OTONOMI DAERAH
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Kelompok: 1
Kelas: 3 Keuangan dan Perbankan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya yang karena-Nya, kami diberikan kekuatan dan
kelancaran untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Otonomi Daerah” ini
dengan lancar.
Adapun penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Lewat penyusunan makalah ini
tentunya kami mengalami beberapa hambatan, tantangan serta kesulitan, namun
karena binaan dan dukungan dari semua pihak, akhirnya semua hambatan tersebut
dapat teratasi.
Dengan sepenuh hati, kami pun sadar bahwa makalah ini masih penuh
dengan kekurangan dan keterbatasan, oleh sebab itu kami memerlukan kritik serta
saran yang membangun sehingga dapat menjadikan makalah ini lebih baik.
Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada segenap pihak yang telah memberikan dukungan, baik berupa bantuan,
doa maupun dorongan dan beragam pengalaman selama proses penyelesaian
penulisan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, tentunya kami berharap setiap
bantuan yang telah diberikan oleh segenap pihak dapat menjadi ladang kebaikan.
Dan semoga makalah ini dapat memberikan nilai dan manfaaat yang berguna bagi
kemajuan kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................2
1.3 Maksud Dan Tujuan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 Pengertian Otonomi Daerah..............................................................3
2.2 Tujuan Otonomi Daerah....................................................................4
2.3 Prinsip Otonomi Daerah....................................................................5
2.4 Asas Otonomi Daerah........................................................................8
2.5 Dasar Hukum Otonomi Daerah.........................................................9
2.6 Sejarah Perkembangan Otonomi Daerah di Indonesia......................9
2.7 Aspek Otonomi Daerah.....................................................................12
2.8 Permasalahan Otonomi Daerah.........................................................13
2.9 Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Indonesia................................14
2.10 Pelaksana Otonomi Daerah..............................................................16
2.11 Kewenangan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.............19
BAB III PENUTUP.........................................................................................22
3.1 Kesimpulan........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apa Pengertian Otonomi Daerah?
2. Apa Tujuan Dilaksanakannya Otonomi Daerah?
3. Apa saja Prinsip Otonomi Daerah?
4. Apa saja Asas-asas Pelaksanaan Otonomi Daerah?
5. Bagaimana Dasar Hukum Otonomi Daerah?
6. Bagaimana Sejarah Perkembangan Otonomi Daerah di Indonesia?
7. Apa saja Aspek Otonomi Daerah?
8. Bagaimana Permasalahan dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah?
9. Bagaimana Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Indonesia?
10. Siapa saja Pelaksana Otonomi Daerah?
11. Bagaimana Kewenangan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah?
2. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah provinsi dipimpin oleh Gubernur, sedangkan
pemerintah daerah kabupaten/kota dipimpin oleh Bupati/Walikota.
Gubernur/Bupati/Walikota yang biasa disebut kepala daerah memiliki
kedudukan yang sederajat dan seimbang dengan DPRD masing-masing
daerah.
Tugas dan Wewenang Pemerintah Daerah
1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama DPRD;
2. Mengajukan rancangan Perda;
3. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD
untuk dibahas dan ditetapkan bersama;
5. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;
6. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; dan
7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
2.11 Kewenangan Daerah Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah
Dikeluarkannya kebijakan tentang pelaksanaan otonomi daerah
membawa dampak pada terjadinya berbagai perubahan kewenangan
sebagaimana diatur dalam pasal 13 dan 14 Undang-undang RI nomor 32
tahun 2004. Adapun uraian rinci mengenai berbagai kewenangan provinsi
diatur dalam pasal 13 yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi
merupakan dalam skala provinsi yang meliputi :
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum
e. Penanganan bidang kesehatan
f. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia
potensial
g. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota
h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota
i. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah termasuk
lintas kabupaten/kota
j. Pengendalian lingkungan hidup
k. Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota
l. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil
m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan
n. Pelayanan administrasi penanaman modal, termasuk lintas
kabupaten/kota
o. Penyelenggraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat
dilaksanakan oleh kabupaten/kota, dan
p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-
undangan
2. Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan
pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi kekhasan, dan potensi
unggulan daerah yang bersangkutan.
Sementara itu uraian rinci mengenai berbagai kewenangan
kabupaten/kota diaturdalam pasal 14 yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum
e. Penanganan bidang kesehatan
f. Penyelenggaraan pendidikan
g. Penanggulangan masalah sosial
h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan
i. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah
j. Pengendalian lingkungan hidup
k. Pelayanan pertanahan
l. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil
m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan
n. Pelayanan administrasi penanaman modal,
o. Penyelenggraan pelayanan dasar lainnya dan
p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-
undangan
Tugas dan Wewenang DPRD
a. Membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat
persetujuan bersama;
b. Membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang APBD bersama
dengan Kepala Daerah;
c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan
perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD,
kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program
pembangunan daerah, dan kerjasama internasional di daerah;
d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/Wakil
kepala daerah/wakil kepala daerah kepada Presiden melalui Menteri
Dalam Negeri bagi DPRD Provinsi dan kepada Menteri Dalam Negeri
melalui Gubernur bagi DPR kabupaten/kota;
e. Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan
wakil kepala daerah;
f. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah
terhadap rencana perjanjian internasional di daerah;
g. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional
yang dilakukan oleh pemerintah daerah;
h. Menerima laporan keteran gan pertanggungjawaban kepala daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
i. Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah;
j. Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam
penyelenggaraan pemilihan kepala daerah;
k. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama antardaerah dan
dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Menurut UU nomor 32 tahun 2004, terdapat beberapa istilah dalam
pelaksanaan otonomi daerah, yaitu : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
DPRD, Desentralisas, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, Otonomi daerah,
Daerah otonom, Wilayah Administrasi, Instansi vertikal, Pejabat yang
berwenang, Kecamatan, Kelurahan, dan Desa.
3. Susunan pemerintah daerah terdiri atas DPRD dan Kepala Pemerintah
Daerah.
4. Tujuan dibentuknya Otonomi Daerah ialah untuk membebaskan pemerintah
pusat dari beban-beban yang tidak perlu dalam menangani urusan domestik,
sehingga ia berkesempatan mempelajari, memahami, merespon berbagai
kecenderungan global dan mengambil manfaat daripadanya.
DAFTAR PUSTAKA