Anda di halaman 1dari 9

Volume 2 No.

1, April 2018, 81-89 Publication 2018

PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA TALAGA


KECAMATAN DAMPELAS KABUPATEN DONGGALA

Kartina
Ani Susanti
Nur Aisyah
ThinaBarijaman@gmail.com

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako Indonesia

ABSTRAK

Permasalahan penelitian ini adalah kurangnya tepat waktu, baik komunikasi, maupun rasa simpatik
terhadap masyarakat, serta rasa tanggung jawab atas pembangunan terhadap program ini. Tujuan
penelitian untuk mengetahui Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Pembagunan Desa Talaga
Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala. Peneliti melihat kepemimpinan ini dengan menggunakan
Model perilaku yang dikemukakan oleh S.P Siagian. Tipe penelitian dalam skripsi ini adalah tipe
penelitian dengan jenis penelitian kualitatif. Sedangkan Pemilihan informan menggunakan metode
purposive sampling dengan informan yaitu Sekertaris Desa Talaga, BPD Desa Talaga, Kaur
Pembangunan Desa Talaga, Ketua Adat Desa Talaga, Serta 4 orang Masyarakat Desa Talaga.

Ada beberapa aspek yang digunakan dalam penelitian ini adalah disiplin, peka, peduli, dan
tanggung jawab. Hasil penelitian yang menunjukan bahwa Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa Dalam
Pembagunan Desa Talaga Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala belum baik dalam memimpin
masyarakatnya dikarenakan seorang pemimpin desa yang belum mampu berkomunikasi langsung
terhadap masyarakat sehingga tidak peka terhadap apa yang menjadi tugas dan fungsinya sebagai seorang
pemimpin desa dengan cara mengajak masarakatnya agar melakukan gotong royong dalam pembuatan
pembagunan desa (pembuatan jalan dan jembatan/deker) yang bisa mempermudah masyarakat tersebut
untuk mencapai kantong produksi mereka dan dapat bertanggung jawab atas tugas yang di embanya,
selain itu Aparat Desa Talaga belum disiplin dan peduli dalam hal ketepatan waktu masuk Kantor Desa
Talaga.

Kata Kunci : Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa, Disiplin, Peka, Peduli, dan Tanggung Jawab.

81
Volume 2 No. 1, April 2018, 81-89 Publication 2018

PENDAHULUAN Pembangunan desa merupakan suatu


proses yang berlangsung di desa dan merupakan
Salah satu kunci keberhasilan pembagunan
bagian yang tidak terpisahkan dari pembanguan
nasional harus dimulai dari bawah, yaitu dari desa.
nasional yang mencakup segala aspek kehidupan
Kepala Desa adalah pemimpin yang dipilih secara
dan penghidupan masyarakat. Dalam konteks
demokrasi maupun secara tradisional oleh warga
pembangunan, dalam pemerintahan indonesia di
yang mana ia adalah seorang wakil perpanjang
canangkan berbagai program diantaranya seperti
tangan dari masyarakat untuk dapat mengatur,
program inpres desa tertinggal, program
menjaga dan memotifasi warganya dalam proses
pembangunan infra struktrur pedesaan, program
pembangunan didesa, Sehingga perilaku
alokasi dana desa, program PNPM dan sebagainya.
kepemimpinan Kepala Desa sangatlah
Semua program khusus ini bertujuan untuk
berpengaruh terhadap maju-mundurnya dan
mempercepat upaya pembangunan di daerah
berkembang atau tidak berkembangnya suatu
pedesaan.
pembangunan didesa.
Kepemimpinan merupakan sekumpulan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 26 Kepala Desa
kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan,
wajib memberikan Laporan Keterangan
untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka
Pertanggung jawaban secara tertulis kepada Badan
menyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau
Permusyawaratan Desa (BPD) setiap akhir Tahun
dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang
Anggaran sesuai amanat Undang-Undang tersebut,
dibebankan kepadanya dengan rela, penuh
BPD telah menerima Laporan Keterangan
semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa
Pertanggung jawaban (LKPJ) Kepala Desa Talaga
tidak terpaksa. Kemampuan seseorang dalam
Tahun Anggaran 2014. Dan memutuskan,
memimpin juga sangat berpengaruh dalam proses
menetapkan sesuai sidang pleno BPD Desa Talaga
pembangunan, yang mana dalam perilaku
bahwa Laporan Keterangan Pertanggung jawaban
kepempimpinan Kepala Desa amat sangat
(LKPJ) Kepala Desa Talaga dinyatakan diterima
berpengaruh terhadap berlangsungnya proses
dan disetujui.
pembangunan didesa.
Keberhasilan pembagunan di tingkat desa
Kondisi semacam itu juga terjadi di Desa
akan menjadi tonggak terwujudnya pembagunan
Talaga Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala
secara nasional. Begitu pula sebaliknya, jika
dimana pembagunan di desa tersebut berjalan
pembagunan di daerah pedesaan gagal akan
lamban sehingga di desa tersebut menjadi
berdampak pada kegagalan pembagunan secara
terbelakang dalam hal pembagunan.Hal tersebut
nasional.
terjadi disebabkan Perilaku Kepemimpinan Kepala

82
Volume 2 No. 1, April 2018, 81-89 Publication 2018

Desa Talaga yang tidak maksimal untuk pembangunan desanya dengan selalu melakukan
menggerakan aparat desa dan masyarakat desa pendekatan tersebut itulah merupakan salah satu
agar bersedia berperan aktif dalam kegiatan penyebabnya. Masyarakat sudah lama menunggu
pembagunan. Dalam hal ini, kepala desa talaga untuk melakukan komunikasi terhadap Kepala
tidak mampu memberikan dorongan dan motivasi Desa. Namun Kepala Desa cenderung tertutup
kepada aparat desa dan masyarakat agar tumbuh terhadap masyarakatnya. Factor penghambat
kesadaran untuk membangun desanya menjadi komunikasi ini lah yang dapat memperlambat
lebih maju. proses pembagunan fisik, seperti : pembuatan jalan
dan jembatan/deker untuk mempermudah
Dengan demikian Kepala Desa ialah
masyarakat menuju kantong produksi di desa
pemegang fungsi manajemen tertinggi di desanya,
tersebut. Sehingga terlihat lambat, berbelit-belit,
adalah selaku pemimpin dan administrator
dan serta formalitas dan tindakan yang dilakukan
pembagunan.Pucuk pemimpin berada di tangan
Kepala Desa dapat dilihat dari kepatuhan pada
kepala desa untuk menjalankan program
disiplin organisasi yang dilakukan Kepala Desa
pembangunan di daerahnya, sehingga fungsi
belum bekerja berdasarkan cultural organisasi
Kepala Desa relative sangat besar dalam
yang disepakati bersama, dalam menjunjung tinggi
keberhasilan pembagunan di desa. Disini seorang
etos kerja dan tidak berperilaku negatif.
Kepala Desa belum mampu mengayomi
masyarakat dan desa untuk melaksanakan Tuntutan untuk bekerja lebih produktif
pembagunan melalui otonomi yang diberikan sangat berpenggaruh terhadap ketidak pekanya
kepadanya. kepala desa terhadap berbagai perubahan yang
terjadi, dan menunjukan ketidak pekaan tersebut
Di lihat dari adanya masyarakat yang
dalam bentuk cara kerja. Selain itu dituntun
melihat Kepemimpinan Kepala Desa masih ada
bekerja dengan tingkat efesiensi, efektivitas dan
yang merasa tidak puas atas kepemimpinan yang
produktivitas yang setinggi mungkin. Bila terdapat
diberikan oleh Kepala Desa Talaga. Di karenakan
ketidakpedulian pada mutu kerja maka perlu
tidak peka dan bertangung jawabnya kepala desa
diteliti dengan seksama penyebab
terhadap masyarakat dengan memberikan
kekurangmampuan atau perilaku negatif tersebut.
pembangunan yang baik dan melakukan
Berkaitan erat dengan perilaku,alpa melaksanakan
pendekatan dengan melalui adaptasi serta
tugas adalah rasa tanggung jawab yang rendah.
berkomunikasi yang baik atau mampu berinteraksi
terhadap masyarakat dengan cara bersosialisasi Berdasarkan hasil penelitian yang saya
sehingga Kepala Desa tersebut bisa dapatkan dilapangan menunjukan bahwa Perilaku
menyampaikan aspirasinya dan dapat Kepemimpinan yang di bawakan Kepala Desa
mendengarkan apa yang menjadi masalah didalam Talaga belum begitu baik. Dikarenakan Perilaku

83
Volume 2 No. 1, April 2018, 81-89 Publication 2018

Kepala Desa Talaga yang kurang disiplin / patuh tingkat keberhasilan pada tingkat pemerintahan
pada Peraturan Desa sehingga masih ada Aparat dan tingkat pembangunan yang lebih tinggi.
Desa Talaga yang sering datang terlambat Sebagai tokoh di lingkungannya,maka seorang
Kekantor Desa Talaga, kemudian tidak kepala desa juga mengemban tugas membangun
menunjukan rasa kepekaan terhadap masyarakat, mental masyarakat desa, baik dalam bentuk
karena pengaruh dari pemimpin yang tidak menumbuhkan maupun mengembangkan
mempunyai kemampuan dalam hal semangat-semangat pembangunan.
komunikasi/bersosialisasi, dan kurang peduli
Kepemimpinan yang baik mengandung
dengan apa yang sebaiknya menjadi prioritas
unsur pengertian bahwa kepemimpinan lebih
utama di lingkungan Desa Talaga karena tingkat
menitik beratkan pada keputusan yang bermutu
efektivitas dalam pembangunan baik secara fisik
bagi masyarakat dan di dalamnya mengandung
maupun nonfisik seperti : pembangunan fisik yaitu
keseimbangan antara pelayanan dengan
pembangunan perbaikan jalan atau pembangunan
kebutuhan. Artinya bahwa kepemimpinan yang di
jembatan/deker. Sedangkan pembangunan nonfisik
berikan hendaknya bukan merupakan perilaku
yaitu : pembangunan kembali gedung PKK, TK
kepemimpinan yang bersifat efektif semata, tetapi
PAUD, SD masih belum terselesaikan karena
juga memberikan aspirasi dalam arti luas, seperti
lemahnya seorang pemimipin mengerahkan aparat
disiplin, peka, peduli dan tanggung jawab
dan masyarakat Desa Talaga. Serta tidak memiliki
membangun serta mengembangkan potensi-
rasa tanggungjawab yang besar terhadap fungsi
potensi lokal yang ada di desanya guna
dan tugas pokoknya didalam membawakan
pelaksanaan pembangunan di desa. Berdasarkan
Pemerintaha Desa Talaga tersebut.
latar belakang di atas penelitian ini diberi judul:
Solusi terbaik bagi kepala desa dan Perilaku Kepemimpinan kepala Desa Dalam
perangkat desa merupakan pemimpin dan Pembagunan Desa Talaga Kecamatan
pengayoman masyarakat yang mempunyai Dampelas Kabupaten Donggala.
perilaku kepemimpinan yang mana mampu
Berdasarkan latar belakang diuraikan
mengundang partisipasi warga dalam memecahkan
diatas, maka penulis merumuskan permasalahan
masalah melalui rembug desa. Kepala desa
penelitian yaitu bagaimana Perilaku
menjadi rujukan, baik masalah pribadi maupun
Kepemimpinan Kepala Desa Talaga Didalam
kemasyarakatan, dan pada saat-saat kritis kepala
Pembanguna Desa Talaga, Kecamatan Dampelas,
desa dapat memberikan solusi damai bagi
Kabupaten Donggala.?
warganya.Keberasilan kepala desa di dalam
memberikan pelayanan dan pengayoman kepada Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk
masyarakat pada akhirnya nanti akan memberikan Mengetahui Perilaku Kepemimpinan Kepala

84
Volume 2 No. 1, April 2018, 81-89 Publication 2018

Desa Talaga Didalam Pembangunan Desa didapatkan dalam penilaian ini data primer dan
Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten data sekunder. Nazir (1999:211), mengatakan
Donggala. bahwa pengumpulan data merupakan langkah
Dengan adanya penelitian ini adalah yang amat penting dalam metode ilmiah, maka
diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk pengumpulan data sangat penting untuk
digunakan sebagai berikut: memperoleh data penelitian melalui studi pustaka,
dan studi lapangan. Dalam penelitian ini yang
1. Manfaat akademis hasil penelitian ini
menjadi instrument dari penelitian yaitu peneliti
diharapkan memberikan kontribusi
sendiri, adapun alat penelitan yang digunakan
pengembangan ilmu pengetehuan
untuk mengumpulkan data / informasi yang
khususnya ilmu administrasi negara dan
bermanfaat untuk menjawab permasalahan
ilmu pemerintahan.
penelitian yaitu daftar wawancara, buku catatan,
2. Manfaat praktis penelitian ini diharapakan alat pemotret dan tape recorder untuk merekam
dapat memberikan kontribusi pemikiran beberapa informasi atau data dalam melakukan
dan wacana bagi kepala desa talaga dalam wawancara. Menurut Sugiono (2011:92) ,aktivitas
menjalankan kepemimpinannya dan upaya dalam analisis data kualitatif dilakuakan secara
Pembagunan di desa tersebut. interaktif dan berlangsung secara terus menerus
METODE sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction,
Dasar dan Tipe penelitian yang digunakan
data display, dan data conclution
pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif
drawing/verification.
kualitatif. Menurut Sugiono (2008:9), penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bermaksud HASIL DAN PEMBAHASAN
membuat gambaran secara sistematis, factual dan
Perilaku Kepemimpinan merupakan sikap
akurat mengenai suatu populasi tertentu.
atau tindakan seseorang didalam mempengaruhi
Penelitian deskriptif bertujuan mengdeskripsikan
orang lain untuk bekerjasama dalam mencapai
apa-apa yang saat ini berlaku. Didalam terdapat
tujuan yang di inginkan. Perilaku Kepala Desa
upaya mengambarkan, mencatat, menganalisis,
adalah aktualisasi sikap seorang Pemimpin Desa
dan menginterprestasikan kondisi-kondisi
yang bertugas dikantor Desa Talaga. Sebagaimana
sekarang ini yang terjadi. Dengan ini peneliti
diketahui kepala desa yang handal dan berkualitas,
mengunakan defenisi konsep merupakan unsur
sekaligus mampu berkomunikasi maka dapat
terpenting karna dapat memberikan gambaran
dipastikan organisasi akan mampu mengayomi
tentang bagaimana variable diukur dan di
masyarakat dengan baik. Kepemimpinan
oprasionalisasikan. Sedangkan jenis data yang
merupakan suatu fenomena kelompok dan

85
Volume 2 No. 1, April 2018, 81-89 Publication 2018

merupakan suatu konsep yang luas dan wawancara yang melibatkan beberapa informan
universal.Luas dan universal artinya yang dianggap mengetahui dan mengerti masalah-
kepemimpinan dapat ditemukan dimana saja masalah yang akan diteliti. Setiap informan
asalkan di penuhi unsur-unsur seperti adanya dilakukan identifikasi untuk mengenal lebih dekat
orang yang mempengaruhi itu mengarahkan masing-masing informan untuk memahami setiap
kepeda tercapainya suatu tujuan dan dengan karakteristik informan, sehingga informanyang
tercapainya tujuan tersebut adalah keberhasilan diperoleh bersifat optimal sesuai dengan tingkat
seorang pemimpinan. kebutuhan peneliti. Mengacu pada hasil penelitian,
maka berikut pembahasan dan analisis dari
Pembangunan didefinisikan sebagai
masing-masing variable dalam pencapaian
rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan
keberhasilan perilaku kepemimpinan Desa Talaga
perubahan secara terencana dan sadar yang
Kecamatan Dampelas sebagai berikut :
ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa Disiplin
(nation building).Pembangunan sangat diperlukan
Menurut S.P Siagian (1999:100), Disiplin
untuk menciptakan suatu masyarakat yang lebih
adalah sikap mental yang tercermin dalam
baik dan maju sesuai tuntutan jaman. Pada
perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok
dasarnya, pembangunan yang diharapkan adalah
atau masyarakat berupa ketaatan (obedience)
pembangunan yang berdampak positif terhadap
terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang
peningkatan kesejahteraan masyarakat,
ditetapkan pemerintah atau etika, norma dan
menurunkan kemiskinan, mengurangi
kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk
pengangguran, dan berkeadilan sosial.
tujuan tertentu. Disiplin dapat pula diartikan
Pembangunan yang dimaksud adalah cara
sebagai pengendalian diri agar tidak melakukan
mencapai tujuan dan sasaran harus disusun oleh
sesuatu yang tidak bertentangan dengan falsafat
organisasi dengan berdasarkan pandangan dari
dan moral pancasila.
pimpinan tertinggi di organisasi tersebut. Seperti
halnya di Kantor Desa Talaga Kecamatan Mematuhi disiplin organisasi, merupakan
Dampelas Kabupaten Donggala dalam salah satu persyaratan yang mutlak ditaati oleh
menjalankan Kepemimpinan Efektif. semua aparatur pemerintah. Kepatuhan pada
disiplin organisasi menyangkut berbagai segi
Berdasarkan teori S.P.Siagian, (1999 :
seperti ketaatan pada peraturan perundang-
100) menunjukan empat variable yang yang
undangan yang berlaku, kehadiran tepat waktu
berperan penting dalam pencapaian keberhasilan
ditempat tugas, kepatuhan pada atasan,
perilaku kepemimpinan yaitu : Disiplin, Peka,
Peduli, dan Tanggung Jawab dengan melakukan

86
Volume 2 No. 1, April 2018, 81-89 Publication 2018

menjunjung tinggi etos kerja dan tidak berperilaku Thoha (1991:186), perilaku merupakan
negatife. suatu fungsi dan interksi antara seorang individu
dengan lingkunganny, dimana perilaku seseorang
Sikap disiplin yang dimaksud disini adalah
itu tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri,
mengenai kedisiplinan waktu atau konsisten
melainkan ditentukan oleh seberapa jauh interaksi
terhadap jam kerja, baik ketika datang maupun
antara dirinya dengan lingkungannya.
kesiapan untuk selalu berada ditempat kerja pada
jam dinas. Selain itu pula untuk mendukung sikap Dari informan yang diwawancarai
tersebut dibutuhkan kepatuhan pegawai terhadap menyatakan bahwa dari segi kepekaan, dalam
peraturan yang berlaku dan terhadap tugasyang perilaku seorang pemimpin Desa Talaga sudah
menjadi kewajibannya. puas terhadap pelayanan yang mereka berikan,
hanya saja kepemimpinan yang dibawah kepala
Dari informan yang diwawancarai secara
desa mereka belum baik karna disebabkan perilaku
langsung oleh peneliti bahwa dari segi
yang kurang berinteraksi kepada masyarakatnya,
kedisiplinan, Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa
serta belum peka akan tugas dan fungsi
Talaga Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala
kepemimpinan yang di embanya.
mengenai kedisiplinan waktu belum maksimal, hal
ini dikarenakan mereka masih sering datang Peduli
terlambat kekantor desa dengan alasan seperti
Suatu birokrasi pemerintahan desa dituntut
mengurus keluarga terlebih dahulu sedangkan
bekerja dengan tingkat efesiensi, efektifitas,dan
dalam penyelesaian tugas, mereka berusaha
produktivitas yang setinggi mungkin dan
membantu masyarakat yang membutuhkan
menjalankan kepemimpinannya yang sebaik
mereka.
mungkin pula. Dari segi inilah, kepedulian, setiap
Peka pegawai negeri pada mutu kinerja harus dilihat.
Bila terdapat ketidak pedulian mutu kerja
Sudah menjadi keharusan bagi Kepala
dikalangan pegawai negeri, perlu diteliti dengan
Desa dan Aparat Desa Talaga untuk memiliki
seksama penyebab kekurang mampuan atau
sikap peka yaitu cepat tangkap terhadap masalah
perilaku negative tersebut.
yang dihadapi masyarakat, adapun sebagai
kepekaan aparat birokrasi dapat di ukur melalui Aparat birokrasi dalam kepemimpinan pada
sikap peka terhadap tuntutan masyarakat yang masyarakat dilakukan dengan penuh perhatian
semakin meningkat serta cepat tanggap terhadap daan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat
keluhan masyarakat. yang membutuhkan aspirasi, sehingga selain akan
menimbulkan kesan yang baik dan positif dari
kalangan masyarakat juga ada rasa kepuasan

87
Volume 2 No. 1, April 2018, 81-89 Publication 2018

tersendiri bagi aparat yang sudah memberikan dimaksudkan yang terjadi pada bidang ekonomi,
aspirasinya tersebut. atau lebih mencakup seluruh proses analog dan
seiring dengan itu, dalam masyarakat secara
Dari informan yang diwawancarai
keseluruhan.
menyatakan bahwa dari segi kepedulian, Perilaku
Kepemimpinan Kepala Desa Talaga Kecamatan Dari informan yang diwawancarai
Dampelas Kabupaten Donggala menunjukan menyatakan bahwa dari segi tanggung jawab,
bahwa sikap dan perilaku aparat mengenai proses Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa Talaga
pelayan belum baik karena masih ada Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala
pembangunan baik secara fisik maupun nonfisik menunjukan bahwa aparat belum bertanggung
yang belum terealisasikan. jawab atas apa yang menjadi kebutuhan
masyarakat secara menyeluruh. Hal ini
dikarenakan masih ada aparat yang belum
Tanggung Jawab mengerti atas tugas dan fungsi mereka sehingga
dalam bentuk pembagunan desa masih belum
Tanggung jawab dari pemimpin desa tidak
terpenuhi atau belum berjalan secara optimal,
hanya dilakukan untuk sekedar menjalankan
tentunya hal ini disebabkan oleh kurang perhatian
tugasnya saja agar dapat perhatian dari
dan rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh aparat.
masyarakatnya, akan tetapi lebih dari itu tanggung
jawab harus dilakukan dengan sepenuh hati yang KESIMPULAN DAN SARAN
selalu disertai dengan kesedian untuk
Kesimpulan
melaksanakan tugasnya semaksimal mungkin
secara menyeluruh dan tuntas secara teliti, cermat, Berdasarkan rumusan masalah dan hasil
efesiensi, efektivitas, dan produktivitas dalam penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan
menyelesaikan tugas, dan juga harus mampu bahwa Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat atas Talaga Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala
suatu masalah yang disampaikan masyarakat. belum efektif sesuai dengan aspek-aspek yang di
kemukakan S.P. Siagian yaitu : Disiplin, Peka,
Menurut Rogers dalam Zulkarimen
Peduli, dan Tanggung Jawab.
Nasution (2004), pembangunan diartikan sebagai
proses yang terjadi pada level atau tingkatan Saran
sistem sosial, sedangkan modernisasi menunjuk
Adapun saran dari penulis dalam
pada proses yang terjadi pada level individu. Yang
penyelesaian karya ini, merupakan untuk kebaikan
paling sering, kalaupun kedua pengertian istilah
kita semua. Perilaku Kepala Desa Talaga harusnya
tersebut dibedakan, maka pembangunan
lebih meningkatkan sikap disiplin mereka dalam

88
Volume 2 No. 1, April 2018, 81-89 Publication 2018

bekerja dan juga harus lebih jeli dan peka terhadap DAFTAR RUJUKAN
apa yang menjadi kebutuhan dan tuntutan
Ginanjar, Kartasasmita. 1996. Pembagunan Untuk
masyarakat terutama dalam hal pembagunan dan
Rakyat, Pertembuhan dan Pemerataan.
mampu dalam berkomunikasi. Setiap bentuk
Jakarta. Pustaka Cedesindo
tindakan dan perilaku yang menyimpang seperti
Herey dan Blanchard. 1995. Manajemen Perilaku
tidak taat pada peraturan perundang-undangan
Organisasi. Jakarta : Rineka Cipta
yang berlaku, ketidak hadiran tepat waktu
Kusdi.2009. Teori Organisasi dan
ditempat kerja / kantor, dapat digolongkan sebagai
Administrasi.Jakarta : Salemba Humanika
rasa kurang pertanggung jawaban atas apa yang
Sunyoto, Danang. 2011. Perilaku
menjadi kewajiban mereka.
Organisasi. Jogyakarta : PT. Buku Seru
Untuk itu penulis memberikan beberapa Toha, Miftah. 1991. Perspektif Perilaku Birokrasi.
saran yang kiranya dapat mendorong, membangun Jakarta : Rajawali Pers
dan bermanfaat agar perilaku kepemimpinan Soetopo, H. 2012. Perilaku Organisasi Teori Dan
Kepala Desa Talaga bisa lebih baik lagi yaitu perlu Praktik di Bidang Pendidikan. PT.Remaja
di tingkatkan rasa disiplin, peka ,peduli dan Rosdakarya Offset
tanggung jawab yang besar agar tercapai segala Siagian, SP. Sondang. 1994. Patologi Birokrasi
kebutuhan berbagai pembagunan yang dapat Analisis, Identifikasi dan Terapinya. Jakarta
bermanfaat bagi masyarakat Desa Talaga. : Ghalia Indonesia.
Wewenang Kepala Desa yang ada dalam UU Desa
(pasal 26 ayat 2) dapat dibagi dalam empat
UCAPAN TERIMA KASIH fungsi.

Penulis menghaturkan ucapan terima kasih dan


penghargaan kepada Drs.Hj. Anisusanti,S.Sos,
M.Si sebagai pembimbing I sekaligus sebagai
Dosen Wali dan Ibu Nuraisya,S.Sos,M.Si sebagai
pembimbing II yang telah memberikan arahan
bimbingan, petunjuk, saran, dan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan penelitian dan
pembuatan artikel ini.

89

Anda mungkin juga menyukai