPP berbasis web yang dapat membantu proses mengolah data adninstrasi serta memudahkan
siswa mengakses indormasi yang dibutuhkan tentang pembayaran SPP dengan mengaksesnya pada website

Journal homepage: http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/jimasia/


4
 Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53

pembayaran SPP sekolah[4]. Adapun pengertian lain dari sistem pembayaran SPP yaitu guna mempermudah
berjalannya proses administrasi serta pengoptimalan perhitungan data dalam pembuatan laporan, serta
mempermudah proses otorisasi pembayaran oleh kepala sekolah menjadi lebih mudah[5].
Pembayaran SPP diterapkan sesuai dengan kebijakan masing-masing sekolah, dapat diatur dengan
membayar per bulan, triwulanan atau setengah tahunan. Berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016
pasal 10 ayat (1) dijelaskan bahwa Komite Sekolah melakukan penggalangan dana dan sumber daya
pendidikan lainnya untuk menjalankan fungsinya dalam memberikan dukungan terhadap personel, sarana dan
prasarana, serta pengawasan pendidikan. Kemudian dalam pasal 10 ayat (2) disebutkan bahwa penghimpunan
dana dan sumber daya pendidikan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa bantuan dan/atau
sumbangan, bukan iuran[6].
Sistem pembayaran SPP yang tertata dengan baik meminimalisir permasalahan yang terjadi. Dengan
sistem yang baik dapat mempemudah wali murid dalam memantau biaya pembayaran SPP siswa, dan uang
pembayaran lainnya seperti buku, seragam dan lainnya[7].
Sekolah di Kecamatan Gedung Tataan, sistem administrasi SPP masih menggunakan proses manual
sehingga sering terjadi kesalahan manusia atau human error, dan tidak adanya salinan data kartu SPP ketika
kartu siswa tersebut rusak. Pengembangan sistem dilakukan melalui beberapa tahapan metode pengumpulan
data, dan selanjutnya ditahap pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode Extremme
Programming, dengan metode pengujian menggunakan ISO 25010.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi pembayaran SPP berbasis web pada
sekolah di Kecamatan Gedung Tataan dan memudahkan proses administrasi dan juga mengoptimalkan
perhitungan data dalam pembuatan laporan yang dikelola oleh admin atau bendahara sekolah, serta
menjadikan otorisasi laporan yang dilakukan kepala sekolah menjadi lebih mudah.

2. METODE PENELITIAN
2.1 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Extreme Programming (XP), mengacu pada
pendapat Pressman (2010:72) [8] XP merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang
termasuk dalam Agile Software Development. XP menggunakan pendekatan object-oriented sebagai
paradigma pengembangan dan mencakup seperangkat aturan. Dalam XP, terdapat 4 (empat) kerangka kegiatan
yaitu planning, design, coding dan testing. Tahapan-tahapan metode pengembangan sistem dengan metode
Extreme Programming dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1 Proses Extreme Programming

Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53


4
JIMASIA Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53 

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Tempat Penelitian
Pada analisis dan perancangan ini melibatkan sekolah di Kecamatan Gedung Tataan. Sekolah yang
menjadi tempat penelitian ini memiliki prosedur manual yang sering terjadi kesalahan manusia (human error),
dimana pada permasalahan ini dibutuhkan fitur import excel guna mempermudah pengelolaan data sekolah
dan Sekolah di Kecamatan Gedung Tataan menjadi tempat untuk penelitian dan pengujian sebagai sample
sekolah yang mewakili Kecamatan Gedung Tataan, pada analisis dan perancangan ini, sekolah yang akan
menjadi sample penelitian dan pengujian yaitu SD IT Iqro Gedungtataan, MTs Pelita Gedungtataan, dan
SMK Pelita Gedungtataan.
3.2 Analisis Sistem Berjalan
Analisis sistem berjalan merupakan gambaran tentang sistem transaksi pembayaran SPP yang saat
ini sedang berjalan di Sekolah yang ada di Kecamatan Gedung Tataan. Prosedur sistem berjalan seperti
gambar 2, pada proses transaksi pembayaran, berikut prosedur sistem yang berjalan pada Sekolah di
kecamatan Gedung Tataan:

Gambar 2 Analisis Sistem Berjalan

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem


Pada tahap ini persyaratan sistem dan persyaratan perangkat keras akan dianalisis untuk membentuk
suatu sistem. Tahapan analisis ini adalah tahap yang paling penting dalam desain sistem. Analisis kebutuhan
Sistem terbagi menjadi 2 yaitu Analisis Kebutuhan Fungsional, dan Analisis Kebutuhan Non Fungsional.
Analisis kebutuhan fungsional, yaitu fasilitas yang dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional kepala sekolah yaitu login, dapat melihat seluruh data SPP dan
keuangan sekolah, dapat melakukan otorisasi laporan SPP, dan logout dari aplikasi. Sedangkan kebutuhan
fungsional Bendahara yaitu login, mengelola data siswa dan pembayaran, dapat mengelola arus kas laporan
dan mencetak laporan SPP, serta mengelola hak akses pengguna lainnya dan juga logout dari aplikasi.
Analisis kebutuhan non fungsional yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan sistem,
yaitu perangkat keras dan lunak. Perangkat keras terdiri dari processor, RAM minimal 4GB, hardisk,
keyboard dan mouse. Perangkat lunak terdiri dari database, server, text editor, back-end dan juga frontend.
3.4 Usecase Diagram
Usecase diagram merupakan permodelan untuk kegiatan pada aplikasi yang akan dibuat. Terdapat 2
aktor yaitu admin/bendahara dan kepala sekolah. Pada gambar 3, merupakan gambaran admin dan kepala
sekolah dalam menjalankan aplikasi pembayaran SPP. Admin dapat mengelola seluruh fi tur yang terdapat di
dalam aplikasi, sedangkan kepala sekolah hanya dapat mengelola laporan, baik laporan siswa maupun
laporan pengeluaran. Rancangan usecase diagram adalah sebagai berikut:

Sistem Informasi Pembayaran SPP… (Rika Mersita)


4
 Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53

Gambar 3 Usecase Diagram

3.5 Tampiln Menu Login


Menu login adalah form yang akan tampil jika mengakses sistem aplikasi, selain itu form login
berperan sebagai pintu masuk ke dalam sistem aplikasi dengan validasi Username dan Password, jika inputan
terdapat di database maka akan menampilkan menu utama. Implementasi menu login dapat dilihat pada
gambar 4 berikut ini:

Gambar 4 Tampilan Menu Login

Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53


4
JIMASIA Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53 

3.6 Tampilan Menu Utama


Halaman utama ini merupakan halaman setelah login atau setelah instalasi selesai, pada gambar 5
dibawah ini dalam halaman menu utama berisikan saldo pemasukan, pengeluaran, total siswa, jumlah
tagihan, dan grafik pada tahun berjalan.

Gambar 5 Tampilan Menu Utama

3.7 Tampilan Menu Data Siswa


Tampilan pengelolaan data siswa merupakan halaman untuk menambah, mengupdate, dan
menghapus data siswa, serta dapat juga menggunakan fitur import excel guna mempermudah penambahan data
siswa. Gambar 6 dibawah menunjukkan implementasi menu data siswa yang berisikan no, nama, NIS, NISN,
JK, Nama, dan kelas, berikut tampilan menu data siswa:

Gambar 6 Tampilan Menu Data Siswa

Daftar siswa seperti gambar 6 diatas, dapat diisikan secara manual satu per satu dan juga admin
dapat menginputkan data dengan fitur import excel. Pada gambar 7 merupakan implementasi dari form input
data siswa secara manual.

Gambar 7 Tampilan Menu Form Tambah Siswa

3.8 Tampilan Menu Pengelolaan Kenaikan Kelas


Tampilan pengelolaan data kenaikan kelas merupakan halaman untuk memindahkan siswa ke
dalam kelas baru sesuai dengan kelas yang sudah ditentukan karena adanya pergantian tahun ajaran maupun
Sistem Informasi Pembayaran SPP… (Rika Mersita)
5
 Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53

kebijakan lainnya, implementasi pengelolaan kenaikan kelas pada gambar 8 dibawah ini berisikan kelas lama
dan kelas baru yang akan diisi oleh siswa di tahun ajaran yang baru sesuai dengan keputusan sekolah.

Gambar 8 Tampilan Menu Pengelolaan Kenaikan Kelas

3.9 Tampilan Menu Daftar Tagihan


Tampilan menu daftar tagihan berisikan daftar-daftar tagihan yang wajib dibayarkan oleh
siswa/wali murid. Pada gambar 9 implementasi tagihan, pembayaran dapat diatur secara perbulan seperti SPP
ataupun tidak secara perbulan atau satu kali pembayaran tidak rutin setiap bulan seperti tagihan daftar ulang,
qurban, dan lainnya. Tagihan dibuat berdasarkan kebijakan dari masing-masing sekolah, yang dapat di
tambahkan dengan fitur excel, berikut tampilan menu daftar tagihan:

Gambar 9 Tampilan Menu Daftar Tagihan

3.10 Tampilan Menu Pembayaran


Tampilan menu pembayaran merupakan halaman transaksi pembayaran SPP yang dikelola oleh
admin, dalam menu ini admin mencocokkan data siswa, tagihan dan juga tahun ajaran untuk mengetahui
pembayaran yang akan dilakukan oleh siswa. Gambar 10 dibawah, implementasi menu pembayaran yang
dilakukan sesuai dengan kategori tagihan yaitu pembayaran dilakukan setiap satu bulan sekali, dapat dilihat
bahwa detail dari pembayaran dimuat persemester genap dan juga ganjil.

Gambar 10 Tampilan Menu Pembayaran

Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53


5
JIMASIA Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53 

3.11 Tampilan Bukti Pembayaran SPP


Bukti pembayaran SPP dapat di cetak secara perbulan maupun persemester sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan oleh siswa. Gambar 11 merupakan implementasi lanjutan dari menu pembayaran,
yaitu buki pembayaran. Pada bukti transaksi terdapat keterangan lunas dan belum lunas, dimana data yang
telah divalidasi bendahara dapat memudahkan orang tua/wali murid dalam mengontrol pembayaran SPP
berjalan sesuai dengan ketentuan pembayaran yang diterapkan di sekolah.

Gambar 11 Tampilan Bukti Pembayaran SPP

3.12 Tampilan Menu Cetak Laporan


Tampilan menu cetak laporan terdiri dari tiga laporan, yaitu laporan pembayaran, pengeluaran
dan juga laporan tagihan, yang berisikan data-data pembayaran dan pengeluaran yang telah di catat oleh
admin. Laporan ini merupakan data yang diambil dari menu pengeluaran dan pembayaran, pada gambar 12
implementasi cetak laporan pembayaran, berisikan periode yang dapat diatur sesuai kebutuhan yang dapat di
unduh atau di print dalam format excel dan juga dalam format pdf.

Gambar 12 Tampilan Menu Cetak Laporan Pengeluaran

3.13 Tampilan Bukti Laporan Pembayaran SPP


Tampilan laporan pembayaran SPP merupakan kelanjutan dari menu cetak laporan pembayaran,
data-data yang ditampilkan sesuai dengan tanggal mulai dan tanggal selesai periode cetak yang dibutuhkan
oleh sekolah. Data-data dalam laporan ini bertujuan untuk otorisasi oleh kepala sekolah guna mengetahui
perkembangan saldo pemasukan dari pembayaran SPP. Pada gambar 13 dibawah, implementasi laporan
pembayaran tertanggal 13-14 Juni 2022.

Sistem Informasi Pembayaran SPP… (Rika Mersita)


5
 Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53

Gambar 13 Tampilan Laporan Pengeluaran

3.14 Hasil Pengujian ISO 25010


Hasil pengujian aplikasi pembayaran SPP menggunakan ISO 25010 dengan melibatkan 7 responden,
yaitu masing-masing kepala sekolah dan admin/bendahara sekolah dan juga satu dosen Universitas
Teknokrat Indonesia. Tabel 1 yang merpakan tabel hasil pengujian dari keseluruhan responden yang
memakai 3 aspek dari ISO 25010 dan mendapatkan nilai total 90%. Berikut hasil keseluruhan dari
pengujian sistem menggunakan ISO 25010:
Tabel 1 Hasil Pengujian ISO 25010
Nilai
Aspek Nilai Aktual % Nilai Aktual Kriteria
Ideal
Fuctinonality 500 545 92% Sangat Baik
Usability 368 425 87% Sangat Baik
Reliability 144 155 93% Sangat Baik
Total 1012 1125 90% Sangat Baik

4. KESIMPULAN
Hasil pengujian dari proses perancangan ini dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran SPP berbasis
web dengan studi kasus sekolah di Kecamatan Gedung Tataan menggunakan metode pengembangan sistem
Extreme Programming dan tools laravel 8 dengan database MySql, serta pengujian menggunakan ISO 25010
mendapatkan nilai 90% yang artinya aplikasi dapat dgunakan untuk membantu mempermudah pencatatan
dan pengelolaan laporan pembayaran SPP di sekolah dan untuk mengetahui kondisi keuangan sekolah
sebelum dan setelah adanya transaksi pembayaran SPP.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis panjatkan puji syukur karna dengan berkat dan limpahan karunianya penulis dapat
menyelsaikan laporan tugas akhir ini dengan tepat waktu. Keluarga tercinta yang selalu memberikan
semangat, doa dan dukungan moral serta dukungan material. Serta almamater tercinta Universitas Teknokrat
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Tekege, “Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran SMA YPPGI
Nabire,” J. Teknol. dan Rekayasa, vol. 2, no. 1, pp. 40–52, 2017, [Online]. Available:
https://uswim.e- journal.id/fateksa/article/view/38.
[2] S. K. Y. Gumilar, W. Muhammad, and Suryatiningsih, “Aplikasi Berbasis Web Pengelolaan
Keuangan Sekolah,” vol. 3, no. 2, pp. 661–674, 2017.
[3] R. R. E. Putra and D. Sakethi, “Pengembangan Sistem Administrasi Pembayaran Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (Spp) Sekolah Menengah Atas Berbasis Web,” J. Komputasi, vol. 9, no. 1, pp.
67–77, 2021, doi: 10.23960/komputasi.v9i1.2410.
[4] Hendrik Ika Dita Widia, “Sistem Informasi Pembayaran Spp Pada Smk Pawyatan Daha 3 Kediri,”
Simki-Techsain ISSN, vol. 01, no. 05, pp. 1–7, 2017.

Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53


5
JIMASIA Vol 2, No.2, Desember 2022, pp. 45 – 53 

[5] A. Rochman, A. Sidik, and N. Nazahah, “Perancangan Sistem Informasi Administrasi Pembayaran
SPP Siswa Berbasis Web,” Edik Inform., vol. 6, no. 2, pp. 7–14, 2020, doi:
10.22202/ei.2020.v6i2.3980.
[6] U. Fitriyanti, “Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan, Bolehkah?,” ombudsman.go.id, 2019.
https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--pungutan-dan-sumbangan-biaya-pendidikan-bolehkah
(accessed Mar. 20, 2022).
[7] A. Susanto, L. A. Abdillah, and A. Wijaya, “Penerapan Metode Extreme Programming Pada Sistem
Pembayaran Elektronik Smk Bakti Ibu 3 Palembang,” pp. 337–344, 2020.
[8] R. S. Pressman, Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 7th ed., vol. 9781118592. Missouri:
McGraw-Hill, 2010.

Sistem Informasi Pembayaran SPP… (Rika Mersita)


Jurnal Pendidikan dan Konseling
Volume 4 Nomor 6 Tahun 2022
E-ISSN: 2685-936X dan P-ISSN: 2685-9351
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Implikasi Aksiologi dalam Ilmu Administrasi Negara

Nia Endri Wiranti1, Azmi Fitrisia2, Ofianto3


1,2,3
Universitas Negeri Padang
Email: niaendriwiranti0422@gmail.com

Abstrak
Keberadaan dan perluasan filsafat ilmu bergantung pada hubungan timbal balik dan saling pengaruh
antara filsafat dan ilmu. Hakikat ilmu adalah objek filsafat ilmu formal. Terdapat konsep dasar
kehidupan dalam filosofi administrasi yang mencerminkan keberadaan, identitas, dan manifestasinya
untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam administrasi kerja. Pada hakekatnya, kemajuan ilmu
administrasi merupakan kajian mendalam terhadap ranah akal manusia yang mampu menembus
luka dunia yang ditandai dengan gerakan rasionalitas dalam bidang filsafat ilmu administrasi. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk memahami aksiologi yang terkandung dalam ilmu administrasi
negara. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk investigasi. Menurut penelitian, ilmu
ketatanegaraan dengan pendekatan aksiologis mempersoalkan nilai-nilai yang berkembang, antara
lain nilai daya tanggap, partisipasi pekerja dan warga negara dalam pengambilan keputusan, keadilan
sosial, dan pilihan warga negara.
Kata Kunci: Filsafat Administrasi, Aksiologi, Admnistrasi Negara.

Abstract
Philosophy and science have mutually beneficial relationships and influences, which are essential to
the development and continuation of the philosophy of science. Formal philosophy of science
examines fundamental questions about the scientific enterprise. Administrative philosophy includes
a concept of life that reflects its existence, identity, and manifestation for the sake of efficiency and
effectiveness in managing the workplace. The philosophical field of administrative science is marked
by a movement toward reason, and its advancement is essentially a study of the realm of the human
mind that can penetrate the world's wounds. This research aims to decipher the axiology underlying
the discipline of public administration. The research employed a qualitative descriptive approach.
According to studies, constitutional science that takes an axiological approach raises doubts about
commonly held values like responsiveness, worker and citizen participation in decision making, social
justice, and citizen agency.
Keywords: Administrative Philosophy, Axiology, State Administration

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat bergantung pada pertimbangan filosofis. Untuk
menghargai kontribusi filsafat terhadap sains, pertama-tama seseorang harus memahami disiplinnya.
Kata asli untuk "filsafat" berasal dari bahasa Yunani Kuno dan berasal dari kata philosophia. Istilah
Yunani untuk filsafat, sophia, berasal dari kata philos (seperti) atau philia (persahabatan) (keahlian,
keahlian, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, kecerdasan). Singkatnya, filsafat adalah
pengejaran kebijaksanaan (Tarigan et al, 2022). Lebih parahnya lagi, banyak yang mengklaim bahwa

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 6 TAHUN 2022


filsafat adalah disiplin ilmu yang melarang menyelidiki masalah kebenaran, hakikat alam, Tuhan, dan
kemanusiaan.
Gerakan kehidupan didasarkan pada perilaku hukum Tuhan dan hukum horizontal yang
disusun oleh dan atas kesepakatan universal, dan filsafat menyentuh banyak aspek kehidupan
manusia, mewujudkan semua realitas ini, dan menggambarkan suasana damai dan damai atas dasar
ini. hukum. umat manusia. Hukum Tuhan dan hukum manusia tidak bertentangan secara diametris
satu sama lain; sebaliknya, mereka dapat didamaikan pada banyak tingkatan dalam keluhuran
karakter dan digunakan untuk membangun jembatan di atas jurang yang memisahkan masalah
kemanusiaan dari asalnya, memberikan wawasan dan integritas dalam prosesnya. solusi Mengingat
penelitian terbaru (Bachtiar, 2012).
Ilmu administrasi merupakan salah satu penemuan ilmiah yang terjadi. Namun,
pertumbuhan administrasi sebagai falsafah terlihat lebih lambat dibandingkan dengan
perkembangan administrasi sebagai administrasi, khususnya dalam penerapan administrasi yang
meliputi fungsi-fungsi manajemen (Fauzan, 2018). Hal ini disebabkan oleh perubahan situasi
kehidupan manusia yang dipicu oleh terobosan teknologi informasi dan komunikasi secara
menyeluruh. Sedangkan ilmu administrasi dan tugas manajemen berkembang seiring dengan
semakin kompleksnya keinginan dan tuntutan manusia (Sawir, 2021).
Evolusi ilmu administrasi terkait erat dengan evolusi administrasi sebagai filsafat. Ini karena
filsafat administrasi meletakkan fokus yang lebih besar pada ide-ide berdasarkan teori kebenaran
filosofis. Sementara itu, administrasi sebagai suatu disiplin ilmu semakin dituntut untuk meletakkan
dasar kebenaran dalam implementasinya pada setiap tahap evolusinya (Siagian, 2011). Filsafat
administrasi dan ilmu administrasi dengan demikian terkait erat. Pemahaman keagamaan harus
diimbangi dengan perluasan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kata
lain, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis pada peningkatan kecerdasan
intelektual manusia harus dibarengi dengan peningkatan kecerdasan spiritual manusia yang
mengedepankan etika ilmiah dan meletakkan dasar-dasar kebenaran dalam hakikat kemanusiaan itu
sendiri (Sakti, 2018).
Kajian aksiologi dalam ilmu administrasi, yang berkaitan dengan substansi penerapan ilmu
administrasi pada manusia. Aplikasi ini termasuk menentukan bagaimana berperilaku dalam aktivitas
dan membuat penilaian tindakan manusia. Kemudian, dalam ranah aksiologi ilmu administrasi, ada
dua macam pengaturan dan keteraturan: (1) pengaturan dan keteraturan berpikir rasional, dan (2)
pengaturan dan keteraturan berbuat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan manusia (Hasan,
2019). Sifat, substansi, dan signifikansi filsafat aksiologis dalam administrasi publik dikaji dalam studi
penelitian ini. Administrasi negara adalah bidang ilmu sosial. Penulis berkonsentrasi pada analisis
Ilmu Administrasi Negara. Secara lebih khusus, penulis akan memaparkan unsur aksiologis secara
lugas. Sains terus berkembang, dan potensinya tidak terbatas. Analisis pengetahuan ini bersifat
dinamis bukan statis. Stabilitas sains tidak ada di samping pertumbuhannya. Analisisnya lebih dinamis
daripada statis. Kemajuan ilmu pengetahuan berdampak signifikan terhadap aktivitas civitas
akademika
(penelitian, pembelajaran, bahkan pengabdian kepada masyarakat) (Fauzan, 2018).
Ilmu administrasi negara mengalami pergeseran dari waktu ke waktu. Administrasi dan tata
pemerintahan dipelajari dalam Ilmu Administrasi Negara. Proses administrasi dan pemerintahan
telah mengalami beberapa kemajuan dan perubahan. Seperti yang kita ketahui bersama, sains tidak
berhenti pada satu titik; sebaliknya, itu berkembang seiring dengan kemajuan pemikiran manusia
dalam studinya. Adanya ilmu yang dianggap penting oleh penulis menjadi alasan mengapa penulis
memilih ilmu Administrasi Publik untuk dipelajari. Mengingat Ilmu Administrasi Negara telah

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 6 TAHUN 2022


menjauhkan diri dari Ilmu Politik dan telah mengalami peneguhan identitas melalui aspek ontologi,
epistemologi, dan aksiologi, maka aksiologi implisit Administrasi Publik akan digunakan dalam
penelitian ini.

METODE
Penulis artikel ilmiah ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis fenomena sosial
politik yang terjadi di masyarakat. Penulis menganalisis fenomena tersebut dengan menggunakan
metode kualitatif karena hubungan antar variabel yang disajikan dapat dipelajari secara kualitatif.
Menurut Sugiyono (2011), peneliti metode kualitatif umumnya menggunakan metode untuk
mendeskripsikan peristiwa secara kronologis, menjelaskan hubungan yang mendalam antar variabel,
dan menyelidiki makna atau nilai yang muncul dalam masyarakat. Keputusan untuk menggunakan
metodologi kualitatif dalam penelitian ini memungkinkan adanya eksplorasi dan pengumpulan
informasi dan fakta dari para informan sebagaimana adanya, menurut pandangan para informan itu
sendiri, melalui pengumpulan data berupa fakta-fakta yang diungkapkannya, sesuai dengan bahasa
dan pandangan informan. Inilah sebabnya mengapa peneliti memberikan banyak kesempatan
kepada responden untuk membagikan pemikiran mereka, memastikan bahwa tanggapan mereka
akan komprehensif dan akurat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Mengenal Ilmu Administrasi Negara
Administrasi Publik dimulai ketika Woodrow Wilson (1887), yang kemudian menjadi Presiden
Amerika Serikat dari tahun 1913 hingga 1921, menerbitkan “The Study of Administration” di Political
Science Quarterly. Kebencian Wilson muda terhadap sistem rampasan, yang menyebabkan
administrasi yang tidak efisien di AS, menyebabkan pembuatan artikel tersebut. inefisiensi
manajemen negara. Ilmu Politik pada saat itu sulit digunakan, jadi Wilson menciptakan Ilmu
Administrasi. Ilmu Administrasi Wilson mempromosikan efisiensi pemerintah dan sistem jasa dengan
memisahkan urusan publik dari masalah pelayanan publik (Kumorotomo & Widaningrum, 2010).
Banyak ilmuwan administrasi menganggap penjelasan ilmiah Farank J. Goodnow tentang
teori Wilson dalam bukunya "Politics and Administration" pada tahun 1900 sebagai asal mula Ilmu ini
dan kemandiriannya dari Ilmu Politik. Ini disebut sebagai era dualitas politik-administrasi. Sebagai
ekspresi kehidupan keilmuannya, Ilmu Administrasi Negara berupaya mendefinisikan ontologi,
epistemologi, dan aksiologi yang berbeda dengan Ilmu Politik melalui paradigma ini (Munaf, 2016).
Ilmu Administrasi Negara diartikan sebagai proses pengurusan suatu peraturan yang sesuai
bagi negara dan mengatur jalannya negara. Secara lebih khusus, itu terdiri dari teori organisasi,
manajemen dan kebijakan publik, analisis dan perumusan kebijakan publik, manajemen birokrasi dan
pelayanan publik, penelitian sosial, dan bahkan hubungan birokrasi antara sektor swasta dan
pemerintah (Ridwan & Sudrajat, 2020).
Ilmu Administrasi memiliki fokus penelitian, khususnya sebagai fokus proses administrasi dan
sebagai tempat praktek, terutama entitas pemerintah. Ini berubah setelah transisi dari Administrasi
Publik ke Manajemen dan Kebijakan Publik. Peralihan dari Administrasi Publik ke Administrasi Publik,
dan setelahnya dari Administrasi Publik ke Manajemen dan Kebijakan Publik, berdampak besar pada
studi ontologi ilmu ini. Lokus administrasi negara, menurut Dwiyanto (2018), terlalu terbatas bagi
entitas pemerintah untuk menjadi hub administrasi publik. Ilmu administrasi dianggap terlalu
terbatas dan tidak relevan pada awal abad kedua puluh satu, yang menjadi semakin kompleks dan
dinamis. Perubahan dari birokrasi pemerintah menjadi organisasi publik berkaitan dengan menjadi

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 6 TAHUN 2022


administrator publik. Kemudian, dari Administrasi Publik ke Manajemen Kebijakan Publik lebih
ditekankan pada pemilahan instrumen kebijakan publik dan prosedur pengelolaannya.
Ada cara untuk administrasi publik. Dalam buku mereka "Administrasi Publik," J.M. Pfifner
dan Robert V. Presthus (1960) menggunakan tiga teknik untuk meneliti administrasi publik,
khususnya:
1. Constitutional-legal-historical approach. (Pendekatan berdasar kepada sejarah hukum konstitusi).
Metode ini didasarkan pada kerangka hak dan kewajiban pemerintah yang ditentukan oleh
Undang- Undang Dasar atau ditentukan sebelumnya oleh gagasan atau keputusan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun, bentuk penelitian saat ini dianggap
memberikan pandangan terbatas administrasi publik.
2. Structural descriptive approach. (Pendekatan berdasarkan kepada penguraian struktur). Strategi
ini hanya menekankan struktur organisasi keteknikan dan administrasi keuangan di sektor publik.
Pendekatan ini cenderung memberikan informasi yang relevan dengan administrasi daripada
gambaran administrasi.
3. Socio-Psychological-approach. (Pendekatan berdasar kepada psychology sosial). Strategi ini
menekankan pentingnya perasaan, sehingga secara akurat menggambarkan bagaimana
berperilaku. Perspektif ini berpendapat bahwa proses administrasi dicirikan oleh keteraturan dan
konsistensi, atau paling tidak bahwa hubungan manusia merupakan titik pusat kegiatan
administrasi.
Ditemukan bahwa penyelesaian perspektif didasarkan pada ketiga pendekatan ini. Dimulai
dengan penipuan pertama, yang didasarkan pada sejarah hukum ketatanegaraan. Tekanan ilmiah
sedang diterapkan pada undang-undang yang membuat sains tunduk pada konstitusi. Hal ini
menunjukkan bahwa Ilmu Administrasi Publik lebih menganut objektivisme daripada
intersubjektivisme pada saat itu. Kemudian ada perubahan yang lebih mendesak dalam struktur dan
administrasi keuangan. Sedangkan ilmu administrasi publik menjadi semakin tidak tunduk pada satu
teori universal, mereka bahkan dapat bertentangan dengan teori ini dan menciptakan teori mereka
sendiri, menunjukkan bahwa ilmu yang berkembang bukanlah ilmu yang statis.
Secara umum ilmu administrasi publik yang berkembang menjadi manajemen dan kebijakan
publik dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ontologi adalah aktualitas sesuatu yang terkait dengan pemecahan masalah perangkat kebijakan
publik dan proses administrasi di dalam pemerintahan.
2. Epistemologi yang digunakan adalah fenomenologi, hermeneutik, dan teori kritis sebagai hasil
kritik terhadap positivisme, serta ilmu-ilmu sosial lainnya yang menggunakan metode penelitian
kualitatif.
3. Aksiologi adalah keterlibatan diri dalam realitas sejauh itu mempengaruhi perilaku objek studi.

Implikasi Aksiologi dalam Ilmu Tata Negara


Mengubah aksioma seseorang adalah apa yang filsafat aksiologi lakukan. Karena suatu ilmu
pengetahuan selalu ada dan dihadapkan pada persoalan-persoalan yang berdasarkan fakta, maka
nilai- nilai yang menjadi energi atau motivasinya dapat meluas dan menciut sesuai dengan sifat nilai-
nilai yang memimpinnya. Penilaian faktual adalah penegasan deskriptif tentang kualitas empiris atau
dengan mengacu pada hubungan antara hal-hal, sedangkan penilaian nilai adalah evaluasi terhadap
realitas tertentu, meskipun hanya dalam bentuknya saat ini. Penilaian nilai, bagaimanapun, adalah
elemen evaluasi yang dapat bersifat subyektif atau obyektif (Susanto, 2021).
Sementara yang terakhir terjadi ketika hasil yang diantisipasi benar-benar terjadi, yang
pertama mengacu pada pertimbangan nilai yang dapat dilihat sebagai ekspresi perasaan atau

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 6 TAHUN 2022


keinginan seseorang. Dalam pengertian ini, nilai mencakup segala keinginan dan kebutuhan subjektif
dan objektif kita. Norma terbentuk ketika seperangkat nilai diterima sebagai universal dan digunakan
untuk menetapkan standar konkret untuk perilaku sosial. Ketika diberi kekuatan pengaturan dan
paksaan, norma menjadi undang-undang. Dan jika isi undang-undang dapat diterima oleh semua
orang pada waktu yang sama, tanpa memandang ruang, waktu, atau keadaan, maka norma atau
hukum tersebut telah menjadi prinsip umum atau kaidah perilaku.
Semua faktor ini, serta kelas sosial ekonomi seseorang atau masyarakat yang lebih besar,
dapat digunakan dalam konteks administrasi nilai, norma, dan harapan. Memaksimalkan efisiensi dan
efektivitas melalui administrasi tradisional merupakan prioritas. Rasio optimal output terhadap input
adalah nilai efisien. Efektivitas adalah nilai yang menuntut hasil tertentu, tetapi substansi adalah
tatanan yang dapat menghasilkan konsistensi dan ketepatan dalam pelaksanaan tugas yang
diberikan. Menurut catatan Azhar tentang kemanusiaan, di sinilah model efisiensi dan efektivitas
yang bersaing dapat ditemukan:
1. Model tujuan rasional analog dengan menentukan efektivitas.
2. Model koneksi manusia berfungsi sebagai ukuran umum kepemimpinan.
3. Model sistem terbuka adalah pengukuran berdasarkan konsep bahwa untuk berkembang,
organisasi bergantung pada pertukaran antara "jasa atau barang" yang dihasilkan oleh organisasi
dan lingkungannya.
4. Model proses internal adalah metrik yang menilai efisiensi proses internal. Menurut pandangan
peserta simulasi, organisasi merupakan sesuatu yang penting pada semua fase perkembangan.
Evolusi administrasi sebagai ilmu juga mengarah pada nilai-nilai berikut:
1. Nilai Pengembangan Organisasi
Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang berkumpul untuk melakukan tugas
tertentu sebagai satu kesatuan yang utuh. Pada dasarnya ada empat hal yang perlu diketahui
tentang bagaimana sebuah organisasi dijalankan:
a. Nilai pengetahuan merupakan penyangga nilai ilmiah yang dihasilkan dalam proses
penyelenggaraan kegiatan organisasi.
b. Nilai yang diberikan berasal dari fakta bahwa orang akan berusaha keras untuk memastikan
kenyamanan mereka sendiri di tempat kerja.
c. Merangkul keragaman sebagai sesuatu yang diberikan untuk membangun keharmonisan
dalam suatu institusi adalah nilai jamak.
d. Nilai kritik adalah skeptisisme yang muncul dari pengelolaan infrastruktur perusahaan yang
hati-hati.
Ada tiga konstanta yang mendefinisikan administrasi sebagai substansi, yang pertama
adalah fungsi perencanaan, yang menghubungkan proses dialog pemikiran manusia tentang apa
yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, dan apa yang harus dilakukan dalam penawaran.
Mempertimbangkan luasnya fungsi kedua, nilai turunan fungsi keteraturan adalah sintesis dari
dua fungsi kedua. Setiap langkah dalam proses melakukan sesuatu dapat dikategorikan sebagai
"pengorganisasian", "pegawaian", "pengarahan", "pengendalian", atau "pemotivasian". Ketiga,
ada fungsi pemantauan, yang mengubah nilai berdasarkan keinginan dan praktik aktual. Alasan
dan pertimbangan digunakan dalam tujuan ketiga.
2. Nilai Pengembangan Model Hubungan Kemanusiaan Dalam Organisasi
Struktur organisasi atau gambaran tentang hubungan yang diperlakukan dapat
memberikan wawasan tentang model (makna abstrak) hubungan manusia karena
mengungkapkan adanya hubungan jaringan manusia dalam pelaksanaan tugas yang terbentuk
secara fungsional.

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 6 TAHUN 2022


Model organisasi (teori) adalah kerangka kerja untuk mendefinisikan hubungan sebab akibat
dengan tujuan menyelesaikan masalah hubungan di dalam suatu organisasi. Model yang
menggambarkan node dalam jaringan hubungan manusia organisasi merupakan paradigma
hubungan manusia dalam organisasi. Hubungan manusia dalam organisasi dilihat melalui
perspektif organisasi, atau "model", dalam konteks ini.
Nilai dalam ilmu Administrasi Negara yang berkembang sejalan dengan implikasi
asksiologi administrasi adalah:
a. Nilai daya tanggap adalah nilai yang mendorong penyelenggaraan yang peka terhadap
lingkungan. Sebagai hasil dari nilai ini, ekologi administratif muncul.
b. Nilai partisipasi dalam mengambil keputusan. Mempertimbangkan masukan dari pekerja dan
warga saat membuat keputusan. Hal inilah yang melahirkan pemberdayaan atau demokratisasi
sistem pengambilan keputusan yang dimaksudkan untuk mencakup seluruh aspek kehidupan
bangsa.
c. Nilai keadilan sosial Nilai-nilai yang memerlukan generalisasi berbasis kelas sosial dari keluaran
layanan masyarakat.
d. Nilai pemilihan warga. Nilai yang membutuhkan pengembangan jenis layanan lain untuk
memperluas pilihan. Kontrak sosial dapat membantu menghindari tumpang tindih.
e. Nilai tanggung jawab administrasi untuk efektivitas program.
Semua ini adalah prinsip-prinsip kontemporer yang harus dimasukkan ke dalam kerangka
tatanan administrasi. Hasil penelitian, kajian ilmiah, dan khususnya kajian filosofis aksiologi
diharapkan dapat menjadi apakah administrasi dapat mengontrol semua nilai tersebut atau
apakah semua nilai tersebut akan mempengaruhi kinerja sistem untuk menciptakan ketertiban
melalui kerjasama.

SIMPULAN
Ketika filsafat dan sains berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain, kumpulan
pengetahuan hibrida yang dikenal sebagai filsafat sains muncul dan tumbuh. Filsafat ilmu
memandang lebih serius pada inti persoalan ilmu karena objek formalnya adalah substansi ilmu.
Ontologi, epistemologi, dan aksiologi adalah tiga disiplin dasar. Pandangan aksiologis ketatanegaraan
menekankan pentingnya nilai sebagai motor penggerak perluasan dan pematangan suatu disiplin
ilmu, dimana nilai-nilai tersebut menjadi landasan bagi segala pertimbangan selanjutnya. Nilai-nilai
seperti ketanggapan, keterlibatan warga dalam pengambilan keputusan, keadilan sosial, dan pilihan
warga muncul sesuai dengan aksiologi yang dikemukakan.

DAFTAR PUSTAKA
Adib, H. M. (2011). Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan.
Anzaikhan, M. (2020). Ontologi Filsafat dalam Ilmu Falak dan Implementasinya bagi Praktek Ibadah
Umat Muslim. Al-Ijtimai: International Journal of Government and Social Science, 6(1), 63-74.
Bachtiar, A. (2012). Filsafat Ilmu Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dwiyanto, A. (2018). Administrasi Publik: Desentralisasi Kelembagaan dan Aparatur Sipil Negara.
UGM PRESS.
Fauzan, H. S. (2018). Filsafat Ilmu Administrasi sebagai Hakikat dan Makna dalam Keilmuan
Administrasi Publik. Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik, 8(1), 31-42.
Hasan, J. (2019). Aksiologi Ilmu Pengetahuan (Telaah Tentang Manfaat Ilmu Pengetahuan dalam
Konteks Ilmu Dakwah). Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam, 3(1), 95-108.

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 6 TAHUN 2022


Kumorotomo, W., & Widaningrum, A. (2010). Reformasi Aparatur Negara Ditinjau
Kembali. Yogyakarta: Gava Media.
Mariyah, S., Syukri, A., Badarussyamsi, B., & Rizki, A. F. (2021). Filsafat dan Sejarah Perkembangan
Ilmu. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(3), 242-246.
Munaf, Y. (2016). Hukum Administrasi Negara. Marpoyan Tujuh, Pekanbaru.
Pfiffner, J. M., & Presthus, R. (1960). Public Administration. l| th ed. New Yorki The Ronald Press Co.,
196.
Ridwan, I. H. J., & Sudrajat, M. A. S. (2020). Hukum administrasi Negara dan kebijakan pelayanan
publik. Nuansa Cendekia.
Sakti, F. T. (2018). Morfologi Filsafat Administrasi. Bandung: Unpas Press.
Sawir, M. (2021). Ilmu Administrasi dan Analisis Kebijakan Publik Konseptual dan Praktik. Deepublish.
Siagian, S. P. (2011). Filsafat Administrasi. Bumi Aksara.
Sugiyono, P. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung.
Susanto, A. (2021). Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan
Aksiologis.
Bumi Aksara.
Tarigan, M., Fadillah, S. I., Tanjung, N. F., Manurung, S. S. D., & Jannah, M. (2022). Landasan Ontologi,
Epistemologi, Aksiologi Keilmuan. Jurnal Studi Sosial dan Agama (JSSA), 2(2), 92-105.

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 4 NOMOR 6 TAHUN 2022


Ilmudata.o
rg Volume 2 (8),

Sistem Administrasi Penduduk pada Kelurahan


Penengahan Kota Bandar Lampung
Mirsa Sani Dwikasani
Sistem Informasi
Akuntansi
mirsasani@gmail.com

Abstrak

Sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem administrasi Negara, dan


mempunyai peranan penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan
administrasi kependudukan. Hak asasi setiap orang dibidang pelayanan administrasi
kependudukan, peningkatan kesadaran penduduk dan kewajibannya untuk berperan serta
dalam pelaksanaan administrasi kependudukan, pemenuhan data statistik kependudukan dan
statistik peristiwa kependudukan, dukungan terhadap perencanaan pembangunan sistem
administrasi kependudukan guna meningkatkan pemberian pelayanan publik tanpa
diskriminasi.Setelah melalui objek penelitian dengan mengikuti procedure yang ada, maka hasil
yang didapatkan dari penelitian adalah suatu program untuk “ Sistem Administrasi Penduduk pada
Kelurahan Penengahan Kota Bandar Lampung”. Sistem Ini dibuat dengan Aplikasi Bahasa
pemrograman Borland Delphi 7.0 dengan menggunakan database My Sql Yog. Sistem Administrasi
Penduduk ini dibuat untuk mempermudahkan Bagian Kaur Pemerintahan dalam pengecekan Data
Penduduk dan dalam pencarian data, sehingga lebih mudah. Berdasarkan Pembahasan yang telah
diuraikan dalam penulisan Tugas Akhir ini dapat disimpulkan bahwa Sistem Administrasi
Penduduk yang baru dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengolahan dan
pelaporan data sehingga dapat mempengaruhi optimalisasi proses kerja pegawai di
Kelurahan Penengahan. Data yang dihasilkan pun akurat karna setiap ada perubahan data
penduduk sistem akan segera memperbaharui database. Aplikasi yang digunakan adalah
Borland Delphi 7 dan menggunakan database MySql. Tampilan aplikasi tersebut dirancang
dengan konsep Interface User Frendly yang dimaksudkan agar memudahkan penggunaan
aplikasi dalam pengolahan data penduduk.

Kata kunci : Administrasi, Penduduk, MySQL, Sistem

PENDAHULUAN

Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem administrasi Negara,
dan mempunyai peranan penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan
administrasi kependudukan (E. Putri, 2022), (Ristiandika Arrahman, 2021), (Samanik &
Lianasari, 2018). Hak asasi setiap orang dibidang pelayanan administrasi kependudukan,
peningkatan kesadaran penduduk dan kewajibannya untuk berperan serta dalam pelaksanaan
administrasi kependudukan, pemenuhan data statistik kependudukan dan statistik peristiwa
kependudukan, dukungan terhadap perencanaan pembangunan sistem administrasi
kependudukan guna meningkatkan pemberian pelayanan publik tanpa diskriminasi (Arwani
& Firmansyah, 2013), (Firma Sahrul B, 2017), (Website & Cikarang, 2020).
Sejalan dengan arah penyelengaraan administrasi kependudukan, maka pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil sebagai sub-sub sistem pilar dari administrasi kependudukan
perlu ditata
Ilmudata.o 1
Ilmudata.o
rg Volume 2 (8),

dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan manfaat dalam perbaikan pemerintahan dan
pembangunan (Firmansyah M et al., 2017), (N. U. Putri et al., 2020),(Wulandari, 2018).
Kelemahan yang ditemukan pada Kelurahan Penengahan yaitu Pegawai kelurahan bisa
menghabiskan waktu sehari untuk merekap data kependudukan yang diketik dan dijadikan
laporan menggunakan Miscrososf Excel, hal ini akan memakan waktu yang lama dan akan
mengakibatkan keterlambatan dalam pelaporan (Setri & Setiawan, 2020), (Mertania &
Amelia, 2020), (Lestari & Wahyudin, 2020). Selain itu, data penduduk yang telah pindah
atau meninggal masih sering tercatat sebagai penduduk setempat, ketika perhitungan jumlah
penduduk, akibatnya informasi jumlah penduduk yang dihasilkan tidak akurat (E. Putri &
Sari, 2020), (Apriyanti & Ayu, 2020), (Firmansyah et al., 2017). Pemborosan kertas pun
terjadi karna untuk mencetak form kosong penduduk baru, perpindahan penduduk, kelahiran,
kematian dan surat pengantar. Form kosong yang telah dicetak banyak yang belum terpakai
hingga 1 (satu) tahun bahkan sampai usang atau rusak (Suprayogi et al., 2021), (Samanik,
2021).
Berdasarkan dari masalah diatas, maka dibutuhkan sebuah Sistem Administrasi Penduduk
pada Kelurahan Penengahan yang dapat memberikan kemudahan dalam melakukan
pengolahan dan pelaporan data sehingga dapat mempengaruhi optimalisasi proses kerja
pegawai di Kelurahan Penengahan(Fithratullah, 2021), (Dakwah et al., 2021), (Robot, 2007).
Sistem yang baru ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan, tinggal
memilih tanggal yang diinginkan sehingga tidak mengakibatkan keterlambatan dan data yang
dihasilkan akurat karena setiap ada perubahan data penduduk sistem akan segera
memperbaharui database (H Kara, 2014), (Firmansyah et al., 2018), (Pratama, 2018). Sistem
yang baru ini juga akan mengurangi pemborosan kertas karena pencatatan data
kependudukan dan pembuatan surat pengantar akan lebih cepat karena pencetakkan form dan
laporan dapat dilakukan pada saat dibutuhkan saja (Asia & Samanik, 2018), (Nindyarini
Wirawan, 2018), (Keanu, 2018).

KAJIAN PUSTAKA

Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berintraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Nurmalasari & Samanik, 2018), (Gita &
Setyaningrum, 2018), (Sidiq & Manaf, 2020).

Sistem Informasi

Sistem akuntansi pembelian adalah sistem yang digunakan didalam perusahaan untuk
pengadaan barang yang diperlukan perusahaan (Webqual, 2022), (Hartanto et al., 2022).
Aktivitas pembelian dalam sistem akuntansi pembelian meliputi semua kebutuhan yang
dibutuhkan perusahaan.Pembelian merupakan bagian dari sistem yang mendukung kegiatan
dalam sebuah perusahaan untuk menentukan dan mempertahankan jumlah barang agar
perusahaan dapat berjalan baik (Aldino & Sulistiani, 2020), (Sidiq et al., 2015),
(Fithratullah, 2019).

Administrasi

Ilmudata.o 2
Ilmudata.o
rg Volume 2 (8),

Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijakan
untuk mencapai tujuan (Agustina & Utami, 2021). Administrasi dalam arti sempit adalah
kegiatan yang meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik,
agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan, sedangkan administrasi dalam
arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan
dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna
(Gerai et al., 2021), (Siregar & Utami, 2021), (Wahyudi & Utami, 2021).

Penduduk

Penduduk secara umum yaitu setiap WNA (Warga Negara asing) dan WNI (Warga Negara
Indonesia) yang mendiami suatu tempat atau wilayah dan menetap serta memenuhi
ketentuan sesuai syarat-syarat yang telah berlaku (Prayoga & Utami, 2021).

Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Bagan alir dokumen (Document Flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (Form
Flowchart) atau Paperwork Flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusanya. Bagan alir dokumen ini menggunakan
simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir system (R Arrahman,
2022), (Pajar et al., 2017), (MEMBIMBING Dan MENGUJI KP 2020.Pdf, n.d.).

Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Diagram arus data merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk


menggambarkan suatu arus data dari sebuah sistem.Diagram arus data merupakan alat yang
digunakan pada metodelogi pengembangan sistem yang terstruktur (Kutipan et al., n.d.),
(Artikel, 2020).

Entity Relationship Diagram (ERD)

Model entity relationship diagram (ERD) berisi komponen-komponen himpunan relasi yang
masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempersentasikan seluruh fakta dari
dunia nyata yang kita tunjau, dan digambarkan dengan lebih sistematis menggunakan entity
relationship diagram (ERD) dengan notasi symbol (Pustika, 2010), (Safitri et al., 2019).

Waterfall

Model SDLC air terjun (waterfall) menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak
secara sekuensial atau terurutdimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap
pendukung (support) (Ramdan & Utami, 2020).

Java NetBeans IDE 8.0.2

Pada saat ini terdapat banyak sekali bahasa pemograman, salah satu Bahasa pemograman
adalah java.Java merupakan bahasa pemograman yang dapat dijalankan diberbagai
komputer. Bahasa pemograman ini dibuat oleh james gosling saat masih bergabung di sun
microsystems,

Ilmudata.o 3
Ilmudata.o
rg Volume 2 (8),

dimana saat ini merupakan bagian dari Pracle yang dirilis pada tahun 1995 (Wahyuni et al.,
2021), (Gustanti & Ayu, 2021).

MySQL

MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management


System) yang bersifat Open Source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi
dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain itu tentu saja
bentuk kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi (Yudha & Utami,
2022).

METODE
Diagram Konteks
Laporan Data Penduduk
Laporan Data Pendatang
Laporan Penduduk Pindah
Laporan Data Kelahiran
Data Penduduk Laporan Data Kematian
Data Surat PindahSistem
Kaur Pemerintahan Administrasi
Penduduk pada Lur
Kelurahan Penengahan
SKPKota Bandar Lampung
SKM
SPPK SPPKK

Gambar 1 Diagram Konteks

Gambar 2 Relasi Tabel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi

Setelah melalui objek penelitian dengan mengikuti procedure yang ada, maka hasil yang
didapatkan dari penelitian adalah suatu program untuk “ Sistem Administrasi Penduduk
pada Kelurahan Penengahan Kota Bandar Lampung”. Sistem Ini dibuat dengan Aplikasi
Bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 dengan menggunakan database My Sql Yog.
Sistem Administrasi Penduduk ini dibuat untuk mempermudahkan Bagian Kaur
Pemerintahan dalam pengecekan Data Penduduk dan dalam pencarian data, sehingga lebih
mudah.

Tampilan Interface

Ilmudata.o 4
Ilmudata.o
rg Volume 2 (8),

Gambar 3 Tampilan Login

Gambar 4 Tampilan Utama

Gambar 5 Tampilan Halaman Form Data Pengguna

Gambar 6 Tampilan Data Penduduk

Ilmudata.o 5
Ilmudata.o
rg Volume 2 (8),

Gambar 7 Tampilan Form Data SPPK

Gambar 8 Tampilan Laporan Fakrur Penjualan

Gambar 9 Tampilan Laporan Penjualan

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan Pembahasan yang telah diuraikan dalam penulisan Tugas Akhir ini dapat
disimpulkan bahwa Sistem Administrasi Penduduk yang baru dapat memberikan kemudahan
dalam melakukan pengolahan dan pelaporan data sehingga dapat mempengaruhi optimalisasi
proses kerja pegawai di Kelurahan Penengahan. Data yang dihasilkan pun akurat karna setiap
ada perubahan data penduduk sistem akan segera memperbaharui database. Aplikasi yang
digunakan adalah Borland Delphi 7 dan menggunakan database MySql. Tampilan aplikasi
tersebut dirancang dengan konsep Interface User Frendly yang dimaksudkan agar
memudahkan penggunaan aplikasi dalam pengolahan data penduduk.

Ilmudata.o 6
Ilmudata.o
rg Volume 2 (8),

REFERENSI

Agustina, E. T., & Utami, A. R. (2021). STUDENTS ’ INTERESTING WTH ENGLISH TEXT.
11(3), 1–12.
Aldino, A. A., & Sulistiani, H. (2020). Decision Tree C4. 5 Algorithm For Tuition Aid
Grant Program Classification (Case Study: Department Of Information System,
Universitas Teknokrat Indonesia). Edutic-Scientific Journal of Informatics Education,
7(1).
Apriyanti, D., & Ayu, M. (2020). Think-Pair-Share: Engaging Students in Speaking
Activities in Classroom. Journal of English Language Teaching and Learning, 1(1),
13–19. https://doi.org/10.33365/jeltl.v1i1.246
Arrahman, R. (2022). Rancang Bangun Pintu Gerbang Otomatis Menggunakan Arduino
Uno R3. Jurnal Portal Data, 2(2), 1–14.
http://portaldata.org/index.php/portaldata/article/view/78
Arrahman, Ristiandika. (2021). Automatic Gate Based on Arduino Microcontroller Uno R3.
Jurnal Robotik, 1(1), 61–66.
Artikel, J. (2020). HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA
ILMIAH : PROSIDING Komponen yang dinilai a . Kelengkapan unsur isi prosiding ( 10
%) b . Ruang lingkup dan kedalaman c . Kecukupan dan kemutakhiran data ( 30 %) d .
Kelengkapan unsur dan kualitas Nil. 1–2.
Arwani, M., & Firmansyah, M. A. (2013). Identifikasi Kerangka Pengetahuan Masyarakat
Nelayan di Kota Bengkulu Dalam Kesiapsiagaan Bencana Sebagai Basis Dalam
Merumuskan Model Pengelolaan Bencana. Jurnal Dialog Penganggulangan Bencana,
4(1), 57–64.
Asia, J., & Samanik. (2018). Dissociative Identity Disorder Reflected in Frederick Clegg ’ S
Character in the Collectors Novel. ELLiC, 2(1), 424–431.
Dakwah, J., Televisi, E., Pada, B., & Pandemi, M. (2021). AL-IDZA ’ AH AL-IDZA ’ AH.
12– 22.
Firma Sahrul B, M. A. S. O. D. W. (2017). Implementasi Sistem Informasi Akademik
Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel. Jurnal Transformasi, 12(1), 1–4.
Firmansyah, M. A., Karlinah, S., & Sumartias, S. (2017). Kampanye Pilpres 2014 dalam
Konstruksi Akun Twitter Pendukung Capres. Jurnal The Messenger, 9(1), 79.
https://doi.org/10.26623/themessenger.v9i1.430
Firmansyah, M. A., Mulyana, D., Karlinah, S., & Sumartias, S. (2018). Kontestasi Pesan
Politik dalam Kampanye Pilpres 2014 di Twitter: Dari Kultwit Hingga Twitwar. Jurnal
Ilmu Komunikasi, 16(1), 42. https://doi.org/10.31315/jik.v16i1.2681
Firmansyah M, Lomi, A., & Gustopo, D. (2017). Meningkatkan Mutu Kain Tenun Ikat
Tradisional Di Desa/Kelurahan Roworena Secara Berkesinambungan Di Kabupaten
Ende Dengan Pendekatan Metode TQM. Jurnal Teknologi Dan Manajemen Industri,
3(1), 5–13. https://doi.org/10.36040/jtmi.v3i1.171
Fithratullah, M. (2019). Globalization and Culture Hybridity; The Commodification on
Korean Music and its Successful World Expansion. Digital Press Social Sciences and
Humanities, 2(2018), 00013. https://doi.org/10.29037/digitalpress.42264
Fithratullah, M. (2021). Representation of Korean Values Sustainability in American
Remake Movies. Teknosastik, 19(1), 60. https://doi.org/10.33365/ts.v19i1.874
Gerai, S., Donald, M., Indriani, R., & Firmansyah, M. A. (2021). STRATEGI KOMUNIKASI
PEMASARAN MELALUI BTS MEAL OLEH RESTORAN MC . DONALDS DAN
PERSEPSI KONSUMEN Abstrak. 3(1), 3–12.
Gita, V., & Setyaningrum, Y. (2018). Hedonism As Reflected in Hemingway ’ S the Snows of.

Ilmudata.o 7
Ilmudata.o
rg Volume 2 (8),

2, 450–456.
Gustanti, Y., & Ayu, M. (2021). THE CORRELATION BETWEEN COGNITIVE READING
STRATEGIES AND STUDENTS ’ ENGLISH PROFICIENCY TEST. 2(2), 95–100.
H Kara, O. A. M. A. (2014). 済無 No Title No Title No Title. Paper Knowledge . Toward
a Media History of Documents, 7(2), 107–115.
Hartanto, Y., Firmansyah, M. A., & Adhrianti, L. (2022). Implementation Digital Marketing
Pesona 88 Curup in to Build Image for the Decision of Visit Tourist Attraction.
Proceedings of the 4th Social and Humanities Research Symposium (SoRes 2021),
658(SoRes 2021), 589–594. https://doi.org/10.2991/assehr.k.220407.121
Keanu, A. (2018). Narrative Structure of the Minds of Billy Milligan Novel and Split Film.
2nd English Language and Literature International Conference (ELLiC), 2, 440–444.
Kutipan, K., Ulama, N., & Solihin, D. A. N. (n.d.). Mutiara hikmah ulama.
Lestari, M., & Wahyudin, A. Y. (2020). Language learning strategies of undergraduate EFL
students. Journal of English Language Teaching and Learning, 1(1), 25–30.
MEMBIMBING dan MENGUJI KP 2020.pdf. (n.d.).
Mertania, Y., & Amelia, D. (2020). Black Skin White Mask: Hybrid Identity of the Main
Character as Depicted in Tagore’s The Home and The World. Linguistics and
Literature Journal, 1(1), 7–12. https://doi.org/10.33365/llj.v1i1.233
Nindyarini Wirawan, A. and S. (2018). Sociopathic Personality Disorder in Humbert
Humbert’S Character of Nabokov’S Lolita. 2, 432–439.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/ELLIC/article/viewFile/3568/3394
Nurmalasari, U., & Samanik. (2018). A Study of Social Stratification In France In 19th
Century as Portrayed in `The Necklace ‘La Parure’` Short Story by Guy De
Maupassant. English Language & Literature International Conference, 2, 2.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/ELLIC/article/view/3570
Pajar, M., Setiawan, D., Rosandi, I. S., & Darmawan, S. (2017). Deteksi Bola Multipola
Pada Robot Krakatau FC. 6–9.
Pratama, P. G. (2018). Transgender Personality Reflected in Buffalo Bill ’ S Character As
Seen in Harris ’ the Silence of the Lambs. 2, 417–423.
Prayoga, A., & Utami, A. R. (2021). USE OF TECHNOLOGY AS A LANGUAGE LEARNING.
14(3), 1–10.
Pustika, R. (2010). Improving Reading Comprehension Ability Using Authentic Materials
For Grade Eight Students Of MTSN Ngemplak, Yogyakarta. Topics in Language
Disorders, 24(1), 92–93.
Putri, E. (2022). An impact of the use Instagram application towards students vocabulary.
Pustakailmu.Id, 2(2), 1–10.
Putri, E., & Sari, F. M. (2020). Indonesian Efl Students’ Perspectives Towards Learning
Management System Software. Journal of English Language Teaching and Learning,
1(1), 20–24. https://doi.org/10.33365/jeltl.v1i1.244
Putri, N. U., Oktarin, P., & Setiawan, R. (2020). Pengembangan Alat Ukur Batas Kapasitas
Tas Sekolah Anak Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kendali Dan
Listrik, 1(1), 14–22. https://doi.org/10.33365/jimel.v1i1.189
Ramdan, S. D., & Utami, N. (2020). Pengembangan Koper Pintar Berbasis Arduino. Journal
ICTEE, 1(1), 4–8. https://doi.org/10.33365/jictee.v1i1.699
Robot, S. N. (2007). Sistem kontrol pergerakan robot beroda pemadam api. 2007(Snati), 1–
4.
Safitri, V. A., Sari, L., & Gamayuni, R. R. (2019). Research and Development,
Environmental Investments, to Eco-Efficiency, and Firm Value. The Indonesian
Journal of Accounting

Ilmudata.o 8
Ilmudata.o
rg Volume 2 (8),

Research, 22(03), 377–396. https://doi.org/10.33312/ijar.446


Samanik, S. (2021). Imagery Analysis In Matsuoka’s Cloud Of Sparrows. Linguistics and
Literature Journal, 2(1), 17–24.
Samanik, S., & Lianasari, F. (2018). Antimatter Technology: The Bridge between Science
and Religion toward Universe Creation Theory Illustrated in Dan Brown’s Angels and
Demons. Teknosastik, 14(2), 18. https://doi.org/10.33365/ts.v14i2.58
Setri, T. I., & Setiawan, D. B. (2020). Matriarchal Society in The Secret Life of Bees by Sue
Monk Kidd. Linguistics and Literature Journal, 1(1), 28–33.
https://doi.org/10.33365/llj.v1i1.223
Sidiq, M., & Manaf, N. A. (2020). Karakteristik Tindak Tutur Direktif Tokoh Protagonis
Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan. Lingua Franca: Jurnal Bahasa,
Sastra, Dan Pengajarannya, 4(1), 13–21.
Sidiq, M., Nurdjali, B., & Idham, M. (2015). Karakteristik dan Kerapatan Sarang Orangutan
(Pongo pygmaeus wurbmbii) di Hutan Desa Blok Pematang Gadung Kabupaten
Ketapang Propinsi Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari, 3, 322–331.
Siregar, A., & Utami, A. R. (2021). ENGLISH LEARNING CURRICULUM IN JUNIOR
HIGH. 8(3), 2–9.
Suprayogi, S., Samanik, S., & Chaniago, E. P. (2021). Penerapan Teknik Mind Mapping ,
Impersonating dan Questionning dalam Pembelajaran Pidato di SMAN 1 Semaka.
02(01), 33–39.
Wahyudi, C., & Utami, A. R. (2021). EXPLORING TEACHERS ’ STRATEGY TO
INCREASE THE MOTIVATION OF THE STUDENTS DURING ONLINE. 9(3), 1–9.
Wahyuni, A., Utami, A. R., & Education, E. (2021). the Use of Youtube Video in
Encouraging Speaking Skill. Pustakailmu.Id,
7(3), 1–9.
http://pustakailmu.id/index.php/pustakailmu/article/view/62
Webqual, C. M. (2022). Analisis Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi Kawasan Agrowisata. 8(1), 13–19.
Website, B., & Cikarang, D. I. (2020). Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.5 No.2 September
2020 PENERAPAN METODE. 5(2), 18–23.
Wulandari, G. H. (2018). Factors That Influence the Timeliness of Publication Offinancial
Statements on Banking in Indonesia. TECHNOBIZ : International Journal of Business,
1(1), 16. https://doi.org/10.33365/tb.v1i1.201
Yudha, H. T., & Utami, A. R. (2022). the Effect of Online Game Dota 2 in Students’
Vocabulary. Pustakailmu.Id, 2(1), 1–9.

Ilmudata.o 9
SEJARAH AKUNTANSI SYARIAH

Muhammad Rabiul Dahri


Sekolah Tinggi Ekonomi Islam STEI SEBI
Email : rabiuldahri45@gmail.com

Rachmad Risqy Kurniawan


Sekolah Tinggi Ekonomi Islam STEI SEBI
Email : rah.rizqy@gmail.com

Abstract
This article discusses the history of sharia accounting from the time of the Prophet
sallallaahu Alaihi Wasallam, Khalifa's Companions to the modern era. where
recording is very important to be applied so that the development of sharia accounting
continues from time to time. then proceed with discussing the history of accounting in
Indonesia which begins with the emergence of Islamic banking in Indonesia. The
objectives and principles and benefits of Islamic accounting are important guidelines
that make Islamic accounting more and more developed from various researches and
students. The difference between Islamic and conventional accounting is an important
understanding of how Islamic accounting has so many advantages.
Keywoards : Islamic accounting history, development, accounting

Abstrak
Artikel ini membahas tentang sejarah akuntansi syariah dari zaman Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam, Sahabat Khalifa sampai era modern. dimana pencatatan
sangat penting untuk diterapkan sehingga pengembangan akuntansi syariah terus
berlanjut dari zaman ke zaman. kemudian dilanjutkan dengan membahas sejarah
akuntansi di negara indonesia yang diawali dengan munculnya perbankan syariah di
Indonesia. Tujuan dan prinsip serta manfaat dalam akuntansi syariah menjadi
pedoman penting yang membuat akuntansi syariah semakin banyak di kembangkan
dari berbagai riset dan pembelajar. Perbedaan akuntansi syariah dan konvensional
menjadi pemahaman penting bagaimana akuntansi syariah memiliki begitu banyak
keunggulan
Kata Kunci : Sejarah Akuntansi Syariah, Perkembangan, Akuntansi

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
PENDAHULUAN
Sebelum membahas sejarah akuntansi syariah terlebih dahulu memahami apa itu
akuntansi dan apa itu syariah. Akuntansi secara pemikiran umum adalah sebuah
proses yang melibatkan pencatatan, mengklasifikasi, mengelola, serta menyajikan
data transaksi-transaksi yang dilakukan oleh individu, organisasi, perusahaan, serta
pemerintahan. Yang tujuan utamanya yaitu memberikan tentang informasi laporan
keuangan.

Sedangkan Syariah/Syariat adalah sebuah hukum atau aturan di dalam islam


yang meliputi segala kegiatan dalam kehidupan manusia yang didasarkan serta
berpatokan dalam kitab suci Al-Qur'an, As,Sunah, Ijma, dan Qiyas.

Menurut sudut pandang pengetahuan, akuntansi adalah ilmu yang mencoba


mengubah bukti dan informasi menjadi data dengan memperkirakan transaksi yang
berbeda dan mengumpulkannya ke dalam catatan, pengukur atau hal-hal moneter
seperti sumber daya, kewajiban, modal, hasil, pengeluaran, dan manfaat. Aturan
pembukuan dalam gagasan Syariat Islam dapat di definisikan sebagai bermacam-
macam dasar hukum yang baku dan tahan lama, yang disimpulkan dari sumber-
sumber Syariat Islam dan digunakan sebagai aturan oleh seorang pemegang buku
dalam pekerjaannya, baik dalam akuntansi, pemeriksaan, analisis, dan klarifikasi.
juga, menjadi daya tarik dalam memaknai suatu kejadian atau peristiwa.

Akuntansi Syariah adalah suatu proses yang pada dasarnya sama saja dengan
akuntansi biasa yang melakukan pencatatan dan memberikan informasi seputar
laporan keuangan, yang membedakannya adalah sistem serta proses yang dilakukan
dalam akuntansi syariah menggunakan prinsip-prinsip di dalam syariat islam.
Sehingga dalam melaksanakan kegiatan tersebut dilakukan dengan jujur dan adil
sehingga dapat memberikan perlindungan serta rasa aman.

Sejarah akuntansi syariah, terciptanya akuntansi syariah pada dasarnya sudah ada
sejak berkembangnya ajaran agama islam yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.
Dimana di dalam salah satu ayat yang terdapat di dalam Al-Qur'an sudah menjelaskan
tentang sebuah pencatatan yang dilakukan secara kredit/Non tunai, yaitu di dalam (QS.
Al-Baqarah ayat 282. Selain itu, biarlah penulis tidak ragu-ragu untuk mencatatnya
sebagaimana Allah tunjukkan kepadanya, dan biarkan pemegang hutang mematuhi
(apa yang harus ditanggung), dan biarkan dia takut kepada Allah Tuannya, dan jangan
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam
biarkan dia mengurangi satu pun. sesuatu dari kewajibannya” (QS. Baqarah: 282).
Dengan adanya perintah dari Allah SWT dengan diturunkanya ayat tersebut menjadi
sebuah acuan untuk melakukan pencatatan dalam setiap transaksi yang dilakukan.
Sehingga proses pencatatan akuntansi selalu berkembang, dari zaman nabi, sahabat,
Khalifa, hingga sampai zaman modern sekarang ini.

PEMBAHASAN
Akuntansi Di Zaman Nabi Dan Sahabat
Wilayah Madinah adalah wilayah yang mendasari kemajuan Islam, khususnya di
tahun 622 Masehi Promosi atau 1 Hijriah. Hal ini berlandaskan pada gagasan bahwa
semua Muslim adalah saudara sehingga latihan negara diselesaikan dalam partisipasi
atau kerjasama bersama dan Negara tidak membayar atau menggunakan. Jenis
sekretariat itu ditata menjelang akhir tahun 6 Hijriah . Nabi Muhammad SAW
menjabat sebagai kepala negara dan selanjutnya sebagai eksekutif Pengadilan Tinggi.
Mufti yang luar biasa dan panglima perang yang tak ada bandingannya bertindak
sebagai individu yang bertanggung jawab atas organisasi negara.

Pada masa nabi Muhammad SAW, ilmu akuntansi/pencataan telah beliau


terapkan dan ajarkan pada para sahabat-sahabatnya salah satunya untuk dapat menjadi
pengawas keuangan atau hafazhatul amwal. Tujuan utama rasulullah membuat
hafazhatul amwal atau pengawasan keuangan guna untuk mengetahui laporan
kegiatan pemikiran yang terjadi seperti, hutang, piutang dan pemasukan pengeluaran.

Pembukaan pencatatan juga berfungsi untuk mencatat keuntungan serta


kerugian, dan menghitung semua harta yang dimiliki. Guna untuk menentukan
seberapa besar zakat yang harus dikeluarkan setiap individu. Dengan perkembangan
agama islam yang pesat sampai ke seluruh pelosok dunia pada zaman tersebut
akhirnya para sahabat merekomendasikan pentingnya pencatatan untuk dilakukan
pemerintah guna mendata dan mencatat pemasukan dan pengeluaran pemerintahan.

Pada zaman daulah bani abbasiyah perkembangan akuntansi sangat begitu pesat
dengan adanya buku-buku tentang pencatatan (Akuntansi). Didalam buku tersebut
juga sudah adanya evolusi tentang pembukuan yang kemudian dibuat klasifikasi atau
pengelompokan tentang akuntansi seperti. Akuntansi pertanian, akuntansi pertenakan,
akuntansi mata uang dan akuntansi bendahara. Bisa dipastikan bawasanya islam
sudah
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam
mengenal apa itu akuntansi sejak diturunkannya kitab suci Al-Qur'an kepada Nabi
Muhammad SAW tahun 610 masehi.

Perkembangan Akuntansi Syariah Di Zaman Khalifah


Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, perkembangan ilmu akuntansi selalu
ditingkatkan dimasa khalifah. Dengan pesatnya perkembangan pemerintahan islam
pada saat itu, Para sahabat meningkatkan kualitas pencatatan pembukaan, agar setiap
pengeluaran serta pemasukan pemerintahan dapat dilaporkan secara baik dan benar.
Adapun perkembangan sejarah akuntansi syariah dimasa Khalifah.

1. Masa Khalifah Abu Bakar Assidiq

Abu Bakar Assidiq adalah sahabat yang paling di cintai rasulullah SAW. karena
abu bakar adalah sahabat yang pertama kali masuk islam tanpa keraguan bahkan nabi
Muhammad pernah berkata kalo seandainya ada nabi lagi bawasanya abu bakar lah
yang lanyak menjadi nabi. Abu Bakar Assidiq adalah khalifah pertama semenjak
Rasulullah SAW wafat, Dimana Abu Bakar Assidiq menjadi khalifah selama (11-13
H/632-634 M).

Dalam masa kepemimpinan khalifah Abu Bakar Assidiq, beliau adalah orang
yang menekankan betapa pentingnya mengelola baitul maal. Kosep utama dibuat
baitul maal sebenarnya sudah ada sejak masa Rasulullah SAW, dimana mereka
disebutkan sebagai (Al-jihat). Yaitu mereka yang mengumpulkan serta
mendistribusikan pendapatan dari zakat, infaq sedekah, dan dari hasil rampasan
perang yang di dapatkan. Dimasa khalifah Abu Bakar Assiqiq baitul maal selalu
ditingkatkan dan diperbaiki konsepnya, dimana baitul maal bukan hanya lagi sebagai
tempat pengelolaan harta umat, melainkan juga sebagai penyimpanan harta negara.

Dizaman khalifah Abu Bakar Assidiq, pengelolaan baitul maal masih sangat
sederhana, dimana penerimaan serta pendistribusian dilakukan secara seimbang atau
(balance) antara pemasukan dan pengeluaran. sehinggal baitul maal selalu dalam
keadaan tidak tersisa, dengan begitu tidak ada lagi penambahan atau pengurangan di
dalamnya. Sistem yang dilakukan dalam baitul maal tersebut mengatur pemerataan
guna meningkatkan dan menciptakan masyarakat yang makmur. Karena pembagian
harta yang dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan bukan yang diinginkan.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
Pada saat itulah pencatatan dan pembukuan selalu ditingkatkan dimana
pencatatan penjurnalan dan pembukuan menjadi bukti serta informasi yang dapat
dilakukan pemerintahan. Dimana pada saat itu zait Bin Tsabit yang ditunjuk dan
diangkat oleh khalifah Abu Bakar Assidiq menjadi bendahara pemerintah, untuk
melakukan segala pencatatan pada saat itu.

2. Masa Khalifah Umar Bin Khattab

Setelah khalifah Abu Bakar Assidiq meninggal dunia 23 Agustus 634 M.


Kekhalifahan dilanjutkan oleh sahabat Umar Bin Khattab. Umar Bin Khattab menjadi
khalifah selama 13-23 H/634-644, pada saat menggantikan Abu Bakar Assidiq
banyak perubahan serta peningkatan yang dilakukan oleh Umar Bin Khattab. Ketika
baitul maal diambil ahli oleh Umar Bin Khattab, umar kemudian mengumpulkan
bendaharawan untuk bersama sama membuka baitul maal yang berada di dalam
rumah Abu Bakar Assidiq.

Dimana saat itu umar hanya mendapatkan 1 dinar yang tersisa pada baitul maal
tersebut. Pada masa khalifah Umar Bin Khattab banyak sekali penaklukan yang
dilakukan kepada negeri-negeri, seperti negeri Qaishar (Romawi), negeri dan kisra
(persia), yang membuat banyak harta rampasan yang mengalir pada saat itu. Umar
kemudian saat itu membangun sebuah tempat atau rumah khusus untuk menyimpan
harta pemerintahan. Kemudian umar juga membuat departemen serta lembaga yang
disebut dengan (Diwan). Ada beberapa macam diwan pada saat itu.

1. Diwan Al-jundy (departemen ketahanan dan keamanan), yang bertugas untuk


mengurus masalah-masalah tentang ketentaraan.
2. Diwan Al-Ahdats (Lembaga kepolisian), yang dibentuk untuk menjaga ketertiban dan
keamanan masyarakat.
3. Diwan Nazharaat Al-Nafiah (Lembaga Pekerjaan Umum), dimana tugasnya
menangani masalah-masalah sosial seperti pembangunan, fasilitas sosial, dan umum.
4. Diwan Al-Kharaj (Departemen perpajakan), dimana tugasnya untuk mengelolah
perpajakan yang dikuasai di daerah-daerahnya.

Selama pemerintahah khalifah Umar Bin Khattab, beliau sangat hati-hati dalam
pengelolaan baitul maal, agar pendistribusian dapat dapat dilakukan dengan maksimal
dan bagi orang-orang yang berhak menerimanya. Umat adalah khalifah ke dua yang

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
sangat berperan penting membangun sistem dan pondasi ekonomi islam hingga
berkembang sampai sekarang ini. Dimasa khalifah umar bin khattab apabila ada
seseorang yang telah hilang kemampuannya terluka, cacat sehingga tidak dapat lagi
bekerja dan mencari nafkah, maka di zaman umar pemerintahan atau negara lah yang
bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu orang tua lansia
dan anak yatim piatu juga mendapatkan jaminan sosial dari pemerintahan di zaman
khalifah umar bin khattab.

Dari Diwan yang dibuat oleh Umar adalah bagian penting juga sebagai tempat
disimpannya akuntansi, yang dicatat dan digunakan untuk pengelolaan serta
pembayaran. Umar juga mengatakan bawasanya ilmu akuntansi telah menjadi
kebutuhan hidup masyarakat untuk mengelola harta atau keuangan yang dimiliki. Dan
ilmu akuntansi selalu mengalami perkembangan dari setiap wilayah ke wilayah
lainya.

3. Masa Khalifah Utsman Bin Affan

Setelah wafatnya khalifah Umar Bin Khattab 3 November 644 masehi.


Kekhalifahan selanjutnya dilanjutkan oleh sahabat Utsman Bin Affan. Utsman Bin
Affan adalah khalifah yang menjabat paling lama yaitu selama 12 tahun dari 644
sampai 656 masehi. Utsman bin affan adalah salah satu sahab Rasulullah SAW yang
menjadi khalifah ketiga, setelah masa Abu bakar Assidiq dan Umar Bin Khattab.
Utsman Bin Affan di daerah thaif, di arab pada tahun 579 masehi, dimana beliau
memiliki nama asli yaitu Utsman Bin Affan Bin Abi Al-ash Bin Umayah Bin Abdu
Syam. Beliau berasal dari salah satu kaum yang cukup terkenal yaitu kaum bani
umayah, dimana keluarga Utsman Bin Affan adalah orang kaya yang sangat berperan
penting dan berpengaruh dalam kaum Quraisy.

Utsman Bin Affan Adalah orang yang sangat kaya, tetapi kekayaan tersebut
tidak membuat dirinya sombong melainkan membuat dirinya menjadi orang yang
dermawan. Akibat kedermawananya ia dikenal orang banyak dari penjuru kota.
Utsman adalah pembisnis yang sangat sukses dimana jaringan bisnisya sudah sampai
negeri syam dan habasyah, dengan perkembangan bisnis Utsman yang luar biasa ia
menjadi salah satu pedagang terkaya di mekkah.

Pada masa kepemimpinan khalifah Utsman Bin Affan beliau mengenalkan,

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
istilah khittabat al-Rasull wa sirry yang artinya penjagaan penyimpanan catatan
rahasia.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
Dimana dalam kegiatannya pengawasan serta pelaksanaan agama moral dan akhlak
dilakukan olah muhtasib. Muhtasib ini bertugas untuk penanggung jawab atas
lemabaga amal Al-Hisbah, dimana meliputi hal yang berhubungan dengan penipuan
jual beli, kegagalan penjualan, perhitungan timbangan dan lain sebagainya, untuk
membuat keadilan bagi semua makhluk hidup. Penggunaan pencatatan yang
dilakukan oleh muhtasib menjadi salah satu perkembangan akuntansi syariah di
zaman khalifah, yang membuat pencatatan akuntansi syariah semakin berkembang.

4. Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib

Ali Bin Abi Thalib adalah khulafur Rasyidin terakhir. Beliau menggantikan
posisi Utsman Bin Affan yang telah wafat pada 17 juni 656 Masehi. Ali Bin Abi
Thalib menjadi khalifah dari 656-661 masehi, ali adalah golongan pertama pemeluk
islam dan sahabat utama Rasulullah SAW, dan dari sisilah Ali Bin Abi Thalib adalah
sepupu dari Nabi Muhammad SAW. Selain sebagai sahab Ali Bin Abi Thallib juga
sebagai menantu Rasulullah, Ali menikah dengan putri Rasulullah yaitu Fatimah Az-
Zahra. Saat ali menjadi khalifah, pemerintahan di periode masa kala itu sedang dalam
keadaan sulit, yaitu terjadinya perang saudara akibat tragedi terbunuhnya Utsman Bin
Affan.

Pada saat itu Ali Bin Abi Thalib diangkat menjadi pemimpin islam untuk
menggantikan Utsman Bin Affan dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat
itu. Dimasa kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib banyak permasalahan yang terjadi
salah satunya adalah pemberontakan, banyaknya pemberontakan yang terjadi Ali Bin
Abi Thalib mengambil kebijakan untuk memberantas dan melenyapkan para penjabat-
penjabat yang melakukan korupsi. Pada masa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib
banyak upaya yang dilakukan untuk berfokus menyelesaikan masalah yang terjadi
seperti :

1. Pengaturan Pengelolaan Keuangan Negara Baitul Maal.


2. Perbaikan Dan Peningkatan Pembangunan Tatanan Kota.
3. Menetapkan Zakat, Jizyah, Dan Pajak
4. Membasmi Korupsi Dan Monopoli Pasar Serta Penimbunan Barang Dan Pasar Gelap.

Pada masa pemerintahan Ali Bin Abi Thalid beliau melanjutkan sistem baitul
mal. tidak ada yang berubah dalam penerapnya ali tetap melanjutkan sistem baitul mal

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
yang telah ditinggalkan oleh Utsman Bin Affan. Dalam pengelolaan keuangan negara
atau baitul maal, Ali Bin Abi Thalib menerapkan sistem administrasi yang
diterapkan di

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
pusat maupun daerah lokal agar berjalan dengan baik. Pada masa pemerintahan ali,
baitul maal terus mengalami peningkatan hingga mendapatkan surplus. Dimana
surplus tersebut dibagikan Ali sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh
Rasulullah SAW.

Dengan terjadinya pendapatan atau surplus menunjukkan pengelolaan pencatatan


baitul mall dilakukan dengan baik dan maksimal. Khalifah Ali Bin Abi Thalib
menunjukkan betapa pentingnya sebuah pencatatan yang baik dan benar, bisa dilihat
dari sistem administrasi yang dilakukan pada masa pemerintahan saat itu, yang
mengalami peningkatan dan mendapatkan pendapatan atau surplus. Dari sini dapat
kita lihat bahwasanya sistem pencatatan akuntansi selalu mengalami peningkatan.

Hubungan Akuntansi Modern Dan Akuntansi Syariah

Perkembangan ilmu pengetahuan termasuk system pencatatan yang sudah masuk


pada zaman daulah abbasiyah, sementara dalam kurun waktu yang sama eropa berada
dalam priode The Dark Ages (Masyarakat Kegelapan.) Dari situlah, dapat diketahui
adanya hubungan Luca Paciolli dan akuntansi syariah.

Pada 1429 angka Arab dilarang digunakan oleh pemerintah Italia sedangkan
pada 1484 Promosi, Paciolli pergi menemui rekannya Onforio Dini Florence, seorang
pedagang yang mendapat kesempatan pergi ke Afrika Utara. Jadi, Paciollli mendapat
pemikiran untuk bagian ganda dari rekannya.

Alfred Lieber (1968) menjunjung tinggi pengaruh pedagang Arab di Italia. Hal
ini didukung oleh pernyataan Luca Paciolli, bahwa setiap pertukaran harus dicatat dua
kali di sisi kredit dan di sisi biaya, atau dimulai dengan menulis kredit pertama dan
kemudian biaya. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Paciolli menafsirkan ini dari
orang Timur Tengah yang tersusun dari sisi kanan.

Kebangkitan Akuntansi Syariah Di Dunia Baru


Dalam dunia baru atau modern ilmu akuntansi syariah sangat jelas dibutuhkan
dalam kegiatan bermuamalah. Dimana setiap lembaga keuangan dan finansial
semakin pesat adanya peningkatan baik dalam kegiatan muamalah dan lain
sebagainya. Dimana proses pencatatan dan pendataan yang dilakukan menjadi
kegiatan penting oleh lembaga tersebut. ilmu akuntansi syariah tidak lepas dalam
proses kegiatan yang dilaksanakan. Bahkan banyak dari pakar-pakar akuntansi mulai

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
mengadakan kegiatan studi ilmiah serta riset yang berkenaan dengan akuntansi
syariah. hal itu dilakukan

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
bertujuan untuk mengelola bagaimana mengatur akuntansi agar sesuai dengan dengan
syariat islam, serta juga untuk mengenalkan dan memperluas pemahaman tentang
keuangan islam. Adapun dalam riset tersebut mereka terfokus dalam, berbagai bidang
yang berkaitan dengan akuntansi atau pembukuan. diantaranya membahas riset,
lembaga keilmuan, dan konversi. Tiap bidang-bidang tersebut menjadi usaha dan
landasan awal untuk meningkatkan ilmu akuntansi syariah.

Akuntansi Syariah di Bidang Riset


Islam adalah pandangan hidup, di mana pedoman Islam yang berhubungan
dengan bagaimana komunikasi (kehidupan) antara manusia harus diselesaikan telah
dirujuk dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi mengikuti percakapan poin demi poin.
Sebagai perspektif hidup, ia juga siap menjawab segala kehidupan yang dialami
masyarakat hingga akhir zaman. Mengenai hal-hal baru yang pada masa Nabi dan
Sahabat belum ada dan belum ditemukan, terbuka kesempatan bagi para peneliti
(ulama) untuk menyelidiki keadaan dengan kasus-kasus baru yang disebut ijtihad ini.

Dibandingkan dengan pergaulan antar manusia, Islam telah mengaturnya dalam


hukum muamalah. Latihan akuntansi dan bawahannya, misalnya penelitian akuntansi,
juga bagian muamalah yang dapat diikuti keabsahannya sebagaimana ditunjukkan
oleh Islam dengan terlebih dahulu melihat realitas dan kebenaran pembukuan itu
sendiri. Setelah memperoleh pemahaman tentang realitas terkini dari gerakan di
bidang akuntansi (bersama dengan tujuan dan stimulus di balik aktivitas manusia),
maka status sah dari tindakan itu diselidiki dalam kaitannya dengan pertentangan
syara'. Melihat akuntansi menurut sudut pandang yang sebenarnya, suatu tindakan
tampaknya merangkum perkembangan peristiwa keuangan suatu elemen dalam
periode tertentu yang diperkenalkan dalam suatu laporan anggaran. Rangkaian acara
moneter ini sebagian besar mencakup perspektif moneter yang dapat diperhatikan dan
diikuti dengan situasi muamalat mereka dalam pandangan dunia Islam, sehingga akhir
yang signifikan dapat ditarik sehubungan dengan latihan akuntansi ini.

Menghubungkan akuntansi dengan Islam dari bagian muamalat para pelaku yang
terlibat dengan sistem akuntansi telah beberapa waktu menjadi topik pembicaraan
oleh para peneliti Muslim. Hal ini sesuai dengan perkembangan perhatian mereka
terhadap Islam sebagai gaya hidup (bukan hanya sebagai cara pandang adat) yang
menyebabkan mereka melakukan Islamisasi ilmu. Hal ini juga dipicu oleh yayasan

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
terkait dengan

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
lembaga keuangan yang menggunakan standar Islam dalam operasionalisasi kegiatan
mereka.

Akuntansi Islam (juga disebut pembukuan syariah dalam bahasa Indonesia)


dalam perkembangannya adalah semua akun yang ditangkap secara eksklusif dalam
pergerakan setiap jenis yang berhubungan dengan lembaga moneter dan bawahannya
(perlindungan, dan pasar modal syariah). Padahal hampir semua latihan keuangan
yang rutin dilakukan oleh ahli keuangan adalah muamalah yang juga harus dijaga
agar sesuai dengan pedoman Islam. Hal ini tidak menutup kemungkinan muamalah
batil yang harus dihilangkan atau diganti dengan muamalah otentik dalam pandangan
dunia Islam.

Islam harus menjadi pandangan dunia yang berbeda untuk dimanfaatkan dalam
penelitian pembukuan. Ini dibawa ke dunia dari pendirian filosofis yang mengakui
pandangan dunia ini dari model ideal yang berbeda yang seringkali akan sekularistik.
Islam tidak hadir sebagai pendidikan ritualitas antara manusia dan Tuhannya, namun
juga memiliki segudang aturan yang mengatur seberapa baik manusia berkomunikasi
dengan individu manusia dan alam semesta. Kehadiran rangkaian tindakan yang
begitu komprehensif membangun bahwa Islam adalah pandangan dunia dalam survei
kekhasan kehidupan, termasuk penelitian pembukuan.

Kebangkitan Akuntansi Syariah di Sekolah Dan Perguruan Tinggi


Pemulihan pembukuan Islam di sekolah dan universitas. Ide akuntansi Islam
mulai masuk ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi mulai sekitar tahun 1976,
khususnya sekolah Perdagangan, Perguruan Tinggi Al Azhar untuk progam pasca
sarjana. Keadaan ini berlanjut, sampai tahun 1978 beberapa divisi dalam disiplin
pembukuan Islam dibuka di berbagai perguruan tinggi di Timur Tengah. Juga, hal ini
berlangsung belum lama ini dalam pola pikir dunia, termasuk Indonesia. Pendakian
Akuntansi Islam di sudut eksekusi. Pelaksanaan akuntansi syariah telah selesai sejak
berdirinya lembaga moneter berbasis syariah.

Hal ini membuat organisasi moneter Islam menggunakan sistem pembukuan


yang juga sesuai syariah. Puncaknya adalah titik di mana asosiasi pembukuan Islam
dunia yang disebut Accounting Auditing Organization For Islamic Financial
Institutions (AAOIFI) mendistribusikan standar pembukuan untuk lembaga moneter
Islam yang disebut Prinsip Pembukuan, Pemeriksaan, dan Administrasi untuk
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam
Yayasan Islam.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
Pengertian Akuntansi Syariah Menurut Para Ahli

1. Menurut Dr. Omar Abdullah Zaid. Akuntansi Islam menurut Omar Abdullah Zaid
dapat diartikan sebagai tindakan yang tidak hanya mencatat pertukaran, termasuk
menentukan pilihan dalam pandangan hukum Islam.
2. Menurut Ikif, Akuntansi syariah dapat diartikan sebagai metode yang terlibat dengan
pencatatan dan penawaran ekspresi keuangan yang berfokus pada komponen kualitas
dan pelajaran Islam yang bergantung pada aturan syariah. Dikatakan bahwa sesuai
dengan standar syariah adalah pedoman berdasarkan fatwa yang ditetapkan oleh
lembaga yang disetujui. Atau sebaliknya dapat juga diartikan sebagai pencatatan
rangkuman anggaran secara hukum dalam Al-Qur'an dan hadits.
3. Menurut Harahap, Beliau sependapat dengan ide tentang akuntansi syariah. Harahap
juga menyebutkan ada tiga kebutuhan yang menjadi sasaran akuntansi syariah. Yaitu
menjaga dari fitnah, bersikap lugas dan adil dan yang terakhir adalah memberikan
jaminan serta rasa aman.
4. Menurut Triyuwono, Akuntansi Islam merupakan salah satu dekonstruksi pembukuan
masa kini menjadi struktur yang humanis dan bernilai, dimana arah pelaksanaan
pembukuan syariah untuk memahami perkembangan kemajuan bisnis dengan
pengalaman humanis, emansipatoris, transendental dan filosofis. Dimana tentang
tanggung jawab sumber daya dan semua latihan bisnis dan keuangan yang
diselesaikan oleh organisasi/komunitas dalam pandangan hukum Al-Qur'an dan As-
Sunnah. Harapannya adalah untuk mencapai kelimpahan dan kemakmuran.
5. Menurut Adnan M. Akhyar, Sebagaimana dikemukakan oleh Adnan M. Akhyar,
pembukuan syariah adalah praktik pembukuan yang berarti membantu tercapainya
pemerataan keuangan “al falah”. Demikian pula, pembukuan syariah juga bertujuan
untuk sepenuhnya memahami komitmen kepada Tuhan, manusia dan masyarakat
yang berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan urusan keuangan, seperti
pemegang buku, pengawas, pengulas, pemilik, pemerintah untuk tujuan cinta.
6. Menurut pendapat Napier, dimana Akuntansi syariah adalah pembukuan yang
menjaga dan merinci yang mencerminkan tauhid dalam menyelesaikan setiap
pengaturan yang menyertai Allah. Dari beberapa pengertian pembukuan Islam
menurut para ahli di atas, cenderung beralasan bahwa pembukuan Islam adalah ilmu
akuntansi.
7. Menurut Pendapat Toshikabu Hayasi, mencirikan akuntansi syariah sebagai gagasan

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
peraturan syariah yang aturannya berasal dari Tuhan. Alasan pembukuan syariah

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
adalah bahwa organisasi atau perkumpulan memiliki kewajiban sosial dan moral
dalam kehidupan setelah kematian.

Perkembangan Akuntansi Syariah Di Indonesia


Perkembangan akuntansi sebagai bagian dari sosiologi telah mengalami
perubahan nilai yang sangat mendasar dan signifikan, terutama berkenaan dengan
sistem hipotetis dasar yang diarahkan oleh perubahan yang terjadi dalam kehidupan
individu. Karim mengungkapkan, selama ini apa yang dijadikan alasan
pengembangan hipotesis pembukuan lahir ke dunia dari setting budaya dan filsafat.

Akuntansi konvensional menjadi akuntansi syariah dari nilai budaya masyarakat


dan ajaran Islam yang yang kemudian dipraktikan dalam kehidupan sosial-ekonomi.
Akuntansi syariah harus dilihat sebagai perkembangan sosial budaya Islam untuk
mengeksekusi aspek keuangan Islam dalam latihan moneter. Pembukuan syariah
adalah sub-pengaturan dari kerangka moneter dan moneter Islam, digunakan sebagai
instrumen untuk membantu penggunaan kualitas Islam dalam domain pembukuan,
pekerjaan utamanya adalah sebagai perangkat administrasi untuk memberikan data ke
pertemuan internal dan eksternal organisasi.

Bank Syariah Sebagai landasan Awal Perkembangan Akuntansi Syariah di


Indonesia
Kemajuan akuntansi syariah di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari Bank
Syariah. Berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) menjadi alasan yang
melatarbelakangi dilaksanakannya pengajian Islam sebagai pembantu muamalah.
Yayasan ini dimulai dengan perkembangan siklus tdan ulama Islam dengan tujuan
akhir untuk menyambut bangsa Indonesia ke muamalah sesuai pelajaran yang benar.
Silaturahmi ini dimulai oleh beberapa pelopor Islam, Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sekitar tahun 1990-an.

Setelah berdirinya bank syariah, ada keanehan ketika bank menawarkan ekspresi
moneter. Dimana pada saat itu sistem akuntansi tidak mengacu pada akuntansi
menurut syariat Islam. berikut ini adalah dalam persyaratan akuntansi syariah.

Pendirian bank syariah tentunya memerlukan pengaturan aturan yang tidak dapat
dipisahkan antara lain pedoman keuangan tertentu, persyaratan pengurusan,
pemeriksaan, persyaratan pemahaman materi syariah, dan lain-lain. Akibatnya,
banyak analis menerima bahwa munculnya kebutuhan, peningkatan hipotesis dan
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam
praktik

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
pembukuan Islam adalah karena fondasi bank syariah. Pondasi bank syariah adalah
jenis pelaksanaan masalah keuangan Islam.

Selanjutnya, dilihat dari informasi arsip, sangat baik dapat diuraikan bahwa
keberadaan gagasan yang dapat diverifikasi tentang pembukuan Islam adalah setelah
adanya pedoman akuntansi keuangan Islam, setelah pengaturan pemahaman yang
lebih substansial tentang apa dan bagaimana pembukuan Islam itu, dan
pengembangan yayasan yang fokus pada pembukuan Islam. Maka pada umumnya,
mulai sekitar tahun 2002, pemikiran dan kehadiran pembukuan Islam muncul, baik
dalam informasi sehari- hari maupun fakta. Sebagai catatan, IAI baru-baru ini
membentuk kelompok Penasehat Pembukuan Syariah di Indonesia.

Memasuki pada tahun 2009 akuntansi syariah di Indonesia berkembang dengan


sangat pesat. Dengan tujuan agar izin bank lain muncul. Kemudian, pada saat itu,
berbagai bank mengikuti kerangka syariah, misalnya ada bank syariah Bukopin, Bank
Panin syariah, dan bank syariah BRI dan bank syariah lain sebagainya.

Kemudian Pada tahun 2010, bank umum publik akhirnya melepas bank berbasis
syariah. Misalnya ada BCA Syariah, BNI Syariah, Maybank Syariah dan masih
banyak lagi yang saat ini sudah terkonsolidasi dan dijadikan manjadi satu yaitu
BANK SYARIAH INDONESIA (BSI). Khususnya dalam kemajuan pedoman
akuntansi syariah di Indonesia dan kehadiran Komite Syariah Publik yang mengelola
setiap gerakan sesuai dengan peraturan Islam.

Tujuan Akuntansi Syariah


Bukan hanya bertujuan untuk menjalankan tujuan perbusnisan atau transaksi
transaksi yang berkaitan dengan ekonomi saja yang berkaitan dengan syariat islam.
Akan tetapi akuntansi syariah juga banyak memiliki tujuan yang lain di dalam
kegiatannya (prakteknya). Dianyaranya yaitu "Untuk Menentukan Hak Serta
Kewajiban Pihak-Pihak Yang Terlibat", kemudian "Menjaga Aset Dan Hak Lembaba
Keuangan", "Meningkatkan Kemampuan Manajerial Dan Produktivitas". "

Pembukuan Islam bermaksud untuk memutuskan hak istimewa dan komitmen


dari pertemuan yang terkait dengan organisasi moneter Islam. Kebebasan dan
komitmen tersebut mencakup transaksi yang belum selesai penerapannya,
kesesuaiannya dengan standar dan moral peraturan Islam yang berlaku.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
Hak adalah keistimewaan semua manusia yang harus didapatkan oleh setiap
individu yang telah ada sejak lahir, bahkan sebelum lahir. Sementara itu, kewajiban
atau komitmen adalah sesuatu yang harus dipenuhi atau syarat mutlak untuk
mendapatkan kebebasan. Sehingga hal tersebut harus terpenuhi agar tujuan akuntansi
dapat dilakukan dengan benar sesuai syariat islam.

1. Menjaga Aset Dan Hak Lembaba Keuangan


Akuntansi Islam juga bermaksud untuk melindungi sumber daya dan kebebasan
serta hak yayasan atau lembaga moneter (keuangan) Islam sesuai dengan peraturan
Islam. Guna menciptakan manfaat dan rasa nyaman bersama.

Sumber daya atau aset aktiva adalah aset keuangan atau nilai kekayaan oleh
elemen atau entitas tertentu. Harapannya, sumber daya tersebut dapat memberikan
keuntungan moneter dan sosial dalam satuan uang tunai, termasuk aset non-moneter.

Hak dan Keistimewaan adalah semua yang harus didapatkan oleh setiap individu
yang telah ada sejak lahir, bahkan sebelum lahir. Hak juga merupakan sesuatu hak,
milik, kepemilikan, wewenang, kesanggupan untuk melakukan sesuatu yang
ditunjukkan dengan pengaturan atau peraturan, hak kuasa atau meminta sesuatu,
derajat dan kebanggaan martabat.

2. Meningkatkan Kemampuan Manajerial Dan Produktivitas


Tujuan selanjutnya yang ketiga yaitu akuntansi syariah adalah meningkatkan
kemampuan bekerja pada kapasitas administrasi dan efisiensi lembaga keuangan
Islam. Administrasi manajerial adalah kemampuan yang pada dasarnya memang
selalu dibutuhkan oleh setiap pemimpin dan ketua . Dan Hal Ini ada hubungannya
dengan manajer.

Sementara, produktivitas atau efisiensi adalah istilah yang sedang berlangsung


dalam produksi sebagai pemeriksaan antara hasil dan sumber data. Seperti yang
ditunjukkan oleh Herjanto, efisiensi adalah tindakan yang menyatakan bagaimana
memilah dan menggunakan aset untuk mencapai hasil yang ideal.

3. Menyiapkan Sistem Informasi Laporan Keuangan


Tujuan Selanjutnya yaitu Akuntansi syariah juga berguna untuk merencanakan
data

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
laporan keuangan kepada klien, sehingga mereka dapat membuat sebuah
keputusan yang tepat dalam menjalankan sebuah kegiatan yang berhubungan dengan
lembaga keuangan dan pilihan yang tepat dalam mengelola perusahaan keuangan.

Ringkasan anggaran adalah catatan data keuangan organisasi maupun perusahaan


dalam satu periode pembukuan yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan organisasi tersebut.

Untuk situasi ini, data moneter atau keuangan yang diumumkan terkait dengan
posisi keuangan, pelaksanaan, dan perubahan posisi keuangan suatu organisasi yang
sangat berharga bagi banyak klien dalam menentukan pengambil keputusan.

4. Meningkatkan Kepercayaan Pengguna Terhadap Lembaga


Tujuan yang terakhir adalah akuntansi syariah atau Islami untuk meningkatkan
kepercayaan klien pada lembaga keuangan Islam. Cobalah untuk memperluas
pemahaman klien mungkin menafsirkan data pembukuan dan mendukung
perencanaan prinsip pembukuan yang dapat diprediksi, sehingga pengguna atau klien
puas percaya terhadap lembaga tersebut.

Dan ingatlah bahwasanya kepercayaan adalah disposisi yang ditunjukkan oleh


manusia atau orang ketika mereka percaya bahwa mereka cukup tahu dan
menyimpulkan bahwa mereka telah sampai pada kenyataan dan kebenaran.

Prinsp-Prinsip Akuntansi Syariah


Selain tujuan akuntansi sayarian di dalam kegiatannya akuntansi syariah juga
memiliki standar dasar dan prinsip-prinsip secara praktis, yang membedakannya dari
akuntansi biasa dan syariah. Berikut ini adalah prinsip serta standar-standar penting
akuntansi syariah dan penjelasannya.

A. Prinsip pertanggung jawaban


Yang pertama ada pertanggung jawaban dimana akuntansi Syariah (Islam)
memiliki standar kewajiban sebagai jenis pelaksanaan pelajaran yang terkandung
dalam Al-Qur'an. Artinya, setiap individu di didik dan diajarkan untuk secara umum
bertanggung jawab atas aktivitasnya.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
Dalam situasi ini, mereka bertanggung jawab untuk melakukan transaksi
pertukaran yang dilakukan oleh pengelola uang harus diwakili secara substansial
melalui laporan keuangan moneter atau laporan pembukuan akuntansi syariah.

B. Prinsip Keadilan
Selanjutnya yang kedua Pembukuan akuntansi syariah juga berjalan dengan
melibatkan standar pemerataan keadilan sesuai dengan apa yang diajarkan dalam
agama Islam. Yaitu Setiap orang harus bertindak secara adil dan wajar kepada semua
orang.

Prinsip dan Aturan ini didalam pembukuan syariah itu sendiri memiliki 2
implikasi. Pertama-tama, aturan kesetaraan berhubungan dengan praktik moral,
khususnya kejujuran . Dimana kejujuran ini sangat penting agar data pembukuan yang
disajikan tidak menyesatkan dan tidak merugikan masyarakat pada umumnya.

Kedua, pedoman prinsip keadilan berasal dari kata adil yang bersifat sentral dan
dilihat dari syariat dan keutamaan. Artinya, pemerataan keadilan inilah yang menjadi
kekuatan untuk melakukan upaya konstruksi usaha-usaha membentuk pembukuan
masa kini menjadi pembukuan elektif yang unggul dan lebih bbaikp.

C. Prinsip Kebenaran
Selanjutnya yang terakhir ada prinsip keadilan dimana akuntansi syariah juga
memiliki standar kebenaran yang tetap dengan pedoman pemerataan. Adanya aturan
kebenaran ini akan membuat pemerataan dalam mempersepsi, memperkirakan dan
merinci setiap pertukaran keuangan. Karena, pengakuan, perkiraan dan perincian
pertukaran monether keuangan akan berjalan dengan baik dengan asumsi bahwa
mereka memiliki perasaan kebenaran.

Itu adalah tiga standar pembukuan Islam yang paling mendasar dan paling
signifikan, dan diselesaikan di mana saja. Terlepas dari tiga standar di atas, setiap
organisasi, bank atau asosiasi memiliki standar akuntansi syariah sendiri. Beberapa
dari mereka menerapkan standar yang menyertainya.

1. Larangan untuk menerapkan bunga pada setiap kegiatan atau jenis transaksi yang
dilakukan.
2. Setiap aktivitas transaksi bisnis dan pedagangan yang akan dijalankan harus
dilakukan dengan jujur guna mendapatkan keuntungan yang halal.
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam
3. Setiap pendapatan yang didapatkan dari transaksi bisnis maupun perdagangan harus
dikeluarkan zakatnya.
4. Menghindari adanya perilaku permonopolian
5. Dan yang terakhir membangun kemitraan yang sesuai ajaran islam.

Itulah berbagai prinsip akuntansi syariah yang harus dilakukan demi


mendapatkan kepercayaan dan hasil yang baik dan benar yang berlandaskan prinsip
syariat islam. Dapat kita simpulkan bahwa kemajuan akuntansi di Indonesia
berkembang seiring dengan perkembangan sistem kepercayaan manusia dan diikuti
oleh kemajuan zaman dan inovasi pada masa yang sedang berlangsung. Dengan
demikian, jangan heran jika di Indonesia akuntansi syariah terus berkembang
mengikuti perkembangan ekonomi Islam dan dunia. Terlebih lagi, kemajuan
organisasi keuangan di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Perbedaan Akuntansi Syariah Dan Akuntansi Konvensional


Akuntansi syariah adalah suatu kerangka yang mengarahkan pelaksanaan
pencatatan, pencirian dan penjumlahan, pengungkapan, dan pemeriksaan informasi
keuangan dengan menggunakan aturan dan prinsip yang sesuai dengan pelajaran
Islam. Pemanfaatan standar syariah dalam bidang keuangan tidak hanya terjadi pada
item bank seperti dana investasi syariah. Saat ini juga ada teknik pembukuan berbasis
syariah yang tentunya disesuaikan dengan standar Islam.

Seperti halnya produk keuangan yang berbasis syariah, akuntansi syariah juga
tidak lepas dari penggunaan kaidah-kaidah yang sesuai dengan kaidah-kaidah Islam di
dalamnya, baik mengenai siklus maupun pencatatannya. Akibatnya, akuntansi Islam
sangat intens dari tanggung jawab pembukuan terhadap aturan syariah yang
diterapkan saat melakukan penyajian data dengan pengenalan informasi keuangan
tersebut.

Dalam Akuntansi Syariah, ada beberapa hal yang membuatnya tidak sama
dengan Akuntansi konven. Kontras yang paling mendasar adalah dasar hukumnya.
Sesuai dengan percakapan sebelumnya, alasan akuntansi syariah jelas didapat dari
standar dan pengaturan yang berasal dari Allah SWT dan terkandung dalam Al-
Qur'an dan kesepakatan para ulama. Untuk sementara dasar akuntansi konvensional
berasal dari peraturan yang relevan di suatu negara dengan tujuan agar akuntansi
biasa dapat diterapkan pada berbagai macam bursa karena sifatnya yang lebih luas.
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam
Akuntansi konvensional juga memiliki dasar kinerja lewat pemahaman logika
manusia yang

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
dimana pemahamanya bisa berubah tergantung dari kebutuhan. Hal ini tidak sama
dengan akuntansi syariah yang biasa diterapkan dalam menangani informasi keuangan
sebagai pertukaran dengan standar syariah, misalnya mudharabah, murabahah, dan
lain sebagainya. Berikut Beberapa perbedaan akuntansi syariah dan konvensional.

1. Perbedaan dari Segi Pengertiannya, Akuntansi Islam dan akuntansi konvensional


memiliki perbedaan pemahaman yang paling hakiki. Pembukuan syariah lebih
terkoordinasi untuk akuntansi, berbagai informasi, pekerjaan dan bisnis, serta
perhitungan dan diskusi sesuai persyaratan yang disepakati. Ini juga sekaligus
merupakan jaminan remunerasi yang mencakup, semua bisnis yang terkait dengan
dunia dan alam semesta. Sementara itu, Akuntansi reguler atau konvensional adalah
tentang pemilihan dan akuntansi serta eksplorasi data dari berbagai latihan. Hal ini
dikarenakan nasabah lembaga keuangan syariah memiliki kebutuhan data yang
berbeda dengan nasabah lembaga keuangan biasa.
2. Perbedaan tujuan, Sasaran akuntansi Islam juga unik dalam kaitannya dengan
akuntansi biasa. Akuntansi syariah berarti mempertahankan sumber daya yang
menjadi bukti atau bukti ketika terjadi perdebatan, membantu pengaturan koordinasi,
merinci hasil bisnis untuk keperluan zakat, memutuskan kebebasan rekan kerja,
memutuskan hadiah dan disiplin, serta survei penilaian dan inspirasi kerja. Sementara
itu akuntansi konvensional sebagai aturan berencana untuk memahami catatan hutang,
keuntungan dan kerugian, fokus keuangan dan membantu menentukan pilihan
administrasi.
3. Perbedaan karakteristik, Karakteristik dan sifat akuntansi syariah dan konvensional
juga beda. Akuntansi syariah berjalan sesuai dengan kepercayaan dan etika. Sejalan
dengan itu, seorang pemegang buku dipercaya untuk memberikan informasi untuk
membantu individu yang bersangkutan mengenai hubungan antara solidaritas
keuangan dan standar dan peraturan syariah Islam di bidang muamalah. Untuk situasi
ini, seorang pemegang buku juga sadar bahwa dia harus mempertanggung jawabkan
pekerjaannya di hadapan Tuhan. Mereka tidak bisa memuaskan keinginan pemilik
modal, dengan asumsi ada tahapan yang menyimpang dari aturan Tuhan dan
memutarbalikkan realitas saat ini.Untuk sementara, akuntansi biasa berjalan sesuai
dengan pedoman dan hipotesis orang-orang yang memiliki gagasan campur-baur,
gangguan, informasi dan pemahaman terbatas. Dengan cara ini, gagasan akuntansi
konsesional lebih tidak stabil dan tidak terlalu tahan lama. Ide, kerangka, dan strategi

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
pembukuan yang membantu sebuah yayasan diharapkan dapat memenuhi target,
kapasitas, dan kegiatannya sesuai

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
pengaturan syariah. Selain itu, ide ini juga dapat melindungi kebebasan mitra di
dalamnya dan mendorong organisasi keuangan untuk mencapai kesuksesan sejati di
dunia ini dan di akhirat. Selanjutnya, organisasi Islam, misalnya, bank menerapkan
sistem syariah dan gagasan pertukaran tidak sama dengan organisasi adat atau
perbankan.
4. Perbedaan konsep, Ide akuntansi syariah dan biasa juga unik. Akuntansi biasa
melatih hipotesis penghematan dan ketelitian, dari menutupi semua kemalangan
dalam perhitungan dan menyampaikan potensi manfaat yang diperoleh. Untuk
sementara, akuntansi Islam berfokus pada hal ini dengan memutuskan nilai atau biaya
berdasarkan skala pertukaran umum dan membentuk toko jika harus terjadi risiko atau
bahaya tertentu.
5. Perbedaan prinsip, Akuntansi Islami dan akuntansi biasa memiliki standar esensial
yang berbeda, seperti yang dijelaskan di awal. Namun, secara khusus, akuntansi biasa
menerapkan aturan bahwa keuntungan mungkin ada selama perdagangan terjadi.
Sementara akuntansi Islam melihat manfaat sesuai standar ketuhanan. Manfaat akan
ada ketika ada pergantian peristiwa dan perluasan nilai produk, baik yang telah dijual
maupun yang dijual orang miskin. Padahal, trading merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan keuntungan yang tiada henti tidak boleh dipisahkan sebelum
keuntungan tersebut benar-benar diperoleh.

KESIMPULAN
Dari uraian serta pemaparan makalah di atas, dapat diduga bahwa landasan
pengembangan akuntansi syariah adalah: dalil Al-Qur'an yang mewajibkan pencatatan
setiap amalan muamalah yang merupakan salah satu jenis kewajiban pada pencatatan
informasi yang telah selesai dilakukan. Ilmu akuntansi syariah merupakan tradisi
informasi yang ditinggalkan oleh peradaban Islam pada masa lalu. Jadi tanpa henti
melindungi warisan ini adalah dengan berkonsentrasi padanya. Sehingga menjadi
perdebatan bagi para cendekiawan Muslim untuk membenarkan tuduhan bahwa
pembukuan Islam adalah akibat dari pencurian sastra dari pembukuan barat.
Demikian pula, kemajuan bank-bank Islam dan lembaga moneter sebagai asosiasi
yang umumnya baru menghadirkan kesulitan yang signifikan. Para Spesialis syariah
dan pembukuan Islam harus melacak alasan pemanfaatannya Terlebih lagi,
perkembangan norma- norma pembukuan yang khas dalam kaitannya dengan
pedoman pembukuan bank tradisional dan yayasan keuangan seperti yang dikenal
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam
selama ini. Karena pada tingkat

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam
dasar bank Islam dan lembaga keuangan tidak sama dengan bank biasa dan yayasan
keuangan konvensional. Dalam akuntansi syariah juga menerapkan dan
mengedepankan tujuan dan prinsip dalam setiap kegiatan transaksi dimana tujuan dan
prinsip ini berlandaskan pada syariat islam.

DAFTAR PUSTAKA
Abdhul, Y. (2021, Oktober 27). Akuntansi Syariah: Pengertian, Sejarah Dan Prinsip.
Retrieved April 01, 2022, from Deepublish:
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/akuntansi-syariah/
Author. (2021, Mei). Sejarah Akuntansi Syariah di Dunia. Retrieved April 01, 2022,
from Mental Karya: https://www.mentalkaya.com/akuntansi-syariah/
Azarine, R. (2021, Desember 21). Apa Bedanya Akuntansi Syariah dan Akuntansi
Konvensional?
Retrieved April 02, 2022, from Yoursay.id:
https://yoursay.suara.com/news/2021/12/23/123819/apa-bedanya-akuntansi-syariah-
danakuntansi-konvensional
Heykal, M. (2021, November 24). Sejarah Perkembangan dan Pemikiran Akuntansi
Syariah.
Retrieved April 01, 2022, from Binus University:
https://accounting.binus.ac.id/2021/11/24/sejarah-perkembangan-dan
pemikiranakuntansi-syariah/
Ivana. (2021, Agustus 13). Memahami Akuntansi Syariah dan Bedanya dengan
Akuntansi Konvensional. Retrieved April 02, 2022, from Konsultanku:
https://konsultanku.co.id/blog/memahami-akuntansi-syariah-dan-bedanya-
denganakuntansi-konvensional \
Upam, A. (2019). QS. AL Baqarah ayat 282. Retrieved April 02, 2022, from Al-Qur'an
Indonesia:
https://quranforandroid.com/alquran-indonesia

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi


Islam

Anda mungkin juga menyukai