Disusun Oleh :
Kelompok E ( Ilmu Aktuaria A )
MAKASSAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sistem politik dan
demokrasi dalam islam dengan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat menjadi manfaat
bagi para pembacanya. Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak
kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif yang
membangun untuk perbaikan dikemudian hari. Demikian semoga makalah ini memberikan
manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul Depan........................................................................................................................i
Kata pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan..............................................................................................................1
1.1............................................................................................................Latar Belakang1
1.2.......................................................................................................Rumusan Masalah1
1.3..........................................................................................................................Tujuan2
BAB II Pembahasan.............................................................................................................3
3.1..................................................................................................................Kesimpulan
..................................................................................................................................13
3.2.............................................................................................................................Saran
..................................................................................................................................13
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui apa yang dimaksud politik islam?
b. Mengehtahui prinsip-prinsip dasar politik dalam islam?
c. Mengehtahui bentuk demokrasi dalam islam?
d. Mengehtahui kontribusi umat islam terhadap kehidupan politik
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi. Politik
berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Pada awalnya politik
berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar dasar
pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut
tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai
politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah
interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan
keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu
wilayah tertentu.
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk
satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau
kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.
SISTEM POLITIK menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan
menunjukkan suatu proses yang langggeng
Menurut Ibnu Qoyyim, politik adalah sesuatu kegiatan yang menjadi umat manusia mendekat
kepada hidup maslahat dan menjauhkan dari kerusakan, sedangkan menurut Abdul Hamid
Al-Ghozali, politik memiliki manksa sebagai memerintah dan menjalankan negara.
Terdapat lima kerangka konseptual dalam memahami makna politik:
1. Sebagian usaha warga negara dalam membicarakan dan mewujudkankebaikan
bersama.
2. Berkaitan dengan penyelenggaraan Negara.
3. Sebagai kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan memepertahankankekuasaan
dalam masyarakat.
4. Digunakan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan umum.
5. Sebagai konflik dalam rangka mencari atau mempertahankan sumber-sumber yang
dianggap penting.
Politik dalam Islam adalah suatu kebijakan untuk mengatur suatu pemerintah yang berdaulat
atau masyarakat dalam bernegara. Pembahasan sistem politik Islam (siyasah) ada tiga bagian,
yaitu:
1. Siyasah Dusturiyah
Ruang lingkup dalam Fiqih Siyasah Dusturiyah (Politik Tata Negara) merupakan hubungan
antara pemimpin disatu puhak dengan rakyatnya dipihaklain, dan kelembagaan-kelembagaan
yang ada didalam masyarakatnya. Ruang lingkup Fiqih Siyasah Dusturiyah meliputi:
Persoalan Imamah (Kepala Negara), Hak Dan Kewajibannya
Persoalan Rakyat, Status, dah Hak-Haknya
Persoalan Bai’at
Persoalan Waliy Al-Ahdi, Sumber Kekuasaan dan Kriteria Imam
Persoalan Perwakilan dan Ahl Ai-Hall Wa Al-Aqdi
2. Siyasah Dauliyah
Titik berat pembicaraan Siyasah Dauliyah atau hukum Tata Negara adalah sekitar hubungan
antara negara dan orang-orang yang tercakup dalam hukum internasional.
Materi pokok pembahasan fiqih siyasah dauliyah antara lain:
Korps Diplomatik
Tawanan perang Perjanjian damai
Penyerahan penjahat antar negara Darusalam
1) Musyawarah
Asas musyawarah yang paling utama adalah berkenaan dengan pemilihan ketua negara dan
oarang-oarang yang akan menjawat tugas-tugas utama dalam pentadbiran ummah. Asas
musyawarah yang kedua adalah berkenaan dengan penentuan jalan dan cara pelaksanaan
undang-undang yang telah dimaktubkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Asas
musyawarah yang seterusnya ialah berkenaan dengan jalan-jalan bagi menetukan perkara-
perkara baru yang timbul di kalangan ummah melalui proses ijtihad. apabila kita lihat dari
ayat al-Qur’an maka prinsip musyawarah dapat kita temukan dalam surat al-Syura: 38.
.. و أمرمه شورى بيهنم....
Artinya :
…… sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka…
Bagian musyawarah dalam islam,
a. Pembahasan bersama
b. Tujuan bersama yaitu untuk mencapai suatu keputusan
c. Keputusan itu merupakan penyelesaian dari suatu masalah yang dihadapi bersama.
2) al-'Adl (Keadilan)
Prinsip ini adalah berkaitan dengan keadilan sosial yang dijamin oleh sistem sosial dan sistem
ekonomi Islam. Dalam pelaksanaannya yang luas, prinsip keadilan yang terkandung dalam
sistem politik Islam meliputi dan merangkumi segala jenis perhubungan yang berlaku dalam
kehidupan manusia, termasuk keadilan di antara rakyat dan pemerintah, di antara dua pihak
yang bersengketa di hadapan pihak pengadilan, di antara pasangan suami isteri dan di antara
ibu bapa dan anak-anaknya. Kewajipan berlaku adil dan menjauhi perbuatan zalim adalah di
antara asas utama dalam sistem sosial Islam, maka menjadi peranan utama sistem politik
Islam untuk memelihara asas tersebut. Pemeliharaan terhadap keadilan merupakan prinsip
nilai-nilai sosial yang utama kerana dengannya dapat dikukuhkan kehidupan manusia dalam
segala aspeknya. Terdapat dalam Al Qur’an (QS. 42 : 38, QS. 3 : 159)
3) al-Hurriyyah (kemerdekaan)
Kemerdekaan atau kebebasan yang diipelihara oleh sistem politik Islam ialah kebebasan yang
berterskan kepada makruf dan kebajikan. Menegakkan prinsip kebebasan yang sebenarnya
adalah tujuan terpenting bagi sistem politik dan pemerintahan Islam serta menjadi asas-asas
utama bagi undang-undang perlembagaan negara Islam. Terdapat dalam Al Qur’an (an nahl
125, Yunus: 99, An Naml: 64)
4) al-Musawah (persamaan)
Persamaan di sini terdiri dari pada persamaan dalam mendapatkan dan menuntut hak,
persamaan dalam memikul tanggungjawab menurut peringkat-peringkat yang ditetapkan oleh
undang-undang perlembagaan dan persamaan berada di bawah kuat kuasa undang-undang.
Terdapat dalam Al Qur’an (QS. 9 :13)
Demokrasi merupakan sebuah istilah yang sangat popular dimana istilah ini banyak
membicarakan mengenai orang, aktivis, politisi ataupun akademisi. Istilah ini juga
didambakan semua orang terutama yang mempunyai kesadaran politik, untuk mewujudkan
dalam kehidupan sehari-hari. Mereka percaya bahwa demokrasi akan lebih banyak membawa
kemaslahatan manusia ketimbang implikasi negatifnya.
Secara normatif, demokrasi diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Sedangkan pengertian dari sistem politik demokrasi dinyatakan oleh
Hendry B. May, sistem politik demokrasi adalah suatu sistem yang menjamin bahwa
kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasioleh rakyat
secara efektif dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas dasar prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
Kontribusi umat Islam dalam perpolitikan nasional tidak bisa dipandang sebelah mata.
Disetiap masa dalam kondisi perpolitikan bangsa ini, Islam selalu punya pengaruh yang
besar.Sejak bangsa ini belum bernama Indonesia, yaitu era berdirinya kerajaan-kerajaan
hingga saatini, pengaruh perpolitikan bangsa kita tidak lepas dari pengaruh umat Islam.
Salah satu penyebabnya adalah karena umat Islam menjadi penduduk mayoritas bangsa
ini.Selain itu, dalam ajaran Islam sangat dianjurkan agar penganutnya senantiasa
memberikankontribusi sebesar-besarnya bagi orang banyak, bangsa, bahkan dunia.
Penguasaan wilayah politik menjadi sarana penting bagi umat Islam agar bisa memberikan
kontribusi bagi bangsaini.
Sekarang mari kita amati kontribusi umat Islam dalam perpolitikan nasional di setiapera/masa
bangsa ini:
Pengaruh Islam terhadap perpolitikan nasional punya akar sejarah yang cukup panjang. Jauh
sebelum penjajah kolonial bercokol di tanah air, sudah berdiri beberapa kerajaan Islam besar.
Kejayaan kerajaan Islam di tanah air berlangsung antara abad ke-13 hingga abad ke-16
Masehi.
Peranan Islam dan umatnya tidak dapat dilepaskan terhadap pembangunan politik di
Indonesia baik pada masa kolonial maupun masa kemerdekaan. Pada masa kolonial Islam
harus berperang menghadapi ideologi kolonialisme sedangkan pada masa kemerdekaan Islam
harus berhadapan dengan ideologi tertentu macam komunisme dengan segala intriknya.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sejarah secara tegas menyatakan kalau pemimpin-
pemimpin Islam punya andil besar terhadap perumusan NKRI. Baik itu mulai dari
penanaman nilai-nilai nasionalisme hingga perumusan Undang-Undang Dasar Negara.
Para pemimpin Islam terutama dari Serikat Islam pernah mengusulkan agar Indonesia berdiri
di atas Daulah Islamiyah yang tertuang di dalam Piagam Jakarta. Namun, format tersebut
hanya bertahan selama 57 hari karena adanya protes dari kaum umat beragama lainnya.
Kemudian, pada tanggal 18 Agustus 1945, Indonesia menetapkan Pancasila sebagai filosofis
negara.
Pemerintahan masa orde baru menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas di dalam
negara. Ideologi politik lainnya dipasung dan tidak boleh ditampilkan, termasuk ideologi
politik Islam. Hal ini menyebabkan terjadinya kondisi depolitisasi politik di dalam
perpolitikan Islam.
Politik Islam terpecah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama di sebut kaum skripturalis
yang hidup dalam suasana depolitisasi dan konflik dengan pemerintah. Kelompok kedua
adalah kaum subtansialis yang mendukung pemerintahan dan menginginkan agar Islam tidak
terjun ke dunia politik.
4. Era Reformasi
Bulan Mei 1997 merupakan awal dari era reformasi. Saat itu rakyat Indonesia bersatu untuk
menumbangkan rezim tirani Soeharto. Perjuangan reformasi tidak lepas dari peran para
pemimpin Islam pada saat itu. Beberapa pemimpin Islam yang turut mendukung reformasi
adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ketua Nahdatul Ulama.
Muncul juga nama Nurcholis Majid (Cak Nur), cendikiawan yang lahir dari kalangan santri.
Juga muncul Amin Rais dari kalangan Muhamadiyah. Bertahun-tahun reformasi bergulir,
kiprah umat Islam dalam panggung politik pun semakin diperhitungkan.
Umat Islam mulai kembali memunculkan dirinya tanpa malu dan takut lagi menggunakan
label Islam. Perpolitikan Islam selama reformasi juga berhasil menjadikan Pancasila bukan
lagi sebagai satu-satunya asas. Partai-partai politik juga boleh menggunakan asas Islam.
Kemudian bermunculanlah berbagai partai politik dengan asas dan label Islam. Partai-partai
politik yang berasaskan Islam, antara lain PKB, PKU, PNU, PBR, PKS, PKNU, dan lain-lain.
Dalam kondisi bangsa yang sangat memprihatinkan sekarang, sudah waktunya umat Islam
untuk terjun dalam perjuangan politik yang lebih serius. Umat islam tidak boleh lagi bermain
di wilayah pinggiran sejarah. Umat Islam harus menyiapkan diri untuk memunculkan
pemimpin-pemimpin yang handal, cerdas, berahklak mulia, profesional, dan punya integritas
diri yang tangguh
BAB III
3.1. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: Politik dalam
bahasa arab disebut siyasah yang artinya, mengurus, mengendali atau memimpin.
Prinsip- prinsip dasar politik dalam islam yaitu Al-Musyawarah, AlAdalah, Al-Musawah,
Al- Amanah, Al-Maasuliyyah dan Al- Hurriyyah.
Demokrasi dalam islam yang dikenal hari ini merupakan tatanan hidup yang jauh hari telah
dicontohkannya oleh umat islam dan menjadi sebuah jaminan kejayaan suatu Negara kalau
benar-benar menerapkan sistem demokrasi tersebut.
Kontribusi umat islam dalam politik nasional sudah terlihat dari masa ke masa, mulai dari era
kerajaan-kerajaan islam Berjaya, era colonial dan kemerdekaan, era orde baru, era reformasi
dan sampai sekarang. Umat islam di Indonesia diharapkan tidak lagi termarginalisasi dalam
panggung politik. Politik islam harus mampu merepresentasikan idealismenya sebagai
rahmatan lil „alamin” dan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa ini.
3.2. Saran
Makalah ini merupakan hasil diskusi kami Sistem politik dan demokrasi dalam islam,
dengan berlandasakan dari sumber sumber yang ada dalam Al-Qur’an sebagai sumber hukum
islam. Dari uraian di atas, kami menyarankan agar kita dapat memahami Sistem politik dan
demokrasi dalam islam agar bisa kita terapkan dalam hidup dengan sebaik baiknya baik bagi
diri sendiri ataupun untuk kontribusi bagi bangsa dan negara, dan agar kita bisa selamat baik
di dunia maupun di akhirat kelak.
Daftra Pustaka
Iryani, E. (2017). Hukum Islam, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Jurnal Ilmiah
Universitas
Batanghari Jambi, 17(2), pp. 24-31.