Di Susun Oleh:
Kelompok 7
1. Harlin Agustin NIM: 106180223
2. Hekmi Yulita Sari NIM: 106180
Dengan mengucap rasa syukur yang tiada terhingga atas kehadirat Allah SWT., Berkat Rahmat dan
Inayah-Nya jua lah, Alhamdulillah, akhirnya kami bisa menyelesaikan Makalah ini.Shalawat serta
salam tiada lupa pula terhaturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW., Beserta para
Keluarga, Sahabat, dan para pengikut-pengikut beliau hingga hari akhir nanti.Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah “Kapita Sellekta Hukum Tata Negarat”, yang
diasuh oleh Dosen kami”Bapak Burhanuddin’’dan dengan selesainya makalah ini, maka kami sebagai
penyusun mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada bapak Dosen Pengajar dalam
pembelajaran mata kuliah ini dan kepada teman-teman semua.Kami menyadari terdapat begitu banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Tetapi kami berharap makalah ini dapat diterima untuk
memenuhi tugas tersebut. Terakhir, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya kelompok 7
dan siapapun yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ..........................................................
1.2. Rumusan masalah ......................................................
1.3. Tujuan Penulisan...................................................... ..
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Prinsip Negara Kesatuan............................................
2.2. Hubungan antar Lembaga Negara .............................
2.3. Konsep otonomi daerah menurut Undang-Undang Republik Indonesia
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.......................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami prinsip negara kesatuan
2. Untuk memahami asas-asa penyelenggaraan pemerintahan di daearah
3.Untuk memahami konsep otonomi daerah menurut UU Republik Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Otonomi adalah kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dengan tetap menghormati
perundang-undangan.Otonomi adalah wewenang untuk menyelenggarakan pemerintahan
sendiri dengan mematuhi aturan Undang- undang, selain itu otonomi dapat diterjemahkan
sebagai berikut:
a. kepentingan sekelompok penduduk yang berdiam dalam suatu lingkungan wilayah tertentu
yang mencakup mengatur, mengurus, dan mengendalikan, dan mengembangkan berbagai hal
yang perlu bagi kehidupan pendudu.
b. Komponen utama pengertian otonomi, yaitu komponen wewenang dan menetapkan dan
melaksanakan kebijakan sebagai komponen yang mengacu pada konsep pemerintahan yang
diperoleh dari pemerintahan pusat melalui desentralisasi wewenang dan wewenang tersebut
merupakan wewenang formal dan komponen kemandirian sebagai komponen yang mengacu
pada kata oleh dari dan untuk rakyat yang bisa dilihat dari kemandirian daerah tersebut dari
sisi pendapatan yang dihasilkan baik dari pendapatan asli daerahnya (PAD) Yang relatif besar
di bandingkan bentuk dana alokasi umum (DAK) serta dana yang lain.
Dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa
prinsip otonomi yang dianut adalah:
1. Otonomi luas Otonomi luas adalah keluasan daerah untuk menyelenggarakan fungsi
pemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang pemerintahan kecuali kewenangan
di dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal dan
agama. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memeberikan
pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan
pada peningkatan kesejahteraan. Selain itu terdapat kewenangan bidang lainnya yang
meliputi:
a. Kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara
makro.
b. Dana perimbangan Keuangan.
c. Sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara
d. Pembinaan dan pemeberdayaan sumber daya manusia.
e. Pendayagunaan Sumber daya alam serta teknologi yang strategis.
f. Konservasi dan standarisasi nasional.
2. Otonomi Nyata Otonomi nyata adalah keluasan daerah untuk menyelenggarakan
kewenangan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban pemerintah dibidang tertentu yang
secara nyata ada dan diperlukan serta tumbuh, hidup dan berkembangan didaerah yang
berpotensi dengan khas. Bidang yang wajib dilaksanakan oleh daerah kabupaten dan kota,
meliputi Pekerjaan Umum, Kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan,
industri dan 14 perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan
tenaga kerja. Sementara itu, otonomi yang bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam
penyelenggaraanya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemeberian
otonomi yang pada dasarnya utnuk memberdayakan daerah termasuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat yang merupakan tujuan utama dari tujuan nasional.
3. Otonomi yang Bertanggung Jawab Adalah perwujudan pertanggungjawaban sebagai
konsekuensi pemberian hak dan kewenangan kepada daerah dalam wujud tugas dan
kewajiban yang harus dipikul oleh daerah dalam mencapai pemberian otonomi daerah,
Sementara itu, otonomi yang bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam
penyelenggaraanya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemeberian
otonomi yang pada dasarnya utnuk memberdayakan daerah termasuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat yang merupakan tujuan utama dari tujuan nasional. yang berupa:
a. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
b. Pengembangan hidup demokrasi.
c. Keadilan dan pemerataan pembangunan.
d. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah dalam rangka menuju NKRI.
4. Keserasian hubungan antara daerah dengan daerah lainnya Artinya mampu membangun
kerjasama anata daerah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah
ketimpangan antar daerah, hal yang tidak kalah pentingnya bahwa otonomi daerah juga harus
mampu menjamin hubungan 15 yang serasi antar daerah dengan pemerintah, artinya harus
mampu memelihara dan menjaga keutuhan wilayah negara dan tetap tegaknya negara
republik Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan negara. Adapun, pengertian otonomi
daerah menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu hak,
kewenangan dan kewajiban daerah otonom utnik mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan”. Atau otonomi daerah juga dapat diartikan sebagai hak penduduk yang tinggal
dalam suatu daerah sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang mengatur, mengurus,
mengendalikan, mengembangkan, urusannya sendiri sesuai dengan aspirasi masyarakat
setempat dengan tetap menghormati peraturan perundangan yang berlaku.
Otonomi Daerah Daerah otonom menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, daerah otonom selanjutnya disebut daerah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dan system negara kestuan republic Indonesia. Sedangkan Menurut PP
No.72 Tahun 2005 tentang Desa, Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan olehpemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuandengan prinsip otonomi 16 seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
NegaraKesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun1945. Pengertian otonomi daerah sering disalahgunakan atau dipertukarkan
penggunaanya dengan istilah desentralisasi, secara singkat pengertian desentralisasi
mengandung pengertian adanya pemebentukan daerah otonom dan atau penyerahan
wewenang tertentu kepada (daerah yang di bentuk) oleh pemerintah pusat.Sementara itu,
otonomi daerah adalah pemerintahan oleh, dari, dan untuk rakyat dibagian wilayah nasional
suatu negara melalui lembaga pemerinatahan yang secra formal baerada di luar
pemeriantahan pusat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan