OTONOMI DAERAH
DOSEN PENGAMPU
NAMA KELOMPOK 9
1. Habibah (220102089)
2. Salsabila khalishah (220102086)
Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas segala
limpahan nikmat, rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
otonomi daerah ini tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam tak lupa selalu kita curahkan
kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya yang telah menuntun
kita dari jaman jahiliyah hingga jaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat atas pembuatan
makalah ini, terutama buat kedua orang tua yang selalu memberikan motifasi yang sangat
luar biasa yang bisa membuat kita lebih giat untuk belajar, dan kepada dosen – dosen
terutama yang terhormat Bapak Ilhamuddin, M.Pd yang telah memberikan begitu banyak
pelajaran dalam mata kuliah “kewarganegaraan ” ini.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kewarganegaraan . kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan dalam pengetahuan dan
kemampuan. kami sangat berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi taman-teman. Kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini dengan senang hati kami akan terima.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................iii
A. Latar Belakang........................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah...................................................................................................iii
C. Tujuan Masalah......................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................1
A. Menjelaskan pengertian otonomi daerah................................................................1
B. Tujuan otonomi daerah ..........................................................................................2
C. Pembangunan daerah berdasarkan pemasukan daerah otonomi………………….3
D. Bagaimana proses pembangunan ekonomi dalam daerah……………………….. 3
E. Pembangunan regional...........................................................................................4
BAB III PENUTUP...........................................................................................................6
A. Kesimpulan.............................................................................................................6
B. Saran.......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Secara hukum setiap daerah memiliki hak dan diperbolehkan melakukan otonomi
daerah. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan perkembangan dan kemajuan suatu daerah
dan juga untuk meminimalisir kekuatan pemerintah untuk mengurus semua daerah yang
terdapat di Indonesia ini.
Hal ini juga diatur secara hukum nomor 32 tahun 2004 yang berbunyi antara lain bahwa
disebabkan kesibukkan pemerintah dalam mengatur pemerintah maka tiap-tiap daerah dapat
mengatur urusan ke pemerintahan daerah nya sendiri atau kata lain yang mengatur otonomi
daerah.
Selain alasan itu secara fakta daerah yang dapat mengatur sistem pengurusan daerahnya
akan lebih baik. Karena lebih tepat guna dan sasaran. Aparatur daerah tertentu lebih
memahami wilayah dan kebutuhan wilayahnya sehingga lebih hemat dan sesuai kebutuhan
anggaran daerah tertentu.
Namun yang menjadi permasalahan kurangnya tenaga pemerintahan yang belum mampu
mengelola daerah tertentu. Masih berharap adanya peran serta pejabat pusat yang harus
menangani permasalahan daerah tersebut. Hal ini seharusnya menjadi perhatian para
pemerintah agar menempatkan aparatur sipil negara dengan merata dan sesuai dengan
kebutuhan daerah tertentu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Dengan makalah ini maka dapat memberikan pengetahuan tentang pengelolaan dan
pengurusan potensi aset dan pemerataan pembangunan suatu daerah tertentu.
2. Serta dapat mengetahui tentang proses pembangunan ekonomi regional dalam daerah.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
Di luar itu, Pendapatan Asli Daeraha prinsipnya tidak boleh ada pembatasan,
khususnya dalam mobilitas fator-faktor produksi. Otonomi jiga memberikan peluang bagi
persaingan sehat antar daerah, tentu saja dengan jarring-jaring pengaman, bagi tercapainya
persyaratan minimum bagi daerah-daerah yang dipandang masih belum mampu
menyejajarkan diri dalam suatu level of playing field.
1
Faisal Basri, Perekonomian Indonesia Tantangan Dan Harapan Kebangkitan
Indonesia, Erlangga, Kalisari, 2002, hlm.174
1
B. Tujuan Otonomi Daerah
Mengenai tujuan otonomi daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Pasal 2
ayat 3 disebutkan bahwa tujuan otonomi daerah adalah untuk mencapai otonomi seluas-
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang sebenarnya merupakan urusan pemerintahan.
Dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. pelayanan publik, dan daya saing
daerah. Berikut penjelasannya:
Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah adalah untuk meringankan berbagai
beban pemerintah pusat dan mengurus urusan daerah yang dapat dilimpahkan kepada
pemerintah daerah. Oleh karena itu, pemerintah pusat memiliki kemampuan untuk mengkaji,
bereaksi, memahami dan menerapkan berbagai trend global.
Pemerintah pusat diharapkan dapat lebih berkonsentrasi pada perumusan kebijakan makro
yang luas dan umum, dan dengan adanya desentralisasi, daerah dapat mengalami proses
pemberdayaan yang lebih optimal.2
2
Himpunan Peraturan Peundang-undangan Republik Indonesia, Undang-Undang
Pemerintahan Daerah, Pustaka Mahardika, Yogyakarta, 2015, hlm. 20.
2
C. Pembangunan Daerah Berdasarkan pemasukan Daerah Otonomi
Otonomi daerah yaitu sebuah wewenang dan hak suatu daerah otonom untuk
mengatur masyarakatnya serta mengatur pemerintahannya sesuai dengan undang-
undang yang ada. Otonomi daerah itu sangat penting untuk dilaksanakan, karena
dengan terlaksananya otonomi daerah maka akan terbentuknya kehidupan masyarakat
yang sejahtera.
Indonesia sendiri merupakan wilayah yang luas, maka dari itu banyak
kemungkinan memiliki potensi di setiap daerah sehingga dapat mengembangkan
potensi tersebut yang dapat mengembangkan pembangunan daerah.
3
tentang hasil pajak daerah, hasil retribusi, pengelolaan hasil kekayaan yang
dipisahkan, dan sumber lain yang berstatus sah menjadi hasil asli daerah tertentu.
Untuk hasil pajak daerah biasanya yang masuk dalam daftar pembayaran pajak resmi
yang berhasil dipungut dari daerah swatantra, apakah itu proinsi, kotpraja, maupun
kabupaten.
Dan unutk retribusi sebagaimana diketahui akan didapatkan melalui jasa pekerjaan,
usaha milik daerah seluruh jasa yang dimanfaatkan dari layanan yang disediakan oleh
daerah.
Dan untuk pengelolaan hasil kekayaan ynag dipisahkan seperti hasil laba ynag
dihasilkan oleh sebuah perusahaan dalam daerah otonom tertentu.
Dan yang terakhir hasil asli pendapatan daerah berupa jasa giro, pendapatan bunga,
keuntungan selisih mata uang asing terhadap mata uang indonesia juga menjadi
pemasukan daerah
E. Pembangunan Regional
Dalam makalah ini juga kita akan membahas tentang pembangunan regional. Tidak
semua dapat diselesaikan dengan sistem otonomi daerah. Oleh sebab itu mengetahui
pembangunan regional sangat penting. Selain menjalankan sistem otonomi daerah pemerintah
daerah setempat juga harus menjalankan sistem pembangunan regional.
Pembangunan regional ini sendiri adalah upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan lingkungan untuk kepentingan bangsa dan dengan jangkauan yang luas. Pembangunan regional
juga merupakan strategi dan upaya pemerintah nasional untuk mengembang tiap tiap daerah.
Pembangunan otonomi daerah dan regional seharusnya dapat sejalan dan saling
menguntungkan. Bisa saja program otonomi daerah untuk mencapai pembangunan regional.
Dengan demikian maka pemerintah tidak perlu sulit lagi dalam membangun ekonomi
regional.
Dalam makalah otonomi daerah ini akan dibahas juga tentang pembangunan regional yang
juga merupakan pengembangan dari otonomi daerah tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa
otonomi daerah dapat menguntungkan dan merugikan daerah tertentu. Menguntungkan jika
4
pendapatan daerahnya besar dan cukup untuk digunakan kepada anggaran daerah. Sebaliknya
akan menjadi rugi jika pendapatan rendah namun kebutuhan pengembanganya banyak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Otonomi daerah dalam arti sempit adalah mandiri. Sedangkan dalam arti luas diartikan
sebagai berdaya. Dengan demikian, otonomi daerah berarti kemandirian suatu daerah
dalam kaitan pembuatan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya
sendiri. Hubungan erat antar pemerintah pusat dengan pemerintah daerah harus serasi
sehingga akan dapat mewujudkan tujuan yang ingun dicapai.
Otonomi daearh memiliki visi dalam tiga ruang lingkup yaitu politik, ekonomi dan
sosial budaya. Hal ini mengingat bahwa tiga aspek inilah yang menjadi perhatian yang
cukup urgen dalam pembangunan daerah.Di Indonesia dikenal lima konteks
desentralisasi yaitu: 1. Dekonsentrasi 2. Delegasi 3. Devolusi 4. Privatisasi 5. Tugas
Pembantuan
Perjalanan Otonomi daerah selalu ditandai dengan lahirnya UU baru yang menggantikan
UU sebelumnya. Dimulai dari UU Nomor 1 Tahun 1945 pasca-proklamasi yang
kemudian digantikan oleh UU nomor 22 tahun 1948. Selanjutnya UU Nomor 1 tahun
1957 yang kemudian diikuti UU Nomor 18 tahun 1965. Pada tahun 1974, muncul
undang-undang nomor 5 tahun 1974 yang berumur cukup lama yaitu 25 tahun sebelum
masa reformasi yang kemudian digantikan oleh UU nomor 22 tahun 1999. Setelah tiga
tahun implementasinya, lahirlah UU Nomor 32 tahun 2004 yang berlaku hingga
sekarang di Indonesia.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, yang mana tentunya tak lepas dari kekurangan baik
dalam penyusunan maupun penyajian. Karena kami pun menyadari tak ada gading yang
tak retak. Untuk itu kritik dan saran pembaca sekalian sangat kami harapkan demi
perbaikan dan evaluasi dari apa yang kami usahakan. Harapan kami semoga bermanfaat.
Amin.
5
DAFTAR PUSTAKA
1. Wijaya, C. J., & Rosyadi, S. (2017). Masyarakat Desa dan Kota. Jakarta: Penerbit PT
Refika Aditama.