DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAJAR :
KAYUAGUNG 2019/2020
KATA PENGANTAR
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun hal itu masih tak dapat dipungkiri. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah Pengembangan
instrument Evaluasi Jenis Non Tes ini dapat lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI
JENIS NON TES 2
A. Observasi 3
B. Wawancara 4
C. Skala Sikap 5
D. Daftar Cek 5
E. Skala Penilaian 6
F. Angket 7
G. Studi Kasus 9
H. Catatan Insidental 9
I. Sosiometri 9
J. Inventori Kepribadian 9
K. Teknik pemberian Penghargaan Kepada Peserta Dididk 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan kata lain, banyak aspek pembelajaran termasuk jenis hasil belajar
yang hanya dapat diukur dengan teknik non-tes. Jika hasil evaluator hanya
menggunakan teknik tes saja, tentu data yang dikumpulkan menjadi kurang
lengkap dan tidak bermakna, bahkan dapat merugikan pihak-pihak tertentu. Justru
teknik non-tes digunakan sebagai suatu kritikan tehadap kelemahan teknik tes.
1
BAB II
2
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka instrument evaluasi jenis
non-tes diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk mempermudah pihak-
pihak tertentu untuk memperoleh kualitas atas suatu objek dengan menggunakan
teknik non-tes. Berikut ini macam-macam Instrument Evaluasi Non-tes yaitu:
A. Observasi (Observation)
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena yang
bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi dan mengukur faktor-
faktor yang diamati khususnya kecakapan sosial.
3
observasi. Observasi jenis ini memungkinkan evaluator untuk mengamati
sifat-sifat tertentu dengan cermat.
1. Kelemahan:
a. Pelaksanaannya sering terganggu keadaan cuaca atau kesan yang
kurang baik dari observer maupun observi.
b. Masalah yang sifatnya pribadi sulit diamati.
c. Apabila memakan waktu lama, akan menimbulkan kejenuhan.
2. Kelebihan:
a. Observasi cocok dilakukan untuk berbagai macam fenomena.
b. Observasi cocok untuk mengamati perilaku.
c. Banyak aspek yang tidak dapat diukur dengan tes tetapi bisa diukur
dengan observasi.
4
B. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan salah satu bentuk instrument evaluasi jenis non
tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab baik secara langsung
tanpa alat perantara maupun secara tidak langsung.
5
2. Kelebihan:
a. Dapat memperoleh informasi secara langsung sehingga objectivitas
dapat diketahui.
b. Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar
c. Pelaksanaanny lebih fleksidel, dinamis dan personal.
6
Daftar cek banyak manfaatnya, anatara lain membantu guru untuk
mengingat-ingat apa yang harus diamati, dan dapat memberikan informasi
kepada stakeholder. Namun, penilaian harus tetap waspada kemungkinan
perilaku penting yang belum tercakup di dalam daftar cek, karena itu
penilaian jangan terlalu laku dengan apa yang sudah tertulis pada daftar cek
tersebut.
Contoh:
Daftar cek tentang keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok pada
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
No Nama Siswa SB B C K SK
.
1. Alam √
2. Riefki √
3. Ainun √
Keterangan :
SB = sangat baik
B = baik
C = cukup
K = kurang
SK = sangat kurang
Jadi, tidak hanya mengukur secara mutlak ada atau tidak adanya
variabel tertentu, tetapi lebih jauh mengukur bagaimana intensitas gejala yang
7
ingin diukur. Pencatatan melalui daftar cek termasuk pencatatan yang kasar.
Fenomena-fenomena hanya dicatat ada atau tidak ada.
Hal ini agak kurang realistik. Perilaku manusia, baik yang berwujud
sikap jiwa, aktivitas, maupun prestasi belajar timbul dalam dalam tingkatan-
tingkatan tertentu. Oleh karena itu, untuk mengukur hal-hal tersebut ada
baiknya digunakan penilaian. Namun demkian, skala penilaian juga
mempunyai kelemahan, antara lain:
2. Generosity effects, yaitu kelemahan yang akan muncul bila ada keinginan
untuk berbuat baik. Misalnya, seorang guru dalam keadaan ragu-ragu,
maka ia cenderung akan memberikan nilai yang tinggi.
3. Carry-over effects, yaitu kelemahan akan muncul jika guru tidak dapat
memisahkan satu fenomena yang lain. Jika fenomena yang muncul dinilai
baik, maka fenomen yang lain akan dinilai baik pula
F. Angket (Questioner)
8
Angket merupakan alat untuk mengumpulkan dan mencatat data,
informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal. Angket dapat
dikelompokan benjadi beberapa kelompok. Angket berdasarkan bentuknya
dibagi menjadi dua jenis,yaitu:
1. Angket berstruktur merupakan angket yang menyediakan beberapa
kemungkinan jawaban. Angket jenis ini terdiri dari tiga bentuk:
a. Bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang telah menyediakan
alternative jawaban,
b. Bentuk jawaban tertutup tetapi alternative terakhir merupakan
jawaban terbuka yang dapat memberikan kesempatan kepada
responden untuk memberikan jawaban secara bebas.
c. Bentuk jawaban bergambar, yaitu angket yang memberikan alternative
jawaban berupa gambar.
1. Angket Langsung
Disebut angket langsung apabila angket dikirimkan dan diisi langsung
oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.
9
1. Menyusun kisi-kisi angket
2. Menyusun pertaanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban yang diinginkan.
3. Membuat pedoman cara menjawab.
4. Melakukan uji coba angket untuk mengetahui kelemahan angket tersebut.
5. Merevisi angket berdasarkan hasil uji coba
6. Menggandakan angket sesuai jumlah responden
2. Keunggulan:
a. Responden dapat meenjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi
hubungan dengan peneliti atau penilai.
b. Informasi yang terkumpul lebih mudah karena homogen.
c. Dapat mengumpulkan data dari jumlah responden yang relative
banyak.
Beriku ini merupakan tiga pertanyaan inti dalam studi kasus yang harus
dijawab guru:
1. Mengapa kasus tersebut bisa terjadi?
2. Apa yang dilakukan oleh seseorang dalam kasus tersebut?
3. Bagaimana pengaruh tingkah laku seseorang terhadap lingkungan?
10
H. Catatan Insidental (Anecdotal Records)
Catatan insidental merupakan catatan-catatan tentang peristiwa sepintas
yang dialami peserta didik secara perseorangan. Catatan tersebut belum
berarti apa-apa terhadap penilaian sesorang, namun dapat menjadi petunjuk
yang berguna apabila dihubungkaan dengan data-data.
I. Sosiometri
Sosiometri mrupakan suatu prosedur unruk merangkum, menyusun, dan
sampai batas tertentu dappat mengkualifikasi pendapat-pendapat peserta didik
tentang penerimaan terhadap sesama serta hubungan diantara mereka.
J. Inventori Kepribadian
Inventori kepribadian hampir serupa dengan tes kepribadian, namun
pada inventori kepribadian jawaban peserta didik selalu benar selama
menyatakan dengan sesungguhnya. Walaupun demikian digunakan pula
skala-skala tertentu untuk mengkuantifikasi jawab agar dapat dibandingkan.
11
K. Teknik Pemberian Penghargaan kepada Peserta didik
Teknik pemberian penghargaan ini penting karena banyak respon
atautindakan positif peserta didik yang diakibatkan oleh proses belajar yang
kurang diperhatikanguru. Apabila guru memberikan penghargaan atas
tindakan positif yang dilakukan peserta didik dalam berbagai bentuk, dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tahap evaluasi membutuhkan
instrument yang bukan hanya mampu mengukur keberhasilan mentransfer ilmu
(kognitif) tetapi juga nilai (afektif). Setiap aspek yang ada dalam proses
pembelajaran membutuhkan alat ukur yang tepat dan sesuai agar data yang
diperoleh sesuai dengan keadaan di lapangan. instrument evaluasi jenis non-tes
diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk mempermudah pihak-pihak
tertentu untuk memperoleh kualitas atas suatu objek dengan menggunakan teknik
non-tes. Instrument evaluasi non-tes tersebut terdiri dari beberapa macam, yaitu
observasi, wawancara, skala sikap, daftar cek, skala penilaian, angket, studi kasus,
catatan insidental, sosiometri, inventori kepribadian dan teknik pemberian
penghargaan kepada peserta didik. Tiap jenis instrument tersebut memiliki
karakteristik, langkah-langkah, kekurangan, dan kelebihan masing-masing yang
memungkinkan evaluator untuk memilih instrument yang paling sesuai untuk
melakukan evaluasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14