1. Analisalah apa saja indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat desa dan kota
Dalam pengertian umum, peranan dapat diartikan sebagai perbuatan seseorang atas
sesuatu pekerjaan. Peranan adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu
peristiwa. Peranan merupakan suatu aspek yang dinamis dari suatu kedudukan (status).
Peranan merupakan sebuah landasan persepsi yang digunakan setiap orang yang
berinteraksi dalam suatu kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan
mengenai tugas dan kewajibannya. Dalam kenyataannya, mungkin jelas dan mungkin
juga tidak begitu jelas. Tingkat kejelasan ini akan menentukan pula tingkat kejelasan
peranan seseorang. Menurut Soekanto (2003: 243) peranan adalah aspek dinamis
kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. Setiap orang memiliki
macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidup. Hal ini sekaligus
berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta
kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat dalam menjalankan suatu
peranan.
Secara umum di Indonesia, desa dapat dikatakan sebagai suatu wilayah terkecil yang
dikelola secara formal dan mandiri oleh kelompok masyarakat yang berdiam di
dalamnya dengan aturan-aturan yang disepakati bersama, dengan tujuan menciptakan
keteraturan, kebahagiaan dan kesejahteraan bersama yang dianggap menjadi hak dan
tanggungjawab bersama kelompok masyarakat tersebut. Wilayah yang ada
pemerintahannya Desa/Kelurahan langsung berada di bawah Camat. Dalam sistem
administrasi negara yang berlaku sekarang di Indonesia, wilayah desa merupakan
bagian dari wilayah kecamatan, sehingga kecamatan menjadi instrument koordinator
dari penguasa supra desa (Negara melalui Pemerintah dan pemerintah daerah). Dalam
pasal 8 ayat 2 Undang-undang no 6 tahun 2014 tentang Desa secara umum dikatakan
bahwa desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa
dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pada ayat 3 tertulis bahwa
pembentukan desa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Jumlah Penduduk.
Luas Wilayah.
Sosial budaya yang sesuai dengan adat istiadat desa
Potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi
pendukung
Batas wilayah desa yang telah di sahkan Perbup/Perwali.
Perangkat, dan.
Sarana dan Prasarana Pemerintahan.
Namun dilain pihak, pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintahan (desa)
kepada masyarakat diharapkan juga memiliki :
Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani dan buruh. Ironisnya, sejumlah
besar petani kita, bekerja dan hidup di atas lahan yang bukan milik mereka sendiri.
Mereka yang merasa “memiliki” lahan pun kadangkala tanpa hak kepemilikan yang
resmi. Legalisasi serta sertifikasi tanah yang ada baru mencakup sebagian kecil dari
lahan yang diolah para petani. Di tengah kondisi itu, pemerintah belum mengupayakan
perbaikan maksimal nasib para petani. Tidak sedikit juga petani yang tidak ikut
menikmati kondisi harga beras mahal beberapa waktu lalu karena sistem pertanian tidak
menguntungkan petani lokal. Ini bisa dilihat pada semakin sedikitnya lahan pertanian
dikarenakan biaya produksi tidak berbanding lurus dengan hasil panen yang diperoleh.
Pada tataran konseptual, banyak pihak yang menyangka bahwa politik pada dasarnya
adalah hal yang hanya berurusan dengan kekuasaan. Padahal secara substansial, politik
sebenarnya menyangkut juga kehidupan manusia secara luas. Makanya dalam
kehidupan praktis, kita menjumpai istilah politik ekonomi, politik pendidikan serta
istilah politik lain yang dihubungkan dengan persoalan yang terjadi. Namun begitu,
dalam konteks pembicaraan politik saat ini, kita akan memfokuskan pada dua hal
pembahasan. Pertama, politik yang kita maknai sebagai wahana (arena) perjuangan
tempat elemen dalam masyarakat bersaing mendapat porsi dalam kekuasaan yang ada
dalam bentuk institusi legislatif dan eksekutif yang ada di berbagai tingkatan. Kedua,
ketika masalah pertama tadi telah dilampaui, maka keadaannya menjadi bergeser
kedalam manajemen kekuasaan tersebut. Secara substansi harusnya kekuasaan mampu
memberikan jawaban kepada publik, akan diarahkan kemana kekuasaan yang telah
diraih.
Karya sastra dan kesenian yang tumbuh di tengah masyarakat ternyata kadangkala
mampu membuat banyak orang terpengaruh, baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Pengaruh ini, baik sebatas visi dan pandangan hidup atau malah pada
perilaku keseharian. Dengan begitu kesan yang mungkin ditimbulkan oleh sebuah
produk kesenian haruslah mampu terkontrol. Artinya, seni dan produk berkesian secara
ideal seyogianya berada dalam koridor tatanan normatif yang mampu menjembatani
kebebasan berekspresi dan etika yang berlaku di tengah masyarakat. Ini haruslah
dilakukan, mengingat Indonesia adalah negara yang secara nyata menjadikan dasar-
dasar kehidupan masyarakatnya berada di atas landasan moral dan spiritual yang baik.
Jika tidak terjadi keseimbangan seperti itu, maka dikhawatirkan akan terjadi polemik
berkepanjangan tanpa penyelesaian. Ini terjadi sebagaimana pada beberapa waktu yang
lalu, yang dimungkinkan karena berbedanya cara pandang terhadap seni dan produk
kesenian yang ada di tengah masyarakat.
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) merupakan panduan dan
rujukan bagi penyelenggaraan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa selama kurun waktu 6 tahun ke depan. Oleh karena itu, subtansi RPJM Desa
mencakup seluruh urusan yang menjadi kewenangan desa, dan meliputi seluruh fungsi
yang dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sesuai dengan
cakupan kewenangan yang ada pada pemerintah desa, strategi yang akan dilaksanakan
Pemerintah Desa Cilapar Tahun 2017-2022 meliputi 4 agenda pokok, yaitu :
Sasaran
Berdasarkan permasalahan sebagaimana tersebut di atas, secara khusus sasaran yang
ingin dicapai adalah :
Terlaksananya peningkatan PADesa
Tercapainya peningkatan kesejehteraan aparatur pemdes
Terlaksananya pengelolaan administrasi pemerintahan desa sesuai dengan
prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik;
Terwujudnya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan desa;
Terwujudnya peningkatan kualitas SDM aparatur desa sesuai tuntutan dinamika
perubahan dan kebutuhan;
Terwujudnya kualitas sarana dan prasarana untuk pelayanan masyarakat.
Meningkatkan operasional pemerintah desa.
Meningkatnya kualitas dan budaya kerja bersama (team work) aparatur pemdes.
Kebijakan
Dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, sebagaimana tersebut
di atas, akan ditempuh kebijakan sebagai beriktu:
Meningkatkan prosentase belanja desa yang bersifat produktif guna
meningkatkan PADesa
Meningkatkan penghasilan tetap, tunjangan dan penghasilan lain aparatur
pemdes;
Meningkatkan pembinaan administrasi pemerintahan desa;
Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan desa;
Meningkatkan ketersediaan dan mutu prasarana, sarana, dan sistem pelayanan
umum;
Melaksanakan fasilitasi penataan pemerintahan desa sesuai peraturan perudang-
undangan yang berlaku.
Meningkatkan operasional pemdes
Meningkatkan kualitas dan budaya kerja aparatur pemdes.
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan kualitas
sumber daya manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT adalah sebagai
berikut :
Pemahaman agama masih belum sepenuhnya diaktualisasikan dalam kehidupan
nyata;
Kondisi pendidikan pra sekolah masyarakat yang terbatas
Kondisi kesehatan dan sanitasi masyarakat yang belum optimal
Kondisi perekonomian masyarakat yang rentan perubahan goncangan sosial.
Sasaran
Dengan prioritas pembangunan ini, diharapkan akan dapat dicapai sasaran sebagai
berikut :
Terwujudnya pemahaman agama dalam kehidupan nyata;
Terwujudnya kondisi pendidikan pra sekolah masyarakat yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
Terwujudnya Kondisi kesehatan dan sanitasi masyarakat
Terwujudnya Kondisi perekonomian masyarakat yang lebih baik.
Kebijakan
Kebijakan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran tersebut
adalah :
Meningkatnya pemahaman agama dalam kehidupan nyata;
Meningkatnya kondisi pendidikan pra sekolah masyarakat
Meningkatnya Kondisi kesehatan dan sanitasi masyarakat
Agenda Meningkatkan Peran Kelembagaan Masyarakat
Untuk mewujudkan peningkatan kemandirian masyarakat dibutuhkan peningkatan
peran kelembagaan masyarakat, sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Desa Cilapar
Tahun 2018, perlu dilaksanakannya impelementasi dari visi dan misi tersebut, dengan
tujuan meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pembangunan pemberdayaan
masyarakat.
Permasalahan
Permasalahan mendasar dalam upaya peningkatan peran kelembagana masyarakat
adalah :
Rendahnya kualitas kemampuan/ketrampilan sumberdaya pengelola
kelembagaan desa/masyarakat
Rendahnya fungsi kelembagaan masyarakat desa dalam peran serta
pembangunan desa.
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan adalah :
Terwujudnya peningkatan kualitas kemampuan/ketrampilan sumberdaya
pengelola kelembagaan desa/masyarakat
Terwujudnya optimalisasi peran/fungsi kelembagaan masyarakat desa dalam
peran serta pembangunan desa.
Kebijakan
Kebijakan yang akan ditempuh dalam rangka mencapai sasaran tersebut, adalah
Meningkatkan kualitas kemampuan/ketrampilan sumberdaya pengelola
kelembagaan desa/masyarakat
Meningkatkan fungsi kelembagaan masyarakat desa dalam peran serta
pembangunan desa.
Permasalahan
Permasalahan mendasar dalam upaya peningkatan peran kelembagaan masyarakat
adalah belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu enam tahun ke depan
adalahTerwujudnya peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa.
Kebijakan
Kebijakan yang akan ditempuh dalam rangka mencapai sasaran tersebut, adalah
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa.