PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Topik makalah
"otonomi daerah"
DISUSUN OLEH
1. MUSRIN (216710047)
3.Khairunnisak (216710119)
Tahun 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., yang mana atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Tari Saman”.Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang di berikan oleh dosen jurusan sendratasik UNIVERSITAS ISLAM
RIAU .Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuanyang penulis miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkandemi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
27 February 2022
Penulis
MOTTO
1.Teruslah berusaha selagi anda mampu dan kuat karena setiap kesulitan pasti ada yang namanya
Kemudahan dan jalan keluar.
2. Jangan pernah melukai dan menyakiti hati orang lain , jika kita sendiri tidak mau di lukai dan di sakiti .
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................M
OTTO...............................................................................................................DA
FTAR ISI........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUA....................................................................................................1.
1 LATAR BElKANG MASALAH..................................................................... 1.2
METODE PENELITIAN............................................................................... 1.3
RUMUSAN MASALAH................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
Penutup
3.1 Kesimpulan..................................
PENDAHULUAN
Otonomi daerah merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah pusat agar pemerintah daerah
dapat mengelola pemerintahannya sendiri tanpa campur tangan dari pemerintah pusat. Otonomi
daerah diberlakukan sejak dikeluarkannya UU. No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerahdan UU
No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah
Daerah. Dengan otonomi daerah, pemerintah daerah diharapkan semakin mandiri,
mengurangiketergantungan terhadap pemerintah pusat, baik dalam hal pembiayaan pembangunan
maupun dalam hal pengelolaan keuangan daerah.Pasal 4 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 106 Tahun
2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, menegaskan bahwa pengelolaan
keuangan daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,
efisien, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memerhatikan asas keadilan dan kepatutan.
Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan dituangkan dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) yang langsung maupun tidak langsung mencerminkan kemampuan
pemerintahdaerah dalam membiayai pelaksanaan tugas-tugas pemerintah, pembangunan, pelayanan
sosial masyarakat (Halim, 2007:230).Tuntutan yang tinggi terhadap kinerja dan akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah berujung pada kebutuhan pengukuran kinerja pemerintah daerah. Pengukuran
kinerja pemerintah daerah mempunyai banyak tujuan. Tujuan tersebut untuk meningkatkan kinerja dan
meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah. Untuk itu pemerintah daerah dituntut untuk mampu
membangun ukuran kinerja yang baik. Penggunaan indikator kinerja ini sangat penting untuk
mengetahui apakah suatu aktivitas atau program telah dilakukan secara efesien dan efektif serta
digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat kinerja, baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi.
1.2 Metode penelitian
pada makalah mengenai otonomi daerah ini penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif.Terdapat pendapat menurut para ahli mengenai metode penelitian kualitatif yaitu salah
satunya Bogdan dan Taylor dalam moleong,penelitian kualitatif adalah penelitia yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati.Menurut
moleong,penelitian kualitatif adalah pengertian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dipahami oleh subyek penelitian,misalnya perilaku,presepsi,tindakan,secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Dalam makalah ini menggunakan metode penelitian
kuaalitatif karena penulis Langsung mengobservasi bagaimana otonomi daerah ini secara
langsung.penulis menggambarkan hal penting yang menjadi komponen dalam otonomi daerah mulai
dari pengertian otonomi daerah dan unsur-unsur yang terdapat dalam Otomasi Dareh ini.dari semua
data yang sudah penulis dapatkan,kemudian penulis memaparkan dengan berbentuk tulisan atau
makalah.
1.4 Tujuan
1.Penjelasan tentang otonomi daerah
Bab 2
Pembahasan
2. Menurut Syarif Saleh: Otonomi Daerah merupakan hak yang mengatur serta memerintah daerahnya
sendiri dimana hak tersebut merupakan hak yang diperoleh dari pemerintah pusat.
3. Menurut Kansil: Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, serta kewajiban daerah untuk mengatur
serta mengurus daerahnya sendiri sesuai perundang-undangan yang masih berlaku.
4. Menurut Widjaja: Otonomi Daerah merupakan salah satu bentuk desentralisasi pemerintahan yang
pada dasarnya ditujukan untuk memenuhi kepentingan bangsa dan negara secara menyeluruh dengan
upaya yang lebih baik dalam mendekatkan berbagai tujuan penyelenggaraan pemerintahan agar
terwujudnya cita-cita masyarakat yang adil dan makmur.
5. Menurut Philip Mahwood: Otonomi Daerah merupakan hak dari masyarakat sipil untuk mendapatkan
kesempatan serta perlakuan yang sama, baik dalam hal mengekspresikan, berusaha 10
mempertahankan kepentingan mereka masing-masing dan ikut serta dalam mengendalikan
penyelenggaraan kinerja pemerintahan daerah.
6. Menurut Benyamin Hoesein: Otonomi Daerah merupakan pemerintahan oleh dan untuk rakyat di
bagian wilayah nasional Negara secara informal berada diluar pemerintah pusat.
7. Menurut Mariun: Otonomi Daerah merupakan kewenangan atau kebebasan yang dimiliki pemerintah
daerah agar memungkinkan mereka dalam membuat inisiatif sendiri untuk mengatur dan
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki daerahnya.
8. Menurut Vincent Lemius: Otonomi Daerah adalah kebebasan/ kewenangan dalam membuat
keputusan politik serta administrasi yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Dasar Hukum
Pelaksanaan Otonomi Daerah: 1. Undang Undang Dasar Tahun 1945 Amandemen ke-2 yang terdiri dari:
Pasal 18 Ayat 1 - 7, Pasal 18A ayat 1 dan 2 dan Pasal 18B ayat 1 dan 2. 2. Ketetapan MPR RI Nomor
XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah. 3. Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000
mengenai Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah. 4. Undang Undang No. 32
Tahun 2004 mengenai Pemerintahan Daerah.
Otonomi daerah adalah hak-hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur, serta mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat lokal, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Dikutip dari modul PPKN Kelas X (2020:10), otonomi daerah memiliki beberapa tujuan dalam
pelaksanaanya sebagai berikut:
4.Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas politik di tingkat
lokal Pelaksanaan otonomi daerah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
5.pemerintah daerah dalam memperhatikan masyarakatnya Pemerintah daerah akan mengetahui lebih
banyak masalah yang dihadapi masyarakatnya
b. Fungsi Otonomi Daerah yang kedua yaitu untuk Meningkatkan kualitas pelayanan umum yang berada
didaerah kekuasaannya.
NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan,
dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia
b. bahwa efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan
lebih memperhatikan aspekaspek hubungan antarsusunan pemerintahan dan antarpemerintahan
daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan
memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan
kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan
negara
c. bahwa ... PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 2 - c. bahwa Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan
tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan
pada huruf a, huruf b, dan huruf
b. Asas Desentralisasi
Adalah asas yang menyatakan penyerahan sejumlah urusan pemerintahan dari pemerintah pusat, atau
Pemerintah Daerah yang lebih tinggi kepada Pemerintah Daerah yang lebih rendah tingkatnnya sehingga
menjadi urusan rumah tanggga daerah itu dan tetap dalam kerangka NKRI
c. Asas Dekonsentrasi
Adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada kepala wilayah atau kepada instansi yang
lebih rendah
1. Otonomi Seluas-luasnya Prinsip ini berarti bahwa daerah diberi kewenangan untuk mengatur semua
2. Otonomi Nyata Prinsip ini berarti bahwa otonomi diberikan untuk menangani urusan pemerintah, berdasar
tugas, wewenang, dan kewajiban yang telah ada, serta berpotensi untuk hidup dan berkembang sesuai
3. Otonomi Bertanggung Jawab Prinsip ini berarti bahwa penyelenggaraan otonomi harus sejalan dengan
- Menghendaki adanya DPRD sebagai cerminan pemerintahan demokratis yang dilaksanakan dengan
permusywaratan/perwakilan
- Dihormati adan diakuinya hak asal-usul dan kedudukaan daerah yang bersifat istimewa
d. UU No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah direvisi dengan UU No. 32 Tahun 2004
2 14
Bab 3
Penutup
3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan otonomi daerah adalah keleluasaan hak dan wewenang serta kewajiban
dan tanggung jawab pemerintah daerah (Pemda) untuk mengatur dan mengurus rumah tangga
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam undang-undang diatas dapat disimpulkan bahwa
otonomi daerah itu adalah kewenangan dan kewajiban otonom untuk membuat sistem pengaturan
dan harus dapat mengurus pemerintahan dan permasalahan kepentingan masyarakatnya sendiri
Untuk dapat membangun dan mengurus daerah otonom maka APBD akan disesuaikan
dengan pendapatan pemerintah setempat. Pembangunan daerah otonom akan lebih cepat
perkembangannya. Hal ini karena dalam setiap kebijakan tertentu dapat mengunakan kebijakan
pemerintah daerah otonom setempat tanpa menunggu kebijakan pusat yang sangat membutuhkan
Pembangunan regional juga dipastikan akan berjalan seiring dengan pelaksanaan otonomi
daerah. Hal ini juga karena disebabkan adanya kebutuhan akan campur tangan pemerintah dalam
Jadi otonomi daerah saat ini belum sampai kepada target maksimal hal ini karena sistem
politik di Indonesia memang belum mengatur dengan baik tentang ketentuan-ketentuan yang
sifatnya permanen. Terkadang hukum disesuaikan degan kontekstual yang terjadi dalam waktu
tertentu.
3.2 Saran
Diharapkan pemerintah daerah dapat menjalankan sistem otonomi daerah dengan jujur dan
merata serta transparan tentunya. Hal ini dalam rangka mencegah adanya penyelewengan yang
Kekayaan daerah tertentu akan lebih baik jika digunakan kembali untuk pengembangan
daerah tertentu. Namun sayangnya minimnya SDM di daerah membuat pembangunan terasa masih
berjalan ditempat.
Itulah penjelasan tentang makalah otonomi daerah. Penjelasan tentang otonomi daerah
dijadikan sebuah makalah dan karya ilmiah yang menyampaikan informasi penting berkaitan degan
otonomi daerah.
https://tirto.id/materi-kewarganegaraan-kenali-otonomi-daerah-tujuan-prinsipnya-gkPP
http://pknsmpkebondalem.blogspot.com/2013/12/bab-ii-otonomi-daerah-pkn-kelas-ix.html?
m=1