DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAJAR:
IDEHAM SYAHZILI.,M.Pd
KAYUAGUNG 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Daerah Otonom"
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
I.PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.LatarBelakang.............................................................................................1
B.RumusanMasalah........................................................................................1
C.Tujuan.........................................................................................................2
D.Manfaat.......................................................................................................2
III.PEMBAHASAN......................................................................................4
IV.PENUTUP..............................................................................................10
A.Kesimpulan...............................................................................................10
B.Saran.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
1
B. RumusanMasalah
Dari latar belakang diatas timbul permasalahan yang perlu dibahas dalam
makalah ini, sebagaimana berikut:
C. TujuanPembahasan
D. Manfaat
2
II. KAJIAN PUSTAKA
3
III. PEMBAHASAN
Daerah otonom sebenarnya memiliki asal kata yang sama dengan otonomi
daerah. Meski begitu, keduanya memiliki arti yang berbeda. Di mana daerah
otonom merupakan daerah yang menjalankan otonomi, sedangkan otonomi daerah
adalah aturan dan kewenangan daerah dalam menjalankan otonomi.
Otonomi berasal dari kata autonomy yang terdiri dari dua kata, yaitu auto
dan nomy. Yang mana auto berarti sendiri, sedangkan nomy sama halnya dengan
nomos diartikan sebagai urusan pemerintahan atau rumah tangga.
4
Contoh Daerah Otonom
Salah satu contoh dari daerah otonom adalah kebebasan pemerintah dalam
membuat kebijakan daerah. Adapun pemerintah daerah tersebut bisa berupa
Gubernur, Bupati, hingga Ketua RW ada beberapa contoh daerah otonom lainnya,
di antaranya sebagai berikut:
Salah satu contoh daerah otonom adalah menentukan UMR sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi di wilayah tersebut. Dalam menetapkan UMR, pemerintah
daerah mempertimbangkan berbagai aspek dan tidak hanya mendukung satu pihak
saja. Selain itu, UMR ini juga berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi suatu
daerah, semakin tinggi kemampuan ekonomi daerah, maka akan semakin tinggi
pula UMR yang diberikan.
Penggunaan APBD
Banyak manfaat dari adanya kebijakan daerah otonom, salah satunya adalah
agar memudahkan pengaturan administrasi pemerintahan. Dengan begitu,
kesejahteraan masyarakat di daerah semakin meningkat. Selain itu, ada beberapa
manfaat daerah otonom lainnya, di antaranya seperti berikut:
5
Syarat Pembentukan Daerah Otonom
Dalam pembentukan daerah otonom ini terdapat 3 (tiga) syarat yang harus
dipenuhi adapun diantaranya adalah:
1. Syarat Administratif
Kelima syarat di atas juga wajib dipenuhi oleh kota/kabupaten yang daerahnya
akan dijadikan sebagai daerah otonom.
2. Syarat Teknis
Luas wilayah
Kependudukan
Kemampuan ekonomi
3. Syarat Fisik
Adapun syarat fisik untuk menjadi daerah otonom meliputi standar minimal
jumlah kabupaten, kecamatan, dan lokasi pemerintahannya yakni:
6
Untuk pembentukan kota minimal harus memiliki 4 (empat) daerah
kecamatan
Berikut ini diuraian tata cara membentuk daerah otonom baru bagi beberapa
kecamatan yang akan membentuk sebuah kabupaten/kota. Adapun langkah-
langkah nya termuat dalam Pasal 17 – Pasal 21, yakni:
7
5. Menteri membentuk tim dan melakukan penelitian bersamanya terhadap
usulan gubernur. Dari hasil penelitian tersebut maka menteri
menyampaikan rekomendasi usulan pembentukan daerah kepada DPOD
dan meminta tanggapan tertulis para anggota DPOD dalam sidang DPOD.
Aliran Dana Pemerintah – Sebagai sarana bagi daerah agar alokasi dana
dari pemerintah pusat mengalir langsung untuk daerah otonom. Hal ini
dikarenakan selama ini insentif dana alokasi umum maupun dana
perimbangan lainnya banyak yang mengalir kepada DBO (Daerah Otonom
Baru)
8
Kader Politik Baru – Dilihat dari sisi politik, pemekaran ini dilakukan
agar terpilihnya kader partai politik di daerah baru. Dengan demikian
mereka mendapatkan posisi di berbagai lembaga pemerintahan daerah
maupun lembaga perwakilan
Etnis dan Budaya – Tidak hanya agama, perbedaan etnis dan budaya juga
dapat mempengaruhi pemekaran suatu daerah. Budaya suku A belum tentu
dapat diterima oleh budaya suku B, begitu juga sebaliknya budaya suku B
belum tentu dapat diterima oleh budaya suku A
9
pemekaran dengan alasan tersebut bertujuan agar pembangunan terjadi
secara lebih merata.
10
IV. PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensi dan
pengetahuan untuk mengetahui lebih dalam tentang Daerah Otonom. Dan untuk
lebih baik lagi makalah ini saya berharap saran dan masukan dari pada dosen dan
mahasiswa sekalian untuk perbaikan makalah ini untuk kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Amel. (2017, Juli 30). Pengertian Daerah Otonom dan Otonomi Daerah"
,https://guruppkn.com/pengertian-daerah-otonom,diakses pada 20 April
2021 pukul 10.40.
Rizky Argama. (2005, Mei 20). Pemberlakuan Otonomi Daerah Dan Fenomena
Pemekaran Wilayah Indonesia,
http://jdih.sumselprov.go.id/userfiles/makalah/Makalah%20Otonomi%20Daerah
%20dan%20Pemekaran%20Wilayah.pdf.pdf, diakses pada 20 April 2021 pukul
11.00.
12
13