Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


SEBAGAI SEBUAH SISTEM”
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Sistem Administrasi
Negara
Dosen Pengampu: Bapak Sugeng Karyadi, S.Sos, M.Ap

Disusun oleh:
Kelompok 1 C
1. Namirah Nur Fathayya 2210411120016
2. Mahfuzatun Hasanah 2210411120017
3. Norhalisa 2210411120018
4. Siti Nor Fadhila 2210411120019
5. Atina Salsabela 2210411120020
6. Erma Aulia 2210411120023
7. Iqlima Maghfiroh 2210411120024
8. Dania Najwa Faraida 2210411120026
9. Eka Rahayu 2210411220011
10. Usdatun Khotimah 2210411220023
11. Putri Mahfira 2210411220038
12. Oktanuriza Kurnia Joti 2210411220039

PROGRAM STUDI S-1 ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kami karunia dan nikmat serta kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, makalah ini disusun untutk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Administrasi Negara dengan judul “ADMINISTRASI NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI SEBUAH SISTEM”. Pada
kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah ini yaitu Bapak Sugeng Karyadi S.Sos, M.AP

Adapun tujuan penulisan makalah in adalah untuk menambah wawasan


dan pengetahuan bagi pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua
menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Penulis
mengharapkan semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, baik
dikalangan Mahasiswa maupun dikalangan masyarakat nantinya yang diajukan
sebagai bahan diskusi pada tatap muka perkuliahan.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahan. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi kami umumnya para pembaca makalah ini, terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Banjarmasin, 4 Maret 2023

Penyusun Kelompok 1 C

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1


1.2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 1
1.3. TUJUAN MAKALAH ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

2.1. KONSEP ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SEBUAH SISTEM ..... 3


2.2. ASAS-ASAS SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA ............................................................................. 6
2.3. UNSUR-UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ...................................................... 6
2.4. LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DALAM SANKRI ............................ 8
2.5. PERAN LEMBAGA NEGARA DALAM SANKRI ................................. 11

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 12

3.1. KESIMPULAN .......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

SANKRI dikembangkan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai


konstitusi negara dengan berbagai dimensi nilai spiritual, kultural, dan
institusional yang terkandung di dalamnya, dan dengan mempertimbangkan
kondisi dan perkembangan berbagai faktor lingkungan yang khas dibandingkan
dengan negara negara lainnya. Bagi Indonesia sebagai suatu negara kesatuan
dengan sistem pemerintahan yang berbentuk republik, yang demokratis dan
konstitusional adalah tepat apabila sistem administrasi negaranya itu disebut
sebagai Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI)
dan berperan sebagai sistem penyelenggaraan kebijakan negara. Sebagai wahana
dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan bangsa guna mencapai cita-
cita dan tujuan bernegara yang diamanatkan dalam konstitusi Negara.
Sebagai sebuah system, administrasi Negara dipraktikkan dan
dikembangakan oleh bangsa untuk melakukan kegiatan atau mewadahi upaya
bangsa yang bersangkutan dalam rangka mencapai tujuan bersama dalam
bernegara. SANKRI keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan negara dengan
memanfaatkan dan mendayagunakan segenap kemampuan aparatur negara, dan
dana yang satu sama lain saling berkaitan sebagai suatu kesatuan yang
terintegrasi untuk mewujudkan tujuan Negara Republik Indonesia berlandaskan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas, kami merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia


sebagai sebuah sistem?
2. Apa saja asas-asas sistem administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia?
3. Apa saja unsur pokok system administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia?
4. Apa saja lembaga-lembaga negara dalam sistem administrasi Negara
Indonesia?

1
5. Apa saja peran lembaga negara dalam Sistem Administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia?

1.3. TUJUAN MAKALAH

1. Mengetahui konsep administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia


sebagai sebuah sistem.
2. Dapat menyebutkan apa saja asas-asas sistem administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Menyebutkan unsur pokok pada Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia (SANKRI).
4. Menyebutkan lembaga-lembaga negara dalam sistem administrasi
Negara Indonesia.
5. Mengetahui peran lembaga negara dalam SANKRI.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. KONSEP ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SEBUAH SISTEM

Menurut kamus Webster, sistem adalah suatu kesatuan (unity)


yang komplek dibentuk oleh bagian yang berbeda (diverse), masing-
masing terikat pada (subjected to) rencana yang sama atau kontribusi
(serving) untuk mencapai tujuan yang sama. Sebagai suatu sistem pada
hakikatnya adalah seperangkat komponen, elemen, unsur atau subsistem
dengan segala atributnya, yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh-
mempengaruhi dan saling tergantung sehingga keseluruhannnya
merupakan suatu kesatuan yang terintgrasi atau totalitas, serta mempunyai
peranan atau tujuan tertentu. Nilai atau peranan suatu sistem akan
dipengaruhi oleh nilai atau peranan dari sub-sistemnya. Sebaliknya nilai
atau peranan suatu subsistem akan ditentukan oleh nilai atau peranan
sistem yang bersangkutan. Suatu sistem bersama dengan berbagai sistem
lain yang saling berinteraksi merupakan sub-sistem dari suatu sistem yang
lebih besar.

Administrasi negara sebagai suatu sistem yang menjadi guidance


dalam mencapai tujuan negara tersebut membutuhkan dasar legalitas yang
disebut dengan hukum administrasi negara. Menurut E. Utrecht,
administrasi negara adala aparat atau gabungan jabatan-jabatan
administrasi yang berada di bawah pimpinan pemerintah, dan
melaksanakan tugas yang tidak ditugaskan kepada badan-badan pengadilan
dan legislatif. Sedangkan Prof. Prayudi Atmosudirdjo mengemukaan tiga
arti administrasi negara, yaitu:

a. Sebagai aparatur negara, aparatur pemerintaha atau instansi politik


(kenegaraan) artinya meliputi organ yang berada di bawah pemerintah
mulai dari presiden, menteri (termasuk gubernur, bupati dan
sebagainya). Intinya adalah semua organ yang menjalankan
administrasi negara.
b. Sebagai fungsi aktifitas yakni sebagai kegiatan pemerintahan artinya
sebagai kegiatan mengurus kepentingan negara.

3
c. Sebagai proses teknis penyelenggaraan undang-undang artinya meliputi
segala tindakan aparatur negara dalam menjalankan undang-undang.

Unsur-unsur administrasi negara:

➢ Manusia; pejabat kenegaraan atau pemerintahan dan masyarakat


yang dilibatkan.
➢ Tujuan; mewujudkan kebijakan negara, memecahkan
permasalahan negara, memenuhi kebutuhan masyarakat dan
melayani masyarakat.
➢ Tugas; kegiatan mencakup semua sektor/bidang.
➢ Kerja sama; berbagai mekanisme dan cara kerja (rencana
program, prosedur, briefing, rapat dan sebagainya).
➢ Sarana; dana, gedung, kantor, perabotan, kendaraan, dsb.

Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI) adalah


keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan negara dengan memanfaatkan dan
mendayagunakan segenap kemampuan aparatur negara, dan dana yang satu sama
lain saling berkaitan sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi untuk mewujudkan
tujuan Negara Republik Indonesia berlandaskan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945.

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI)


adalah administrasi negara sebagai sistem yang dipraktikkan untuk mendukung
penyelenggaraan NKRI agar upaya Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-
cita dan tujuan bernegara dapat terlaksana dan berhasil. SANKRI sebagai suatu
sistem terdiri atas subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu dengan
yang lain. Hubungan antarsubsistem ini saling bergantung, sehingga apabila
suatu subsistem tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik maka akan
mempengaruhi subsistem lainnya. Akibatnya sistem secara keseluruhan tidak
dapat bekerja secara optimal atau justru merusak tatanan sistem itu sendiri.

Pengertian SANKRI terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Dalam arti luas, SANKRI dikenal dengan sebutan Sistem


Penyelenggaraan Negara (SPN). Merupakan suatu sistem
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam segala
aspeknya. Dengan memanfaatkan atau mendayagunakan kemapuan
aparatur negara dan seluruh rakyat.

4
b. Dalam arti sempit, disebut dengan Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
Negara (SPPN), yaitu kekuasaan sistem penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan (execlusive power) dengan asas-asas pokok SPPN. Dengan
memanfaatkan atau mendayagunakan kemampuan pemerintah dan
segenap aparatur pemerintah.

Sebagai suatu sistem administrasi merupakan sistem yang bersifat:


1. Abstrak, karena tidak dapat dikenali wujud rupanya.
2. Buatan manusia (man made systems), karena dia buatan manusia
tentunya mempunyai kelemahan dan tidak terlepas dari berbagai
kepentingan dari manusia itu sendiri.
3. Terbuka (open systems), karena peka terhadap pengaruh lingkungan,
baik sosial maupun fisik. Sebagai sesuatu yang sifatnya terbuka harus
terbuka terhadap sesuatu yang baru dan menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya.
4. Hidup (living systems), berkembang terus akibatnya sifat terbukanya.
Akan berubah sesuai dengan perkembangan zaman, ketika dia
bersentuhan dia akan dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman
itu sendiri sehingga dia tetapbisa dipaka dan berdaya guna tidak
menjadi (out of date).
5. kompleks, karena di dalamnya terdapat banyak subsistem, terjadi
banyak hubungan antara subsistem antara satu dengan yang lain.
Dalam posisi dan perannya sebagai sistem penyelenggara negara,
SANKRI mewadahi keselurahan sistem dan proses kehidupan bernegara, dan
berinteraksi dengan sistem-sistem yang terdapat didalam berbagai bidang
kehidupan tersebut seperti sistem sosial budaya. Politik, ekonomi, hukum,
pertahanan dan keamanan, dan sebagainya. Atau dengan kata lain Peran
SANKRI dalam kompleksitas dan dinamika sistem dan prosese penyelenggara
negara dan pembanguna bangsa adalah mewadahi, memfasilitasi, dan
memadukan berbagai kegiatan sirtem politik, ekonomi, hukum, sosial dan
budaya, dan keamanan guna mewujudkan keserasian arah dan langkah kebijakan,
agar tujuan nasional tercapai secara optimal.

SANKRI sebagia sistem penyelenggara kebijakan negara


mengakomodasikan peran masyarakat yang lus (terbuka, setara, partisipatif, dan
akuntabel). Dalam pengambilan keputusan politik yang stategis dan kebiajakan-
kebijakan dilakukan secara musyawarah dan mufakat (MPR, DPR) sebagi
represanti rakyat bangsa dari dan diseluruh wilayah negara yang terbagi atas
5
daerah besar (Provinsi) dan daerah kecil (Kabupaten/kota, dan desa) dengan
kewenangan otonomi tertentu. Berbagai kebijakan pemerintah tersebut kemudian
dituangkan kedalam peraturan perundangan (Ketetapan MPR, UU, PERPU, PP,
Kepres, dan Perda. UU, PP dan Perda tentang substansi masalah publik tertentu
ditetapkan pemrintah setelah mendapatkan persetujuan DPR, dan pelaksanaan
harus dilaporkan dan dipertanggung jawabkan oleh publik.

Implementasi SANKRI dalam penyelenggaraan pemerintahan negara dan


pembangunan bangsa guna mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama dalam
bernegara dilakukan melalui pengembangan dan kerjasama kelembagaan (antar
individu, antar kelompok masyarakat, antar lembaga, antar sektor, antar wilayah,
antara negara dengan warga negara; serta antar negara) dengan mengembangkan
sistem dan proses kebijakan yang partisipatis dalam berbagai bidang kehidupan.

2.2. ASAS-ASAS SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN


REPUBLIK INDONESIA

Dalam penyelenggaraan negara ketujuh asas-asas umum penyelenggaraan


negara dipakai dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, yang
berguna sebagai kriteria dalam menjalankan tugasnya. Asas-asas tersebut
diantaranya, adalah:

a. Kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan


landasan peraturan perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam
setiap kebijakan penyelenggaraan negara.
b. Tertib penyelenggaraan negara, yaitu menjadi landasan keteraturan,
keserasian, keseimbangan dalam pengabdian penyelenggaraan negara.
c. Kepentingan umum, yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan
umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan kolektif.
d. Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperolah informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
e. Proposionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara
hak dan kewajiban Penyelenggara Negara.

6
f. Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
g. Akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negera harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2.3. UNSUR-UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI


NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

SANKRI sebagai sistem penyelenggaraan negara dan sebagai sistem


penyelenggaraan pemerintahan negara sebagaimana halnya sesuatu sistem
terdiri sari subsisteem-subsistem atau unsur-unsurnya. Seperti sistem
lainnya., administrasi negara sebagai sistem , ada pokoknya tersiri atas;
1. Unsur nilai
Unsur nilai disebut juga sistem nilai, meliputi landasan atau dasar neggara
yaitu pancasila, cita-cita negara dan tujuan negara, semuanya telah
dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 yang tetap tidak berubah
walaupun UUD 1945 mengalami perubahan.
- Pancasila sebagai landasan atau dasar negara yang mengandunt 5 prinsip
utama.pancasila juga merupakan falsafah hidup atau pandangan hidup
yang mempersatukan bangsa dan memnberi petunjuk dalam upaya
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin dalam masyarakat
Indonesia.
- Cita-cita negara yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu berdaulat
adil dan makmur. Seperti yang sudah disebutkan pada tap MPR
No.V11/MPR 2001 tentang visi masa depan Indonesia.
- Tujuan negara yaitu melindungi segenap tumpah darah Indonesia,
mensejahterakan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut ikut
serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemnerdekaan, perdamaian abadi abadi dan keadilan sosial.
2. Unsur struktur

Merupakan suatu kelembagaan yang diperlukan dalam kehidupan Negara


Republik indonesia yang demokratis dan konstitusional berupa tatanan
kelembagaan yang berupa organisasi pemerintahan, lembaga negara, dan
7
organisasi yang berkembang dalam dinamika kehidupan masyarakat
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan negara.

Sesuai dengan pengertian sistem penyelenggaraannegara dan sistem


penyelenggaraan pemerintahan negara maka unsur atau subsistem tersebut
adalah :
a. Struktur penyelenggaraan negara meliputi seluruh aparaturnegara
baik aparatur kenegaran, aparatur pemerintah maupun
aparaturperekonomian. Beserta seluruh organisasi politik.
b. Struktur penyelenggaraan pemerintahan negara mencakup
presiden beserta seluruh aparatur pemerintahan dan aparatur
perekonomian negara baik tingkat pusat maupun daerah.

3. Unsur Proses
Tercermin dalam berbagai kegiatan pengelolaan (manajerial) dari
lembaga negara, kementerian negara, dan lembaga pemerintah lainnya
serta hubungan antar lembaga tersebut dan antara berbagai lembaga
pemerintahan dengan organisasi yang berkembang dalam masyarakat,
juga dalam proses pengelolaan kebijakan, penyelenggaraan pemerintahan
negara dan pembangunan bangsa di tingkat pemerintahan Pusat, Provinsi,
Kabupaten, dan Kota.

2.4 LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DALAM SANRI

Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI) adalah


keseluruhan penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara Indonesia dengan
memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara serta
segenap dana dan daya demi tercapainya tujuan nasional dan terlaksananya
tugas Negara Republik Indonesia seperti yang telah ditetapkan UUD 1945.

Dalam Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia akan tercipta


mekanisme hubungan tugas/pekerjaan dan hubungan hukum antara para
lembaga-lembaga penyelenggara Administrasi Negara, sehingga dapat menjamin
terlaksananya sistem itu sendiri, menjamin dan memperlancar
pelaksanaan pencapaian tujuan Negara.

Berikut lembaga-lembaga negara dalam Sistem Administrasi Negara


Republik Indonesia, yaitu:

8
1. MPR
MPR adalah penyelenggara negara yang mempunyai kekuasaan tertinggi.
Tugas MPR, yaitu:
• Membuat UUD dan GBHN
• Mengangkat Presiden dan wakilnya
• Mengubah UUD

Ada beberapa tugas-tugas lain yang dapat diserahkan pada Presiden selaku
mandataris MPR.
Contoh: pada pelaksanaan GBHN dan pelaksanaan Pembangunan
Nasional.

2. PRESIDEN
Presiden adalah pemegang kekuasaan eksekutif yang bertindak sebagai
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden ialah penyelenggara
pemerintah negara tertinggi dibawah MPR. Pernyataan ini erat kaitannya
dengan pernyataan
“Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR”. Presiden harus mendapat
persetujuan DPR untuk membentuk UU dan menetapkan APBN. Dengan
demikian, Presiden harus bekerjasama dengan DPR, tetapi Presiden
tidak bertanggung jawab kepada DPR, artinya kedudukan Presiden tidak
tergantung DPR. Presiden tidak dapat membubarkan DPR dan sebaliknya
DPR tidak dapat memnjatuhkan Presiden.
Kabinet atau Menteri Negara diangkat dan diberhentikan serta bertanggung
jawab kepada Presiden. Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada
DPR, pada pasal 17 ayat (1) menyatakan bahwa didalam menjalankan tugas
sehari-hari, Presiden sebagai kepala pemerintahan dibantu oleh menteri-
menteri negara. Menteri Negara bukan pegawai tinggi biasa, karena
dengan pimpinan Presiden, dalam kenyataannya menteri-menteri tersebut
menjalankan kekuasaan pemerintah di bidangnya masing-masing.

Parlemen pemegang kekuasaan eksekutif yang terdiri dari dua kamar yaitu
DPR dan DPD yang merupakan anggota MPR. Anggota DPR dipilih
langsung melalui Pemilu dengan sistem proporsional terbuka, sedangkan
DPD dipilih rakyat secara langsung melalui Pemilu yang berasal dari
masing-masing provinsi sejumlah empat orang setiap provinsi dengan
sistem pemilihan distrik perwakilan terbanyak.

9
➢ Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah lembaga negara yang
mempunyai kekuasan legislatif. Ada 3 Fungsi DPR, yaitu: Fungsi
Legislasi, Fungsi Anggaran, dan Fungsi Pengawas.
➢ Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah perangkat kenegaraan
yang menyeimbangkan peran dan fungsi DPR. Tugas DPD adalah
memberikan nasehat kepada Presiden. Fungsi DPD adalah
membantu Presiden dalam menjalankan pemerintahan.
➢ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah lembaga
perwakilan rakyat daerah yang melaksanakan fungsi-fungsi
pemerintahan daerah sebagai mitra sejajar Pemerintah Daerah.

3. Mahkamah Agung (MA)


MA adalah lembaga peradilan yang tertinggi.
Tugas MA, yaitu:
• Memeriksa dan memutuskan permohonan kasasi
• Memeriksa dan memutuskan permohonan peninjauan kembali
(PK).
Fungsi MA, yaitu:
• melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan
peradilan, tingkah laku dan perbuatan hakim
• Mengatur kelancaran peradilan jika ada hal yang belum
cukup.
4. Mahkamah Konstitusi (MK)
Mk adalah suatu lembaga yudikati yang independen.
Tugas MK, yaitu:
• Menguji UU terhadap UUD 1945
• Memutuskan pembubaran partai politik.
Fungsi MK adalah menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan peradilan.
5. Komisi Yudisial (KY)
KY adalah lembaga independen yang mempunyai wewenang
mengangkat dan mengurus citra para hakim.
Tugas KY, yaitu:
• Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim.
Fungsi KY, yaitu:

10
• Mengusulkan pengangkatan hakim agung.
6. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
BPK adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan untuk
memeriksa semua keuangan Negara.
Tugas BPK, yaitu:
• Memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang keuangan dan
kekayaan negara
• Memeriksa semua tanggung jawab APBN, APBD, anggaran
BUMN dan anggaran BUMD berdasarkan atas ketentuan UU.

2.5. PERAN LEMBAGA NEGARA DALAM SANKRI

Peran Lembaga Negara Dalam SANKRI Secara Umum

• Menjaga kestabilan keamanan, politik, hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), dan
budaya dalam suatu negara yang bersangkutan.

• Menciptakan suatu lingkungan negara yang kondusif, aman, dan harmonis.

• Menjaga penghubung antara negara dengan rakyat.

• Menjadi sumber inspirator dan aspirator rakyat.

• Membantu menjalankan roda pemerintahan negara.

• Memberantas adanya tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Implementasi SANKRI dalam penyelenggaraan pemerintahan negara dan


pembangunan bangsa guna mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama dalam
bernegara dilakukan melalui pengembangan dan kerjasama kelembagaan (antar
individu, antar kelompok masyarakat, antar lembaga, antar sektor, antar wilayah,
antara negara dengan warga negara; serta antar negara) dengan mengembangkan
sistem dan proses kebijakan yang partisipatis dalam berbagai bidang kehidupan.

Memasuki abad 21 Indonesia dan negara-negara lain menghadapi


perubahan dan tantangan lingkungan stratejik baik internal maupun eksternal.
Dalam konteks Ekternal terjadinya gelombang globalisasi yang dipacu
perkembangan teknologi transportasi dan informasi serta semangat liberalisasi
yang mengarah pada terbentuknya dunia tanpa batas (bonderless world). Dalam
konteks Internal, masyarakat terjadi krisis moneter yang berkembang menjadi
krisis multi dimensi yang parah meliputi krisis ekonomi, politik, pemerintahan,

11
dan keamanan, bahkan diwarnai ancaman Disintegrasi bangsa seperti yang
pernah dialami pada tahun 1965.

12
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa SANKRI merupakan administrasi negara sebagai


sistem yang dipraktikkan untuk mendukung penyelenggaraan NKRI agar upaya
Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara dapat
terlaksana dan berhasil. SANKRI sebagai suatu sistem terdiri atas subsistem-
subsistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Hubungan
antarsubsistem ini saling bergantung, sehingga apabila suatu subsistem tidak
dapat menjalankan fungsinya dengan baik maka akan mempengaruhi subsistem
lainnya. Oleh karena itu, system tersebut harus selalu dilakukan dengan optimal
agar dapat berjalan dengan semestinya. SANKRI memiliki asas-asas diantaranya,
kepastian hukum, tertib penyelenggaraan Negara, kepentingan umum,
keterbukaan, proposionalitas, profesionalitas, dan akuntabilitas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Atmosudirdjo, Prayudi. (1980). Dasar-dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: Ghalia


Indonesia.

Mustopadidjaja, AR (Editor). (2003). Sistem Administrasi Negara Kesatuan


Republik Indonesia (SANKRI). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Alfi Karyono. Darmanto, dkk. 2012. Sistem Administrasi Negara Kesatuan


Republik Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

H. Gandi Kosim, SKM, Msc. (2012) Bahan Ajar Diklat PIM Tingkat IV
Cikarang. Judul “Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
(SANKRI)”

Karyana Ayi. (2017). Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

14

Anda mungkin juga menyukai