Anda di halaman 1dari 13

Accelerat ing t he world's research.

PERAN KEPALA DESA TERHADAP


PEMBANGUNAN DI DESA WATES
KECAMATAN JENANGAN
KABUPATEN PONOROGO
Ardhana Januar, Jurnal Administratio

Administratio

Cite this paper Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 


Volume 12 Nomor 1 Tahun 2021

PERAN KEPALA DESA TERHADAP PEMBANGUNAN DI DESA WATES


KECAMATAN JENANGAN KABUPATEN PONOROGO

Lutiya Ningrum1, Ardhana Januar Mahardhani2*, Prihma Sinta Utami3


1,2,3, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jalan Budi Utomo 10 Ponorogo, Indonesia, 63471
* ardhana@umpo.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala desa terhadap pembangunan sektor pertanian komoditas
padi organik di Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah
penelitan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Wates Kecamatan Jenangan
Kabupaten Ponorogo. Adapun informan kunci dalam penelitian ini yaitu Kepala Desa Wates dan perwakilan
gabungan kelompok tani (gapoktan) Desa Wates. Instrumen penelitian terdiri dari pedoman wawancara catatan
observasi lapang, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diketahui jika Kepala Desa Wates mempunyai peran yang
sangat signifikan terhadap pembangunan pertanian di Desa Wates, yaitu ditunjukkan dengan: 1) Kepala desa
dapat membuat perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa, 2) Kepala desa selalu
memberikan pengarahan kepada perangkat desa dalam melaksanakan pembangunan, 3) Kepala desa akan
mengambil keputusan dalam proses penyelenggaraan pembangunan, 4) Kepala desa mengkoordinir
penyelenggaraan pembangunan desa; 5) Kepala Desa mengawasi aktivitas dalam proses penyelenggaraan
pemerintah desa.

Kata Kunci: Peran, Kepala Desa, Pembangunan

Abstract
This study aims to determine the role of the headman in the development of the agricultural sector in Wates Village,
Jenangan District, Ponorogo Regency. Research is qualitative method with a descriptive approach. The research
location is in Wates Village, Jenangan District, Ponorogo Regency. The key informants in this study were the Headman
in Wates Village and representatives of the Wates Village Farmer Group Association (Gapoktan). The research
instrument consisted of interview guidelines, field observation notes, and documentation. From the research results, it
is known that the Headman has a very significant role in agricultural development in Wates Village, which is shown
by: 1) The haeadman can make village development plans according to the needs of the village community, 2) The
headman always provides directions to subordinates in implementing development, 3) The headman will make
decisions in the process of implementing development, 4) The headman coordinates the implementation of village
development; 5) The headman oversees activities in the process of running the village government.

Keywords: Role, Headman, Development

I. PENDAHULUAN pelayanan yang baik dari sebelumnya (Potabuga,


Desa berfungsi sebagai tempat pemasok dan 2015). Peran kepala desa memang begitu penting
penyedia kebutuhan sehari-hari bagi kota dan bagi masyarakat, kepala desa harus aktif
sumber tenaga kerja bagi daerah perkotaan. mendatangi atau melihat keadaan masyarakatnya,
Sebuah desa dipimpin oleh seorang kepala desa menghadiri pertemuan dan terbuka kepada
yang bertugas untuk mengelola potensi yang ada di masyarakat dalam menjelaskan suatu program
desa tersebut, selain itu kepala desa juga sebagai yang akan dilaksanakan di desa.
alat pemantau maupun pengendali pada setiap Kepala desa beserta perangkat desa sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat desa, seseorang yang sangat penting bagi masyarakat,
pelaksana pembangunan desa dan pemimpin peran serta tanggung jawabnya akan menunjukkan
dalam proses pemberdayaan masyarakat. baik buruk atau maju mundurnya suatu desa maka
Kepala desa dituntut untuk memberikan dari itu masyarakat memerlukan sosok kepala desa
layanan yang prima dan selalu memberikan

Copyright® 2021. Owned by Author(s),


59
Published by Administratio.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
yang mampu membina kesejahteraan perdagangan adalah pembangunan yang meliputi
masyarakatnya. jual beli antar masyarakat desa dengan menjual
Peran dari seorang pemimpin di masyarakat atau memasokkan barang dagangannya kepada
begitu penting, seorang pemimpin harus mampu para supplier yang nantinya akan dimabil oleh
membina dan mengajak masyarakat untuk ikut pedagang kecil atau pasar. Sedangkan
serta dalam pengelolaan kegiatan yang pembangunan pada sektor infrastruktur adalah
dilaksanakan di desa. Masyarakat akan lebih pembangunan yang dikelola oleh masyarakat serta
antusias untuk ikut berpatisipasi dalam kegiatan pemerintah daerah untuk membuat daerah
yang ada di desa apabila mereka melihat tersebut maju dengan infrastrukturnya.
pemimpinnya berhasil dalam melakukan suatu Pembangunan ini biasanya dijadikan tempat wisata
kegiatan dan mendapat apresiasi lebih dari ketika infrastruktur di daerah tersebut sudah
pemimpin yang lebih tinggi kedudukannya. berhasil atau sudah diresmikan. Pembangunan
Keberhasilan seorang kepala desa juga dapat pada bidang ini mengandalkan keunikan serta
dilihat dari indikator keberhasilan pembangunan destinasi yang ada di wilayahnya.
desa. Baik pembangunan dari aspek apapun. Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten
Pembangunan desa adalah kegiatan pembangunan Ponorogo merupakan salah satu desa yang
yang dilaksanakan di desa yang menyangkut mengembangkan sektor pertanian sebagai sektor
semua kehidupan masyarakat (Haryadi, 2018). unggulan. Pembangunan di desa tersebut
Oleh sebab itu pemerintahan desa harus lebih melibatkan masyarakat dan pemerintah desa
mampu melibatkan serta menggerakkan dalam pengelolaannya. Desa Wates memiliki
masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam sebuah produk unggulan dari pembangunan sektor
kegiatan yang dilaksanakan di desa termasuk pertanian ini yaitu padi organik. Dimana untuk
pembangunan dan berhasil atau tidaknya membangun sebuah produk tersebut tentunya
penyelengaraan pemerintahan desa tergantung tidak lepas dari peran kepala desa dan masyarakat,
pada seberapa besar pemerintah desa peran dari kepala desa yaitu menyediakan lahan
mewujudkan berdaya guna dan hasil guna. atau tempat untuk untuk mengembangkan
Selanjutnya dalam rangka perencanaan pembangunan pada sektor pertanian untuk
pembangunan desa juga melibatkan masyarakat, komoditas padi organik ini dengan sistem sewa
sehingga masyarakat dapat melihat dan tanah sedangkan peran dari masyarakat yaitu
mengontrol pembangunan yang sedang dilakukan mengelola serta memasarkan padi organik
oleh desa. tersebut dari satu tempat ke tempat yang lainnya,
Pembangunan di desa merupakan model produk tersebut dikelola oleh kelompok tani.
pembangunan yang bersifat partisipatif dimana Desa Wates pernah mendapatkan apresiasi
pembangunan tersebut dilakukan secara gotong dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan
royong sedangkan saat menyusun rencana pengembangan pertanian organiknya. Bupati
pengelolaan pembangunan dilakukan dengan cara Kabupaten Ponorogo, Ipong Muchlissoni,
musyawarah mufakat (Akbar, 2017). Ardhana menyampaikan bahwa dalam pembangunan
menyebutkan bahwa adanya keterbatasan di desa pertanian ini diperlukan kolaborasi bersama
tidak semua disebabkan oleh memiskinan dan pemerintah dan masyarakat. Desa Wates
keterbelakangan kawasan, melainkan juga akibat mengembangkan padi organik merk ‘Dewa’ sebagai
dari bentuk dan sistem keterkaitan desa dengan salah satu produk unggulan di Bumdes Taman
kota yang mengarah pada eksploratif (Mahardhani, Dewa di Desa Wates (Kominfo Kabupaten
2017). Ponorogo, 2017; Wengkerupdate, 2019). Selain itu
Pembangunan yang dilakukan di desa Desa Wates juga mengembangkan perikanan darat
diharapkan dapat memajukan serta menunjang yaitu perikanan ikan lele secara organik. Hal inilah
berkembangnya sebuah desa. Pembangunan yang yang menjadikan Desa Wates diberikan predikat
dilakukan di desa tentunya harus melihat potensi sebagai Desa Organik oleh Pemerintah Kabupaten
yang ada di desa tersebut. Hal ini dikarenakan Ponorogo (Berita Jurnal, 2017; Wied, 2017).
sesungguhnya perdesaan adalah kawasan yang Tentunya dari predikat sebagai Desa Organik,
komparatif dan memiliki keunggulan sumber daya Desa Wates mempunyai pekerjaan rumah yang
alam dan kearifan lokal (endogeneous knowledge) sangat besar dalam menjaga keberlangsungan
khususnya pada pertanian dan keanekaragaman aktivitasi pertanian organik ini. Oleh karenanya
hayati (Mahardhani, 2014) peran dari kepala desa sebagai pimpinan di desa
Pembangunan pada sektor pertanian yaitu dan pengambil keputusan sangat mempunyai andil
pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat yang besar. Peran dari kepala desa untuk
dengan memanfaatkan lahan dan tumbuhan yang pengelolaan pembangunan pertanian ini adalah
cocok pada iklim setiap daerah. Pembangunan ini sebagai penyedia fasilitas berupa lahan pertanian
tentunya juga melihat kemampuan dari milik pemerintah desa/bengkok dengan sistem
masyarakat untuk mengelolanya serta sewa tanah. Ada beberapa masalah terkait dengan
memasarkannya. Pembangunan pada sektor proses ini, yaitu dalam pemasarannya karena

60
terkendala hasil panen yang kalah saing dengan dikaitkan dengan kepemilikan seseorang atas
jenis padi biasa. Pemerintah desa masih kurang kedudukannya yang dapat dilihat dari fungsi yang
memberikan pemahaman tentang beras organik ini dijalankan, penyesuaian diri serta proses yang
pada masyarakat di dalam desa maupun diluar telah dilalui. Peran juga dikaitkan langsung dengan
desa. Hal ini yang menyebabkan penghambat kewajiban-kewajiban seseorang yang dimiliki
dalam kemajuan serta pengelolaan pembangunan karena kedudukannya yang ditentukan oleh
pada sektor pertanian komoditas padi organik di norma-norma dalam masyarakat. Menjalankan
Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten peran berarti melaksanakan hak dan kewajiban
Ponorogo. secara bertanggung jawab. Seseorang yang
Selain pembangunan pertanian, proses menduduki posisi atau kedudukan dalam
pembangunan lainnya adalah pada pengembangan masyarakat berarti orang tersebut menjalankan
infrastruktur, selain infrastruktur jalan yang ada di suatu peranan (Yendri et al., 2019)
Desa Wates sebagai pendukung kegiatan pertanian,
juga pembangunan sarana dan prasarana umum Desa dan Pemerintahan Desa
yang memang diperuntukkan untuk segala Desa berasal dari kata ‘deshi’ yang berasal
aktivitas masyarakat. Tentunya pembangunan ini dari bahasa Sansekerta diartikan sebagai tanah
tidak akan bisa dilaksanakan dengan baik jika tidak kelahiran. Banyak definisi desa meskipun demikian
didukung oleh berbagai pihak dengan dipimpin pada prinsipnya desa digambarkan sebagai suatu
oleh seorang kepala desa yang mumpuni dan cakap entitas kelompok masyarakat yang sebagaian besar
untuk merencanakan, melaksanakan, bertumpu pada aktivitas berbasis sumberdaya
mengkoordinasikan, dan mengevaluasi segala alam (Mahardhani, 2014). Pada Undang-Undang
aktivitas pembangunan. nomor 6 tahun 2014 tentang Desa terdapat
beberapa empat hal penting yang menjadi kajian
lebih lanjut tentang desa (Kushandajani, 2017),
II. TINJAUAN PUSTAKA pertama pada pasal 23 bahwa pelaksanaan
pemerintahan desa dilaksanakan secara langsung
Konsep Peran oleh pemerintah desa. Kedua pada pasal 24 adalah
Peran adalah tindakan yang dilakukan oleh asas yang digunakan dalam penyelenggaraan
seseorang dimana tindakan tersebut dapat pemerintahan desa yaitu kepastian hukum, tertib
memberikan sesuatu yang diharapkan masyarakat tata kepentingan umum, tertib penyelenggaraan
(Lepa et al., 2019). Dengan status yang diberikan pemerintahan, keterbukaan, profesionalitas,
besar harapan bahwa peran yang diberikan proporsionalitas, efektifitas dan efisiensi,
tersebut dapat dirasakan baik secara langsung atau akuntabilitas, keberagaman, kearifan lokal, dan
tidak langsung kepada masyarakat, serta tentunya partisipatif. Ketiga dalam pasal 25 disebutkan
akan dapat memberikan pengaruh yang besar bahwa pemerintah desa adalah kepala desa atau
dalam segala aspek kehidupan. yang disebut dengan nama lain dan yang dibantu
Secara sosiologis peran merupakan bentuk oleh perangkat desa atau yang disebut dengan
sikap atau gerakan yang dilaksanakan di nama lain. Keempat dalam pasal 26 yang
masyarakat guna untuk melaksanakan menjelaskan tentang tugas, wewenang, hak dan
kedudukannya dimana dalam kedudukan tersebut kewajiban kepala desa.
terdapat hak dan kewajiban yang sudah tertata Peran kepala desa dalam pemerintahan desa
untuk dijalankan sebagai pemangku suatu posisi sangat penting karena kepala desa sebagai
tertentu. pimpinan mempunyai tugas yang berat dan tidak
Ada tiga hal yang sangat berkaitan dengan mudah. Berbagai aspek tentang jalannya
konsep peran ini, yaitu: (1) aturan yang pemerintahan di desa harus dicukupi dan
berhubungan dengan posisi seseorang di diselesaikan dengan baik oleh kepala desa. Kajian
masyarakat, (2) peran merupakan suatu rancangan yang menyangkut peran kepala desa sudah banyak
tentang apa yang harus dilakukan oleh seseorang dilakukan (Aksan et al., 2018; Hermansyah, 2015;
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sebuah Kushandajani, 2017). Harapan terpenting dari
perkumpulan, (3) peran diartikan sebagai tingkah adanya kepemimpinan di desa adalah dapat
laku seseorang yang penting bagi kedudukan melindungi seluruh masyarakat desa dari masalah
seseorang yang berstruktur sosial di masyarakat baik yang berasal dari dalam atau dari luar,
(Lepa et al., 2019). menyelesaikan tekanan yang datang kepada
Selain itu konsep peran juga disebutkan masyarakat, dan menjaga masyarakat melalui
sebagai wujud nyata tingkah laku seseorang yang kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan.
dapat mengubah kehidupan masyarakat dan Pada kajian lainnya, Suwanti menyebutkan
menjadi panutan masyarakat. Terdapat tiga posisi bahwa peran kepala desa ada tiga, sebagai
yang ada di masyarakat yaitu posisi tinggi, posisi motivator, fasilitator, dan dinamisator (Suwanti,
sedang dan posisi rendah. Dari beberapa definisi 2016). Peran kepala desa sebagai motivator yaitu
tersebut dapat disebutkan bahwa peran ini kepala desa memberikan motivasi atau semangat

61
kepada masyarakat dalalm hal pembangunan. desa dilakukan untuk mengurangi tingkat
Masyarakat diberikan sebuah dorongan oleh kemiskinan yang terjadi, pembangunan dilakukan
kepala desa agar masyarakat ikut berpartisipasi secara mandiri oleh desa melalui kerjasama antar
dan terjun langsung ke lapangan dalam pemerintah desa dengan masyarakat untuk
melaksanakan pembangunan yang ada di desa. Hal meningkatkan pendapatan masyarakat desa,
ini bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada pedesaan maupun desa yang terpencil.
masyarakat kan pentingnya kerjasama dalam Prabowo mendefinisikan konsep
pembangunan dan untuk mengetahui pembangunan perdesaan sebagai sebuah usaha
pembangunan yang di nanti-nantikan oleh dari masyarakat sendiri untuk merubah
masyarakat desa. kehidupannya dengan cara menguasai potensi
Kepala desa sebagai fasilitator ialah kepala yang ada pada dirinya dan masyarakat
desa memberikan fasilitas yang layak kepada disekelilingnya (Prabowo, 2012). Adanya
masyarakat dalam hal pembangunan seperti pembangunan di desa harus memiliki timbal balik
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan antara pemerintah desa sendiri dengan masyarakat
dengan menyediakan lahan untuk dibangun yang berada di desa, antara golongan dengan
gedung sekolah dengancara musyawarah dengan tingkat sosial di atas dan dengan tingkat sosial di
pihak sekolah, menyusun proposal yang berisi bawa, atau antara golongan kuat dengan golongan
anggaran atau permohonan dana kepada pihak lemah, sehingga dengan adanya saling melengkapi
dinas pendidikan setelah anggaran sudah turun tersebut pembangunan di desa bisa lebih merata
geudng sekolah bisa dibangun atau diperbaiki dan bisa dirasakan oleh semua masyarakat.
dengan layak. Pembangunan sarana dan prasarana Pembangunan yang dilaksanakan di desa
kesehatan yaitu dengan memberikan lahan untuk menyangkut pembangunan fisik dan non fisik
dibangun polindes guna mempermudah (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2017),
masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan pembangunan fisik ialah pembangunan yang
atau untuk pembangunan sarana prasarana tempat diarahkan pada pembangunan inftrastruktur
beribadah dalam hal ini kepala desa dan masyrakat seperti pembangunan jalan, pembangunan sekor
dapat bermusyarah untuk menentukan lahan pertanian dan lain sebagainya. Sedangkan
pembangunan sarana beribadah bagi desa secara pembangunan non fisik ialah pembangunan yang
umum guna untuk mempermudah masyarakat diarahkan pada sumber daya manusia, ekonomi,
dalam beribadah. pendidikan dan lain sebagainya. Pembangunan
Sedangkan peran kepala desa sebagai yang dilakukan di desa untuk meratakan
dinamisator yaitu menggerakkan aparat desa pembangunan yang layak untuk masyarakat, untuk
untuk mengurus dan mengatur admistrasi desa membantu perekonomian masyarakat agar
guna untuk mempermudah memberikan pelayanan menjadi stabil dan lebih dinamis.
kepada masyarakat, kepala desa menggerakkan Dalam proses pembangunan yang dilakukan,
aparat desa untuk mengajak masyarakat dalam pemerintah desa harus benar-benar mampu untuk
pertemuan atau rapat yang dilaksanakan oleh memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada di
pemerintah desa pertemuan ini dilakukan untuk desa seperti potensi sumberdaya alam dan
melakukan perubahan menuju pembangunan yang sumberdaya manusia. Masyarakat dituntut untuk
lebih baik. Pertemuan ini dilakukan agar lebih kreatif dalam memanfaatkan sumberdaya
masyarakat berpartisipasi dan dapat menyuarakan alam yang ada, pemerintah bertugas untuk
aspirasinya. mengarahkan dan memberikan pendampingan
kepada masyarakat.
Pemerintah dalam Pembangunan di Desa Pembangunan yang dilakukan oleh
Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu pemerintah harus diawali dari sebuah
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perencanaan yang matang dan professional
masyarakat dimana kegiatan tersebut dilakukan (Abbas, 2020). Adanya perencanaan ini dapat
untuk melakukan perubahan terhadap keadaan melalui mekanisme musyawarah bersama dengan
(Arfiani, 2018). Pembangunan akan berhasil jika masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah
adanya kerjasama secara terarah dari masyarakat desa. Sehingga pembangunan yang dilakukan akan
dan pemerintah desa untuk mewujudkan dapat meningkatkan kemampuan ekonomi dan
pembangunan yang sesuai dengan tujuan. daya beli masyarakat. Pelaksanaan pembangunan
Pembangunan ini dilakukan guna mensejahterakan pada kenyataannya akan berhasil apabila ada
masyarakat sesuai dengan peraturan yang telah kerjasama antar pemerintah desa dengan
ditetapkan untuk kehidupan yang tentram dan masyarakat setempat. Urgensi pembangunan
harmonis. adalah untuk mensejahterakan masyarakat, sarana
Pembangunan desa adalah pembangunan dan prasarana dipenuhi guna menunjang
yang dilakukan di desa guna membantu perekonomian masyarakat. Pembangunan di desa
meningkatkan perekonomian masyarakat (Hakim, diharapkan mampu mengubah keadaan ekonomi,
Arif Rahman; Iman Surya, 2018). Pembangunan

62
sosial, pendidikan dan kesehatan menjadi lebih secara individu, akan dikerjakan secara
layak dan sesuai dengan sasaran. bersama-sama dalam suatu tim, sehingga
Desa harus memiliki target dalam program harus lebih kooperatif agar perencanaan
pembangunan sehingga apa yang telah yang sudah dilakukan dapat dilaksanakan
direncanakan menjadi terukur dengan jelas. dengan baik.
Konsep Sustainable Development Goals (SDGs) 3. Komunikasi
untuk desa sudah harus mulai digunakan sebagai Komunikasi dalam koordinasi sangat
indikator keberhasilan proses pembangunan dan penting dilakukan, hal ini tidak dapat
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Dalam dipisahkan karena keberhasilan sebuah
website https://www.undp.org/ terdapat 17 tujuan proses pembangunan diawali dengan
dan sasaran pembangunan melalui SDGs Desa, adanya komunikasi yang baik oleh masing-
yaitu: (1) Mengakhiri kemiskinan, (2) Mengakhiri masing perangkat desa atau dengan
kelaparan dan mempromosikan pertanian, (3) masyarakat.
Jaminan hidup sehat, (4) Menjamin pendidikan 4. Disiplin
yang berkualitas, (5) Kesetaraan gender, (6) Dalam sebuah organisasi sepertihalnya
Pengelolaan air dan sanitasi, (7) Keterbukaan dengan pemerintah desa, pada setiap
akses energi, (8) Mendorong pertumbuhan bagian harus bekerja secara terkoordinasi
ekonomi berkelanjutan dan pekerjaan yang layak, dengan baik, agar pada setiap bagian dapat
(9) Membangun infrastruktur dan mendorong memperoleh hasil yang diharapkan.
inovasi yang berkelanjutan, (10) Mengurangi Disiplin dalam menjalankan aktivitas dan
ketimpangan antarnegara, (11) Membangun kota pekerjaan dapat menjadi alat yang
yang aman, (12) Kepastian pola konsumsi, (13) digunakan oleh pimpinan untuk
Mengurangi aktivitas perubahan iklim, berkomunikasi dengan para perangkat
(14)Menggunakan sumberdaya laut untuk desanya.
pembangunan berkelanjutan, (15) Melindungi
segala ekosistem darat, (16) Akses keadilan, dama, III. METODE PENELITIAN
dan inklusif untuk seluruh masyarakat, dan (17) Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
Revitalisasi kemitraan untuk pembangunan dengan pendekatan deskriptif. Menurut Winarno
berkelanjutan (Sutrawan, 2020). pendekatan deskriptif bartujuan untuk
Selanjutnya dalam rangka mempercepat mendeskripsikan suatu data dari sebuah peristiwa
pencapaian dalam proses pembangunan yang telah terjadi dimana data tersebut diperoleh
berkelanjutan di desa maka koordinasi harus selalu dari lapangan (Winarno.M.E, 2012). Dalam
ditingkatkan dan sudah harus digunakan pada saat penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan
perumusan perencanaan pembangunan. Ada diskriptif untuk menggambarkan peran kepala
beberapa faktor yang mempengaruhi koordinasi desa terhadap pelaksanaan pembangunan.
dalam pemerintahan dalam rangka proses Penelitian dilakukan di Desa Wates
pembangunan. Hasibuan menyebutkan faktor- Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo karena
faktor yang mempengaruhi adalah sebagai berikut Desa Wates memiliki produk unggulan yaitu padi
(Regina et al., 2017): organik yang tidak dimiliki oleh daerah lain di
Kabupaten Ponorogo dan dalam pengelolaannya
1. Kesatuan tindakan pemerintah desa mengikutsertakan masyarakat
Kesatuan tindakan merupakan keharusan setempat. Informan kunci dalam penelitian ini
dari pimpinan untuk memperoleh hasil yaitu Kepala Desa Wates dan perwakilan gabungan
dari koordinasi yang terbaik dari kelompok tani (gapoktan) Desa Wates. Instrumen
perencanaan yang dilakukan. Pelaksanaan penelitian terdiri dari pedoman wawancara catatan
dari kesatuan tindakan ini memerlukan observasi lapang, dan dokumentasi.
kesadaran dari seluruh tim dalam Prosedur analisis data dalam penelitian ini
pembangunan dan pemerintah sebagai dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap
pemegang kekuasaan yang lebih besar. pendahuluan yang disebut dengan pengolahan
Oleh karenanya kesatuan tindakan data, tahap pengorganisasian, dan tahap terakhir
merupakan inti dalam sebuah koordinasi yaitu penemuan hasil.
yang dilakukan.
2. Pembagian kerja
Dalam pencapaian aktivitas pembangunan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pembagian kerja diperlukan dalam rangka
memperjelas apa yang harus dikerjakan Secara geografis Desa Wates merupakan desa
dan siapa yang harus mengerjakan. paling timur di Kecamatan Jenangan. Jarak tempuh
Pembagian kerja diperlukan karena dalam Desa Wates ke ibukota kecamatan adalah 5 km,
pelaksanaannya suatu pekerjaan seperti yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15
pembangunan tidak akan bisa dikerjakan menit dengan kendaraan bermotor sedangkan

63
jarak tempuh ke ibukota kabupaten adalah 20 km sebisa mungkin segala aktivitas pembangunan
yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 yang ada di Desa Wates dapat dikawal dengan baik,
menit. Luas wilayah Desa Wates adalah 307 Ha menggunakan perencanaan yang matang, dan
dengan ketinggian 500 m di atas permukaan air. paling utama adalah adanya peran dari pimpinan
Secara topografi Desa Wates berada di lereng di Desa Wates. Secara umum peran ini dinantikan
perbukitan yang masuk dalam gugusan oleh masyarakat luas guna keberlangsungan
Pegunungan Wilis. kehidupannya dan jika terjadi perubahan sesuai
Secara administratif Desa Wates terletak di dengan keingian lingkungan makan peran ini
wilayah Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo disebut dengan peran yang berhasil. Peran
dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa dimaknai sebagai tugas yang diberikan kepada
tetangga, yaitu: sebelah utara berbatasan dengan seseorang untuk dijalankan dan pemberian tugas
Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel, sebelah barat dari atasan untuk dilaksanakan guna
dan selatan berbatasan dengan Desa Paringan mensejahterakan masyarakat.
Kecamatan Jenangan, sedangkan sebelah timur Dalam desa diharapkan adanya seorang
berbatasan dengan Desa Wagir Lor Kecamatan pemimpin yang mampu memainkan perannya
Ngebel. Desa Wates memiliki jumlah penduduk untuk keberlangsungan kehidupan dan perubahan.
sebesar 3.065 jiwa yang terdiri dari laki-laki Baik adanya perubahan dalam keadaan
sebanyak 1.516 jiwa dan perempuan 1.549 jiwa perekonomian, sosial kemasyarakatan, sampai
dengan prosentase penduduk sebesar 4,92 dari dengan kegiatan pembangunan.
keseluruhan jumlah penduduk yang ada di Pada pelaksanaannya kegiatan pembangunan
Kecamatan Jenangan (BPS Kabupaten Ponorogo, dalam pembangunan di desa tersebut, peran
2020). kepala desa sangat penting dan dominan dalam
Desa Wates memiliki visi: Guyub rukun dalam keberlangsungan kegiatan pembangunan. Kepala
membangun untuk tercapainya Desa Wates yang desa sangat memegang kendali dalam
aman, damai dan sejahtera serta religius. pembangunan termasuk yang dilaksanakan di Desa
Sedangkan misi Desa Wates adalah: Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
1. Bersama masyarakat memperkuat (Ndraha, 1991) menyebutkan terdapat empat
kelembagaan desa yang ada untuk melayani peran kepala desa terhadap pembangunan sektor
masyarakat secara optimal pertanian, yaitu:
2. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa
menyelenggrakan pemerintahan desa dan Mampu membuat perencanaan
melaksanakan pembangunan desa yang pembangunan desa sesuai dengan
partisipatif kebutuhan masyarakat desa
3. Bersama masyarakat dan kelembagaan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
masyarakat dalam mewujudkan Desa Wates peneliti bahwa kepala desa sudah berperan baik
yang aman, tenteram dan damai dalam pembangunan. Berjalan baik atau tidaknya
4. Bersama masyarakat dan kelembagaan sebuah pembangunan tergantung dari
memberdayakan masyarakat untuk perencanaan pembangunan yang sesuai dengan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. kebutuhan desa. Pembangunan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan desa dan masyarakat, kepala
Berdasarkan visi dan misi, Pemerintah Desa Desa Wates beserta aparatnya bekerjasama dalam
Wates menyusun startegi dalam melakukan membuat perencanaan pembangunan yang
pembangunan desa, yaitu sebagai berikut: dibutuhkan oleh desa. Kepala Desa Wates
1. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas menyampaikan sebagai berikut: “Sebelum
pemerintahan desa dan BPD. melakukan pembangunan sudah pasti kami (kepala
2. Meningkatkan pembangunan desa dengan desa dan tim) membuat perencanaan pembangunan
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat desa. dengan tepat, dimana dalam membuat
3. Melaksanakan program pemberdayaan perencanaan tersebut dilakukan setiap satu tahun
masyarakat desa. dan sebelumnya sudah dirancang dalam rancangan
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dalam jangka 5 tahunan kemudian
pembangunan desa agar desa menjadi dijabarkan pertahun. Sebenarnya kebutuhan desa
berkembang dan mandiri. tersebut sudah ada di papan bisa dilihat langsung.
5. Terciptanya lingkungan yang berkualitas, sehat Pembangunan tersebut dirancang sesuai dengan
dan lestari. kebutuhan yang ada di lapangan meliputi rabat
6. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang jalan, pembangunan talud, pengembangan
prima didasarkan pada pemerintahan yang pertanian organik, ataupun pembangunan UMKM.
baik, bersih dan berwibawa. Untuk pemeliharaan pembangunan sudah berjalan
dengan baik sesuai dengan peraturan yang ada,
Berdasarkan strategi pembangunan yang telah pemeliharaan tersebut diserahkan secara
dipasangkan oleh pemerintah Desa Wates maka

64
keseluruhan kepada masyarakat terutama melalui dalam membuat perencanaan pembangunan ini
rukun warganya masing-masing” kepala desa kurang menyusun tujuan
Sama dengan Kepala Desa Wates, Sekretaris pembangunan dan resiko jangka panjang akan
Desa Wates juga menyampaikan hal yang sama pembangunan tersebut. Maka masih ada sebagian
terkait dengan perencanaan pembangunan di Desa pembangunan yang tidak dapat menjangkau dalam
Wates: “Memang benar sebelum melakukan jangka panjang seperti pengelolaan padi organik
pembangunan pastinya kita sudah membuat tersebut ataupun perbaikan jalan yang kerap kali
perencanaan terlebih dahulu. Apa yang dilakukan.
direncanakan oleh pemerintah desa juga Hal itu diperkuat dengan pernyataan
tersampaikan pada papan informasi. Contohnya masyarakat dimana masyarakat berpendapat
pembangunan yang ada di Desa Wates bahwa kepala desa kurang baik dalam membuat
mengutamakan jalan dan talud, hal ini dikarenakan perencanaan pembangunan. Kepala desa membuat
Desa Wates secara topografi mayoritas adalah bukit perencanaan dengan melihat langsung keadaan
yang penuh dengan bangunan masyarakat maka dilapangan bersama dengan masyarakat sekitar
dari itu akses transportasi sangat diutamakan”. dimana dalam membuat perencanaan tersebut
Selanjutnya Sekretaris Desa Wates kepala desa bermusyawarah dengan TPK begitu
menyampaikan tentang peran kepala desa dalam juga dengan perangkat desa ataupun pihak yang
merencanakan pembangunan pada pertanian berkepentingan. Akan tetapi dalam hal ini
organik, “Kalau untuk pembangunan sektor masyarakat masih menjumpai banyak bukti yang
pertanian, khususnya organik memang juga menjadi ada jika masih banyak perbaikan jalan yang gagal
unggulan di Desa Wates dan kepala desa memiliki dilaksanakan hal ini yang membuat masyarakat
peran yang cukup besar seperti mengawasi juga untuk menilai kepala desa kurang mampu
pengelolaan padi organik, mengkoordinasi dalam menyusun perencanaan pembangunan.
pengelolaan lahan, membantu dalam pemasaran Faktor jaringan kelembagaan dalam
penjualan padi organik melalui memberdayakaan mendukung keberhasilan perencanaan
Bumdes yang ada di Desa Wates. pembangunan diantaranya untuk membangun
Kepala desa membuat perencanaan jalan yang ada di Desa Wates menjadi sorotan
pembangunan untuk menentukan tujuan apa yang utama dari masyarakat. Meskipun demikian ada
akan dicapai. Dalam membuat perencanaan beberapa masyarakat yang masih dapat menerima
pembangunan ini dimulai dari menentukan kekurangan ini hal tersebut didasarkan pada faktor
pembangunan apa yang akan dilaksanakan, masa jabatan yang masih selama dua tahun
langkah-langkah yang akan dilakukan, kemudian sehingga menjadikan kepala desa belum mampu
mengukur resiko jangka pendek dan resiko jangka menyusun jaringan perencanaan yang matang
panjang untuk kemungkinan yang akan terjadi jika pada proses pembangunan.
pembangunan ini dilakukan. Sebelum perencanaan
pembangunan dilakukan kepala desa harus Mampu memberikan pengarahan kepada
mendengarkan inspirasi dan aspirasi dari perangkat desa dalam melaksanakan
masyarakat yang kemudian nantinya akan pembangunan.
dimusyawarahkan bersama dengan masyarakat Kepala desa harus mampu memberikan
desa. Kepala desa harus melibatkan masyarakat pengarahan kepada seluruh stafnya, hal ini
desa dalam hal ini karena pembangunan ini merupakan gaya kepemimpinan yang harus
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilakukan oleh kepala desa jika desa melaksanakan
desa. proses pembangunan secara fisik. Pengarahan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menurut Hersey dan Blanchard adalah perilaku
peneliti terhadap peran kepala desa dalam mengarahkan tentang sejauh mana seseorang
membuat perencanaan pembangunan sesuai pemimpin yaitu kepala desa dapat menetapkan
kebutuhan desa adalah kurang baik karena kepala peran yang seharusnya dilakukan oleh pengikut
desa kurang menentukan resiko pembangunan tentang apa yang harus dikerjakan, dimana,
yang terjadi dalam waktu jangka panjang akan bagaimana, dan melakukan pengawasan atas
tetapi kepala desa sudah melibatkan masyarakat pekerjaan yang telah dibebankan kepada seluruh
dalam pembuatan perencanaan pembangunan. perangkat desa tersebut secara ketat (Fathoni et
Dilihat dari catatan di papan informasi desa al., 2015).
tentang kebutuhan desa, kepala desa cukup baik Pembangunan yang sedang dilaksanakan
dalam menyusun kebutuhan desa dimana tentunya diperlukan pengarahan dari kepala desa
kebutuhan tersebut dirinci setiap tahun yang kepada seluruh perangkat agar pembangunan
sebelumnya sudah dirinci dalam rancangan tersebut terlaksana sesuai dengan tujuan. Kepala
pembangunan jangka 5 tahun yang dijabarkan Desa Wates memberikan pengarahan yang cukup
setiap tahun. Masyarakat dalam hal ini dapat baik kepada seluruh staffnya dalam melaksanakan
melihat langsung kebutuhan desa beserta anggaran pembangunan hal tersebut disampaikan oleh
yang digunakan dalam pembangunan. Akan tetapi Kepala Desa Wates sebagai berikut: “Saya selalu

65
memberikan pengarahan kepada seluruh staf dalam Mampu mampu mengambil keputusan
artian membenahi hal yang kurang baik meskipun dalam proses penyelenggaraan
bukan bidang saya atau bukan tugas saya”. pembangunan desa.
Pengarahan yang diberikan oleh Kepala Desa
Wates ini sering berbentuk rapat koordinasi dan Pembangunan desa merupakan upaya
hearing antara perangkat desa, setiap bulan sekali peningkatan kualitas hidup dan kehidupan yang
juga melibatkan pihak eksternal yang berkaitan secara keseluruhan diperuntukkan kepada
langdung dengan kegiatan pembangunan. Hal ini kemakmuran dari masyarakat desa. Kepala desa
sama dengan yang disampaikan oleh Kepala Desa dalam melaksanakan proses penyelenggaraan
Wates, “Pengarahan dilaksanakan setiap hari Senin pembangunan desa harus mengedapankan lima
pukul 08.00 atau 09.00 pengarahan itu juga prinsip seperti yang terdapat pada Permendesa
membahas evaluasi terhadap tata kerja dan hal lain PDTT nomor 21 tahun 2020 tentang Pedoman
yang harus segera diselesaikan”. Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Kepala desa dalam hal ini harus mampu Masyarakat Desa, yaitu: kemanusiaan,
memberikan arahan sesuai dengan tujuan yang kebhinekaan, keadilan, keseimbangan alam, dan
akan dicapai. Kepala desa mengendalikan kepentingan nasional (Pustaka Desa, 2021)
masyarakat untuk melaksanakan pembangunan Dalam proses penyelenggaraan pembangunan
desa dengan mengajak masyarakat untuk ikut desa ini tentunya tidak semua masyarakat dapat
bekerjasama, disisi lain kepala desa juga harus menerima kegiatan pembangunan yang
mampu memberikan masukan yang berbentuk dilaksanakan di desa. Oleh karenanya, kepala desa
arahan yang membangun bagi aparat desa untuk harus memiliki sikap yang tegas dan bertanggung
menyelaraskan masyarakat desa dan pemerintah jawab dalam melakukan suatu pengambilan
desa dalam pelaksanaan pembangunan. keputusan tentang pembangunan. Kepala Desa
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi Wates selalu mengadakan musyawarah bersama
yang dilakukan terhadap peran kepala desa kepada seluruh perangkat desa, Badan Permusyawaratan
staffnya diketahui jika kepala desa sudah Desa (BPD) dan antar tokoh masyarakat. Hasil
menjalankan perannya dengan baik. Kepala desa wawancara dengan Kepala Desa Wates dapat
memberikan pengarahan tidak hanya dalam diketahui bahwa musyawarah desa menjadi alat
pembangunan saja akan tetapi juga memberikan yang penting dalam sebelum melakukan proses
pengarahan kepada perangkat desa. Kepala desa pembangunan. “Musyawarah tersebut dilakukan
juga aktif dalam memberikan pengarahan kepada dari tingkat yang paling bawah yaitu musdus
staf saat pembangunan mulai dari awal sampai (musyawarah dusun) sebanyak dua kali.
selesai meskipun tidak setiap hari kepala desa Musyawarah ini digunakan untuk menyaring
datang ke tempat pembangunan. aspirasi dan inspirasi dari masyarakat”.
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Selanjutnya pendapat dari Kepala Desa Wates
masyarakat dimana masyarakat juga menilai juga disetujui oleh salah satu perangkat Desa
kepala desa sudah mampu dalam memberikan Wates, beliau menyampaikan bahwa, “Kepala desa
pengarahan kepada stafnya baik dalam lingkup itu mengambil keputusan bersama antara BPD dan
pemerintah desa maupun saat pembangunan. Hal pelaksana kegiatan pembangunan, kalau saat
itu dibuktikan ketika pembangunan berlangsung mengambil keputusan itu pasti ada pro kontra dari
kepala desa selalu mengecek dan terjun ke masyarakat tetapi pak kepala desa memandang
lapangan bersama dengan Tim Pelaksana Kegiatan mana yang prioritas harus didahulukan”.
(TPK) untuk memberikan arahan yang baik untuk Senada dengan bapak Kepala Desa Wates dan
pembangunan yang akan dilakukan agar bapak perangkat desa, ketua Tim Pelaksana
pembangunan tersebut sesuai dengan tujuan. Kegiatan (TPK) pembangunan Desa Wates juga
menyampaikan sebagai berikut: “Pro kontra
masyarakat saat pengambilan keputusan itu ada.
Jelasnya semua masyarakat menghendaki semua
lingkungannya dibangun, tetapi pada
pelaksanaannya tidak bisa dilakukan, karena dalam
proses pembangunan selalu ada prioritas.
Kepala desa dalam hal ini harus mampu
menanggapi pro kontra dari masyarakat karena
setiap masyarakat ingin tempatnya dibangun. Oleh
sebab itu kepala desa memilih serta memutuskan
pembangunan apa yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat desa dengan cara musyawarah dalam
Gambar 1. Pembangunan di Desa Wates hal ini kepala desa harus memprioritaskan
Sumber: Dokumentasi Peneliti pembangunan yang memang benar-benar
dibutuhkan terlebih dahulu. Kepala desa dalam hal

66
ini harus memiliki sikap yang tegas, bertanggung Selain koordinasi pembangunan desa yang
jawab serta konsisten karena keputusan yang dilakukan oleh Kepala Desa, dalam
dibuat adalah jalan alternatif yang memang benar- pelaksanaannya juga dilakukan oleh perangkat
benar dibutuhkan oleh masyarakat. desa yang lain. Keberadaan perangkat desa yang di
Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan Desa Wates disebut dengan kamituwo ini juga
oleh kepala desa, keadaan disekitar tentang mempunyai peran signifikan dalam pembangunan
kesimbangan alam juga tetap menjadi salah satu yang dilakukan di Desa Wates.
patokan dalam segala bentuk kegiatan. Melihat Kepala desa membentuk kepengurusan
kondisi Desa Wates yang mempunyai topografi pegawai yang dibutuhkan sesuai dengan
lereng pegunungan maka proses perencanaan pembangunan apa yang akan dilaksanakan di Desa
pembangunan harus benar-benar mengedepankan Wates. Dalam membentuk kepengurusan terdiri
aspek lingkungan hidup. dari susunan tata kerja yang jelas, tugas, tanggung
Dari hasil penelitian yang dtelah dilkukan jawab, dan pengevaluasian yang kesemuanya
dapat ditarik kesimpulan bahwa peran kepala desa sudah terstandar sesuai dengan peraturan
saat melakukan pengambilan keputusan dalam pemerintah. Pembentukan pengurus kegiatan
proses penyelenggaraan pembangunan desa pembangunan tersebut dengan cara musyawarah
adalah cukup baik. Kepala desa mengambil bersama tim yang berkepentingan. Dalam
keputusan tersebut bersama dengan perangkat melaksanakan pembangunan diharapkan semua
desa dan tokoh masyarakat. Dari hal tersebut totalitas, dimana yang satu dengan yang lainnya
dapat diketahui jika kepala desa sudah mampu saling menunjang dan bekerjasama.
dalam mengambil keputusan apalagi keputusan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
tersebut diambil dengan melibatkan masyarakat peneliti terhadap peran kepala desa dalam
secara langsung. Kepala desa juga mampu dalam mengkoordinasi penyelenggaraan pembangunan
menyikapi pro dan kontra dari masyarakat kepala desa adalah sangat baik. Kepala desa membentuk
desa lebih mengutamakan pembangunan yang susunan tata kerja pembangunan dengan sangat
dirasa lebih signifikan jadi kepala desa memiliki baik bersama dengan perangkat desa, TPK beserta
cara seperti ini untuk mengatasi kontra dari anggota lainnya yang dibutuhkan. Selanjutnya
masyarakat, dari hal tersebut dapat diketahui jika kepala desa juga mengkoordinasi secara langsung
kepala desa telah menlaksanakan lima prinsip kegiatan pembangunan saat dilapangan. Kepala
dalam penyelenggaraan pembangunan desa. desa sudah mampu dalam mengajak masyarakat
untuk ikut serta dalam pembangunan yang
Mampu mengkoordinir penyelenggaraan dilakukan di desa.
pembangunan desa. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan
Hasibuan menyebutkan bahwa koordinasi masyarakat dimana masyarakat menilai kepala
adalah kegiatan yang mengintegrasikan dan desa mampu dalam mengkoordinasi
mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan penyelenggaraan pembangunan. Dibuktikan
pekerjaan bahawan untuk mencapat tujuan dengan masyarakat melihat langsung ketika
organisasi (Fathoni et al., 2015). Pembangunan pembangunan di desa dimulai. Masyarakat dapat
yang dilakukan di desa tentunya perlu peran dari mengenali siapa yang menjadi mandor, bendahara,
kepala desa beserta aparatnya. Koordinasi antara pekerja, dan lain sebagainya hal ini sudah menjadi
masyarakat dan kepala desa sangat penting bukti bahwa kepala desa mampu
dilakukan seperti yang dilakukan oleh Kepala Desa mengkoordinasikan penyelenggaraan
Wates, beliau mengkoordinasikan tentang pembangunan dengan baik.
penyelenggaraan pambangunan desa dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara, “Saya Mampu Mengawasi Aktivitas Dalam Proses
mengkordinir langsung pembangunan yang sedang Penyelenggaraan Pemerintah Desa.
dilakukan meskipun sudah terdapat kepengurusan Selain memberikan pengarahan, mengambil
pembangunan yaitu Tim Pelaksana Kegiatan yang keputusan, dan mengkoordinasikan, peran kepala
bertugas untuk melaksanakan serta bertanggung desa dalam proses pembangunan yaitu
jawab atas pembangunan”. pengawasan. Peran kepala desa dalam proses
Kedekatan kepala desa dengan tim yang ada di pembangunan yang terakhir yaitu pengawasan
pelaksana kegiatan menjadikan kepala desa penyelenggaraan pembangunan. Pengawasan
mampu untuk mengetahui celah yang ada untuk sangat penting dilakukan untuk mengetahui
proses kelancaran pembangunan. Hal ini seberapa besar kinerja yang dilakukan oleh
didapatkan informasi bahwa sebelumnya Kepala pemerintah desa.
Desa merupakan anggota dari tim pelaksana Penyelenggaraan pengawasan sangat penting
kegiatan yang telah dilakukan oleh kepala desa dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
sebelumnya. Tentunya dengan hal ini menjadikan kinerja yang dilakukan oleh aparatur pemerintah
kepala desa saat ini lebih memahami tentang desa. Terdapat dua pengawasan yang dilakukan
pelaksanaan kegiatan. oleh pemerintah desa terkait dengan hal tersebut,

67
hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh sebagai berikut: “Saya selalu terjun langsung dalam
Siagian tentang jenis pengawasan yang dapat mengawasi proses pembangunan yang ada di Desa
dilakukan (Irfiani, 2018): Wates. Saya sempatkan waktu untuk melihat ke
lapangan, dalam melakukan pembangunan
1) Pengawasan langsung (direct control) dibidang apapun semuanya insyallah terbuka
Dalam pelaksanaannya kepala desa termasuk masalah dana juga transparan, sesuai
sebagai pimpinan organisasi dilakukan sesuai dengan tugas dan prosedur yang
pemerintahan menjalankan proses ada”.
pengawasan secara langsung. Oleh Kepala desa melakukan pengawasan dalam
karenanya kepala desa akan bisa menilai setiap pembangunan agar pembangunan tersebut
bagaimana kinerja dari seluruh perangkat dapat sesuai dengan tujuan. Pengawasan dilakukan
yang ada, apakah benar atau belum dalam untuk menghindari berbagai penyimpangan yang
menjalankan tugasnya. Sehingga akan terjadi dan mengukur hasil kerja yang telah
dapat dengan mudah dilihat bagaimana dilakukan. Kepala desa mengawasi para pekerja
pola kerja yang dilakukan oleh pegawai dan hasil pekerjaannya untuk kepentingan
dan timnya dalam proses pembangunan bersama serta mengindari kemungkinan buruk
yang dilaksanakan, tentang yang akan terjadi. Selain itu kepala desa juga perlu
penyimpangan, kesalahan, dan kelemahan mengevaluasi terhadap hasil pekerjaan yang telah
yang ada juga dengan mudah dilakukan agar masyarakat semakin baik dalam
diidentifikasi. melaksanakan pembangunan yang akan datang.
Dalam menjalankan pengawasan langsung Sesuai dengan hasil penelitian bahwa Kepala
ini pimpinan dapat menjalankannya dalam Desa Wates telah mengawasi aparatur desa sudah
tiga bentuk, yaitu: inspeksi langsung, cukup baik dalam hal ini kepala desa selalu
observasi langsung, dan laporan ditempat. memantau apa yang dikerjakan oleh stafnya.
2) Pengawasan tidak langsung (indirect Begitu juga saat dilapangan ketika pembangunan
control) sedang berlangsung kepala desa juga mengawasi
Dalam pengertiannya pengawasan tidak pembangunan. Kepala Desa turun langsung ke
langsung dapat dilaksanakan melalui jarak lapangan saat pembangunan sudah dimulai sampai
jauh, tidak harus datang ditempat, dengan berakhir.
pengawasan model seperti ini bisa dalam
bentuk laporan tertulis dan laporan yang V. PENUTUP
tidak tertulis. Dalam pelaksanaannya Berdasarkan penelitian yang dilakukan terkait
pengawasan tidak langsung terkadang dengan peran kepala desa terhadap kegiatan
disalahgunakan oleh staf jika pimpinan pembangunan di Desa Wates Kecamatan Jenangan
atau kepala desa tidak jeli, apalagi tentang Kabupaten Ponorogo dapat diketahui bahwa
pelaksanaan pembangunan ini akan Kepala Desa mampu membuat perencanaan
mudah sekali di mark-up anggarannya. pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat desa, berperan dalam memberikan
pengarahan kepada seluruh jajaran perangkat desa
dalam melaksanakan pembangunan, mengambil
keputusan dalam proses penyelenggaraan
pembangunan, mengkoordinir penyelenggaraan
pembangunan desa, dan mampu mengawasi
aktivitas dalam proses penyelenggaraan
pemerintah desa.
Penulis memberikan saran dan rekomendasi
untuk perbaikan proses pembangunan di Desa
Wates, yaitu Kepala Desa Wates harus mampu
Gambar 2. Koordinasi dengan perangkat desa membuat perencanaan dalam pembangunan sesuai
Wates dengan kebutuhan desa. Desa harus mampu
Sumber: Dokumentasi Peneliti memprediksi berbagai kemungkinan dalam
ketidakberhasilan program pembangunan yang
ada sudah direncanakan, tentunya hal ini akan
Dari apa yang disebutkan di atas, dapat mengarah pada perwujudan program
diketahui bahwa Kepala Desa Wates selalu pembangunan berelanjutan desa (SDGs Desa) yang
melaksanakan pengawasan dengan secara mengacu pada Peraturan Presiden nomor 59 tahun
langsung. Bapak kepala desa berkunjung ke lokasi 2017 tentang tujuan pembangunan berkelanjutan
pembangunan guna memastikan apa yang nasional. Dari hal tersebut tentunya
dilakukan sesuai dengan perencanaan. Hal pembangunan yang ada di Desa Wates akan
tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Wates

68
menjadi terukur dan berkelanjutan sehingga tidak 6(3). https://ejournal.ip.fisip-
ada yang terbengkalai. unmul.ac.id/site/?p=2950
Haryadi, D. (2018). Peran Kepala Desa dalam
Pelaksanaan Pembangunan Desa Pesisir (Studi
VI. DAFTAR PUSTAKA Kasus Pembangunan Pelantar di Desa
Mantang Lama Kecamatan Mantang
Abbas, A. H. (2020). Model Koordinasi Perencanaan Kabupaten Bintan 2015).
Pembangunan Daerah Berbasis Hukum di http://repository.umrah.ac.id/589/1/jurnal
Provinsi Sulawesi Selatan. Amanna Gappa, pdf dendi.pdf
28(1), 30–41. Hermansyah. (2015). Peran Kepala Desa Dalam
https://journal.unhas.ac.id/index.php/agjl/ Pelaksanaan Pembangunan Kecamatan Tana
article/view/9840 Lia Kabupaten Tidung. Pemerintahan
Akbar, D. (2017). Kepemimpinan Kepala Desa dan Integratif.
partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Irfiani, H. N. (2018). PENGAWASAN KINERJA
di Desa Pongkar Kecamatan Tebing PEMERINTAH DESA OLEH BADAN
Kabupaten Karimun 2017. Kemudi: Jurnal PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DI
Ilmu Pemerintahan, 2(1), 135–150. KANTOR DESA KARANGAMPEL KECAMATAN
https://media.neliti.com/media/publications BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS | Irfiani |
/271465-kepemimpinan-kepala-desa-dan- Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
partisipasi-ca8bc6a2.pdf Negara. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu
Aksan, Limba, H. R. S., & Tanzil. (2018). Peran Administrasi Negara, 5(4).
Kepala Desa Dalam Meningkatkan https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/dinami
Pembangunan Desa (Studi di Desa Baliara ka/article/view/1742/1412
Selatan, Kabupaten Bombana). Neo Societal. Kominfo Kabupaten Ponorogo. (2017, March 10).
Arfiani. (2018). Peranan Kepala Desa Sebagai Tilik Desa Wates Jenangan: Bupati Lakukan
Motivator Masyarakat Desa Salassae Panen Raya Padi Organik dan Budidaya Ikan.
Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Https://Ponorogo.Go.Id.
Bulukumba (Sebuah Pendekatan Komunikasi https://ponorogo.go.id/2017/03/10/tilik-
Pembangunan). UIN Alauddin. desa-wates-jenangan-bupati-lakukan-panen-
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. (2017, raya-padi-organik-dan-budidaya-ikan/
February 14). Definisi Pembangunan Fisik Kushandajani. (2017). IMPLIKASI UU NO. 6 TAHUN
Dan Pembangunan Non Fisik Di Dalam 2014 TENTANG DESA TERHADAP
Kehidupan Masyarakat. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA.
Https://Bulelengkab.Go.Id. Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 2(1), 53–64.
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/defi https://doi.org/10.14710/jiip.v2i1.1635
nisi-pembangunan-fisik-dan-pembangunan- Lepa, O., Pangemanan, S., & Rachman, I. (2019).
non-fisik-di-dalam-kehidupan-masyarak-13 Peran Pemerintah Daerah Kabupaten
Berita Jurnal. (2017, March 22). Desa Organik Bolaang Mongondow dalam Pembangunan
Digalakkan Bupati Ipong di Ponorogo . Pertanian (Studi di Kecamatan Passi Timur).
Http://Beritajurnal.Com. In JURNAL EKSEKUTIF (Vol. 3, Issue 3).
http://beritajurnal.com/desa-organik- https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurn
digalakkan-bupati-ipong-di-ponorogo/ aleksekutif/article/view/23854
BPS Kabupaten Ponorogo. (2020). Kecamatan Mahardhani, A. J. (2014). Strategi Pembangunan
Jenangan Dalam Angka 2020. Desa. Unmuh Ponorogo Press.
https://ponorogokab.bps.go.id Mahardhani, A. J. (2017). Peran Pemerintah
Faedlulloh, D. (2018). BUMDes dan kepemilikan Kabupaten Ponorogo dalam Pengembangan
warga: membangun skema organisasi Kawasan Selingkar Wilis. Jurnal Ilmiah
partisipatoris. Journal of Governance, 3(1). Manajemen Publik Dan Kebijakan Sosial.
Fathoni, M., Suryadi, & Rengu, S. P. (2015). Gaya https://doi.org/10.25139/jmnegara.v1i1.284
Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Ndraha, T. (1991). Dimensi-dimensi Pemerintahan
Pembangunan Fisik Desa (Studi Kasus di Desa (Cetakan 3). Bumi Aksara.
Desa Denok Kec. Lumajang, Kab. Lumajang). Potabuga, J. (2015). Peranan Kepala Desa dalam
Jurnal Administrasi Publik (JAP) Universitas Pelayanan Publik (Studi di Desa Pontak
Brawijaya. Kabupaten Minahasa Selatan). Acta Diurna,
Hakim, Arif Rahman; Iman Surya, N. H. (2018). IV(2).
Peran Kepala Desa Meningkatkan Partisipasi Prabowo, H. (2012). PERAN KEPALA DESA DALAM
Masyarakat Dalam Pembangunan Di Desa MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DESA DI
Makmur Jaya Kecamatan Kongbeng DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN
Kabupaten Kutai Timur. EJournal Ilmu KABUPATEN DEMAK. Jurnal Ilmiah Hukum
Pemerintahan FISIP Universitas Mulawarman, Dan Dinamika Masyarakat, 10(1).

69
https://doi.org/10.36356/HDM.V10I1.316 4d3c-b4e3-c2027a6b8baa%7D
Pustaka Desa. (2021, January 12). Permendesa
PDTT 21 tahun 2020 tentang Pedoman Umum
Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
Https://Www.Jogloabang.Com.
https://www.jogloabang.com/desa/permend
esa-pdtt-21-2020-pedoman-umum-
pembangunan-desa-pemberdayaan-
masyarakat-desa
Regina, I., Manoppo, A., Mantiri, M., & Sambiran, S.
(2017). FUNGSI KOORDINASI PEMERINTAH
DESA DALAM PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN (Studi di Desa Buise
Kecamatan Siau Timur Kabupaten Sitaro).
JURNAL EKSEKUTIF, 2(2).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurn
aleksekutif/article/view/17412
Sutrawan, N. R. (2020, November 20). SDGs Desa :
Pengertian, Tujuan dan Sasaran.
Http://Sarimekar-Buleleng.Desa.Id.
http://sarimekar-
buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/68-
SDGs-Desa---Pengertian--Tujuan-dan-
Sasaran-
Suwanti. (2016). PERAN KEPALA DESA DALAM
PEMBANGUNAN MASYARAKAT DI DESA
NGAYAU KECAMATAN MUARA BENGKAL
KABUPATEN KUTAI TIMUR . EJournal Ilmu
Administrasi Negara, 4(1).
https://ejournal.ap.fisip-
unmul.ac.id/site/?p=1874
Wengkerupdate. (2019, February 21). PETANI
DESA WATES KEC. JENANGAN PUAS DENGAN
KONDISI PADI SIAP PANEN TAHUN INI –
PONOROGO UPDATE.
Https://Ponorogoupdate.Wordpress.Com.
https://ponorogoupdate.wordpress.com/201
9/02/21/petani-desa-wates-kec-jenangan-
puas-dengan-kondisi-padi-siap-panen-tahun-
ini/
Wied. (2017, March 12). Wates Prioritaskan Beras
Organik “Dewa” .
Https://Suaramedianasional.Co.Id.
https://suaramedianasional.co.id/wates-
prioritaskan-beras-organik-dewa.html
Winarno.M.E. (2012). Metodologi Penelitian dalam
Pendidikan Jasmani. Center For Human
Capacity Development Jakarta, 2004.
Yendri, P., Made, N., Wedayanti, D., Publik, A., Ilmu,
F., Politik, I., Riau, U. I., Nasution, J. K., &
Undang-undang, D. (2019). Peranan Kepala
Dusun Dalam Membantu Tugas Kepala Desa
Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten
Kampar. 5(2), undefined-undefined.
https://www.mendeley.com/catalogue/e061
977e-420d-3c51-ab91-
8e90f08ea257/?utm_source=desktop&utm_
medium=1.19.4&utm_campaign=open_catalo
g&userDocumentId=%7B6b704cdc-5dbc-

70

Anda mungkin juga menyukai