Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA dan ETIKA POLITIK

DOSEN PENGAMPU
Bapak Reza Fahrepi, S.E, S.K.M, M Tr.A.P.

DISUSUN OLEH
Ibni Firjatullah 21013759
Fikri Rahmadani 21013755
Gayum 21013757
Ruly Irma Damayanti 21013935

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


WIDYA PRAJA
TANAH GROGOT
PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pancasila dan Etika
politik” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan teantang Pancasila dalam politik di
indonesia bagi para pembaca maupun kami sebagai penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Reza Fahrepi selaku dosen
pengampu mata kuliah pancasila. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepda
teman-teman kelompok yang telah membantu menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Tanah Grogot, 21 Oktober 2021

Penulis.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................i


Daftar Isi ..............................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................... 2
1.4 Manfaat penulisan ............................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika ................................................................3
2.2 Pengertian Politik ................................................................3
2.3 Etika Politik ................................................................4
2.4 Peranan Pancasila dalam Politik ......................................................4
2.5 Peran pancasila sebagai senjata melawan (KKN) ............................5
BAB III : PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan ................................................................6
3.2 Saran ................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Pancasila sebagai core philosophy bagi kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara, juga meliputi etika yang sarat dengan nilai-nilai filsafat;
jika memahami Pancasila tidak dilandasi dengan pemahaman segi-segi filsafatnya,
maka yang ditangkap hanyalah segi-segi filsafatnya, maka yang ditangkap
hanyalah segi-segi fenomenalnya saja, tanpa menyentuh hakikatnya. Masalah
etika merupakan masalah yang makin mendapat perhatian didunia, bahwa cita-cita
reformasi untuk membangun Indonesia Baru harus dilakukan dengan cara
membangun dari hasil perombakan terhadap keseluruhan tatanan kehidupan yang
dibangun oleh Orde Baru. Inti dari cita-cita tersebut adalah sebuah masyarakat
sipil demokratis, adanya danditegakkannya hukum untuk supremasi keadilan,
pemerintah yang bebas dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial dan rasa aman
dalam masyarakat yang menjamin kelancaran produktivitas warga masyarakat,
dan kehidupan ekonomi yang mensejeterahkan rakyat Indonesia. Bangunan
Indonesia Baru adil dari reformasi atau perombakan tatanan kehidupan Orde Baru
adalah sebuah “masyarakat multikultural Indonesia” dari puing-puing tatanan
kehidupan Orde Baru yang bercorak “masyarakat majemuk” ( plural society).
Sehingga,corak masyarakat Indonesia yang bhinneka tunggal ika bukan lagi
keaneragaman suku bangsa dan kebudayaan tetapi keaneragaman kebudayaan
yang ada didalam masyarakaat Indonesia.

Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang


mulktikultural adalah multikulturalisme yaitu, sebuah ideologi yang mengakui dan
mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun
secara kebudayaan (Fay 1996, Jary dan Jary 1991, Watson2000). Dalam model
multikulturalisme ini, sebuah masyarakat (termasuk juga masyarakat bangsa
seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku
umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mozaik. Didalam
mozaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang lebih kecil
yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai
kebudayaan yang seperti sebuah mozaik tersebut (Reed, Ed. 1997).
Model kulturalisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para
pendiri bangsa ini dalam mendesainapa yang dinamakan sebagai kebudayaan
bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan pasal 32 UUD 1945, yang
berbunyi :
“kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan didaerah”.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari etika ?
2. Apakah pengertian dari politik ?
3. Apakah yang dimaksud dengan etika politik ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Apa-apa saja peran pancasila dalam proses politik
2. Peran pancasila sebagai senjata melawan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

1.4 Manfaat Penulisan


1. Mengetahui makna etika politik
2. Mengetahui apa saja peran pancasila dalam politik
3. Peran pancasila menjadi senjata melawan korupsi, kolusi dan nepotisme

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak
dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah
perbuatan, sikap, atau tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus
adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan suatu individu dalam lingkungan
pergaulannya yang kental akan aturan dan prinsip terkait tingkah laku yang
dianggap benar.

Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah,


ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu
individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini
sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di dalam
bermasyarakat.

Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta
kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral,
pada setiap individu di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa
dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak
individu terkait benar dan salahnya.

2.2 Pengertian politik


Pengertian politik berasal dari kosa kata “politics” yang memiliki makna
bermacam- macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau “negara” yang
menyangkut proses tujuan penentuan-penentuan tujuan dari sistem itu dan
diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Untuk pelaksanaan tujuan-tujuan
itu perlu ditentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum atau public policies,
yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau distributions dari sumber-
sumber yang ada. Untuk melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan itu
diperlukan suartu kekuasaan (power), dan kewenangan (authority) yang akan
dipakai baik untuk membina kerjasama maupun menyelesaikan konflik yang
mungkin timbul dalam proses ini. Cara-cara yang dipakai dapat bersifat
persuasi, dan jika perlu dilakukan suatu pemaksaan. Tanpa adanya suatu
paksaan kebijaksanaan ini hanya merupakan perumusan keinginan belaka
(statement of intents) yang tidak akan pernah terwujud. Secara operasional
bidang politik menyangkut konsep-konsep pokok yang berkaitan dengan
negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decisionsmaking),
kebijaksanaan (policy), pembagian (distributions) serta alokasi (allocation).
Politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals),
dan bukan tujuan pribadi seseorang (privat goals). Selain itu politik
menyangkut kegiatan berbagai kelompok termasuk partai politik, lembaga

3
masyarakat maupun perseorangan. Berdasarkan suatu kenyataan bahwa
masyarakat, bangsa, maupun negara bisa berkembang ke arah keadaan yang
tidak penguasa atau rezim yang otoriter. Dalam hubungan dengan etika politik
pengertian politik harus dipahami dalam pengertian yang luas yaitu
menyangkut seluruh unsur yang membentuk suatu persekutuan hidup yang
disebut masyarakat negara.

2.3 Etika Politik


Etika politik adalah cabang dari filsafat politik yang membicarakan perilaku
atau perbuatan-perbuatan politik untuk dinilai dari segi baik atau buruknya.
Filsafat politik adalah seperangkat keyakinan masyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang dibela dan diperjuangkan oleh para penganutnya, seperti
komunisme dan demokrasi.

Secara substantif pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan


subjeksebagai pelaku etika yaitu manusia. Oleh karena itu, etika politik
berkaitan eratdengan bidang pembahasan moral.hal ini berdasarkan kenyataan
bahwa pengertianmoral senantiasa menunjuk kepada manusia sebagai subjek
etika. Maka kewajibanmoral dibedakan dengan pengertian kewajiban-
kewajiban lainnya, karena yangdimaksud adalah kewajiban manusia sebagai
manusia, walaupun dalam hubungannyadengan masyarakat, bangsa maupun
negara etika politik tetap meletakkan dasarfundamental manusia sebagai
manusia. Dasar ini lebih meneguhkan akar etika politikbahwa kebaikan
senantiasa didasarkan kepada hakikat manusia sebagai makhluk yangberadab
dan berbudaya berdasarkan suatu kenyataan bahwa masyarakat, bangsamaupun
negara bisa berkembang ke arah keadaan yang tidak baik dalam arti moral .

2.4 Peranan pancasila dalam politik

Pancasila adalah pradigma pembangun politik dan peran pancasila dalam hal
politik :

a. Menghindari sikap dan perilaku yang bermaksud mengembangkan


kebebasan budaya politik yang tidak bertanggung jawab, seperti melecehkan
budaya politik bangsa sendiri

b. Menghindari sikap dan perilaku yang bermaksud mempermasalahkan dan


melecehkan ideologi Pancasila dan UUD 1945.

c. Mengindari sikap-sikap dan perilaku yang bermaksud menghalang-halangi


atau menghambat serta mengadu domba antara sesama kekuatan sosial politik.

d. Menghindari sikap dan perilaku pemaksaan pendapat, kehendak, merasa


benar, ingin menang sendiri, sikap tidak mau melaksanakan keputusan hasil
musyawarah, dan sikap otoriter meraaa berkuasa.

4
e. Menghindarj sikap dan perilaku yang bermaksud menghambat atau
memggagalkan jalannya pesta demokrasi Pancasila, seperti menghambat
jalannya pemilu, kampanye, serta tidak mau melaksanakan hak pilih dan
dipilih.

2.5 Peran pancasila sebagai senjata melawan Korupsi, Kolusi dan


Nepotisme
Peran pancasila sebagai senjata untuk melawan korupsi, kolusi dan
nepotisme sangatlah penting. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.
Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan pemerintah sehingga tertutup
bagi tafsiran lain. Pancasila justru dijadikan sebagai indoktrinasi. Presiden
Soeharto menggunakan Pancasila sebagai alat untuk melanggengkan
kekuasaannya.
Pancasila  dijadikan sebagai ideologi bangsa karena kelima sila di dalamnya
bukan merupakan hasil pemikiran seseorang atau sekelompok orang.
Namun, Pancasila diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, dan nilai
religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara.

jadi tidak salah jika pancasila di jadikan senjata untuk melawan korupsi, kolusi
dan nepotisme di indonesia karena merupakan ideologi negara dan dari kelima
pancasila itu semua diangkat dari istiadat, dan nilai kebudayaan masyarakat
indonesia.

5
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis permasalahan dalam makalah ini
adalah Pancasila adalah dasar Negara yang menjadi tolok ukur pemikiran
bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai yang universal dan
terkristalilasi dalam sila-silanya. yang dikembangkan dan berkembang dalam
diri pribadi manusia sesuai dengan kodratnya, sebagai makhluk pribadi dan
sosial. Didalam tubuh Pancasila telah terukir berbagai aspek pemikiran bangsa
yang mengandung asas moralitas, politik, sosial, agama, kemusyawaratan,
persatuan dan kesatuan.Seluruh aspek tersebut senafas, sejiwa, merupakan
suatu totalitas saling hidup menjiwai, diliputi dan dijiwai satu sama lain.

3.2 Saran

sebagai para calon penerus masa depan untuk Negara yang kita cintai ini tanah
air Indonesia sudah sepatutnya bahwasannya kita berkewajiban mempelajari
serta menjunjung tinggi pancasila, karena pancasila sebagai landasan dalam
kehidupan manusia , pancasila sebagai etika dalam berpolitik. Jadi akan
menciptakan masyarkat yang beretika serta taat pada aturan yang ada. Bagi
para mahasiswa maupun para pembaca bisa menerapkan setiap sila-sila
pancasila yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari dalam bidang
akademik maupun non akademik pun juga bisa diterapkan.

6
DAFTAR PUSAKA

https://www.academia.edu/37737584/MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK

https://belajarkampus.wordpress.com/2014/11/05/pancasila-dalam-etika-politik/

https://www.gramedia.com

Google crome.

Anda mungkin juga menyukai