BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum Pidana Merupakan Bagian Dari Ranah Hukum Publik.Hukum Pidana
Diindonesia Diatur Secara Umum Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP),Yang Merupakan Peninggalan Zaman Penjajahan Belanda.Kuhp Merupakan
Lex Generalis Bagi Pengaturan Hukum Pidana Diindonesia.Dimana Asas-asas Umum
Termuat dan Menjadi Dasar Bagi Semua Ketentuan Pidana Yang Diatur Diluar KUHP.
Hukum Pidana Menurut Van Hammel Adalah Semua Dasar-dasar dan Aturan-aturan
Yang Dianut Oleh Suatu Negara Dalam Menyelenggarakan Ketertiban Hukum Yaitu
Dengan Melarang Apa Yang Tertentang Dengan Hukum.dan Mengenakan Suatu
Nestapa Kepada Yang Melanggar Peraturan Tersebut.Mempelajari Sumber Atau Sejarah
Hukum Serta Mengetahui Bagaimana Suatu Hukum Hidup Dalam Masyarakat Pada
Masa Priode Tertentu dan pada Wilayah Tertentu.Serta Apa Saja Ilmu-IlmuYang
Berkenaan Dalam Hukum Pidana Tersebut.
Hukum Pidana Terdiri dari Norma-norma .Doktrin Hukum Pidana Bahkan Doktrin
Hukum Pada Umumnya Sangat Berpengaruh dan Bahkan Bahkan Menjadi Landasan
Dibentuknya Norma Hukum Pidana .Oleh Karena Itu Tugas ilmu Hukum Pidana Adalah
Berusaha Merumuskan Dan Menjelaskan Asas-asas yang Menjadi Dasar Bagi Norma-
norma Yang BerlakuBaik Mengenai Aturan Umum-Nya Maupun Aturan Khusus
Mengenai Tindak Pidananya ,Mencari Dan Menetapkan Hubungan Antara Asas Satu
Dengan Asas Yang Lain,Kemudian Menyatukannya Kedalam Sebuah Sistem Yang
Bulat.Semua Itu Diperlukan Untuk Dapat Menjelaskan Perihal Norma-Norma Yang
Sedang Berlaku Tadi.
Dalam Memahami Hukum Pidana Kita Juga Perlu Mengetahui Sumber-sumber
Hukum Pidana Indonesia Serta Sejarahnya Dari HUkum Tersebut .Mengenai Sejarah
Hukum Pidana Indonesia Seperti yang Kita Ketahui Selain KUHP,Maupun Undang-
undang KUHP,Indonesia Juga Memiliki Sumber Hukum Pidana Adat,Khususnya Delik-
delik Adat.Bagaimana Terjadinya Kenyataan Ini Perlu Dipelajari Dari Sejarah Hukum
Pidana Inndonesia Yang Akan Kita Bahas Lebih Mendalam Dalam Isi Makalah Ini.
Undang-undang Dasar 1945 Sebagai Landasan Konstitusional Mengamanatkan Asas
Setiap Warga Negara Sama Kedudukannya Dalam Hukum Dan Pemerintahan. Hal Ini
Tidak Terbukti Dengan Adanya Ketidak-Seimbangan Antara Perlindungan Hukum
Antara Perlindungan Korban Kejahatan Dengan Pelaku Kejahatan Karena masih
Sedikitnya Hak-hak Korban Kejahatan Diatur pada Perundang-undangan Nasional.
Segala Aktivitas Manusia Dalam Segala aspek Kehidupan Sosial,Politik,Dan
Ekonomi Dapat Menjadi Sebab Terjadinya Kejahatan.Kejahatan Akan Selalu Hadir
Dalam Kehodupan Sosial,Politik,Ekonomi Dapat Menjadi sebab Terjadinya
Kejahatan,Karena Itu Diperlukannya Upaya Untuk Menangani-Nya.Dengan Upaya
2
B. Rumusan Masalah
Untuk Lebih Lanjut Akan Dipaparkan Rumusan Masalah Yang Akan Dibahas Dalam
Makalah,Yaitu:
1. Jelaskan Sumber-sumber Hukum Pidana Indonesia?
2. Bagaimana Sejarah Hukum Pidana Indonesia?
3. Bagaimana Sejarah Dari KUHPid?
4. Jelaskan Sistematika KUHPid?
5. Apa Saja Ilmu Hukum Pidana?
6. Bagaimana Hubungan Ilmu Hukum Pidana dan Kriminologi ?
7. Bagaimana Penemuan Hukum dan Hukum Pidana?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Masa Dapat Diabagi Atas beberpa Tahap Pekembangan Sehubungan Dengan Soal
Kodifikasi Huklu Pidana ,Yaitu:
a. Pra-Kodifikasi
Hukum Pidana Dimasa Pra-Kodifikasi Ini Berbeda Amtara Orang Belanda Dengan
Indonesia.
Bangsa Belanda Datang Dengan Membawa Hukumnya Sendiri,Dimana Hukum
Pidana Yang Berlaku Bagi Mereka diindonesia Sebelum Kodifikasi Tahun
1867,Yaitu:
Hukum dalam Statuta Betawi,Pada Mulanya Oleh VOC DIBUAT Peraturan-
peraturan yang diumumkan dalam Plakat-plakat .Tahun 1642 Plakat-plakat Itu
Dihimpun dan diumumkan dengan Nama Statuten Van Batavia (Statuta
Betawi)
5
b. Dualisme Kodifikasi
Bagi Golongan Eropa Berlaku Het Wetboek Van Straf recht voor de Europeanen
(Staatsblad 1866 No. 55, Mulai Berlaku 1 January 1867).
Kodifikasi yang baru ini berlaku Untuk Semua Orang diindonesia Tanpa Membeda-
bedakan Golongan Penduduk.Dengan Demikian,Boleh dikata Telah Tercapai
Unifikasi Dalam Kodifikasi Hukum Pidana Diindonesia.
Tetapi,Bagi Golongan Penduduk Indonesia Disejumlah Tempat Masih Juga
Diberlakukan Hukum Pidana Adat.Dasar Hukumnya,Yaitu:
Peradilan Adat (Inheemse Rechtspraak),Staatsblad 1932 No.80.
Peradilan Swapraja (Zelfbestuur Rechtspraak) Diluar Jawa dan Madura
berdasarkam Zelfbestuursregelen 1938 (staatsblad 1938 No. 529).
c. Masa Kemerdekaan
Setelah Merdeka,,Dibuat UU No.1 Tahun 1946 Tentang peraturan Hukum
Pidana.Pasal 1 Undang-undang Ini Menentukan Bahwa Dengan Menyimpang
Seperlunya Dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Tertanggal 10 Oktober
6
3. Sejarah KUHPid
Pada Mulanya,Kelompok-kelompok masyarakat Indonesia kebanyakan Hidup Menurut
Hukum Adatnya Msing-masing yang berbeda-beda Antara Satu Masyarakat Hukum Adat
Dengan Masyarakat Hukum Adat Lainnya. Mengenai Hukum Pidana,Oleh Andi Zainal
Abidin Dikatakan Bahwa Sebelum Datangnya Penjajahan Belanda, Hukum Pidana Yang
Berlaku Adalah Hukum Adat Pidana (hukum Pidana Yang Sebagian Besar Tidat Tertulis )
yang Beraneka Ragam yang Berlaku Dimasing-masing Dikerajaan Yang Ada Dinusantara
Ini.
Kedatangan Bangsa Belanda,yang Pertama Kali Mendarat Dibanten Tahun 1596,Secara
Beransur-ansur Mulai Membawa Perubahan,bangsa Belanda Yang Mulanya Datang Sebagai
Pedagangb Dan Kemudian Digantikan Oleh Pemerintahan Hindia Belanda Sejak 1 Januari
1800,Menguasai Banyak Wilayah Dan Membuat Peraturan-peraturan Tertulis.
Dengan Demikian, KUHPid Yang Digunakan Diindonesia Sekarang Ini Pada Dasarnya
Adalah Kodifikasi Peninggalan Masa Pemerintahan Hindia-Belanda.Kodifikasi Itu Pertama
Kali Diundangkan Dalam Staatsblad 1915-732 Dengan Nama Wetboek Van Strafrcht Voor
Nederlands Indie,yang Mulai Berlaku Sejak 1 Januari 1918.
Dengan UU No.1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana,Wetboek Van Strafrcht
Voor Nederlands Indie Ini Dinyatakan Tetap Berlaku Dengan Sejumlah
Perubahan,Penambahan dan pencabutan ,Antara Lain Nama Wetboek Van Strafrcht Voor
Nederlands Indie Diganti Menjadi Wetboek Van Strafrecht Atau Kitab Undang-undang
Hukum Pidana.
1
Maramis Frans, Hukum Pidana di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013. Hlm,35-42
7
Pada Saat Diundangkan,UU No.1 Tahun 1946 Ini Hanya Berlaku Untuk Wilayah
Pemerintahan RI Yogyakarta Saja. Dengan Demikian,Semula Ada Dua Dasar Hukum
Berlakunya KUHPid diindonesia,Yaitu Untuk Wilayah pemerintahan RI Yogyakarta
Dasar Hukumnya UU No.1 Tahun 1946 JO staatblad 1915-732 Sedangkan Untuk Wilayah
Lainnya Tetap Langsung Berdasarkan Staatsblad 1915-732.Nanti Kemudian Dengan UU
No.73 Tahun 1958,maka UU No.1 Tahun 1946 dinyatakan Berlaku Untuk Seluruh
Wilayah RI.
Ditinjau Dari Aspek Sejarah Hukum ,WvS Voor Nederlands Indie Ini Dibuat Dengan
Berpedoman Pada KUHPid Belanda Yang Diundangkan Ditahun 1881.Sesuatu Hal Yang
Perlu Diperhatikan Yaitu Rancangan KUHPid Belanda Diajukan Ke- Parlemen Belanda
Disertai Dengan Memorie Van Teolichting (Risalah Penjelasan).Dengan Demikian,Pasal-
pasal KUHPid Belanda Dapat Dicari Penjelasannya Dalam Memorie Van Teolichting
Tersebut.Oleh Karena Bagian Terbesar Pasal-pasal KUHPid indonesia Mencontoh pada
KUHPid Belanda 1881,Maka Keterangan-keterangan Pada Memorie Van Teolichting itu
Juga Dapat Menjelaskan Bagian Terbesar Pasal-pasal KUHPid Indonesia.
KUHPid Belanda 1881 Itu Sendiri Mendapat Banyak Pengaruh Dari Code Penal Prancis
Karena Prancis Pernah Menjajah Belanda Dan Memberlakukan Code Penal Mereka Untuk
Negeri Belanda.Untuk Memahami Bagaimana Jiwa Dari KUHPid Yang Sekarang berlaku
di Indonesia Ini Perlu Diketahui Bagaimana Lahirnya Code Penal Prancis Tersebut.
Diprancis,Dan Dibanyak Negara eropa ,Sejak Abad Ke-16 Telah Mucul Raja-raja
Dengan Pemerintahan Yang Bersifat Absolut (Mutlak).masalah Kenegaraan Dan Hukum
Pidana Dipandan Bukan Merupakan Bidang Para Ahli Hukum Melainkan Sebagai
Wewenang Penuh Dari Raja.Para Hakim Mengadili Berdasarkan Wewenang Raja Dan
Memutus Berdasarkan Apa Yang Dipandang Bebar Oleh Para Hakim Itu Sendiri.Akibat-
nya Para Terdakwa Tidak Memiliki Dasar Atau Titik Tolak Yang Jelas Dalam Melakukan
Pembelaan Diri Didepan pengadilan,Sebab Perbuatan Apa Yang Dipandang Tidak Boleh
Dan Diancam Pidana Tergantung Sepenuhnya Kepada Para Hakim.Dengan Demikian,Telah
Terjadi Kesewenang-Wenangan Para Hakim.
Terhadap Keadaan Hukum Pidana Dan Hukum Acara Pidana Yang Buruk Dibanyak
negara Eropa Waktu Itu,Mka Pada Abad Ke-18 Di-Prancis Muncul Sejumlah
Penulis.Penulis-penulis ini dalam Karya-karya Mereka Telah Menentang Kesewenang-
Wenangan Raja Dan Kebebasan yang Terlalu Luas Dari Para Hakim .
Walaupun KUHPid Telah mengalami Sejumlah Perubahan,Pencabutan Dan
Penambahan,Tetapi Dasar Pikiran Yan Menjadi Latar Belakang KUHPid Tersebut Masih
Tidak Berubah.
Sebagai Bangsa Yang Telah Merdeka,Maka Indonesia Juga Telah Berupaya Menyusun
Rancangan KUHPid Nasional Sejak Tahun 1963.Pada Waktu itu,Karena Indonesia
Memiliki Kedekatan Dengan Uni Soviet,Telah Dibuat Suatu Rancangan Yang Mengacu
Kepada Ketentuan-Ketentuan Umum Dalam Hukum Pidana Uni Soviet.Sesudah Itu Telah
Disusun Pula Beberapa Rancangan KUHPid Nasional.
4. Sistematika KUHPid
A. Sistematika KUHPid
KUHPid Terdiri Drai Tiga Bagian Yang Dinamakan Buku (Belanda:Boek),Yaitu:
8
Pidana Materiel Atau Dengan Singkat Dapat Dikatakan Jika Hukum Pidana Formil
Mengatur Tentang Bagaimana Negara Dengan Alat Alat Perlengkapannya Melakukan
Kewajiban Untuk Menyidik,Menuntut,Menjatuhkan dan Melaksanakan Pidana.2
2
Maramis Frans, Hukum Pidana di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, Hlm.43-53
Maramis Frans, Hukum Pidana di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Hlm.26-27
12
3
Maramis Frans, Hukum Pidana di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, Hlm.28-33
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Undang-undang Merupakan Sumber Hukum Dalam Arti Formal Yang Utama Untuk
Hukum Pidana Indonesia,Antara Lain KUHPid.Secara Lebih Berantas ,Ketentuan-
ketentuan Hukum Pidana Juga Dapat Ditemukan Dalam Peraturan Pemerintah dan
Peraturan Daerah.
KUHPid pada dasarnya adalah Wetboek van Strafrecht Voor Nederlands Indie
(Statsblad 1915-732),Mulai Berlaku Sejak Satu Januari 1918,Yang Dengan UU No.1
Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana,,Dinyatakan Tetap Berlaku Dengan
Sejumlah Perubahan ,Penambahan dan Pencabutan ,Antara lain Nama Wetboek van
Strafrecht Voor Nederlands Indie Diganti Menjadi Wetboek Van Strafrecht Atau
Kitab Undang-undang Hukum Pidana.Pada Saat Diundangkan,UU No.1 Tahun 1946
Ini Hanya Berlaku Untuk Wilayah Pemerintahan RI Yogyakarta Saja,Kemudian
Dengan UU No.73 Tahun 1958,Maka UU No.1 Tahun 1946 Diyatakan Berlaku Untuk
Seluruh Wilayah RI.Sejak Itu Telah Dilakukan Pula Sejumlah
Perubahan,Penambahan,Dan Pencabutan.
Menurut Pasal 103 KUHPid,Ketentuan-ketemtuan Dlam Bab 1 Sampai Dengan Bab
VIII-Tidak Termasuk Bab IX-Buku 1 juga Berlaku Bagi Perbuatan-perbuatan yang
Oleh Ketentuan Perundang-undangan Lain Diancam Pidana,Kecuali Jika Oleh Undang-
undang Ditentukan Lain.pasal 103 KUHPid Merupakan Penghubung Antara KUHPid
Dengan Undang-undang Pidana Diluar KUHPid.
Mengenai Ilmu Hukum Pidana Sendiri,Ilmu Hukum Pidana adalah Ilmu Tentang
Pengertuian abjektif Dari Hukum Pidana Positif.
Objek Ilmu Hukum Pidana Adalah Asas, Kaidah, Dan Sanksi Dalam Hukum Pidana
Positif.
TugasIlmuHukumPidanaMencakup menerangkan,
Menganalisis.Menyistematiskan,dan Fungsi Kritik.
Dalam Rangka Tugas Analisis Dapat Digunakan Metode-metode Penemuan HUkum
pada Umum-Nya,yang Mencakup Penafsiran dan Kostruksi Hukum;Dengan Catatan
Bahwa Dalam Hukum Pidana,Metode Analogi Dalam Kostruksi Hukum Pada
Umumnya Tidak dapat Diterima.