PENDAHULUAN
ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkunan secara
dan pengawasan.
Dalam UU nomor 32 Tahun 2004 di atas sangat jelas sekali bahwa desa
kepentingan masyarakatnya dan sesuai dengan kondisi baik itu sosial budaya yang
ada di sekitarannya, maka posisi desa yang memiliki otonomi asli sangat
1
2
Otonomi Daerah.
2005 mencakup:
dilakukan dapat diperbaiki serta mengevaluasi agar kesalahan yang terjadi tidak
terjaga.
keluaran, tenaga kerja pemerintahan, saran maupun prasarana serta biaya dalam
bersama masyarakat yang ada. Mutu pembangunan desa dalam tenaga kerja
peran yang sangat penting dan mampu melaksanakan tugasnya secara profesional
baik lagi.
adalah mitra kerja Pemerintah Desa yang memiliki kedudukan yang sejajar dalam
4
masyarakat.
salah satu fungsi dalam proses manajemen yang mencakup penafsiran serta
melaksanakan tugas yang telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
tetapkan bersama BPD dilaksanakan oleh pemerintah desa. Sikap Kepala Desa
pemerintahan yang baik dan berpihak kepada warga. Pengawasan BPD sangat
baik bila dibarengi dengan solusi. Kepala desa sebagai penyelenggara pemerintah
menjadi wadah aspirasi bagi warga desa membangun sarana dan prasarana, serta
kegiatan publik desa serta menjadi alat control bagi proses pembangunan desa.
Desa Sibuntuon Parpea merupakan salah satu desa yang terletak pada
peningkatan mutu pembangunan masih belum sesuai dengan yang diharapkan dan
Peran BPD belum berjalan dengan baik. Dalam menjalankan fungsi pengawasan
maupun kritikan agar pembangunan dapat berjalan dengan baik. Salah satu
Perkerasan Jalan Makmur menuju Huta Sosor Niapoan pada tahun 2019 yang
atau tidak. Jika pengawasan yang dilakukan oleh BPD dalam pembangunan jalan
sudah cukup baik, maka fungsi dari BPD sudah cukup baik.
itu pemerintah desa Sibuntuon Parpea dan masyarakat pedesaan Sibuntuon Parpea
pembangunan. BPD maupun masyarakat desa harus turun tangan langsung dalam
Dari uraian diatas, maka dengan itu peneliti tertarik untuk mengadakan
1.3TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat yang dapat di ambil dari
1. Manfaat Teoritis:
bentuk karya illmiah berdasarkan kajian teori yang diperoleh dari Ilmu
2. Manfaat Praktis:
3. Bagi Peneliti
KERANGKA TEORI
dengan misi yang diinginkan serta dapat melakukan kegiatan yang legal dan
dari Badan Permusyawaratan Desa yang ada selama ini. Dimana perubahan ini
didasarkan pada kondisi faktual bahwa budaya politik lokal yang berbasis pada
1
Undang-Undang no 72 pasal 29 Tahun 2005 Tentang Desa
8
9
menyalurkan aspirasi masyarakat (UU No.6 Tahun 2014 pasal 55). Dari tiga tugas
yang ada di atas dapat dilihat jika Badan Permusyawaratan Desa memiliki
berperan sebagai wakil masyarakat yang terdiri dari Ketua Rukun Warga,
2
Darmini Roza & Larensius Arliman S. Peran Badan Permusyawaratan Desa di Dalam
Pembangunan Desa dan Pengawasan Keuangan Desa. Jurnal Ilmu Hukum. Universitas
Padjajaran, 2017, Hal 610
10
secara demokratis.
setempat.
Masa jabatan anggota BPD adalah 6 (enam) tahun dan dapat duipilih
kembali untuk masa jabatan keanggotaan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut atau
11
sejak tanggal pengucapan sumpah atau janji yang di telah di buat. Pimpinan BPD
terdiri atas 1 (satu) orang ketua, dan wakil ketua 1 (satu) orang dan sektretaris 1
(satu) orang. Dimana ketentuan tersebut termasuk dalam UU No.6 tahun 2014
c. Berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun and sudah pernah menikah
sederajat
(BPD) untuk pertama sekali dipimpin oleh anggota Tertua dan dibantu oleh
anggota termuda. Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara
langsung dalam rapat BPD akan diadakan secara khusus. Peresmian pengangkatan
Keputusan, maka anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa bersangkutan
musyawarah dan mufakat. “Jumlah anggota BPD dimasa lalu ditetapkan dengan
jumlah ganjil, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak adalah 11 (sebelas)
keuangan desa”.3 Dalam UU No.6 Tahun 2014 pasal 58 diatur bahwa jumlah
Pimpinan desa terdiri dari atas 1 (satu) orang ketua, 1(satu) orang wakil ketua dan
penyusunan keanggotaan BPD. Lebih jelas dan lebih lengkap nya pembentukan
anggota BPD dapat kita lihat dalam pasal 56 UU No.6 tahun 2014 yang
menyebutkan:
3
Undang-Undang no 72 Tahun 2005 Pasal 31 Tentang Desa
13
secara demokratis.
(1) dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali
secara berturut-turut.
Adapun fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam UU Desa No.6 tahun 2014
Desa;
masyarakat desa;
dan/atau golongan;
e. Menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa; dan
kemasyarakatan Desa.
Seperti yang tertuang dalam UU No.6 Tahun 2014 pasal 64 mengenai larangan
dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau
c. Menyalahgunakan wewenang;
perundang-undangan;
desa sebagai mitra kerja dalam kedudukannya antara Legislatif dan Eksekutif
diwujudkan dalam bentuk kedudukan BPD yang sejajar dengan Kepala Desa,
a. Meninggal dunia;
b. Permintaan sendiri;
c. Berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru, dan
BPD yang dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota BPD.
untuk:
Bupati/Walikota;
gejala yang terjadi dengan cara memeriksa, meneliti, mengukur atau menilai
sejauh mana sumber daya yang ada dan bagaimana sumber daya tersebut berjalan
secara efektif dan efisien baik kinerja SDM maupun sumber Non SDM agar dapat
sasarna dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pengawasan antara
lain adalah agar supaya semua kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana dan
program kerja yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam arti lain pengawasan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sekaligus memeriksa suatu program yang akan dilaksankan sesuai dengan apa
yang diharapkan.
4
Sondang P. Siagiaan, Filsafat Administrasi, (Jakarta: PT. BUMI AKSARA,2011), Hal 112
18
pihak yang lebih atas kepada pihak bawahnya”.5Selain itu pengawasan sebagai
rangkaian dan cara pengaturan kerja yang dilakukan oleh setiap organisasi sesuai
dengan pengaturan pekerjaan serta perintah dari pimpinan dimana hal tersebut
digariskan.
ditentukan.
5
H.Bohari, Pengawasan Keuangan Negara, (Jakarta : CV Rajawali, 1992), Cetakan Pertama, Hal 3
19
menjaga agar organisasi tetap berada pada batas-batas yang diizinkan, dengan
rencana yang menyediakan kerangka kerja untuk tahap pengawasan dan prosrs
dan tingkat signifikan dari setiap penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan
telah ditentukan.
dilaksankan.
ada ketidakberesan, akan tetapi untuk menentukan apa yang tidak betul.
segala tindakan yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan harus dilakukan
untuk menjaga serta mengawasi agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
suatu program.
21
yang dikehendaki.
untuk tetap menjaga serta mengkordinasi tugas untuk kelancaran tanpa adanya
suatu hambatan.
6
Neti Sunarti, Skripsi: “Pengawasan sebagai Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Dalam Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur di Desa” (Ciamis: Universitas Galuh), Hal 49
22
“Tujuan lainnya jga adalah untuk memahami apa yang salah demi perbaikan
pelaksanaan daripada sat rencana sehingga dapat diharapkan suatu hasil yang
maksimal”.7
langsung dan pengawasan tidak langsung akan membantu suatu program dapat
7
H.Bohari, Pengawasan Keuangan Negara, (Jakarta : CV Rajawali, 1992), Hal 5
8
Sondang P. Siagian Filsafat Administrasi(Jakarta: PT. BUMI AKSARA) Hal 115
23
9
Neti Sunarti, Op. Cit.,Hal 49
24
adalah proses yang menetapkan standar kinerja dan pengambilan tindakan yang
dapat mendukung pencapaian hasil da diharapkan sesuai dengan hasil kerja yang
10
Armando Sitanggang, Skripsi: “Strategi Pengawasan Pemerintah Kabupaten Humbang
Hasundutan Dalam Rangka Implementasii Penggunaan Alokasi Dana Desa”(Medan: Universitas
HKBP Nommensen,2018), Hal 28
11
Ibid Hal 28
25
setelah selesainya perencanaan dan memantau serta mempelajari laporan dan hasil
agar tetap terjaga dan menimbulkan masalah selama masa pembangunan yang
(BPD) harus sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga pembangunan dapat
mempunyai etika. Pengawasan yang dilakukan kerap kali menjadi patokan utama
tujuan yang hendak di capai, serta memastikan apakah sesuatu dengan prosedur
2.3 Pembangunan
Pembangunan adalah suatu hal yang tidak asing lagi dalam suatu negara.
padanya.
secara mandiri.
menerus menuju kearah yang lebih baik dari sebelumnya yang bertujuan untuk
27
sendiri secara garis besar memiliki arah pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
Desa berasal dari Bahasa Sanskrit (sansekerta) yang artinya tanah air,
dalam Suhartono, desa merupakan sebutan lawan dari negara (nagara, nigari,
negero). Desa memiliki arti “daerah” atau “daerah yang diperintah”. Secara umum
masyarakat memahami desa sebagai tempat dimana orang atau masyarakat pada
yang kental, tingkat pendidikan yang relative rendah, mata pencaharian yang
umunya dari sector pertanian, bahkan terdapat kesan yang kuat bahwa desa di
kegiatan usaha pertanian, pola ketertarikan desa kota, sektor kelembagaan desa,
suatu kondisi nasional yang lain, yang di pandang lebih baik dan berharga”.12
pada pembangunan infrastruktur dimana masih banyak jalan raya yang rusak
pengguna jalan kaki. “Desa merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat
istiadat, dan hukumnya sendiri serta relative mandiri. Hal ini antara lain
ditunjukan dengan tingkat keragaman yang tinggi membuat desa mungkin wujud
peningkatan akan taraf hidup dan kualitas hidup masyarakatnya juga meningkat
Pemerintah pusat memberikan mandat kepada pemerintah desa beserta aparat desa
kesejahteraan masyarakat desa baik itu dalam kondisi sosial maupun ekonomi.
bertambah. “Salah satu masalah yang dihadapi dalam peningkatan ekonomi lokal
pedesaan”.14
berjalan dengan baik dan lancar. Pemerintah desa akan mengarahkan serta
sekolah.
14
Andi Asnudin, Pembangunan Infrastruktur Perdesaan dengan Pelibatan Masyarakat Desa.
Palu: Fakultas Teknik. Universitas Tadulako, 2009
30
pengawasan
pengawasan.
a. Perencanaan
Perlu ditekankan bahwa setiap rencana yang telah disusun dan telah
ditetapkan perlu disebarluaskan kepada seluruh komponen masyarakat
sehingga semua pihak mengetahui dengan tingkat akurasi yang tinggi hal-hal
seperti aspek rencana yang menjadi tanggungjawabnya, begitujuga kegiatan
yang harus dilakukannya, hak yang akan diperolehnya, serta kewajiban yang
harus ditunaikannya.15
Tahunan Desa yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa jangka waktu 1
(satu) Tahun
15
Sondang P. Siagiaan, Administrasi Pembangunan (Jakarta: PT. BUMI AKSARA,2011) Hal 154
31
ekonomi; dan
b. Pelaksanaan
pembangunan desa.
sekali
Tahun 2014 tentang Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Hak dan kewajiban
bahwa pembangunan akan efektif jika lingkungan dalam masyarakat desa lebih
keinginan masyarakat.
5. Perkuatan kelembagaan
35
masyarakat pedesaan.
pembangunan desa
dari ADD.
36
dilakukan harus jujur agar tidak terjadi penyimpangan ataupun kekeliuran. Untuk
melakukan pembangunan harus sesuai dengan prosedur, dan tidak boleh asal ada.
masyarakat untuk mengawasi fisik pembangunan yang ada di desa agar terus
berjalan. Pembangunan yang ada di desa harus diawasi oleh bidang pemerintah
desa dan diharapkan agar masyarakat dan perangkat desa menegur apabila ada
saja akan tetapi juga tindaklanjuti. Dikarenakan desa perlu didampangi dan dipacu
dalam melakukan inovasi yang sesuai dengan potensi yang ada di desa tersebut
Selain itu, pemerintah harus lebih bersikap jujur, bersih dan bertanggung
anggaran desa dapat terwujud dengan baik yang transparan jujur dan tidak
dalam membangun prasarana atau segala sesuatu yang dapat menunjang agar
pembangunan terlaksana.
prasarana adalah bagian yang sangat penting dalam pelayanan kepada masyarakat.
Pembangunan desa yang sudah terlaksana mulai dari transportasi jalan raya,
bangunan-bangunan baru, sekolah, ibadah, adanya air bersih, semuanya itu adalah
Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dimana membantu dalam
penuh untuk turut dalam melakukan pengawasan yang seharusnya jadi fungsi
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) itu sendiri. Dan dapat dilihat bahwa semua
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Undang-undang No 6
Tahun 2014 Tentang Desa
Pelaksanaan
Pembangunan
Meningkatkan Mutu
Pembangunan Desa
Pembangunan
Infrastruktur Jalan
masyarakat, hyang diakui dan dihormati hak asal-usul, dan/atau tradisional yang
39
dalam pasal 78 ayat (1) yaitu meningkatkan kesejahteraan desa dan kualitas hidup
serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Hal ini
sangat penting dan harus diperhatikan oleh pemeritah desa terkhususnya Badan
Anggaran Dana Desa guna membangun desa ke arah yang lebih baik lagi.
beberapa anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) tidak ikut berperan aktif
tak acuh sehingga pembangunan yang dilaksanakan sudah berjalan atau tidak.
dan prasarana transportasi yang vital, dapat menjangkau daerah lain. Tolok ukur
METODOLOGI PENELITIAN
mengetahui masalah-masalah apa yang ada ada. Secara umum terdapat 2 (dua)
dan mengaturnya secara sistematis, misalnya berdasarkan level motode atas sifat
dan terbuka, dan fokus metode tersebut pada analisis data yang numerik atau non-
numerik.”16
individu atau sekelompok orang dianggap dari masalah sosial atau kemanusiaan.
Oleh karena itu metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
permasalahan belum jelas, kompleks, holistik, dinamis dan penuh makna sehingga
tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan menggunakan
16
Jhon W. Creswell, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan
Campuran,Edisi Keempat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2016, Hal 22
41
42
ini utamanya terkait dengan pengumpulan data, analisis data, dan laporan
penelitian, tetapi tetap berasal dari berbagai disiplin dan terus berkembang
atau persoalan yang pernah terjadi dan dapat diperoleh dari informan untuk
memperoleh informasi yang jelas, akurat, dan terpercaya dapat berupa pernyataan,
persoalan/permasalahan.
17
Ibid,Hal 250
43
mengetahui tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Dalam hal ini yang
Parpea.
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti akan mendapatkan data yang
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta 2013, hal 224
44
penelitian.
d. Materi audio dan visual, dara ini bias berupa foto, objek-objek seni,
Teknis analisis data adalah dimana proses mencari dan menyusun secara
sistematis yang telah diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, beserta
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri ataupun orang lain.
45
19
Jhon W. Creswel, Op.Cit.,Hal 260
46