Rahmat Kurniawan ( )
TA.2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami diberikan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan
makalah Ilmu Perundang-Undangan.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak, termasuk kepada Dosen Pengampu mata
kuliah ilmu perundang-undangan yaitu Bapak Muhamad Ridho Pardosi.SH dan teman-teman yang
telah berpartisipasi dan berperan aktif dalam menyelesaikan tugas ini sehingga memungkinkan
kami untuk menyelesaikan makalah ini, meskipun terdapat banyak kesalahan dan kekhilafan
Akhir kata, kami berharap semoga kiranya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan kita semua mengenai ilmu perundang-undangan yang telah diterapkan di Indonesia,
khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami sangat menerima kritik dan saran dari semua pihak, agar nantinya dapat
menciptakan hal-hal yang lebih baik lagi.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara
itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan
yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai
fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya
sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga
adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut. Secara luas berarti sistem
pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat,menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun
minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi,
keamanan sehinggamenjadi sistem pemerintahan yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya
masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat
ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
iv
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Pemerintahan
2. Pengelompokkan Sistem Pemerintahan
3. Mengetahui Pelaksanaan Sistem pemerintahan Negara Indonesia
4. Mengetahui Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia
5. Mengetahui Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia
6. Mengetahui Lembaga-lembaga Negara
7. Mengetahui Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia
8. Mengetahui Sistem Pemilihan Umum Indonesia
v
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan
fungsional terhadap keseluruhan. Dengan demikian dalam usaha ilmiah sistem adalah suatu
tatanan atau susunan yang berupa suatu strukturyang terdiri dari bagian-bagian atau komponen
yang berkaitan antara satu dengan lainnya secara teratur dan terencana untuk mencapai suatu tujun.
Maka dalam artiyang luas, pemerintahan adalah segala bentuk kegiatan atau aktifitas
penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh organ-organ negara yang mempunyai otoritas atau
kewenangan untuk menjalankan kekuasaan. Pengertian pemerintahan seperti ini mencakup
kegiatan atau aktifitas penyelenggaraan negara yangdilakukan oleh eksekutif, legislatif maupun
yudikatif. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah aktivitas atau kegiatan yang
diselenggarakan oleh fungsi eksekutif, presiden ataupun perdana menteri, sampai dengan level
birokrasi yang paling rendah tingkatannya. Dari dua pengertian tersebut, maka dalam melakukan
pembahasan mengenai pemerintahan negara titik tolak yang dipergunakan adalah dalam konteks
pemerintahan dalam arti luas. Yaitu meliputi pembagian kekuasaan dalam negara, hubungan antar
alat-alat perlengkapan negara yang menjalankan kekuasaan tersebut.
1
2.2 Organisasi Sistem Pemerintahan Negara
A. Organisasi Pemerintahan Dalam Garis Horizontal
Menurut konsep trias politica kekuasaan didalam negara dapat dibagi menjadi tigacabang
kekuasaan utama, yaitu:
Menurut Kranenburg kedua satuan pemerintahan yang lebih rendah dibawah pemerintah
pusat, baik yang terdapat di negara kesatuan maupun serikat, masing-masing mempunyai ciri-ciri
yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain bedasarkan hukum positif, yaitu :
a) negara bagian yang terdapat di dalam Negara Serikat memiliki wewenang untuk
membentuk UUD sendiri serta mempunyai wewenang untuk membentuk organisasi sendiri
dalam rangka dan batas-batas konstitusi federal. Sedangkan dalam negara Kesatuan
organisasi bagian-bagian negara (pemerintah daerah) secara garis besar telah ditetapkan
oleh pembentuk undang-undang pusat.
b) dalam negara federal (serikat), wewenang membentuk Undang-undang Pusat untuk bidang
tertentu telah diperinci satu persatu dalam konstitusi federal.
2
mempunyai kedudukan yang tidak dapat di ganggu gugat. Sedangkan
penyelenggara pemerintah sehari-hari diserahkan kepada menteri.
2. Sistem pemerintahan Presidensial
Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatef memiliki
kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung
seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah.
1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih
langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar
sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.
2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan
pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki
peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.
3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai
pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan
kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana
menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota cabinet umumnya berasal dari
parlemen.
4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang
mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-
waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen
menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.
5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan
adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara
republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepalanegara tidak memiliki
kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgaisymbol kedaulatan dan keutuhan
negara.
6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atauraja
atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen.Selanjutnya,
diadakan pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen baru
3
Ciri-ciri dari sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut :
1. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala Negara sekaligus
kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh
rakyat atau suatu dewan majelis.
2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada
presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.
3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden tidak
dipilih oleh parlemen.
4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer.
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan.Anggota
parlemen dipilih oleh rakyat.
6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
▪ Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif
berada pada satu partai atau koalisi partai.
▪ Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
▪ Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
4
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :
▪ Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
▪ Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.Misalnya, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima
tahun.
▪ Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
▪ Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
5
2.4 Sistem Pemerintahan Indonesia
1) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS
UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan seperti yang diatur
dalam konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950 dinyatakan :
6
sebagian rakyat memegangkekuasaan yang tertinggi di dalam negara. Oleh karena itu,
kadaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.
1. Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
2. Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidakdibayangi krisis
kabinet.
3. Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.
1. Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan ditangan Presiden.
2. Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.
3. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
4. Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.
7
4. Presiden dan Wakil Presiden
Sebagai konsekuensi dari sistem pemerintahan Indonesia yang menganut
presidensiil , maka presiden memiliki dua kekuasaan sekaligus yaitu sebagai kepala
pemerintahan (eksekutif) dan sebagai kepala negara.Wewenang, kewajiban, dan hak
Presiden antara lain:
a. Sebagai kepala pemerintahan (UUD 1945 pasal 4 ayat 1)
b. Mengangkat menteri
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
BPK adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri.Anggota BPK
dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden.Hasil pemeriksaan keuangan negara
diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD.
6. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung adalah lembaga tinggi negara dalam system ketatanegaraan
Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan
Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.
Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara. Menurut Undang-Undang Dasar1945, kewajiban dan wewenang MA adalah:
a. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan
di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yangdiberikan oleh
Undang-Undang
b. Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi
c. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi.
7. Komisis Yudisial (KY)
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22
tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim
agung. Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,keluhuran martabat,
8
serta perilaku hakim.Tugas Komisi Yudisial = Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung,
dengan tugasutama:
a) Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung
b) Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung
c) Menetapkan calon Hakim Agungd. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR
d) Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim.
8. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi adalah lembaga tinggi negara dalam system ketatanegaraan
Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan
Mahkamah Agung. Pasal 24 ayat (2) UUD 1945.
9. Bank Sentral
Bank Sentral Indonesia adalah Bank Indonesia (BI), yang merupakan lembaga
negara independent, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak lain dalam
menjalankan tugasnya. Tujuan Bank Sentral adalah mencapai dan menjaga kestabilan nilai
rupiah. BI memiliki wewenang:
a) Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi
b) Melakukan pengendalian moneter
c) Melaksanakan kebijakan nilai tukar
d) Mengelola cadangan devisa
9
2.6 Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah daerah-daerah provinsi. Daerah
provinsi dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dalam undang-
undang.Jadi Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilakukan oleh
pemerintah daerahdan DPRD menurut asa otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI sebagai yang dimaksud dalam UUD 1945.
Pemerintahan Daerah Provinsi terdiriatas Pemerintah Daerah Provinsi dan DPRD Provinsi, dan
Pemerintah Daerahkabupaten/kota terdiri atas Pemerintah Daerah kabupaten/kota dan
DPRDkabupaten/kota. Pimpinan pemerintah daerah provinsi adalah gubernur, kabupaten bupati,
dan kota adalah wali kota.
Pemilu di Indonesia sejak pertama kali diadakan pada tahun 1995 adalah untuk memilih
anggota legislatif untuk memilih anggota legislatif, yang sekarang disebut pemilu legislatif untuk
memilih anggota DPR,DPD, dan DPRD, baik DPRD provinsi kabupaten maupun kota. Sejak tahun
2004 pemilu dilakukan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, dan beberapa tahun kemudian
pemilu jugauntuk memilih Gubernur, Bupati, dan wakil walikota. Pemilu inilah kemudian disebut
dengan pemilu eksekutif Tahapan Penyelenggara pemilu legislatif sebagaimana diatur UU. No. 10
Tahun 2008 meliputi :
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat pengwasan langsung dari legislatif.
Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif maka sistem
pemerintahannya adalah presidensial.Dalam sistem pemerintahan negara republik, lembaga-
lembaga negara itu berjalan sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem
pemerintahan negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Muthali’in, Achmad 2012 Bahan Ajar PLPG Pendalaman Materi Bidang Studi
PKN SD Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan
http://www.triwahyu.web.id/2012/sistem-pemerintahan-indonesia.html
http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay
12