Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Desa merupakan unit terkecil dari pemerintahan di Indonesia. Pembangunan desa dan
pemberdayaan masyarakat di tingkat desa memiliki peran penting dalam pembangunan nasional
secara keseluruhan. Dana desa merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk
mewujudkan pembangunan dan pemberdayaan tersebut.

Adanya Undang-Undang Desa tahun 2014, pemerintah Indonesia menerbitkan Undang-


Undang Desa yang memberikan otonomi yang lebih besar kepada desa dalam mengelola sumber
daya dan anggarannya. Undang-Undang ini memberikan landasan hukum bagi implementasi
pengelolaan dana desa sebagai instrumen utama pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat.

Peningkatan alokasi dana desa Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia
telah meningkatkan anggaran dana desa secara signifikan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan sumber daya yang cukup
untuk membiayai program-program pembangunan desa yang lebih luas dan inklusif.

Dana desa digunakan untuk membangun infrastruktur dasar di desa, seperti jalan,
jembatan, irigasi, dan sarana pendukung lainnya. Pembangunan infrastruktur desa meningkatkan
aksesibilitas, konektivitas, dan mobilitas masyarakat desa, sehingga meningkatkan kualitas hidup
dan potensi ekonomi desa. Selain pembangunan infrastruktur, dana desa juga dialokasikan untuk
program-program pemberdayaan masyarakat desa. Ini termasuk pelatihan keterampilan,
pengembangan usaha mikro, peningkatan kesejahteraan, dan pengembangan potensi ekonomi
lokal. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan partisipasi
masyarakat desa dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada pembangunan dan
kesejahteraan mereka.

Implementasi pengelolaan dana desa juga melibatkan pengawasan yang ketat dan
akuntabilitas yang transparan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan
bahwa dana desa digunakan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran. Mekanisme pengawasan
dan akuntabilitas yang baik akan mencegah penyalahgunaan dana desa dan memastikan manfaat
yang optimal bagi pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Implementasi pengelolaan
dana desa sebagai instrumen pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat menjadi penting
untuk mengatasi disparitas pembangunan antara daerah perkotaan dan pedesaan, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa, dan mengurangi kemiskinan di wilayah pedesaan.

Pengelolaan Dana Desa adalah program pemerintah Indonesia yang dimulai sejak tahun
2015. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat di Indonesia melalui peningkatan aksesibilitas dana desa dan pengelolaannya yang
transparan dan partisipatif.

Desa Sranak Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro mungkin menghadapi


keterbatasan sumber daya baik dalam hal dana maupun tenaga manusia. Jika desa tersebut
memiliki akses terbatas terhadap sumber daya, ini dapat mempengaruhi pelaksanaan program
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Implementasi pengelolaan dana desa yang efektif memerlukan kapasitas yang memadai
dari aparat desa dan masyarakat setempat. Jika terdapat kekurangan pengetahuan, keterampilan,
dan pengalaman dalam pengelolaan dana desa, hal ini dapat menghambat pelaksanaan program
dan kegiatan yang direncanakan.

Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam pengelolaan dana desa. Jika masyarakat
di Desa Sranak kurang terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan
pelaksanaan program, maka tujuan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat mungkin
tidak tercapai sepenuhnya. Pengawasan yang efektif terhadap pengelolaan dana desa penting
untuk mencegah penyalahgunaan atau penyelewengan dana. Jika terdapat kelemahan dalam
pemantauan dan pengawasan di Desa Sranak, hal ini dapat menyebabkan kurangnya
transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam penggunaan dana desa.

Desa Sranak mungkin menghadapi tantangan geografis atau kekurangan infrastruktur


yang dapat mempengaruhi pelaksanaan program pembangunan. Misalnya, aksesibilitas yang
buruk, kurangnya transportasi, atau kerentanan terhadap bencana alam dapat menjadi hambatan
dalam menggunakan dana desa secara efektif. Perubahan kebijakan pemerintah terkait
pengelolaan dana desa juga dapat mempengaruhi implementasi di Desa Sranak. Jika terjadi
perubahan regulasi atau kebijakan yang berdampak pada alokasi dana desa, desa tersebut perlu
beradaptasi dengan perubahan tersebut untuk memastikan kelancaran program dan kegiatan
pembangunan.

Menganalisis latar belakang masalah ini dapat membantu dalam mengidentifikasi


hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi dalam implementasi pengelolaan dana desa di Desa
Sranak. Dalam mengatasi masalah-masalah ini, perlu dilakukan upaya kolaboratif antara
pemerintah desa, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk memperkuat kapasitas,
meningkatkan partisipasi, meningkatkan pemantauan, serta mengatasi tantangan geografis atau
infrastruktur yang ada.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membahas mengenai judul dalam bentuk
skripsi yaitu mengenai “Implementasi Pengelolaan Dana Desa terhadap Pembangunan Desa
dan Pemberdayaan masyarakat (Study Kasus di Desa Sranak Kecamatan Trucuk Kabupaten
Bojonegoro)”.

B. Indentifikasi Masalah
Dalam implementasi pengelolaan dana desa di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk,
Kabupaten Bojonegoro, beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kapasitas pengelolaan dana desa: Salah satu masalah yang mungkin
terjadi adalah kurangnya kapasitas dalam pengelolaan dana desa. Aparat desa dan
masyarakat setempat mungkin memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
yang terbatas dalam mengelola dana desa secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan
ketidakmampuan dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pemantauan
program pembangunan desa.
2. Rendahnya partisipasi masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam
pengelolaan dana desa. Namun, dalam Desa Sranak, mungkin terjadi rendahnya
partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, dan
pelaksanaan program pembangunan. Kurangnya kesadaran, motivasi, atau
pemahaman masyarakat mengenai pentingnya partisipasi dapat menjadi kendala
dalam mencapai tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
3. Kurangnya pemantauan dan pengawasan: Pengawasan yang efektif terhadap
pengelolaan dana desa merupakan hal yang krusial untuk mencegah penyalahgunaan
atau penyelewengan dana. Namun, dalam implementasi di Desa Sranak, mungkin
terjadi kurangnya sistem pemantauan dan pengawasan yang memadai. Hal ini dapat
menyebabkan rendahnya transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam penggunaan
dana desa.
4. Tantangan infrastruktur dan aksesibilitas: Desa Sranak mungkin menghadapi
tantangan infrastruktur atau aksesibilitas yang mempengaruhi implementasi
pengelolaan dana desa. Misalnya, akses yang sulit, jalan yang rusak, atau kurangnya
sarana transportasi dapat menghambat distribusi dana desa, pelaksanaan program, dan
partisipasi masyarakat.
5. Kurangnya diversifikasi program: Implementasi pengelolaan dana desa di Desa
Sranak mungkin kurang mengedepankan diversifikasi program. Jika terdapat
ketergantungan pada jenis program yang terbatas, seperti hanya fokus pada
pembangunan infrastruktur, hal ini dapat mengabaikan aspek-aspek penting lainnya,
seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan kesejahteraan, pendidikan,
atau kesehatan.
6. Ketimpangan dalam alokasi dana desa: Ketimpangan dalam alokasi dana desa juga
dapat menjadi masalah dalam implementasi di Desa Sranak. Jika alokasi dana desa
tidak merata atau tidak berpihak pada kepentingan masyarakat secara keseluruhan,
hal ini dapat memperburuk disparitas sosial-ekonomi di desa tersebut.

Pengidentifikasian masalah-masalah tersebut dapat menjadi dasar untuk merumuskan


strategi dan solusi yang tepat dalam meningkatkan implementasi pengelolaan dana desa
di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

C. Batasan Masalah
Batasan masalah implementasi pengelolaan dana desa di Desa Sranak, Kecamatan
Trucuk, Kabupaten Bojonegoro dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Fokus pada Desa Sranak: Batasan masalah ini terkait dengan implementasi
pengelolaan dana desa secara spesifik di Desa Sranak. Masalah dan tantangan yang
terjadi dalam pengelolaan dana desa akan dibatasi pada konteks desa ini.
2. Pengelolaan dana desa: Fokus masalah terkait dengan aspek pengelolaan dana desa,
termasuk perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.
Masalah yang muncul dalam proses pengelolaan dana desa akan diidentifikasi dan
dianalisis.
3. Pembangunan desa: Masalah implementasi terkait dengan pengaruh pengelolaan dana
desa terhadap pembangunan desa. Ini mencakup pembangunan infrastruktur,
pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan, diversifikasi ekonomi,
pendidikan, kesehatan, dan aspek pembangunan lainnya di Desa Sranak.
4. Pemberdayaan masyarakat: Masalah yang terkait dengan aspek pemberdayaan
masyarakat juga akan menjadi bagian dari batasan masalah. Pemberdayaan
masyarakat mencakup peningkatan kapasitas, partisipasi aktif, pengembangan
keterampilan, pengembangan usaha mikro, dan aspek lain yang dapat meningkatkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Desa Sranak.
5. Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro: Batasan masalah akan
berfokus pada Desa Sranak, yang merupakan bagian dari Kecamatan Trucuk di
Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia. Hal ini akan mempertimbangkan
konteks sosial, ekonomi, dan geografis desa tersebut dalam menganalisis masalah
implementasi pengelolaan dana desa.

Dengan membatasi masalah dalam implementasi pengelolaan dana desa di Desa Sranak,
analisis dan solusi yang dihasilkan dapat lebih tepat sasaran sesuai dengan konteks desa
tersebut.

D. Rumusan Masalah
Berdasarakan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :

1. Bagaimana implementasi kebijakan Dana Desa (DD) dalam menunjang pembangunan di


Desa Sranak Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro pada Tahun 2019 – Tahun 2022?
2. Bagaimana Implementasi kebijakan Dana Desa (DD) dalam menunjang pemberdayaan
masyarakat di Desa Sranak Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojoengoro pada Tahun 2019
– Tahun 2022?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan ,maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menjelaskan Implementasi kebijakan Dana Desa (DD) dalam menunjang pembangunan
di Desa Sranak Kecamatan trucuk Kabupaten Bojonegoro pada Tahun 2019 – Tahun
2022
2. Menjelaskan Implementasi kebijakan Dana Desa (DD) dalam menunjang pemberdayaan
masyarakat di Desa Sranak Kecamatan trucuk Kabupaten Bojonegoro pada Tahun 2019 –
Tahun 2022

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan,maka manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan bagi penulis tentang implementasi pengelolaan keuangan


desa khususnnya implementasi Dana Desa

1. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Desa
Sranak untuk meningkatkan pengelolaan keuangan Desa dalam rangka perbaikan dalam
pelaksanaan dan pengalokasian Dana Desa (DD)

2. Bagi Akademisi
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan penelitian ini.

G. Sistematika Penulisan

Perumusan sistematika penulisan skripsi ini memberikan gambaran yang jelas mengenai
materi pembahasan dalam penelitian, sehingga dapat memudahkan pembaca untuk mengetahui
maksud dilaksanakan penelitian skripsi, sebagai berikut :

1. Bagian inti terdiri dari lima Bab yaitu :


a. Bab I : PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematiak pembahasan
b. Bab II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan landasan teori dan kerangka pemikiran
c. Bab III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi deskripsi tentang bagaimana penelitian akan dilaksanakan
Dengan desain penelitian, ruang lingkup penelitian, lokasi dan waktu
Penelitian, focus penelitian, pemilihan informan, teknik pengumpulan
Data, teknik analisis data
d. Bab IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini membahaa penyajian data yang didalamnya mencakup
(gambaran umum objek penelitian dan data focus penelitian), analisis
Data yang didapat, dan juga hasil argument terhadap hasil penelitian
e. Bab V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
Bagian kesimpulan menyajikan secara ringkas apa yang telah diperoleh
Dari pembahasan, selain itu bab ini juga menjelaskan tentang
Keterbatasan dari penelitian ini dan saran bagi penelitian selanjutnya
2. Bagian akhir, terdiri dari daftar pustaka dan lampiran

Anda mungkin juga menyukai